04 SKORING SMA MA 2014.03.31

SALINAN
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 52 TAHUN 2008 TANGGAL 18 SEPTEMBER 2008
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

I.

TEKNIK PENSKORAN AKREDITASI SMA/MA

A.

Bobot Komponen dan Bobot Butir Instrumen Akreditasi SMA/MA

Instrumen Akreditasi SMA/MA disusun berdasarkan delapan komponen
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Instrumen Akreditasi ini
terdiri dari 165 butir pernyataan tertutup yang terdiri dari lima opsi
jawaban. Bobot Komponen dan Bobot Butir Instrumen Akreditasi SMA/MA
diperlihatkan pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Bobot Komponen dan Bobot Butir Instrumen Akreditasi SMA/MA
No

1

Komponen Akreditasi
2

Nomor
Butir
3

Jumlah
Butir

Bobot
Komponen

Bobot
Butir (*)

4


5

6

1

18

18

15

0,83

Standar Proses

19

27


9

10

1,11

3

Standar Kompetensi Lulusan

28

52

25

10

0,40


4

Standar Pendidik dan Tendik

53

72

20

15

0,75

5

Standar Sarana dan Prasarana

73 102


30

15

0,50

6

Standar Pengelolaan

103

122

20

10

0,50


7

Standar Pembiayaan

123

146

24

15

0,63

8

Standar Penilaian

147


165

19

10

0,53

1

Standar Isi

2

Keterangan:
(*) Bobot Butir = Bobot Komponen : Jumlah Butir

Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA

hal. 1/9


B.

Penentuan Skor Butir dan Skor Tertimbang Maksimum

Seluruh butir pernyataan Instrumen Akreditasi SMA/MA merupakan
pernyataan tertutup yang terdiri dari lima opsi jawaban yaitu A, B, C, D,
atau E.

Setiap pernyataan yang dijawab A memperoleh skor = 4, B

memperoleh skor = 3, C memperoleh skor = 2, D memperoleh skor = 1,
dan E memperoleh skor = 0. Jika perolehan skor maksimum setiap butir
sama dengan 4, maka Skor Tertimbang Maksimum dapat dihitung dengan
rumus:
Skor Tertimbang Maksimum = Jumlah Butir x Skor Butir Maksimum x Bobot Butir

Skor Tertimbang Maksimum pada setiap komponen akreditasi seperti
nampak pada Tabel 2 Kolom 5 berikut ini. Dari tabel tersebut terlihat
bahwa Jumlah Skor Tertimbang Maksimum sama dengan 400.

Tabel 2. Skor Tertimbang Maksimum Akreditasi SMA/MA
No
1

Komponen Akreditasi
2

Jumlah
Butir

Skor Butir
Maks

Bobot
Butir

Skor Tertimbang
Maks (*)

18


4

0,83

60

9

4

1,11

40

3

4

5


6

1

Standar Isi

2

Standar Proses

3

Standar Kompetensi Lulusan

25

4

0,40

40

4

Standar Pendidik dan Tendik

20

4

0,75

60

5

Standar Sarana dan Prasarana

30

4

0,50

60

6

Standar Pengelolaan

20

4

0,50

40

7

Standar Pembiayaan

24

4

0,63

60

8

Standar Penilaian

19

4

0,53

40

Jumlah Skor Tertimbang Maksimum

400

Keterangan:
(*) Skor Tertimbang Maksimum =Jumlah Butir x Skor Butir Maksimum x Bobot Butir

hal. 2/9

PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA – © 2014 BAN-S/M

C.

Penentuan Nilai Akhir Akreditasi

Langkah-langkah penentuan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut.
1.

Menghitung Jumlah Skor Butir yang dijawab A, B, C, D, atau E pada
komponen 1 (Standar Isi). Sebagai contoh, jawaban butir pernyataan
instrumen pada standar isi seperti Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Contoh Jawaban Butir Pernyataan Instrumen pada
Komponen 1 (Standar Isi)
Jawaban

Skor
Butir

B
A
D
A
D
C
C
B
A
A
A
A
A
A
D

3
4
1
4
1
2
2
3
4
4
4
4
4
4
1

B
B

3
3

A

4

Jml Skor Butir

55

No.
Butir

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nampak bahwa Jumlah Skor Butir pada komponen 1 (Standar Isi)
adalah 55. Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Butir ini ke dalam
Tabel 4, Kolom 3, Nomor 1.
2.

Mengulang langkah C.1 di atas untuk komponen 2 (Standar Proses)
sampai dengan komponen 8 (Standar Penilaian). Sebagai contoh
hasilnya seperti pada Tabel 4 Kolom 3, dari Nomor 2 sampai 8.

Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA

hal. 3/9

3.

Menghitung Skor Tertimbang untuk setiap komponen dengan rumus:
Skor Tertimbang setiap Komponen = Jumlah Skor Butir x Bobot Butir.
Sebagai contoh:
Skor Tertimbang untuk Standar Isi = 55 x 0,83 = 45,65.
Selanjutnya masukkan Skor Tertimbang untuk Standar Isi tersebut ke
dalam Tabel 4, Kolom 5, Nomor 1.

4.

Mengulang langkah C.3 di atas untuk komponen 2 (Standar Proses)
sampai dengan komponen 8 (Standar Penilaian). Sebagai contoh
hasilnya seperti pada Tabel 4 Kolom 5, dari Nomor 2 sampai 8.

5.

Menjumlahkan Skor Tertimbang untuk setiap komponen mulai dari
komponen 1 sampai komponen 8. Sebagai contoh: Jumlah Skor
Tertimbang dari seluruh komponen akreditasi sama dengan 346,63
(lihat Tabel 4, Kolom 5 Nomor 9).

6.

Menentukan Nilai Akhir Akreditasi dalam skala ratusan (0—100)
dengan rumus:
Nilai Akhir Akreditasi =
=

Jumlah Skor Tertimbang
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Jumlah Skor Tertimbang
400

x 100

x 100

selanjutnya, Jumlah Skor Tertimbang sebesar 346,63 dimasukkan
ke dalam rumus di atas, diperoleh Nilai Akhir sebagai berikut.
Nilai Akhir Akreditasi =

346,63
400

x100 =

86,66

Selanjutnya memasukkan Nilai Akhir Akreditasi tersebut ke dalam
Tabel 4, Kolom 5, Nomor 10.

hal. 4/9

PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA – © 2014 BAN-S/M

Tabel 4. Perhitungan Nilai Akhir Akreditasi SMA/MA

No

Komponen Akreditasi

1

2

Jumlah
Skor Butir

Bobot
Butir

Skor Tertimbang
(*)

3

4

5

1

Standar Isi

55

0,83

45,65

2

Standar Proses

30

1,11

33,30

3

Standar Kompetensi Lulusan

87

0,40

34,80

4

Standar Pendidik dan Tendik

71

0,75

53,25

5

Standar Sarana dan Prasarana

106

0,50

53,00

6

Standar Pengelolaan

67

0,50

33,50

7

Standar Pembiayaan

81

0,63

51,03

8

Standar Penilaian

70

0,53

37,10

9

Jumlah Skor Tertimbang
Nilai Akhir =

10
=

346,63

Jumlah Skor Tertimbang
Jumlah skor tertimbang maksimum
346,63
400

x 100

86,66

x100 = 86,66

Keterangan:
(*) Skor Tertimbang = Jumlah Skor Butir x Bobot Butir

D.

Penentuan Nilai Akreditasi Komponen

Nilai Akreditasi Komponen merupakan nilai persentase capaian untuk
setiap komponen akreditasi. Langkah-langkah untuk menentukan Nilai
Akreditasi Komponen adalah sebagai berikut.
1.

Menghitung Nilai Akreditasi Komponen dalam skala ratusan (0—100),
dengan rumus:
Nilai Akreditasi Komponen =

Skor Tertimbang

Skor Tertimbang Maks

x 100

sebagai contoh,
Nilai Akreditasi Komponen untuk Standar Isi =

45,65
60

x 100 76,08

Selanjutnya masukkan Nilai Akreditasi Komponen untuk Standar Isi
tersebut ke dalam Tabel 5, Kolom 5, Nomor 1.

Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA

hal. 5/9

2.

Mengulang langkah D.1 di atas untuk komponen 2 (Standar Proses)
sampai dengan komponen 8 (Standar Penilaian). Sebagai contoh
hasilnya seperti pada Tabel 5 Kolom 5, dari Nomor 2 sampai 8.
Tabel 5. Perhitungan Nilai Akreditasi Komponen SMA/MA

No

KOMPONEN AKREDITASI

1

2

Skor
Tertimbang
Maks

Skor
Tertimbang

Nilai Akreditasi
Komponen
(0—100)*

3

4

1

Standar Isi

60

45,65

76,08

2

Standar Proses

40

33,30

83,25

3

Standar Kompetensi Lulusan

40

34,80

87,00

4

Standar Pendidik dan Tendik

60

53,25

88,75

5

Standar Sarana dan Prasarana

60

53,00

88,33

6

Standar Pengelolaan

40

33,50

83,75

7

Standar Pembiayaan

60

51,03

85,05

8

Standar Penilaian

40

37,10

92,75

Keterangan:
* Nilai Akreditasi Komponen (0-100) =

Skor Tertimbang

Skor Tertimbang Maks

5

x 100

* Nilai Akreditasi Komponen dalam skala ratusan, sebagaiman tercantum pada Tabel
5 Kolom 5

hal. 6/9

PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA – © 2014 BAN-S/M

II.

KRITERIA STATUS DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI

A.

Kriteria Status Akreditasi

Sekolah/Madrasah dinyatakan terakreditasi jika Nilai Akhir kumulatif untuk seluruh
komponen akreditasi sekurang-kurangnya 56, dengan ketentuan tidak lebih dari 2
(dua) standar yang memperoleh nilai akreditasi komponen (skala ratusan) kurang dari
56, tetapi tidak boleh kurang dari 40.

Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT) jika ketentuan terakreditasi
tidak terpenuhi, berapapun Nilai Akhir kumulatif diperoleh.

B.

Kriteria Pemeringkatan Hasil Akreditasi

Sekolah/Madrasah memperoleh:
1.

Peringkat akreditasi A (Sangat Baik) jika sekolah/madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan
100 (86 < NA < 100).

2.

Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh Nilai
Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85 (71 < NA < 85).

3.

Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 (56
< NA < 70).

Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA

hal. 7/9

Hasil perhitungan nilai komponen, nilai akhir dan peringkat akreditasi
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai Komponen, Nilai Akhir,
dan Peringkat Akreditasi SMA/MA
No

KOMPONEN AKREDITASI

1

NILAI KOMPONEN

2

3

1

Standar Isi

76,08

2

Standar Proses

83,25

3

Standar Kompetensi Lulusan

87,00

4

Standar Pendidik dan Tendik

88,75

5

Standar Sarana dan Prasarana

88,33

6

Standar Pengelolaan

83,75

7

Standar Pembiayaan

85,05

8

Standar Penilaian

92,75

Nilai Akhir Akreditasi

86,66

Dibulatkan

87

Peringkat Akreditasi

A

Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa
koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a.

jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;

b.

jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan

c.

jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.

Dengan demikian, Nilai Akhir Akreditasi 86,66 dibulatkan menjadi 87
sebagaimana tercantum pada Tabel 6, Kolom 3 baris terakhir. Dari contoh di
atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 87 dan Nilai dari
delapan komponen akreditasi masing-masing lebih besar dari 56, maka
sekolah/madrasah tersebut dinyatakan TERAKREDITASI dengan peringkat A
(Sangat Baik).

hal. 8/9

PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA – © 2014 BAN-S/M

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Subbagian Penyusunan Rancangan II
pada Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan dan Bantuan Hukum I,

Simul, S.H.
NIP. 131769444

Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA

hal. 9/9