Kajian Kritis Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.

ABSTRAK
Kajian Kritis Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 9 Tahun 2006 Dan Nomor 8 Tahun 2006
Pada tahun 2010, Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 (PBM 2 Menteri) menarik
perhatian masyarakat. Beberapa insiden terkait masalah pembangunan rumah
ibadah dipandang terjadi akibat peraturan PBM 2 Menteri yang bersifat
diskriminatif dan tak sesuai dengan ketentuan konstitusi. Banyak dari hipotesis
yang berkembang di tengah masyarakat tersebut sebetulnya muncul tanpa kajian
yang komprehensif dari sudut pandang ilmu perundang-undangan sehingga
berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Di sisi lain, memang
peraturan bersama menteri belum banyak dikaji secara khusus. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan guna membahas PBM 2 Menteri secara komprehensif
dari sudut pandang ilmu perundang-undangan untuk menemukan status
validitasnya. Selain itu penelitian ini juga bertujuan menemukan rumusan
mengenai materi muatan peraturan bersama menteri baik yang berbentuk
peraturan perundang-undangan maupun peraturan kebijakan.
Penelitian ini mneggunakan pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan
untuk mendapatkan bahan-bahan atau data-data sekunder berupa bahan hukum
primer maupun bahan hukum sekunder yang dianalisis secara kualitatif.

Penelitian ini juga menggunakan data hukum primer dengan cara melakukan
wawancara dengan beberapa ahli Hukum Tata Negara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBM 2 Menteri valid sebagai
peraturan kebijakan ditinjau dari aspek materi yang diaturnya, kewenangan
menteri-menteri
yang
membentuknya,
proses
pembentukan,
tujuan
pembentukannya serta kesesuaiannya dengan ketentuan konstitusi. Untuk
meningkatkan efektifitas penerapannya diperlukan beberapa pembenahan
khususnya di pihak pemerintah daerah. Materi muatan Peraturan Bersama
Menteri secara umum adalah pengaturan terhadap urusan-urusan pemerintahan
yang menjadi urusan bersama beberapa kementerian sekaligus. Peraturan
Bersama Menteri yang berbentuk perundang-undangan hanya bisa dibentuk
sebagai peraturan pelaksana peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Pembentukan Peraturan Bersama Menteri jenis ini harus didasarkan pada
perintah secara tegas peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan
materinya terbatas sejauh yang didelegasikan oleh lembaga legislatif. Peraturan

Bersama Menteri yang berbentuk peraturan kebijakan hanya dapat mengatur
hal-hal yang bersifat teknis-prosedural dari materi muatan peraturan bersama
menteri secara umum yang telah disebutkan di atas. Pada hakikatnya Peraturan
Bersama Menteri merupakan peraturan kebijakan sehingga penggunaan
Peraturan Bersama Menteri sebagai peraturan perundang-undangan dalam
praktek sebaiknya dihindari.

v