Analisis efektivitas pengendalian intern sistem akuntansi persediaan obat studi kasus di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT
Studi Kasus di Puskesmas Gedongtengen

Stefani Primasari Wara Wahyuni
NIM : 082114034
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pengendalian
intern sistem akuntansi persediaan obat di Puskesmas Gedongtengen. Penelitian ini
dilakukan untuk meminimalkan kesalahan di dalam sistem akuntansi persediaan obat.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus di Puskesmas Gedongtengen. Teknik

pengumpulan data yang digunakan diperoleh dengan wawancara, kuesioner dan
pengamatan secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan yaitu : (1) uji
pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengendalian intern sistem
akuntansi persediaan obat, (2) uji kepatuhan untuk menilai efektifitas pengendalian
intern sistem akuntansi persediaan obat dengan menggunakan fixed-sample-size
sampling.
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diperoleh
bahwa pengendalian intern sistem akuntansi persediaan obat bersifat kuat.
Berdasarkan hasil pengujian kepatuhan R%=95% dan DUPL=5%, ditemukan salah
satu attribute yang tidak memenuhi kriteria.
Kata Kunci : Pengendalian intern, efektivitas pengendalian intern, sistem

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS THE EFFECTIVENESS OF MEDICINE INVENTORY
ACCOUNTING SYSTEM
Case Study at Gedongtengen Health Centers.

Stefani PrimasariWaraWahyuni
NIM : 082114034
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015

The purpose of this study is to identify the effectiveness of medicine
inventory accounting system

at Gedongtengen health center. The study was

perfomed to minimize errors in the accounting system of drug supply.
The type of this study was a case study at Gedongtengen health center. Data
was obtained by interview, questionnaires and documentation. The data analysis
technique used were (1) a preliminary test to determine the presence or absence of
internal control medicine inventory accounting system (2) compliance tests for

assessing the effectiveness of medicine inventory accounting system usingfixedsample-size sampling.
Results of the data analysis and discussion stated that the medicine inventory
accounting systemhas been effective. It is based on the results of compliance testwith
confidence level of 95% anddesired upper precision limit 5%.
Keywords : internal control, effectiveness of controls, inventory accounting system.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT
Studi Kasus di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi


Oleh :
Stefani Primasari Wara Wahyuni
082114034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT
Studi Kasus di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :
Stefani Primasari Wara Wahyuni
082114034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTO
TUHAN…
TAK SELALU MENGABULKAN YANG KITA MINTA…
TAPI...

PASTI MEMBERI YANG KITA PERLUKAN...

SABAR MENANTI WAKTU TUHAN
Di dalam hidup ini, semua ada waktunya.
Ada waktunya kita menabur...
Ada juga waktu menuai.

Mungkin dalam hidupmu badai datang menyerbu,
Mungkin doamu bagai tak terjawab !
Namun yakinlah tetap.

Tuhan tak’kan terlambat !
juga tak akan lebih cepat
Semuanya...
Dia jadikan indah tepat pada waktuNya.

Tuhan selalu dengar doamu !
Tuhan tak pernah tinggalkanmu !
PertolonganNya pasti’kan tiba tepat pada waktuNya.


Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar
Percayalah...
Tuhan jadikan semua indah pada waktuNya.

Hendaklah kita s’lalu dalam firmanNya
Percayalah Kepada Tuhan !
Nantikan Dia bekerja pada waktuNya.
Iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tuhan takkan terlambat
Juga tak akan lebih cepat
Ajarlah kami setia s’lalu menanti waktuMu Tuhan


1 Korintus 10 : 13 & Pengkotbah 3 : 11a

Kupersembahkan Karya Ini Untuk :
- Bapak dan Ibu
- Saudari Kembarku

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Tuhan Yesus yang selalu memberikan berkat dan kasih karunia-Nya

sehngga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA.C.A selaku pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
yang telah memberikan fasilitas dan bekal ilmu pengetahuan selama
perkuliahan.
5. Para Staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mendukung
penulis di dalam pembuatan skripsi.
6. dr. Tri Kusumo Bawono S.E, selaku Kepala Puskesmas Gedongtengen
yang memberikan ijin melakukan untuk melakukan penelitian. Mbak Ria
dan Mbak Sani yang telah senang hati membantu di dalam memberikan
data. Dan segenap karyawan Puskesmas Gedongtengen yang telah banyak
membantu dengan mencarikan data yang di butuhkan.
7. Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak
mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.
8. Saudari kembar saya Stefana Primawati Dwi Winahyu atas untuk
dorongan semangatnya.
9. Teman-teman ang selalu setia mendampingi dalam suka dan duka Della,
Erna, Mario, Ferri, Lius, Abang Putra, Mbak Pipit, Dek Ayu, Rosa, Nurul.
Kalian luar biasa.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN ILMIAH..................................................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR...................................................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL............................................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiii
ABSTRAK............................................................................................................................ .xiv
ABSTRACT........................................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... ... ..1
A.Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C.Tujuan Penelitian....................................................................................................... 3
D.Manfaat Penelitian..................................................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan............................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................... 6
A.Sistem Akuntansi………………………………………………………………....... 6
1. Definisi Sistem Akuntansi........................................................................................ 6
2. Elemen Sistem Akuntansi........................................................................................ 9
B. Sistem Akuntansi Persediaan.................................................................................. 10
1. Definisi Sistem Akuntansi Persediaan................................................................... 10
2. Fungsi dan Alasan Perlunya Fungsi Persediaan.................................................... 10
3. Fungsi yang terkait dengan Sistem Akuntansi Persediaan.................................... 11
4. Dokumen yang digunakan..................................................................................... 13
5. Catatan Akuntansi yang Digunakan...................................................................... 15
C. Sistem Akuntansi Persediaan Obat........................................................................ 16
D. Pengendalian Internal………………………………………………………........ 21
1. Definisi Pengendalian Intern................................................................................. 21
2. Prinsip-prinsip Aktivitas Pengendalian Intern...................................................... 23
3. Keterbatasan Pengendalian Intern......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………...... 32
A.Jenis Penelitian………………………………………………………………........ 32
B.Objek dan Subjek Penelitian…………………………………………………….... 32
C.Tempat Penelitian……………………………………………………………….... 33
D.Waktu Penelitian ……………………………………………………………….... 33
E.Data yang Diperlukan…………………………………………………………...... 33

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
F.Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………..... 34
G.Teknik Analisis Data…………………………………………………………....... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………………. ... 42
A.Latar Belakang ………………………………………………………………....... 42
B.Visi dan Misi…………………………………………………………………....... 44
C.Tujuan Pokok dan Fungsi……………………………………………………........ 47
D.Kondisi Geografis dan Batas Wilayah………………………………………........ 49
E.Kegiatan yang Dilakukan Puskesmas…………………………………………...... 50
F.Situasi Sumber Daya………………………………………………………............ 52
G.Sumber Dana…………………………………………………………………....... 54
H.Struktur Organisasi………………………………………………………….......... 55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………………………. ..... 56
A.Deskripsi Data Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Obat……........56
B.Uji Pendahuluan Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Obat ...... ..... 57
C.Uji Kepatuhan Sistem Akuntansi Persediaan Obat................................................. 61
D. Pembahasan............................................................................................................ 68
PENUTUP.............................................................................................................................. 70
A.Kesimpulan.............................................................................................................. 70
B.Keterbatasan Penelitian........................................................................................... 71
C.Saran........................................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... ...... 73
LAMPIRAN

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3-1. Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah……………….

38

Tabel 3.2. Tingkat deviasi bisa ditoleransi……………………………………

38

Tabel 3-3. Tingkat penyimpangan yang dapat diterima………………………..

39

Tabel 4-1. Jumlah Sarana Kesehatan Puskesmas Gedongtengen..........................

53

Tabel 4-2. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas.................................................

54

Tabel 4-3. Sumber Dana yang Membiayai Puskesmas ........................................

55

Tabel 5-1. Kuesioner ............................................................................................

59

Tabel 5-2. Kuesioner (Lanjutan)..........................................................................

60

Tabel 5-3. Kuesioner (Lanjutan)..........................................................................

61

Tabel 5-4 : Evaluasi Hasil : Keandalan 95%........................................................

64

Tabel 5-5. Pemeriksaan Dokumen (Lanjutan).......................................................

65

Tabel 5-6. Pemeriksaan Dokumen (Lanjutan)......................................................

66

Tabel 5-7. Pemeriksaan Dokumen (Lanjutan)......................................................

67

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar Struktur Oganisasi............................................................................ 55

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT
Studi Kasus di Puskesmas Gedongtengen

Stefani Primasari Wara Wahyuni
NIM : 082114034
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pengendalian
intern sistem akuntansi persediaan obat di Puskesmas Gedongtengen. Penelitian ini
dilakukan untuk meminimalkan kesalahan di dalam sistem akuntansi persediaan obat.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus di Puskesmas Gedongtengen. Teknik
pengumpulan data yang digunakan diperoleh dengan wawancara, kuesioner dan
pengamatan secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan yaitu : (1) uji
pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengendalian intern sistem
akuntansi persediaan obat, (2) uji kepatuhan untuk menilai efektifitas pengendalian
intern sistem akuntansi persediaan obat dengan menggunakan fixed-sample-size
sampling.
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diperoleh
bahwa pengendalian intern sistem akuntansi persediaan obat bersifat kuat.
Berdasarkan hasil pengujian kepatuhan R%=95% dan DUPL=5%, ditemukan salah
satu attribute yang tidak memenuhi kriteria.
Kata Kunci : Pengendalian intern, efektivitas pengendalian intern, sistem

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
ANALYSIS THE EFFECTIVENESS OF MEDICINE INVENTORY
ACCOUNTING SYSTEM
Case Study at Gedongtengen Health Centers.

Stefani PrimasariWaraWahyuni
NIM : 082114034
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015

The purpose of this study is to identify the effectiveness of medicine
inventory accounting system

at Gedongtengen health center. The study was

perfomed to minimize errors in the accounting system of drug supply.
The type of this study was a case study at Gedongtengen health center. Data
was obtained by interview, questionnaires and documentation. The data analysis
technique used were (1) a preliminary test to determine the presence or absence of
internal control medicine inventory accounting system (2) compliance tests for
assessing the effectiveness of medicine inventory accounting system usingfixedsample-size sampling.
Results of the data analysis and discussion stated that the medicine inventory
accounting systemhas been effective. It is based on the results of compliance testwith
confidence level of 95% anddesired upper precision limit 5%.
Keywords : internal control, effectiveness of controls, inventory accounting system.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan adanya Puskesmas merupakan bukti nyata adanya komitmen dari
Pemerintah Daerah dan dari tim manajerial Puskesmas serta seluruh tenaga kerja
Puskesmas di dalam upaya melakukan peningkatan kesehatan bagi masyarakat.
Akan tetapi lebih dari tiga dasa warsa Negara kita masih belum bisa mencapai
tingkat derajat kesehatan yang optimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor
yaitu adanya disparitas ataupun tingkat perbedaan kesehatan yang masih tinggi,
rendahnya kualitas dari kesehatan penduduk miskin, rendahnya kondisi kesehatan
lingkungan yang ada di masyarakat, adanya birokratisasi dari pelayanan
Puskesmas serta minimnya kesadaran dari masyarakat akan kesehatan mereka
sendiri dan minimnya kesadaran masyarakat untuk sekedar terlibat di dalam
peningkatan kesehatan di dalam lingkungannya. Puskesmas sebagai unit dari
pelayanan kesehatan masyarakat yang terstruktur mempunyai kewenangan yang
cukup besar untuk menciptakan inovasi di dalam pelayanan kesehatannya agar
kegiatan operasinya bisa lebih efektif, efisisen dan juga terpadu.
Salah satu yang merupakan inovasi dari pengaturan yang ada adalah pada
pelayanan kefarmasiaan, dimana termasuk pelayanan utama karena hampir
seluruh pelayanan yang diberikan kepada pasien berkaitan dengan persediaan
farmasi atau persediaan untuk kesehatan. Persediaan kefarmasiaan pada
Puskesmas sebagian besar didapat dari subsidi Pemerintah, dengan demikian
Puskesmas juga harus melakukan pengelolaan dengan baik, agar tidak terjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

kekurangan persediaan. Apabila terdapat pengaturan persediaan dari farmasi yang
tidak terkoordinasi dengan baik maka akan dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan

akan

jalannya

proses

operasional

dari

Puskesmas.

Permasalahan yang lain yang berhubungan dengan mutu pelayanan pada
puskesmas adalah kurangnya sistem yang terkomputerisasi di dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dapatlah terlihat dari masih banyaknya
Puskesmas yang belum menggunakan sistem komputer untuk mengolah data baik
data pasien ataupun data persediaan obat. Hal ini dapat menyebabkan
dibutuhkannya waktu yang cukup lama untuk melakukan pelayanan kepada para
pasien, sehingga kegiatan operasional Puskesmas menjadi tidak efektif.
Oleh sebab itu diperlukan sistem yang dapat mengatur data pasien dan data
persediaan. Sistem informasi dari data pasien dan persediaan dapat membantu
memperlancar kegiatan operasional dari Puskesmas. Termasuk diantaranya adalah
membantu memperlancar kegiatan dan juga pencatatan keluar masuknya semua
pemakaian persediaan, sehingga jumlah persediaan dapat selalu terkontrol dan
dapat meminimalkan penyimpangan terhadap pemakaian persediaan.
Sistem harus punya internal control agar jalannya suatu sistem tersebut dapat
tetap konsisten pada tujuan semula ketika sistem informasi ini dirancang. Sistem
yang ada tersebut dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian peralatan
komputer untuk mengumpulkan, menginput, melakukan proses, menyimpan,
mengatur, mengontrol dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan
perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Sistem yang baik merupakan sistem yang efektif, yang berarti sistem yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada saat pertama kali sistem dirancang.
Sistem akuntansi persediaan obat akan lebih efektif apabila didukung dengan
adanya pengendalian intern. Pengendalian intern persediaan obat akan dapat
memastikan bahwa sistem akuntansi persediaan obat dapat berjalan sesuai dengan
prosedur. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian intern sistem akuntansi
persediaan obat diperlukan adanya uji kepatuhan. Dengan adanya uji kepatuhan
tersebut maka akan dapat diketahui apakah pengendalian intern dari Puskesmas
tersebut sudah efektif atau belum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu: Apakah pengendalian intern sistem akuntansi persediaan obat
di Puskesmas Gedongtengen sudah efektif?
C. Tujuan Penelitian
Di dalam melakukan penelitian terdapat tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui efektivitas dari pengendalian intern sistem akuntansi persediaan obat
yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Gedongtengen

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

D. Manfaat Penelitian
1.

Bagi pihak Puskesmas Gedongtengen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
bahan masukan bagi pihak Puskesmas Gedongtengen untuk perbaikan
kebijakan atas penerapan pengendalian intern dalam sistem akuntansi
persediaan obat.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi pustaka yang
bermanfaat

bagi

pihak-pihak

yang

membutuhkan

sehingga

dapat

mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan berkaitan dengan pengelolaan
persediaan obat khususnya di Puskesmas Gedongtengen serta sebagai sarana di
dalam penerapan teori dan praktik terkait internal control.
E. Sistematika Penulisan
Bab I

Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.

Bab II

Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari
masalah yang ada.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Bab III

5

Metode Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek dan
objek penelitian, metode pengumpulan data, data yang dicari dan teknik
analisis data.

Bab 1V

Gambaran Umum Objek Penelitian
Di dalam bagian ini menjelaskan secara garis besar objek yang akan
diteliti, seperti: sejarah dari perusahaan, bidang usaha dan sebagainya.

Bab V

Analisis Data Dan Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan
pembahasan.

Bab VI

Penutup
Di dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan, keterbatasan
dari penelitian tersebut serta saran yang dikemukakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Akuntansi
1. Definisi Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(Mulyadi 2001:3).
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok
adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu, serta laporan.
Berikut ini diuraikan lebih lanjut mengenai pengertian masing-masing unsur
sistem akuntansi tersebut (Mulyadi 2001:3-5).
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi di dalam organisasi
direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula
disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media yang
digunakan untuk mencatat peristiwa yang terjadi di dalam organisasi ke
dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan
transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.
Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar dan cek. Dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

faktur penjualan misalnya direkam data mengenai nama pembeli, alamat
pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda
tangan otorisasi dan sebagainya. Dengan demikian faktur penjualan
digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan. Informasi yang
tercantum dalam faktur penjualan tersebut kemudian dicatat dalam jurnal
penjualan dan buku pembantu piutang. Dengan demikian faktur penjualan
tersebut merupakan media pencatatan ke dalam jurnal dan media posting
ke dalam buku pembantu piutang.
Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk
merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang
dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan komputer digunakan
berbagai macam media untuk memasukkan data ke dalam sistem
pengolahan data seperti: papan ketik (keyboards), optical and magnetic
characters and code, mice, voice, touch sensors, dan cats.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data yang
lainnya. Sumber informasi di dalam pencatatan ini adalah formulir. Dalam
jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut
penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang
hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian
di-posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan
jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsurunsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening
buku besar ini di satu pihak data dapat dipandang sebagai wadah untuk
menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini
terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang
tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh jika
rekening piutang dagang yang tercantum dalam neraca perlu dirinci lebih
lanjut menurut nama debitur yang jumlahnya 60 orang, dapat dibentuk
buku pembantu piutang yang berisi rekening-rekening pembantu piutang
kepada tiap-tiap debitur tersebut. Buku besar dan buku pembantu
merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan
akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan
dalam buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu
disebut sebagai catatan akhir juga karena setelah data akuntansi keuangan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah
penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan
akuntansi.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang data berupa
neraca, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar
umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan
yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan
keluaran sistem akuntasi. Laporan data berbentuk hasil cetak komputer dan
tayangan pada layar monitor komputer.
2. Elemen-elemen Sistem Akuntansi
“Sistem akuntansi terdiri dari beberapa subsistem ang saling berkaitan atau dapat
juga dikatakan terdiri dari prosedur-prosedur ang berhubungan” (Baridwan
2012:5). Sistem akuntansi terdiri dari :
a. Sistem akuntansi utama
Sistem akuntansi utama terdiri dari klasifikasi rekening riil dan nominal,
buku besar, jurnal dan bukti transasksi.
b. Sistem penjualan dan penerimaan uang
Sistem penjualan dan penerimaan uang terdiri dari order penjualan, perintah
pengiriman, pembuatan faktur (penagihan), distribusi penjualan, pitang,
penerimaan uang, dan pengawasan kredit.
c. Sistem pembelian dan pengeluaran uang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Sistem pembelian dan pengeluaran uang terdiri dari order pembelian
dan laporan penerimaan barang, distribusi pembelian dan biaya, utang
(voucher), prosedur pengeluaran uang.
d. Sistem pencatatan waktu dan penggajian
Sistem pencatatan waktu dan penggajian terdiri dari personalia,
pencatatan waktu, penggajian, distribusi gaji dan upah.
e. Sistem produksi dan biaya produksi
Sistem produksi dan biaya produksi terdiri dari order produksi,
pengawasan persediaan, dan akuntansi biaya.
B. Sistem Akuntansi Persediaan
1. Definisi Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem akuntansi persediaan merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan
untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini
berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian,
sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi.
2. Fungsi dan Alasan Perlunya Fungsi Persediaan
Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Namun persediaan
mempunyai beberapa fungsi penting yaitu:
a).Mekanisme pemenuhan atas permintaan
Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang
tersebut tidak tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan barang ini diperlukan
waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka persediaan merupakan hal yang
sulit dihindarkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

b). Keinginan untuk meredam ketidakpastian
Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam
jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak
konstan antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang (lead
time) yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tak dapat
dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan.
c). Keinginan melakukan spekulasi
Spekulasi bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga
dimasa mendatang. Selain itu, perusahaan juga akan memperoleh pemotongan
harga karena kuantitas pembelian.
3. Fungsi yang Terkait dengan Sistem Persediaan
a). Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab terhadap penyimpanan barang persediaan.
Selain itu, di dalam sistem perhitungan fisik juga mempunyai tanggung jawab di
dalam melakukan penyesuaian dan kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu
gudang berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan.
b). Fungsi Penjualan / pemakaian barang
Fungsi ini bertanggungjawab penuh terhadap penjualan barang yang
terjadi dari perusahaan tersebut.
c). Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggungjawab di dalam membeli persediaan yang
hampir habis kepada pemasok.
d). Fungsi Penerimaan Barang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap
jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari para pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan penerimaan barang dari
pembeli yang berasal dari retur penjualan
e). Fungsi Akuntansi
Fungsi ini berperan sebagai pencatat uang dan fungsi pencatat persediaan.
Selain itu di dalam sistem perhitungan fisik juga bertanggungjawab untuk : (1)
Mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar
hasil perhitungan fisik. (2) Mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan
yang tercantum di dalam daftar satuan hasil perhitungan fisik. (3)
Mencantumkan harga pokok total di dalam daftar hasil perhitungan fisik. (4)
Melakukan penyesuaian terhadap kartu persediaan berdasarkan data hasil
perhitungan fisik persediaan. (5) Membuat bukti memorial untuk mencatat
penyesuaian data persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil perhitungan
fisik persediaan.

f). Fungsi Perhitungan Fisik Persediaan
Hasil perhitungan fisik diserahkan kepada bagian kartu persediaan untuk
digunakan sebagai dasar penyesuaian terhadap catatan persediaan di dalam kartu
persediaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

4. Dokumen yang Digunakan
a). Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan suatu formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau
fungsi pemakaian barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan
pembelian barang dengan jumlah, jenis, mutu. Surat ini dibuat rangkap dua
lembar setiap terdapat permintaan, satu lembar digunakan untuk fungsi
pembelian sedangkan tembusannya digunakan untuk arsip dari fungsi yang
meminta barang.
b). Surat Permintaan Penawaran Harga
Merupakan dokumen yang digunakan untuk meminta penawaran harga
bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali yang menyangkut
jumlah rupiah pembelian yang benar.
c).Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang
telah dipilih.
d). Laporan Penerimaan Barang
Laporan ini merupakan dokumen yang digunakan oleh bagian gudang
sebagai dasar pencatatan tambahan kuantitas barang dari pemasok ke kartu
gudang.
e). Laporan Pengiriman Barang
Laporan ini merupakan dokumen yang digunakan oleh bagian gudang
untuk mencatat kuantitas persediaan yang dikirimkan kembali kepada pemasok
ke dalam kartu gudang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

f). Memo Debit
Merupakan dokumen yang digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk
mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada
pemasok ke dalam kartu persediaan.
g). Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Merupakan dokumen yang digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat
pengeluaran barang gudang.
h). Bukti Pengembalian Barang Gudang
Digunakan oleh bagian gudang untuk melakukan pencatatan tambahan
kuantitas persediaan ke dalam kartu gudang. Selain itu, juga dipakai oleh bagian
kartu persediaan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan
ke dalam kartu persediaan, untuk mencatat berkurangnya biaya ke dalam kartu
biaya dan untuk mencatat pengembalian barang ke dalam jurnal umum.
i). Kartu Perhitungan Fisik
Kartu ini digunakan untuk melakukan perekaman hasil perhitungan fisik
dari persediaan.

j). Daftar Hasil perhitungan Fisik
Daftar ini digunakan untuk meringkas data yang telah direkam ke bagian
dari kartu persediaan fisik.
k). Bukti Memorial

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Bukti ini digunakan untuk membuktikan penyesuaian rekening persediaan
sebagai akibat dari transaksi tertentu atau adanya perhitungan ulang fisik
persediaan.
5. Catatan akuntansi yang Digunakan
a). Kartu Gudang
Kartu ini berfungsi untuk melakukan pencatatan kuantitas persediaan dan
mutasi tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Biasanya kartu gudang tidak
berisi data harga pokok tiap jenis barang, namun hanya berisi informasi
kuantitas tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Kartu ini disimpan di arsip
kantor gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang.
b). Kartu Barang
Kartu ini ditempelkan ataupun diletakkan pada tempat penyimpanan
barang. Kartu ini berfungsi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk
memudahkan pencarian barang dan sekaligus untuk mencatat mutasi.
c).Kartu Persediaan
Didalam sistem akuntansi persediaan, kartu ini digunakan untuk
melakukan pencatatan kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di
gudang. Kartu ini digunakan sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang
diselenggarakan oleh Bagian Gudang. Selain itu, kartu persediaan merupakan
suatu rician rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dengan buku besar.
d). Kartu Hutang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Apabila di dalam pencatatan hutang, perusahaan menggunakan account
payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk melakukan
pencatatan utang kepada pemasok adalah Kartu Hutang.
e).Jurnal Umum
Jurnal ini berfungsi untuk melakukan pencatatan terhadap jurnal harga
pokok yang dijual untuk dilakukan posting ke dalam rekening kontrol persediaan
produk.
C.Sistem Akuntansi Persediaan Obat
1). Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
Salah satu sarana penunjang medis yang paling penting adalah obat dan
kebutuhan akan obat-obatan ini perlu perhatian yang baik. Hal ini dikarenakan
adanya perputaran obat-obatan yang terjadi dengan cepat tanpa bisa dipastikan
secara pasti. Oleh karena itu dibutuhkan adanya perencanaan dan penentuan
terhadap kebutuhan obat-obatan yang baik. Tujuan dengan diadakannya proses
perencanaan dan penentuan kebutuhan tersebut agar terlaksananya kejelasan dan
kelancaran sistem yang berkaitan dengan perencanan dan persediaan serta dapat
terlaksananya pengawasan dan juga pengendalian terhadap persediaan obat.
Selain itu juga menghindari adanya kekosongan stok obat di dalam gudang,
sehingga kebutuhan dapat tetap terpenuhi dengan baik.
Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode dilaksanakan
oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas.
Perencanaan yang dilakukan meliputi pengumpulan laporan dari gudang
mengenai jumlah dan jenis persediaan obat-obatan yang diperlukan, serta

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

mempertimbangkan dana dan situasi juga kondisi. Hasil dari rekap ini digunakan
sebagai salah satu pedoman perencanaan dan juga penentuan kebutuhan yang
akan dilakukan.
2). Permintaan Obat
Tujuan dari permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di
masing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penakit yang ada di
wilayah kerjanya. Sumber penyediaan obat di Puskesmas adalah berasal dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
Puskesmas adalah obat esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun
oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional.
Selain itu sesuai dengan kesepakatan global maupun Keputusan Menteri
Kesehatan No : 085 tahun 1989 tentang Kewajiban menuliskan Resep/ dan atau
menggunakan Obat Generik di Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah, maka
hanya obat generik saja yang diperkenankan tersedia di Puskesmas.
Berdasarkan UU No : 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No : 72
tahun 1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang
diperkenankan untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker. Untuk
itu Puskesmas tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendirisendiri.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan
dari sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

LPLPO sub unit. Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu
penyerahan obat kepada Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dapat menusun petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan
obat secara langsusng dari UPOPPK ke Puskesmas.
3). Penerimaan Obat
Tujuan dari penerimaan obat adalah agar obat yang diterima sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas.
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan dari unit
pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya. Setiap
penyerahan obat oleh UPOPPK kepada Puskesmas, dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat
yang diberi wewenang untuk itu. Petugas penerimaan obat wajib melakukan
pengecekan terhadap obat-obatan yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan,
jenis dan jumlah obat, bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan
ditanda tangani oleh petugas penerima/diketahui Kepala Puskesmas. Bila tidak
memenuhi sarat petugas penerima dapat mengajukan keberatan. Jika terdapat
kekurangan, penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang (rusak, jumlah
kurang dan lain-lain). Setiap penambahan obat-obatan, dicatat dan dibukukan
pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
4). Penyimpanan
Tujuan dari penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan. Penyimpanan adalah suatu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman (tidak
hilang), terhindar dari kerusakan kimia dan mutunya tetap terjamin.
5). Pengamatan mutu
Setiap petugas pengelola yang melakukan penyimpanan obat, perlu
melakukan pengamatan mutu obat secara berkala, paling tidak setiap awal bulan.
Pengamatan mutu obat :
a. Mutu obat yang disimpan dapat mengalami perubahan baik secara fisik
maupun kimia.
b. Laporkan perubahan yang terjadi kepada UPOPPK Kabupaten/Kota untuk
diteliti lebih lanjut.
c. Secara sederhana pengamatan dilakukan dengan visual.

6). Distribusi
Tujuan dari distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu,
jumlah dan tepat waktu.
7). Pengendalian
Tujuan dari pengendalian adalah agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian obat terdiri
dari pengendalian persediaan, pengendalian penggunaan, penanganan obat
hilang. Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan
obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
(a). Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan
terhadap stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan
untuk mencukupi kebutuhan, perlu diperhitungkan keadaan stok yang
seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau kalau dimungkinkan memesan,
maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan (Q) dengan rumus berikut :
Q = SK + SP + ( WT X D ) – SS
Keterangan :
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu ( leadtime )
SS = sisa stok
D = pemakaian rata-rata perminggu/perbulan
(b). Pengendalian Penggunaan
Tujuan pengendalan penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
(c). Penanganan obat hilang, rusak dan kadaluarsa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tujuan

dari

penanganan

obat

hilang

adalah

sebagai

21

bukti

pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga di ketahui persediaan obat saat
itu.
Tujuan dari penanganan obat rusak/kadaluarsa adalah melindungi pasien
dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluarsa.
8). Pelayanan Obat
Tujuan dari pelayanan obat adalah agar pasien mendapat obat sesuai
dengan resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya.
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis
yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat
kepada pasien.
D.Pengendalian Intern
1. Definisi Pengendalian Intern
Pengendalian intern terdiri dari semua metode dan langkah-langkah yang
terkait, yang diadaptasi dari suatu organisasi yang digunakan untuk mengamankan
asetnya, meningkatkan keandalan catatan akuntansi yang ada, meningkatkan
efisiensi operasi, dan memastikan kepatuhan atau taat terhadap hukum dan
peraturan yang ada. Sistem pengendalian intern memiliki lima komponen utama
sebagaimana yang ada di bawah ini (Kieso 2013:316-317).
a. Lingkungan Pengendalian
Merupakan sebuah tanggung jawab dari manajemen puncak untuk membuat
kejelasan bahwa organisasi menghargai adanya integritas dan aktivititas yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

dianggap tidak etis tidak akan ditoleransi. Komponen ini sering disebut sebagai
”tone at the top”.
b. Penilaian Risiko
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis berbagai faktor yang
menciptakan adanya risiko bisnis dan harus menentukan bagaimana mengelola
risiko tersebut.
c. Aktivitas Pengendalian
Pengendalian ini untuk mengurangi terjadinya fraud, manajemen harus
melakukan perancangan kebijakan dan prosedur untuk mengatasi risiko
spesifik yang dihadapi oleh perusahaan.
d. Informasi dan Komunikasi
Pengendalian intern harus menangkap dan juga mengkomunikasikan semua
informasi yang terkait baik dari bawah dan atas dari organisasi, serta
mengkomunikasikan informasi yang tepat kepada pihak eksternal.

e. Pengawasan
Pengendalian intern harus dipantau secara berkala untuk kepentingan dari
pihak perusahaan. Kekurangan yang signifikan untuk dilaporkan ke
manajemen puncak dan/atau kepada dewan direksi.
2. Prinsip-prinsip Aktivitas Pengendalian Intern
Masing-masing bagian dari pengendalian intern sangat penting. Salah satu
komponen yang akan difokuskan yaitu aktivitas pengendalian. Kegiatan ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

merupakan komponen paling penting dari upaya perusahaan yang digunakan
untuk mengatasi risiko yang dihadapi, misalnya fraud. Aktivitas pengendalian
secara khusus yang digunakan perusahaan akan berbeda-beda, tergantung pada
penilaian manajemen terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. Penilaian ini
sangat dipengaruhi oleh ukuran dan sifat dari perusahaan.
Enam prinsip aktivitas pengendalian intern sebagai berikut:
a. Pembentukan tanggungjawab
Prinsip penting dari pengendalian intern adalah untuk memberikan
tanggungjawab tertentu kepada karyawan. Kontrol yang paling efektif adalah
ketika satu orang karyawan bertanggungjawab terhadap tugas yang telah
diberikan kepadanya.
Pemberian tanggungjawab ini sering membutuhkan pembatasan akses yaitu
hanya untuk petugas yang bertugas, dan kemudian melakukan identifikasi
kepada para karyawan. Misalnya, sistem otomatis yang digunakan memiliki
mekanisme melakukan pengidentifikasian kode yang digunakan didalam
membuat jurnal, yang akan berdering jika ada penjualan, atau ada yang
memasuki

gudang

persediaan

pada

waktu

tertentu.

Penggunaan

pengidentifikasian kode memungkinkan perusahaan untuk menetapkan
tanggungjawab dengan melakukan pengidentifikasian terhadap karyawan yang
melakukan kegiata tertentu.
b. Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas sangat diperlukan di dalam pengendalian internal. Terdapat
dua aplikasi umum yang ada di dalam prinsip-prinsip:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

1). Masing-masing individu harus bertanggungjawab terhadap kegiatan yang
terkait.
2). Tanggungjawab untuk pencatatan terhadap pembukuan aset harus terpisah
dari fisik dari aset tersebut.
Alasan untuk melakukan pemisahan tugas adalah pekerjaan seorang
karyawan harus tanpa adanya duplikasi usaha, yang dapat memberikan dasar
untuk dilakukannya evaluasi terhadap pekerjaan karyawan yang lainnya.
Misalnya, karyawan yang mempunyai tugas melakukan perancangan terhadap
sistem terkomputerisasi sebaiknya tidak ditugaskan dengan tugas sehari-hari
yang berkaitan dengan penggunaan sistem. Jika tidak, mereka bisa merancang
sistem

yang

menguntungkan

mereka

sendiri

secara

pribadi

dan

menyembunyikan kecurangan yang ada.
c. Pemisahan terhadap kegiatan terkait
Membuat

satu

orang

bertanggungjawab

untuk

kegiatan

terkait

meningkatkan potensi kesalahan dan penyimpangan. Misalnya, perusahaan
harus menetapkan kegiatan pembelian terkait dengan individu yang berbeda.
Kegiatan pembelian terkait termasuk dengan pemesanan barang, persetujuan
pemesanan, penerimaan barang, otorisasi pembayaran, dan melakukan
pembayaran untuk barang atau jasa.
Berbagai kecurangan yang mungkin dilakukan ketika seseorang menangani
kegiatan terkait. Misalnya : jika agen pembelian diperbolehkan untuk
melakukan pemesanan barang tanpa melakukan pengawasan, kemungkinan
agen pembelian menerima suap dari pemasok. Jika seorang karyawan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

menangani penerimaan barang dan faktur, serta otorisas