GAMBASISWA Gambaran Perilaku Sehat Pada Siswa di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun 2015.

GAMBA
ARAN PE
ERILAKU
U SEHAT PADA
SISWA
A DI SMA
A MUHAM
MMADIYAH 1
SU
URAKAR
RTA TAHU
UN 2015

PUBLIK
KASI ILMIIAH
Disusun sebagai salaah satu syaratt menyelesaikkan Program S
Studi Strata 1 pada
Jurussan Keperawaatan

FakultasIlmuKesehhatan


Disusun Oleh :

ARSY
Y RUMSHIITA
JJ210131039

S1 KE
EPERAWAT
TAN
FAKULTAS
F
S ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2016

i


HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN PERILAKU SEHAT PADA
SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH 1
SURAKARTA TAHUN 2015

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ARSY RUMSHITA
J210131039

Telahdiperiksadandisetujuiuntukdiujioleh :
DosenPembimbing

Siti Arifah, S.Kp., M.Kes

ii


HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN PERILAKU SEHATPADASISWA DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2015

Oleh:
ARSY RUMSHITA
J210131039

Telahdipertahankan didepandewanpenguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
PadahariSenin, 25 April 2016
dandinyatakantelahmemenuhisyarat

DewanPenguji :
1.Siti Arifah, S.Kp., M.Kes

(


)

(

)

(

)

(KetuaDewanPenguji)
2. Ambarwati,S.Pd.,M.Si
(Anggota 1 DewanPenguji)
3. AbiMuhlisin, SKM.,M.Kep
(Anggota II DewanPenguji)
Dekan

(Dr. Suwaji, M.Kes)
NIP. 195311231983031002


iii

PERNYATAAN

Denganinisayamenyatakanbahwadalamskripsiinitidakterdapatkarya

yang

pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkesarjanaan

di

suatuperguruantinggidansepanjangpengetahuansayajugatidakterdapatkaryaataupen
dapat

yang

pernahditulisatauditerbitkanoleh

orang


lain,

kecualisecaratertulisdiacudalamnaskahdandisebutkandalamdaftarpustaka.
Apabilaternyatakelakterbuktiadaketidakbenarandalampernyataansayadiata
s, makaakansayapertanggungjawabkansepenuhnya.

Surakarta,April 2016

ARSY RUMSHITA
J210131039

iv

GAMBARAN PERILAKU SEHAT PADA SISWA DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2015
Abstrak
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Pada masa remaja
inilah mempunyai permasalahan yang sangat kompleks, seiring dengan masa transisi yang di alami
remaja.Oleh karena itu remaja sebagai penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang

sehat secara jasmani, rohani,mental dan spritual. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
perilaku sehat pada siswa di SMA Muhammadiyah 1Surakarta. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif, dengan menggunakan pendekatan cross sectional dilksanakan pada tanggal 14 dan 15
Juli 2015di SMA Muhammadiyah I Surakarta. Jumlah populasi yang digunakan adalah seluruh
siswa kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang berjumlah 498 siswa.Total
sampel yang digunakan adalah 84 responden yang ditentukan dengan teknik pengambilan sampel
proposional random sampling . Hasil penelitian tentang bahwa gambaran perilaku sehat pada siswa
SMA Muhammadiyah1Surakarta secara keseluruhan baik, dimana perilaku sehat pada siswa
meliputisebanyak 77 responden (91,7%) tidak merokok, 81 responden (96,4%) tidak
mengkonsumsi alkohol, 84 responden (100%) belum pernah melakukan seks pranikah dan
sebanyak 71 responden (84,5%) melakukan aktifitas fisik berkendara secara aman.
Kata Kunci: Perilaku Merokok, Mengkonsumsi Alkohol, Seks Pranikah, Aktifitas Berkendara,
Siswa SMA

Abstract
Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. In adolescence, this has a very
complex issue, along with a natural transition in adolescence. Therefore, the teenager as the
nation's next human need to be prepared to be healthy physically, spiritually, mentally and
spiritually. This study aimed to describe the healthy behavior in students at SMA Muhammadiyah
1 Surakarta. This type of research is descriptive, using cross sectional approach dilksanakan on

July 14 and July 15, 2015 in High School I Surakarta Muhammadiyah. Total population is used
throughout the class X and XI in SMA Muhammadiyah 1 Surakarta totaling 498 students. The
sampling technique with proportional random sampling, to obtain a sample of 84 respondents. The
results showed that the image of healthy behaviors in students of SMA Muhammadiyah 1
Surakarta overall good, with healthy behaviors in students covering a total of 77 respondents
(91.7%) did not smoke, 81 respondents (96.4%) did not consume alcohol, 84 respondents (100%)
have never engage in premarital sex, and as many as 71 respondents (84.5%) of physical activity
drive safely.
Keywords: smoke behavior, consume alcohol, premarital sex, and activity drive, High School
Students

1

PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) mengidentifikasikan masa remaja
(adolescence) sebagai periode pertumbuhan manusia yang terjadi setelah masa
anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia 11 – 19. Menurut WHO, tercatat
91 juta penduduk dunia menggunakan alkohol. Dan 41% di antaranya adalah
remaja.WHO juga mengeluarkan data bahwa kematian akibat alkohol tahun 2009
sebanyak 775 ribu jiwa.Dengan kasus terbanyak dialami oleh remaja di bawah 25

tahun.Data statistik membuktikan 90% remaja Indonesia akrab dengan rokok.
Remaja merokok dengan alasan yaitu, biar keren dan gaul, mudah membaur atau
tidak menjadi berbeda dari teman lain (WHO, 2014). Data kriminalitas Indonesia
juga menyebutkan, 97 ribu pelajar di dunia menjadi korban pemerkosaan akibat
pengaruh alkohol pada pelaku.Data yang dicatat oleh National Center for Health
Statistik pada tahun 2013 terdapat 78,5% dari angka kematian remaja disebabkan
penyalahgunaan obat-obatan terlarang, alkohol, konsumsi rokok yang berlebihan
serta dilaporkan jumlah 18,1% angka kematian remaja, adalah akibat aborsi
maupun penyakit kelamin. Menurut Diskeda Surakarta (2014) diketahui bahwa
tahun 2013, 60% remaja akrab dengan alkohol, 85% remaja akrab dengan rokok,
30% remaja pengguna obat-obatan terlarang dan 43% remaja melakukan seks pra
nikah. Data tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2012,
50% yang menyebutkan remaja akrab dengan alkohol, 78% yang menyebutkan
remaja akrab dengan rokok, 15% yang mnyebutkan remaja pengguna obat-obatan
terlarang dan 38% yang menyebutkan remaja melakukan seks pranikah.
Berdasarkan hasil penelitian dan riset yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak
(KOMNAS PA), PSK anak sekolah sangat memprihatinkan. Sekitar 87,3% dari
4.726 anak SMP dan SMA di 12 kota besar Indonesia mengaku pernah melakukan
hubungan seksual, dan dari jumlah tersebut 21,2% di antaranya pernah melakukan
aborsi. Hal ini disebabkan kebutuhan untuk melengkapi aksesoris sosial di dalam

pergaulan akibatnya memicu tindakan menghalalkan cara yang instan.
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta merupakan salah satu SMA favorit di
Kota Surakarta sehingga banyak siswa memilih untuk menempuh pendidikan
tingkat SMA di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh

2

peneliti di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, diketahui dari 702 siswa, 100 siswa
yang telah diwawancari bahwa 29 siswa menyatakan sudah berpacaran namun
tidak terdapat siswa yang menyatakan pernah melakukan hubungan pranikah, 38
siswa pernah mengkonsumsi rokok, 5 siswa menyatakan pernah mengkonsumsi
alkohol dan 28 siswa menyatakan tidak pernah berpacaran, merokok dan
mengkonsumsi alkohol.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, menggunakan pendekatan cross
sectional. Peneliti berusaha memberi gambaran secara jelas tentang perilaku sehat

pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Populasi dalam penelitian ini


adalah seluruh siswa kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang
berjumlah 498 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Proposional random sampling yaitu teknik yang digunakan
bila populasi homogen. Sampel yang di ambil di kelas X dan XI SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta 84 responden, yang terdiri dari kelas X 42 responden
dan kelas XI 42 responden. Analisis data yang digunakan adalah Analisa
frekuensi.
HASIL PENELITIAN
1. Merokok
a. Konsumsi Rokok
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Konsumsi Rokok
Konsumsi Rokok
Merokok
Tidak Merokok
Total
b. Intensitas Merokok

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

7
77
84

8,3
91,7
100.0

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Intensitas Merokok
Intensitas Konsumsi
Rokok
10 batang
15 batang
2 batang
5 batang

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

2
1
2
1

2,4
1,2
2,3
1,2

3

Intensitas Konsumsi
Rokok
6 batang
Total
c. Penyebab Merokok

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

1
7

1,2
8,3

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Penyebab Merokok
Penyebab Merokok
Keluarga
Teman
Total
d. Cara Memperoleh Rokok

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

1
6
7

1,2
7,1
8,3

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Cara Memperoleh Rokok

2.

Cara Memperoleh
Frekuensi (orang)
Rokok
Keluarga
1
Membeli
2
Teman
4
Total
7
Perilaku Penggunaan Alkohol

a.

Konsumsi Alkohol

Persentase (%)
1,2
2,4
4,8
8,3

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Konsumsi Alkohol

b.

Penggunaan Alkohol
Tidak mengkonsumsi
Mengkonsumsi
Total
Intensitas Konsumsi Alkohol

Frekuensi (orang)
81
3
84

Persentase (%)
96,4
3,6
100,0

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Intensitas Konsumsi Alkohol

c.

Intensitas Konsumsi Alkohol
1 kali
2 kali
Total
Penyebab Konsumsi Alkohol

Frekuensi (orang)
2
1
3

Persentase (%)
2,4
1,2
3,6

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Penyebab Konsumsi Alkohol
Penyebab Konsumsi Alkohol
teman
Total

Frekuensi (orang)
3
3

Persentase (%)
3,6
3,6

4

3.

Perilaku Seks Pranikah
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Pranikah

4.

Perilaku Seks Pranikah
Frekuensi (orang)
Tidak
84
Total
84
Aktifitas fisik Berkendara Tidak Aman

Persentase (%)
100
100.0

a. Penggunaan Helm Saat Berkendara
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Penggunaan Helm Saat Berkendara
Penggunaan Helm

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

13
71
84

15,5
84,5
100,0

Tidak Menggunakan Helm
Menggunakan Helm
Total
b. Penggunaan Sabuk Pengaman

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Penggunaan Sabuk Pengaman
Penggunaan Sabuk Pengaman
Frekuensi (orang)
Tidak Menggunakan Sabuk
23
Pengaman
Menggunakan Sabuk Pengaman
61
Total
84
c. Penggunaan Alat Komunikasi Saat Berkendara

Persentase (%)
27,4
72,6
100,0

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Komunikasi Saat
Berkendara
Penggunaan
Alat komunikasi Saat
Berkendara
Tidak
Ya
Total

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

41
43
84

48,8
51,2
100,0

PEMBAHASAN
A. Gambaran Perilaku Merokok Pada Siswa di SMA Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun 2015
Berdasarkan hasil penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
responden yang tidak merokok sebanyak 77responden(91,7%).Hal tersebut
disebabkan konsumsi rokok hanya diperkenankan untuk usia 18 tahun keatas.
Menurut Bennet& Murphy (2007) merokok memberikan konsekuensi
yangsignifikan baik terhadap kesehatan fisik,psikologis serta ekonomis.

5

Dampak merokokterhadap kesehatan telah diketahui secaraluas.Merokok
berakibat terhadap 25%kematian akibat penyakit jantung koroner,80% kasus
penyakit saluran pernafasankronis, 90% kematian akibat kanker paru,serta
memiliki kontribusi terhadap berkembangnyakanker laring, mulut, dan
pankreas,serta kanker paru pada perokok pasif.
Responden yang merokok sebanyak 7 responden (8,3%). Hal tersebut
disebabkan siswa hanya ingin coba-coba, karna diajak teman, dan mengalami
mental yang masih labil. Sosial ekonomi yang rendah, tingkat pendidikan
orang tua yang rendah, serta tahun – tahun transisi antara sekolah dasar dan
sekolah menengah merupakan faktor lain penyebab merokok dikalangan
remaja (Subanada, 2010).
Dari hasil penelitian ini diperoleh jumlah siswa yang tidak merokok
lebih besar dibandingkan dengan siswa yang merokok. Hal tersebut
disebabkan sudah meningkatnya pengetahun siswa tentang bahaya rokok dari
dini. Sehingga memilih untuk memiliki pola hidup yang sehat.
Perilakumerokok berdasarkan intensitas konsumsi rokok tertinggi
yaitu 10 batangperbulan sebanyak 2 responden (2,4%) dan 2 batang perbulan
sebanyak 2 responden (2,4%). Menurut Republika (2005) secara ekonomis
merokok
merupakankegiatan
pemborosan
karena
perokok
akanmenghamburkan uang setiap hari minimal Rp12.000, (diasumsikan harga
rokok Rp. 600per-batang), sehingga pengeluaran per bulanuntuk rokok
mencapai Rp. 360.000. Setiaptahun orang akan kehilangan dana sebesarRp.
4.320.000 dan mengurangi pendapatankeluarga sekitar 25% untuk belanja
rokok.
Perilaku merokok berdasarkan penyebab utama merokokadalah teman
sebanyak 6 responden (7,1%).Perilaku merokok berdasarkan cara
memperoleh tertinggijuga diperoleh dari teman sejumlah 4 responden (4,8%).
Pengaruh teman yang merokok terhadap perilaku merokokpada remaja terjadi
melalui mekanismebelajar sosial. Anak akan lebih mudah meniruapa yang
dilihat dari perilaku teman dibandingkanmempelajari apa yang dikatakan oleh
orang lain (Baron & Byrne, 2005). Hal ini sesui dengan penelitian Firdaus
dkk (2014) yang menyatakan tindakan merokok pada siswa sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pergaulan teman dan
hasil menunjukan siswa yang memiliki pergaulan teman sebaya yang buruk
sebanyak 91 responden (51,1%).
B. Gambaran Perilaku Mengkonsumsi Alkohol Pada Siswa di SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta
Hasil penelitian di SMA Muhammadiyah 1Surakarta perilaku
mengkonsumsi alkohol sejumlah 81responden (96,4%) tidak mengkonsumsi
alkohol dan 3 responden (3,6%) mengkonsumsi alkohol.
Hal ini

6

menunjukkan siswa yang tidak mengkonsumsi alkohol lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang mengkosumsi, dikarenakan siswa sudah
mengerti bahaya alkohol bagi kesehatan dan bagi umat islam hukumnya
diharamkan.
Perilaku mengkonsumsi alkohol berdasarkanintensitas konsumsi
alkoholtertinggi yaitu 1 kali dalam satu bulan sebanyak 2 responden (2,4%).
Siswa mengkonsumsi alkohol disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah
ingin mencoba hal-hal yang baru, menyenangi petualangan, mudah tergoda
oleh tekanan atau pengaruh dari kelompoknyacepat putus asa sehingga mudah
terjerumus ke dalam penggunaan minum beralkohol dan didukung belum
matangnya mental untuk lebih memperhitungkan akibat buruk perbuatannya
(Safaris, 2007).
Perilaku mengkonsumsi alkohol berdasarkanpenyebab utama
dikarenakan teman yaitu 3 responden (3,6%). Hal tersebut disebabkan karena
teman merupakan orang terdekat yang paling berpengaruh terhadap
kehidupan siswa sehingga siswa mudah terpengaruh dengan apa yang telah
dilakukan dengan teman sebayanya (Safaris, 2007).
Menurut Hawari (1990) yang dikutip oleh Safaris (2007) menemukan
remaja mengenal dan mendapatkan alkohol dari teman-temannya.
Kepribadian yang labil dan pengaruh teman pergaulan di masyarakat ataupun
di lingkungan sekolah bisa menjadikan remaja terjerat dalam lingkaran
penyalahgunaan alkohol. Emosi dan lemahnya mental seseorang akan lebih
mudah dipengaruhi untuk melakukan perbuatan negatif yang akhirnya
menjurus ke arah penggunaan alkohol. Selain faktor diatas mitos atau
misinformasi yang berkembang pada sebagian masyarakat juga dapat menjadi
penyebab sehingga seseorang dapat ikut terlibat dalam penggunaan minuman
beralkohol, sebagai contoh terdapat mitos memakai minuman beralkohol akan
menambah rasa percaya diri pemakai, pengguna minuman beralkohol dapat
disembuhkan, pengguna minuman beralkohol akan memperoleh kenikmatan
seperti lebih kreatif dan percaya diri jika menghadapi tekanan/masalah,
informasi-informasi semacam ini dapat disalah artikan sehingga si pengguna
menyepelekan dampak dari penyalahgunan alkohol dikemudian hari.
Menurut penelitian Rojali (2012) menyatakan beberapa faktor lain
yang membuat remaja bisa terlibat dalam penyalahgunaan alkohol adalah
faktor ekonomi yang rendah, orang dengan faktor ekonomi menengah keatas
biasanya menggunakan minuman keras yang dikeluarkan oleh pabrikan
minuman keras resmi. Sedangkan orang yang dengan faktor ekonomi
menengah kebawah biasanya mencampur alkohol dengan minuman yang lain
nya (oplosan). Seperti alkohol (obat antiseptik), alkohol sebenarnya
digunakan untuk mengobati luka pada bagian luar tubuh manusia tetapi

7

karena faktor ekonomi yang rendah, ada saja orang yang dengan sengaja
mencampur alkohol (obat antiseptik) dengan bubuk suplemen untuk
diminum. Tentu saja hal ini sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh
manusia karena maanfaat alkohol sendiri disalahgunakan.
C. Gambaran Perilaku Seks Pranikah Pada Siswa di SMA Muhammadiyah
1 Surakarta
Hasil penelitian di SMA Muhammadiyah 1Surakarta dari 84
responden (100%) keseluruhan belumpernah melakukan seks pranikah.
Haltersebut disebabkan karena siswa sudah mengerti bahwa perilaku seks
memang tidak diperkenankan dan dikharamkan sebelum terjadinya
pernikahan. Dengan tidak melakukan seks pranikah siswa dapat menjaga
kesehatan reproduksi (Tim Depkes, 2010).Menurut penelitian Amin Abdul
(2014) menyatakan bahwa idealnya faktor lingkungan tempat para remaja
bergaul dan teman – teman yang ada disekitarnya juga sangat berpengaruh
dalam perilaku seks pranikah.
D. Gambaran Perilaku Aktifitas Fisik Pada Siswa di SMA Muhammadiyah
1 Surakarta
Hasil penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta perilakuaktivitas
fisik berkendara tidak aman dengan penggunaan helm tertinggi sebanyak 71
responden (84,5%). Disebabkan ketatnya peraturan lalulintas dalam
berkendara dengan sepeda motor yaitu disamping harus lengkapnya suratsurat kendaraan serta penggunaan kendaraan harus menggunakan helm yang
lengkap dengan standar SNI. Hal ini merupakan upaya dari pemerintah untuk
mengurangi angka kematian dan kecelakan yang diakibatkan oleh kendaraan
bermotor (Depkes, 2010).
Perilaku aktifitas fisikberkendara tidak aman penggunaan sabuk
pengamantertinggi yaitu 61responden (72,6%). Hal tersebut disebabkan
dengan menggunakan sabuk pengaman merupakan bentuk kepedulian
terhadap diri sendiri untuk melindungi apabila terjadi kecelakaan. Sesuai
dengan penelitian Asdar (2014) menyatakan bahwa pihak sekolah perlu
melakukan pengawasan terhadap siswa yang mengendarai sepeda motor ke
sekolah dan sosialisasi safety riding serta aturan lalu lintas bekerjasama
dengan pihak satuan lalu lintas. Selain itu, perlu peran orang tua dalam
memberikan dukungan terhadap anak terkait perilaku safety riding berupa
teguran dan nasehat mengenai kelengkapan kendaraan dan alat pelindung diri.
Perilaku aktifitas fisik berkendara tidak aman penggunaan
alatkomunikasi saat berkendaratertinggi sebanyak 43 responden (51,2%). Hal
tersebut menunjukan siswa belum bisa terlepas dari alat komunikasi dalam
berbagai hal ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang melakukan
komunikasi saat berkendara.Melakukan komunikasi saat berkendara
merupakan faktor utama penyebabkecelakaan sehingga hal tersebut

8

menunjukkan siswa belum peduli tentang bahaya melakukan komunikasi saat
berkendara (Eaton, et.al, 2010).
PENUTUP
Adapun simpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Gambaran perilaku sehat pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
secara keseluruhan baik.
2. Gambaran perilaku sehat pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
meliputi:
a. Gambaran perilaku merokok pada siswa SMA Muhammadiyah 1
Surakarta sebanyak 77 responden (91,7%) tidak merokok.
b. Gambaran perilaku konsumsi alkohol pada siswa SMA Muhammadiyah
1 Surakarta sebanyak 81 responden (96,4%) tidak mengkonsumsi
alkohol.
c. Gambaran perilaku seks pranikah pada siswa SMA Muhammadiyah 1
Surakarta sebanyak 84 responden (100%) belum pernah melakukan.
d. Gambaran perilaku aktifitas fisik berkendara secara aman pada siswa
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebanyak 71 responden (84,5%).
SARAN
1. Bagi Sekolah
Bagi sekolah diharapkan memberi penyuluhan dan pengarahan kepada siswa
betapa pentingnya perilaku sehat pada remaja sehingga dapat membetuk
karakter yang positif siswa dari dini terutama tentang dampak mengkonsumsi
rokok, alkohol, dan berkendara tidak aman.
2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa mampu menerapkan perilaku sehat sehingga dapat
mejauhkan diri dari berbagai bahaya dan penyakit seperti perilaku tidak
merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak melakukan perilaku seks
pranikah dan aktivitas fisik perilaku berkendara aman.
3. Bagi Orang Tua
Diharapkan orang tua lebih memberi perhatian pada putra putri masing-masing
sehingga terhindar dari perilaku yang tidak sehatseperti perilakuseks pranikah,
penggunaan rokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik perilaku berkendara
tidak aman.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai faktor lain misalnya penggunaan obat-obatan terlarang dan aktivitas
makan yang berkaitandengan perilaku sehat pada remaja.

9

DAFTAR PUSTAKA
Asdar, Muhammad. 2014.Perilaku Safety Riding Pada Siswa Sma Di Kabupaten
Pangkep Safety Riding Behaviour On Senior High School Students In
Pangkep District. FKM Unhas
Amin Abdul. 2014. Hubungan Menonton Sinetron Percintaan Dan membaca
Cerita Percintaan Dengan Perilaku Seks Remaja ” Jurnal Heritage Volume 2.
No 2. Januari 2014
Diclemente, Santelli, & Crosby, 2009.Division of Infectious Diseases,
Epidemiology, and Immunology, and associate director, Emory Center for
AIDS Research.
Dinas Kesehatan Daerah Surakarta. 2014. Pergaulan bebas pada remaja.
www.diskedasurakarta.co.id
Eaton,S. 2012. The epidemiology of sepsis in the United States from 1979 through
2011. N Engl J Med;348:1546-54. Available from : www.nejm.org
Firdaus,E.D.,Larasati,TA.,Zuraida,R.,Sukohar,A. 2014. The relation Of Socialy
With Friend Agaiant Act Of Smoking Elemtary School Student. Medical
Faculty Of Lampung University. ISSN 2337-3776.
Hurlock.E. 2008.Perkembangan Remaja . Jakarta: Erlangga.
John W. Santrock. 2011. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup.
Jakarta: Erlangga.
Kristanti.2010.
Ini9
Provinsi
Penyumbang
Angka
Kematian
Remaja .http://life.viva.co.id/news/read/309138-ini-9-provinsi-penyumbangangka-kematian-remaja, diakses 30 mei 2015
Mu’tadin.

2010.

Kemandirian
Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada
Remaja (http//www.e-psikologi.com/kemandirian sebagai kebutuhan psikologis
padaremaja /250602) diakses 25 juni 2015

Nurwijaya. 2011. Persepsi dan Pengalaman Apoteker terhadap Jenis Sediaan
Obat Untuk Pasien Anak.Skripsi.Falkutas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Nursalam.
2011.
Konsep
dan
Penerapan
Metodologi
IlmuKeperawatan,
Pedoman
Skripsi,
Tesis
dan
PenelitianKeperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Penelitian
Instrumen

Nusiriska.2012. Hubungan pengetahuan dan Lingkungan Sosial terhadap
Tindakan Pencegahan Penyalah Gunaan Napsa Pada Siswa SMA N 1
Jepara . Skrip.UNNES Semarang.
10

Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
WHO. 2014. Tumbuh Kembang Remaja .
bangremaja.co.id.diakses 25 juni 2015

http//www.who.tumbuhkem

WHO. 2002. Kenakalan Remaja . Http//www.who.Kenakalanremaja.co.id. diakses
25 juni 2015
Potter, P.A & Perry, A.G. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep,Proses, dan Praktik, Volume 2. Edisi 2.Jakarta : EGC.R iskesdas.
2004. Profil Kesehatan Indonesia 2004.
Lusi &Sandy. 2013. Tahap
Penyalahgunaan Alkohol Berdasarkan Tipe
Kepribadian Pada Remaja Komunitas Scooter Kediri Bangkit Kediri . Jurnal
STIKES. Volume 6, No 1 Juli 2013
Subanada. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pneumonia Bakteri
pada Anak. Sari Pediatri 12(3): 184-9
Soekanto.2011. Perspektif Teoritis Studi Hukum dalam Masyarakat.Rajawali
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sujono.2005.Gambaran
Perkembangan
Keperawatan.Vol 1(22)

Remaja

Masa

SMA.Jurnal

Tim Depkes. 2010. Remaja http//www.depkes.remaja.co.id. diakses 25 Juni 2015
Usamah. 2011. Indahnya Pernikahan Dini. Jakarta: Gema Insani,
Wong. D.L. (2009). Buku ajar: Keperawatan pediatric. Edisi 6.(Alih bahasa:
Sutarna.A., dkk). Jakarta: EGC.

11