Mantan Sekjen Depkum dan HAM Hasanuddin Raih Gelar Doktor.

SUARA KARYA
n
1
17
OJan

2
18

-

Selasa

n

Rabu

3
19

8

23

4
5 (!)
7
22
_._---20 ---- 21-

UPeb

UMar

GApr

r) Kamis

uMei

.


Jumat

() Sabtu

() Minggu

9
10
11
12
13
14
15
16
24
25
26
27
28
29

30
31
-

UJun

UJul

UAgs

USep

OOkt

.Nav

ODes

GELAR AKADEMIK


MantanSekjenDepkumdanHAM.,
Ha-;;uddinRaihGel~~
D-oktor-=BANDUNG (Suara Karya):
Mantan
Sekjen
Departemen Hukum dan HAM
Hasanuddin Massaile, Kamis, meraih gelar Doktor
dalam llmu Pemerintahan
dari Universitas
Padjadjaran, Bandung.
Hasanuddin
meraih
gelar doktor setelahberhasH
mempertahankan
disertasinya
berjudul,
"Pelayanan
Kepada Narapidana Narkoba Dalam
Penyelenggaraan
Sistem

Pemasyarakatan"
di hadapan senat dan Guru Besar
Univeritas
Padjajaran.
Bertindak
sebagai Ketua
Tim Promotor Prof Dr HE
Saefullah Wiradipraja SH,
LLM dengan anggota promotor Prof Dr Taliziduhu
Ndraha dan Prof Dr Dra Hj
Ngadisah MA.
Ujian doktor tersebut

dihadiri sejumlah pejabat
dan mantan pejabat Departemen
Hukum
dan
HAM, di antarm ya Dirjen
Pemasyarakatan
Untung

Sugiyono, mantan Dirjen
Pemasyarakatan
Mardj aman dan Adi Suyatno serta
sejumlah
Kakanwil Depkum dan HAM.
Untuk mencapai gelar
akademik tertinggi tersebut, Hasanuddin melakukan penelitian di Lembaga
Pemasyarakatan
Narkotika
Jakarta
Lembaga ini dipilih karena dapat merepresentasikan
kebijakan pemasyarakatan
khusus
narapidana narkoba.
Saat dilakukan penelitian di Lapas terse but, over
kapasitas
mencapai
274,38 persen, yang mengakibatkan
bercampur
baurnya para n~pidana


produsen, bandar, murni
pemakai narkoba dan yang
berpenyakit menular.
Mantan Dirjen Pemasyarakatan
ini mengatakan, setelah meneliti masalah di Lapas Narkotika
Jakarta, materi kebijakan
hukum
yang
memidanakan
murni
pemakai
narkoba,
sarna dengan
produsen dan badar narkoba, telah menyebabkan
terjadi kriminalisasi.
Padahal, pemakai narkoba
justru
korban kejahatan
dari produsen dan bandar

narkoba.
Hasanuddin
mengatakan, pelaksanaan
kebijakan
pemasyarakatan
tidak sesuai dengan karakteristik narapidana pemakai narkoba, yaitu dengan
menerapkan model pengekangan kepada narapidana
~

mumi pemakai narkoba
yang
menempatkan
di
lapas maksimum security
dengan tujuan menjerakan
dan agar tidak mengganggu keamanaI1 dan ketertiban masyarakat.
Padahal, pengekangan
narapidana
narkoba
seharusnya bertujuan mengobati dan merehabilitasi

secara paksa agar dapat
sembuh
dari ketergantungan narkoba.
Terhadap penelitiannya
Hasanuddin
berkesimpulan bahwa kondisi pelayanan kepada narapidana
narkoba
dalam
sistem
pemasyarakatan
di Lapas
Narkotika Jakarta
belum
sesuai
dengan
sepuluh
prinsip pemasyarakatan.
Hasanuddin juga menyimpulkan bahwa belum efektif pelaksanaan model-mo~

del perlakuan

terhadap
narapidana yang meliputi
pengekangan
(restraint),
pembentukan
kembali (reform), rehabilitasi (rehabilitation) dan reintegrasi (reintegration.)
Dengan kondisi pelayanan yang demikian terjadi dehumanisasi
terhadap kehidupan narapidana
murni
pemakai
narkoba. Terjadinya dehumanisasi merupakan konsekuensi dari over kapasitas hunian, yang merupakan akibat dari kriminalisasi narapidana murni
pemakai narkoba.
Padahal, narapidana
mumi
pemakai narkoba bukan
penjahat yang mengganggu ketertiban masyarakat,
tapi
korban
kejahatan
produsen dan bandar nar-


GELAR DOKTOR-

Mantan Oirjen Pemasyarakatan dan Sekjen Oepartemen Hukum dan HAM
Hasanuddin Massaile, Kamis, meraih gelar doktor bidang iImu pemerintahan dari Universitas
Padjadjaran, Bandung. Hasanuddin (ketiga dari kanan) menerima ucapan selamat dari Oirjen
Pemasyarakatan Untung Sugiyono (kedua dari kanan) dan Kakanwil Oepkum dan HAM OKI
Asdjudin Rana (kanan). (SuaraKaryalLerman
Sipayung)

---

Kliping

Hum os

Unpod

2009

ko ba.
----

(Lennan Sipayuna)