KAJIAN HUKUM ATAS PEMBATALAN PENGGABUNGAN PERSEROAN OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TERHADAP STATUS HUKUM PERSEROAN YANG TELAH MELAKUKAN PENGGABUNGAN.

KAJIAN HUKUM ATAS PEMBATALAN PENGGABUNGAN
PERSEROAN OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
TERHADAP STATUS HUKUM PERSEROAN YANG TELAH
MELAKUKAN PENGGABUNGAN
MAS ARFAN KALAM AKBAR
110110070346

Dalam pembangunan ekonomi yang seiring dengan timbulnya
kecenderungan globalisasi perekonomian, maka bersamaan itu semakin
banyak pula tantangan dihadapi dalam dunia usaha. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan dalam menghadapi persaingan tersebut adalah
restrukturisasi. Restrukturisasi seperti penggabungan merupakan pilihan
strategis yang dapat dilakukan oleh suatu perseroan terbatas. Aktifitas
penggabungan yang sarat dengan strategi bisnis, secara tidak langsung
membawa pengaruh pada struktur pasar. Agar aktifitas penggabungan
dapat berjalan dengan efektif, maka dibentuk Komisi Pengawas
Persaingan Usaha sebagai pengawas guna memastikan agar dipatuhinya
ketentuan dalam UU No. 5 Tahun 1999 oleh para pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan usahanya serta tidak melakukan praktik monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat. Berbeda dengan pengaturan
penggabungan yang dimiliki oleh Lembaga Pengawas Persaingan dari

negara-negara lain yang mengatur penggabungan secara pra notifikasi
sedangkan PP No. 57 Tahun 2010 mengatur Penggabungan atau
Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham secara post
notifikasi. Permasalahan timbul ketika KPPU menjatuhkan sanksi berupa
tindakan administratif terhadap pelaku usaha, berupa penetapan
pembatalan atas penggabungan. Adapun masalah yang peneliti analisis
yaitu; Bagaimanakah pembatalan penggabungan perusahaan oleh KPPU
ditinjau berdasarkan hukum persaingan usaha; Bagaimana status hukum
perseroan yang telah melakukan penggabungan pasca penetapan
pembatalan penggabungan oleh KPPU ditinjau dari hukum perusahaan
Penulisan skripsi ini dikaji dari aspek hukum perusahaan, hukum
persaingan usaha, dan hukum ekonomi dengan metode deskriptif analitis
dan pendekatan yuridis normatif.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa
pembatalan penggabungan perusahaan oleh KPPU dibuktikan oleh
pedapat KPPU melalui proses pemeriksaan pemberitahuan. jika KPPU
berpendapat keberatan maka KPPU dengan kewenangannya dapat
membatalkan penggabungan tersebut dan Status hukum perseroan yang
telah melakukan penggabungan pasca penetapan pembatalan
penggabungan oleh KPPU adalah dianggap tidak pernah ada, maka

badan usaha tersebut kembali pada kondisi awal sebelum terjadinya
penggabungan
iv