UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SD NEGERI TOTOGAN KULON PROGO.

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA KELAS III PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELAL
MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SD NEGERI
TOTOGAN KULON PROGO

TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta
untuk
ntuk Memenuhi Sebagai PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
Dhian Wulandari
NIM 12108241140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017


i

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA KELAS III PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SD NEGERI
TOTOGAN KULON PROGO
Oleh:
Dhian Wulandari
NIM 12108241140
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan perhatian siswa kelas III
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media video di
SD Negeri Totogan Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
peneliti secara kolaboratif bersama dengan guru kelas sebagai pemberi tindakan.
Tahapan penelitian ini menggunakan model Kemmis & Mc Taggart dengan 4 tahapan
penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas III SD Negeri Totogan dengan jumlah 16 siswa. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Data diperoleh dengan

menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dikatakan
berhasil apabila 80% dari jumlah siswa memperoleh skor skala perhatian siswa
minimal 76 atau dalam kategori baik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perhatian siswa kelas III di
SD Negeri Totogan dengan menggunakan media video. Peningkatan perhatian siswa
dapat dilihat dari hasil analisis perhatian siswa. Hasil penelitian diperoleh rata-rata
perhatian siswa sebelum mendapat tindakan sebesar 59,37% masuk dalam kategori
kurang. Siklus I rata-rata perhatian siswa meningkat menjadi 69,75% dalam kategori
cukup dan terdapat 5 siswa dari 16 siswa yang masuk kategori perhatian baik. Siklus
II rata-rata perhatian siswa meningkat lagi menjadi 81,64% dalam kategori baik dan
terdapat 14 siswa dari 16 siswa yang masuk kategori perhatian baik. Penelitian
berhenti pada siklus II karena hasil yang diperoleh pada siklus II sudah memenuhi
kriteri keberhasilan yaitu 87,5% siswa kelas III memperoleh skor perhatian dalam
kategori baik.
Kata kunci: perhatian siswa, media video

ii

EFFORTS TO IMPROVE THE ATTENTION AT GRADE IIION SOCIAL
SCIENCE THROUGH THE USE OF VIDEO MEDIA IN TOTOGAN

KULON PROGO STATE ELEMENTARY SCHOOL
By:
Dhian Wulandari
NIM 12108241140
ABSTRACT
The aim of this research to increase the attention of 3rd grade students on Social
Science subject by using video media at Totogan Kulon Progo State Elementary
School.
This research is a Classroom Action Research (PTK) conducted collaborative
researchers with class teacher as a giver of action. This research using Kemmis &
Mc Taggart model with 4 stages of research that is planning, implementation,
observation, and reflection. The subject of this research is the third grade students of
Totogan State Elementary Schoolwhich consists 16 students. Data collection method
used is observation. Data were obtained by using qualitative and quantitative
descriptive analysis. This research is said to succeed if 80% of the number of students
obtain score of attention scale of students at least 76 or in either category.
The result of the research shows that there is an increase of attention of third
grade students in Totogan State Elementary School by using video media. Increased
student attention can be seen from the analysis of student attention. The result of the
research showed that the average of students' attention before getting the action was

59.37%. The average I cycle of student attention increased to 69.75% in sufficient
category and there were 5 students from 16 students who were categorized good
attention. The average cycle II of student attention increased again to 81.64% in both
categories and there were 14 students from 16 students who were categorized good
attention. The research stopped at cycle II because result obtained in cycle II have
fulfilled the success criterion that is 87,5% of student of third grade got score of
attention in good category.
Keywords: students attention, video media

iii

iv

v

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas doa dan dukungannya sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
2. Agama, Nusa, Bangsa, dan Tanah Air tercinta.
3. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta

vii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunianNya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul

“Upaya Meningkatkan

Perhatian Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui
Penggunaan Media Video di SD Negeri Totogan Kulon Progo” dapat disusun sesuai
dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan
dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Siselaku Dosen Pembimbing TAS yang telah
banyak memerikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan

Tugas Akhir Skripsi ini.
2. Agung Hastomo, S.Pd., M.Pd selaku validator instrumen penelitian TAS yang
memberikan saran/masukan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan.
3. Drs. Suparlan, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar beserta
dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini.
4. Dr. Haryanto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang memberikan
persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi.
5. Drs. Pracoyo Hadi Yoseph selaku Kepala SD Negeri Totogan yang telah
memberikan izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi
ini.
6. Para guru dan staf SD Negeri Totogan yang telah memberi bantuan memperlancar
pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.
7. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir
Skripsi ini.

viii


ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
C. Pembatasan Masalah ............................................................................

D. Rumusan Masalah ................................................................................
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

1
6
6
6
7
7

BAB II KAJIAN TEORI
A. Perhatian Siswa ................................................................................... 8
1. Pengertian Perhatian ..................................................................... 8
2. Macam dan Jenis Perhatian ............................................................ 9
3. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian .......................................... 11
4. Cara Menumbuhkan Perhatian Siswa ........................................... 13
5. Bentuk Perhatian Siswa................................................................. 14
B. Media Pembelajaran ............................................................................. 17
1. Pengertian Media .......................................................................... 17

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ........................................................ 18
3. Manfaat Media Pembelajaran ....................................................... 19
4. Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 20
5. Prinsip Penggunaan Media............................................................ 21
6. Pengertian Media Video................................................................ 23
7. Karakteristik Media Video ............................................................ 23
8. Tujuan Media Video ..................................................................... 25
C. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 27
1. Pengertian IPS ............................................................................... 27
2. Tujuan IPS ..................................................................................... 28

x

D.
E.
F.
G.
H.

3. Karakteristik IPS di Sekolah Dasar ............................................... 29

Karakteristik Anak Sekolah Dasar ...................................................... 30
Pembelajaran IPS menggunakan Media Video .................................... 33
Untuk Meningkatkan Perhatian Siswa
Penelitian yang Relevan ....................................................................... 35
Kerangka Berpikir ................................................................................ 35
Hipotesis Penelitian .............................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 38
B. Subjek Penelitian.................................................................................. 38
C. Lokasi Penelitian .................................................................................. 39
D. Desain Penelitian.................................................................................. 39
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 42
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
H. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Totogan ................................................. 46
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 49
C. Pembahasan ......................................................................................... 63

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 68
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Observasi Perhatian Siswa.................................................. 72
Lampiran 2. Rubrik Penilaian Perhatian Siswa ...................................................... 73
Lampiran 3. Pedoman Observasi Penggunaan Media Video .................................. 76
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 77
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................... 92
Lampiran 6. Hasil Rekapitulasi Data Penelitian ................................................... 105
Lampiran 7. Hasil Lembar Observasi Data Penelitian .......................................... 109
Lampiran 8. Foto-Foto Kegiatan Penelitian .......................................................... 117
Lampiran 9. Peta Lokasi Penelitian ..................................................................... 119
Lampiran 10. Surat Perizinan................................................................................ 120

xii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Perhatian Siswa .......................................... 42
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Media Video ............................................. 43
Tabel 3. Kriteria Penilaian Skala Perhatian Siswa ................................................ 45
Tabel 4. Hasil Observasi Perhatian Kelas III pada Tahap Pra Siklus .................... 48
Tabel 5. Hasil Observasi Perhatian Siswa Kelas III pada Siklus I ......................... 54
Tabel 6. Hasil Refleksi Siklus I .............................................................................. 55
Tabel 7. Hasil Observasi Perhatian Siswa Kelas III pada Siklus II ........................ 61
Tabel 8. Hasil Perbandingan Tingkat Perhatian Siswa pada Siklus I ..................... 62
dan Siklus II

xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................ 37
Gambar 2. Siklus PTK Menurut Kemmis & Mc Taggart ......................................... 39

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah menjadi salah satu alat pendidikan memiliki peran yang sangat penting
untuk membentuk pendidikan yang berkualitas. Dalam sekolah terdapat aktivitas
pembelajaran. Pembelajaran merupakan perpaduan antara aktivitas belajar dan
mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Sanjaya (2009: 216) mengungkapkan
bahwa pembelajaran itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran
sebagai akibat perlakuan guru. Sudjana (Subini, 2012: 6) juga menyatakan bahwa
pembelajaran merupakan semua upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian
pembelajaran memiliki dua unsur penting di dalamnya yang memiliki peran masingmasing yaitu pendidik dan peserta didik.
Dalam pendidikan, peserta didik menjadi unsur dasar untuk membentuk
aktivitas pembelajaran. Umar Tirtarahardja dan La Sulo (Siswoyo, et al, 2011: 97)
menyatakan bahwa salah satu ciri khas peserta didik adalah individu yang sedang
berkembang, yakni selalu ada perubahan dalam diri peserta didik secara wajar baik
yang ditujukan kepada diri sendiri maupun kearah penyesuaian dengan lingkungan.
Siswa merupakan subyek yang harus dikembangkan kemampuannya. Setiap siswa
memiliki kompetensi yang berbeda. Kemampuan yang dimiliki siswa berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Hal ini menjadi tugas guru untuk mengembangkan suatu
pembelajaran agar dapat diterima oleh seluruh siswa.
1

Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila siswa memiliki perhatian terhadap
suatu pembelajaran dan guru bisa membuat pembelajaran semenarik mungkin.
Baharuddin (2009: 178) menyatakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan
objek. Perhatian merupakan suatu aktivitas mental yang erat hubungannya dengan
tingat motivasi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar Negeri
Totogan tahun ajaran 2016/2017, siswa cenderung terlihat jenuh, mengantuk, dan
perhatian menjadi berkurang.Pada awal pembelajaran siswa masih terlihat
memperhatikan guru, tetapi pada menit-menit pertengahan sampai akhir

siswa

terlihat bermain sendiri, mengobrol bersama teman, dan ada juga yang mengantuk.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.
Siswa akan terlihat aktif apabila menjawab pertanyaan dari guru, sedangkan untuk
kegiatan lain terlihat hanya guru yang mendominasi kegiatan tersebut. Perhatian
siswa rendah pada beberapa mata pelajaran, namun yang paling membutuhkan
penanganan adalah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran diberikan
mulai dari Sekolah Dasar. Adapun tujuan mata pelajaran IPS pada jenjang Sekolah
Dasar adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari, seperti
yang dinyatakan oleh Trianto (2010: 174) bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

2

mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta
berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), siswa mempelajari materi
yang banyak hafalan, sehingga daya tarik terhadap mata pelajarn IPS masih kurang.
Hal tersebut berdampak pada perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran masih
kurang. Untuk mengatasi perhatian siswa yang kurang dalam mempelajari
materi,maka guru harus merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Guru sebagai pendidik tentunya memegang peran yang sangat penting terutama
dalam keberhasilan belajar siswa. Guru dianggap sebagai orang yang bertanggung
jawab terhadap siswa dalam suatu pembelajaran. Sanjaya (2009: 274) menyatakan
bahwa

seorang

guru

perlu

memiliki

kemampuan

merancang

dan

mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaraan yang dianggap cocok dengan
minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk di dalamnya
memanfaatkan sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas
pembelajaran.
Guru dapat mendorong siswa untuk memiliki perhatian yang tinggi. Ismail
(2008: 72) mengungkapkan bahwa makin intensif perhatian siswa terhadap
pembelajaran maka keberhasilan belajar akan tercapai, oleh karena itu penyampaian
materi sebaiknya mampu menimbulkan perhatian yang intensif. Dalam hal ini guru
sebagai pemberi materi mempunyai peran yang sangat penting untuk memusatkan
perhatian siswa.

3

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perhatian siswa yaitu
dengan penggunaan media. Pada saat observasi guru selalu menggunakan buku
sebagai media untuk pembelajaran di kelas. Guru juga mengemukakan bahwa media
yang sering digunakan pada pembelajaran IPS hanya sebatas buku dan gambar.
Inovasi dan kreativitas guru diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih
baik. Guru tidak cukup hanya mengetahui tentang media pendidikan, tetapi juga
harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan media itu dengan tepat.
Media menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Media merupakan alat yang membantu guru dalam memberikan pembelajaran
secara maksimal. Media dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi
pembelajaran. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukiman (2012: 44)
yang menyatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak. Media yang sesuai dengan materi belajar akan menambah
pengalaman siswa. Selain itu, media juga dapat mencipatakan pembelajaran menjadi
lebih konkretdan lebih menyenangkan.
Berdasarkan sifatnya media dibagi menjadi tiga yaitu media auditif, media
visual, dan media audiovisual. Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar
saja , contohnya seperti radio dan rekaman suara. Media visual yaitu media yang
hanya dapat dilihat saja, contohnya seperti film slide, foto, transparansi, lukisan
gambar, dan berbagai bahan yang dicetak seperti media grafis. Media audiovisual
yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur

4

gambar yang dapat dilihat seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara,
dan lain sebagainya (Sanjaya, 2009: 211-212). Media audiovisual merupakan
gabungan dari media audio dan visual yang melibatkan alat indera penglihatan dan
pendengaran. Dari berbagai macam media yang ada peneliti memilih media video
untuk digunakan dalam penelitian.
Dimasa sekarang teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana belajar,
media ataupun sumber belajar bagi siswa. Seiring dengan kemajuan teknologi yang
dapat diterapkan dalam dunia pendidikan saat ini,media video merupakan media yang
tepat yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran. Media video adalah
seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus
suara dalam waktu bersamaan (Sukiman, 2012: 187). Media video yang menarik akan
meningkatkan perhatian siswa. Dalam piramida pembelajaran menurut Edgar Dale
yang dikembangkan oleh Bruce Hyland, pembelajaran yang menggunakan film atau
video dapat menyerap 50% materi. Secara tidak langsung penyerapan materi ini
melibatkan perhatian siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa menggunakan dua alat
indera sekaligus yaitu indera pendengaran dan penglihatan. Semakin banyak alat
indera yang digunakan siswa dalam menerima materi maka materi tersebut akan
berkesan dan bertahan lebih lama sehingga lebih mudah dalam memunculkan ingatan
itu kembali.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media video dapat
digunakan untuk meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran IPS. Maka
peneliti

bermaksud

untuk

mengadakan

5

penelitian

tindakan

kelas

dengan

menggunakan media video untuk meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SD Negeri Totogan Kulon Progo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belaang di atas maka ada beberapa permasalahan yang
muncul yaitu:
1. Siswa kurang memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media berupa mediavisual tetapi
siswa masih terlihat kurang tertarik dalam pelajaran IPS.
3. Guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa terlihat pasif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
peneliti akan melakukan penelitian dengan masalah sebatas pada kurangnya
penggunaan media pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar IPS.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
peneliti merumuskan penelitiannya yaitu “Bagaimana meningkatkan perhatian siswa
kelas

III

melalui

penggunaan

media

SDNegeriTotogan, Kulon Progo?”

6

videopada

mata

pelajaran

IPS

di

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan perhatian
siswa kelas III pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Totogan Kulon Progo melalui
penggunaan media video.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Secara teoritis:
Dapat mendeskripsikan teori penggunaan media video dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan perhatian siswa pada proses pembelajaran.
2. Secara praktis:
a. Bagi Guru
1) Sebagai pertimbangan untuk memilih media pembelajaran.
2) Memberikan wawasan tentang cara penggunaan media video.
3) Memberikan wawasan untuk mengembangkan pembelajaran selanjutnya.
b. Bagi Siswa
Pembelajaran menggunakan media video ini diharapakan dapat meningkatkan
perhatian siswa
c. Bagi Sekolah
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

dijadikan

sebagai

referensi

untuk

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran guna meningkatkan kualitas
pembelajaran.

7

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perhatian Siswa
1. Pengertian
Sanjaya (2009: 268) menyatakan bahwa perhatian dapat diartikan sebagai
aktivitas

mental

seseorang

dalam

memberikan

makna

terhadap

suatu

rangsangan.Soemanto (2006: 34) mengungkapkan ada dua macam pengertian
perhatian yaitu:Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju kepada
sesuatu objek; Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu
aktivitas.
Menurut Slameto (2003: 105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan objek (Baharuddin, 2009: 178).
Dalam waktu yang sama individu juga dapat memperhatikan obyek yang banyak
sekaligus. Dalam hal ini, tentunya tidak semua obyek dapat diperhatikan dengan
sama. Dengan demikian, dalam proses memperhatikan terdapat aktivitas penyeleksian
terhadap stimulus yang diterima oleh individu. Oleh karena itu, yang diperhatikan
akan disadari dalam pusat kesadaran, sementara obyek yang tidak sepenuhnya
diperhatikan akan berada di dasar pusat kesadaran.

8

Beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perhatian
adalah pemusatan kesadaran jiwa siswa sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan
ilmu dalam kegiatan belajar.
2. Macam dan Jenis Perhatian
Macam-macam perhatian menurut Suryabrata (2006: 14-16) adalah sebagai
berikut:
a. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas atau pengalaman batin maka dibedakan menjadi:
1) Perhatian intensif
2) Perhatian tidak intensif
b. Atas dasar cara timbulnya perhatian dibedakan menjadi:
1) Perhatian spontan : perhatian ini timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha,
tanpa disengaja.
2) Perhatian sekehendak: perhatian ini timbul karena usaha, dengan kehendak.
c. Atas dasar luasnya objek yang dikenal perhatian dibedakan menjadi:
1) Perhatian terpencar (distributif): perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju
kepada bermacam-macam objek.
2) Perhatian terpusat (konsentratif): perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya
dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

9

Jenis perhatian menurut Ahmadi (2003: 154-156) adalah sebagai berikut:
a. Menurut bentuknya perhatian dibedakan atas:
1) Perhatian sengaja, yaitu jenis perhatian yang terjadi apabila individu ingin
menyaring secarakuat dan ingin menangkap kesan penginderaan secara lebih
jelas.
2) Perhatian tidak disengaja, yaitu jenis perhatian yang tidak ada usaha sadar dari
individu untuk memusatkan perhatiannya pada suatu penginderaan tertentu, tetapi
inderanya secara tidak sengaja terpusatkan pada bagian-bagian indera tertentu.
3) Perhatian habitual, yaitu kecenderungan individu untuk memusatkan perhatiannya
pada hal-hal tertentu dalam setiap keadaan lingkungan dengan meninggalkan
perangsang-perangsang lain.
b. Menurut sifatnya perhatian dapat dibedakan atas:
a) Perhatian spontan langsung atau direct, dan perhatian paksaan yaitu jenis
perhatian yang tidak dengan sengaja, individu merasa senang terhadap objek yang
diamati. Sebaliknya apabila individu tidak senang kepada sesuatu yang harus
diperhatikannya maka terjadi perhatian paksaan. Perhatian semacam ini juga
disebut perhatian bersyarat.
b) Perhatian konsentratif dan perhatian distributif, mengacu pada objek yang
diamati. Jika individu memusatkan pikiran-perasaan dan kemauan pada satu objek
saja maka disebut perhatian konsentratif, tetapi jika individu membagi-bagi
perhatiannya pada banyak objek maka dinamakan perhatian distributif

10

c) Perhatian sempit dan perhatian perseveratif. Dinamakan perhatian sempit apabila
terjadi fiksasi dari perhatian atau melekatnya perhatian kepada satu objek yang
terbatas. Perhatian yang konsentratif dan melekat terus menerus itu disebut
sebagai perhatian perseveratif.
d) Perhatian sembarangan, yaitu perhatian yang tidak tetap, mudah berubah-ubah,
berpindah-pindah dari objek yang satu kepada objek yang lain, dan tidak tahan
lama. Jenis perhatian ini pada umumnya terdapat pada anak-anak, atau kadangkadang juga orang dewasa.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perhatian menurut Ahmadi (2003:
150-151) adalah sebagai berikut:
a. Pembawaan : adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang
direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.
b. Latihan dan kebiasaan: meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang
sesuatu bidang, tetapi karena hasil dari latihan kebiasaan, dapat menyebabkan
mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tertentu.
c. Kebutuhan: adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya
perhatian terhadap objek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan
dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya. Dengan
demikian perhatian terhadap hal-hal tersebut pasti ada. Demi tercapainya sesuatu
tujuan, disamping perhatian juga perasaan dan kemauan memberi dorongan yang
tidak sedikit pengaruhnya.

11

d. Kewajiban: di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi
oleh orang yang bersangkutan. Bagi orang yang bersangkutan dan menyadari atas
kewajibannya

sekaligus

menyadari

pula

atas

kewajibannya

itu.

Demi

terlaksananya tugas, apa yang menjadi kewajiban akan dijalankan dengan penuh
perhatian.
e. Keadaan

jasmani:

sehat

tidaknya

jasmani,

segar

tidak

badan

sangat

mempengaruhi perhatian kita terhadap sesuatu objek.
f. Suasana jiwa: keadaan batin, perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya sangat
mempengaruhi perhatian mungkin dapat membantu dan sebaliknya dapat juga
menghambat.
g. Suasana disekitar: adanya bermacam-macam perangsang di sekitar seperti
kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan dan
sebagianya dapat mempengaruhi perhatian.
h. Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri: berapa kuatnya perangsang yang
bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian. Apabila
objek itu memberikan perangsang yang lemah, perhatian juga tidak begitu besar.
Glliland A.R., John J.B. Morgan, dan S.M. Stevens (Baharuddin, 2009: 181)
mengemukakan dua factor yang menarik perhatian yaitu objective determinant of
attention dan subjective determinant of attention.
a.
1)
2)
3)
4)
b.

Faktor objektif yang dapat menentukan perhatian seseorang antara lain:
Adanya stimulus yang kuat dapat menarik perhatian
Adanya stimulus yang kualtitaif dapat menarik perhatian
Adanya stimulus yang besar/ luas dapat menarik perhatian
Adanya stimulus yang berulang-ulang dapat menarik perhatian
Faktor-faktor subjektif yang dapat menentukan perhatian seseorang antara lain:
12

1)
2)
3)
4)

Adanya stimulus yang pembawaannya mengandung daya tarik
Adanya arti atau maksud pada sesuatu dapat menimbulkan daya tarik.
Ketidakpastian menimbulkan daya tarik.
Emosi yang tetap (terbiasa) dapat menentukan daya tarik
Dilihat dari kondisi suatu rangsangan, Sanjaya (2009: 269) mengungkapkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas perhatian yaitu:
a. Kekuatan dan daya tarik rangsangan. Suatu rangsangan menarik bagi seseorang
akan menentukan kualitas perhatian yang diberikan orang tersebut. Apabila
rangsangan dianggap tidak menarik, maka kualitas perhatianpun yang diberikan
terhadap rangsangan itupun akan lebih rendah.
b. Perubahan dan pergantian rangsangan. Rangsangan yang tidak tetap akan lebih
menarik perhatian seseorang, sebaliknya rangsangan yang cenderung monoton
akan membosankan sehingga perhatian orang tersebut terhadap suatu rangsangan
akan menjadi rendah
c. Keteranturan rangsangan. Rangsangan yang teratur dengan tingkat kepastian yang
tinggi akan mempengaruhi tingkat perhatian seseorang.
d. Ketidakbiasaan rangsangan. Rangsangan yang tidak biasanya muncul dapat
mempengaruhi perhatian seseorang terhadap rangsangan tersebut.
4. Cara Menumbuhkan Perhatian Siswa
Santrock (2009: 357) menyebutkan strategi guru untuk membantu anak-anak
dalam memperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Mendorong anak-anak untuk memperhatikan dan meminimalisasi gangguan.

13

b. Menggunakan isyarat atau gerak tubuh untuk menandai bahwa sesuatu itu
penting. Hal ini dilakukan dengan menaikkan suara, mengulangi sesuatu dengan
penekanan, dan menuliskan konsep di papan tulis.
c. Membantu siswa menghasilkan isyarat mereka sendiri atau fase ketika mereka
harus memperhatikan.
d. Membuat pembelajaran menjadi menarik.
e. Menggunakan media dan teknologi dengan efektif sebagai bagian dari usaha
untuk mengubah-ubah langkah kelas.
f. Memfokuskan pada pembelajaran yang efektif untuk menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan.
g. Jangan membebani siswa dengan terlalu banyak informasi.
h. Mengetahui perbedaan individual dalam keterampilan perhatian siswa.
5. Bentuk Perhatian Siswa
Kondisi kegiatan belajar mengajar dikatakan efektif jika adanya minat dan
perhatian dalam belajar mengajar (Usman, 2002: 27). Agar siswa bisa memberikan
perhatian kepada pelajaran yang disampaikan guru dapat mendorong keterlibatan
siswa dalam aktivitas pembelajaran.Djamarah (2010: 38) menyebutkan bahwa
aktivitas pembelajaran meliputi:
a. Mendengarkan
Setiap siswa yang belajar di sekolah pasti mendengarkan. Guru menggunakan
metode ceramah, maka setiap siswa harus mendengarkan. Dalam mendengarkan apa
yang diceramahkan guru tidak dibenarkan adanya hal-hal yang mengganggu jalannya

14

ceramah, karena hal itu dapat mengganggu perhatian siswa. Siswa yang
memperhatikan pasti berkonsentrasi mendengarkan guru yang sedang menjelaskan.
b. Memandang
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Dalam kelas,
siswa memandang papan tulis berisikan tulisan. Tulisan yang siswa pandang itu
menimbulkan kesan dan selanjutnya tersimpan dalam otak. Siswa yang tidak
memandang apa yang guru jelaskan di papan tulis, maka siswa akan sulit memahami
apa yang dimaksud guru. Memandang yang baik yaitu mempertahankan kontak mata
terhadap guru.
c. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
Meraba, membau dan mencicipi merupakan aktivitas yang ditunjukkan siswa
melalui indera yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Dalam
kegiatan praktek pembelajaran, siswa yang memperhatikan dapat mengikuti kegiatan
praktek dengan meraba, membau, dan mencicipi agar tahu maksud yang ingin
disampaikan.
d. Menulis atau mencatat
Dalam pendidikan tradisional mencatat merupakan aktivitas yang sering
dilakukan. Setiap siswa mempunyai cara tertentu dalam mencatat. Mencatat
merupakan kegiatan siswa yang mempermudah siswa itu sendiri.
e. Membaca
Membaca adalah aktivitas belajar yang paling banyak dilakukan selama belajar
di sekolah bahkan di perguruan tinggi. Membaca dalam hal belajar tidak hanya

15

sekedar membaca sebuah tulisan, akan tetapi juga mengerti maksud dari apa yang
siswa baca.
f. Membuat ringkasan dan menggaris bawahi
Ringkasan dapat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali materi
dalam buku, sedangkan membaca dalam hal-hal penting perlu digarisbawahi. Bagi
siswa membuat ringkasan ialah menuliskan hal-hal penting di dalam pembelajaran.
g. Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan
Dalam buku sering dijumpai tabel-tabel,diagram-diagram, ataupun baganbagan. Demikian pula gambar-gambar, peta, dan lain-lain dapat menjadi bahan
ilustratif yang membantu pemahaman siswa tentang suatu hal. Guru biasanya
menggunakan bantuan tabel, diagram atau bagan-bagan untuk memperjelas suatu
materi.
h. Mengingat
Ingatan adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan
menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampau. Perbuatan mengingat jelas sekali
terlihat ketika siswa sedang menghafal bahan pelajaran. Bagi seorang siswa, untuk
mata pelajaran tertentu membutuhkan ingatan yang baik.
i. Berpikir
Siswa bisa memperoleh penemuan baru dengan berpikir. Berpikir bukanlah
sembarang berpikir. Siswa yang dapat mengerjakan soal akan tetapi hanya menyalin
jawaban teman, maka siswa tersebut belum dapat dikatakan berfikir. Dalam berfikir

16

siswa dituntut jangan mudah gegabah dalam mengambil keputusan dan bersikap
kritis.
j. Latihan atau praktik
Belajar sambil berbuat termasuk dalam latihan. Latihan termasuk cara yang baik
untuk memperkuat ingatan. Dengan banyak latihan kesan-kesan yang diterima lebih
fungsional. Dengan demikian, latihan dapat mendukung belajar yang optimal.
Dalam penelitian ini, aspek yang diambil meliputi: mendengarkan, memandang,
menulis/mencatat, dan membaca.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan (Sadiman, et al, 2011: 6 ) di Amerika membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.
Menurut Sukiman (2012: 29) media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemuan peserta didik sedimikian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif. Sejalan dengan itu, Munadi (2013: 7) menyatakan bahwa media pembelajaran
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

17

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses belajar mengajar sehingga
tujuan belajar dapat tercapai.
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Indriana (2011: 53-54) mengungkapkan ada beberapa ciri umum media
pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sesuatu yang menjadi penekanan dalam media pengajaran adalah keperagaan,
yang berasal dari kata dasar “raga”. Sedangkan, kata raga berarti sesuatu yang
dapat diindra, yakni dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati. Namun, yang
menjadi komponen utama indra adalah penglihatan dan pendengaran.
b. Media pengajaran merupakan bentuk komunikasi guru dan murid.
c. Media pengajaran merupakan alat bantu utama dalam mengajar di dalam kelas
atau luar kelas.
d. Media pengajaran itu erat kaitannya dengan metode mengajar.
Menurut Azhar Arsyad (Sukiman, 2012: 28-29) media pendidikan memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan pancaindera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas
e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
f. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video), atau
perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).

18

Dapat disimpulkan bahwa ciri dari media pembelajaran adalah alat bantu proses
belajar yang dapat digunakan baik di dalam maupun di luar kelas, penekannya pada
visual dan audio, dan dapat digunakan secara massal.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Sukiman (2012: 44) menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningktakan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung atara
peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untk belajar
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Indriana(2011: 48) menyatakan manfaat media pengajaran adalah sebagai
berikut:
a. Membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasa
masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa
dikonkretkan melalui pemanfaatan media pengajaran.
b. Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar melalui media pengajaran yangmenjadi sampel objek tersebut.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalam ruangan pembelajaran
pada waktu kelas membahas tentang objek yang besar atau yang terlalu kecil
tersebut.
d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan
teknik gerakan yang lambat dalam media film, bisa memperlihatkan tentang

19

lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu detail
kronologi ledakan. Demikian juga, gerakan yang terlalu lambat sehingga bisa
dipercepat untuk media pengajaran, sepertipertumbuhan benih, proses mekarnya
bunga, dan lain sebagainya.
4. Klasifikasi Media Pembelajaran
Sanjaya (2009:211-212) mengungkapakan bahwa media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu:
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, contohnya seperti
radio dan rekaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Contohnya seperti film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bahan yang dicetak seperti media grafis.
3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih menarik karena mengandung kedua unsur jenis media auditif dan media
visual.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauanya, media dapat dibagi ke dalam:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio dan televisi.
Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian yang aktual
secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

20

2) Media yang mempunyai dayainput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti
film slide, film, video, dan sebagainya.
c. Dilihat dari cara pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
1) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan
sebagainyajenis media yang seperti ini memerlukan alat proyeksi khusus, seperti
film projector untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projector (OHP)
untuk memproyeksikan transparansi.
2) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan
sebagainya.
5. Prinsip Penggunaan Media
Sanjaya(2009: 226-227) menyatakan agar media pembelajaran benar-benar
digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau
tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaiakan
materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar.
b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap
materi pelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan
digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran.

21

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu
memperhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
d. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien.
e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (Sukiman, 2012: 50-51) menyatakan bahwa
dalam memilih media sebaiknya guru mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai
berikut:
a. Ketepatannya dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai
Media dipilih berdasarkan tujan pembelajaran yang telah ditetapkan secara
umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik, seperti menghafal, melakukan kegiatan fisik atau
pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, dan melakukan tugas pemahaman
konsep atau hubungan perubahan.
b. Ketepatan untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi
Media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan
kemampuan mental peserta didik agar dapat membantu proses pembelajaran secara
efektif.

22

c. Keterampilan guru dalam menggunakannya
Apapun media yang digunakan, guru harus mampu menggunakannya dalam
proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya.
d. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
6. Pengertian Media Video
Video berasal dari sebuah singkatan bahasa Inggris yaitu visual dan audio. Kata
Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar dan kata Deo adalah singkatan
dari kata Audio yang berarti suara. Sukiman (2012: 187) menyatakan bahwa video
adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar
sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Media video ini mempunyai persamaan dan
perbedaan dengan film. Persamaan video dan film adalah keduanya sama-sama
memiliki unsur yang dapat dilihat dan didengarkan. Adapun perbedaannya adalah
media film memiliki alur cerita sedangkan video tidak memiliki alur cerita.
7. Karakteristik Media Video
Munadi (2013: 127) mengungkapkan bahwa media video memiliki beberapa
karakteristik yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
Video dapat diulang bila perlu untuk menambah kejelasan.
Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
Mengembangkan imajinasi peserta didik.
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.
Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang
Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan.
23

i. Mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang
diharapkan dari siswa.
j. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang
kurang pandai.
k. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
l. Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
Media video memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Azhar Arsyad
(Sukiman, 2012: 188-189) kelebihan dan kekurangan media video antara lain:
a. Kelebihan media video:
1) Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik ketika
mereka membaca, berdiskusi, praktek, dan lain-lain.
2) Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara
berulang-ulang jika dipandang perlu.
3) Disamping mendorong dan meningkatakan motivasi, media video juga dapat
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
4) Media video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok peserta didik.
5) Dapat menyajikan peristiwa berbahaya apabila dilihat secara langsung seperti
lahar gunung berapi, atau perilaku binatang buas.
6) Dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok
heterogen maupun perorangan.
b. Kekurangan media video:
1) Umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu banyak.

24

2) Pada saat video diputar, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua
peserta didik mampu mengikuti infoormasi yang ingin disampaikan melalui video
tersebut.
3) Kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan terkadang tidak selalu sesuai,
kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan
sendiri.
8. Tujuan Media Video
Menurut Anderson (1987: 104-105) media video memiliki tujuan dalam ranah
kognitif, psikomotorik maupun afektif. Tujuan tersebut antara lain:
a. Tujuan Kognitif:
1) Dengan menggunakan video, ranah kognitif dapat dikembangkanyakni yang
menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan
rangsangan berupa gerak yang serasi.
2) Dengan menggunakan video, dapat pula ditunjukkan serangkaian gambar diam.
3) Dengan menggunakan video dapat pula diajarkan pengetahuan tentang hukum
dan prinsip tertentu.
4) Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap dalam suatu
penampilan, khusunya yang menyangkut interaksi manusiawi.
5) Dengan menggunakan video siswa dapat langsung medapat atau koreksi terhadap
penampilan yang belum memenuhi persyaratan.

25

b. Tujuan psikomotorik:
1) Media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut
gerak. Dengan video ini dapat diperjelas dengan cara diperlampat maupun
dipercepat.
2) Dengan video siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap
kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkur gerakan tadi.
c. Tujuan Afektif:
Video dapat menjadi media untuk memperngaruhi sikap dan emosi siswa.
Menurut Munadi (2013: 127-128) pemanfaatan media video dalam proses
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya
untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran.
c. Program video yang sudah dipertunjukkan digunakan untuk bahan diskusi, yang
juga perlu dipersiapkan sebelumnya. Siswa melatih diri

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas III SD Negeri I Karan

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI SE-GUGUS III PENGASIH KULON PROGO.

1 2 104

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEPEK KULON PROGO.

1 5 178

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MENDIRO GULUREJO LENDAH KULON PROGO.

2 4 230

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD N KREBET, PANJATAN, KAB. KULON PROGO MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA.

0 0 229

PENINGKATAN PERHATIAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN KELAS III MELALUI PERMAINAN ICEBREAKING DI SD NEGERI GEMBONGAN KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO.

0 3 209

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS IV A SD BANTUL TIMUR BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG SEJARAH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH MUTIHAN WATES KULON PROGO.

1 2 228

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

UPAYA MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL GALLERY WALK DI KELAS IV SD NEGERI 2 GRENDENG - repository perpustakaan

0 1 14