Analisis Kebutuhan Air Bersih pada Rumah Sewa 2 lantai di Jalan Haji Wasid no. 15 Bandung.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

PADA RUMAH SEWA 2 LANTAI

DI JALAN HAJI WASID NO. 15 BANDUNG

PUNGKY ADI NUGRAHA

NRP : 0821039

Pembimbing : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa T., M.T.

ABSTRAK

Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat telah berkembang sangat pesat dan menjadi kota terpadat di Jawa Barat. Berbagai daya tarik yang ada telah menarik banyak pendatang ke Kota Bandung, sehingga perkembangan usaha rumah sewa semakin banyak jumlahnya. Jaringan pipa merupakan bagian paling penting dari sistem plambing yang harus direncanakan dengan baik, karena bagian ini berkaitan dalam pendistribusian air pada suatu bangunan agar kebutuhan air penghuni terpenuhi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air, salah satunya berdasarkan jenis dan jumlah Unit Alat Plambing (UAP). Analisis dilakukan dengan 2 macam alternatif jaringan pipa, dengan masing-masing dihitung kehilangan energi dan tekanan hidrostatiknya. Hasil analisis menunjukkan letak tangki air sangat berpengaruh untuk memenuhi tekanan hidrostatik pada jaringan pipa dalam suatu bangunan.

Kata-kata Kunci : Jaringan Pipa, Kebutuhan Air, Kehilangan Energi, Tekanan Hidrostatik


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ANALYSIS OF CLEAN WATER NEEDS

FOR TWO STOREY OF HOUSE RENT

AT HAJI WASID STREET NUMBER 15 BANDUNG

PUNGKY ADI NUGRAHA

NRP : 0821039

Supervisor : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa T., M.T.

A

BSTRACT

As a capitol of West Java province, Bandung has developed fastly and became a city with a big population. Bandung also has became a destination by its attraction, as a result the house rent grows in numbers. Pipeline design is the most important role that has to be planned properly, since its deal with water distribution within the building in order to fullfill water consumption. There are many methodes that use to knowing water needs, one of those is based on type and numbers of water plumbing unit instrument. The analysis can do by 2 type of pipeline design alternatives with calculating energy loss and hydrostatic pressure. Analysis show that water tank position is most influence thing on a building to fullfill the hydrostatic pressure.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR NOTASI xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Inti Permasalahan 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Pembatasan Masalah 2

1.5 Sistimatika Penulisan 3

BAB II STUDI PUSTAKA 4

2.1 Aliran Fluida 4

2.2 Sifat Dasar Fluida 4

2.2.1 Kerapatan (Density) 4

2.2.2 Tekanan (Pressure) 5

2.2.3 Kekentalan (Viscosity) 6


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.4 Jenis Jaringan Pemipaan 7

2.4.1 Sistem Jaringan Pemipaan Seri 8

2.4.2 Sistem Jaringan Pemipaan Bercabang (Branch) 8 2.4.3 Sistem Jaringan Pemipaan Tertutup (Loop) 8

2.4.4 Sistem Jaringan Pemipaan Kombinasi 9

2.5 Sistem Pengaliran Distribusi Air Bersih 9

2.6 Debit Air 10

2.6.1 Penaksiran Berdasarkan Jenis Dan Jumlah Unit Alat Plambing 11

2.7 Persamaan Dasar Aliran Fluida 16

2.7.1 Persamaan Kontinuitas 12

2.7.2 Persamaan Bernoulli 13

2.8 Jenis Aliran Fluida 15

2.9 Kehilangan Energi Primer 16

2.10 Reservoir 19

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1 Lokasi Penelitian 22

3.2 Data Pendukung Penelitian 22

3.2.1 Denah Dan Potongan 22

3.2.2 Letak Rencana Reservoir Atas 26

3.2.3 Spesifikasi Unit Alat Plambing 28

3.2.4 Spesifikasi Reservoir 28

3.2.5 Ukuran Pipa 28

3.3 Analisis Pengolahan Data 29

3.4 Alur (Flowchart) Analisis 29

BAB IV ANALISIS DATA 31

4.1 Layout Rencana Jaringan Pipa 31

4.1.1 Rencana Jaringan Pipa Alternatif 1 31


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2 Analisis Kebutuhan Laju Air Berdasarkan Metode Jenis Dan Jumlah -

Unit Alat Plambing (UAP) 38

4.3 Penentuan Tekanan Air Yang Dibutuhkan UAP 40

4.4 Analisis Kehilangan Energi Primer Pada Jaringan Pipa 41 4.5.1 Perhitungan Kebutuhan Air dan Tekanan Pada Tiap Segmen Pipa –

Di Jaringan Alternatif 1 41

4.5.2 Penentuan Dimensi Pipa Yang Digunakan dan Kecepatan Aliran – Air Pada Tiap Segmen Pipa Di Jaringan Alternatif 1 43 4.5.3 Analisis Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Jaringan Pipa –

Alternatif 1 44

4.5.4 Analisis Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pada Jaringan Pipa –

Alternatif 2 51

4.5.5 Analisis Kapasitas dan Tekanan Air Pada Tangki 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 61

5.1 Simpulan 61

5.2 Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Pipa Jaringan Seri 8

GAMBAR 2.2 Pipa Jaringan Bercabang 8

GAMBAR 2.3 Pipa Jaringan Tertutup 9

GAMBAR 2.4 Pipa Jaringan Kombinasi 9

GAMBAR 2.5 Tabung Aliran Membuktikan Persamaan Kontinuitas 12

GAMBAR 2.6 Ilustrasi Persamaan Bernoulli 14

GAMBAR 2.7 Diagram Moody 17

GAMBAR 3.1 Daerah Lokasi Penelitian 22

GAMBAR 3.2 Denah Lantai 1 23

GAMBAR 3.3 Denah Lantai 2 23

GAMBAR 3.4 Denah Lantai 3 24

GAMBAR 3.5 Denah Lantai Atap 24

GAMBAR 3.6 Potongan 1 25

GAMBAR 3.7 Potongan 2 25

GAMBAR 3.8 Potongan 3 26

GAMBAR 3.9 Potongan 4 26

GAMBAR 3.10 Denah Rencana Reservoir Atas (Lt. 3) 27

GAMBAR 3.11 Rencana Reservoir Atas (Potongan 2) 27

GAMBAR 3.12 Alur (Flowchart) Analisa 30

GAMBAR 4.1 Jaringan Pipa Alternatif 1 Pada Denah Lt. 2 31 GAMBAR 4.2 Jaringan Pipa Alternatif 1 Pada Denah Lt. 1 32

GAMBAR 4.3 Jaringan Pipa Alternatif 1 Pada Potongan 2 32

GAMBAR 4.4 Jaringan Pipa Alternatif 1 Pada Potongan 3 33

GAMBAR 4.5 Skema Isometri Jaringan Pipa Alternatif 1 34

GAMBAR 4.6 Jaringan Pipa Alternatif 2 Pada Denah Lt. 2 35 GAMBAR 4.7 Jaringan Pipa Alternatif 2 Pada Denah Lt. 1 35

GAMBAR 4.8 Jaringan Pipa Alternatif 2 Pada Potongan 2 36

GAMBAR 4.9 Jaringan Pipa Alternatif 2 Pada Potongan 3 36

GAMBAR 4.10 Skema Isometri Jaringan Pipa Alternatif 2 37

GAMBAR 4.11 Tangki Air Penguin Tipe TB 160 57


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Berbagai Kerapatan (Density) Bahan 5

TABEL 2.2 Koefisien Kekentalan Untuk Berbagai Fluida 7

TABEL 2.3 Pemakaian Air Tiap Unit Alat Plambing Dan Laju Aliran Airnya 11 TABEL 2.4 Nilai Kekasaran Dinding Untuk Berbagai Pipa Komersil 18 TABEL 2.5 Pemakaian Air Rata-Rata per Orang Setiap Hari 20 TABEL 4.1 Analisis Kebutuhan Laju Aliran Air Dengan Metode Jenis Dan - 38

Jumlah UAP Pada Jaringan Pipa

TABEL 4.2 Tekanan Yang Dibutuhkan UAP 40

TABEL 4.3 Analisis Kehilangan Energi Primer Pada Segmen Jaringan Pipa - 47 Alternatif 1

TABEL 4.4 Analisis Kehilangan Energi Primer Pada Segmen Jaringan Pipa - 52 Alternatif 2


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

A = Luas permukaan (m2) d = Diameter dalam pipa (m)

F = Gaya (kg)

fd = Frekuensi penggunaan air per hari (/hari)

fh = Frekuensi penggunaan air per jam (/jam)

f = Faktor gesekan (diagram Moody) g = Percepatan gravitasi, 9.81 m/detik2

hL = Kehilangan energi primer akibat gesekan (m) L = Panjang pipa (m)

m = Massa benda (kg) n = Jumlah UAP (unit)

P = Tekanan Hidrostatik (kg/m2)

Q = Debit Air / Kebutuhan Air (Liter/detik) Qd = Debit air rata-rata per hari (Liter/hari)

Qh = Debit air rata-rata per jam (Liter/jam)

Re = Bilangan Reynold V = Volume (m3)

v = Kecepatan Aliran Fluida (m/detik)

ε = Nilai kekasaran dinding pipa

ρ = Kerapatan / Massa Jenis (kg/m3)

 = Viskositas Kinematik (m2/detik)

γ = Berat jenis fluida (kg/m3)

 = pi, dengan nilai 3.14 atau 22


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Denah Lantai 1 64

L.2 Denah Lantai 2 65

L.3 Denah Lantai 3 66

L.4 Denah Lantai Atap 67

L.5 Potongan 1 68

L.6 Potongan 2 69

L.7 Potongan 3 70

L.8 Potongan 4 71

L.9 Denah Rencana Reservoir Atas (Lantai 3) 72

L.10 Denah Rencana Reservoir Atas (Potongan 2) 73

L.11 Rencana Jalur Pipa Pada Denah Lantai 2 (Alternatif 1) 74 L.12 Rencana Jalur Pipa Pada Denah Lantai 1 (Alternatif 1) 75 L.13 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 1 (Alternatif 1) 76 L.14 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 2 (Alternatif 1) 77 L.15 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 3 (Alternatif 1) 78 L.16 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 4 (Alternatif 1) 79 L.17 Isometri Skema Panjang Jaringan Pipa Alternatif 1 80 L.18 Rencana Jalur Pipa Pada Denah Lantai 1 (Alternatif 2) 81 L.19 Rencana Jalur Pipa Pada Denah Lantai 2 (Alternatif 2) 82 L.20 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 1 (Alternatif 2) 83 L.21 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 2 (Alternatif 2) 84 L.22 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 3 (Alternatif 2) 85 L.23 Rencana Jalur Pipa Pada Potongan 4 (Alternatif 2) 86 L.24 Isometri Skema Panjang Jaringan Pipa Alternatif 2 87

L.25 Spesifikasi Kloset TOTO 88

L.26 Spesifikasi Wastafel TOTO 89

L.27 Spesifikasi Keran Shower TOTO 90

L.28 Spesifikasi Keran TOTO 91

L.29 Brosur Reservoir Penguin 92


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupannya, terdapat beberapa unsur penting yang dibutuhkan manusia. Air merupakan salah satu sumber kehidupan dan mengambil peranan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas manusia. Dengan semakin berkembangnya seluruh aspek kehidupan sebagai dampak meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan, maka semakin meningkat pula kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan air. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat telah berkembang sangat pesat dan menjadi kota terpadat di Jawa Barat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat tahun 2013, total jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2.483.977 orang. Disamping itu berbagai daya tarik yang ada, baik dari segi industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata, telah menarik banyak pendatang ke Kota Bandung, dengan jumlah rata-rata 2% dan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, perkembangan usaha rumah sewa semakin banyak jumlahnya, yang merupakan tempat tinggal sementara para pendatang di Kota Bandung.

Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan air pada suatu bangunan, perlu adanya penyediaan air yang cukup dan distribusi yang baik. Dalam distribusi tersebut diperlukan suatu sistem untuk dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan, khususnya air bersih. Sistem yang digunakan pada umumnya adalah jaringan pipa.

Jaringan pipa air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik, distribusi air bersih akan terganggu yang mengakibatkan kurangnya tekanan pada alat plambing.

Umumnya dalam sistem jaringan pipa air bersih yang benar, terdapat standar-standar yang harus dijadikan acuan. SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing merupakan acuan yang dipakai di Indonesia.


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Inti Permasalahan

Dalam pembangunan suatu bangunan, diperlukan desain plambing agar kebutuhan air dalam bangunan tersebut dapat terpenuhi. Akan tetapi selain dari sisi kontinuitas, diperlukan juga analisis mengenai kebutuhan tekanan dari setiap saluran keluar (outlet) yang ada pada bangunan tersebut. Kebutuhan debit air dan tekanan dari setiap saluran keluar dapat dimodifikasi melalui ukuran pipa untuk menjamin tersedianya kecepatan dan tekanan aliran yang cukup untuk setiap saluran keluar.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari studi ini adalah memenuhi kebutuhan air sehari-hari dari bangunan yang akan dianalisis. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Menghitung kebutuhan air total pada bangunan 2. Membuat skema sistem jaringan pipa pada bangunan 3. Menghitung kebutuhan air pada tiap segmen pipa 4. Membandingkan 2 buah skema sistem jaringan pipa 5. Menganalisis kehilangan energi primer pada jaringan pipa 6. Menganalisis volume dan letak tangki air yang dibutuhkan

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam studi ini adalah:

1. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari rencana pembangunan proyek rumah sewa 2 lantai oleh PT. ARKIDES ASIA.

2. Penelitian ini hanya membahas mengenai jaringan pipa air bersih

3. Sistem pengaliran distribusi air bersih yang dipakai dengan cara gravitasi 4. Kehilangan energi yang dianalisis adalah kehilangan energi primer 5. Penelitian ini tidak membahas sumber air yang diperoleh pada bangunan


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Sistematika Penulisan

Penyajian materi penulisan ini akan diuraikan dalam kerangka penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II STUDI PUSTAKA

Merupakan tinjauan pustaka dan studi literatur/dokumen dari sumber-sumber data yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

Menyajikan metodologi yang dipergunakan dalam memperoleh dan mengolah data, meliputi lokasi penelitian dan sumber data serta flowchart penulisan.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang pembahasan dan perhitungan kebutuhan air bersih pada bangunan berdasarkan data-data yang telah diketahui.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang simpulan serta saran-saran yang berkaitan dengan penulisan ini.


(13)

61 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis perhitungan kebutuhan air bersih pada rumah sewa 2 lantai, maka dapat disampaikan beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Jaringan pipa alternatif 2 memiliki nilai total kehilangan energi primer yang lebih kecil, yakni 0.04737 meter, dibandingkan dengan jaringan pipa alternatif 1 dengan nilai kehilangan energi primersebesar 0.04958 meter. Selisihnya adalah 0,00221 meter.

2. Dari analisis tekanan tangki air, rencana elevasi awal tangki air tidak dapat memenuhi kebutuhan tekanan Unit Alat Plambing (UAP). Letak tangki air rencana pada elevasi +6.20 meter (datum ±0.00 pada lantai 1 bangunan) hanya dapat menyediakan tekanan hidrostatik sebesar 75537 kg/m2, sedangkan

kebutuhan tekanan UAP secara keseluruhan membutuhkan 153000 kg/m2.

3. Untuk dapat memenuhi tekanan hidrostatik pada jaringan pipa alternatif 1 diperlukan kenaikan (penambahan) elevasi rencana perletakkan tangki air sebesar 7.94591 meter, sedangkan pada jaringan pipa alternatif 2 kenaikan yang diperlukan adalah 7.94370 meter.

4. Dari hasil perhitungan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, disimpulkan bahwa jaringan pipa alternatif 2 merupakan jaringan yang paling baik. Hal ini dikarenakan jaringan pipa alternatif 2 memiliki nilai total kehilangan energi primer yang lebih kecil, yakni dengan selisih sebesar 0,00221 meter terhadap kehilangan energi primer jaringan pipa alternatif 1. Kehilangan energi primerini akan berpengaruh terhadap efektifitas penambahan elevasi tangki air. 5. Selisih kehilangan energi yang didapat pada penelitian ini tidak besar nilainya,

dikarenakan skala bangunan yang kecil (sederhana). Namun akan berpengaruh besar apabila diterapkan pada bangunan dengan skala yang lebih besar.


(14)

62 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kehilangan energi sekunder perlu diperhitungkan, seperti belokan (knee), penyempitan atau pembesaran pipa, katup dsb. agar nilai kehilangan lebih akurat. 2. Unit Alat Plambing (UAP) yang digunakan untuk penelitian selanjutnya dapat

dilakukan dengan lebih variatif dengan skala bangunan yang lebih besar, misalkan pada hotel dimana terdapat bak rendam (bathtub), atau fasilitas yang mendukung bangunan tersebut, misalkan kolam renang.


(15)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dake, J.M.K., Endang P. Tachyan dan Y.P. Pangaribuan, 1985. “Hidrolika Teknik Edisi II”, Erlangga. Jakarta.

Ichyar, Tauhid., Salleh, A. G., Rahman, N. V., 2005, “Analisis Hidrolis Jaringan

Pipa Transmisi Air Minum di Kecamatan Medan Helvetia”, Jurnal

Arsitektur ATRIUM. Vol. 02 No. 03.

Kodoatie, Robert J., 2002. “Hidrolika Terapan: Aliran Pada Saluran Terbuka

Dan Pipa”, Andi. Yogyakarta.

Kogaku, Binran K. E., 1964. “The society of Heating, Air-conditioning and

Sanitary Engineers of Japan”, JAC Works. Japan.

Morimura T. Dan Noerbambang, S.M., 2005. Perancangan dan Pemeliharaan

Sistem Plambing, PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Peavy, Howard S. et.al., 1985. “Environmetal Engineering”, McGraw-Hill.

Singapura.

Prasuhn, Alan L., 1987. “Fundamental of Hydraulic Engineering”, Holt, Reinhart

and Winston, Inc. International Edition.

Soemarto, C. D., 1999. “Hidrologi Teknik”, Erlangga. Jakarta.

Soemitro, Herman Widodo, 1986. “Mekanika Fluida dan Hidraulika Edisi

Kedua”, Erlangga. Jakarta.

Susanto, Deki, 2007. “Analisa Distribusi Air Pada Pipa Jaringan Distribusi Di Sub-Zone Sondakan PDAM Kota Surakarta Dengan Simultaneous Loop

Equation Method”, Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret

Susanto, Paulus A., 2001, ”Utilitas”, Bandung: C.V. Karya Wijaya.

SNI 03-6481-2000, “Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Plambing”. SNI 03-7065-2005, “Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing”.

Triatmodjo, Bambang, Prof. Dr. Ir. CES. DEA., 2003. “Hidraulika I & II”, Beta Offset. Jakarta.

Triatmodjo, Bambang, Prof. Dr. Ir. CES. DEA., 1993. “Hidraulika II”, Beta

Offset. Yogyakarta.

White, Frank M., 1986. “Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid I”, Erlangga. Jakarta.

Woodson, R. Dodge., 2000. “International and Uniform Plumbing Codes


(1)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupannya, terdapat beberapa unsur penting yang dibutuhkan manusia. Air merupakan salah satu sumber kehidupan dan mengambil peranan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas manusia. Dengan semakin berkembangnya seluruh aspek kehidupan sebagai dampak meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan, maka semakin meningkat pula kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan air. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat telah berkembang sangat pesat dan menjadi kota terpadat di Jawa Barat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat tahun 2013, total jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2.483.977 orang. Disamping itu berbagai daya tarik yang ada, baik dari segi industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata, telah menarik banyak pendatang ke Kota Bandung, dengan jumlah rata-rata 2% dan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, perkembangan usaha rumah sewa semakin banyak jumlahnya, yang merupakan tempat tinggal sementara para pendatang di Kota Bandung.

Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan air pada suatu bangunan, perlu adanya penyediaan air yang cukup dan distribusi yang baik. Dalam distribusi tersebut diperlukan suatu sistem untuk dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan, khususnya air bersih. Sistem yang digunakan pada umumnya adalah jaringan pipa.

Jaringan pipa air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik, distribusi air bersih akan terganggu yang mengakibatkan kurangnya tekanan pada alat plambing.

Umumnya dalam sistem jaringan pipa air bersih yang benar, terdapat standar-standar yang harus dijadikan acuan. SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing merupakan acuan yang dipakai di Indonesia.


(2)

2 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Inti Permasalahan

Dalam pembangunan suatu bangunan, diperlukan desain plambing agar kebutuhan air dalam bangunan tersebut dapat terpenuhi. Akan tetapi selain dari sisi kontinuitas, diperlukan juga analisis mengenai kebutuhan tekanan dari setiap saluran keluar (outlet) yang ada pada bangunan tersebut. Kebutuhan debit air dan tekanan dari setiap saluran keluar dapat dimodifikasi melalui ukuran pipa untuk menjamin tersedianya kecepatan dan tekanan aliran yang cukup untuk setiap saluran keluar.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari studi ini adalah memenuhi kebutuhan air sehari-hari dari bangunan yang akan dianalisis. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Menghitung kebutuhan air total pada bangunan 2. Membuat skema sistem jaringan pipa pada bangunan 3. Menghitung kebutuhan air pada tiap segmen pipa 4. Membandingkan 2 buah skema sistem jaringan pipa 5. Menganalisis kehilangan energi primer pada jaringan pipa 6. Menganalisis volume dan letak tangki air yang dibutuhkan

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam studi ini adalah:

1. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari rencana pembangunan proyek rumah sewa 2 lantai oleh PT. ARKIDES ASIA.

2. Penelitian ini hanya membahas mengenai jaringan pipa air bersih

3. Sistem pengaliran distribusi air bersih yang dipakai dengan cara gravitasi 4. Kehilangan energi yang dianalisis adalah kehilangan energi primer 5. Penelitian ini tidak membahas sumber air yang diperoleh pada bangunan


(3)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Sistematika Penulisan

Penyajian materi penulisan ini akan diuraikan dalam kerangka penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II STUDI PUSTAKA

Merupakan tinjauan pustaka dan studi literatur/dokumen dari sumber-sumber data yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

Menyajikan metodologi yang dipergunakan dalam memperoleh dan mengolah data, meliputi lokasi penelitian dan sumber data serta flowchart penulisan.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang pembahasan dan perhitungan kebutuhan air bersih pada bangunan berdasarkan data-data yang telah diketahui.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang simpulan serta saran-saran yang berkaitan dengan penulisan ini.


(4)

61 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis perhitungan kebutuhan air bersih pada rumah sewa 2 lantai, maka dapat disampaikan beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Jaringan pipa alternatif 2 memiliki nilai total kehilangan energi primer yang lebih kecil, yakni 0.04737 meter, dibandingkan dengan jaringan pipa alternatif 1 dengan nilai kehilangan energi primersebesar 0.04958 meter. Selisihnya adalah 0,00221 meter.

2. Dari analisis tekanan tangki air, rencana elevasi awal tangki air tidak dapat memenuhi kebutuhan tekanan Unit Alat Plambing (UAP). Letak tangki air rencana pada elevasi +6.20 meter (datum ±0.00 pada lantai 1 bangunan) hanya dapat menyediakan tekanan hidrostatik sebesar 75537 kg/m2, sedangkan

kebutuhan tekanan UAP secara keseluruhan membutuhkan 153000 kg/m2.

3. Untuk dapat memenuhi tekanan hidrostatik pada jaringan pipa alternatif 1 diperlukan kenaikan (penambahan) elevasi rencana perletakkan tangki air sebesar 7.94591 meter, sedangkan pada jaringan pipa alternatif 2 kenaikan yang diperlukan adalah 7.94370 meter.

4. Dari hasil perhitungan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, disimpulkan bahwa jaringan pipa alternatif 2 merupakan jaringan yang paling baik. Hal ini dikarenakan jaringan pipa alternatif 2 memiliki nilai total kehilangan energi primer yang lebih kecil, yakni dengan selisih sebesar 0,00221 meter terhadap kehilangan energi primer jaringan pipa alternatif 1. Kehilangan energi primerini akan berpengaruh terhadap efektifitas penambahan elevasi tangki air. 5. Selisih kehilangan energi yang didapat pada penelitian ini tidak besar nilainya,

dikarenakan skala bangunan yang kecil (sederhana). Namun akan berpengaruh besar apabila diterapkan pada bangunan dengan skala yang lebih besar.


(5)

62 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kehilangan energi sekunder perlu diperhitungkan, seperti belokan (knee), penyempitan atau pembesaran pipa, katup dsb. agar nilai kehilangan lebih akurat. 2. Unit Alat Plambing (UAP) yang digunakan untuk penelitian selanjutnya dapat

dilakukan dengan lebih variatif dengan skala bangunan yang lebih besar, misalkan pada hotel dimana terdapat bak rendam (bathtub), atau fasilitas yang mendukung bangunan tersebut, misalkan kolam renang.


(6)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dake, J.M.K., Endang P. Tachyan dan Y.P. Pangaribuan, 1985. “Hidrolika Teknik Edisi II”, Erlangga. Jakarta.

Ichyar, Tauhid., Salleh, A. G., Rahman, N. V., 2005, “Analisis Hidrolis Jaringan

Pipa Transmisi Air Minum di Kecamatan Medan Helvetia”, Jurnal Arsitektur ATRIUM. Vol. 02 No. 03.

Kodoatie, Robert J., 2002. “Hidrolika Terapan: Aliran Pada Saluran Terbuka Dan Pipa”, Andi. Yogyakarta.

Kogaku, Binran K. E., 1964. “The society of Heating, Air-conditioning and

Sanitary Engineers of Japan”, JAC Works. Japan.

Morimura T. Dan Noerbambang, S.M., 2005. Perancangan dan Pemeliharaan

Sistem Plambing, PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Peavy, Howard S. et.al., 1985. “Environmetal Engineering”, McGraw-Hill.

Singapura.

Prasuhn, Alan L., 1987. “Fundamental of Hydraulic Engineering”, Holt, Reinhart

and Winston, Inc. International Edition.

Soemarto, C. D., 1999. “Hidrologi Teknik”, Erlangga. Jakarta.

Soemitro, Herman Widodo, 1986. “Mekanika Fluida dan Hidraulika Edisi

Kedua”, Erlangga. Jakarta.

Susanto, Deki, 2007. “Analisa Distribusi Air Pada Pipa Jaringan Distribusi Di Sub-Zone Sondakan PDAM Kota Surakarta Dengan Simultaneous Loop Equation Method”, Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret

Susanto, Paulus A., 2001, ”Utilitas”, Bandung: C.V. Karya Wijaya.

SNI 03-6481-2000, “Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Plambing”. SNI 03-7065-2005, “Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing”.

Triatmodjo, Bambang, Prof. Dr. Ir. CES. DEA., 2003. “Hidraulika I & II”, Beta Offset. Jakarta.

Triatmodjo, Bambang, Prof. Dr. Ir. CES. DEA., 1993. “Hidraulika II”, Beta

Offset. Yogyakarta.

White, Frank M., 1986. “Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid I”, Erlangga. Jakarta.

Woodson, R. Dodge., 2000. “International and Uniform Plumbing Codes Handbook”, McGraw-Hill. U.S.A.