//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH
DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Disusun Oleh:
ARIFIN
F 100 050 158

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH
DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh:

ARIFIN
F 100 050 158

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH
DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP

Siswa yang kurang berhasil dalam menyelaraskan diri dengan dirinya sendiri
maupun dengan lingkungannya seringkali membentuk pola perilaku yang keliru atau
disebut dengan maladaptive. Akibat kondisi tersebut timbul banyak permasalahan,
misalnya merasa rendah diri, kurang percaya diri, kurang termotivasi dan prestasi
belajar menurun dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

penyesuaian diri, diantaranya persepsi terhadap iklim sekolah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui; 1) Hubungan antara persepsi terhadap iklim sekolah
dengan penyesuaian diri pada siswa SMP; 2) Sumbangan efektif persepsi terhadap
iklim sekolah terhadap penyesuaian diri pada siswa SMP; 3) Tingkat Persepsi
terhadap iklim sekolah dan penyesuaian diri pada siswa SMP. Hipotesis yang
diajukan Ada hubungan positif antara persepsi terhadap iklim sekolah dengan
penyesuaian diri pada siswa SMP.
Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMA Muhammadiyah 5 Surakarta.
Pemilihan sampel dalam penelitian secara cluster random sample kelas VII.D dan
VII.E yang berjumlah 64 siswa sebagai sampel penelitian. Metode pengumpulan data
menggunakan skala Persepsi terhadap iklim sekolah dan penyesuaian diri. Metode
analisis data menggunakan teknik korelasi product moment.
Berdasarkan hasil anlisis data diperoleh nilai koefisien korelasi rxy =,508;
p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara persepsi terhadap iklim sekolah dengan penyesuaian diri. Hipotesis
penelitian dapat diterima. Semakin tinggi (positif) persepsi terhadap iklim sekolah
maka semakin tinggi penyesuaian diri, demikian pula sebaliknya semakin rendah
(negatif) persepsi terhadap iklim sekolah maka semakin rendah penyesuaian diri.
Sumbangan efektif persepsi terhadap iklim sekolah pada penyesuaian diri sebesar
25,8% berarti masih terdapat 74,2% faktor-faktor lain yang mempengaruhi

penyesuaian diri di luar variabel persepsi terhadap iklim sekolah
misalnya
kepribadian, dukungan teman sebaya, penerimaan dan penilaian diri serta
kemandirian. Berdasarkan hasil analisis diketahui persepsi terhadap iklim sekolah
pada subjek penelitian tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) =
92,766 dan rerata hipotetik (RH) = 92,5. Penyesuaian diri pada subjek penelitian
tergolong sedang, ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 81,141 dan rerata hipotetik
(RH) = 80.

Kata kunci: persepsi terhadap iklim sekolah, penyesuaian diri.

PENDAHULUAN

Siswa yang kurang berhasil

Salah satu masalah sering yang
dialami siswa baru di sekolah adalah
penyesuaian diri.

Oleh karena itu


setiap siswa baru dituntut mampu
menyesuaikan

dengan

lingkungan

tersebut, agar dapat menuntut ilmu
secara optimal. Namun demikian tidak
semua siswa dapat menyesuaikan diri
dengan

lingkunganya.

Gerungan

(2006)

mengemukakan


lingkungan

baru merupakan sebuah stimulus bagi
seseorang yang terkadang mampu
menjadi salah satu penyebab hambatan
dalam

penyesuaian

diri.

Desmita

(2010) mengemukakan di sekolah anak
merupakan anggota masyarakat kecil
di mana terdapat tugas-tugas yang
harus diselesaikan, orang-orang yang
perlu dik enal
mereka,


serta

dan

mengenal

peraturan

diri
yang

menjelaskan dan membatasi perilaku,
perasaan dan sikap mereka. Peristiwaperistiwa hidup yang dialami

anak

sebagai anggota masyarakat kecil yang
bernama sekolah ini tidak jarang
menimbulkan stress dalam diri siswa.


dalam

menyelaraskan

dirinya

sendiri

lingkungannya

diri

dengan

maupun
seringkali

dengan
membuat


pola-pola perilaku yang keliru atau
disebut

dengan

maladjustment.

Indikator perilaku yang menunjukkan
ketidakmampuan

siswa

dalam

menyesuaikan diri menurut Hurlock
(2008) antara lain rasa tidak puas,
kecewa.

Sebagai


penelitian

Yuniar

contoh
dkk

hasil
(2005)

menunjukkan bahwa setiap tahunnya
5-10% dari siswa baru mengalami
masalah

dalam

melakukan

proses


penyesuaian diri, seperti tidak mampu
mengikuti pelajaran, tidak bisa tinggal
di asrama karena tidak bisa hidup
terpisah dengan orang tua, melakukan
tindakan-tindakan

yang

melanggar

aturan.
Berdasarkan surve awal dan
wawancara dengan guru Bimbingan
Konseling di salah satu SMP swasta di
Surakarta

dinyatakan

beberapa


indikator perilaku yang menunjukkan
ketidakmampuan dalam penyesuaian
diri pada siswa, diantaranya:

sering

menyendiri dan menarik diri dari

pergaulan, minder dan tidak percaya

berdampak positif pada pencapaian

diri,

atau

hasil akademik siswa, iklim sekolah

dalam

memiliki kontribusi positif terhadap

diskusi, jarang mengikuti kegiatan

pencapaian hasil non akademik, seperti

ekstrakurikuler dan organisasi, tidak

pembentukan konsep diri, keyakinan

mempunyai kawan akrab dan merasa

diri, dan aspirasi.

sulit

berkomunikasi

mengungkapkan

pendapat

tertekan dengan lingkungan sosial.

Torney-Purta

Selain itu pula fakta- fakta seperti

(Paringadi,

tawuran,

iklim

gank

motor,

balap

liar,

2006)

sekolah

&

Lansdale

mengungkapkan

juga

berpengaruh

penyalahgunaan NAPZA, kriminalitas,

terhadap

seks bebas, merupakan fenomena yang

kewarganegaraan

menyolok di kalangan remaja pada

Sebagai contoh: hubungan guru-siswa

masa

tersebut

yang

indikasi

kebebasan untuk menyatakan tidak

sekarang.

menunjukkan

Kondisi

salah

satu

pembentukan

saling

(civic

values).

menghormati,

mendengarkan

adanya

proses penyesuaian diri yang negatif

setuju,

dan gagal

meski dalam perspektif yang berbeda

Salah satu salah satu faktor

mau

nilai-nilai

siswa

telah memberikan dampak terhadap

cukup penting atau berperan dalam

tingkat

keberhasilan proses kegiatan belajar

berbagai isu yang terkait dengan

mengajar

iklim

kewarganegaraan. Selain itu, siswa

sekolah. Seperti dikemukakan Howard

juga lebih toleran terhadap perbedaan

(Paringadi,

dan lebih mengenal terhadap berbagai

di

sekolah

2006)

yaitu

iklim

sekolah

kekritisan

siswa

tentang

merupakan keadaan sosial dan budaya

hubungan internasional.

sekolah yang mempengaruhi tingkah

yang

laku orang di dalamnya. Iklim sekolah

menyimpulkan bahwa iklim sekolah

sebagai suasana sekolah yang baik di

yang mencakup: ekspektasi prestasi

mana

siswa yang tinggi, lingkungan sekolah

keadaan

tenteram,

sekitar

mesra,

pembelajaran

yang

dirasakan

riang
lancar.

dengan
Selain

yang

dilakukan

teratur,

Penelitian

Suroso

moral

yang

(2000)

tinggi,

perlakuan terhadap siswa yang positif,

penyertaan aktivitas siswa yang tinggi

Disiplin sekolah, peraturan sekolah

dan hubungan sosial yang positif

yang tegas dan tertib akan membantu

ternyata memiliki korelasi yang kuat

kedisiplinan siswa dalam menjalankan

dengan hasil- hasil akademik siswa.

kegiatan belajar.

Iklim

sekolah

berdampak

pada

akademik

siswa,

pencapaian
juga

selain

Desmita

hasil

mengemukakan

memiliki

(2010)
faktor

diri dilihat dari konsep psikogenik dan

kontribusi yang positif terhadap hasil

sosiopsikogenik.

non akademik, seperti pembentukan

a.

konsep

diri,

keyakinan

diri

dan

penyesuaian

Faktor

Psikogenik

psikogenik.

memandang

bahwa

aspirasi. Studi yang dilakukan oleh

penyesuaian diri dipengaruhi oleh

Battisticch

(Steenbrink,

riwayat kehidupan sosial individu,

1994) memaparkan adanya perasaan

terutama pengalaman khusus yang

akan komunitas (sense of community)

membentuk perkembangan psikologis.

dapat mengurangi secara signifikan

Pengalaman khusus ini lebih banyak

munculnya perilaku bermasalah seperti

menyangkut dengan aspek hubungan

keterlibatan narkoba, kenakalan remaja

orangtua-anak, iklim intelektual dan

dan

emosional

dan

tindak

Slameto

Horn

kekerasan.

(2003)

iklim

Menurut
lingkungan

keluarga.

kesempatan

berdialog

Misalnya
logis,

tukar

sekolah meliputi berbagai komponen

pendapat dan gagasan, kegemaran

antara lain (1) Relasi guru dan siswa,

membaca, pengembangan kemampuan

Guru yang kurang berinteraksi dengan

memecahkan

siswa

kehadiran orangtua dalam keluarga,

secara

akrab,

menyebabkan

masalah,

persaudaraan

intensitas

proses belajar mengajar kurang lancar.

hubungan

(2) Relasi siswa dengan siswa, bila di

keluarga dan kehangatan hubungan

dalam kelas ada grup yang saling

ayah- ibu.

bersaing secara tidak sehat, maka jiwa

b.

Faktor

dalam

Sosiopsikogenik.

kelas tidak terbina bahkan hubungan

Faktor ini menyatakakan penyesuaian

kebersamaan siswa tidak tampak. (3)

diri dipengaruhi oleh faktor lembaga

sosial dimana individu terlibat di
dalamnya. Sosiopsikogenik antara lain

e.

Peranan

kebudayaan

termasuk

pengaruh keyakinan dan agama.

mencakup hubungan siswa dengan

Iklim sekolah yang memenuhi

guru, penerimaan dan penolakan guru

harapan siswa adalah suasana dan

terhadap siswa, sikap dominatif atau

lingkungan

otoriter guru.

memberikan pelayanan pembelajaran

Schneider

(2000)

secara

belajar

berkualitas

yang

kepada

sehingga

mempengaruhi

bersemangat dalam belajar. Misalnya

diri,

nyaman

siswa

mengungkapkan berbagai faktor yang
penyesuaian

mereka

dapat

dan

diantaranya:

sarana belajar yang cukup memadai

a.

Kondisi fisik, yang mencakup

membuat siswa lebih bersemangat

faktor heriditas, fungsi sistim

dalam belajar, peraturan sekolah yang

saraf, sistem otot dalam tubuh

tegas

manusia, kondisi kesehatan dan

kedisiplinan siswa dalam menjalankan

penyakit.

kegiatan belajar, sertm adanya relasi

Perkembangan dan kematangan

guru dan siswa, siswa dengan siswa

unsur-unsur kepribadian misalnya

yang

dari segi atau aspek intelektual,

sehingga

sosial, moral, dan emosi.

penyesuaian sosial pada individu.

b.

c.

Unsur penentu psikologis yang
mencakup
diterima,
pembentukan

d.

pengalaman
proses

yang

dan

tertib

yang

terbangun

secara

dapat

membantu

harmonis

meningkatkan

Persepsi terhadap iklim sekolah
terbentuk melalui

proses psikologis

belajar,

dalam diri siswa melalui panca indera.

kebiasaan

Manakala siswa mengamati segala

kemampuan

mengarahkan

diri,

sesuatu

yang

ada

dilingkungan

pengalaman,

frustrasi,

dan

sekolahnya maka akan timbul kesan

konflik.

atau tanggapan melalui pengamatan

Kondisi lingkungan, khususnya

yang

situasi rumah, keadaan keluarga,

sebagian bayangan terhadap iklim

dan sekolah.

sekolah berlanjut membentuk persepsi

telah

dilakukan.

Tanggapan

positif atau negatif. Penilaian siswa

negatif persepsi terhadap Iklim sekolah

menjagi positif jika hasil pengamatan

maka akan semakin rendah pula

siswa menganggap kondisi sekolah

penyesuaian diri siswa.

sudah terbentuk aktivitas belajar yang
kondusif, saling menghargai antar

METODE

siswa maupun guru, adanya perhatian
Subjek Penelitian siswa-siswi

dari pimpinan, adanya hubungan yang
akrab, penuh pengertian, dan rasa
kekeluargaan antar civitas sekolah,
begitu pula sebaliknya. Persepsi yang
sudah terbentuk selanjutnya juga akan
berpengaruh secara positif terhadap
sikap dan perilaku siswa di sekolah,
siswa

menjadi

dalam

belajar,

hubungan

atau

lebih

bersemangat

dapat

menjalin

komunikasi

yang

harmonis dengan siswa lain atau
dengan guru, adanya sikap saling
menghargai dan saling menghormati.
Kondisi ini secara tidak langsung akan
membantu proses penyesuaian diri

SMA Muhammadiyah 5 Surakarta.
Pemilihan sampel dalam penelitian
secara cluster random sample yaitu
pengambilan

sampel

dengan

cara

melakukan pengundian terhadap kelas
atau

kelompok.

Berdasarkan

hasil

random terpilih kelas kelas VII.D dan
VII.E yang berjumlah 64 siswa sebagai
sampel penelitian. Alat Pengumpulan
data

menggunakan skala persepsi

terhadap iklim sekolah dan skala
penyesuaian diri. Teknik analisis data
menggunakan

korelasi

product

moment.

pada siswa.
Hipotesis

penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

menyatakan: ada hubungan positif

Berdasarkan hasil perhitungan

antara persepsi terhadap iklim sekolah

diperoleh nilai koefisien korelasi rxy =

dengan penyesuaian diri. Semakin

0,508; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini

positif persepsi terhadap iklim sekolah

menunjukkan ada hubungan positif

maka akan semakin baik penyesuaian

yang sangat signifikan antara persepsi

diri

terhadap

individu,

sebaliknya

semakin

iklim

sekolah

dengan

penyesuaian diri. Hipotesis penelitian

terhadap penyesuaian diri. Seperti

dapat

tinggi

dikemukakan

Howard

(Paringadi,

sekolah

merupakan

diterima.

Semakin

(positif)

persepsi

terhadap

iklim

2006)

sekolah

maka

semakin

tinggi

keadaan sosial dan budaya sekolah

penyesuaian

diri,

demikian

pula

yang

iklim

mempengaruhi

tingkah

laku

sebaliknya semakin rendah (negatif)

orang di dalamnya. Iklim sekolah

persepsi terhadap iklim sekolah maka

sebagai suasana sekolah yang baik di

semakin

mana

rendah

penyesuaian

diri.

keadaan

Sumbangan efektif persepsi terhadap

tenteram,

iklim sekolah

pembelajaran

terhadap penyesuaian

sekitar

mesra,
yang

dirasakan

riang
lancar.

dengan
Selain

diri sebesar 25,8% berarti masih

berdampak positif pada pencapaian

terdapat 74,2% faktor- faktor lain yang

hasil akademik siswa, iklim sekolah

mempengaruhi penyesuaian diri di luar

memiliki kontribusi positif terhadap

variabel

iklim

pencapaian hasil non akademik, seperti

misalnya kepribadian,

pembentukan konsep diri, keyakinan

persepsi

sekolah

terhadap

dukungan teman sebaya, penerimaan
dan penilaian diri serta kemandirian.

diri, dan aspirasi.
Menurut

Bandura

(1997)

Berdasarkan hasil analisis diketahui

berdasarkan social learning theory

persepsi terhadap iklim sekolah pada

dan teori kognitif sosial terdapat tiga

subjek penelitian tergolong sedang

elemen yang saling terkait penyesuaian

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) =

diri, yaitu faktor manusia, lingkungan

92,766 dan rerata hipotetik (RH) =

dan perilaku. Teori kognitif sosial

92,5. Penyesuaian diri pada subjek

Bandura menyatakan bahwa faktor

penelitian

sedang,

sosial dan kognitif serta faktor pelaku

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) =

memainkan peranan penting dalam

81,141 dan rerata hipotetik (RH) = 80.

pembelajaran.

Hasil

tergolong

analisasi

menunjukkan

Menurut pendekatan psikologi,

bahwa persepsi terhadap iklim sekolah

lingkungan

mempunyai pengaruh yang penting

disampaikan

sebagaimana
oleh

yang
Holahan

(Hadinugroho,
karakteristik

2002)

mempunyai

iklim

sekolah

yang

mencakup:

focus,

ekspektasi prestasi siswa yang tinggi,

(fokus penekanan pendekatan) ini pada

lingkungan sekolah yang teratur, moral

proses

yang tinggi, perlakuan terhadap siswa

adaptational

adaptasi

manusia

terhadap

kebutuhan yang demikian kompleks

yang

positif,

penyertaan

aktivitas

terhadap suatu lingkungan fisik. Tiga

siswa yang tinggi dan hubungan sosial

prinsip penting dalam adaptational

yang positif ternyata memiliki korelasi

Focus ini adalah :

yang kuat dengan hasil- hasil akademik

a. Bahwa adaptational focus

siswa. Ditambahkan oleh Desmita

adalah proses psikologis yang menjadi

(2010) yang mengemukakan faktor

perantara dari pengaruh lingkungan /

penyesuaian diri antara lain dilihat dari

setting

konsep sosiopsikogenik. Faktor ini

fisik

terhadap

kegiatan

manusia.

menyatakakan

penyesuaian

diri

b. Bahwa adaptational focus

dipengaruhi oleh faktor lembaga sosial

merupakan pandangan yang holistik

dimana individu terlibat di dalamnya.

terhadap

Sosiopsikogenik antara lain mencakup

lingkungan

hubungannya

fisik

dengan

dalam
perilaku,

hubungan

siswa

dengan

guru,

dan

penolakan

guru

lingkungan, pengalaman dan kegiatan

penerimaan

manusia. Lingkungan fisik sebagai

terhadap siswa, sikap dominatif atau

suatu setting bagi perilaku manusia,

otoriter guru.

bukan hanya sebagai stimula tunggal.
c. Bahwa adaptational focus
melibatkan

peranan

aktif

manusia

Berdasarkan
diketahui
sekolah

hasil

persepsi
pada

analisis

terhadap
subjek

iklim

penelitian

dengan lingkungannya. Manusia aktif

tergolong sedang ditunjukkan oleh

mencari cara positif dan adaptif untuk

rerata empirik (RE) = 92,766 dan

mengatasi tantangan lingkungannya

rerata hipotetik (RH) = 92,5. Kondisi

(adaptational model).

terserbut dapat diartikan bahwa aspek-

Penelitian

yang

dilakukan

Suroso (2000) menyimpulkan bahwa

aspek
tanggung

konformitas
jawab

(conformity),
(responsibility),

imbalan (reward), semangat kelompok

Hasil analisis deskripsi menunjukkan

(team

kejelasan

dari 64 subjek penelitian, terdapat 12

kepemimpinan

subjek (18,8%) memiliki penyesuaian

spirit),

(clarity)(standars),
(leadership)
terbentuk

belum
dan

lingkungan

seluruhnya

menjadi

sekolah.

karakter

Adapun

hasil

diri

rendah;

33

subjek

(51,6%)

memiliki penyesuaian diri sedang dan
19

subjek

(29,7%)

analisis deskripsi menunjukkan dari 64

penyesuaian

subjek penelitian terdapat 14 subjek

Hurlock

(26,7%) memiliki persepsi terhadap

memiliki penyesuaian diri memadai

iklim sekolah

apabila

rendah; 41 subjek

diri

memiliki

tinggi.

(2008)

individu

memiliki

karakteristik

sebagai

iklim sekolah sedang, dan 9 subjek

kenyamanan

psikis

(14,1%) memiliki persepsi terhadap

comfort),

penyesuaian

iklim sekolah tinggi.

berhasil

atau

penelitian

tergolong

menimbulkan

yang

beberapa

(64,1%) memiliki persepsi terhadap

Penyesuaian diri pada subjek

Menurut

berikut:

(a)

(psychological
diri

yang

memadai
kepuasan

akan
psikis,

sedang,

sedangkan yang tidak berhasil akan

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) =

menimbulkan rasa tidak puas, kecewa,

81,141 dan rerata hipotetik (RH) = 80.

gelisah,

Seperti halnya pada persepsi terhadap

penerimaan sosial (social acceptance),

iklim sekolah , kondisi ini juga dapat

penyesuaian diri berhasil baik apabila

diartikan

menimbulkan

aspek-aspek yang terdapat

dalam variabel penyesuaian diri yaitu:

lesu,

dan

sikap

depresi;

setuju

(b)

atau

penerimaan dari masyarakat.

keharmonisan

diri

pribadi;

keharmonisan

dengan

lingkungan;

ada hubungan positif

mengatasi

ketegangan,

signifikan antara persepsi terhadap

kemampuan
konflik,

dan

yang sangat

belum

iklim sekolah dengan penyesuaian diri

dari

namun generalisasi dari hasil- hasil

perilaku dan karakter subjek dalam

penelitian ini terbatas pada populasi

bersosialisasi

tempat penelitian dilakukan, sehingga

sepenuhnya

frustrasi

Hasil penelitian menunjukkan

menjadi

dengan

bagian

lingkungan.

penerapan pada ruang lingkup yang

Subjek penelitian Disarankan

lebih luas dengan karakteristik yang

untuk meningkatkan penyesuaian diri,

berbeda

dilakukan

dengan mengoptimalkan aspek-aspek

penelitian lagi dengan menggunakan

yang ada dalam penyesuaian diri yaitu:

atau menambah variabel- variabel lain

keharmonisan diri pribadi, kemampuan

yang

dalam

individu untuk menerima keadaan

penelitian ini ataupun menambah dan

dirinya, menyadari semua kelebihan

memperluas ruang lingkup penelitian.

dan kelemahan diri sendiri, bersikap

kiranya

belum

perlu

disertakan

rendah
SIMPULAN DAN SARAN

Keharmonisan

Ada hubungan positif
sangat

hati,

yang

yaitu

tidak

sombong.

dengan

lingkungan,

kemampuan

individu

untuk

signifikan

antara

persepsi

menyesuaikan diri dengan lingkungan,

iklim

sekolah

dengan

menghormati dan menerima orang lain

terhadap

penyesuaian

diri..

Semakin

tinggi

dengan apa adanya, tidak bersikap

(positif)

persepsi

terhadap

iklim

sombong.

sekolah

maka

semakin

tinggi

ketegangan, konflik dan frustrasi, yaitu

pula

kemampuan individu untuk memenuhi

sebaliknya semakin rendah (negatif)

kebutuhan dirinya tanpa terganggu

persepsi terhadap iklim sekolah maka

emosinya.

penyesuaian

semakin

diri,

rendah

demikian

penyesuaian

diri.

Kemampuan

Bagi kepala sekolah dan guru

Sumbangan efektif persepsi terhadap

disarankan

iklim sekolah

meningkatkan

terhadap penyesuaian

mengatasi

untuk
iklim

bersama-sama
sekolah

yang

diri sebesar 25,8% Persepsi terhadap

masih tergolong sedang dengan cara

iklim sekolah pada subjek penelitian

mengoptimalkan

tergolong

terdapat dalam iklim sekolah yaitu:

penyesuaian

sedang,
diri

begitu
pada

pula
subjek

penelitian tergolong sedang,
Saran yang dapat diberikan
antara lain;

aspek-aspek

Konformitas (conformity),

yang

melalui

penanaman norma-norma di sekolah,
melibatkan

siswa

dalam

berbagai

kegiatan sosial di sekolah, sehingga

terbentuk proses sosialisasi secara

belum diungkap serta memperluas

positif.

populasi penelitiannya.

Tanggung

(responsibility),

jawab

dengan

memberi

tanggung jawab dan kesempatan dalam

DAFTAR PUSTAKA

pengambilan keputusan pada bawahan
juga pada seluruh siswa. Imbalan
(reward),

dengan

memberikan

Bandura, A. 1997. Social Learning
Theory.
New Jersey :
Prentice Hall.

mendapat penghargaan atau imbalan
yang sesuai dengan hasil kerja atau
prestasi akademis bawahan dan para
siswa.

Semangat

kelompok

(team

memotivasi dan semangat

spirit),

seluruh komponen di sekolah, guru,
staf

tata

kejelasan

usaha

dan

(clarity)

para siswa.

;

Desmita.
2010.
Psikologi
Perkembangan Peserta Didik.
Bandung : Remaja Rosdakarya

menjelaskan

prosedur kerja tanggung jawab dan
wewenang masing- masing para guru
dan juga siswa. Standar (standard)

Gerungan, W. A 2006. Psikologi
Sosial.
(edisi
ketiga).
Bandung:
PT
Refika
Aditama.
Hadinugroho, D.L. 2002. Pengaruh
Lingkungan
Fisik
Pada
Perilaku:
Suatu
Tinjauan
Arsitektural.
Sumatera
:
Fakultas Psikologi USU.

menetapkan mutu hasil kerja yang
jelas, khususnya dalam peningkatan
kualitas pembelajaran. Kepemimpinan
(leadership) harus ada pembinaan dan
perhatian

atasan

terhadap

kinerja

orang-orang di dalamnya.
Bagi peneliti selanjutnya untuk
meningkatkan kualitas penelitian lebih
lanjut diharapkan
hasil

penelitian

melibatkan

menyempurnakan
ini

dengan

variabel- variabel

cara
yang

Hurlock, E.B. 2008. Psikologi
Perkembangan
:
Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang
Kehidupan
(terjemahan : Istiwidayati).
Jakarta: Erlangga.
Paringadi, D. 2006. Menciptakan
Sekolah Yang Aman, Nyaman
Dan
Disiplin.
Makalah.
www.Duniaguru.id.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.
Steenbrink, A. K., 1994. Pesantren
Madrasah Sekolah Pendidikan
Islam dalam Kurun Modern.
Jakarta: LP3ES.
Suroso. 2000. Studi Hubungan Antara
Iklim Sekolah dan Prestasi
Kerja Guru Negeri Wilayah
Jakarta
Timur.
Laporan
Penelitian. Jakarta : UNJ

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dan Konsep Diri Dengan Kemandirian Belajar.

1 3 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dan Konsep Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dan Konsep Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 4 9

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dan Konsep Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

0 4 16

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN BERBASIS INTERNASIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Berbasis Internasional dengan Penyesuaian Diri dalam Pembelajaran pada Siswa SMA Negeri 1 Boyolali.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11