lestia biopsi, KOMUNIKASI NEURAL. mata kuliah: Biopsikologi

KOMUNIKASI NEURAL

  Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah:

  

Biopsikologi

  Dosen Pengampu :

  

Lailatul Firiah, M.Psi.,Psikolog

  Disusun Oleh: Dwi Lestiawati (933406618) Winda Nursyamsi (933404618)

  

Jurusan Psikologi Islam

Fakultas Ushuluddin

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

2019

PENGANTAR KATA

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap kehidupan manusia terutama dalam hubungan pengamalan. .

  Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biopsikologi adapun judul makalah ini adalah “Komunikasi Neural”. Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi, terutama dari buku dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga bagi para pengguna . makalah . ini.

  Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah ini. Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.

  Akhirul kalam, kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan kasih . dan . sayang-Nya.

  Kediri, 26 Februari 2019 Penyusun

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Masalah

  1 B. Rumusan Masalah

  2 C. Tujuan Penulisan

  2 BAB II PEMBAHASAN

  3 A. Pengertian

  3 B. Struktur Sel Saraf

  5 C. Susunan Sistem Saraf 7

  D. Proses Komunikasi Neural

  11 BAB III PENUTUP 13

  A. Kesimpulan

  13 DAFTAR PUSTAKA

  14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit

  penyusun semua untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel yang sama dikelompokkan menjadi yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel saraf membentuk jaringan saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf pada tubuh manusia. Sel

  

saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari yang berfungsi

  menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Sebuah neuron terdiri dari badan sel, dendrit dan akson. Ada tiga jenis dasar neuron: neuron sensorik, neuron motorik

  Kepekaan terhadap rangsang yang datang baik dari luar maupun dalam tak lepas dari peran dan fungsi sistem koordinasi (sistem saraf). Sistem saraf yang berperan dalam menerima, mengolah, serta merespon setiap rangsang yang datang disusun atas jalinann sel – sel saraf (neuron). Perjalanan rangsang di dalam sel saraf sangat cepat, lebih cepat dibanding kecepatan penulis dalam menulis makalah ini. Rangsang yang diterima oleh sel saraf akan berjalan mengalir sepanjang serabut saraf dalam bentuk impuls listrik yang akan diestafetkan dari satu sel saraf ke sel saraf lain sampai ke pusat saraf untuk diolah lalu diteruskan kembali ke sel saraf lainnya (komunikasi neural). Pada komunikasi neural, sel saraf melepaskan molekul neurotransmitter ke dalam sinapsis antara sel lain. Begitu rumit jika membayangkan bagaimana rangsang diterima dan direspon oleh sel saraf. Informasi yang dihantarkan sepanjang sel saraf berbentuk potensial aksi. Penghantaran informasi dari sel saraf ke sel target berlangsung melalui sinaps, yang dikenal sebagai transmisi sinaps Komunikasi sel berperan penting dalam menyelenggarakan homeostasis karena tubuh harus senantiasa memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk itu sel-sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu dengan lainnya.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian neural dan neuron, serta perbedaan dan fungsinya?

  2. Bagaimana struktur dari neuron tersebut?

  3. Sistem saraf terbagi menjadi?

  4. Apakah komunikasi neural itu dan bagaimana proses terjadinya komunikasi neural tersebut?

  C. Tujuan Penulisan

  Diharapkan bagi pembaca baik dari kalangan pelajar maupun umum, mampu memahami betapa maha kuasanya Tuhan yang mampu menciptakan suatu komunikasi neural di dalam tubuh makhluk hidup yang begitu kompleks dan rumit. Tidak hanya itu besar harapan kami supaya pembaca mampu mempelajari fungsi dan struktur neuron, serta pembagian pada sistem saraf.

BAB II PEMBAHASAN A. Neuron dan Neural

1. Pengertian

  Neuron adalah sel-sel khusus yang mampu menyampaikan sinyal antara berbagai bagian tubuh. Serta merupakan unit struktural dan fungsional dasar dari sistem saraf yang bercabang-cabang di seluruh organisme, membentuk jaringan komunikasi yang rumit. Kata “neuron” diciptakan oleh ilmuwan Jerman Heinrich Wilhelm Gottfried von Waldeyer-Hartz pada tahun 1891. Neuron adalah sel halus yang memiliki ukuran besar yang saling berhubungan hadir di dalam tubuh. Lebih tepatnya, otak, sumsum tulang belakang dan saraf terdiri dari sel-sel ini. Sel-sel ini berbeda dari jenis lain dari sel yang dalam tubuh karena mereka jenis khusus dari sel yang bertanggung jawab untuk transmisi informasi. Mereka bertanggung jawab untuk kemampuan otak untuk belajar, alasan serta ingatan. Mereka memainkan peran penting dalam perjalanan impuls pada organ-organ indera. Jaringan neuron seperti jaringan percabangan dimana setiap neuron memiliki banyak cara untuk terhubung dengan neuron lain. Ekstensi atau juluran neuron dikenal sebagai akson dan dendrit. Sebuah neuron

  

  Berdasarkan fungsi nya, neuron dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :  Neuron sensor, berfungsi menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf

  (otak atau sumsum tulang belakang)  Neuron motor, berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor (otot) atau kelenjar.

   Neuron konektor (penghubung) berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya.

1 Robert L. Solso, Psikologi Kognitif (PT Gelora Aksara Pratama,Jakarta,2007)39-43.

  Berdasarkan strukturnya (juluran sitoplasma) atau jumlah tonjolan( proyeksi)yang keluar dari badan selnya, neuron dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :  Neuron multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrite atau lebih.  Neuron bipolar, memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson.  Neuron unipolar (pseudounipolar), merupakan neuron bipolar yang tampak hanya

   memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi .

  Sedangkan sebuah saraf (neural) di sisi lain, adalah bundel dari akson atau dendrit (serat) terdiri dari neuron dibungkus jaringan ikat yang menyampaikan impuls antara sistem saraf pusat dan beberapa bagian lain dari tubuh. Sebuah saraf yang umum memiliki penutup luar yang keras, epineurium.Saraf adalah bagian dari . Ada empat jenis saraf yang teutama.  Saraf kranial membantu dalam membuat koneksi organ indera dengan otak.  Saraf pusat bekerja dengan daerah koneksi dalam otak dan sumsum tulang belakang.  Saraf perifer terhubung sumsum tulang belakang dengan anggota badan.  Saraf otonom membuat koneksi otak dan tali tulang belakang dengan organ.

  Dari pengertian tersebut neuron dan neural memiliki perbedaan antara lain:

  a) Neuron adalah sel saraf tunggal dimana saraf adalah kumpulan memanjang dari jaringan (sel saraf).

  b) Ada tiga jenis neuron yaitu neuron sensorik, motorik, dan penghubung ; sementara ada tiga jenis saraf yaitu aferen, eferen dan saraf campuran.

  c) Neuron juga dapat disebut sel saraf.

  d) Neuron yang ditemukan di sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer, tetapi saraf 2 hanya dalam sistem saraf perifer.

  Buku John P.J. Pinel,Biopsikologi(Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2015) 71-73. e) Neuron dikelompokkan berdasarkan jumlah ekstensi yang memanjang dari badan sel neuron dan dengan arah yang mereka kirimkan informasi. Tapi saraf dikelompokkan berdasarkan tempat asal mereka di sistem saraf pusat atau tujuan mereka.

  f) Neuron melakukan impuls saraf, sedangkan saraf mengirimkan informasi ke berbagai bagian tubuh.

B. Struktur Sel Saraf (Neuron)

  1. Dendrit Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolanyang pendek dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

  2. Badan Sel Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).

  3. Inti Sel Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam inti sel juga terdapat yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

  4. Neurit Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Neurit disebut juga akson. Neurit mirip dengan dendrit. Namun neurit hanya ada satu dan berukuran lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Fungsi neurit adalah untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.

  5. Selubung Mielin

  Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin banyak mengandung lemak dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwann. Sel yang memproduksi selubung mielin disebut sel glial atau oligodendrosit. Fungsi selubung mielin adalah untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.

  6. Sel Schwann Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin. Sel ini ditemukan oleh

  Theodore Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak dan membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk selubung mielin. Fungsi sel schwann adalah untuk mempercepat jalannya impuls, membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.

  7. Nodus Ranvier Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin.

  Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier. Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya. Nodus ranvier berdiameter sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier diselubungi oleh selubung myelin maka impul saraf tidak bisa loncat ke nodus ranvier, akhirnya tidak terjadi respon apapun.

  8. Sinapsis Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain. Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sebuah sinapsis menyediakan koneksi antar neuron yang memungkinkan informasi sensorik mengalir di antara mereka. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Fungsi sinapsis adalah untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain.

C. Sistem Saraf

  Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

  Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang  bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas  serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.  Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar

1. Susunan Sistem Saraf Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf.

  Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

  a. Sistem saraf pusat Sistem saraf pusat(central nervous system(CNS)) terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang (Sumsum Spinal).Kedua organ ttersebut dilindungi oleh selaput berupa jaringan ikat yang di sebut Meninges Sistem saraf pusat berfungsi sebagai koordinasi dalam semua aksi yang akan dilakukan oleh tubuh. Apabila membran ini terkena infeksi,dapat terjadi radang yang disebut meningitis. Selaput otak (meninges) terdiri atas tiga lapisan, yaitu durameter, arachnoid, dan piameter.

  1) Otak

  Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.  Otak besar (serebrum)

  Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang

   Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.  Otak kecil (serebelum)

  Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanaka

  

   Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

   Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belaka

  

  2) Sumsum Tulang Belakang Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

  b. Sistem Saraf Tepi Pada sistem saraf tepi (perifer) terdapat dua sistem saraf yakni saraf sadar

  (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom). Kedua jenis sel saraf ini terdiri dari sistem saraf sensorik dan motorik sehingga mampu menjadi perantara impuls 3 Laura A.King, Psikologi Umum(Salemba Humanika,Jakarta Selatan,2010) 110-111. 4 John P.J.Pinel Biopsikologi,(Pustaka Pelajar),Yogyakarta,2015 ) 79-85.

  antara tubuh dengan Arah impuls pada sistem saraf tepi terbagi menjadi dua yakni sistem aferen dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang dapat menghantarkan informasi dan reseptor ke sistem saraf pusat. Sedangkan sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang dapat menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Nah, setiap serabut saraf otak ini terhubung dengan organ atau otot manusia, misalnya terhubung ke hidung, telinga dll.

  1) Sistem saraf sadar (somatik) Sistem saraf sadar mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita, misalnya saat makan, mencuci baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar akan meneruskan impuls dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh.

  Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal.

  a) Saraf kranial

  Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari otak. Saraf ini terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang dekat dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf kranial terhubung dengan organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti telinga, mata, hidung, mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.

  b) Saraf spinal

  Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi cervicales/leher, 12 nervi thoracici/punggung, 5 nervi lumbales/pinggang, 5 nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus coccygeus/ekor) yang terdapat di dalam tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari reseptor sedangkan semua saraf motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.

  2) Sistem Saraf Otonom Sistem saraf otonom merupakan saraf yang mengatur organ tubuh yang bergerak secara otomatis. Saraf otonom biasa disebut sebagai saraf motorik dimana terdiri dari dua saraf yakni saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Kedua saraf ini memiliki fungsi yang berlawanan sehingga tercipta suatu keseimbangan. Berikut kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

  a) Saraf simpatik Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi dari organ ini antara lain memacu dan menghambat kinerja organ tubuh. Fungsi memacu organ tubuh misalnya memperbesar bronkus, memperbesar pupil mata dan memacu detak jantung. Sedangkan fungsinya dalam menghambat kinerja organ misalnya menghambat ereksi serta menghambat kontraksi kantong seni.

  b) Saraf parasimpatik Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati, misalnya memperkecil bronkus, memperkecil pupil mata, menghambat kerja jantung, memperbesar ereksi dan memperbesar kontraksi kantong seni.

D. Proses Komunikasi Neural

  Ada dua jenis komunikasi sel, pertama komunikasi yang terjadi antar sel , yaitu sistem penghantaran informasi atau signal dari sel satu ke sel lainnya. Kedua komunikasi yang terjadi di dalam sel yakni kelangsungan hidup sel atau organisme homoestatis selo normal, perkembangan dan oembelahan sel, perbaikan jaringan dan sistem imunitas. Namun kali ini kami hanya akan membahas komunikasi yang terjadi antar sel (sel saraf).

  Anda telah mengetahui bahwa rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls. Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf hingga impuls sampai pada akson. Apa yang terjadi ketika impuls saraf mencapai akhir akson? Neuron tidak menyentuh secara lansung satu dengan yang lainnya tetapi mereka bisa bekomunikasi. Kisah hubungan antara satu neuron dan yang laihnnya merupakan salah satu yang paling menarik dan bidang kontemporer neurosains neurosains yang sangat banyak diteliti.

  Pemancaran sinaptik sinaps (synapse) adalah persimpangan kecil antara neuron, celah antara neuron disebut celah sinaptik (synaptic gap). Kebanyakan sinaps berada antara akson satu neuron dan dendrit atau tubuh sel neuron lainnya. Sebelum sebuah impuls dapat menyebrangi celah sinaptik ia harus diubah menjadi sinyal kimia.

  Tiap-tiap akson bercabang menjadi serat-serat berjumlah sangat banyak yang berakhir dalam strktur yang disebut tombol terminal ( terminal button). Disimpan dalam vesike sinaptik yang sangat kecil (sach) dalam tombol terminal, adalah zat kimia yang disebut neurotransmiter. Sesuai dengan namanya, neurotransmiter mengirimkan atau membawa informasi menyeberangi celah sinaptik menuju neuron berikutnya. Ketika sebuah implus saraf mencapai tombol terminal, ia memicu pelepasan moleku-molekul neorontransmiter dari vesikel sinaptik Molekul-molekul neurontransmiter membanjiri celah sinaptik. Pergerakan mereka acak tetapi beberapa diantaranya bertemu tempt reseptor di dalam neuron berikutnya. Jika bentuk tempat reseptor cocok dengan bentuk molekul neurontransmiter, neurontransmiter bertindak seperti kunci membuka reseptor, sehingga neuron dapat menerima berbagai sinyal yang datang dari neuron sebelumnya. Setelah menyampaikan pesannya, neurontransmiter diserap kembali oleh akson yang melepaskannya, menunggu hingga implus neuron berikutnya.

  Anggaplah sinaptik sebagai sebuah sungai yang menghalangi jalan. Sebuah truk bahan pangan (potensial aksi) tiba pada sebuah tepi sungai, menyeberang dengan kapal feri, dan melanjutkan perjalanan ke pasar. Dengan cara yang sama sebuah pesan dalam otak “menyeberang” ke sinaps oleh sebuah neurontransmiter, yang tercurah dalam

   5 tombol terminal seiring pesan mendekati sinaps .

  Laura A.King, Psikologi Umum,(Salemba Humanika, Jakarta,2010) 95-102.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Neuron adalah sel-sel khusus yang mampu menyampaikan sinyal antara berbagai

  bagian tubuh. Serta merupakan unit struktural dan fungsional dasar dari sistem saraf yang bercabang-cabang di seluruh organisme, membentuk jaringan komunikasi yang rumit. Ekstensi atau juluran neuron dikenal sebagai akson dan dendrit. Sebuah neuron biasanya memiliki banyak dendrit tetapi hanya satu akson. Sedangkan sebuah saraf (neural) di sisi lain, adalah bundel dari akson atau dendrit (serat) terdiri dari neuron dibungkus jaringan ikat yang menyampaikan impuls antara sistem saraf pusat dan beberapa bagian lain dari tubuh.

  Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan- perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu reseptor, penghantar impuls (neuron), dan efektor. Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraaf tepi (perifer). Komunikasi yang terjadi pada sel terbagi menjadi dua yaitu komunikasi antar sel dan komunikasi yang terjadi di dalm sel.

DAFTAR PUSTAKA

  Solso, Robert L, Maclin, Otto H, Mclin M. Kimberly. Psikologi Kognitif. Erlangga, 2008.

  King Laura A. psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika, 2014. Pinel, Jhon P.J. biopsikologi. Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2015.

Dokumen yang terkait

STUDI PENELUSURAN TERHADAP KOMPETENSI KEILMUAN LULUSAN PROGRAM STUDI PMI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN AR-RANIRY DI DUNIA KERJA

0 0 18

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERKAWINAN USIA REMAJA (Studi kasus pola komunikasi keluarga dalam pengambilan keputusan perkawinan usia remaja di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 15

MEDIA BARU DIGITAL SEBAGAI PERETAS KONTEKS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KELOMPOK Reza Praditya Yudha, Irwansyah Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia rezapradityayudhahotmail.com, dr.irwansyah.magmail.com A

0 0 13

TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNITAS APHERESIS DALAM MENINGKATKAN PENDONOR SUKARELA MASYARAKAT MUSLIM DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 3 78

PERENCANAAN KOMUNIKASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM MENGURANGI RISIKO BENCANA DI KOTA MEDAN TESIS

0 6 151

FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA Fahriansyah UIN Antasari Banjarmasin Abstract - FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA | Fahriansyah | Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah

0 2 12

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN NARKOTIKA PROVINSI DKI JAKARTA DALAM MENSOSIALISASIKAN KESADARAN ANTI NARKOBA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI LISAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS VII E MTs MIFTAKHUL FALLAH CENDONO DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI

0 0 21

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI STAF LANTAS DI POLRES GROBOGAN

0 0 13

PENGARUH GAYA KEPEMIPINAN, KOMUNIKASI DAN PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT DASAPLAST NUSANTARA DI KABUPATEN JEPARA

0 0 13