BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning) Berbantuan Media Papan Catur untuk Meningkatkan Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  3.1.1 Setting penelitian

  Penelitian ini akan dilakukan di kelas IV SD Negeri Sugihan 01 yang terletak di wilayah Kecamatan Tengaran pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018. SD Negeri Sugihan 01 terletak di Dsn. Kliwonan, Ds. Sugihan, Kec. Tengaran, Kab. Semarang. Peneliti mengambil lokasi ini dengan pertimbangan bahwa mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan peneliti untuk memperoleh data dan juga SD yang sudah menerapkan kurikulum 2013. SD Negeri Sugihan 01 terdiri dari 6 ruangan kelas 1-6, 1 ruang UKS, 1 ruang untuk guru, 1 ruang kepala sekolah, satu gedung perpustakaan, 1 mushola, 1 rumah dinas, 9 ruang toilet yaitu satu khusus toilet guru dan 8 ruang toilet peserta didik, serta terdapat lapangan yang terletak di tengah-tengah sekolah. Masing-masing ruang kelas dari kelas 1-6 dihiasi dengan hasil karya anak dan gambar para tokoh pahlawan.

  3.1.2 Subjek Penelitian

  Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 Tahun Ajaran 2017/2018. Jumlah peserta didik kelas 4 terdiri dari 32 peserta didik. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berbantuan media papan catur. Bersama dilaksanakannya model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 4 SD Negeri Sugihan 01. Model pembelajaran tersebut akan diinovasikan dengan media papan catur, yang bisa menambah pemahaman peserta didik terhadap materi.

  Penelitian akan dilakukan dari bulan Januari sampai bulan April. Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian. Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari tabel 3.1 pada halaman selanjutnya.

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

  N Pelaksanaa Januari Februari Maret April o n penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1 Proposal PTK

  Siklus 1

  2 Perencanaa n Tindakan

  Observasi Refleksi

  Siklus 2

  3 Perencanaa n Tindakan

  Observasi Refleksi 4 pelaporan

3.2 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

  Variabel penelitian ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Sanjaya, 2016). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berbantuan media papan catur:

  1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah:

  Variabel bebas (X) dalam penelitian ini Pembelajaran Problem Based

  Learning merupakan model pembelajaran berbasis masalah yang

  dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran Problem Based

  Learning diawali dengan mengajukan pertanyaan yang dianggap sebagai suatu permasalahan. Pertanyaan tersebut akan diselesaikan atau didiskusikan kelompok yang sudah dibentuk oleh guru. Setelah terbentuk kelompok, peserta didik bersama kelompoknya melaksanakan eksperimen untuk memecahkan masalah. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan tugas yang sudah disusun dan membagi tugasnya masing- masing untuk memperoleh hasilnya. Guru hanya sebagai fasilitator ketika peserta didik sedang melaksanakan proses pembelajaran. Selain sebagai fasilitator guru juga membantu peserta didik untuk merencanakan atau menyiapkan produk berupa laporan yang nantinya akan dipresentasikan. Setelah semua kelompok selesai membuat laporan, langkah selanjutnya yaitu presentasi didepan kelas. Presentasi dilakukan oleh semua kelompok dengan cara bergantian. Langkah yang terakhir yaitu guru melakukan refleksi dan evaluasi proses pemecahan masalah dan peserta didik disuruh untuk membuat rangkuman.

  2. Variabel Terikat (Y)

  a. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tingkah laku peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran yang sudah berlangsung yang berupa ketrampilan kognitif, afektif dan psikomotor. Sebelum hasil belajar ditentukan maka akan dilaksanakan proses evaluasi. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika dapat diukur dengan menggunakan tes atau soal.

3.3 PROSEDUR PENELITIAN

  Dalam rencana Penelitian Tindakan Kelas ini penulis memilih model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model yang berpusat pada suatu permasalahan dan relatif mudah digunakan. Sebelum penelitian dilaksankan, penulis melakukan observasi tentang permasalahan yang ada di sekolahan. Setelah observasi dilakukan, maka akan dilaksanakan perencanaan yang mencakup tentang perancangan bagaimana pelaksanaannya dan apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Setelah perencanan kemudian dilakukanlah pelaksanaan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Kemudian dilakukan refleksi dari pelaksanaan tersebut untuk menemukan kekurangan atau kelemahan dalam proses pelaksanaan dan jika belum mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan maka hasil refleksi tersebut menjadi acuan untuk melakukan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan penelitian ini didesain dalam 2 siklus. Berikut merupakan bagan prosedur penelitian tindakan menurut model Kemmis dan Taggart dalam Basrowi (2008):

  Bagan 1. Prosedur Penelitian Model Kemmis dan Taggart

3.3.1 Rencana Tindakan Siklus 1

  Berdasarkan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media papan catur pada mata pelajaran matematika, kegiatan siklus 1 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.3.1.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap ini penulis bersama guru melakukan perencanaan mulai dari menyamakan pandangan tentang model pembelajaran Problem Based Learning, menyusun pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan media papan catur untuk menunjang pembelajaran, dan menyusun evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.

3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pada penelitian ini pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Observasi dilakukan untuk pengamatan tindakan yang dilakukan ketika pembelajaran berlangsung oleh guru kelas 4. Penulis berlaku sebagai pelaksana observasi yang bertujuan untuk melihat aktivitas guru apakah sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan atau sesuai dengan sintaknya.

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri beberapa mata pelajaran, salah satunya pembelajaran matematika pada keliling, luas persegi dan persegi panjang. Pertemuan ini penulis akan melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran berdasarkan model pembelajaran Problem Based Learning:

  a) Pendahuluan - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  • Guru menyampaikan cara belajar dengan menggunakan model pembelajaran

  Problem Based Learning yaitu diberikan suatu pertanyaan, peserta didik

  dibentuk kelompok untuk mencari jawaban, peserta didik menyelesaikan permasalahan sesuai bimbingan guru, perancangan dan penyelesaian produk berupa jawaban dari pertanyaan dan yang terakhir adalah presentasi suatu laporan.

  b) Inti

  1. Menentukan pertanyaan mendasar

  • Guru memberikan beberapa pertanyaan mendasar mengenai keliling dan luas persegi.
  • Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan melaksanakan tugas dengan menghasilkan sebuah laporan atau jawaban.
  • Guru menentukan media pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran

  2. Mengorganisasikan peserta didik

  • Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, pembentukan kelompok dengan cara berhitung.
  • Tugas dilaksanakan sesuai kelompok masing-masing.
  • Guru menjelaskan tentang kegiatan meyelesaikan beberapa pertanyaan dari guru.
  • Guru menjelaskan aturan main ketika menyelesaikan permasalahan menggunakan media papan catur.

  3. Guru membimbing penyelidikan - Guru memberitahu bahwa kegiatan mencoba menggunakan media harus sesuai.

  • Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa hasil menyelesaikan permasalahan tersebut berupa jawaban.

  4. Memonitor peserta didik

  • Guru mengawasi dan memonitor jalannya kegiatan peserta didik dalam menyelesaikan tugas.
  • Guru melakukan monitoring tersebut dengan berlandaskan rubrik yang telah dibuat oleh guru untuk menilai keaktifannya.

  5. Presentasi hasil

  • Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk maju ke depan untuk presentasi.
  • Dari masing-masing presentasi yang di paparkan masing-masing perwakilan kelompok, guru ataupun peserta didik yang lain memberikan tanggapan atau umpan balik.

  6. Mengevaluasi pengalaman

  • Guru menyampaikan kesimpulan umum dari hasil percobaan termasuk menyimpulkan jawaban dari pertanyaan pada tahap Penentuan Pertanyaan Mendasar.

c) Penutup

  • Guru memberikan soal tes yang akan dikerjakan oleh peserta didik untuk megetahui hasil belajar pada saat pembelajaran - Guru mengakhiri pembelajaran.

3.3.1.3 Tahap Refleksi

  Pada tahap ini penulis menguraikan terhadap tindakan yeng telah dilakukan pada siklus 1. Temuan-temuan dalam pelaksanaan siklus pertama digunakan sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan penemuan- penemuan tersebut penulis akan merefleksi kembali apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus 1 sudah dilaksanakan sesuai yang direncanakan dan sesuai langkah-langkahnya atau tidak. Setelah pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi apa saja kekurangan dan pemecahan masalah untuk memperbaiki pertemuan berikutnya. Sehingga pada siklus 2 terdapat tambahan kegiatan yang merupakan penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat pada siklus 1.

3.3.2 Rancangan Tindakan Siklus 2 Kegiatan pembelajaran siklus 2 akan dilaksanakan sama seperti siklus 1.

  Siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan siklus 1. Terdapat yang berbeda yaitu pada Kompetensi Dasar dan Indikator

3.4 TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a) Observasi Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat perkembangan guru dalam mengajar, hal ini menggunakan model pembelajaran Problem Based

  

Learning berbantuan media papan catur. Apakah semua sintak dari model

  pembelajaran Problem Based Learning sudah terlaksana dengan baik. Selain untuk mengetahui tingkat perkembangan guru, observasi juga digunakan untuk mengetahui respon ataupun umpan balik ketika peserta didik belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan cara melihat keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri Sugihan 01. b) Tes Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar pada mata pelajaran matematika peserta didik kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Dan tes dilaksanakan pada akhir siklus.

  c) Non Tes Teknik non tes digunakan untuk mengukur hasil belajar aspek afektif dan psikomotor mata pelajaran matematika kelas 4 SD Negeri Sugihan 01. Teknik non tes ini akan dilaksanakan saat pembelajaran dengan model Problem Based Learning berlangsung.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian untuk mengetahui hasil belajar matematika kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 sebagai berikut:

1) Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem

  

Based Learning yang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar

  observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan peserta didik pada setiap pertemuan. Sebelum membuat lembar observasi maka peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Berikut pada halaman selanjutnya adalah tabel kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru

  No Aspek item

  

Pertemuan I

  1. Mengawali kegiatan dengan doa, memeriksa kesiapan peserta didik

  2 Menyampaikan tujuan pembelajaran

  3. Menyampaikan topik pembelajaran

  4. Apersepsi

  5. Memberikan peserta didik pada pertanyaan mendasar

  6. Menjelaskan hubungan media dengan materi

  7. Mengorientasikan peserta didik kepada masalah

  8. Menjelaskan konsep media papan catur terhadap materi

  9. Menyimpulkan materi secara umum

  10. Menanyakan tentang materi yang belum dimengerti

  11. Memimpin doa diakhir pembelajaran

  

Pertemuan II

  12. Memberikan doa dan salam serta menanyakan kesiapan peserta didik

  13. Menyampaikan tujuan pembelajaran

  14. Menyampaikan topik materi

  15. Melakukan apersepsi

  16. Mengorganisasikan peserta didik untuk berkelompok

  17. Memberikan instruksi tentang tugas kelompok

  18. Mengawasi jalannya diskusi

  19. Mengembangkan dan menyajikan karya peserta didik yaitu hasil diskusi

  20. Membimbing jalannya diskusi

  21. Menarik kesimpulan bersama peserta didik

  

Pertemuan III

  22. Mengucapkan salam dan doa

  23. Menjelaskan ulang materi

  24. Memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar dahulu

  25. Tes evaluasi

  26. Memberikan salam penutup dan doa Observer akan mengamati kegiatan selama 2 siklus pada saat siklus 1 pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Siklus 2 observer juga akan mengamati kegiatan pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Lembar observasi kegiatan peserta didik di isi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang berisi Ya jika guru adalah kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar peserta didik disajikan pada

tabel 3.3 berikut ini:

  13. Peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran

  25. Peserta didik melakukan Tes evaluasi

  24. Peserta didik belajar selama 10 menit

  23. Peserta didik mendengarkan guru

  22. Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam

  

Pertemuan III

  21. Peserta didik mendapatkan kesimpulan

  20. Peserta didik berdiskusi tentang hasil laporan

  19. Peserta didik membuat laporan

  18. Peserta didik berdiskusi

  17. Peserta didik mengetahui instruksi tentang tugas kelompok

  16. Peserta didik melakukan diskusi berkelompok

  15. Peserta didik terlibat dalam apersepsi

  14. Peserta didik mengetahui topik materi

  12. Peserta didik berdoa dan salam serta peserta didik siap mengikuti pembelajaran

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Peserta Didik

  

Pertemuan II

  11. Peserta didik berdoa diakhir pembelajaran

  10. Peserta didik menanyakan tentang materi yang belum dimengerti

  9. Peserta didik mengetahui materi secara umum

  8. Peserta didik mengetahui konsep media papan catur terhadap materi

  7. Peserta didik terlibat kepada masalah

  6. Peserta didik mengetahui hubungan media dengan materi

  5. Peserta didik menjawab pertanyaan mendasar

  4. Apersepsi

  3. Peserta didik mendengarkan topik pembelajaran

  2 Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran

  1. Peserta didik melakukan kegiatan dengan doa dan peserta didik siap mengikuti pembelajaran

  

Pertemuan I

  No item Aspek

  26. Peserta didik mengucapkan salam penutup dan doa

2) Tes

  Penulis menggunakan tes di akhir siklus untuk mengukur hasil belajar matematika kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis tes yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda yang menyediakan 4 pilihan jawaban namun hanya satu yang benar dan soal uraian. Tes akan dilaksanakan setelah berakhirnya siklus 1 dan siklus 2. Untuk mengetahui kondisi peserta didik sebelum diberikan tindakan, peneliti menggunakan nilai ulangan harian. Berikut ini adalah kisi-kisi soal siklus 1 dan siklus 2 pada tabel 3.4 dan 3.5 :

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Siklus 1 Pembelajaran Matematika dengan Model Problem

  

Based Learning

KD Indikator Item pada tes Jumlah item 1. peserta didik Pilihan ganda: 1,2,3,4 Pilihan ganda:4 dapat menemukan rumus keliling Uraian: 1 Uraian:1 persegi. 2. peserta didik Pilihan ganda:5,6,7,8,19,29 Pilihan ganda:6 dapat menghitung keliling persegi Uraian: 3 Uraian:1 dengan melibatkan satuan baku. 3.peserta didik Pilihan ganda:9 Pilihan ganda:1 dapat menemukan

  3.9 rumus keliling Memahami bangun datar keliling persegi panjang. persegi dan 4.peserta didik Pilihan Pilihan ganda:8 persegi dapat menghitung ganda:10,11,12,13,14,16, panjang keliling persegi 27,28 Uraian:1 panjang dengan Uraian:2 melibatkan satuan baku. 5.peserta didik Pilihan ganda:15,17,22 Pilihan ganda:3 dapat menafsirkan dan Uraian: membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. 6.peserta didik Pilihan Pilihan ganda:8 dapat ganda:18,20,21,23,24,25,26,3 menyimpulkan Uraian:2 masalah yang berhubungan Uraian:4 dan 5 dengan keliling persegi dan persegi panjang

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Siklus 2 Pembelajaran Matematika dengan Model Problem

  

Based Learning

KD Indikator soal Item pada tes Jumlah item

  1. Peserta didik Pilihan ganda:1 Piligan ganda: 2 dapat menemukan dan 4 rumus luas persegi dan persegi panjang.

2.Peserta didik Pilihan ganda: Pilihan ganda:4

  3.10 Memahami dapat menghitung 2,3,5 dan 12 luas persegi dan luas persegi Uraian:1 persegi panjang dengan melibatkan Uraian:2 satuan baku.

  3.Peserta didik Pilihan Pilihan ganda:4

dapat menghitung ganda:6,8,10 dan

luas persegi

  13 Uraian:2 panjang dengan melibatkan satuan Uraian:3 dan 5 baku

  4.Peserta didik Pilihan Pilihan ganda:5 dapat memecahkan ganda:7,9,11,14 masalah yang dan 15 Uraian: 2 berhubungan dengan luas Uraian:1 dan 4 persegi dan persegi panjang

  Pemberian skor pada soal pilihan ganda hanya pada soal yang benar. Pada setiap item soal akan diberikan skor 1. Sedangkan pada soal uraian, setiap item nomor soal akan diberikan skor 3 jika sempurna sesuai langkah-langkah jawabannya. Pemberian skor total akan dihitung seperti dibawah ini:

  Nilai = X 100% KKM mata pelajaran matematika di SD Negeri Sugiham 01 yang telah ditentukan oleh sekolah adalah 70.

3) Non Tes

  Non tes akan digunakan untuk mengukur hasil belajar (Y) aspek afektif dan psikomotor. Jenis instrumen yang akan digunakan adalah rubrik penilaian. Pelaksanaan akan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran matematika menggunakan model Problem Based Learning. Berikut adalah kisi-kisi rubrik penilaian psikomotor dan afektif: Skor untuk rubrik penilaian psikomotor dan afektif adalah sebagai berikut:

  1. Sangat baik (4)

  2. Baik (3)

  3. Cukup (2)

  4. Perlu bimbingan (1) Penilaian tersebut menggunakan skala 4. Penentuan kategori hasil pengukuran hasil belajar matematika peserta didik ranah psikomotor dan afektif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Skor kategori rubrik penilaian psikomotor dan afektif

  No Skor Kategori 1. 3,20-4,00 Sangat Baik 2. 2,80-3,19 Baik 3. 2,40-2,79 Cukup

4. Kurang dari 2,40 Perlu Bimbingan

  Keterangan: Perhitungan skor akhir menggunakan rumus

  Nilai akhir= X 4

Tabel 3.7 Kisi-kisi rubrik penilaian sikap sosial

  No Aspek yang dinilai No Item

  1. Menunjukkan sikap toleransi

  1

  2. Menunjukkan sikap kerjasama

  2

  3. Menunjukkan sika bertanggung jawab

  3

Tabel 3.8 Kisi-kisi rubrik penilaian aspek psikomotor

  INSTRUMEN

  2,3,22,25,26,27, 28,30.

  No item soal valid No item soal tidak valid 1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,23,24,2 8,29.

Tabel 3.9 Tabel analisis soal posttest siklus 1 Soal Pilihan Ganda

  a. Uji Validitas Siklus 1 Soal Pilihan Ganda dan Uraian Dari 30 item soal pilihan ganda, terdapat 23 yang valid dan 7 soal yang tidak valid. Berikut hasil analisis soal posttest siklus 1 pilihan ganda:

  Acuan toleransi kesalahan yang akan digunakan yaitu 5% dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah peserta didik kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 ada 32 peserta didik, maka untuk menggunakan taraf kepercayaannya N-2= 30 serta = 0,361.

  Penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis dikatakan berhasil apabila jika memenuhi kriteria validitas (ketepatan), reliabilitas (keajegan) dan tingkat kesukaran. Validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur kualitas instrumen pengumpulan data (Arikunto, 2006).

  4

  No Aspek yang dinilai No Item

  4. Peserta didik terampil mendemonstrasikan hasil

  3

  3. Peserta didik terampil mengidentifikasikan permasalahan

  2

  2. Peserta didik terampil merancang permasalahan

  1

  1. Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan

3.5 VALIDITAS, RELIABILITAS DAN TINGKAT KESUKARAN

3.5.1 Validitas Instrumen

  Uji validitas soal uraian dari 5 soal terdapat 2 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid. Berikut hasil analisis soal posttest siklus 1 soal uraian:

Tabel 3.10 Tabel analisis posttest soal uraian siklus 1

  No item soal valid No item soal tidak valid 2 dan 3 1, 4 dan 5 Hasil uji coba siklus 1 dengan jumlah responden 33 peserta didik dan jumlah soal 35. Soal yang sudah dianalisis dapat diketahui jumlah soal pilihan ganda yang valid berjumlah 23 soal dan soal uraian yang valid berjumlah 2 soal. Soal pilihan ganda yang tidak valid berjumlah 7 soal dan soal uraian yang tidak valid berjumlah 3 soal.

  b. Uji Validitas Siklus 2 Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian Dari 15 item soal pilihan ganda, terdapat 13 yang valid dan 2 soal yang tidak valid. Berikut tabel hasil analisis soal posttest pilihan ganda siklus 2:

Tabel 3.11 Tabel analisis soal posttest Pilihan Ganda siklus 2

  No item soal valid No item soal tidak valid 1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 2 dan 3

  Dari 5 item soal pilihan uraian, terdapat 3 yang valid dan 2 soal yang tidak valid. Berikut hasil analisis soal posttest soal uraian siklus 2:

Tabel 3.12 Tabel analisis soal posttest soal uraian siklus 2

  No item soal valid No item soal tidak valid 2,3 dan 5 1dan 4

  Hasil uji coba soal siklus 2 dengan jumlah responden 33 peserta didik dan jumlah soal pilihan ganda dan uraian 20 soal. Jumlah soal pilihan ganda setelah dianalisis dapat diketahui yang valid sebanyak 13 soal yang tidak valid sebanyak

  2 soal. Untuk soal uraian jumlah soal yang valid setelah dianalisis sebanyak 3 soal dan yang tidak valid sebanyak 2 soal.

3.5.2 Reliabilitas

  Reliabilitas tes merupakan taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabilitas juga berarti tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes (Arikunto, 2006).

  Tingkat reliabilitas diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1. Menurut Ian (dalam skripsinya 2014:42) kriteria menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang yang akan disajikan pada tabel 3.13:

Tabel 3.13 Skala Alpha

  Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel

>,20 s.d 0,40 Agak Reliabel

  

>0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s.d 0,80 Reliabel

>0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel

  a. Hasil uji coba reliabilitas posttest siklus 1

Tabel 3.14 Tabel Uji Reliabilitas siklus 1 Soal Pilihan Ganda

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.900

  23 Berdasarkan tabel 3.14 terlihat bahwa reliabilitas uji posttes siklus 1 soal pilihan ganda adalah 0.900 dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.

Tabel 3.15 Tabel Uji Reliabilitas Posttest Siklus 1 Soal Uraian

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.711

  2 Berdasarkan tabel 3.15 terlihat bahwa reliabilitas uji posttest siklus 1 soal uraian adalah 0.711 dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.

  a. Hasil uji reliabilitas posttest siklus 2

Tabel 3.16 Tabel Uji Reliabilitas Posttest Siklus 2 Soal Pilihan Ganda

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.860

  13 Berdasarkan tabel 3.16 dapat diketahui bahwa reliabilitas posttest siklus 2

  soal pilihan ganda adalah 0.860 dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.

Tabel 3.17 Tabel Uji Reliabilitas Posttest Siklus 2 Soal Uraian

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.780

  3 Berdasarkan tabel 3.17 dapat diketahui bahwa reliabilitas posttest siklus 2 soal uraian adalah 0.780 dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.

3.5.3 Tingkat Kesukaran

  Tingkat kesukaran suatu instrumen dapat ditentukan dengan hitungan pembagian jumlah peserta yang benar dengan jumlah peserta keseluruhan. Berikut adalah rumus untuk menghitung tingkat kesukaran iinstrumen menurut Ian (dalam skripsinya 2014:44).

  TK =

  keterangan TK = tingkat kesukaran B = jumlah peserta didik menjawab benar P = jumlah peserta didik peserta tes

Tabel 3.18 Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran

  TK Tingkat Kesukaran

  0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah

Tabel 3.19 Tabel Analisis Taraf Kesukaran Soal Pilihan Ganda

  Analisa soal Soal sukar Soal sedang Soal mudah Siklus 1 24 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,13,14,15,16,18, 9,12,17,22 19,20,21,23,25,26,27,28,29,30

  • Siklus 2 1,2,3,4,5,7,8,9,10,12,13,14,15 6,11

  Uraian taraf kesukaran soal pilihan ganda pada siklus 1 dengan jumlah soal 30 butir. Terdiri dari 1 soal sukar, 25 soal sedang, dan 4 soal mudah. Soal pilihan ganda siklus 2 dengan jumlah soal 15 butir, terdiri dari 13 soal sedang dan 2 soal mudah.

Tabel 3.20 Tabel Analisis Taraf Kesukaran Soal Uraian

  Analisa soal Soal sukar Soal sedang Soal mudah

  • - Siklus 1 1,2,5 3,4

  • Siklus 2 1,3,4,5

  2 Penjabaran taraf kesukaran soal uraian pada siklus 1 dengan jumlah soal 5 butir. Terdapat 3 soal sedang dan 2 soal mudah. Taraf kesukaran soal uraian siklus 2 dengan jumlah soal 5 butir. Terdapat 4 soal sedang dan 1 soal mudah.

3.6 INDIKATOR KINERJA

  Indikator kinerja yang dilakukan peneliti di kelas 4 SD Negeri Sugihan 01 pada mata pelajaran matematika materi keliling, luas persegi dan persegi panjang dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik ada 2 indikator yaitu, indikator proses dan indikator hasil.

  3.6.1 Indikator Proses

  Indikator proses dalam penelitian tindakan kelas ini adalah indikator ketercapaian proses pembelajaran yang dilakukan guru ketika menerapkan pembelajaran Problem Based Learning. Indikator proses akan tercapai jika langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning sudah terlaksana.

  3.6.2 Indikator Hasil

  Indikator hasil dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% dari jumlah peserta didik mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥70.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

  Teknik analisis data yang akan digunakan merupakan teknik presentase (%) yaitu analisis data yang membandingkan hasil belajar yang diukur dari ketuntasan serta rata-rata nilai ulangan harian, siklus 1 dan siklus 2. Diukur dari hasil belajar, salah satu syarat ketuntasan belajar peserta didik adalah minimal 80% dari 32 peserta didik dengan mencapai KKM 70.

Dokumen yang terkait

75 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN OBSERVASI DAN PENELITIAN TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tema Berbagai Pekerjaan Melalui Metode Cooperative Learning Tipe NHT Berbantuan Media Gambar Sti

0 1 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Strategi Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Siswa Kelas 5 pada Muatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SDN Ledok 07 Salatiga Tahun Pelajaran 201

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Muatan Bahasa Indonesia Tema Berbagai Pekerjaan Menggunakan Model Problem Posing Learning (PPL) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 02 Semester 1 Tahun Aj

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SDN Nyemoh Kecamatan Bringin

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Bertukar Pasangan Berbantuan Media Kartu Soal untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN Dukuh 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 di SD Keputon 01 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SD NEGERI DUKUH 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Chris

0 2 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Keaktifan Bertanya dan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita pada Muatan Pelajaran Matematika Menggunakan Student Team Achievement Division pada Siswa Kelas 2 SD N Salatiga 02 Tahun

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning) Berbantuan Media Papan Catur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD Negeri Sugihan 01

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1 Hakikat Kurikulum 2013 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning) Berbantuan Media Papan Catur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD

0 0 12