Ita Khairani, Sri Hartati dan Mujiyo Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126 ABSTRACT - Pengaruh Kascing dan Pupuk
Ita Khairani*, Sri Hartati** dan Mujiyo**
*Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta **Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126
ABSTRACT
The purpose of this experiment is to know the effect of vermicompost and inorganic fertilizer on availability of nitrogen at Alfisols Jumantono and its absorption in sweet corn (Zea mays L. saccharata). This research was done from September 2007 until January 2008 in Sub district of Jumantono, Regency of Karanganyar, soil and plant tissue analysis was done in Laboratory of Chemical and Soil Fertility, Agriculture Faculty, Sebelas Maret University Surakarta. This research represents experimental research by using Randomized Completely Block Design (RCBD) factorial with two factors. First factor was vermicompost dosage and second factor was inorganic fertilizer dosage (urea, SP36, KCl). Factor I consisted of 3 level that is: K0 (without vermicompost),
K1 (vermicompost 1.5 ton.ha ‐1 ), K2 (vermicompost 3 ton.ha ). Factor II consisted
of ‐1 3 level that is: A0 (without inorganic fertilizer), A1 (urea 100 kg.ha , SP36 50 kg.ha , and KCl
SP36 100 kg.ha ‐1 and KCl 50 kg.ha ). From bolt of the factor obtained 9 treatment combination and each treatment combination repeated 3 times. Statistics
25 ‐1 kg.ha ‐1 ), A2 (Urea 200 kg.ha ,
analysis use F Test, Kruskal Wallis, DMRT, Mood Median, and Correlation. Research result indicates that there are interaction between vermicompost and inorganic fertilizer which improving availability of nitrogen at Alfisols and its absorption in sweet corn. Highest of N available
by present of vermicompost 3 ton.ha ‐1 + urea 200 kg.ha , SP36 100 kg.ha , and KCl 50 kg.ha ‐1 that is 0.095%. Highest of N Absorption and N of plant tissue that is 0.714 g/plant and
1.39% shown by present of interaction between vermicompost 3 kg.ha ‐1 and without inorganic fertilizer.
Highest of total N shown by present of urea 200 kg.ha ‐1 , SP36 100 kg.ha ‐1 , KCl 50 kg.ha ‐1 that is 0.30%.
Keywords: Vermicompost, inorganic fertilizer, Alfisols, sweet corn, N availability, N absorption
PENDAHULUAN Kascing yang sebenarnya merupakan Alfisols merupakan tanah yang kotoran/feses cacing tanah dapat digunakan mengalami pelapukan intensif dan sebagai pupuk organik karena memiliki
perkembangan lanjut, sehingga terjadi kandungan hara cukup lengkap, selain itu pelindian unsur hara terutama N, P, K. Jenis
kascing juga dapat memperbaiki kondisi fisik tanah ini umumnya mempunyai kesuburan
dan biologi tanah. Mikroorganisme yang kimia yang rendah. Permasalahan umum bagi
terkandung dalam kascing dapat mengikat N pertumbuhan tanaman di tanah Alfisol yaitu
menjadi bentuk organik untuk sementara rendahnya N, K, dan Mg, kekurangaan P, Ca,
waktu, sehingga N tidak mudah hilang akibat dan Mo, serta keracunan Al, Fe, dan Mn.
pelindian maupun penguapan. Lestari (2007) Hardjowigeno cit. Munir (1996) mengemukakan bahwa pemberian kascing
mengemukakan bahwa untuk meningkatkan dapat meningkatkan penyerapan N hingga produksi tanaman masih diperlukan usaha
30 ‐50%, sedangkan menurut Zahid cit intensifikasi antara lain dengan pemupukan.
Kishnawati (2003), kascing mengandung Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.
Azotobacter sp yang merupakan bakteri manis “Golden”, kemikalia untuk analisis penambat N non‐simbiotik, sehingga kascing
laboratorium, timbangan, meteran, cangkul, dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
sprayer, tugal, saringan tanah diameter 0,5 pupuk N. Di sisi lain, penggunaan pupuk
mm, dan seperangkat alat untuk analisis anorganik masih sangat diperlukan, terutama
laboratorium.
yang mengandung N, P, K sebagai unsur Penelitian ini merupakan penelitian makro tanaman karena hara dalam pupuk
eksperimental yang menggunakan Rancangan anorganik cepat tersedia bagi tanaman.
Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial Salah satu jenis jagung yang sekarang ini
dengan 2 faktor: dosis kascing dan dosis banyak digemari dan diminati orang yaitu
pupuk anorganik (urea, SP36, KCl). Faktor I jagung manis (sweet corn). Cukup tingginya
terdiri atas 3 taraf, yaitu: K0 (tanpa kascing), permintaan jagung manis saat ini mendorong
K1 (kascing 1,5 ton/ha), K2 (kascing 3 ton/ha). perlu adanya peningkatan kuantitas daan
II terdiri atas atas 3 taraf yaitu: A0 kualitas hasil jagung. Rata‐rata tanaman
Faktor
(tanpa pupuk anorganik), K1 (urea 100 kg/ha, jagung manis memerlukan N sebesar 90‐120
50 kg/ha, KCl 25 kg/ha), A2 (Urea 200 kg/ha (Anonim, 2007). Nitrogen diperlukan
SP36
kg/ha, SP36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha). Dari untuk pertumbuhan bagian vegetatif
kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi tanaman seperti akar, batang, daun,
perlakuan dan masing‐masing kombinasi pembentukan klorofil dan protein.
perlakuan diulang 3 kali. Data hasil penelitian Alfisols sesuai untuk pertumbuhan
dianalisis menggunakan Uji F, Kruskal Wallis, tanaman jagung karena memiliki struktur
DMRT, Mood Median, dan Korelasi. remah, aerasi dan drainase yang lancar, serta
Variabel yang diamati meliputi: variabel mempunyai pH yang sesuai untuk jagung
bebas (dosis kascing dan pupuk anorganik), manis, yaitu 5,5, namun ketersediaan N
variabel terikat utama (N total tanah, N rendah. + Penggunaan bahan organik ke dalam tersedia tanah (NH
4 ), dan serapan N tanah diyakini dapat memperbaiki sifat fisik,
tanaman), variabel terikat pendukung (pH kimia, dan biologi tanah (Engelsted cit. Utami
H 2 O, bahan organik, kapasitas pertukaran dan Handayani, 2005), dengan demikian
kation (KPK), tinggi tanaman, kadar N jaringan Penggunaan kascing (sebagai sumber bahan
tanaman, berat brangkasan segar, dan berat organik) yang diimbangi dengan pupuk
brangkasan kering).
anorganik diharapkan dapat meningkatkan kandungan N tanah dan serapannya pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
tanaman guna meningkatkan pertumbuhan
Karakteristik Tanah Awal
tanaman jagung manis. Tanah di daerah penelitian merupakan tanah Alfisol. Adapun hasil analisis awal sifat
METODE PENELITIAN
kimia tanah Alfisol disajikan pada Tabel 1. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, dan
bahwa tanah Alfisol di Jumantono untuk analisisnya dilaksanakan di mempunyai kesuburan kimia rendah, yaitu :
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, pH H 2 O tanah agak masam (5,50), C‐organik Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
rendah (1,10%), bahan organik rendah Surakarta pada bulan September 2007‐
(1,89%), KPK rendah (13,48 cmol/kg), N total Januari + 2008. Bahan dan alat yang digunakan sangat rendah (0,06%), dan N tersedia (NH
4 ) meliputi: tanah Alfisol Jumantono, kascing,
sangat rendah (0,03%). Dengan demikian pupuk anorganik (urea, SP36, KCl), biji Jagung
perlu penambahan pupuk organik yang
74 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.
diimbangi dengan pupuk anorganik untuk kascing dapat langsung diaplikasikan ke meperbaiki kesuburan kimianya yang rendah.
dalam tanah.
Pupuk anorganik yang digunakan pada Tabel 1. Analisis tanah awal
penelitian ini yaitu urea, SP36, dan KCl.
Penggunaan ketiga pupuk anorganik ini pH H 2 O
Variabel Satuan Nilai Pengharkatan*
karena ketiga pupuk ini mengandung unsur ‐organik
5,50 Agak masam
organik hara yang cukup banyak dan cepat tersedia %
tanaman (fast release). N
1,89 Rendah
KPK
cmol/kg bagi
Sangat rendah
tersedia + %
4 P tersedia
Sangat
0,03 rendah
Pengaruh Perlakuan terhadap Variabel
(NH )
rendah Tanah
ppm 5,90 Sangat
K tersedia
cmol/kg 0,39 Sangat rendah
Nitrogen Total Tanah
Sumber: Hasil analisis laboratorium Kimia Hasil analisis sidik ragam menunjukkan Tanah FP UNS, Surakarta 2008
bahwa masing‐masing perlakuan, yaitu *: Pengharkatan
menurut Pusat kascing dan pupuk anorganik, memberikan Penelitian Tanah, 1983
pengaruh yang sangat nyata terhadap
peningkatan
N total tanah saat vegetatif
Karakteristik
Pupuk
Penelitian Sedangkan interaksi diantara
ini menggunakan kascing
maksimal.
sebagai memberikan pengaruh yang tidak
pupuk organik. Adapun hasil analisis
keduanya
dari (P = 0,22). Hal ini disebabkan oleh
kascing disajikan pada Tabel 2. adanya kompetisi diantara kascing dan pupuk
nyata
Tabel dalam menyediakan unsur hara.
2. Analisis kascing
anorganik
Variabel Satuan Nilai
Urea yang diberikan ke dalam tanah akan
C + ‐organik % 11 melepaskan H disekitarnya sehingga suasana Bahan organik
% 18,92 menjadi lebih masam. Pada kondisi ini ada C/N ‐
tertentu yang tidak dapat ‐
N total % 1,01 melakukan fiksasi N dengan baik karena tidak P2O5 % 2,83 toleran terhadap kondisinya yang masam K2O % 0,82 (bakteri Azotobacter). Penurunan aktivitas
Sumber: Hasil analisis laboratorium Kimia Azotobacter yang banyak terkandung dalam Tanah FP UNS Surakarta 2008
kascing ini selanjutnya akan memperlambat
proses
Berdasakan Tabel 2 menunjukkan bahwa mineralisasi N dalam tanah. kandungan
1.A menunjukkan bahwa 1,01%,
N total dalam kascing tinggi yaitu Gambar
pemberian kascing meningkatkan N total selain itu menurut Zahid cit
Kishnawati (2003), kascing juga mengandung tanah secara nyata saat vegetatif maksimal.
Azotobacter Peningkatan N total tanah tertinggi diperoleh
sp yang merupakan bakteri
penambat N non‐simbiotik, dengan demikian pemberian kascing 3 ton/ha (K2). kascing
pada
dapat digunakan sebagai salah satu Pemberian kascing pada dosis tersebut
sumber pupuk nitrogen. N total tanah menjadi 0,28% Nisbah
meningkatkan
kenaikkan C/N kascing yaitu 10,89 dan pH dengan 6,80,
atau
mengalami
presentase kenaikannya sebesar 41,50% hal ini sesuai dengan standar ISO
(International Organization dibanding for tanpa pemberian kascing (K0). Hal
Standardization) ini dikarenakan kascing mempunyai N total
bahwa pupuk organik yang baik
mempunyai nisbah C/N antara 10‐15 dan yang tinggi, yaitu 1,01% (Tabel 2), selain itu mempunyai
kandungan C‐organik kascing juga tinggi, pH yang netral, dengan demikian
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan P Pupuk Anorga anik...Khairan i et al.
yaitu 1 11% (Tabel 2). Keber radaan uns ur 93,04 4% dibandin ng tanpa p pupuk anorg ganik
karbon ini di dala am tanah a akan memac cu (A0).
kegiatan n mikroorga anisme, deng gan demikia an P Peningkatan ini terjadi k karena dosis urea akan me eningkatkan proses dek komposisi da an yang diberikan t tinggi. Urea di dalam ta anah minerali isasi nitrogen n. akan diubah men jadi amoniu m karbonat yang pada proses se lanjutnya a akan menga alami
A perub bahan menj adi amonium m yang ters sedia
0, ,4 bagi t tanaman. Am monium ini d dapat teroks sidasi 0,3 35
menja adi nitrat ya ang juga ter rsedia dan d dapat
ap langsun g oleh ta naman (Su utejo, 0,20a
tanah 0,1 15 Peningkatan n N total ju uga dipenga aruhi
0, ,1 oleh d dosis pupuk SP36 dan KC Cl total rikan yang diber N 0,0 05 banya ak, sehingga a mampu me enyuplai uns sur P ‐6,11E‐ ‐1
dan K ke dalam m tanah dal am waktu yang
3 cepat t.
Pemberian pupuk sum N, P, K seimb bang ke dala am tanah aka an meningka atkan
Do osis kascing (t ton/ha)
mber yang
efisie nsi pemupu ukan, hal in i sesuai de ngan
B perny yataan Sutej jo (1995) ba ahwa zat ka alium
0,4 yang tidak dibe erikan secar ra cukup m maka
0,35 0,3 0c efisie nsi N dan P a akan rendah h. Sebagai co ntoh 0,3
0,24b bahw wa kalium dalam tana aman berfu ungsi
dalam m metabolis me nitrogen n, hal ini be erarti 0,2
0,16a
0,15 tanah
bahw wa jika K K tidak te ercukupi m maka 0,1
meta bolisme N ak kan terhamb bat.
total
0,05 N
U Uji korelasi m menunjukka n bahwa N total
0 tanah h berkorelasi i positif seca ara erat terha adap A0 A1 A2 2 bahan n organik ta anah (P = 0 0,00 ; r = 0 0,54).
Dosis p pupuk anorga nik (ton/ha)
Pemb berian kascin ng akan men ingkatkan ba ahan Gambar r 1. Kandung an N total tanah akib at organ nik tanah, dalam pros ses dekomp posisi
pemberia an berbagai dosis kascin ng prote ein yang te rkandung d didalamnya akan (A), dan akibat pem mberian pupu uk diura ikan menja di asam am mino (bentu uk N
anorgani k (B) pad da tanama an
organ nik) dengan n bantuan mikroorgan isme jagung m manis saat f fase vegetat tif
maksima l heter rotrof menj jadi amoniu um, selanju utnya
amon nium ini deng gan bantuan n bakteri auto otrof Gam mbar 1.B
menunjuk kkan bahw wa akan mengalama i nitrifikasi, sehingga N total
pember ian pupuk a norganik me eningkatkan N tanah h meningkat. .
total ta anah secar a nyata s aat vegetat tif
maksima al. Peningk katan N to otal terting ggi Nitro gen Tersedia a Tanah (dal lam bentuk
diperole + eh pada pem mberian ure ea 200 kg/h ha, NH
SP36 10 00 kg/ha, KC Cl
50 kg/ha (A2) yang N H Hasil uji K Kruskal ‐Walli s menunju kkan totalnya a mengala mi pening gkatan yait tu bahw wa pember rian kascin g member rikan menjadi i 0,30% ata au mengala mi kenaikka an penga aruh yang n nyata (P = 0 0,02), sedan gkan dengan presentase e kenaikan nnya sebes ar pemb berian pupu k anorganik k serta inte raksi diant ara keduany ya berpengar ruh sangat n nyata
76 Sains s Tanah – Jurn nal Ilmu Tanah h dan Agroklim matologi 7(2) 2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.
4. Peningkatan N tersedia tanah N dalam tanah saat vegetatif maksimal.
(P = 0,00) terhadap peningkatan ketersediaan
Tabel
karena interaksi kascing dan pupuk Interaksi
yang sangat nyata ini terjadi anorganik saat vegetatif maksimal
pemberian kascing yang disertai
karena
Kombinasi Pupuk Anorganik
dengan pupuk anorganik mampu
Perlakuan A0 A1 A2
meningkatkan efisiensi pemupukan.
Mikroorganisme 0,000 0,006 0,016
yang terdapat dalam kascing
K0
mampu
3 memfiksasi NO ‐ yang berasal dari K1 0,002 0,010 0,026 urea untuk sementara waktu. Dengan
Kascing
demikian dapat menekan laju pelindian nitrat K2 0,010 0,025 0,050 akibat terbawa oleh aliran air maupun
Keterangan: Angka‐angka diperoleh dari terjadinya volatilisasi nitrat ke udara.
berbagai perlakuan pada Tabel Sebaran data rata‐rata N tersedia tanah
3. yang dikurangi dengan akibat interaksi kascing dan pupuk anorganik
kontrol (K0A0) disajikan pada Tabel 3.
Peningkatan N tersedia tanah tertinggi
diperoleh pada pemberian kascing 3 ton/ha + Tabel
3. Pengaruh interaksi kascing dan pupuk
anorganik terhadap N urea 200 kg/ha, SP 36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha tersedia tanah saat vegetatif
(K2A2) yang mengalami peningkatan N maksimal (%)
tersedia yaitu menjadi 0,095% atau
Kombinasi Pupuk Anorganik
mengalami peningkatan hingga mencapai Perlakuan A0 A1 A2 111% dibanding kontrol (K0A0). Hal ini
K0 0,045a 0,051b 0,061b dikarenakan dosis kascing dan pupuk anorganik yang diberikan tinggi. Seperti yang
K1 0,047a 0,055b 0,071c ditunjukkan pada Tabel 2 bahwa kandungan Kascing
N pada kascing tinggi yaitu 1,01%, sehingga K2 0,055b 0,070c 0,095d pemberian kascing mampu meningkatkan N
Keterangan: Angka‐angka yang diikuti huruf tersedia tanah, sedangkan pemberian urea
200 kg/ha dapat meningkatkan ketersediaan berbeda tidak nyata pada taraf
yang sama menunjukkan
5% N tanah karena urea yang diberikan ke dalam
dengan uji Mood Median tanah + akan berubah menjadi amonium (NH
4 ) Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
dan karbondioksida (CO 2 ) (Lingga, 1994), bahwa + pemberian kascing dan pupuk selanjutnya NH
4 akan mengalami proses
anorganik meningkatkan N tersedia tanah nitrifikasi menjadi NO 3 . secara nyata saat vegetatif maksimal, tetapi
Pemberian pupuk SP 36 100 kg/ha dan pada pemberian kascing 1,5 ton/ha dan tanpa
50 kg/ha juga menjadi salah satu faktor pupuk anorganik (K1A0) mengalami yang mempengaruhi ketersediaan N dalam peningkatan N tersedia yang tidak berbeda
KCl
tanah, apalagi pada tanah Alfisol yang miskin nyata terhadap kontrol (K0A0). Hal ini
hara. Alfisols selain kandungan N tersedianya dikarenakan dosis pupuk yang diberikan
sangat rendah (0,03%) juga mempunyai P rendah sehingga belum mampu tersedia dan K tersedia yang sangat rendah
meningkatkan kandungan N tersedia tanah. yaitu 5,90ppm dan 0,39 cmol/kg (Tabel 1.), Sedangkan sebaran data peningkatan N
dengan demikian ketersediaan unsur N, P, K tersedia karena interaksi perlakuan disajikan
menjadi faktor pembatas utama, sehingga pada Tabel 4.
dengan memperbaiki ketiga faktor ini akan Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan P Pupuk Anorga anik...Khairan i et al.
lebih efe ektif, hal ini s sesuai denga an pernyataa an terha dap N terse edia tanah (P = 0,00 ; ; r = Sutejo (1995) bahw wa dengan memperbai iki 0,67) . Hal in ni menunj jukkan ba ahwa faktor ‐fa aktor pemba atas yang ad da maka aka an keter sediaan hara a N akan me eningkat de ngan tercapai i peningkata an hasil yan g lebih bes ar pemb berian kasci ng sebagai sumber ba ahan
sehingga a lebih efekt if dan ekono omis. organ nik dalam ta anah. Pening gkatan ini te erjadi Has sil uji korela si menunjuk kkan bahwa N karen na mikroor rganisme ( heterotrof dan tersedia a tanah be erkorelasi p positif seca ra autot trof) yang banyak ter rkandung da alam
sangat e erat terhada p N total tan nah (P = 0,00 0 ;
kascin ng dan asam m ‐asam yang g dihasilkan dari r = 0,86 6). Nitrogen anorganik d diperoleh da ari prose es dekom posisi aka an memb bantu proses mineralisas si N orga anik, denga an mem percepat pr roses minera alisasi N org ganik tingginy a kandunga an N total dalam tana ah menja adi bentuk k N tersed dia (nitrat dan
maka a kan mening gkatkan N te ersedia tana ah amon nium). Sesu uai dengan Buckman and karena nitrogen yang term mineralisasika an Brady y (1982) b bahwa, deko omposisi ba ahan menjadi i semakin ba nyak. organ nik dalam ta nah akan m melepaskan u unsur hara yang diika atnya dan t terjadi seny yawa Bahan o organik tana h seder rhana yan g mendek kati kebutu uhan
tanam man.
5,5 56c
4 3,18b Kapas sitas pertuka aran kation tanah
5. Pengaru uh interaks si kascing dan organik 2 1,67a
3 Tabel l
pupuk anorganik terhadap KPK
1 tanah saat vege etatif maks simal Bahan 0 (cmol/k g)
3 3 Kom mbinasi Pupuk A norganik
Dos sis kascing (to on/ha)
Per lakuan A0 A1 1 A2
g g K0 14 4,57a 16,0 09ab 17,15b bcd
Gambar r 2. Pengaruh h kascing te rhadap baha an organik tanah
93de vegetat 18,9 17,96b bcde maksima l
sa K1 19 9,15ef
aat
tif
Kascin K2 18 8,24cde 16,7 75bc 20,60f
Keter rangan: Ang gka ‐angka ya ang diikuti h huruf
yan ng sama menunju kkan
Ber rdasarkan G Gambar 2. menunjukka an
ber rbeda tidak nyata pada t taraf bahwa pemberian kascing meningkatka an 5% dengan DM MRT
bahan o organik tana ah secara n nyata denga an
peningk atan terti inggi dipe eroleh pad da B Berdasarkan Tabel 5 5 menunju kkan pember ian kascing g 3 ton/ha a (K2) yan ng bahw wa pember rian kascin g dan pu upuk persenta asenya nai ik dengan peningkata an anorg ganik menin ngkatkan KP PK tanah se ecara 232,93% % dibanding tanpa pemb berian kascin ng nyata a saat veget tatif maksim mal. Peningk katan (K0), ya aitu menjad di 5,56%. Seperti yan ng KPK tertinggi d diperoleh p pada pembe erian ditunjuk kkan pada Tabel
2. b bahwa baha an kascin ng 3 ton/ha + urea 200 kg/ha, SP 36 6 100 organik yang terdap pat dalam k kascing tingg gi, kg/ha a, KCl 50 kg/ /ha (K2A2) yang menga alami yaitu 1 8,92%. Hal ini berarti i bahwa jik ka penin ngkatan KPK yaitu menj adi 20,60% atau kascing diberikan ke dalam tanah mak ka meng galami pen ingkatan s sebesar 41, ,46% kandung gan bahan o rganik tanah h juga semak kin diban nding perlak kuan kontro ol (K0A0). S elain tinggi. sebag gai pupuk or rganik, kascin ng juga berp peran
Uji korelasi me enunjukkan bahwa baha an sebag gai bahan pembenah tanah ka arena organik tanah berko orelasi posit tif secara er at mam pu mempe erbaiki sifa at fisik ta anah,
78 Sains s Tanah – Jurn nal Ilmu Tanah h dan Agroklim matologi 7(2) 2010
Penga aruh Kascing dan Pupuk An norganik...Kha airani et al.
men ningkatkan daya men nahan air, dan (2 2005), bahan n organik ju ga mempun nyai daya kem mampuan ta anah dalam m menjerap p dan
sa angga (buffe er capacity) yang besar sehingga mem mpertukarka an kation (KP PK). a pabila tanah h cukup men ngandung ko omponen Dari uji ko orelasi men nunjukkan b bahwa in ni maka pH t anah relatif stabil. Jadi w walaupun
KPK tanah ber rkorelasi po ositif secara a erat
u rea yang d iberikan ke dalam tana ah dapat terh + hadap N ter rsedia tanah h (P = 0,01 ; r = memasamkan m n tanah aki bat melepa skan H ,
0,51 1). Hal ini be erarti bahwa a KPK tanah h yang
ta anah tidak a akan menga alami perub ahan pH sem makin ting ggi akan meningk katkan se ecara nyata.
kand dungan N tersedia ta anah. Ini t terjadi
+ kare + ena akan se makin bany ak ion NH
4 yang
P Pengaruh Per rlakuan terh hadap Variab bel mam mpu dijerap ke permuk kaan koloid tanah Tanaman T untu uk sela anjutnya dipertuka arkan/ Nitrogen N jarin ngan tanama an
men + nggantikan i ion H yang g terdisosias si dari
Tabel T
6. Pen garuh inte eraksi kasci ing dan gugu us karboksil dan fenol di permukaan koloid pup puk anorga anik terha adap N
ga jarin nitrogen ngan n menjadi lebih tanam sehingg man saat vegetatif
tana ah,
ters edia dapat
dan d langsu ung diserap p oleh Kombinasi Pupu uk Anorgani k
mak ksimal
tana aman. Perlakuan
A0 A1 A2
K0 0,51a 0,74c 1,14d
1,21d 0,72bc
5,5 K2 1,39e 0,78c 1,16d
5,5 pH 5,4 pH
5,3 35 Keterangan: K Angka ‐angk ka yang diik uti huruf
5,3 ‐rata rata
yang sa ma menu unjukkan 5,2
berbeda tid dak nyata pa ada taraf
5,1 Rata Rata
5% dengan uji DMRT
Berdasar rkan Tabel l 6 menu unjukkan
Kombinasi i
perlakuan
bahwa b pem mberian ka ascing dan pupuk Gam mbar 3. Rata‐ ‐rata pH H H 2 O tanah saat a norganik ma ampu menin ngkatkan N jaringan veget tatif maksim mal ta anaman se ecara nyat ta saat vegetatif maksimal. m P eningkatan tertinggi d diperoleh
Kemasaman n tanah mer rupakan sala h satu
p pada pember rian kascing 3 ton/ha da an tanpa sifat t yang pentin ng, karena t erdapat beb berapa
p pupuk anorg ganik (K2A0 0) yang me engalami hub ungan pH tanah deng gan keterse ediaan peningkatan p N jaringan n tanaman dengan
unsu ur hara dala am tanah. H Hasil analisis s sidik persentase p k kenaikannya mencapai 172,55%
d ibanding pa ada perlaku uan kontrol l (K0A0) kasc cing dan pu upuk anorga anik berpen ngaruh
raga am menun njukkan ba hwa pemb berian
y aitu menja di 1,39%. Pada pe emberian tida k nyata terh hadap penin ngkatan pH t tanah.
k ascing 3 ton n/ha dan tan npa pupuk a norganik Hal ini terjad di karena selama p proses k ebutuhan
ta anaman aka an nitrogen disuplai deko omposisi ba han organik terjadi pele epasan
oleh o kascing.
asam m ‐asam org anik dan ka ation ‐kation/ /basa ‐ Kascing menyupla i nitrogen dalam
basa a dalam jumlah y yang cend derung bentuk b yang g lambat te ersedia (N organik)
seim mbang. Sela ain itu bah an organik yang se ehingga nitr rogen tidak mudah ter cuci dan terk kandung da alam kascin ng tinggi, yaitu
d apat diman nfaatkan ole eh tanaman n selama 18,9 92%. Menu rut Utami dan Hand dayani
ta ahap pert tumbuhanny ya. Kascing g yang
Sains s Tanah – Jurn nal Ilmu Tana ah dan Agrokli imatologi 7(2) )2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.
diberikan ke dalam tanah akan meningkatkan akan diikuti oleh peningkatan KPK akar. bakteri Azotobacter yang dapat memfiksasi N
Menurut Yuwono (2004) akar tanaman juga secara non‐simbiotik. Jadi walaupun tidak
memiliki KPK yang bersumber dari gugus karboksil : COOH ↔
diberi + pupuk anorganik nitrogen yang COO +H . Jika KPK akar terdapat dalam jaringan tanaman tetap
semakin tinggi maka semakin tinggi pula tinggi. kemampuan akar dalam menyerap unsur
Dari uji korelasi menunjukkan bahwa N hara, sehingga serapan N ke dalam tanaman jaringan tanaman berkorelasi positif secara
juga semakin tinggi.
sangat erat terhadap serapan N tanaman (P = 0,00; r = 0,88). N jaringan tanaman
7. Pengaruh interaksi kascing dan menggambarkan banyak sedikitnya nitrogen
Tabel
pupuk anorganik terhadap serapan yang mampu diserap ke dalam jaringan
N tanaman saat vegetatif maksimal tanaman.
Semakin tinggi N jaringan tanaman (g/tanaman)
Kombinasi Pupuk
Anorganik
maka
semakin tinggi pula kemampuan Perlakuan A0 A1 A2
tanaman dalam menyerap nitrogen. K0 0,085a 0,242a 0,526bc
Serapan N tanaman
K1 0,162a 0,58bc 0,204a Pupuk anorganik memberikan pengaruh
Kascing
tidak nyata, sedangkan pemberian kascing K2 0,714c 0,32ab 0,531bc serta interaksi kascing dan pupuk anorganik
Keterangan: Angka‐angka yang diikuti huruf ini berpengaruh sangat nyata terhadap
yang sama menunjukkan peningkatan serapan N tanaman saat
berbeda tidak nyata pada taraf vegetatif maksimal. Interaksi yang sangat
5% dengan uji DMRT nyata ini terjadi karena pemberian kascing akan meningkatkan KPK tanah. Peningkatan
Uji korelasi menunjukkan bahwa serapan ini akan diikuti oleh peningkatan KPK akar,
N tanaman berkorelasi positif secara sangat sehingga + NH
4 yang berasal dari mineralisasi erat terhadap N jaringan tanaman (P = 0,00 ; r bahan organik dan urea akan segera dijerap
= 0,88). Serapan N tanaman diperoleh dari dan masuk ke dalam akar melalui proses
perkalian antara N jaringan tanaman dengan difusi. Sedangkan ion nitrat akan masuk ke
berat brangkasan kering, sehingga semakin dalam akar bersama‐sama dengan aliran
tinggi N jaringan tanaman maka serapan N masa (mass flow).
tanaman juga semakin tinggi. Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan
bahwa pemberian kascing dan pupuk
KESIMPULAN DAN SARAN
anorganik mampu meningkatkan serapan N
Kesimpulan
tanaman secara nyata saat vegetatif Terdapat interaksi antara kascing dan maksimal. Peningkatan tertinggi diperoleh
pupuk anorganik yang meningkatkan pada pemberian kascing 3 ton/ha dan tanpa
ketersediaan nitrogen pada Alfisols dan pupuk anorganik (K2A0) yang mengalami
serapannya oleh tanaman jagung manis. N peningkatan serapan N tanaman yaitu
tersedia tertinggi ditunjukkan oleh pemberian menjadi 0,714 g/tanaman. Hal ini karena
kascing 3 ton/ha + urea 200 kg/ha, SP 36 100 selain mempunyai kandungan unsur hara
kg/ha, KCl 50 kg/ha yaitu 0,095%. Nilai nitrogen yang tinggi kascing juga mempunyai
Serapan N dan N jaringan tanaman tertinggi KPK yang tinggi sehingga dapat meningkatkan
yaitu 0,714 g/tanaman dan 1,39% KPK tanah. Peningkatan KPK tanah ini juga
ditunjukkan oleh interkasi pemberian kascing
80 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.
3 ton/ha dan tanpa pupuk anorganik. N total Pemupukan dalam Era Pertanian tertinggi ditunjukkan oleh pemberian urea
Organik. Kanisius. Yogyakarta. 200 kg/ha, SP 36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha,
Munir, M. 1996. Tanah‐tanah Utama yaitu 0,30%.
Indonesia. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Sutejo, M. M. 1995. Pupuk dan Cara
Saran Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Sutejo, M. M. 1995. Pupuk dan Cara dengan meningkatkan dosis kascing yang
Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. diberikan dan menurunkan dosis pupuk
Utami, S. N. H. dan S. Handayani. 2005. anorganiknya. Untuk pengujian terhadap
Perubahan Sifat Kimia Entisols pada unsur tunggal, misalnya N, maka disarankan
Sistem Pertanian Organik. Jurnal Ilmu untuk
pupuk dasar yang lain seperti sumber K Pertanian (Agricultural Science). Volume
dan Nomor 2, Desember 2005. FP UGM.
sumber P hendaknya menggunakan 1 Yogyakarta, hal. 63‐69.
taraf saja atau 1 taraf yang sama, sehinggga menghindarkan bias data karena faktor selain
Yuwono, N. W. 2004. Kesuburan Tanah. UGM
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Teknolohgi Budidaya Tanaman
Pangan Jagung Manis.
http://www.iptek.net.id/ind/teknologipa ngan/index.php?id. Diakses Tanggal 12 Juni 2007.
Budiono, M. N., J. Maryanto, dan Kharisun. 2001. Pengaruh Pupuk Fosfat Alam dan Gambut Eutrik terhadap Sifat Kimia Tanah dan Produktivitas Tanaman Kedelai Pada Tanah Mineral Masam. Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian “AGRIN”. Volume 5, Nomor 11, Oktober
2001. Fak. Pertanian UNSOED.
Purwokerto, hal. 63‐72. Buckman,
H. O. and N. C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Kishnawati,
D. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan
Vegetatif Tanaman Kentang.
http://www.fmipa.its.ac.id/isi%20mipa/j unal. Diakses Tanggal 12 Juni 2007.
Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lestari,
E. 2007. Manfaat Kascing bagi Tanah
dan Tanaman.
http://tanilestari.com/node/19. Diakses Tanggal
12 Juni 2007. Martodireso, S. dan Widada. 2001. Terobosan Teknologi
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7(2)2010
Pengaruh Kascing dan Pupuk Anorganik...Khairani et al.