tugas bu ulfa baru7 anggun

TUGAS
PERENCANAAN PENGAJARAN

Disusun oleh:
Anggun Tuti Subekti

PROGRAM AKTA IV
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA
2008

TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL

Definisi dari teknologi instruksional antara lain:
 Suatu proses yang kompleks & terpadu dari manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi
untuk mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan
terkontrol (AECT, 1971).
 Pemecahan masalah pengajaran dengan pendekatan sistem berdasarkan konsepsi
teknologi instruksional yang merupakan bagian dari teknologi pendidikan
 Pemecahan masalah berbentuk sistem instruksional yang lengkap, yang merupakan
kombinasi dari komponen sistem instuksional yang sengaja dirancang, dipilih dan
digunakan secara terpadu.

Pola Instruksional
Pola instruksional ada 3 macam:
1. Pola instruksional tradisional
tujuan  penetapan isi  dosen  mahasiswa
metode
2. Pola instruksional dibantu alat peraga
tujuan  penetapan isi  dosen  mahasiswa
metode

dengan media

3. Pola instruksional dengan media
tujuan  penetapan isi  dosen  mahasiswa
metode media

Model Pengembangan Instruksional
Adalah cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi
seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Twelker, 1972)


Contoh-contoh model pengembangan instruksional :
 MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL BRIGGS
Model yang dikembangkan oleg Briggs ini beroreintasi pada rancangan system
dengan sasaran dosen atau guru yang akan bekerja sebagai perancang kegiatan
instruksional maupun tim pengembangan instruksional, yang susunan anggotanya
meliputi antara lain dosen, administrator, ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media dan
perancang

instruksional.

Briggs

berpendapat

bahwa

model

ini


sesuai

untuk

pengembangan program-program latihan jabatan tidak hanya terbatas pada lingkungan
program-program akademis saja. Disamping itu model Briggs dirancang sebagai
metodologi pemecahan masalah instruksional.
Model pengembangan Briggs ini bersandarkan pada prinsip keselarasan antara:
 Tujuan yang akan dicapai ( mau kemana )
 Strategi untuk mencapainya ( dengan apa? )
 Evaluasi keberhasilannya ( bilaman sampai tujuan? )
Dengan mengutip pendapat Briggs ( 1977), berdasarkan 3 (tiga) prinsip dasar
pengembangan yang dipakai, urutan langkah kegiatan pengembangan instruksional
menurut Briggs, adalah sebagai berikut:
Mau kemana? Meliputi :
1. Identifikasi masalah ( penentuan tujuan )
Dalam langkah ini Briggs menggunakan pendekatan bertahap; yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan kurikulum secara umum dan luas
b. Menentukan prioritas tujuan
c. Mengidentifikasi kebutuhan kurikulum baru

d. Menentukan prioritas remedialnya.
2. Rumusan tujuan dalam perilaku belajar
Sesudah tujuan kurikuler yang bersifat umum ditentukan dan diorganisasi menurut
tujuan yang lebih khusus, tujuan ini sebaiknya dirumuskan dalam tingkah laku belajar
yang diukur.
3. Penyusunan materi/silabus

4. Analisis tujuan
Dalam hal ini perlu diadakan analisis terhadap tiga hal; yaitu:
a. Proses informasi, untuk menentukan tata urutan pemikiran yang logis
b. Klasifikasi belajar, untuk mengidentifikasi kondisi belajar yang diperlukan
c. Tugas belajar, untuk menentukan persyaratan belajar dan kegiatan belajar

mengajar yang sesuai.
Dengan apa? Meliputi:
1. Penyiapan evaluasi hasil belajar
2. Menentukan jenjang belajar dan strategi instruksional
3. Rancangan instruksional ( guru )
Dalam pengembangan strategi instruksional oleh guru ini, guru perlu menjabarkan
stategi dalam teknik mengajar dalam fungsinya sebagai penyeleksi materi pelajaran.

Kegitan ini meliputi:
a. Memilih media
b. Perencanaan kegiatan belajar
c. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
d. Pelaksanaan evaluasi belajar
4. Strategi instruksional ( tim pengembangan instruksional )
Dalam hal ini dilakukan oleh tim pengembangan instruksional, terdiri dari
beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain:
a. Penentuan stimulasi belajar, yaitu stimulus yang paling sesuai untuk TIK ( Tujuan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Instruksional Khusus )
Pemilihan media
Penentuan kondisi belajar
Perumusan strategi

Pengembangan media
Evaluasi formatif
Penyusunan pedoman pemanfaatan

Bila mana sampai tujuan? Meliputi :
1.
2.

Penyusunan test
Evaluasi formatif
Dilakukan untuk memperoleh data dalam rangka revisi dan perbaikan materi

bahan belajar di laksanakan dalam tiga fase, yaitu:
a. Uji coba
b. Uji coba pada kelompok
c. Uji coba lapangan dalam skala besar
3.
Evaluasi sumatif
Dilakukan untuk menilai system penyampaian secara keseluruhan pada akhir
kegiatan yang dinilai dalam evaluasi sumutif ini mencakup hasil belajar, tujuan

instruksional dan prosedur yang dipilih.

 MODEL BELA H. BANATHY
Pengembangan system instruksional model Banathy dapat diformulasikan dalam
enam langkah, sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan
Dalam langkah ini guru harus merumuskan kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik setelah mengikuti program pengajaran tertentu.
2. Mengembangkan test
Dalam mengembangkan evaluasi ini perlu didasarkan pada tujuan instruksioanal
yang telah dirumuskan.
3. Menganalisis kegiatan belajar
Dalam langkah ini perlu dirumuskan kegiatan belajar yang harus dilakukan
peserta didik dalam rangka mencapai tujuan.
4. Mendesain system instruksional
Dalam langkah ini ditetapkan jadwal dan tempat dari masing-masing komponen
instruksional. Seluruh komponen instruksional yang telah dirumuskan perlu
ditetapkan sebagai suatu system pengajaran.
5. Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil
Dalam langkah ini sistem instruksional yang telah didesain perlu diujicobakan dan

dilaksanakan, selain itu juga perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar
yang dicapai peserta didik.
6. Mengadakan perbaikan
Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik ( feed
back ) dalam rangka mengadakan perbaikan sistem.

 MODEL PPSI
Model ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance
Based Teacher Education ( PBET ), perencanaan pengajaran sistematika, dan
perencanaan pengajaran model Davis. Dan di Indonesia, dikembangkan menjadi PPSI
( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional ).
Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI
menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan
pendekatan yang berorientasikan pada tujuan. Model pengembangan instruksional PPSI
ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:
1. Perumusan tujuan
Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), TIK ini harus memenuhi 4
kriteria yaitu :

2.


3.

4.

5.

a. Menggunakan istilah operasional
b. Berbentuk hasil belajar
c. Berbentuk tingkah laku
d. Hanya satu jenis tingkah laku
Pengembangan Alat Evaluasi
Meliputi:
a. Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan.
b. Merencanakan pertanyaan ( item ) untuk menilai masing-masing tujuan.
Kegiatan belajar
Meliputi :
a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
b. Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh
c. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh

Pengembangan program kegiatan
Meliputi:
a. Merumuskan materi pelajaran
b. Menerapkan metode yang dipakai
c. Alat pelajaran atau buku yang dipakai
d. Menyususn jadwal
Pelaksanaan
Meliputi :
a. Mengadakan pre test
b. Menyampaikan materi pelajaran
c. Mengadakan pos tes
d. Perbaikan.