Apakah komputermu terasa lambat (1)

Apakah komputermu terasa lambat? Buat boot saja butuh waktu bermenit-menit. Sudah begitu, ketika
kamu buka beberapa program bersamaan, komputer makin lambat. Berpindah aplikasi saja bikin kamu
menunggu sampai mengantuk.
Apakah kamu perhatikan kalau lambatnya komputer itu tidak terasa ketika sistem operasi baru
saja diinstal? Sesaat setelah diinstal, komputer terasa gesit, cepat untuk membuka aplikasi, dan sigap
ketika dipakai bekerja maupun banyak program yang dijalankan berbarengan.
Lambatnya komputer diakibatkan beberapa hal. Contohnya nih, hal yang bikin boot berjalan lambat adalah
banyaknya program yang dijalankan pada saat komputer dinyalakan. Program-program tersebut masuk ke
dalam Start-up Windows.
Aplikasi yang dijalankan pada saat komputer dijalankan akan berada di “latar belakang” alias jalan tanpa
ada jendela program. Semua program yang sedang berjalan butuh memori. Nah, karena banyak program
yang jalan meski jendelanya tak tampak, komputer pun melambat.
Itu baru sekedar ringkasan. Berikut ini adalah beberapa tip yang bisa kamu jalankan agar Windows 7 bisa
melaju dengan kencang.
1. Catat!
Untuk meningkatkan kinerja komputer, kita memang perlu mengorbankan beberapa service atau fitur-fitur.
Siapa yg tahu service atau fitur-fitur berguna kemudian hari? Karena itu, bijaksanalah dalam meningkatkan
kinerja komputer.
Tipsnya adalah: catat! Ya, rekam setiap perubahan yg Sahabat lakukan. Tujuannya adalah agar sewaktuwaktu Sahabat ingin mengembalikan aturan ke posisi semula, Sahabat tak perlu bingung mengingatingat.
2. Kalau Bisa 2, Kenapa 1?
Pengguna Windows 7 yang komputernya berprosesor banyak core mengatur agar semua core dipakai pada

saat Windows boot. Niscaya, boot akan lebih cepat ketimbang hanya satu core yang dipakai.
[1] Buka System Configuration dengan mengklik “Start” lalu ketik “msconfig” lalu tekan “Enter“ pada
keyboard.
[2] Di kotak System Configuration, masuk ke tab “Boot“ kemudian pilih sistem operasi “Windows 7“ dan
klik tombol “Advanced Options“ sehingga muncul kotak “Boot Advance Option“. Agar Windows
memakai lebih dari 1 core pada saat boot, beri centang pada Number of processor. Kemudian, pilih jumlah
prosesor.

3. Buang yang Tak Terpakai
Banyak aplikasi yg dijalankan pada saat Windows mulai dijalankan. Aplikasi tersebut selanjutnya akan
berjalan terus tanpa kita tahu. Inilah salah satu faktor yg membuat komputer jadi lelet. Makanya, kita harus
memilih aplikasi yg boleh jalan pada saat Windows boot.
[1] Masuk ke “System Configuration” klik “Start”, ketik “msconfig” lalu tekan “Enter” pada keyboard.
[2] Masuk ke tab “Startup”. Disini sahabat bisa memilih aplikasi yg akan dijalankan dan yg tidak perlu
dijalankan. Untuk menonaktifkan aplikasi, hilangkan tanda centang.
Dari pengalaman penulis, aplikasi yang perlu dijalankan sejak Windows menyala adalah antivirus, aplikasiaplikasi untuk “pointing driver” yg dipakai untuk mengenali hardware. Aplikasi lainnya boleh tidak
berjalan.

4. Stop Service
Windows 7 juga memiliki banyak services yang tidak diperlukan oleh pengguna biasa. Berbagai macam

services ada yg “ada dari sananya”, ada pula bawaan program yg kita instal. Nah, beberapa service yang
jarang dipakai oleh pengguna umum misalnya Tablet PC Input Service yg dipakai untuk Tablet PC yg
memiliki layar sentuh. Buat apa service ini aktif di PC yg tidak merespons sentuhan di layar?
Berikut ini adalah beberapa service yg bisa dimatikan di Windows 7 :
“Application Experience”, “Computer Browser”, “Error Reporting Service”, “Desktop Window Manager
Session Manager”, “Diagnostic Policy Service”, “IP Helper”, “Offline Files”, “Portable Device Enumerator
Service”, “Print Spooler”, “Distributed Link Tracking Client”, “Protected Storage”, ”Secondary Logon”,
“Themes” (menghilangkan themes), “Server” (jika kamu tidak koneksi jaringan), “Tablet PC Input Service”,
“TPC/IP NetBIOS Helper”, “Windows Media Center Service Launcher”, “Remote Registry”, “Windows Time”,
“Windows Security Center”, “Windows updates”, “Windows firewall” (jika kamu punya software
antivirus/firewall yang diinstal).
Bagaimana mematikan services? Gampang!
[1] Klik tombol “Start” lalu ketik “Services”. Pencet “Enter”.

[2] Klik kanan pada service yg mau dimatikan, lalu klik “Properties”. Agar services tidak selalu dijalankan
pada saat Windows dinyalakan, klik “Disable”. Kalau kamu hanya ingin mematikannya sekarang saja,
pilih “Stop”. Klik“OK”.

5. Geek Tak Perlu Aero
Kalau Sahabat tidak memperhatikan tampilan yg ‘eye cathing’ dan mengutamakan kecepatan, Sahabat

perlu mempertimbangkan untuk tidak menggunakan Aero Themes. Tahu kan kalau Aero itu lebih berfungsi
untuk mempercantik tampilan ketimbang menunjang kecepatan kerja?
Aero Themes yg aktif membuat VGA bekerja. Akibatnya resource komputer dipakai cuma untuk tampilan,
bukan untuk pekerjaan sesungguhnya. Nonaktifnya Aero Themes dapat meningkatkan kinerja komputer.
Cara mematikannya klik kanan pada desktop kemudian klik “Personalize”. Selanjutnya, pilih “Windows 7
Basic”. Tutup jendela Personalization.
6. Dilarang Mengintip

Aero Peek memungkinkan kita ‘mengintip’ desktop atau mengakses gadget yg ada di sidebar ketika banyak
jendela program dibuka. Kita tinggal memencet tombol “Win + Spasi” agar jendela program yg sedang
terbuka jadi transparan.
Aero Peek pada Windows 7 dapat dimatikan dengan cara klik kanan pada taskbar kemudian
klik “Properties” pada tab Taskbar. Hilangkan tanda centang pada “Use Aero Peek to preview
desktop”.
7. Tak Perlu Aero Snap
Aero Snap adalah fitur baru pada windows 7. Aero Snap bikin kita menarik, alias ‘drag and drop’, jendela ke
samping kiri agar jendela tersebut akan menjadi rata kiri dengan ukuran pas setengah layar. Jika kamu
merasa fitur itu tak penting, nonaktifkan saja.
[1] Klik tombol “Start” lalu klik “Control Panel”. Klik “Ease of access” klik lagi “Ease of
access center”.Setelah itu, klik “Make the mouse easier to use”.


[2] Muncul jendela baru. Beri centang pada “Prevent windows from being automatically arranged
when moved to the edge of the screen”.

8. Tak Usah Bergetar
Dengan hanya menggoyangkan satu jendela yg aktif, jendela yg lain akan di-minimize secara otomatis. Fitur
tersebut dinamakan Aero Shake. Untuk meningkatkan kinerja, kamu bisa menonaktifkannya.
[1] Buka Group Policy Editor dengan mengetikkan “gpedit.msc” setelah klik tombol “Start”. Pencet Enter.
[2] Muncul halaman Local Group Policy Editor. Masuk ke “User Configurarion > Administrative
template > Desktop”. Klik ganda pada “Turn off Aero Shake windows minimizing mouse
gesture” lalu pilih “Enable”dan klik “OK”.
9. Singkirkan Gadget Boros Memori
Setiap gadget yg Sahabat pasang di desktop, tepatnya di sidebar, butuh memori. Semakin banyak gadget
yg dipasang, semakin besar memori yang dipakai. Itu jelas! Akhirnya kerja komputer menurun.
Untuk menonaktifkan gadget pada Windows 7, klik “Start > Control Panel”. Klik “Programs”, kemudian
klik“Turn Windows features on or off”. Hilangkan tanda centang pada “Windows Gadget Platform”.
Klik “OK”.
10. Efek-Efek Tak Penting
Ada banyak efek visual yg ada di Windows 7. Itulah salah satu faktor utama yg mempengaruhi kinerja
komputer. Kalau Sahabat benar-benar peduli pada kinerja komputer yg cepat, seharusnya Sahabat

menonaktifkan visual efek tersebut.
Di Windows Explorer, klik kanan pada “Computer”. Klik “Properties” kemudian klik “Advance system
Setting”pada bagian Performance. Klik tombol “Setting” sehingga muncul jendela Performance Options.
Klik “Adjust for best performance”, lalu klik “OK”. Tapi biasanya penulis menyisakan 2 dibagian akhir,
agar tampilan masih tetap ‘kinclong’.
11. Kalau Komputer Dipakai Sendiri…
Karena User Account Control, ketika Sahabat instal aplikasi, selalu muncul jendela pop-up. UAC, demikian

singkatan User Account Control, dibuat demi keamanan untuk mengurangi penyebaran program jahat.
Seperti aplikasi keamanan lainnya, UAC menurunkan kenyamanan pengguna. Untuk menonaktifkan UAC,
klik“Start > Control Panel”. Klik “User Account and Family Safety”, lalu klik “User Account”. Setelah
itu, klik“Change User Account Control Setting” sehingga muncul kota User Account Control settings.
Pilih “Never notify” atau geser kotak ke bawah. Klik “OK”.
12. Menonaktifkan Windows Welcome Screen
Windows Welcome Screen yg berada dalam keadaan nonaktif membuat proses startup menjadi lebih singkat
dan performa Windows pun menjadi lebih baik.
[1] Klik tombol “Start” lalu ketik “msconfig” lalu tekan “Enter” pada keyboard.
[2] Bukalah tab “Boot” pada kotak dialog System Configuration. Lalu aktifkan opsi “No GUI
Boot” selanjutnya klik“OK”.


13. Rapikan Hard Disk
Ketika Sahabat menyimpan file pada komputer sebenarnya file-file tersebut tidak disimpan di dalam hard
disk secara berurutan. File itu tersebar acak-acakan dalam hard disk. Akses ke file pun jadi lama.
Masalah itu bisa diatasi dengan merapikan file. Kalau file rapi, sistem operasi bisa mengaksesnya dengan
cepat. Kita butuh program Disk Defragment untuk merapikan hard disk.
Klik “Start > All Program > Accessories > System tools > Disk Defragment” untuk menjalankan Disk
Defragmenter. Pilih salah satu drive lalu klik “Defragment Disk”.
Ada sebuah kelebihan Disk Defragmenter milik Windows 7, yakni Sahabat bisa men-defrag semua disk
secara bersamaan. Defrag juga bisa jalan di latar belakang alias background.
14. Hamburkan Baterai Supaya Bertenaga
Secara standar, Windows 7 diatur agar kinerjanya baik tapi tidak menghamburkan baterai notebook.
Seimbang (baca:balance), begitu pengaturan di Power Plan. Tapi, kalau Sahabat tidak punya masalah
dengan baterai notebook karena Windows 7 diinstal ke desktop, Sahabat bisa atur agar Windows 7
menggunakan hardware secara maksimal. Dengan kata lain, kita bisa mengubah Power Plan ke “High
Performance”.
Klik “Start > Control Panel”. Klik “Hardware and Sound” lalu klik pada “Power Options”. Pilih “High
Performance”.

15. Optimalkan Hard Disk
Apakah kamu pernah mengalami kasus seperti berikut ini? Drive C Sahabat pernah tiba-tiba hanya tersisa


beberapa megabyte lagi, padahal sehari sebelumnya, Sahabat yakin nyaris 100 persen kalau drive C masih
ada lebih dari 1 GB. Setelah itu, Sahabat merasa komputer semakin lelet.
Salah satu kambing hitam leletnya komputer, ya sisa kapasitas drive C yg pas-pasan. Nah, salah satu
penyebab kapasitas drive C berkurang adalah penggunaan drive C untuk System Restore. Triknya, hapus
poin System Restore yg sudah kadaluwarsa alias sudah terlalu lama.
Cara lain adalah mengatur jumlah hard disk yg dipakai untuk System Restore agar kita tak perlu berulang
kali menghapus poin System Restore. Masuk ke Windows Explorer. Klik kanan
pada “Computer”, kemudian klik“Properties”. Klik tab “System Protection” . Ada
tombol “Configure” pada bagian Disk Space Usage! Klik disitu.
Atur kapasitas hard disk yg hendak digunakan. Jangan terlalu besar, 15 persen dari sisa kapasitas cukuplah.
Kamu boleh juga sih menonaktifkan System Restore. Tapi, tanggung sendiri akibatnya kalau suatu saat
nanti Windows error.
Kalau mau menghapus poin System Restore, tekan “Delete”.

2. Mengaktifkan Write Caching
Dengan mengaktifkan opsi ini, Windows 7 tidak akan menerapkan perubahan data pada disk hingga sistem
berada dalam keadaan tidak aktif atau ‘idle’ sehingga performa komputer pun meningkat.
[1] Untuk mengaktifkan, masuk ke Windows Explorer. Klik kanan pada “Computer”, kemudian
klik “Properties”. Klik tab “Device Manager” . Ada tombol “Configure” pada bagian Disk Space Usage!

Klik disitu.
[2] Pada jendela Device Manager yg muncul, bukalah cabang “Disk Drives”. Lantas klik ganda pada nama
hardisk Sahabat.

[3] Selanjutnya, bukalah tab “Policies” pada kotak dialog Device Properties yg muncul. Lantas aktifkan
opsi“Enable Caching on the Device”. Jika sudah klik tombol “OK”.

3. Menonaktifkan Content Indexing
Indexer merupakan sebuah proses yg dijalankan oleh Windows 7 yg bertujuan untuk melakukan index isi
sebuah drive ketika Sahabat menambahkan atau mengurangi data. Proses ini akan mempermudah dan
mempercepat proses pencarian data. Namun untuk meningkatkan performa komputer sebaiknya non
aktifkan opsi ini pada drive yg tidak sering digunakan untuk melakukan pencarian data.
[1] Pertama buka “Windows Explorer” kemudian klik kanan pada drive yg akan dinonaktifkan misal drive
C lalu pilihlah “Properties”.
[2] Pada kotak dialog Properties yg muncul bukalah tab “General”. Lantas nonaktifkan opsi “Allow files
on this drive to have contents indexed in addition to file properties”. Jika sudah klik
tombol “Apply” dan lanjutkan dengan memilih tombol “OK”.

4. Konversi Hard Disk FAT 16 dan FAT 32 ke NTFS
Jika dibandingkan dengan file sistem versi sebelumnya yakni File Allocation Table (FAT), maka NTFS

memiliki beberapa penyempurnaan. NTFS memiliki performa dan keamanan data yg lebih baik karena
menyediakan performa dan keamanan data yg lebih baik karena menyediakan fasilitas File and Folder
Permission, Encryption dan File Compression.
Jika Sahabat memiliki hardisk dengan file sistem FAT16 atau FAT32, maka Sahabat bisa melakukan konversi
yg telah tersedia. Nantinya, jika Sahabat telah melakukan konversi hardisk ke file sistem NTFS, Sahabat

tidak bisa melakukan konversi lagi ke file sistem semula. Jika Sahabat ingin menggunakan file sistem FAT
lagi, Sahabat harus melakukan format ulang pada partisi hardisk yg bisa mengakibatkan data terhapus.
Selain itu, beberapa versi Windows sebelumnya tidak bisa membaca data yg tersimpan pada harddisk yg
memiliki file sistem NTFS. Karena itu jika Sahabat masih membutuhkan versi Windows sebelumnya, maka
Sahabat tidak perlu melakukan konversi ke NTFS.
Jika Sahabat telah yakin untuk melakukan konversi, ikutilah langkah-langkah berikut:
[1] Pertama, tutuplah dahulu semua program yg dijalankan pada hardisk yg hendak di konversi. Selain itu,
lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan konversi guna menghindari hal-hal yg tidak
diinginkan walaupun proses konversi ini tidak mempengaruhi dta yg terdapat dalam harddisk.
[2] Klik tombol “Start > All Program > Accessories”.
[3] Kemudian klik kanan mouse pada opsi “Command Prompt” dan pilihlah opsi “Run as
Administrator” yg muncul.

[4] Jika diminta password administrator, masukkanlah password tersebut apda kotak dialog yg muncul.

[5] Pada jendela Command Prompt yg muncul ketik “convert nama drive: /fs:ntfs”. Isikan nama drive
dengan huruf yg tertera pada drive yg akan dikonversi. Misal, “convert D: /fs:ntfs”. Perintah ini berarti
bahwa drive D akan dikonversikan ke dalam format NTFS.

[6] Sesudah itu tekan tombol “Enter”.
[7] Nantikan beberapa saat hingga proses konversi selesai dilakukan. Jika proses ini telah selesai, Sahabat
akan memperoleh keterangan pada jendela Command Prompt.
[8] Untuk memeriksa file harddisk yg telah berhasil dikonversi, maka bukalah “Windows Explorer” dan
klik kanan pada drive yg dikonversi tadi lalu pilih “Properties”. Sahabat akan mendapati file sistem yg
telah berubah.

16. Tambah Memori dengan Flasdisk
Biar komputer makin ‘kencang’, biasanya orang bisa menambah RAM alias memori. Tapi, ada beberapa
kasus yang bikin orang tidak bisa upgrade memori. Contohnya: bokek
, slot memori di motherboard
sudah habis, atau enggak bisa bongkar casing. Nah, buat orang-orang yang begitu, ada sebuah cara, yaitu
ReadyBoost.
ReadyBoost adalah sebuah fitur pada Windows 7 yang dapat digunakan untuk menambah kapasitas RAM.
Fitur ini pertama kali muncul di Windows Vista. Dengan ReadyBoost, kita bisa membuat sebuah USB flash
disk menambah kapasitas memori komputer. Eh, bukan cuma USB flash disk saja, kartu memori pun bisa.

ReadyBoost bisa dilakukan dengan instan. Kalau Sahabat kebetulan sudah punya USB flash disk, Sahabat
punya kesempatan menambah memori. Masalahnya tidak semua USB flash disk atau kartu memori bisa
digunakan untuk ReadyBoost.
USB flash disk atau kartu memori itu wajib memiliki kapasitas lebih besar dari 256MB. Gampanglah syarat
itu mah. Kapasitas terminim USB flash disk yang di jual sekarang ini rasanya 1GB. Nah, supaya bisa dipakai
buat ReadyBoost, sisa kapasitas yang tersedia harus lebih besar dari 256MB.
Syarat lainnya adalah USB flash disk harus diformat dengan sistem file NTFS, FAT16, FAT32, dan exFAT.
Sistem file yang disebut paling akhir itu baru didukung di Windows 7. Masih ada syarat lain, yaitu flash disk
harus punya kecepatan akses tidak tidak lebih dari 1 milidetik dan kecepatan bacanya minimal 2,5MB per
detik. Buruan lihat spesifikasi flash disk pas beli buat tahu hal ini.
Di Windows 7, kemampuan ReadyBoost ditambah. ReadyBoost di Windows Vista hanya mendukung 1 flash
disk. Di Windows 7, kita bisa pakai sampai 8 flash disk! Kapasitas maksimal yang bisa kita capai adalah 256.
Mantep kan?
Setting di Windows 7
Pengaturan ReadyBoost pada Windows 7 sangat mudah. Berikut ini langkah-langkah untuk mengaktifkan
ReadyBoost.
[1] Buka “Windows Explorer” dengan menekan tombol “Win + E”.
[2] Tancapkan flash disk ke komputer, lalu klik kanan pada drive flash disk, klik “Properties”.
[3] Setelah masuk ke kotak Properties, masuk ke tab “ReadyBoost”. Aktifkan “Use this
device” kemudian atur besar kapasitas yang akan digunakan. Pada contoh kapasitas yang akan digunakan
sebagai memori tambahan adalah 871MB. Klik “OK”.

Oh iya, kotak ini tampil beda kalau flash disk yang dicolok tidak mendukung. Kotak yang muncul berisi
tulisan “This device cannot be used for ReadyBoost” – jelas banget keterangannya.
[4] Jika ReadyBoost sudah aktif, maka muncul file bernama ReadyBoost dalam flash disk. Ukuran file-nya
sama kapasitas yang tadi sudah kita atur. Kita cukup sekali saja mengaktifkan ReadyBoost pada sebuah
flash disk. Tak perlu setiap mencolok flas disk. Tapi ada syaratnya. Yakni, jangan sampai file ReadyBoost
terhapus.
17. Optimalisasi Aplikasi-Aplikasi Program
Opsi-opsi yang dapat diatur untuk mengoptimalkan aplikasi-aplikasi Windows adalah seperti prioritas
program pada Task Manager, aplikasi yang sedang diluncurkan pada desktop, dan efek visual yang tidak
jarang turut mempengaruhi waktu loading software.
Namun, hal utama yang perlu menjadi perhatian ketika merasakan kinerja Windows Sahabat menurun
adalah standar minimum spesifikasi hardware komputer yang Sahabat gunakan. Jangan lupa untuk
memastikan kapasitas memori yang terpasang pada komputer tidak kurang dari 1GB atau 1024GB. Jika
demikian, ada baiknya jika upgrade memori dilakukan agar performa Windows dan komputer Sahabat
menjadi lebih baik.
Untuk lebih memahami tentang teknik-teknik optimalisasi aplikasi, ikuti langkah berikut:
1. Mengatur Prioritas Program di Task Manager
Task Manager juga dapat digunakan untuk mengatur prioritas program sehingga sebuah program
memperoleh prioritas lebih banyak dari pada program lainnya. Nah untuk mengatur prioritas sebuah
program, lakukan langkah singkat berikut:
[1] Klik kanan pada “Taskbar” yang kosong, lalu pilih “Start Task Manager”.

[2] Pada jendela Task Manager, pilihlah salah satu program yang hendak diprioritaskan.
[3] Setelah itu klik tombol kanan mouse pada program tersebut dan pilihlah opsi “Priority”. Lalu pilihlah
opsi“High” untuk menempatkan program tersebut sebagai program yang menjadi prioritas utama.

[4] Selanjutnya klik tombol “Change Priority” pada kotak dialog yang muncul untuk menerapkan
perubahan tersebut. Dengan langkah sederhana ini, cukup dapat meningkatkan kinerja aplikasi.

2. Mengatur Performa Terbaik untuk Program
Windows 7 juga menyediakan pengaturan untuk memaksimalkan performa program-program yang
dijalankan pada komputer Sahabat. Berikut ini pengaturan performa terbaik untuk program yang
digunakan:
[1] Masuklah ke jendela Control Panel. Lalu pilihlah opsi “System and Security”.
[2] Lantas pilihlah opsi “System”.
[3] Pada jendela System yang muncul, pilihlah opsi “Advanced System Setting” yang terdapat disisi kiri.
[4] Kemudian bukalah tab “Advanced” pada kotak dialog System Properties yang muncul dan pilihlah
tombol“Settings” di bagian “Performance”.

[5] Bukalah tab “Advanced” pada kotak dialog Performance Options. Lantas pilihlah opsi “Programs” di
bagian“Adjust for Best Performance of”.

[6] Jika sudah pilihlah tombol “Apply” dan lanjutkan dengan memilih tombol “OK”.
3. Mengatur Visual Effect untuk Optimalisasi Program.
Dengan cara ini dipastikan kinerja akan lebih cepat, dikarenakan tidak menggunakan efek visual yang akan
memberatkan kinerja komputer.
Cara ini sudah penulis tulis pada 20 cara terbaik tweaking windows 7.
4. Menambah RAM
Selain dengan menambah ukuran Virtual Memori, Memory Low juga bisa dihindari dengan cara
menambahkan RAM. Menurut penulis ini merupakan cara paling mudah dan efisien.
dan dijamin kinerja
komputer pasti tambah kenceng. Untuk itu carilah informasi mengenai tipe RAM yang Sahabat gunakan
pada komputer. Informasi ini bisa diperoleh dari komputer atau dari perusahaan yang menjual komputer
tersebut. Berbekal informasi tersebut, selanjutnya Sahabat bisa menambahkan RAM dari tipe yang sejenis.
18. Yakin Tak Perlu Fitur Pencarian

Ada Fitur pembuatan indeks di Windows 7. Indeks dibuat untuk mempercepat proses pencarian. Proses
Indeks bekerja dengan melakukan scan pada semua file dan folder, kemudian informasi yg didapat dicatat
pada sebuah tabel.
Ketika pengguna komputer mencari file, Windows tidak mencarinya secara langsung di dalam hard disk, tapi
cukup mencari di tabel. Makanya, pencarian jadi lauh lebih cepat.
Tapi, upaya bikin tabel itu yg berat. Pembuatan indeks berjalan pada background dan butuh hardware
komputer untuk melakukannya. Niscaya, dengan menonaktifkan pembuatan indeks, komputer akan lebih
baik dalam bekerja.
Pencarian jadi bagaimana? jadi lebih lambat, tapi Sahabat tetap bisa mencari file dengan cara lama – cara
Windows XP.
Caranya: Ketik “services.msc” setelah tombol “Start”. Pada Services yg muncul, klik 2 kali
pada “Windows Search”. Ubah “Startup Type” ke “Disable” dan klik “Stop” untuk menonaktifkan
service-nya. Terakhir, klik“OK”.

19. Browser Ringan, Komputer Cepat
Setiap add on yg Sahabat tambahkan pada browser membebani komputer. Soalnya, add-on juga butuh
memori buat bekerja. Kalau tidak percaya, coba jalankan browser dengan banyak add-on. Kemudian, coba
periksa kapasitas memori yg sedang dipakai di Task Manager.
Selain butuh memori, add-on browser juga bisa membuat koneksi internet melambat. Maklumlah, karena
beberapa add-on butuh koneksi internet terus-menerus. Add-on pada Firefox bisadihapus dari menu “Tools
> Add on”. Klik pada add-on yg tidak terpakai, klik “Uninstall”.

20. Optimalisasi Virtual Memori

Pada sebuah komputer terdapat dua tipe memori yakni Random Access Memory (RAM) dan Virtual Memory.
Setiap program pada komputer menggunakan RAM. Tetapi saat RAM tidak cukup untuk beberapa program
yang sedang dijalankan., maka Windows akan memindahkan informasi yang seharusnya disimpan pada RAM
ke file hardisk. File penyimpanan sementara ini disebut Paging File atau yang biasa disebut juga sebagai
Virtual Memory. Dengan memindahkan informasi ke dalam Paging File ini, maka RAM menjadi lebih kuat
untuk digunakan menjalankan program dengan baik.
Jika RAM dan Virtual Memory sama-sama lemah, maka akan muncul keadaan Low Memory. Keadaan Low
Memory ini dipicu oleh beberapa program yang dijalankan secara bersamaan atau ketika sebuah program
melepaskan memori yang tidak dibutuhkannya lagi (Memory Overuse atau Memory Leak). Berdasarkan
gambaran kondisi ini menunjukan Sahabat perlu melakukan langkah-langkah optimalisasi Virtual memory.
1. Menambah Ukuran Virtual Memory atau Paging File
Keadaan Low Memory ditandai dengan munculnya peringatan Low Memory dari Windows atau tampilan
menu-menu yang tidak memberikan respon ketika Sahabat memilih menu tersebut. Menu-menu tersebut
terkadang menghilang sehingga muncul area kosong berwarna putih.
Dalam keadaan ini Windows secara otomatis akan meningkatkan ukuran Virtual Memory. Namun Sahabat
pun bisa menambah ukuran Virtual Memory sendiri sesuai dengan kebutuhan. Caranya sebagai berikut:
[1] Masuklah terlebih dahulu ke “Control Panel > System and Security > System”.
[2] Pada jendela System yang muncul, pilihlah opsi “Advanced System Settings” yang terdapat disisi kiri
jendela.
[3] Lanjutkan dengan memilih tombol “Settings” di bagian “Performance” pada kotak dialog System
Properties yang muncul.

[4] Pada kotak dialog Performance Options yang muncul, bukalah tab “Advanced”. Kemudian klik
tombol“Change” di bagian “Virtual Memory”.

[5] Lantas lakukanlah pengaturan berikut ini pada kotak dialog Virtual Memory yang muncul:

 Nonaktifkan opsi “Automatically Manage Paging File Size for All Drives” sehingga tidak
tercentang.
 Pada bagian “Drive (Volume Label)”, pilihlah salah satu Drive yang ukuran Paging File-nya
hendak ditingkatkan.
 Pilih opsi “Custom Size”.
 Di kolom “Initial size” atau “Maximum Size” isikan nilai yang menunjukan ukuran baru Paging
File.

[6] Sesudah itu pilihlah tombol “Set” dan lanjutkan dengan memilih tombol “OK”.

Komputer membaca informasi pada RAM lebih cepat daripada di Paging File yang terdapat di dalam

harddisk. Karena itu hindari menambah ukuran Virtual Memory secara berlebihan sebab hal ini bisa
memperlambat kerja sebuah program.
Proses penambahan ukuran Paging File biasanya tidak diperlukan proses Restart. Tetapi jika Sahabat ingin
menurunkan ukuran Paging File, maka perlu dilakukan Restart pada komputer. Selain itu, sebaiknya
Sahabat tidak menonaktifkan Paging File ini ataupun menghapusnya.
2. Mencermati Program yang Menggunakan Memory Berlebihan atau Overuses Memory
Selain dengan meningkatkan ukuran Virtual Memory atau Paging File, Memory Low juga bisa hentikan
dengan mencermati program yang mengalami Memory Overuse atau Memory Leak. Nantinya jika Sahabat
menemukan program yang mengalami Memory Overuse atau Memory Leak, maka Sahabat bisa segera
menutup program tersebut sehingga keadaan Memory Low bisa dihentikan.
Untuk melihat program yang menggunakan memori paling banyak, ikutilah langkah singkat di bawah ini:
[1] Munculkan jendela Task Manager dengan menekan tombol “CTRL + Shift + Esc”. Atau klik tombol
kanan mouse pada area Taskbar yang kosong dan pilihlah opsi “Start Task Manager”.
[2] Kemudian bukalah tab “Process” pada jendela Task Manager yang muncul. Lantas klik “Memory
(Private Working Set)” agar nama-nama program diurutkan mulai dari program yang menggunakan
memori terbesar.

Sementara itu untuk memperbaiki kondisi Overuses Memory pada sebuah program, maka cobalah untuk
mencari Update program tersebut atau hubungi penyedia software untuk mencari informasi lebih lanjut.