MAKALAH Pengaturan Motor Kecepatan Motor
MAKALAH
Pengaturan Motor Kecepatan Motor DC Dengan Tegangan
Disusun oleh :
Aditya Bagas H
NIM :21060115060057
Adib Irfan A
NIM :21060115060058
Yazid Ardianto
NIM : 21060115060059
PSD III TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian motor DC
Komponen motor DC
Pengaturan kecepatan motor DC dengan tegangan dan potensiometer
Jenis-Jenis motor DC
Cara kerja motor DC
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaturan
Kecepatan Motor DC dengan Potensiometer ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Priyo Sasmoko selaku Dosen mata
kuliah
Mesin
Arus
Searah
yang
telah
memberikan
tugas
ini
kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada
sesuatu
yang
sempurna
tanpa
saran
yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Semarang, 28 November 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik ( gerak).
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah
membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang tersebut AC shunt
motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller rectifier yang digunakan untuk
memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik
apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi energy listrik menjadi energy
mekanik. motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor dan mengankat bahan.
2.
3.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan Motor DC?
b.
Apa saja komponen yang terdapat dalam Motor DC?
c.
Bagaimana Pengelompokan Motor DC?
d.
Bagaimana cara mengatur kecepatan motor dc dengan tegangan dan potensiometer?
Tujuan
a.
Untuk mengetahui apa itu motor DC
b.
Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam Motor DC
c.
Untuk mengetahui pengelompokan motor DC
d.
Untuk mengatahui cara mengatur motor DC dengan tegangan dan potensiometer
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor
DC digunakan
pada
penggunaan
khusus
dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
MOTOR DC
Sebuah motor DC magnet permanen biasanya tersusun atas magnet permanen, kumparan
jangkar, dan sikat (brush). Medan magnet yang besarnya konstan dihasilkan oleh magnet
permanen, sedangkan komutator dan sikat berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari sumber
di luar motor ke dalam kumparan jangkar. Letak sikat di sepanjang sumbu netral dari komutator,
yaitu sumbu dimana medan listrik yang dihasilkan bernilai nol. Hal ini dimaksudkan agar pada
proses perpindahan dari sikat ke komutator tidak terjadi percikan api. Medan stator memproduksi
fluks Φ dari kutub U ke kutub S. Sikat – arang menyentuh terminal kumparan rotor di bawah
kutub. Bila sikat – arang dihubungkan pada satu sumber arus serah di luar dengan tegangan V,
maka satu arus I masuk ke terminal kumparan rotor di bawah kutub Udan keluar dari terminal di
bawah kutub S. Dengan adanya fluks stator dan arus rotor akan menghasilkan satu
gaya F bekerja pada kumparan yang dikenal dengan gaya Lorentz. Arah Fmenghasilkan torsi
yang memutar rotor ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Kumparan yang membawa arus
bergerak menjauhi sikat – arang dan dilepas dari sumber suplai luar. Kumparan berikutnya
bergerak di bawah sikat – arang dan membawa arus I. Dengan demikian, gaya F terus menerus
diproduksi sehingga rotor berputar secara kontinyu.
2. Komponen-komponen Motor DC
Komponen Utama Motor DC
Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :
1. Kutub Medan Magnet
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan.
Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
2. Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan
motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub
utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
3. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.
3. Pengatur Kecepatan Motor DC dengan Tegangan dan Potensiometer
Penggunaan motor DC dewasa ini sudah sangatlah umum, salah satu kelebihan
motor DC adalah relatif gampang didapat dan mudah diatur kecepatan putarnya. Secara
umum pengaturan kecepatan motor DC adalah dengan menggunakan cara analog.
Gambar simulasi percobaan menggunakan multisim
percobaan 1
percobaan 2
4. Jenis-Jenis Motor DC
1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah / separately excited.
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan
motor DC.
Karakteristik Motor DC Shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan
mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).
3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd,
2002) :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Karakteristik Motor DC Seri
4. Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan
yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok
untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%)
tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon
4. CARA KERJA MOTOR DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan
yang
bisa
berputa
bebas
di
antara
kutub-kutub
magnet
permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet.
Motor Dc Sederhana
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Medan magnet
yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol
mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks.
Gambar diatas menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah
arah karena bentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada
arus mengalir pada konduktor tersebut. Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo)
diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan
berinteraksi dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak
ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah
jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas
konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada pengaturan kecepatan motor arus searah penguatan shunt dengan metode Ward
Leonard dilakukan denganmengubah-ubah tegangan terminal motor arus searah.
2.
Dari hasil pengujian, , maka dapat dilihat dengan bertambahnya nilai tegangan maka
kecepatan putaran motor juga akan bertambah.
3. Aplikasi darri motor DC yaitu pada motor penggerak wiper pada kendaraan bermotor. Mulai
dari kipas angin, motor wiper, pemutar CD, robot sederhana, dan mainan mobil-mobilan
anak-anak.
B. Saran
Motor DC merupakan suatu rangkaian motor listrik yang rumit karena terbagi dalam berbagai
jenis maka dari itu kami sebagai penulis makalah motor DC ini menyarankan agar
memperdalam materi tentang motor DC ini lebih lanjut supaya lebih menguasai dan memahami
materi tentang motor DC.
Daftar Pustaka
http://belajarelektronika.net/cara-mengatur-kecepatan-putaran-motor-dc/
http://daufwidiatmoko.blogspot.co.id/2014/04/pengaturan-kecepatan-motor-dc-dengan.html
Pengaturan Motor Kecepatan Motor DC Dengan Tegangan
Disusun oleh :
Aditya Bagas H
NIM :21060115060057
Adib Irfan A
NIM :21060115060058
Yazid Ardianto
NIM : 21060115060059
PSD III TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
Pengertian motor DC
Komponen motor DC
Pengaturan kecepatan motor DC dengan tegangan dan potensiometer
Jenis-Jenis motor DC
Cara kerja motor DC
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaturan
Kecepatan Motor DC dengan Potensiometer ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Priyo Sasmoko selaku Dosen mata
kuliah
Mesin
Arus
Searah
yang
telah
memberikan
tugas
ini
kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada
sesuatu
yang
sempurna
tanpa
saran
yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Semarang, 28 November 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik ( gerak).
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah
membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang tersebut AC shunt
motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller rectifier yang digunakan untuk
memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik
apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi energy listrik menjadi energy
mekanik. motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor dan mengankat bahan.
2.
3.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan Motor DC?
b.
Apa saja komponen yang terdapat dalam Motor DC?
c.
Bagaimana Pengelompokan Motor DC?
d.
Bagaimana cara mengatur kecepatan motor dc dengan tegangan dan potensiometer?
Tujuan
a.
Untuk mengetahui apa itu motor DC
b.
Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam Motor DC
c.
Untuk mengetahui pengelompokan motor DC
d.
Untuk mengatahui cara mengatur motor DC dengan tegangan dan potensiometer
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor
DC digunakan
pada
penggunaan
khusus
dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
MOTOR DC
Sebuah motor DC magnet permanen biasanya tersusun atas magnet permanen, kumparan
jangkar, dan sikat (brush). Medan magnet yang besarnya konstan dihasilkan oleh magnet
permanen, sedangkan komutator dan sikat berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari sumber
di luar motor ke dalam kumparan jangkar. Letak sikat di sepanjang sumbu netral dari komutator,
yaitu sumbu dimana medan listrik yang dihasilkan bernilai nol. Hal ini dimaksudkan agar pada
proses perpindahan dari sikat ke komutator tidak terjadi percikan api. Medan stator memproduksi
fluks Φ dari kutub U ke kutub S. Sikat – arang menyentuh terminal kumparan rotor di bawah
kutub. Bila sikat – arang dihubungkan pada satu sumber arus serah di luar dengan tegangan V,
maka satu arus I masuk ke terminal kumparan rotor di bawah kutub Udan keluar dari terminal di
bawah kutub S. Dengan adanya fluks stator dan arus rotor akan menghasilkan satu
gaya F bekerja pada kumparan yang dikenal dengan gaya Lorentz. Arah Fmenghasilkan torsi
yang memutar rotor ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Kumparan yang membawa arus
bergerak menjauhi sikat – arang dan dilepas dari sumber suplai luar. Kumparan berikutnya
bergerak di bawah sikat – arang dan membawa arus I. Dengan demikian, gaya F terus menerus
diproduksi sehingga rotor berputar secara kontinyu.
2. Komponen-komponen Motor DC
Komponen Utama Motor DC
Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :
1. Kutub Medan Magnet
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan.
Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
2. Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan
motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub
utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
3. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.
3. Pengatur Kecepatan Motor DC dengan Tegangan dan Potensiometer
Penggunaan motor DC dewasa ini sudah sangatlah umum, salah satu kelebihan
motor DC adalah relatif gampang didapat dan mudah diatur kecepatan putarnya. Secara
umum pengaturan kecepatan motor DC adalah dengan menggunakan cara analog.
Gambar simulasi percobaan menggunakan multisim
percobaan 1
percobaan 2
4. Jenis-Jenis Motor DC
1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah / separately excited.
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan
motor DC.
Karakteristik Motor DC Shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan
mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).
3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd,
2002) :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Karakteristik Motor DC Seri
4. Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan
yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok
untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%)
tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon
4. CARA KERJA MOTOR DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan
yang
bisa
berputa
bebas
di
antara
kutub-kutub
magnet
permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet.
Motor Dc Sederhana
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Medan magnet
yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol
mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks.
Gambar diatas menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah
arah karena bentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada
arus mengalir pada konduktor tersebut. Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo)
diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan
berinteraksi dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak
ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah
jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas
konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada pengaturan kecepatan motor arus searah penguatan shunt dengan metode Ward
Leonard dilakukan denganmengubah-ubah tegangan terminal motor arus searah.
2.
Dari hasil pengujian, , maka dapat dilihat dengan bertambahnya nilai tegangan maka
kecepatan putaran motor juga akan bertambah.
3. Aplikasi darri motor DC yaitu pada motor penggerak wiper pada kendaraan bermotor. Mulai
dari kipas angin, motor wiper, pemutar CD, robot sederhana, dan mainan mobil-mobilan
anak-anak.
B. Saran
Motor DC merupakan suatu rangkaian motor listrik yang rumit karena terbagi dalam berbagai
jenis maka dari itu kami sebagai penulis makalah motor DC ini menyarankan agar
memperdalam materi tentang motor DC ini lebih lanjut supaya lebih menguasai dan memahami
materi tentang motor DC.
Daftar Pustaka
http://belajarelektronika.net/cara-mengatur-kecepatan-putaran-motor-dc/
http://daufwidiatmoko.blogspot.co.id/2014/04/pengaturan-kecepatan-motor-dc-dengan.html