HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA

KE POSYANDU LANSIA BAROKAH

DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN

COLOMADU KARANGANYAR

  1) 2) 3)

Erinda Nur Pratiwi , Eni Rumiyati , Wijayanti

  1,2,3 Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

HULQGBÀRZHUV#\DKRR FRP

  

ABSTRAK

.HELMDNDQ SHOD\DQDQ NHVHKDWDQ XVLD ODQMXW GLWXMXNDQ XQWXN PHQLQJNDWNDQ GHUDMDW NHVHKDWDQ GDQ PXWX

NHKLGXSDQ ODQVLD 3RV\DQGX ODQVLD DGDODK SRV SHOD\DQDQ WHUSDGX XQWXN PDV\DUDNDW XVLD ODQMXW GL VXDWX

ZLOD\DK WHUWHQWX \DQJ VXGDK GLVHSDNDWL \DQJ GLJHUDNNDQ ROHK PDV\DUDNDW DJDU ELVD PHQGDSDWNDQ

SHOD\DQDQ NHVHKDWDQ 'XNXQJDQ NHOXDUJD VDQJDW EHUSHUDQ GDODP PHQGRURQJ PLQDW DWDX NHVHGLDDQ

ODQVLD XQWXN PHQJLNXWL NHJLDWDQ SRV\DQGX ODQVLD .HOXDUJD ELVD PHQMDGL PRWLYDWRU NXDW EDJL ODQVLD

DSDELOD VHODOX PHQ\HGLDNDQ GLUL XQWXN PHQGDPSLQJL DWDX PHQJDQWDU ODQVLD NH SRV\DQGX 7XMXDQ

SHQHOLWLDQ XQWXN PHQJHWDKXL KXEXQJDQ GXNXQJDQ NHOXDUJD GHQJDQ LQWHQVLWDV NXQMXQJDQ ODQVLD NH

SRV\DQGX ODQVLD GL 'XVXQ 'DUDWDQ .HSRK -HQLV SHQHOLWLDQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH GLVNULSWLI NRUHODVL

GHQJDQ SHQGHNDWDQ FURVV VHFWLRQDO 3RSXODVL SHQHOLWLDQ DGDODK ODQVLD GL 3RV\DQGX ODQVLD %DURNDK

GXVXQ 'DUDWDQ .HSRK PHOLEDWNDQ UHVSRQGHQ 'DWD \DQJ GLNXPSXONDQ ROHK SHQHOLWL DGDODK GDWD

SULPHU GHQJDQ PHQJXNXU GXNXQJDQ NHOXDUJD GDQ PHQJJXQDNDQ NXHVLRQHU GDWD GLRODK PHQJJXQDNDQ

ODQJNDK HGLWLQJ FRGLQJ WDEXODWLQJ +DVLO SHQHOLWLDQ PHQXQMXNNDQ EDKZD KDVLO DQDOLVLV GLSHUROHK QLODL

&KL 6TXDUH VHEHVDU GLEDQGLQJNDQ GHQJDQ QLODL &KL 6TXDUH WDEHO ! GHQJDQ QLODL

  

VLJQL¿NDQVL EHUDUWL DGD KXEXQJDQ \DQJ VLJQL¿NDQ DQWDUD GXNXQJDQ NHOXDUJD GHQJDQ

LQWHQVLWDV NXQMXQJDQ ODQVLD NH SRV\DQGX ODQVLD 6LPSXODQ KDVLO SHQHOLWLDQ WHUGDSDW KXEXQJDQ DQWDUD

GXNXQJDQ NHOXDUJD GHQJDQ LQWHQVLWDV NXQMXQJDQ ODQVLD NH SRV\DQGX ODQVLD GL GXVXQ 'DUDWDQ .HSRK

  7RKXGDQ &RORPDGX .DUDQJDQ\DU Kata kunci

GXNXQJDQ NHOXDUJD LQWHQVLWDV NXQMXQJDQ ODQMXW XVLD SRV\DQGX

  

ABSTRACT

(OGHUO\ KHDOWK FDUH SROLF\ LV LQWHQGHG WR LPSURYH WKH KHDOWK DQG TXDOLW\ RI OLIH RI WKH HOGHUO\ ,+& HOGHUO\

LV D SXEOLF KHDOWK SRVWV IRU WKH HOGHUO\ LQ D SDUWLFXODU DUHD WKDW KDV EHHQ DJUHHG XSRQ ZKLFK LV GULYHQ

E\ WKH FRPPXQLW\ ZKHUH WKH\ FDQ JHW KHDOWK FDUH )DPLO\ VXSSRUW ZDV LQVWUXPHQWDO LQ HQFRXUDJLQJ WKH

HOGHUO\ LQWHUHVW RU ZLOOLQJQHVV WR IROORZ WKH DFWLYLWLHV RI WKH HOGHUO\ QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU )DPLO\

FDQ EH D VWURQJ PRWLYDWRU IRU WKH HOGHUO\ LI WKH\ DOZD\V PDNH WKHPVHOYHV DYDLODEOH WR DVVLVW RU DFFRPSDQ\

WKH HOGHUO\ WR QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU 7KH DLP RI UHVHDUFK WR GHWHUPLQH WKH UHODWLRQVKLS RI IDPLO\

  

VXSSRUW ZLWK WKH LQWHQVLW\ RI WKH HOGHUO\ WR YLVLW WKH HOGHUO\ QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU LQ 'XVXQ 'DUDWDQ

.HSRK 7KLV UHVHDUFK XVHV GHVFULSWLYH PHWKRG ZLWK FURVV VHFWLRQDO FRUUHODWLRQ 7KH VWXG\ SRSXODWLRQ

ZDV HOGHUO\ LQ HOGHUO\ ,+& %DURNDK 'XVXQ 'DUDWDQ .HSRK LQYROYLQJ UHVSRQGHQWV 7KH GDWD FROOHFWHG

E\ WKH UHVHDUFKHU LV WKH SULPDU\ GDWD E\ PHDVXULQJ WKH VXSSRUW RI IDPLO\ DQG TXHVWLRQQDLUH GDWD ZHUH

SURFHVVHG XVLQJ WKH VWHS HGLWLQJ FRGLQJ WDEXODWLQJ 7KH UHVXOWV VKRZHG WKDW WKH UHVXOWV REWDLQHG E\

DQDO\VLV RI &KL 6TXDUH YDOXH RI FRPSDUHG ZLWK WKH YDOXH RI &KL 6TXDUH WDEOH ! ZLWK

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  

VLJQL¿FDQW YDOXH PHDQV WKDW WKHUH LV D VLJQL¿FDQW UHODWLRQVKLS EHWZHHQ IDPLO\ VXSSRUW

ZLWK WKH LQWHQVLW\ RI WKH HOGHUO\ WR YLVLW WKH HOGHUO\ QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU &RQFOXVLRQ 7KH UHVXOWV

RI WKH VWXG\ WKHUH LV D UHODWLRQVKLS EHWZHHQ IDPLO\ VXSSRUW ZLWK WKH LQWHQVLW\ RI WKH HOGHUO\ WR YLVLW WKH

HOGHUO\ LQ WKH YLOODJH QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU 0DLQODQG .HSRK 7RKXGDQ &RORPDGX .DUDQJDQ\DU

Keywords

IDPLO\ VXSSRUW LQWHQVLW\ RI WKH YLVLW HOGHUO\ QHLJKERUKRRG KHDOWK FHQWHU

  Pertambahan penduduk diseluruh dunia se- makin cepat, khususnya orang lanjut usia (lan- sia) diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar pada tahun 2005. Penduduk lanjut usia di Indonesia akan meningkat sekitar 11% pada tahun 2020 dengan pencapaian angka harapan hidup 70-75 tahun (Nugroho, 2000).

  Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, jumlah lansia mencapai 15,8 juta jiwa atau 7,6%. Pada tahun 2005 meningkat menjadi 18,2 juta jiwa atau 8,2%. Sedangkan pada 2015 diperki- rakan mencapai 24,4 juta jiwa atau 10%. Data Badan Pusat Statistik dan Departemen Sosial 2001 menyebutkan dari jumlah lansia yang men- capai 15,8 juta itu, 21,75% diantaranya dikategor- ikan sebagai lansia terlantar, sedangkan 33,89% masuk ke dalam rawan terlantar (Depkes, 2008).

  Terjadinya proses penuaan merupakan peris- tiwa yang sangat dialami dan semua manusia akan menghadapi masalah ini. Kapan persisnya seseorang mengalami usia lanjut tidaklah sama antara orang yang satu dengan orang yang lain- nya. Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa disadari oleh siapapun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya (Giriwijoyo & Kom- ariyah. 2003).

  Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemeerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyara- kat dan organisasi sosial dalam penyelenggara- annya. Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diseleng- garakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penye- lenggara (Erfandi, 2008).

  Lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari lingkungan tempat lansia itu tinggal (Nugroho, 2000). Pada umumnya para lanjut usia menikmati hari tuanya bersama dengan keluar- ganya, hal ini sesuai dengan nilai sosial budaya timur yang menyatakan bahwa orang tua yang telah berusia lanjut itu berhak dan pantas meneri- ma perhatian dengan penuh penghormatan dan kemuliaan di tengah-tengah keluarganya (Dhar- madi, 2005).

1. PENDAHULUAN

  Berdasarkan studi pendahuluan, di Posyan- du Barokah dusun Daratan Kepoh ada program bagi lansia yaitu posyandu lansia yang diadakan setiap 1 bulan sekali pada tanggal 10 pada awal kegiatan banyak lansia yang berkunjung hampir semua lansia bersedia mengikuti kegiatan, akan tetapi pada setiap kegiatan lansia yang datang semakin berkurang, sehingga terlihat sekali berkurangnya lansia yang datang ke posyandu dari setiap kegiatan. Pada setiap kegiatan tidak banyak juga lansia yang datang diantar atau di- dampingi keluarga, lansia cenderung datang sendiri tanpa diantar keluarga. Sehingga keluarga yang tidak mendampingi lansia, kemungkinan lansia akan lupa jadwal kapan berkunjung ke po- syandu.

  2. PELAKSANAAN

  a. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian bertempat di Posy- andu Lansia Barokah Dusun Daratan Kepoh Tohudan Colomadu Karanganyar. Waktu penelitian pada tanggal 31 Maret sampai 10 April 2011.

  b. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah selu- ruh lansia yang tercatat di Posyandu Lansia Barokah Dusun Daratan Kepoh yaitu ber- jumlah 46 orang.

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  c. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah meng- gunakan teknik

  WRWDO SRSXODVL yaitu teknik

  penentuan sampel bila semua anggota popu- lasi digunakan sebagai sampel (Setiawan, et al, 2010). Sampel dalam penelitian ini se- jumlah 46 responden.

  3. METODE PENELITIAN

  Desain penelitian menggunakan metode deskriptif korelasi, dengan menggunakan pen- dekatan cross sectional, yaitu

  YDULDEHO LQGHSHQ- dent dan YDULDEHO GHSHQGHQW diukur pada saat yang sama.

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

  (Sumber: Data Primer, 2011)

  Berdasarkan karakteristik responden menu- rut dukungan keluarga pada diagram 4.1. mayo- ritas dukungan keluarga yang kurang sebanyak 30 responden (65,22%) dan dukungan keluarga yang baik sebanyak 16 responden (34,78%).

  Dukungan keluarga yang kurang terhadap lansia dapat dipengaruhi oleh kelas sosial, ben- tuk-bentuk keluarga, latar belakang keluarga, tahap siklus kehidupan keluarga, sosial ekonomi orang tua, model-model peran peristiwa situa- sional khususnya masalah-masalah kesehatan atau sakit (Friedman, 2003). Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Intensitas Kunjungan Lansia tahun 2011.

  (Sumber : Data Primer, 2011) (Sumber : Data Primer, 2011)

  Berdasarkan karakteristik responden ber- dasarkan intensitas kunjungan pada diagram 4.2. diketahui bahwa kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 31 responden (67,39%), kunjungan lansia yang datang rutin se- banyak 15 responden (32,61%) dan lansia yang tidak datang sama sekali ke posyandu lansia yaitu tidak ada (0%).

  Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan ber- sama lansia (Akhmadi, 2009).

  Dukungan sosial yaitu sebagai adanya ke- nyamanan, perhatian, penghargaan atau me- nolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan sosial tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Dukungan sosial juga disebut sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bentuan, yang nyata atau tingkah laku yang di- berikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dpaat mem- berikan keuntungan emosional atau berpengaruh dalam tingkah laku penerimanya (Kuntjoro & Zainuddin, 2008).

  Data yang diambil adalah data primer ke- mudian dilakukan data dan didapatkan gambar- an umum hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia. Berikut ini adalah hasil penelitian secara rinci. Diagram 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tahun 2011

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  a. Dukungan keluarga mayoritas kurang yaitu sebanyak 30 responden (65,22%).

  tahuan Lansia tentang Posyandu Lansia GHQJDQ )UHNXHQVL 0HQJXQMXQJL 3RV\DQGX /DQVLD GL GXVXQ 7RPSH\DQ 7HJDOUHMR <RJ\D- NDUWD KTI.

  Ismawati, Cahyo. 2010. Posyandu dan Desa Sia- ga. Nuha Medika, Yogyakarta. Lusi. 2006. Hubungan antara Tingkat Penge-

  3HUEHGDDQ .DUDNWHULVWLN /DQMXW Usia Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Ke- JLDWDQ 3RV\DQGX /DQVLD GL :LOD\DK .HUMD 3XVNHVPDV 0DQWULMHURQ <RJ\DNDUWD. KTI.

  Hidayati. 2002.

  VLD .HVHKDWDQ .HOXDUJD Available online: KWWS HUIDQGL KWPO

  EGC, Jakarta. Erfandi. 2008. Pengelolaan Posyandu Lan-

  6. REFERENSI Damin. 2003. Metode Penelitian Kebidanan.

  0,002 <0,05) antara dukungan keluarga de- ngan intensitas kunjungan lansia ke posy- andu lansia.

  b. Intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia yang paling banyak adalah kadang- kadang sebanyak 31 responden (67,39%). F $GD KXEXQJDQ \DQJ VLJQL¿NDQ S YDOXH

  5. KESIMPULAN

  Diagram 4.3. Distribusi frekuensi hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia tahun 2011.

  Manfaat dukungan keluarga dalam kunjung- an lansia ke posyandu lansia merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan keluarga, sebab keluarga merupakan orang terdekat dengan lan- sia. Apakah keluarga lansia dapat mendukung atau tidak mendukung kunjungan lansia ke po- syandu lansia sehingga dapat mempengaruhi keteraturan kunjungan lansia ke posyandu lansia. Dukungan keluarga berwujud anjuran-anjuran dari pihak keluarga selama lansia berkunjung ke posyandu lansia diharapkan dapat membantu keteraturan kunjungan lansia ke posyandu lansia (Markaento, 2003).

  'DUL DQDOLVLV GDWD GLGDSDWNDQ QLODL VLJQL¿NDQ (p value 0,002<0,05), artinya ada hubungan se- FDUD VLJQL¿NDQ DQWDUD GXNXQJDQ NHOXDUJD GHQJDQ intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia.

  Maka Ho ditolak dan Ha diterima.

  dk = 2 taraf signifkan 5% X 2 tabel 5,591 didapat- kan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (9,975 > 3,481).

  tion Ver. 16.0) didapatkan p value 0,002 dengan

  Hubungan dukungan keluarga dengan inten- sitas kunjungan lansia pada tabel 4.1. menunjuk- kan bahwa dari hasil uji chi-square menggunakan SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solu-

  Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga de- ngan intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia barokah di dusun Daratan Kepoh Tohudan Colomadu Karanganyar tahun 2011.

  Dukungan keluarga yang baik dengan in- tensitas kunjungan lansia yang datang rutin se- banyak 10 responden (21,74%) dan dukungan keluarga yang baik dengan intensitas kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 6 re- sponden (13,04%).

  Hubungan Dukungan Keluarga dengan Intensitas Kunjungan pada tabel 4.1. menun- jukkan bahwa dukungan keluarga yang kurang dengan intensitas kunjungan lansia yang datang rutin sebanyak 5 responden (10,87%), lebih ke- cil daripada dukungan keluarga dalam kategori kurang dengan intensitas kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 25 responden (54,35%).

  (Sumber : Data Primer, 2011) (Sumber : Data Primer, 2011)

4.2 Analisa Bivariat

  GHQJDQ 3HULODNX /DQMXW 8VLD +LSHUWHQVL GDODP 0HQJRQWURO .HVHKDWDQQ\D GL :LOD\DK .HUMD 3XVNHVPDV 0HOXU 3HNDQEDUX KTI.

  Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Metodologi Peneli-

  Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfa Beta, Bandung. =XO¿WUL Hubungan Dukungan Keluarga

  Raga Kesehatan dan Kebugaran Jasmani /DQMXW 8VLD. UPI, Bandung.

  Santoso Giriwijoyo dan Komariyah. 2003. Olah

  OLWLDQ .HVHKDWDQ Pustaka Rihama, Yogya- karta.

  Cipta, Jakarta. Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik untuk Pene-

  WLDQ .HVHKDWDQ PT. Rineka Cipta, Jakarta Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka

  KWWS PDVPDPDG EORJVSRW FRP. 27 Maret 2010.

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  Mamad. 2010. Peran Keluarga dalam Kesehat- an. Nursing Community.

  8VLD PHQMHODQJ Majalah Kesehatan Masyarakat no. 59.

  3HQGHNDWDQ .RPSUHKHQVLI WHU- KDGDS 3HUDZDWDQ .HVHKDWDQ 3DGD /DQMXW

  Makmun. 2010.

  Mandiri. Available online: KWWS JHE\DUSR- V\DQGX FRP QVJHPUL FRP LQGH[ SKS 23 November 2010.

  Majalah Gemari. 2006. Membangun Posyandu

  • oo0oo-