Perwal no.19 tahun 2012 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2012 NOMOR 19

PERATURAN WALIKOTA KOTA SEMARANG
NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN WALIKOTA
KEPADA CAMAT KOTA SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SEMARANG,
Menimbang : a. bahwa
dalam
rangka
meningkatkan
efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, dipandang perlu adanya pelimpahan
kewenangan Pemerintahan kepada Camat;

b. bahwa Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2009 tentang
Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat, tidak
sesuai lagi dengan kondisi yang ada dan oleh karena itu
perlu
dilakukan
penyesuaian
kewenangan
yang
dilimpahkan kepada Camat;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas,
perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang tentang
Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat.
Mengingat : 1. Undang7Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah7daerah
Kota
Besar
dalam

lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa
Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta;
2. Undang7Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang7
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang7Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59), Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 197 6 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3079);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang
Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah

Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan
Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah
Pemerintahan Daerah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4826);
7. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah
Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 18);

8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan
Kelurahan Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Semarang Nomor 27);
9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 18 Tahun 2011
tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 63);
10. Peraturan Walikota Semarang Nomor 34 Tahun 2009
tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan
Yang Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat Kota
Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2009
Nomor 34);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 34 TAHUN
2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN
YANG
MENJADI
KEWENANGAN
WALIKOTA KEPADA CAMAT KOTA SEMARANG.

Pasal 1
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 34
Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Walikota Kepada Camat Kota Semarang (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2009 Nomor 34), diubah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini.
Pasal 2
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota
Semarang.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 12 Juni 2012
WALIKOTA SEMARANG

ttd
H. SOEMARMO HS
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 12 Juni 2012
Plt. SEKRETARIS DAERAH
KOTA SEMARANG
ttd
HADI PURWONO
Asisten Administrasi
Informasi dan Kerjasama

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 19

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR
: 19 Tahun 2012
TANGGAL
: 12 Juni 2012

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN WALIKOTA KEPADA CAMAT KOTA

SEMARANG

NO

BIDANG

1

2

1

PENDIDIKAN

RINCIAN KEWENANGAN
WALIKOTA YANG
DIDELEGASIKAN
KEPADA CAMAT
3


BENTUK
PELAKSANAAN
4

1. Fasilitasi peningkatan
peran serta
masyarakat di bidang
pendidikan.

1. Melaksanakan
koordinasi
dengan UPTD
Pendidikan
Kecamatan
dalam rangka
penyediaan
sarana
prasarana
pendidikan
untuk

masyarakat;
2. Fasilitasi
penyelenggaraan
sosialisasi
tentang
pentingnya
peran serta
masyarakat di
bidang
pendidikan;
3. Membentuk tim
/ kelompok di
masyarakat
untuk membuat
agenda kegiatan
di bidang
pendidikan; dan
4. Pemberian
rekomendasi
kegiatan di

bidang
pendidikan.

2. Koordinasi dalam
penyelenggaraan
pendidikan di wilayah
kecamatan.

1. Mengadakan
koordinasi dan
visitasi ke
lembaga
penyelenggara
pendidikan
Kecamatan
bersama Kepala
UPTD
Pendidikan
Kecamatan; dan
2. Melakukan

koordinasi
dengan lembaga
masyarakat,
PKK, Pusat
Kegiatan Belajar

PENANGGUNG
JAWAB /
PEMBINA
TEKNIS
5
DINAS
PENDIDIKAN

Masyarakat
(PKBM) dan
lain7lain untuk
mendorong
peran serta
masyarakat
Kecamatan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan.

2

KESEHATAN

3. Rekomendasi ijin
penyelenggaraan
pendirian tempat
pendidikan non
formal

Pemberian
rekomendasi
penyelenggaraan
dan pendirian
tempat pendidikan
non formal.

1. Koordinasi
pengawasan dan
penanggulangan
masalah kesehatan
akibat bencana.

1. Mengkoordinasi
penanggulangan
masalah
kesehatan
akibat bencana
di wilayah
kerjanya;
2. Pembentukan
tim gerak cepat
penanggulangan
bencana dan
wabah;
3. Menggkoordinir
dan mencatat
data masalah
kesehatan
akibat bencana;
dan
4. Mengkoordinir
penanggulanga
n bencana
bidang
kesehatan di
wilayahnya.

2. Menyiaplan data
dasar di wilayah yang
berhubungan dengan
kesehatan lingkungan

Pendataan wilayah
yang berhubungan
dengan kesehatan
lingkungan seperti
data rumah,
jamban, sarana air
bersih, tempat7
tempat umum,
fasilitas kesehatan,
sarana pendidikan.

3. Pemantauan
pertumbuhan
(tumbuh kembang)
anak/balita melalui
pemberdayaan
posyandu.

1. Fasilitasi
Pendampingan
penanganan
kasus gizi
buruk;

DINAS
KESEHATAN

2. Melaporkan
segera adanya
kasus gizi
kurang dan gizi
buruk di
wilayahnya;
3. Melakukan
monitoring
tindak
langsung gizi
buruk; dan
4. Melakukan
pendampingan
kasus gizi
buruk.
4. Menggerakkan
masyarakat dalam
Posyandu,
Pemberantasan
Sarang Nyamuk
(PSN), Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS), Gerakan
Sayang Ibu (GSI)
Kelurahan Siaga dan
Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di
wilayahnya

1. Menggerakkan
PSN dan
pemantauan
jentik nyamuk
antara lain :
a. menyiapkan
data Angka
Bebas Jentik
(ABJ);
b. melakukan
gerakan
Pemeriksaan
Jentik Rutin
(PJR);
c. menggerakk
an PSN di
wilayahnya;
dan
d. melakukan
monitoring
hasil
pemantauan
jentik.
2. Penggerakan
perilaku hidup
bersih dan
sehat (PHBS)
a. menyiapkan
data PHBS;
b. menggerakk
an PHBS di
wilayahnya;
dan
c. melakukan
monitoring
hasil PHBS.
3. Menggerakkan
Posyandu
a. menyiapkan
data
Posyandu
strata dan
kader;
b. menggerakk
an Posyandu
di
wilayahnya;
dan

c. melakukan
monitoring
posyandu.
4. Pembinaan
Kelurahan
Siaga
a. menyiapkan
data
kelurahan
siaga;
b. menggerakk
an kegiatan
kelurahan
siaga; dan
c. melakukan
monitoring
keluarga
siaga.
5. Gerakan
Sayang Ibu dan
Bayi (GSIB)
a. melakukan
fasilitasi
pendataan
ibu hamil,
ASI
eksklusif,
KB,
kematian
Ibu,
kehamilan
bayi
b. mengkoordin
asikan
pelaksanaan
kegiatan
GSIB tingkat
kecamatan
secara lintas
sektoral
6. Tim Pembinaan
UKS
Pembinaan dan
monitoring
evaluasi
kegiatan
sekolah di
bidang
kesehatan
bersama
instansi terkait
di wilayah
kerjanya.
3

PEKERJAAN
UMUM

1. Penyelenggaraan
pemeliharaan berm
dan Pemeliharaan
trotoar di lingkungan
permukiman.

Mendata trotoar
dan Bern yang
rusak di
wiliyahnya.

DINAS BINA
MARGA

2. Pembuatan
rekomendasi izin
jalan masuk
pekarangan
termasuk jalan
masuk rumah7rumah
non komersial di
komplek
perumahan/pemuki
man.

1. Mengawasi
apabila di
wilayahnya ada
yang
membangun.
2. Memberikan
rekomendasi
dan diteruskan
ke Dinas Bina
Marga untuk
proses
perijinannya.

3. Pengawasan dan
pelaporan penggalian
jalan trotoar pada
jalan umum dan
jalan lingkungan
yang dilaksanakan
oleh Instansi
Pengelola Utilitas
(PDAM, Listrik,
TELKOM).

1. Mengawasi
apabila di
wilayahnya ada
yang
melakukan
penggalian.
2. Melaporkan
kepada Dinas
Bina Marga.

4. Pengawasan
pembangunan sarana
Pemerintahan.

1. Menginventari7
sir sarana
pemerintahan
khususnya
jalan dan
jembatan yang
ada di
wilayahnya.
2. Melaporkan
data jalan dan
jembatan yang
rusak di
wilayahnya.

5. Penyelenggaraan
pemeliharaan
drainase di
lingkungan
permukiman.

1. Optimalisasi
operasional
pemeliharaan
drainase di
lingkungan
permukiman
dengan
melibatkan
partisipasi
masyarakat
sehingga
tercipta rasa
memiliki
masyarakat
terhadap
saluran
drainase di
lingkungannya
Lebar ≤ 50 cm.
2. Inventarisasi
saluran
drainase di
lingkungan
permukiman /
L < 50 cm
(lebar).

DINAS PSDA &
ESDM

3. Inventarisasi
kerusakan
saluran
drainase di
lingkungan
permukiman.
4. Pemberdayaan
masyarakat
untuk
memperbaiki
kerusakan
saluran
drainase di
lingkungan
permukiman.
5. Pemeliharaan
operasional
saluran7saluran
drainase di
lingkungan
permukiman /
L < 50 cm
(lebar).
6. Pengawasan
bantaran dan garis
sempadan sungai
dan / atau saluran di
wilayah kecamatan.

1. Pengawasan
dan
pengendalian
penggunaan
bantaran dan
garis sempadan
sungai dan
atau saluran di
wilayah
kecamatan
yang berpotensi
2. Pembinaan dan
peningkatan
kesadaran
masyarakat
terhadap fungsi
bantaran, garis
sempadan
sungai dan
saluran
bersama
instansi terkait.
3. Peringatan
terhadap
bangunan7
bangunan liar
di atas
bantaran
sungai /
saluran sungai
dengan
prosedur.

4. Pengusulan
penindakan
terhadap
pelanggaran
penggunaan
bantaran, garis
sempadan
sungai dan
saluran di
wilayah
kecamatan
yang berpotensi
menimbulkan
bahaya dan
kerusakan
kepada Satpol
PP dan instansi
terkait.
7. Rekomendasi ijin
penyambungan jalan
masuk
saluran/sungai di
bawah atau sama
dengan 1 meter

1. Fasilitasi
pengawasan
terhadap ijin
penyambungan
jalan masuk
saluran /
sungai pada
jalan raya
dengan bentang
di bawah 1
meter.
2. Pemberian
surat pengantar
permohonan
ijin
penyambungan
jalan masuk
saluran /
sungai dengan
bentang di
bawah 1 meter.
3. Pengawasan
terhadap
penyambungan
Jalan Masuk
(PJM) di atas
saluran dengan
bentang di
bawah 1 meter
4. Peringatan
terhadap PJM
di atas saluran
dengan bentang
di bawah 1
meter yang
tidak
berijin/melangg
ar aturan.

8. Pendataan lampu
Penerangan Jalan
Umum (PJU)
Swadaya Masyarakat
dan pengembang /
Pihak Ketiga.

Mendata lampu
PJU yang
dilaksanakan
secara swadaya
masyarakat dan
oleh pengembang
pada jalan
lingkungan dan
pemukiman yang
ada di daerah
pemukiman atau
perumahan.

9. Pengawasan
terhadap lampu
Penerangan Jalan
Umum (PJU) yang
mati / rusak.

Pengawasan dan
monitoring
terhadap kondisi
lampu yang mati /
rusak selanjutnya
dilaporkan pada
dinas teknis (Dinas
PJPP) melalui
posko gangguan
PJU dengan nomor
telepon (024)
3583892 atau
tertulis melalui
surat, sedangkan
penanganan dan
perbaikan /
pemeliharaan.

10.Pengawasan dan
penertiban reklame
non permanen
komersial yang
terpasang melintang
di jalan, di paku di
pohon, diikat di tiang
PJU, tiang telepon, di
pagar, di taman, di
sarana pendidikan,
sarana ibadah dan di
kantor Pemerintah.

Pelaksanaan
kegiatan
pengawasan dan
penertiban
spanduk yang
terpasang
melintang di jalan
dan di paku di
pohon di jalan
lingkungan
permukiman.

11.Pengawasan
pendataan dan
pelaporan
pemasangan reklame
non komersial
permanent (reklame
yang diselenggarakan
untuk kegiatan dan
berjangka waktu
maksimal 1 bulan,
bahan yang
digunakan kain,
triplek, bambu, dan
sejenisnya (banner,
spanduk, umbul7
umbul, baliho,
poster, stiker,
selebaran) dan
reklame permanan
(reklame yang
menggunakan bahan

Pelaksanaan
kegiatan
pengawasan,
pendataan dan
pelaporan
reklame
komersial
permanen dan
non permane di
lingkungan
permukiman.
Pemasangan
poster/stiker/
selebaran dalam
satu wilayah
kecamatan.

DINAS
PENERANGAN
JALAN DAN
PENGELOLA7
AN REKLAME

dari besi dengan
konstruksi permanen
seperti miniboard,
midiboard, billboard,
neon box, dll
4

PERUMAHAN 1. Mengkoordinasi
sosialisasi peraturan
perundang7undangan
di bidang
perumahan.

1. Memfasilitasi
kegiatan
sosialisasi di
bidang
perumahan
yang
dilaksanakan
oleh
Pemerintah
Kota Semarang.
2. Pendampingan
kepada Tim
sosialisasi
peraturan
perundang7
undangan Kota
Semarang.
3. Membuat surat
perintah
kepada Kepala
Kelurahan yang
bersangkutan
untuk
mengundang
warganya
sebagai peserta
sosialisasi.

2. Mengkoordinasi
Pendataan dan
pengawasan IMB dan
HO

1. Menginventari7
sir / data base
bangunan
rumah yang
sudah dan
belum
mempunyai
IMB.
Mendata dan
melaporkan
perkembangan
jumlah
bangunan /
rumah yang
sudah dan
belum
mempunyai
IMB.
2. Menginventarisi
r / data base
bangunan
usaha yang
sudah dan
belum
mempunyai ijin
gangguan (HO).
Mendata dan
melaporkan
perkembangan
jumlah
bangunan /
rumah yang

DINAS TATA
KOTA DAN
PERUMAHAN

sudah dan
belum
mempunyai ijin
gangguan (HO).
5

PERHUBUNG 1. Pengawasan
7AN
penyelenggaraan
perparkiran pada
jalan umum

2. Pengawasan rambu7
rambu lalu lintas di
lingkungan jalan
permukiman dan
jalan umum.

1. Pengusulan
lahan baru
parkir tepi jalan
umum kepada
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika.
2. Menginformasik
an ke Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan Informatika
terhadap
penggunaan
parkir tepi jalan
umum yang
berpotensi
melanggar
ketentuan dan
menganggur
fungsi jalan.
1. Pengawasan
dan
pemantauan
atas rambu lalu
lintas dan
traffic light
yang terpasang.
2. Fasilitasi
ekstensi
kemanfaatan
rambu7rambu
lalu lintas
traffic light,
marka jalan
dan pagar
pengaman jalan
bagi
masyarakat
pengguna jalan.
3. Pemantauan
dan
penginformasia
n di lapangan
secara berkala
terhadap
rambu lalu
lintas traffic
light yang
terpasang di
wilayahnya.
4. Pengusulan
pemasangan
rambu7rambu /
Alat Pemberi
Isyarat Lalu
Lintas (APILL)
pagar

DINAS
PERHUBUNG7
AN DAN
KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA

pengaman dan
marka jalan
kepada Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan Informatika
dan instansi
terkat.
5. Menggerakkan
swadaya
masyarakat
untuk berperan
serta dalam
pengadaan dan
pemeliharaan
rambu7rambu
lalu lintas di
permukiman.
6

LINGKUNG7
AN HIDUP

1. Pemantauan dan
penyediaan lokasi
Tempat Pembuangan
Sampah (TPS).

1. Menetapkan
titik TPS di
wilayahnya
antara lain :
a. mengadakan
koordinasi
dengan
kelurahan
dan warga
masyarakat
untuk
pencapaian
titik TPS;
dan
b. mengusulka
n penetapan
titik TPS di
wilayahnya
kepada unit
kerja teknis.
2. Memantau dan
membersihkan
lokasi
lingkungan TPS
serta
keberadaan TPS
a. Melaksana7
kan
pemantauan
lapangan
terhadap
TPS di
wilayahnya;
b. menyiapkan
sumber daya
(sarana,
prasarana,
personil dan
pembiayaan)
pembersihan
TPS; dan
c. melaksana7
kan
pembersihan
TPS dan

DINAS
KEBERSIHAN
DAN
PERTAMANAN

lingkungann
ya setiap
hari.
2. Pemantauan
kebersihan dan
pertamanan di
wilayah masyarakat
kecamatan.

1. Memantau
pelayanan
pengangkutan
sampah dari
sumber sampah
ke TPS.
menugaskan
lurah untuk
menggerakk
an KSM dan
pemantau
layanan
pengangkut7
an sampah
dari sumber
sampah ke
TPS; dan
mengkoor7
dinasikan
penyelengga7
raan
pengangkut7
an sampah
dari sumber
sampah ke
TPS.
2. Melaksanakan
pemantauan
kondisi
kebersihan
wilayah pada
titik7titik rawan
kebersihan
(saluran,
trotoar, jalan
protokol dan
lain7lain).
melaporkan
dan
membuat
usulan
terkait
dengan
kebersihan
wilayah
kepada unit
kerja teknis
3. Mengadakan
pemantauan di
bidang
pertamanan
(penghijauan
dan taman) di
wilayah
kecamatan

3. Memantau dan
melaporkan
penyelenggaraan
penghijauan dan
perawatan wilayah
kecamatan.

a. Melaksana7
kan
pemantauan
kondisi
penghijauan
estetika
taman
b. melaporkan
dan
membuat
usulan
terkait
dengan
penghijauan
dan taman
di wilayah
kepada unit
kerja teknis.
c. menjaga
kelestarian
pohon dan
taman.
4. Pengawasan
terhadap
kegiatan yang
berpotensi
terhadap
kerusakan
pohon
penghijauan
dan taman.
Menggerak7
kan swadaya
masyarakat
dalam upaya
menjaga
kelestarian
penghijauan
dan taman
di wilayah
kecamatan
dengan
dukungan
dinas/insta7
nsi terkait.
5. Menjaga
kebersihan
lingkungan
wilayah
Memantau
dan
menugaskan
lurah untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan
di wilayah
masing7
masing.
1. Memantau dan
melaporkan
hasil
penyelenggar7
aan
penghijauan

dan pembuatan
tanaman serta
pemeliharaan di
wilayah
Kecamatan
dengan
dukungan
dinas/instasi
terkait.
2. Melaksanakan
penanaman
pohon
penghijauan
dan pembuatan
taman serta
pemeliharaan di
wilayah
Kecamatan
dengan
dukungan
dinas/instasi
terkait.
4. Peningkatan
pelaksanaan kegiatan
kebersihan kawasan
perkotaan.

1. Melaksanakan
kegiatan dalam
rangka
peningkatan
kualitas
kebersihan di
wilayah
kecamatan.
2. Memfasilitasi
kegiatan
peningkatan,
pemahaman
masyarakat
mengenai
kebersihan dan
lingkungan
hidup.
3. Memfasilitasi
pelaksanaan
sosialisasi
pengelolaan
sampah
berbasis
masyarakat
meliputi :
a. Sistem
pengelolaan
sampah
terpadu (3R)
berbasis
masyarakat
skala rumah
tangga dan
skala
kawasan.

b. Alur
penanganan
sampah dan
pengelolaan
sampah
dengan
prinsip
reduce,
reuse dan
recycle.

7

PERTANAH7
AN

5. Pendataan dan
pemantauan untuk
perlindungan flora,
fauna dan komponen
lingkungan hidup
yang perlu dijaga
kelestariannya
(seperti sendang,
sumber mata air).

1. Memfasilitasi
pelaksanaan
pendataan dan
pemantauan
kondisi flora,
fauna dan
komponen
lingkungan
hidup.
2. Pemantauan
terhadap
kegiatan yang
berpotensi
menimbulkan
kerusakan flora
fauna dan
komponen
lingkungan
hidup.

1. Pendataan
pengawasan dan
pengendalian
pemanfaatan tanah
milik Pemerintah
Kota Semarang dan
tanah Negara.

1. Memfasilitasi
Pendataan,
Pengawasan
dan
Pengendalian
Pemanfaatan
tanah milik
Pemerintah
Kota Semarang.
2. Mengadakan
pengawasan
dan
Pengendalian
Pemanfaatan
tanah milik
Pemerintah
Kota Semarang
yang
penggunaannya
adalah
Kecamatan dan
Kelurahan.

2. Memberikan surat
pengantar/keteranga
n tidak sengketa.

Pemberian surat
pengantar
keterangan tanah
tidak sengketa

BAGIAN TATA
PEMERINTAH
AN

8

BIDANG
KEPENDU7
DUKAN DAN
CATATAN
SIPIL

Penyelenggaraan
administrasi dan
pendaftaran penduduk
meliputi :

1. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Ahli Waris;
2. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Kelahiran;
3. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Kematian;
4. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Lahir Mati;
5. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Perkawinan;
6. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Jaminan Bertempat
Tinggal;
7. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Pindah antar
Kecamatan dalam
wilayah Kota
Semarang;
8. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan
Pindah Datang
Penduduk WNI antar
Kecamatan dalam
Daerah;
9. Pelayanan Penerbitan
Surat Pengantar
Permohonan
Pembuatan Kartu
Tanda Penduduk
(KTP).
10. Pelayanan Penerbitan
Surat Pengantar
Permohonan
Pembuatan Kartu
Keluarga (KK)
9

PEMBERD7
AYAAN
PEREMPUAN
DAN
PERLINDU7
NGAN ANAK

1. Koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan terutama
perlindungan
terhadap kekerasan,
tenaga kerja
perempuan,
perempuan lanjut
usia dan penyandang
cacat, dan
perempuan di daerah
konflik dan daerah
yang terkena

Penyelenggaraan
Administrasi
Kependudukan di
Kecamatan
berdasarkan Surat
Keterangan /
Pengantar dari
Kelurahan berupa :
1. Surat
Keterangan
Kelahiran
2. Surat
Keterangan
Lahir Mati
3. Surat
Keterangan
Kematian
4. Surat
Keterangan Ahli
Waris
5. Surat
Keterangan
Perkawinan
6. Surat
Keterangan
Jaminan
Bertempat
Tinggal
7. Surat
Keterangan
Pindah antar
Kecamatan
dalam Wilayah
Kota Semarang
8. Surat
Keterangan
Pindah Datang
antar
Kecamatan
dalam Daerah
9. Legalisasi
Pengantar
Permohonan
Pembuatan KTP

DINAS
KEPENDU7
DUK
AN DAN
CATATAN
SIPIL

10. Legalisasi
Pengantar
Permohonan
Pembuatan KK

1. Mengkoordinasi
kan dan
rekomendasi
serta
inventarisasi
dan identifikasi
kebijakan SKPD
terkait dengan
pemberdayaan
perempuan di
tingkat
kecamatan.
2. Sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan

BAPERMAS,
PEREMPUAN
& KB

bencana skala
kecamatan.

pemberdayaan
perempuan di
tingkat
kecamatan.

2. Fasilitasi kegiatan
untuk pembinaan,
pemantauan,
pengawasan dan
pengendalian serta
monitoring, evaluasi
dan pelaporan
tentang
pemberdayaan
masyarakat
perempuan dan
perlindungan anak.

Melaksanakan
koordinasi dan
fasilitasi kegiatan
pembinaan,
pemantaauan dan
pengendalian serta
monev dan
pelajaran tentang
pemberdayaan
masyarakat,
perempuan dan
perlindungan anak.
Inventarisasi
kebutuhan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat,
perempuan dan
perlindungan
anak di tingkat
kecamatan.
Membuat usulan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
perempuan dan
perlindungan
anak kepada unit
kerja terkait.
Sinkronisasi
pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
perempuan dan
perlindungan
anak di tingkat
kecamatan.

3. Koordinasi
pelaksanaan
pemberian bantuan
teknis, fasilitasi
pelaksanaan
Pengarusutamaan
Gender (Analisis
Gender, perencanaan
anggaran yang
responsive gender
serta pengembangan
materi Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi (KIE)
Pengarusutamaan
Gender (PUG)

Melaksanakan
koordinasi dan
fasilitasi kegiatan
Pangarusutaman
gender dan
program kegiatan
yang responsif
gender serta
pengembangan
materi Komunikasi
Informasi dan
Edukasi (KIE)
pangarusutamaan
gender.
Inventarisasi
kebutuhan
bantuan teknis
fasilitasi
pelaksanaan
pangarusutama7
an gender di

tingkat
Kecamatan.
Membuat usulan
bantuan teknis
fasilitasi
pelaksanaan
pangarusutamaa
n gender ke pada
unit kerja terkait.

10

KB DAN
KELUARGA
SEJAHTERA

4. Fasilitasi penyediaan
data terpilah
menurut jenis
kelamin.

Melaksanakan
koordinasi dan
fasilitasi
penyediaan data
terpilah menurut
jenis kelamin.

1. Dukungan pelayanan
rujukan KB dan
kesehatan reproduksi.

Mengkoordinaskan
dan memfasilitasi
dengan dinas
terkait, dalam
rangka
melaksanakan KIE
dan konseling pra
pelayanan KB
kepada
masyarakat serta
melaksanakan
pendataan
keluarga,
pencatatan dan
pelaporan KB.

2. Fasilitasi upaya
peningkatan
kesadaran keluarga
berkehidupan seksual
yang aman dan
memuaskan terbebas
dari HIV/AIDS dan
Infeksi Menular
Seksual (IMS)

Memfasilitasi dan
mengkoordinasika
n kegiatan
penyuluhan dan
sosialisasi
kesehatan
reproduksi
termasuk HIV /
AIDS dan Infeksi
Menular Seksual
(IMS).

3. Dukungan kegiatan
remaja positif

Memfasilitasi
pembentukan
Pusat Informasi
dan Konseling
(PIK) rernaja
baik di sekolah
maupun luar
sekolah,
melakukan
penyuluhan dan
sosialisasi tentang
kenakalan remaja,
kesehatan
reproduksi
termasuk HIV /
AIDS dan Infeksi
Menular Seksual
(IMS).

BAPERMAS,
PEREMPUAN
& KB

4. Penyuluhan KB

Mengkordinasikan
dan memfasilitasi
kegiatan
pembinaan &
penyuluhan
KIE dan
menyelenggarakan
pelayanan KB
dengan
pelaksanaan
kegiatan kunjugan
rumah dalam
rangka mencari
akseptor baru dan
penyelenggaraan
pelayanan di
Kesehatan
Keluarga
Berencana (KKB) /
Puskesmas.

5. Dukungan KB

Mengkoordinasik7
an dan
memfasilitasi
pembinaan
program KB
dengan
dinas terkait,
kader, tokoh
agama, tokoh
formal dan non
formal di tingkat
kecamatan
maupun kelurahan
ctalarn rangka
meningkatkan
pelayanan KB.

6. Posyandu

Mengkoordinaskan
dan memfasilitasi
dengan dinas
terkait kegiatan
orentasi tim
operasional bina
keluarga
kecamatan,
identifikasi dan
analisa
penyelesaian
permasalahan bina
keluarga.

7. Pembinaan dan
pemantapan
ketahanan keluarga

Mengkoordinasi7
kan dan
memfasilitasi
dengan dinas
terkait kegiatan
pelaksanaan
pembinaan dan
pernantapan
ketahanan
keluarga.

11

SOSIAL

8. Pembinaan kader
pengelola kegiatan
bina keluarga

Mengkoordinasi7
kan dan
memfasilitasi
pembinaan kader
pengelola kegiatan
Kelompok Bina
Keluarga Balita
(BKB), Bina
Keluarga Lansia
(BKL).

1. Fasilitasi pelaksanaan
pelayanan
masyarakat dalam hal
penanggulangan
bencana.

1. Pembentukan
satuan
komando di
tingkat
kecamatan
melalui peran
di masing7
masing
kecamatan
sesuai locus
delicti
2. Camat selaku
koordinator dan
fasilitator
lapangan
dimana
terjadinya
bencana:
a. menerima
laporan
kejadian di
wilayahnya
b. pengecekan
lokasi
kejadian
bencana
c. melaporkan
kondisi
lapangan
kepada unit
kerja /
instansi
terkait
d. melakukan
tindakan awal
tanggap
darurat
penanggulang
an bencana
bersama
masyarakat
e. menginventari
sasi daftar
kebutuhan
awal untuk
penanggulang
7an bencana.

DINAS
KEBAKARAN

2. Fasilitasi pelaksanaan
dan pengawasan
pengumpulan uang
dan atau barang.

Menghimpun,
mencatat dan
mendistribusikan
bantuan untuk
korban bencana
yang
membutuhkan
berupa uang dan
barang di wilayah
Kecamatan

3. Koordinasi
penanggulangan dini
korban bencana alam.

1.Menginventari7
sasi korban
bencana
dankerugian
akibat bencana
wilayahnya
2.Memfasilitasi
penyusunan
data kebutuhan
untuk
penanggulangan
korban bencana
3.Menyiapkan
tempat evakuasi
sementara
korban bencana
4.Menggerakkan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
dapur umum

4. Fasilitasi pelaksanaan
pemantauan daerah
rawan bencana.

1.Memfasilitasi
inventarisasi
lokasi rawan
bencana di
wilayahnya
2.Memantau
kegiatan dan
kejadian/potensi
alam. yang
beresiko
menimbulkan
bencana di
wilayahnya serta
pelaporan
tingkat
kerawanan pada
daerah rawan
bencana.

5. Penyelenggaraan
penanggulangaan
bencana pada tahap
PRA bencana

1. Membuat
pemetaan
wilayah rawan
bencana tingkat
kecamatan
2. Menentukan
lokasi jalur
evakusi, lokasi
posko, lokasi
dapur umum
dan pos
kesehatan

3. Menyiapkan
posko dan
tempat stock
point bantuan
kebutuhan
dasar maupun
peralatan
penanggulanga
n bencana
4. Menginformasik
an peringatan
dini kepada
masyarakat
mengenai
pergantian
musim dari
musim hujan
ke musim
kemarau dan
sebaliknya
5. Menyelenggarak
an kerja bakti
di lingkungan
6. Menggerakkan
gladi posko di
wilayah
kecamatan dan
kelurahan
7. Mengadakan
simulasi
menghadapi
bencana di
tingkat dengan
melibatkan
masyarakat
8. Mengkoordinasi
kan dengan
instansi/lemba
ga di wilayah
setempat

6. Penyelenggaraan
penanggulangaan
bencana pada saat
terjadi bencana

1. Monitoring dan
melaporkan
perkembangan
situasi wilayah
rawan bencana
2. Mengaktifkan
posko, dapur
umum maupun
pos kesehatan
3. Menggerakkan
aktivitas
masyarakat
dalam
penanganan
bencana yang
terjadi
4. Mendistribusik
an bantuan
kepada korban
bencana
5. Melaporkan
lengkap
terjadinya
bencana

6. Mengkoordinasi
kan dengan
instansi/
lembaga di
wilayah
setempat
7. Penyelenggaraan
penanggulangaan
bencana pada pasca
bencana

1. Melaksanakan
pendataan
korban,
kerugian dan
kerusakan
sarana,
prasarana
maupun
infrastruktur
wilayah
2. Menggerakkan
masyarakat
untuk gotong
royong dan
kerja bakti di
lokasi bencana
3. Menentukan
lokasi posko
kesehatan
untuk korban
bencana
4. Merekomendasi
kan
penggantian
surat7surat
kependudukan
hilang (KTP,
KK, AKTE
KEI,AHIRAN,
dll)
5. Mengkoordinasi
kan dengan
instansi/lemba
ga di wilayah
setempat

8. Memberikan surat
pengantar / surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi dan
pengawasan ijin
pendaftaran
organisasi sosial
lembaga swadaya
masyarakat yang
bergerak dalam
bidang sosial.

Memberikan surat.
pengantar
permohonan ijin
pendaftaran
organisasi sosial
lembaga swadaya
masyarakat yang
bergerak dalam
bidang sosial dan
monitoring/
mengawasi
kegiatan LSM yang
bergerak dalam
bidang sosial.

DINAS
SOSIAL,
PEMUDA DAN
OLAH IRAGA

9. Membantu
pelaksanaan
pelayanan pendataan
masalah
kesejahteraan sosial
dan pelaksanaan
penanggulangan
masalah
kesejahteraan social

1.Melakukan
pencatatan
pendataan
kesejahteraan
sosial yang
berhak
wilayahnya
masing7masing.
2.Memfasilitasi
pendataan
perkembangan
jumlah
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
3.Mengirimkan
data usulan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
dalam mengikuti
penyuluhan

10. Membantu
pelaksanaan
penyuluhan dan
bimbingan sosial.

Membantu
pelaksanaan
bimbingan dan
penyuluhan
kepada Organisasi
Sosial
(ORSOS) maupun
masyarakat.

11. Membantu
pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
keluarga miskin
meliputi fakir
miskin, wanita
rawan sosial
ekonomi.

Memfasilitasi
keluarga rawan
sosial ekonomi
asar mereka lepas
dari
keterpurukan
ekonomi
pendidikan dan
kesehatan.

12. Memberikan surat
pengantar / surat
keterangan untuk
penerbitan ijin
pembangunan
sarana sosial
lingkup kecamatan.

Memberikan surat
pengantar ijin
pembangunan
sarana sosial
lingkup
Kecanatan dan
surat keterangan
tempat
pembangunan
sarana sosial

13. Memberikan surat
pengantar / surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi

Memberikan surat
pengantar ijin
pendaftaran LSM
yang bergerak
dalam bidang
sosial dan surat
keterangan tempat
LSM

14. Membantu
pelaksanaan
pendataan masalah
kesejahteraan sosial
dan pelaksanaan
penanggulangan
masalah
kesejahteraan
sosial.

15. Membantu
pelaksanaan
pendataan dan
pemantauan
geladangan
pengemis (gepeng)

16. Membantu
pelaksanaan
pendataan perintis
kemerdekaan
(veteran) dan
keluarganya.

Memfasilitas
pendataan jumlah
penyandang
masalah
kesejahteraan so
sial di wilayahnya
masing7masing
dan pengiriman
data usulan PMKS
untuk mengikuti
penyuluhan
Melakukan
pencatatan
pendataan dan
pengawasan
jumlah pengemis
dan
gelandangan di
wilayahnya
masing7masing.
1. Melakukan
pencatatan
pendataan
jumlah perintis
kemerdekaan
(veteran) di
wilayahnya
masing7masing.
2. Mengusulkan
perintis
kemerdekaan
(veteran) dalam
memperoleh
penghargaan.

17. Fasilitasi bantuan
dan koordinasi
penertiban gepeng.

12

KOPERASI
DAN USAHA
KECIL
MENENGAH

1. Membantu fasilitasi
pelaksanaan
pendataan Koperasi
dan UMKM.

Memfasilitasi
ban.tuan dan
koordinasi
penertiban gepeng
dengan
memberikan
pembinaan dan
ketrampilan kerja
1. Memfasilitasi
pendataan
jumlah koperasi
dan UMKM
yang ada di
wilayah
kecamatan.
2. Koperasi yang
akan
dibubarkan
harus minta
surat
keterangan
pada kelurahan
setempat yang
diketahui oleh
camat.

DINAS
KOPERASI
DAN UMKM

13

KEBUDAYA7
AN DAN
PARIWISATA

2. Pemberian surat
keterangan domisili
usaha.

Memberikan
legalisiasi surat
keterangan
domisili usaha
yang dibuat lurah
bagi koperasi dan
UMKM yang
mengusulkan
bantuan
permodalan.

1. Membantu
pengkoordinasian
pelaksanaan tugas di
bidang sejarah nilai
tradisi dan
kepurbakalaan,
bidang perlindungan
budaya da bidang
atraksi budaya.

1.Mengkoordinasik
an perawatan
dan
perlindungan
sejarah nilai
tradisi,
keptu:bakalaan
serta
kebudayaan
dengan
pernilik/pengelol
a benda cagar
budaya dalam
perlindungan
benda cagar
budaya di
wilayahnya
2.Mengkoordinasik
an dengan
organisasi/perku
mpulan budaya
dalam berbagai
even atraksi
budaya guna
meningkatkan
nilai7nilai
budaya di
wilayahnya.
3.Mengkoordinasik
an dengan dinas
teknis dalam
setiap event
atraksi budaya
yang ada di
wilayahnya.
4.Mengkoordiniasi
kan dengan
dinas terknis
dalam perawatan
dan
perlindungan
benda cagar
budaya di
wilayahnya..

DINAS
KEBUDAYAAN
DAN
PARIWISATA

2. Penyajian data dan
informasi di bidang
sejarah, nilai tradisi
dan kepurbakalaan,
bidang perlindungan
budaya dan bidang
atraksi budaya.

1.Memfasilitasi
pendataan dan
penyajian
data/infornasi
sejarah, nilai
tradisi dan
kepurbakalaan,
bidang
perlindungan
budaya serta
atraksi budaya.
2.Memfasilitasi
pendataan dan
penyajian
data/informasi
benda/bangunan
cagar budaya
dan bersejarah
organisasi
budaya serta
para pelaku
sejarah di
wilayahnya

3. Membantu
pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan
pengawasan dan
pengendalian di
bidang sejarah, nilai
tradisi dan
kepurbakalaan,
bidang perlindungan
budaya dan bidang
atraksi budaya.

Membantu
pemarrtauan
pembinaan,
pengawasan dan
pengendendalian
sejarah, nilai
tradisi dan
kepurbakalaan
budaya dan atraksi
budaya terhadap
orgaanisasi seni
budaya dan
pelaku sejarah di
wilayahnya.

4. Koordinasi dan
fasilitasi peningkatan
kemitraan dan peran
serta masyarakat
dalam perlindungan,
pemeliharaan,
pemanfaatan di
bidang kesenian.

1.Memfasilitasi
peningkatan
kemitraan dalam
peran serta
masyarakat
organisasi
dan/aatau
pelaku kesenian
dalam
perlindungan,
pemeliharaan,
pemanfaatan di
bidang kesenian
di wilayahnya.
2.Memfasilitasi
penyajian data
organisasi
kesenian dan
para pelaku seni,
pembinaan
kesenian dan
kegiatan
pagelaran
kesenian di
wilayahnya.

14

PEMUDA
DAN OLAH
RAGA

5. Fasilitasi penyajian
data dan informasi di
bidang potensi seni,
bidang pembinaan
kesenian, dan bidang
pergelaran kesenian.

Memfasilitasi
pendataan dan
penyajian
informasi potensi
seni pembinaan
kesenian dan
pagelaran
kesenian.

6. Membantu
pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan dan
pengendalian kegiatan
kesenian.

Membantu
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan dan
pengendalian
kegiatan kesenian
di wilayahnya.

7. Fasilitasi penyajian
data dan informasi di
bidang promosi
pariwisata.

Memfasilitasi
penyajian data dan
informasi di bidang
promosi pariwisata
berupa
pamflet/informasi
tempat7tempat
wisata Kota
Semarang di
tempat7tempat
strategis di
wilayahnya

8. Fasilitasi peningkatan
promosi pariwisata.

Memfasilitasi
peningkatan
promosi pariwisata
dan event wisata
yang
diselenggarakan di
wilayahnya.

9. Membantu
pelaksanaan
pembinaan bantuan,
pemantauan
pengawasan dan
pengendalian di
bidang promosi
wisata.

Memfasilitasi
pembinaan,
pengawasan dan
pengendalian
bidang promosi
pariwisata
terhadap kelompok
sadar wisata
(Pokdarwis) yang
ada di wilayahnya.

1. Membantu
penyelenggaraan dan
pengembangan
kegiatan kepemudaan
dan olahraga,
termasuk olahraga
prestasi.

Memfasilitasi
kegiatan
kepemudaan dan
olahraga dengan
pemberian
pengantar ijin
membentuk
kegiatan kelompok
Usaha Pemuda
Produktif (KUPP),
pendataan atlet7
atlet berprestasi
serta mengusulkan
pengajuan

DINAS
SOSIAL,
PEMUDA DAN
OLAHRAGA

bantuan kegiatan
kepemudaan dan
olah raga.

15

KESATUAN
BANGSA
POLITIK
DALAM
NEGERI

2. Membantu kegiatan
pelaksanaan
pengembangan olah
raga tradisional
masyarakat.

Melaksanakan dan
melestarikan
pertandingan
olahraga7olahraga
tradisional.

3. Membantu dan
koordinasi bantuan
pengadaan dan
pendistribusian
sarana dan prasarana
kepemudaan dan
olahraga.

Memfasilitasi
pengajuan
proposal bantuan
peralatan /
perlengkapan
olahraga dari
masyarakat ke
unik kerja teknis.

4. Membantu dan
memberi dukungan
pelaksanaan olah
raga di masyarakat
dan kegiatan
kepemudaan.

1.Memfasilitasi
pendataan dan
pemantauan
pelaksanaan
kegiatan7
kegiatan olah
raga dan
kepemudaan di
masyarakat
2.Mengusulkan
cabang olah raga
dan organisasi
kepemudaan
dalam
memperoleh
bantuan

5. Koordinasi bantuan
kegiatan monitoring
dan evaluasi kinerja
lembaga kepemudaan
dan keolahragaan.

Memfasifitasi
monitoring dan.
pengawasan
kegiatan KUPP,
atau.pun lembaga
kepemudaan dan
keolahragaan.

1. Koordinasi
pencegahan
pemanfaatan sumber
daya alam yang dapat
merugikan kehidupan
masyarakat.

Memfasilitasi
pengawasan
kegiatan yang
berpotensi
merusak sumber
daya alam dan
melaporkan
terjadinya
penyimpangan
pemanfaatan
sumber daya alam
kepada unit
kerja/instansi
terkait

BADAN
KESATUAN
BANGSA,
POLITIK DAN
PERLINDUNG7
AN
MASYARAKAT

16

KOMUNIKASI
DAN
INFORMATI7
KA

2. Identifikasi dan
pendataan
kelembagaan politik
dan ormas di daerah.

Melaksalakan
pendataan dan
validasi
keberadaan
sekretariat parpol
dan
Ormas dan data
pengawasannya.

3. Penyelenggaraan
pengembangan
sarana dan prasarana
perlindungan
masyarakat.

Memfasilitasi
pengadaan dan
pemeliharaan
kebutuhan sarana
dan
prasarana Linmas
murni di
Kelurahan se
Kecamatan serta
menggerakkan
swadaya
masyarakat

4. Identifikasi dan
pendataan kejadian
gangguan keamanan
dan ketertiban
masyarakat.

Melaksanakan
pencatatan dan
pelaporan kejadian
kriminalitas dan
gangguan
keamanan di
wilayah kecamatan
kepada unit
kerja/instansi
terkait

1. Memberikan surat
pengantar/surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi terkait
dengan pendirian
pelaksanaan
pembangunan
telekomunikasi yang
berupa warung
telekomunikasi yang
berupa warung
telekomunikasi,
warung seluler dan
sejenisnya.

Memberikan surat
pengantar/surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi
terkait dengan
pendirian
pelaksanaan
pembangunan
telekomunikasi
yang berupa
warung
telekomunikasi,
warung seluler dan
sejenisnya.

2. Memberikan surat
pengantar/surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi ijin
menara
telekomunikasi
sebagai sarana dan
prasarana
telekomunikasi.

Memberikan surat
pengantar/surat
keterangan untuk
penerbitan
rekomendasi ijin
menara
telekomunikasi
sebagai sarana dan
prasarana
telekomunikasi.

DINAS
PERHUBUNG7
AN,
KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA

17

PERTANIAN
DAN
KETAHANAN
PANGAN

1. Koordinasi, fasilitasi,
pemantauan, dan
pengawasan izin
usaha sektor
pertanian.

2. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan
penggunaan pestisida

3. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan
pelaksanaan
pemberantasan hama
dan penyakit
tanaman
4. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan
penanggulangan
penyakit menular
ternak

5. Koordinasi dan
fasilitasi pelaporan
pendataan harga
pasar hasil pertanian

6. Koordinasi dan
fasilitasi
pengumpulan data
dan informasi
pertanian

Mengkoordinasi7
kan dan
memfasilitasi,
pemantauan dan
pengawasan izin
usaha sektor
pertanian
Mengkoordinasi7
kan, memfasilitasi,
dan pengawasan
pelaksanaan
pestisida
Mengkoordinasi7
kan, memfasilitasi,
dan pengawasan
pelaksanaan
pemberantasan
hama dan penyakit
tanaman
Mengkoordinasi7
kan, memfasilitasi,
dan pengawasan
penanggulangan
penyakit menular
ternak
Mengkoordinasi7
kan dan
memfasilitasi
pelaporan
pendataan harga
pasar hasil
pertanian
Mengkoordinasi7
kan dan
memfasilitasi
pengumpulan data
dan informasi
pertanian

7. Koordinasi, fasilitasi
dan penetapan
sasaran areal dan
lokasi kegiatan
pengembangan lahan,
rehabilitasi lahan
kritis dan konservasi.

Mengkoordinasi,
memfasilitasi dan
penetapan sasaran
areal dan lokasi
kegiatan
pengembangan
lahan, rehabilitasi
lahan kritis dan
konservasi.

8. Koordinasi, fasilitasi
dan pengawasan
budidaya pertanian,
perikanan dan
penggunaan perairan
umum.

Mengkoordinasi7
kan, memfasilitasi
dan pengawasan
budidaya
pertanian,
perikanan dan
penggunaan
perairan umum.

DINAS
PERTANIAN

9. Koordinasi, fasilitasi
dan pengawasan
produksi dan
ketersediaan
cadangan pangan
strategis nabati dan
hewani.

Mengkoordinasi,
fasilitasi dan
pengawasan
produksi dan
ketersediaan
cadangan pangan
strategis nabati
dan hewani.

10. Koordinasi dan
fasilitasi pendataan
harga pasar hasil
pertanian dan
perikanan.

Mengkoordinasika
n dan
memfasilitasi
pendataan harga
pasar hasil
pertanian dan
perikanan.

11. Koordinasi
perhitungan
kebutuhan pangan
penduduk
kecamatan dan
perhitungan
surplus produksi
pertanian tanaman
pangan.

Memfasilitasi
perhitungan
kebutuhan pangan
penduduk
kecamatan dan
perhitungan
surplus produksi
pertanian tanaman
pangan melalui
koordinasi Rakor
Dewan Ketahanan
pangan (DKP),
permintaan data,
penyusunan
database,
pemantauan
ketersediaan dan
distribusi pangan.

12. Koordinasi
penanggulangan
kerawanan pangan
masyarakat.

Mengkoordinasika
n penanggulangan
kerawanan pangan
masyarakat pada
tingkat Kecamatan
yang meliputi
pemantauan
ketersediaan dan
alur distribusi
maupun
pengumpulan data
rawan pangan
serta pembuatan
peta rawan
pangan.

13. Koordinasi
penggalangan
partisipasi
masyarakat dalam
rangka pemantapan
ketahanan pangan.

Penggalangan
partisipasi
masyarakat dalam
rangka
pemantapan
ketahanan pangan
dengan
mengkoordinasika
n penumbuhan
desa mandiri
pangan, gerakan
sadar pangan
lokal,
penumbuhan

warung desa,
pengembangan
ketersediaan
pangan dan
pekarangan
terpadu dan
optimalisasi
masyarakat
pesisir.

18

ENERGI

14. Fasilitasi
pengumpulan data
dan informasi
kelompok rawan
pangan.

Pengumpulan data
dan informasi
kelompok rawan
pangan pada
tingkat Kecamatan
yang mencakup
ketersediaan
pangan dan alur
distribusi, data
rawan pangan
serta pembuatan
peta rawan
pangan.

15. Koordinasi dalam
menyiapkan bahan
dan melaksanakan
penanganan dan
penyaluran pangan
untuk kelompok
rawan pangan.

Mengkoordinasika
n penyiapan bahan
pelaksanaan
penanganan dan
penyaluran pangan
untuk kelompok
rawan pangan.

1.

1. Pengawasan
dan monitoring
pemberian ijin
pengeboran
sumur air
bawah tanah
yang
berdampak
lingkungan
langsung pada
wilayah
kecamatan
yang mencakup
pendataan/inve
ntarisasi
keberadaan
sumur7sumur
air bawah
tanah
penerapan
mata air baik
dalam skala
industri/perora
ngan agar
mengajukan
ijin.
2. Pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan
perijinan
pengeboran dan
pengambilan air

Pengawasan
pengelolaan air
bawah tanah dan
konservasi air
bawah tanah.

DINAS PSDA &
ESDM

bawah tanah
untuk wilayah
kecamatan
yang
mempunyai
kawasan
industri, tempat
usaha dan
perseorangan
yang
menggunakan
sumur air
bawah tanah
maupun
pengembangan
perumahan
yang memiliki
lebih dari satu
sumur air
bawah tanah.
3. Pengawasan
dan
pengendalian
pengelolaan
lingkungan
pada cekungan
air tanah yang
merupakan
wilayah
konservasi di
wilayah
kecamatan.
4. Melaksanakan
inventarisasi
kawasan karst
dan kawasan
lindung sumber
air pada
wilayah
kecamatan dan
mengkoordinasi
kan dengan
badan
pengelola
kawasan
industri untuk
menertibkan
pengambilan air
bawah tanah
secara terpadu.
5. Melaksanakan
pengelolaan,
pengendalian,
pengawasan,
rehabilitasi
serta usaha7
usaha
pencegahan
dan
penanggulanga
n bencana pada
sistem daerah
tangkapan air
di wilayah
kecamatan
dengan

2.

19

KELAUTAN
DAN
PERIKANAN

Pengawasan galian
C dan Air Bawah
Tanah (ABT) serta
energi.

1. Rekomendasi
penetapan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI)
dan sentra usaha
perikanan.

pendataan dan
pelaporan
secara rutin
setiap tiga
bulan sekali
kepada dinas
teknis.
1. Memfasilitasi
pengawasan
hasil
rekomendasi
ijin usaha
pertambangan
mineral,
bantuan bukan
logam dan
panas bumi di
wilayah
kecamatan
dalam bentuk
tim terpadu
dengan
melihatkan
dinas terkait.
2. Memfasilitasi
pengawasan
dan monitoring
pemberian izin
usaha
pertambangan
mineral dan
batu bara
untuk operasi
produksi yang
berdampak
lingkungan
langsung pada
wilayah
kecamatan.
3. Memfasilitasi
Wasdal
pelaksanaan
izin usaha
pertambangan
mineral, batu
bara dan panas
bumi pada
wilayah
kecamatan.

1. Mengkoordinasi
kan sosialisasi
tentang
rencana calon
lokasi Tempat
Pelelangan Ikan
(TPI) dan sentra
usaha
perikanan di
wilayahnya.
2. Mengkoordinasi
kan evaluasi
rencana
pembangunan
Tempat

DINAS
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN

Pelelangan Ikan
(TPI) dan sentra
usaha
perikanan di
wilayahnya
terhadap
peruntukan
wilayah
berdasarkan
Rencana Detail
Tata Ruang
Wilayah.
3. Mengkoordinasi
kan
menyelenggarak
an Musyawarah
tingkat
Kelurahan /
Kecamatan
dalam rangka
penyerapan
aspirasi dan
persetujuan
masyarakat
sekitar terkait
rencana
pembangunan
Tempat
Pelelangan Ikan
(TPI) dan sentra
usaha
perikanan di
wilayahnya.
4. Memfasilitasi
penerbitan
surat
rekomenfasi
tentang
penetapan
calon lokasi
Tempat
Pelelangan Ikan
(TPI) dan sentra
usaha
perikanan di
wilayahnya.
2. Koordinasi
pengelolaan sumber
daya kelautan dan
pesisir, bidang
pengelolaan
lingkungan kelautan
dan pesisir serta
bidang
pemberdayaan
masyarakat pesisir.

1. Mengkoordinasi
kan
penghimpunan
data7data
sumber daya,
kelautan dan
pesisir,
lingkungan
kelautan dan
pesisir serta
kegiatan /
usaha
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
2. Mengkoordinasi
kan pengolahan
data dan
pelaporan

sumber daya,
kelautan dan
pesisir,
lingkungan
kelautan dan
pesisir serta
kegiatan/
usaha
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
3. Mengkoordinasi
kan
pelaksanaan
pemantauan
dan
pengawasan
kegiatan
pengelolaan
sumber daya,
kelautan dan
pesisir,
lingkungan
kelautan dan
pesisir serta
kegiatan /
usaha
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
3. Rekomendasi
penetapan
rehabilitasi kawasan
pesisir yang rawan
dan mengalami
bencana dan/atau
kerusakan
lingkungan.

A. Membantu
penyusunan
perencanaan
mitigasi
bencana
wilayah pesisir
antara lain :
1) Pendataan
wilayah
pesisir yang
potensial
rawan
bencana.
2) Pendataan
potensi jenis
bencana
wilayah
pesisir di
wilayahnya.
3) Penyampaia
n masukan7
masukan
terkait
dengan
penyusunan
program dan
kegiatan
pencegahan/
penanggulan
gan bencana
melalui
musyawarah
kelurahan/
kecamatan.

B. Pelaksanaan
Mitigasi
Bencana
1) Pelaporan
terjadinya
Bencana di
Wilayah
Pesisir di
wilayahnya.
2) Pelaksanaan
Mitigasi
Bencana di
kawasan
pesisir di
wilayahnya.
3) Pengusulan
kondisi
Tanggap
Darurat di
wilayahnya.
4) Evakuasi
dan
Pengungsian
korban
bencana di
wilayahnya.
5) Pengusulan
rehabilitasi
wilayah
pesisir yang
terkena
bencana /
mengalami
kerusakan.

4. Pembinaan dan
Pemberdayaan
masyarakat pesisir.

1. Konsultasi dan
koordinasi atas
data7data
potensi
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
2. Pengolahan
data dan
pelaporan
potensi
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
3. Memfasilitasi
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.
4. Pemantauan
pengawasan
dan evaluasi
kegiatan
masyarakat
pesisir di
wilayahnya.

5. Pelaporan hasil
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
pesisir di
wilayahnya

20

PERDAGANG
AN

5. Fasilitasi penyajian
data dan informasi di
bidang pengelolaan
sumber daya
kelautan dan pesisir,
pengelolaan
lingkungan kelautan
dan pesisir, dan
pemberdayaan
masyarakat pesisir.

Memfasilitasi
pelaksanaan
survey sumber
daya kelautan dan
pesisir, lingkungan
kelautan dan
pesisir serta
kegiatan/usaha
masyarakat pesisir
di wilayahnya.

6. Pembinaan,
pemantauan,
pengawasan dan
pengendalian bidang
kelautan dan pesisir.

1. Memfasilitasi
pembinaan dan
pemantauan
bidang kelautan
dan pesisir.
2. Memfasilitasi
pembentukan
kelompok
masyarakat
mitra bahari
dan/atau
kelompok
pengawas
perikanan
masyarakat
(KPPN).

7. Rekomendasi
perijinan usaha
perikanan

Memfasilitasi
rekomendasi
persetujuan
prinsip terhadap
permohonan ijin
usaha perikanan

1. Fasilitasi pencatatan,
pendataan,
penyuluhan,
monitoring dan
pengawasan Usaha
Dagang Kecil non
formal investasi di
bawah Rp.
5.000.000,7 di luar
tanah dan bangunan.

1. Memfasilitasi
pendataan
perkembangan
Usaha Dagang
Kecil non
formal investasi
di bawah Rp.
5.000.000,7 di
luar tanah dan
bangunan.
2. Memfasilitasi
dan
mengusulkan
penyuluhan
bagi Usaha
Dagang Kecil
non formal
investasi di
bawah Rp.
5.000.000,7 di
luar tanah dan

DINAS
PERINDUSTRI
AN DAN
PERDAGANG
AN

bangunan.
3. Memfasilitasi
monitoring
kegiatan Usaha
Dagang Kecil
non formal
investasi di
bawah Rp.
5.000.000,7 di
luar tanah dan
bangunan.

21

PERINDUST
RIAN

2. Fasilitasi pengaturan
Usaha dagang Kecil.

Memfasilitasi
pengaturan Usaha
dagang Kecil di
wilayahnya.

3. Fasilitasi dan
Koordinasi
pengaturan,
pendataan dan
pembinaan terhadap
PKL.

1. Memfasilitasi
dan
mengkoordinasi
kan
pengaturan,
penataan dan
pengendalian
PKL.
2. Pengaturan
penataan dan
pengendalian
letak Zoning
lokasi PKL
3. Pembinaan
penertiban
lokasi PKL yang
tidak sesuai
dengan
ketentuan
untuk
diusullan
penindakan
kepada Satpol
PP dan instansi
terkait.

4. Rekomendasi
perijinan penetapan
PKL

1. Melaksanakan
pengkajian
terhadap
kelayakan
pemanfaatan
lahan bagi ijin
PKL.
2. Memberikan
rekomendasi
terhadap ijin
PKL yang
memenuhi
syarat dan
ketentuan.

1. Fasilitasi ijin usaha
industri.

Memfasilitasi
pemberian ijin
usaha industri di
wilayah kecamatan
berupa pengantar
dan keterangan
domisili usaha
industri.

2. Penetapan
pencatatan,
pendataan,
penyuluhan,
monitoring dan
pengawasan sector
IKM (Industri Kecil
Menengah) non
formal maksimal
investasi di bawah
Rp. 5.000.000,7 di
luar tanah dan
bangunan.

1. Memfasilitasi
penataan
perkembangan
IKM (Industri
Kecil
Menengah) non
formal
maksimal
investasi di
bawah
Rp.
5.000.000,7 di
luar tanah dan
bangunan.
2. Memfasilitasi
dan pengusulan
IKM untuk
memperoleh
penyuluhan /
bantuan sarana
dan prasarana
kegiatan.
3. Memfasilitasi
monitoring
kegiatan IKM
informal /
industri rumah
tangga.

WALIKOTA SEMARANG
ttd
H. SOEMARMO HS.