Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Baru Klinthing: Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gesek T1 852011025 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai warisan bangsa, cerita rakyat menjadi salah satu identitas suatu
daerah dimana ia berasal. Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di
masyarakat yang disampaikan secara lisan dan turun-menurun, oleh karena
itulah, cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan. Banyak pelajaran
moral yang terkandung dalam cerita tersebut, cerita rakyat ini biasanya
berbentuk dongeng. Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita
tentang suatu kejadian yang luar biasa, penuh khayalan yang berfungsi untuk
menyampaikan ajaran moral yang mendidik dan juga menghibur. Dongeng
terdiri dari
1. Mitos, merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib
seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan.
2. Sage, merupakan cerita dongeng kepahlawanan, keperkasaan atau
kesaktian.
3. Fabel, merupakan dongeng tentang binatang yang bisa berbicara atau
bertingkah laku seperti manusia.
4. Legenda, merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu
peristiwa mengenai asal usul benda maupun tempat.1
Di Jawa Tengah terdapat beberapa cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat

tersebut adalah cerita Baru Klinthing. Cerita ini memiliki pesan moral agar
manusia tidak boleh berperilaku sombong, merendahkan orang, dan membedabedakan sesame. Namun cerita rakyat yang dulunya berkembang dalam
masyarakat khususnya untuk anak-anak ini, semakin tidak memiliki ruang

1

Supanto , B. Sularto, NyAng Lan Hwa, Sri Sumarsih, Folklore Daerah Istimewa Yogyakarta
Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, 1981-1982),48

1

untuk perlestarianya. Hal ini di pengaruhi dengan munculnya berbagai bentuk
hiburan yang lebih menarik dalam berbagai jenis siaran melalui televisi, radio,
surat kabar, yang dapat dilihat dari menjamurnya cerita-cerita anak dari luar
negeri. Sebagai strategi pendidik guna menanamkan moral untuk generasi yang
akan datang, cerita rakyat dapat digunakan sebagai sarana untuk pemahaman
dan penanaman moral sejak dini. Berdasarkan ide penggunaan musik sebagai
pemaparan cerita, maka bentuk yang sesuai adalah musik program.
Musik program adalah suatu bentuk musik yang di gunakan untuk
menggambarkan cerita dongeng, lingkungan personal, filosofi dan sebagainya,

dengan struktur musik yang tidak baku akan mempermudah penulis untuk
menampilkan karakter tokoh serta menyampaikan alur cerita yang ingin di
sampaikan.2 Berbeda dengan musik absolut, komposisi musik program secara
bebas memberikan kesempatan bagi komposer untuk menampilkan berbagai
karakter dan suasana sesuai latar belakang cerita, yang di angkat dalam suatu
sajian musik, dengan tujuan untuk menghidupkan imajinasi pendengar yang
terarah pada alur cerita yang di sampaikan, seperti contoh karya Beethoven
berjudul Pastoral Symphony, yang mengimitasi suara seperti burung bernyanyi
dan guntur. Contoh lain, cerita lengkap karya Hector Berlioz, Symponie
Fantastique yang mengisahkan seseorang yang memiliki cerita tidak bahagia

dengan seorang wanita.3 Secara verbal struktur cerita rakyat “Baru Klinthing”
dapat dipaparkan secara naratif yakni pemaparan cerita sesuai urutan kejadian.
Instrumen yang akan digunakan untuk komposisi ini adalah kuartet gesek,
tujuan menggunakanya kuartet gesek ini adalah untuk mencapai nuansa yang
diinginkan melalui pengolahan karakter suara masing-masing instrumen.
Kuartet gesek merupakan sebuah bentuk baku dari ansambel musik yang
terdiri dari dua buah biola, satu buah biola alto dan cello. Format ini digunakan
penulis karena sesuai dengan konsentrasi penulis selama berkuliah di
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan sebagai praktisi yang sering

2

Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik K lasik (Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2003),

150
3

Richard J. Davidson, Klaus R Scherer, and H. Hill Goldsmith, Handbook of Affective
Sciences (Oxford University Press: 2003) 505.

2

berhubungan langsung di bidang alat musik gesek, dengan perpaduan ke empat
instrumen yang mampu mencangkup jarak nada yang cukup lebar. Karakter
suara yang lembut nyaring dan mengalun serta mampu memainkan nada
panjang diharapkan mampu merepresentasikan setiap bagian-bagian komposisi
yang disusun, dalam kuartet gesek juga memberi kesempatan setiap instrumen
untuk bermain solo agar permainanya lebih espresif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat di susun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana proses penyusunan komposisi “Baru Klinthing” musik
program untuk kuartet gesek?
2. Bagaimana analisis struktural dari komposisi “Baru Klinthing” musik
program untuk kuartet gesek?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan proses penyusunan komposisi “Baru Klinthing”, musik
program untuk kuartet gesek.
2. Menjelaskan analisis struktural dari komposisi “Baru Klinthing”, musik
program untuk kuartet gesek.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dalam bidang
komposisi musik dalam sebuah karya yang berguna untuk pelestarian
budaya bangsa.
2. Manfaat bagi masyarakat untuk menambah koleksi komposisi yang
bertema cerita rakyat.

3. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi acuan untuk
penelitian berikutnya.

3

E. Batasan Masalah
Untuk menghindari perluasan pembahasan, maka penelitian di batasi
pada hal penyusunan satu buah musik program yang menceritakan kisah cerita
rakyat “Baru Klinthing” dengan menggunakan format kuartet gesek.
Baru Klinthing merupakan judul musik program yang disusun oleh
peneliti. Pemilihan judul tersebut di ambil dari cerita rakyat di Jawa Tengah
yang dikemas dalam buku Cerita Rakyat dan Obyek Pariwisata di Indonesia.
Musik Program adalah suatu bentuk musik yang digunakan untuk
menggambarkan cerita, dongeng, lingkungan personal, dan sebagainya.
Format kuartet gesek yang dimaksud merupakan format sajian musik
yang terdiri dari empat instrumen gesek yaitu biola satu, biola dua, biola alto,
cello.

F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam proses penulisan tugas akhir ini

adalah metode kualitatif dengan kajian tekstual. Dalam penelitian ini kajian
tekstual mengarah pada penelitian teks komposisi ini sendiri, untuk itu
pendekatan yang di gunakan adalah studi pustaka, dalam melakukan penelitian
ini, penulis melakukan tiga tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan
analisis data.
Dalam pengumpulan data, dimulai dari menentukan topik yang ingin
diangkat, berkonsultasi dengan dosen pembimbing, serta mendengarkan
contoh-contoh musik program yang sudah ada. Peneliti juga mengumpulkan
refrensi cerita “Baru Klinthing” yang di sudah di kemas dalam berbagai bentuk
media.
Tahap selanjutnya yaitu pengolahan data. Pada tahap ini, peneliti
menyusun cerita “Baru Klinthing” dalam komposisi yang akan di buat menjadi
beberapa bagian, sesuai pembagian adegan cerita. Setiap bagian untuk

4

merepresentasikan tokoh, diwakili dengan leitmotif.4 Motif yang sudah
ditentukan ditulis kedalam bentuk program sibelius.5
Tahap akhir yaitu analisis data, tahap ini dilakukan setelah penyusunan
komposisi ini selesai, pada proses ini peneliti melakukan evaluasi dengan

meminta saran dan pendapat dari musisi yang memainkan komposisi tesebut ,
setelah melakukan evaluasi dan tercipta hasil akhir, maka dilakukan analisis
repertoar.

4

Dalam Kamus Musik yang disusun oleh M.Soeharto, Leitmotif di definisikan sebagai
“motif dasar yang selalu dipegang dalam penggarapan watak maupun ide dari sebuah
komposisi.(M. Soeharto,1992:71)
5
Sibelius adalah software komputer yang digunakan untuk menulis , memainkan, dan
mencetak karya musik dalam bentuk notasi balok.

5