LAPORAN PPL 1413031034

LAPORAN AKHIR PPL REAL
DI SMA NEGERI 2 SINGARAJA
PADA SEMESTER GANJIL 2017/2018

Oleh

: I DEWA BAGUS SEPTYAN ANGGA P.

NIM

: 1413031034

Jurusan

: Pendidikan Kimia

Kelas

: VII B

Fakultas


: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
laporan PPL-Real ini tepat dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini
merupakan hasil pengalaman penulis selama mengikuti PPL-Real di SMA Negeri
2 Singaraja yang dilaksanakan kurang lebih selama 12 Minggu.
Laporan ini penulis susun berdasarkan pengalaman yang didapat selama
mengikuti Program Pengalaman Lapangan melalui observasi dan praktik langsung
disekolah baik secara terbimbing maupun mandiri. Penyelesaian laporan ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis melalui kesempatan ini
mengucapkan terima kasih atas bantuan, masukan dan saran yang diberikan.

Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM)
UNDIKSHA Singaraja yang telah banyak membantu yaitu dalam pembekalan
dan arahan-arahan sebelum mengikuti PPL-Real dan bimbingan (monitoring)
selama penulis mengikuti PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja.
2. Bapak Drs. Made Sumatra, selaku Kepala SMA Negeri 2 Singaraja yang telah
menerima dan memberikan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja.
3. Ibu Ni Made Wiratini, S.Pd., MSc. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan bimbingan selama penulis melaksanakan
PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja.
4. Ibu Ni Made Parseni, S.Pd, selaku guru pamong yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis selama penulis
melaksanakan PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja.
5. Bapak/Ibu Guru, anggota Staf Tata Usaha SMA Negeri 2 Singaraja yang telah
membantu penulis dalam pengumpulan data, informasi dan memberikan
keterangan-keterangan yang penulis perlukan dalam penyusunan laporan ini.
6. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Singaraja serta semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan PPL yang penulis laksanakan di SMA Negeri 2
Singaraja.


Mengingat terbatasnya waktu, biaya dan kemampuan yang ada, maka wujud
dan isi laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran maupun kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kemajuan pembelajaran
sebagai calon guru. Demikianlah laporan ini penulis susun dengan tidak
mengurangi maksud dan tujuan dilaksanakannya PPL-Real di SMA Negeri 2
Singaraja. Akhir kata tak lupa penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan
ataupun kesalahan di dalam penyusunan laporan ini.
Singaraja,

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN

iii

SURAT KETERANGAN


iv

ii

SURAT KETERANGAN AKTIF

v

KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ....viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………...ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1

1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan 4
1.4. Manfaat

5

4

BAB II. HASIL TEMUAN PPL-REAL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil Temuan dalam Pelaksanaan PPL-Real
2.1.1. Pelaksanaan PPL-Real

7

7

2.1.2. Kegiatan Non Mengajar 8
2.2. Pembahasan 9
2.2.1. Permasalahan dalam Pembelajaran Kimia
2.2.2. Solusi yang Dapat Ditawarkan

11

12


2.2.3. Hasil yang Diperoleh Selama Pelaksanaan PPL-Real
2.3. Temuan yang Bermakna

16

BAB III. PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran

19

19

LAMPIRAN

Daftar Lampiran

15


Lampiran 1.Surat Keterangan
Lampiran 2.Program kerja Mahasiswa PPL-Real di SMA N 2 Singaraja
Lampiran 3.Kalender Pendidikan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018
Lampiran 4.Program Tahunan Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018
Lampiran 5.Program Semester Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018
Lampiran 6.Silabus Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018
Lampiran 7. Rincian Minggu Efektif Kelas X Semester Ganjil dan GenapTahun
Ajaran 2017/2018
Lampiran 8.Jadwal Mengajar Penulis
Lampiran 9.Daftar Hadir Siswa
Lampiran 10.RPP Ujian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Pendidikan

Latar Belakang
merupakan suatu usaha


sadar

dan

terencana

untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
di perlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Oleh karena itu,
pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan suatu bangsa
dan negara. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas
dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai
suatu cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di
dalam

berbagai


lingkungan.

Secara

umum,

tujuan

pendidikan

adalah

mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya manusia yang handal dan
berdaya saing, membentuk watak, jiwa sosial, berbudaya, berakhlak, berbudi
luhur serta berwawasan yang luas dan menguasai teknologi.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah mengupayakan
berbagai cara diantaranya dengan mengeluarkan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) yang mengatur teknik pelaksanaan
pendidikan di Indonesia, termasuk penyempurnaan kurikulum pendidikan di
sekolah. Selain itu, dikeluarkan juga Undang-Undang Guru dan Dosen (UU No.

14 Tahun 2005) yang diharapkan dapat merangsang profesionalisme seorang
pendidik demi kemajuan peserta didiknya sebagai output dari pendidikan itu
sendiri. Berdasarkan undang-undang tersebut, guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Oleh sebab
itu seorang pendidik dituntut mampu memiliki empat kompetensi guru yang
meliputi kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial.
Peranan guru sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan di
sekolah. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut agar mampu
menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka

pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat
strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu
dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Bertitik tolak dari hal tersebut,
maka diperlukan seorang pendidik (guru) yang professional dan mampu
memberikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didik dengan baik dan benar
melalui model, strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif agar dapat
mengkontruksi, merefleksi diri sehingga melahirkan sumber daya yang
berkualitas.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme seorang
guru adalah mahasiswa calon guru haruslah dilatih untuk mengenal kondisi
sekolah baik fisik dan non fisik sebagai rangkaian dari pengetahuan yang
diperoleh di bangku kuliah. Hal ini bertujuan agar selain memperoleh teori
mengenai dunia pendidikan juga mengalami langsung atau terlibat dalam proses
pembelajaran di sekolah. Keterlibatan ini tidak hanya sekedar mengajar di kelas
akan tetapi terlibat dalam berbagai hal seperti membuat administrasi pembelajaran
(RPP, silabus, program tahunan/semester dll), membimbing ekstrakurikuler dan
lain sebagainya. Hal ini nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bekal
untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Undiksha merupakan salah satu lembaga pencetak tenaga kependidikan
harus mampu melahirkan tenaga pendidik/guru-guru yang berkompeten dan
profesional.

Sehingga,

Universitas

Pendidikan

Ganesha

merancang

dan

mewajibkan dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun
langsung dan merasakan langsung kehidupan pendidik secara nyata melalui
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan secara bertahap dan
terpadu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan suatu teori maupun
praktek yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah ke lapangan.Selain sebagai
ajang penerapan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan, kegiatan PPL ini juga
bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai aspek-aspek
yang harus mereka pahami dan alami sebagai calon guru yang profesional melalui
memperkenalkan

mahasiswa

dengan

lingkungan

fisik

dan

non-fisik

sekolah.Aspek-aspek tersebut meliputi aspek administratif, akademik, dan sosial
budaya dalam kehidupan sekolah. Dimana, seluruh aspek hendaknya dapat
berjalan secara sinergis guna tercapainya tujuan pendidikan.

PPL merupakan suatu program yang menjadi ajang pelatihan untuk
menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka
pembentukan guru yang profesional dan handal. Kegiatan PPL dilakukan secara
bertahap yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, PPL-Awal, Pengajaran Mikro
(Microteaching) dan PPL-Real. PPL-Awal adalah program yang terkait dengan
pengenalan lingkungan yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada
mahasiswa mengenai aspek-aspek yang harus dipahami dan dialami sebagai calon
guru. Micro Teaching adalah pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa calon
guru untuk menguasai keterampilan dasar membelajarkan yang bersifat sinergik.
Sedangkan, PPL-Real adalah kegiatan yang secara langsung melatih calon guru
dalam kegiatan di sekolah baik tata pengelolaan dan proses pembelajaran di
sekolah mitra. Sekolah mitra yang dimaksud adalah sekolah yang bisa diajak
kerjasama dalam melatih kemampuan calon guru sebagai ajang untuk
meningkatkan kualitas guru ke depan.
Kegiatan PPL ini bersifat terpadu karena setiap tahapan berkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Kegiatan PPL-Real ini merupakan wahana untuk
membentuk keprofesionalan seorang guru, dimana mutu keprofesionalan seorang
guru tergantung pada kemampuannya dalam mengembangkan diri, selain dapat
menguasai ilmunya, seorang guru juga diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai
moral yang baik kepada peserta didiknya. Melalui PPL-Real ini, para mahasiswa
dituntut untuk dapat menghadapi permasalahan anak didik secara nyata, baik yang
menyangkut

masalah

materi

pelajaran

ataupun

psikologisnya

serta

kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan dan warga sekolah lainnya,
seperti Kepala Sekolah, guru, pegawai serta staf sekolah.
Dalam pelaksanaan program PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja,
ditemukan berbagai macam manfaat, diantaranya adalah memperoleh teknikteknik dalam persiapan administrasi mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan
teknik pengelolaan kelas. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, terdapat
beberapa permasalahan yang penulis hadapi. Pertama, beberapa siswa kurang
terbiasa untuk belajar mandiri dan mempersiapkan diri dengan materi sebelum
menerima pelajaran. Mereka lebih cenderung untuk menunggu penjelasan dari
guru. Kedua, ada beberapa siswa yang masih belum aktif dalam proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa tersebut masih merasa malu untuk

bertanya apabila ada yang kurang dimengerti karena takut apa yang ditanyakan
tidak sesuai materi yang dibelajarkan dan tidak berani untuk menjawab
pertanyaan karena takut salah menjawab pertanyaan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dipandang perlu adanya upaya
perbaikan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa dan mampu memaksimalkan kemampuan pemahaman
konsep dan pemecahan masalah siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa
agar mampu lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, penulis
sebagai Mahasiswa PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja ingin mengkaji lebih
lanjut mengenai permasalahan tersebut serta mengajukan solusinya dalam sebuah
“Laporan Akhir PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja”.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan

beberapa permasalahan yaitu:
1.

Apakah permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran kimia pada
siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 5 di SMA Negeri 2

2.

Singaraja?
Apakah solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah pembelajaran
kimia pada siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 5 di SMA Negeri

3.

2 Singaraja?
Apakah hasil yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan PPL-Real di SMA
Negeri 2 Singaraja?

1.3.

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pelaksanaan PPL-

Real ini yaitu sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran
kimia pada siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 5 di SMA Negeri
2.

2 Singaraja.
Mendeskripsikan solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah
pembelajaran kimia pada siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 5

3.

di SMA Negeri 2 Singaraja.
Mendeskripsikan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan PPLReal di SMA Negeri 2 Singaraja.

1.4.

Manfaat
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real) dapat bermanfaat

bagi semua pihak, baik bagi mahasiswa, sekolah, maupun bagi lembaga.
1)

Bagi Mahasiswa
a.

Pengalaman selama mengikuti PPL-Real dapat digunakan
sebagai modal dasar dalam mengembangkan profesionalitas seorang guru
kelak di sekolah dengan menerapkan semua ilmu yang diperoleh di bangku
kuliah.

b.

Melatih mahasiswa menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menggunakan media pembelajaran yang cocok
dalam kegiatan pembelajaran.

c.

Memahami karakter siswa, baik dikelas maupun di luar kelas
secara tidak langsung guna melatih kesabaran untuk dapat membimbing
siswa-siswi di sekolah.

d.

Menerapkan keterampilan dasar dan teori-teori yang diperoleh di
bangku kuliah dalam situasi nyata yaitu di sekolah tempat PPL.

e.

Melatih kemampuan mahasiswa dalam menghadapi perilaku
siswa yang beranekaragam untuk lebih bijaksana dalam berpikir dan
bertindak terhadap perilaku siswa tersebut dalam proses pembelajaran
maupun di luar proses pembelajaran.

2)

Bagi Sekolah
a.

Membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

b.

Dalam prakteknya, mahasiswa PPL membawa model-model
pembelajaran yang baru dan lebih inovatif, yang diharapkan dapat
memberikan guru referensi terhadap model pembelajaran yang telah
diterapkan sebelumnya, guna meningkatkan kompetensi dasar siswa di
sekolah mitra.

c.

Dapat berbagi pengetahuan dalam berbagai bidang dan
menambah pengetahuan keilmuan serta teknologi.

3)

Bagi Universitas
a.

Pelaksanaan PPL-Real merupakan ajang bagi lembaga dalam
merefleksi diri untuk senantiasa tetap berpijak dari kondisi tentang tugas

dan fungsi guru sehingga nantinya dapat terus meningkatkan kualitas
lulusannya khususnya lulusan dalam bidang profesi guru untuk
mewujudkan sumber daya manusia dalam bidang profesi guru sebagai
tenaga kerja yang handal, terampil, profesional dan siap pakai.
b.

Hasil laporan refleksi pengalaman lapangan dari mahasiswa yang
telah melaksanakan PPL-Real dapat memberikan kontribusi bagi lembaga
dalam

mengembangkan

dan

meningkatkan

pelaksanaan

program

pengalaman lapangan bagi mahasiswa berikutnya. Hal ini dapat dicapai
dari hasil refleksi pihak LPPPM dalam setiap penerjunan mahasiswa dari
tahunketahun.

BAB II
HASIL TEMUAN PPL-REAL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil Temuan dalam Pelaksanaan PPL-Real
2.1.1 Pelaksanaan PPL-Real
Program Pengalaman Lapangan (PPL) dideskripsikan sebagai suatu
program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap daam rangka pembentukan profesionalisme
guru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni (IPTEKS) sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Pendidikan Nasional.
Kegiatan PPL dilakukan secara bertahap yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, PPLAwal, Pengajaran Mikro (Microteaching) dan PPL-Real.
Pelaksanaan kegiatan PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja pada semester
ganjil 2017/2018 diawali dengan penyerahan mahasiswa kepada pihak sekolah
oleh ketua LPPPM pada tanggal 14 Agustus 2017 secara simbolis di Auditorium
Undiksha. Dari kegiatan tersebut mahasiswa peserta PPL-Real secara resmi
diterima oleh pihak sekolah untuk dapat melaksanakan tugas yang berkaitan
dengan program pengalaman lapangan. PPL-Real ini dilaksanakan selama kurang
lebih 10 minggu dengan rincian satu minggu observasi orientasi, empat minggu
pelatihan mengajar terbimbing, empat minggu pelatihan mengajar mandiri, dan
satu minggu kegiatan ujian, yang dimulai dari tanggal 15 Agustus 2017 sampai
dengan 31 Oktober 2017.
Pada tanggal 15 Februari 2017 mahasiswa PPL-Real mulai terjun ke
sekolah dan diterima langsung oleh Bapak Waksek Kurikulum SMA Negeri 2
Singaraja yang dikumpulkan di ruang guru serta diberikan sedikit pengarahan
mengenai tata tertib, kelengkapan administrasi, keberadaan sekolah secara umum
dan dilanjutkan dengan pembagian guru pamong untuk masing-masing program
studi.
Selama melaksanakan pelatihan mengajar yang dilakukan di SMA Negeri
2 Singaraja, penulis dibimbing oleh seorang guru pamong dari sekolah latihan dan
seorang dosen pembimbing dari jurusan Pendidikan Kimia, Universitas
Pendidikan Ganesha. Identitas dari guru pamong dan dosen pembimbing adalah
sebagai berikut.
Nama Guru Pamong

: Ni Made Parseni, S.Pd.

NIP

: 196408251987032020

Nama Dosen Pembimbing : Ni Made Wiratini, S.Pd.,M.Sc
NIP

: 198306272006042002

Dalam melaksanakan PPL-Real di SMA Negeri 2 Singaraja, penulis
mendapatkan kesempatan mengajar di kelas X MIPA 1, X MIPA 3 dan X MIPA 5.
Jumlah pertemuan tiap minggu adalah sebanyak 1 kali dengan alokasi waktu 3
jam pelajaran sehingga terdapat 3 jam pelajaran dalam satu minggu untuk masing-

masing kelas. Berikut ini akan ditampilkan tabel jadwal mengajar selama
melaksnakan kegiatan PPL-Real.
Table 1. Jadwal mengajar di Kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 5 SMA
Negeri 2 Singaraja
Waktu

Hari

Jam

Kelas

Pukul

Senin

4 s.d. 6

09.30 – 11.45

X MIPA 5

Rabu

4 s.d. 6

09.30 – 11.45

X MIPA 3

Sabtu

1 s.d. 3

07.00 – 09.15

X MIPA 1

2.1.2 Observasi Guru Model
Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar, kegiatan yang harus dilakukan
mahasiswa PPL-Real adalah melaksanakan observasi dan orientasi. Selama
kegiatan observasi dan orientasi penulis melakukan pengamatan terhadap tiga
guru model yang terdiri dari satu guru mata pelajaran kimia dan dua guru mata
pelajaran lain. Tujuan dilaksanakannya kegiatan mengamati guru model adalah
agar mahasiswa praktikan memiliki pengetahuan awal mengenai kondisi kelas dan
cara mengatasi berbagai siswa yang bersifat heterogen dari ketiga guru model
yang dipilih. Selain itu, bertujuan untuk dijadikan contoh atau refleksi saat
praktikan melaksanakan latihan mengajar terbimbing maupun madiri. Setiap guru
memiliki cara mengajar tersendiri dan metode yang berbeda-beda. Adapun hasil
pengamatan penulis terhadap tiga guru model adalah sebagai berikut.
a. Guru model pertama adalah guru mata pelajaran Kimia, yaitu Ibu Ni Putu
Yuliani, S.Pd di kelas XI MIPA 1 dengan materi minyak bumi.
Berdasarkan observasi ketika masuk kelas guru mengucapkan salam dan
mengecek kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, terlebih dahulu
guru mengingatkan materi yang dipelajari sebelumnya kemudian
memberikan motivasi siswa dengan cara memberikan pertanyaan tentang
materi yang akan dipelajari. Siswa diminta untuk mencermati materi yang
dipelajari

selanjutnya

guru

memberikan

sedikit

penjelasan

dan

memberikan beberapa contoh soal. Selanjutnya siswa menjawab masalahmasalah yang ada di buku LKS. Diakhir proses pembelajaran, guru

memberikan refleksi dan memberikan kesimpulan tentang materi yang
telah dipelajari. Sebelum mengakhiri pelajaran siswa diberikan PR agar
lebih memahami materi yang sudah dijelaskan.
b. Guru model yang kedua adalah Bapak Drs. Putu Kajeng yang merupakan
guru mata pelajaran Fisika yang mengajar di kelas X MIPA 2. Berdasarkan
observasi, ketika masuk kelas guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, terlebih dahulu guru
mengingatkan materi yang dipelajari sebelumnya kemudian memberikan
motivasi siswa dengan cara memberikan pertanyaan tentang materi yang
akan dipelajari. Selanjutnya, guru memberikan sedikit penjelasan dan
memberikan soal yang dkerjakan oleh siswa secara individu. Di akhir
pelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, untuk
menutup pelajaran guru memberikan tugas kemudian mengucapkan salam
penutup.
c. Guru model ketiga yaitu Ibu Djumilah, S.Pd yang merupakan mata
pelajaran Sosiologi di SMA N 2 Singaraja di kelas XI IPS 3. Berdasarkan
observasi penulis, ketika masuk kelas guru mengucapkan salam. Guru
membuka pembelajaran dengan cara mengingatkan materi yang dipelajari
sebelumnya dan menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan tugas.
Selanjutnya guru menyampaikan materi dengan ceramah, kemudian siswa
menjawab masalah-masalah yang ada di buku LKS. Di akhir pelajaran
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, untuk menutup
pelajaran guru memberikan tugas kemudian mengucapkan salam penutup.
2.1.3 Kegiatan Non Mengajar
Selain melaksanakan kegiatan mengajar, penulis juga melaksanakan
kegiatan non mengajar seperti berlatih membuat administrasi mengajar, yaitu
berlatih menyusun program tahunan, program semester, agenda pembelajaran,
berlatih membuat kisi-kisi soal, membuat soal ulangan harian, dan membuat RPP.
Pelatihan ini akan sangat berguna nantinya saat terjun langsung sebagai seorang
guru.
Kegiatan non mengajar lainnya yang dilakukan penulis, yaitu mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler ini dibina oleh Bapak
Ketut Agus Ariawan, S.Pd. Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka,

penulis menemukan beberapa hal penting yang harus dipertahankan, yaitu
kedisiplinan dan antusiasme yang tinggi dari siswa dalam mengikuti
ekstrakurikuler.
Kegiatan non mengajar yang rutin dilaksanakan setiap minggu, yaitu
upacara bendera dan tugas piket harian. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari
Senin. Upacara bendera ini dilaksanakan secara tertib, namun masih ada beberapa
siswa yang masih kurang disiplin dalam melaksanakan upacara bendera. Tugas
piket harian dilakukan setiap hari Kamis yang dilaksanakan bersama dengan
mahasiswa PPG. Hal-hal yang dilakukan petugas piket adalah membersihkan
aula/tempat berkumpulnya mahasiswa PPL-Real, dan membantu guru piket,
seperti mendata kehadiran siswa setiap pagi. Tujuan diadakannya piket harian ini
adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan membina hubungan antara guru
dengan mahasiswa PPL-Real, mahasiswa PPG dengan mahasiswa PPL-Real dan
mahasiswa PPL-Real dengan siswa.
Penulis juga aktif dalam kegiatan pembersihan yang dilaksanakan setiap hari
Jumat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah
karena SMA Negeri 2 Singaraja merupakan sekolah Adiwiyata, sehingga memiliki
lingkungan yang bersih dan asri.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Permasalahan dalam Pembelajaran Kimia
Dalam kegiatan belajar dan mengajar di SMA Negeri 2 Singaraja, tentunya
akan ditemukan berbagai macam permasalahan yang dialami oleh guru maupun
siswa. Melalui permasalahan-permasalahan tersebut, bisa dijadikan acuan untuk
memperbaiki diri baik oleh guru maupun siswa. Hal tersebut juga yang dialami
oleh penulis selama melaksanakan pelatihan mengajar di kelas X MIPA 1, X
MIPA 3, dan X MIPA 5 di SMA Negeri 2 Singaraja. Berikut akan dijelaskan
mengenai permasalahan-permasalahan selama mengajar dan solusi yang dapat
ditawarkan.
Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real) di SMA
Negeri 2 Singaraja penulis melaksanakan pelatihan mengajar terbimbing dan
mandiri mata pelajaran Kimia di tiga kelas yaitu, kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan
X MIPA 5. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama kegiatan PPL-Real
dalam proses pembelajaran, siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam

menerima pelajaran khususnya pelajaran Kimia. Siswa yang memiliki motivasi
dalam menerima pelajaran menunjukkan sikap antusias dalam belajar,
memperhatikan guru saat mengajar, aktif dalam menjawab pertanyaan guru, mau
bertanya ketika ada hal yang belum dipahami. Sedangkan siswa yang kurang
memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran biasanya tidak memperhatikan
guru saat proses pembelajaran berlangsung, mengobrol dengan teman
sebangkunya dan mengerjakan tugas yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran
Kimia.
Pada saat melaksanakan pelatihan mengajar di kedua kelas tersebut,
penulis menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Ketidaksiapan siswa mengikuti pembelajaran
Saat kegiatan pembelajaran akan berlangsung masih ada beberapa siswa yang
berada di luar kelas. Selain itu, beberapa siswa belum belajar di rumahnya
sehingga menyebabkan cukup lama memahami materi pelajaran yang diajarkan.
Pada saat proses pembelajaran ada beberapa siswa yang tidak membawa buku
paket (buku pegangan siswa). Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak siap dalam
pelaksanaan pembelajaran. Beberapa siswa juga masih cenderung menunggu
untuk diberikan informasi oleh guru dibandingkan dengan mencari informasi
sendiri sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
2. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar kimia
Saat kegiatan pembelajaran akan berlangsung masih terdapat beberapa anak
yang kurang memperhatikan dan mengobrol dengan teman sebangkunya serta
mengerjakan tugas yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran Kimia.
Kebanyakan siswa juga memiliki pola pikir bahwa mempelajari ilmu kimia itu
sulit dipahami, kimia identik dengan reaksi dan zat berbahaya, akibatnya dalam
dirinya tidak muncul keinginan untuk mencoba dan memahami kimia itu sendiri,
sehingga cenderung siswa menjadi malas belajar kimia. Motivasi belajar menjadi
kurang dikarenakan pula dari kurangnya media pembelajaran yang membuat
siswa memiliki motivasi untuk belajar.
3. Pemahaman konsep yang kurang

Siswa kurang mampu mengaitkan informasi yang diketahui dengan konsep
yang telah dimiliki. Hal tersebut dapat terlihat saat siswa diberikan sebuah
permasalahan yang sedikit berbeda dengan contoh yang sudah diberikan
sebelumnya, maka siswa akan kebingungan bahkan tidak dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut. Beberapa siswa juga malas mengulang materi pelajaran
yang telah diberikan di sekolah, sehingga siswa cenderung mengalami kesulitan
dalam memahami materi pelajaran telah diajarkan.
2.2.2 Solusi yang Dapat Ditawarkan
Setiap permasalahan tentunya memiliki solusi yang dapat ditawarkan. Jika
suatu permasalahan tidak segera diatasi, akan memiliki pengaruh negatif terhadap
perkembangan siswa. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk dapat mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning dengan pendekatan scientific.
Kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
scientific. Pendekatan ini mengharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific menuntut
peserta didik untuk melatih kemampuan menyelesaikan suatu permasalahan. Pada
pendekatan ini guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Selain itu, guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Selain menggunakan model pembelajaran cooperative learning, ada beberapa
solusi perbaikan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan lebih baik yang
dapat penulis tawarkan yaitu sebagai berikut.
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru wajib untuk menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, dan sistematis. RPP ini berfungsi untuk mengefektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan dan mendorong guru lebih
siap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek untuk

memperkirakan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Pembelajaran juga
akan terorganisasi melalui serangkaian kegiatan tertentu dengan menggunakan
strategi yang tepat.
Komponen-komponen yang dipahami guru dalam menyusun perencanaan
antara lain, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, materi serta sumbernya, prosedur pembelajaran, LKS dan
rubrik penilaian siswa. RPP juga harus disusun secara sistematis, utuh dan
menyeluruh,

dengan

beberapa

kemungkinan

penyesuaian

dalam

situasi

pembelajaran yang nyata di dalam kelas, sehingga dengan persiapan yang baik
maka proses pembelajaranakan lebih terorganisasi dan proses pembelajaran akan
lebih efektif.
2. Menyiapkan Lembar Diskusi Kelompok atau Lembar Kerja Siswa
Dalam meningkatkan keaktifan siswa dan kerjasama antar siswa dalam
suatu kelompok, diperlukan sebuah perangkat pembelajaran yang berupa lembar
diskusi kelompok (LDK) atau lembar kerja siswa (LKS), yang dapat dikerjakan
berkelompok maupun individu. LDK atau LKS ini berisi permasalahan
investigatif yang dapat dipecahkan melalui pendekatan saintifik, sehingga
penggunaan LDK atau LKS ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
mencari berbagai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan dalam
LDK/LKS.
3. Penggunaan Media Pembelajaran
Kimia merupakan mata pelajaran yang mengandung konsep yang sulit
diamati/bersifat abstrak, sehingga diperlukan media pembelajaran agar siswa
mudah memahami konsep yang bersifat abstrak tersebut. Selain itu, penggunaan
media pembelajaran ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik sehingga
membuat siswa termotivasi untuk belajar kimia. Selain itu media juga dapat
membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran,
memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, dan menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar kimia. Media pembelajaran dapat berupa video,
demonstrasi maupun simulasi. Penggunaan media pembelajaran yang berupa
video ini berguna untuk mengatasi permasalahan mengenai praktikum kimia yang

jarang dilakukan di sekolah. Melalui video siswa dapat mengamati langkah kerja
suatu praktikum kimia sehingga mempunyai pengetahuan awal tentang praktikum
kimia.
4. Kondisi Siswa dan Lingkungan Kelas
Kondisi

siswa

sangat

mempengaruhi

kelancaran

dalam

proses

pembelajaran di kelas. Kondisi siswa dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkunagn
kelasnya, sehingga seorang guru harus mampu menciptakan kondisi lingkungan
kelas yang mampu menunjang proses pembelajaran di kelas, yaitu dengan cara
memastikan lingkungan kelas dalam keadaan bersih, dan mengatur posisi tempat
duduk masing-masing siswa, agar tercipta suasana nyaman dalam proses
pembelajaran. Kondisi yang nyaman ini dapat meningkatkan perhatian dan
konsentrasi belajar siswa.
5. Melaksanakan Evaluasi/Penilaian
Dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi pembelajaran, agar guru
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap suatu materi yang telah
dibahas, dan juga mengetahui bagian mana dari materi pelajaran yang belum
dipahami oleh siswa. Selain itu, evaluasi juga berguna untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran
dapat dilakukan melalui penugasan maupun posttes/kuis yang diberikan setiap
mengakhiri pelajaran. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan siswa lebih
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2.2.3 Hasil yang Diperoleh Selama Pelaksanaan PPL-Real
1. Latihan Mengajar Terbimbing dan Mandiri
Berdasarkan program kerja yang telah disusun, penulis melaksanakan
latihan mengajar terbimbing selama 4 minggu dan latihan mengajar mandiri juga
selama 4 minggu. Sebelum melaksanakan latihan mengajar terbimbing, penulis
membuat RPP dan LDK/LKS serta menentukan media dan model pembelajaran
yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam hal penulis dibimbing
oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Pada saat mengajar terbimbing,
penulis didampingi oleh guru pamong, dengan tujuan agar nantinya jika

mengalami kesulitan dalam menyampaikan suatu materi, guru pamong dapat
membantu menjelaskan materi tersebut. Setelah selesai mengajar penulis
melaksanakan diskusi bersama guru pamong tentang hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam proses pembelajaran.
Pada latihan mengajar mandiri, sebelum mengajar penulis juga membuat
RPP dan LDK/LKS serta menentukan media dan model pembelajaran yang cocok
digunakan dalam proses pembelajaran mengajar. Dalam latihan mengajar mandiri
penulis tidak didampingi oleh guru pamong. Penulis dituntut mampu mengelola
kelas dan menyelesaikan suatu permasalahan secara mandiri. Namun, setelah
selesai mengajar penulis dapat melaksanakan diskusi bersama guru pamong
tentang permasalahan yang ditemui saat latihan mengajar mandiri.
Dalam pelaksanaan latihan mengajar terbimbing dan mandiri, penulis
membuat RPP sesuai dengan Kurikulum 2013. Penulis menggunakan pendekatan
scientific dan menerapkan model pembelajaran cooperative learning, sesuai
arahan dari guru pamong. Media yang penulis gunakan selama latihan mengajar
baik terbimbing maupun mandiri antara lain media kartu unsur dan video
pembentukan ikatan ion dan kovalen, LKS, dan juga melaksanakan demonstrasi.
Penerapan model pembelajaran cooperative learning, cukup efektif karena
dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam menyelesaikan tugas, serta aktif
dalam bertanya baik dengan teman atau kepada guru. Model pembelajaran
tersebut lebih menekankan kepada siswa untuk mencari solusi atas permasalahan
secara berkelompok sehingga pembelajaran dapat berpusat kepada siswa. Selain
itu, penggunaan media pembelajaran juga membuat siswa termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran dan terbantu dalam memahami materi kimia yang
sulit dijelaskan melalui penjelasan verbalitas.
2.3 Temuan yang Bermakna
Selama pelaksanaan PPL-Real, penulis menemukan beberapa hal yang
perlu dipertahankan dan diperbaiki adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Pembelajaran
Persiapan pembelajaran yang dilakukan penulis sebelum mengajar adalah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan model
pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran. RPP tersebut kemudian

dibimbingkan kepada Guru Pamong dan Dosen Pembimbing, sehingga akan
membantu penulis untuk meningkatkan kinerja pada saat mengajar. Selama
menyusun RPP penulis mendapat banyak sekali pengetahuan saat berlatih
menyusun setiap komponen yang tercantum dalam RPP. Namun, hal-hal yang
telah direncanakan pada RPP menemui beberapa hambatan, yaitu penyampaian
materi yang tidak tuntas karena ada beberapa kelas yang memiliki kondisi yang
kurang kondusif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan pemberian
evaluasi yang berupa posttes terkadang tidak terlaksana karena keterbatasan
waktu, serta kondisi kelas yang kurang kondusif juga menyebabkan sulitnya
melalukan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas
tersebut.
b. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, hal-hal postif yang ditemukan penulis
adalah secara tidak langsung latihan mengajar yang telah dilakukan akan melatih
keterampilan penulis sebagai seorang calon guru. Kendala-kendala yang dihadapi
penulis selama berlangsungnya proses pembelajaran adalah beberapa siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru, membuat tugas lain yang tidak berkaitan dengan
mata pelajaran yang diajarkan, dan beberapa siswa malas membaca buku sehingga
cukup lama memahami materi yang dibelajarkan, serta tidak mau berpartisipasi
aktif dalam diskusi kelompok.
c. Hasil Belajar Siswa
Penerapan model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran ini, siswa dituntut
berperan aktif dalam diskusi kelompok sehingga siswa akan lebih memahami
materi yang diajarkan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran juga dapat
memotivasi siswa dalam belajar, hal ini dikarenakan penggunaan media
pembelajaran akan membuat siswa lebih memahami konsep-konsep kimia yang
sulit dijelaskan secara verbalistis. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
penerapan model pembelajaran cooperative learning dan penggunaan media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
d. Hubungan Sosial dengan Warga Sekolah

Hubungan sosial antar warga sekolah sudah terjalin dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari adanya kerja sama antara siswa dengan guru dalam
melangsungkan kegiatan tertentu di sekolah. Selain itu, hubungan antar siswa
dengan siswa juga terjalin cukup baik. Hal ini terlihat dari terjalinnya hubungan
harmonis dari siswa saat bergaul, saat bergaul siswa tidak memandang adanya
perbedaan agama maupun golongan, sehingga tidak pernah terjadinya konflik
antar siswa di sekolah. Dalam meningkatkan hubungan sosial antar siswa, pihak
sekolah mewajibkan seluruh siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler, hal ini
bertujuan agar semua siswa, kakak kelas maupun adik kelas terjalin hubungan
yang harmonis dan agar meminimalisir terjadinya kesenjangan antar kelas.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan penulis, maka dapa ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Permasalahan pembelajaran yang penulis temukan ketika melakukan PPLReal yaitu di SMA Negeri 2 Singaraja adalah ketidaksiapan siswa mengikuti
pembelajaran, kurangnya motivasi siswa untuk belajar kimia, dan
pemahaman konsep yang kurang.
2. Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengurangi masalah tersebut adalah
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan Lembar
Diskusi Kelompok

atau Lembar

Kerja Siswa,

penggunaan media

pembelajaran, kondisi siswa dan lingkungan kelas, dan melaksanakan
Evaluasi/Penilaian.
3. Hasil yang didapat selama pelaksanaan PPL-Real adalah penerapan model
pembelajaran cooperative learning dan penggunaan media pembelajaran

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa-pun
juga meningkat.
4. Temuan yang penulis dapat selama pelaksanaan PPL-Real adalah persiapan
pembelajaran dilakukan melalui penyusunan RPP, model pembelajaran
cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan kerjasama
antar siswa, guru dan warga sekolah lainnya berjalan cukup baik dalam
melangsungkan kegiatan tertentu di sekolah.
3.2.

Saran
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan PPL-Real

di SMA Negeri 2 Singaraja, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Untuk Sekolah Mitra
Keprofesionalan pimpinan, guru, dan staf pegawai perlu dipertahankan
dan ditingkatkan agar bisa menciptakan aktivitas akademik dan non akademik
yang baik. Dan hubungan sosial antara guru dan siswa yang harmonis tetap
dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Untuk LPPPM Universitas Pendidikan Ganesha
Koordinasi antara pihak LPPPM dan sekolah mitra perlu ditingkatkan agar
kegiatan PPL-Real ini berjalan dengan baik. Dan untuk format laporan dan sistem
penilaian agar diperjelas agar tidak menimbulkan kebingungan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Keterangan

Lampiran 2.Program Kerja Mahasiswa PPL-Real di SMA N 2 Singaraja

PROGRAM KERJA PPL-REAL
Pelaksanaan: 15 Agustus sd 27 Oktober 2017
No.

Program

Waktu

I

KEGIATAN OBSERVASI ORIENTASI

1.

Menyusun dan legalisasi Program Kegiatan
PPL

15-22 Agustus
2017

2.

Mengamati fasilitas sekolah, keadaan
guru/pegawai, siswa, dan lain-lain

15-18 Agustus
2017

3.

Mengamati fasilitas pendukung
pembelajaran (ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, media yang ada, lapangan)

15-18 Agustus
2017

4.
5.
6.
II

Mengenal dan berlatih membuat persiapan
mengajar dan administrasi kegiatan lainnya.
Mengobservasi guru pamong yang
ditindaklanjuti dengan tanya jawab/diskusi
Persiapan memasuki latihan mengajar
terbimbing.
KEGIATAN MENGAJAR

21-26 Agustus
2017
21-26 Agustus
2017
24-26 Agustus
2017
28 Agustus –
23 September
2017
25 September
– 21 Oktober
2017

1.

Pelatihan mengajar terbimbing

2.

Pelatihan mengajar mandiri

III

KEGIATAN NON MENGAJAR
Mengenal administrasi sekolah (kesiswaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan)
Mengenal pengelolaan sekolah secara
umum
Mengenal pengelolaan laboratorium, dan
perpustakaan

15-26 Agustus
2017
15-26 Agustus
2017
15-26 Agustus
2017

Mengenal pengelolaan bimbingan belajar
dan penanganan anak bermasalah

15-26 Agustus
2017

Mengenal pengenalan OSIS

18 Agustus –
20 September
2017

1.
2.
3.
4.

5.

Tempat/Narasumber
Guru Pamong, Dosen
Pembimbing, Kepala
sekolah
Kepala sekolah/petugas
yang ditunjuk
Guru Pamong, pengawas
laboratorium, pengawas
perpustakaan, Kepala
sekolah dan lain-lain
Guru Pamong, TU
Guru Pamong
Guru Pamong

Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing
Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing
Kepala sekolah, TU, staf
yang relevan
Kepala sekolah, petugas
yang ditunjuk
Pengelola laboratorium,
dan perpustakaan
Petugas BK, Guru
Pamong, Dosen
Pembimbing
Kepala sekolah, Pembina
OSIS, Guru Pamong

Lampiran 3. Kalender Pendidikan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018

Lampiran 4. Program Tahunan Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018
Nama Sekolah

PROGRAM TAHUNAN
: SMA Negeri 2 Singaraja

Mata Pelajaran

: KIMIA

Kelas / semester

: X / ganjil

Tahun Pelajaran

: 2017 /2018

KOMPETENSI INTI
K:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

I
1
KI 2

:

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

KI 3

:

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

KI 4

:

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

SMTR
KE
I

KOMPETENSI INTI
KI 3

KI 4

KOMPETENSI DASAR (KD)

ALOKASI
WAKTU

3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja di laboratorium serta
peran kimia dalam kehidupan
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat
ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia
dalam kehidupan

3 JP

3.2 Menganalisis perkembangan model atom
KI 3

3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori
atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model
atom.

KI 4

9 JP

4.3 Mengolah dan menganalisis struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum.
Ulangan Harian 1

2 JP

KETERANGAN

SMTR
KE

ALOKASI
WAKTU

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR (KD)

KI 3

3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan
diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam
tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur

6 JP

KI 4

4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi
elektron dan diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat
periodik unsur.
Ulangan Harian 2

2 JP

KI 3

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,
molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik
materi.

KI 4

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses
pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik
materi

KI 3

3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa

KETERANGAN

9 JP

6 JP



Alokasi waktu
untuk KI 1, 2, dan
4 mengikuti
alokasi waktu

SMTR
KE

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR (KD)

KI 4

3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di
sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk
menentukan bentuk molekul.
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori
jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
(Teori Domain Elektron).
Ulangan Harian 3

ALOKASI
WAKTU

KETERANGAN

6 JP
pada KI 3.
2 JP

ULANGAN AKHIR SEMESTER I

KI 3
II
KI 4

KI 3

KI 4

JUMLAH
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat
larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi
oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan
oksidasi atom dalam molekul atau ion.
3.10Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan
senyawa anorganik dan organik sederhana.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.

45 JP
3 J.P
3 J.P
9 J.P
6 J.P
3 J.P

KI 4.8 mengikuti
alokasi waktu pada
KI 3.8
KI 4.10 mengikuti
alokasi waktu pada
KI 3.10

SMTR
KE

KOMPETENSI INTI

KI 3
KI 4

KOMPETENSI DASAR (KD)
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan
senyawa anorganik dan organik sederhana
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif
dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol
untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa
atom relatif dan massa molekul relatif,
persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,
dan konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
JUMLAH
ULANGAN KENAIKAN KELAS

ALOKASI
WAKTU

KETERANGAN

21 J.P

KI 4.11 mengikuti
alokasi waktu pada
KI 3.11

45 J.P

Lampiran 5.Program Semester Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018
PROGRAM SEMESTER I
NamaSekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
TahunPelajaran
No

: SMA Negeri 2 Singaraja
: Kimia
: X-MIPA/I
: 2017/2018
KompetensiDasar

Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu
Kimia, keselamatan dan keamanan Kimia
di laboratorium, serta peran kimia dalam
kehidupan

Alokas
iWaktu

1

Juli
2 3
3

Agustus
September
4 1 2 3 4 5 1
2
3 4

2 JP

Menyajikanhasil rancangan dan hasil
percobaan ilmiah
Memahamicarapenanggulanganlimbahkimi
aberacun di lingkunganLaboratorium

2 JP

Memahami model atom Dalton, Thomson,
Rutherfod, Bohr, dan mekanika gelombang

1
2 1

Menggunakan model atom untuk
menjelaskan fenomena alam atau hasil
percobaan

3 JP

UlanganHarian 1

2 JP

2

1

Oktober
2 3 4 5

November
1 2 3 4

Dese
1

Memahamicarapenulisankonfigurasielektro
ndanpolakonfigurasielektronterluaruntukseti
apgolongandalam SPU
Menentukanletaksuatuunsurdalamtabelperio
dikdansifatsifatnyaberdasarkankonfigurasielektron

3

6 JP
3

Menganalisis kemiripan sifat unsur dalam
golongan dan keperiodikannya

3

Menalar kemiripan dan keperiodikan sifat
unsur berdasarkan data sifat-sifat periodik
unsur

3 JP

UlanganHarian 2
Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta kaitannya dengan sifat zat

2 JP

Merancang dan melakukan percobaan untuk
menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik
leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau
sifat lainnya)
UlanganHarian 3
Menentukan bentuk molekuldengan

2
3

3

6 JP

3
3JP
2JP
6 JP

2
3

menggunakanteoritolakanpasangan elektron
kulit valensi(VSEPR) atau Teori Domain
Elektron
3
Membuat model bentuk molekul dengan
menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar atau perangkat lunak
kimia
Menentukan interaksi antar partikel (atom,
ion, dan molekul) dan kaitannya dengan
sifat fisik zat

3
3JP

Menalar sifat-sifat zat di sekitar kita dengan
menggunakan prinsip interaksi antarpartikel
UlanganHarian 4

2 JP

2

Lampiran 6.Silabus Kelas X Tahun Ajaran 2017/2018

SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)

MATA PELAJARAN
KIMIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016

KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi
Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami
metode ilmiah,
hakikat ilmu
Kimia,
keselamatan
dan keamanan
Kimia di
laboratorium,
serta peran
kimia dalam
kehidupan
4.1 Menyajikan hasil
rancangan dan
hasil percobaan
ilmiah

Pengetahuan

dan

Kompetensi

Materi
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Metode
ilmiah,
hakikat
ilmu
Kimia,
keselama
tan dan
keamana
n kimia di
laborator
ium,
serta
peran
Kimia
dalam
kehidupa
n
 Metode ilmiah
 Hakikat ilmu
Kimia
 Keselamatan
dan
keamanan
kimia di

 Mengamati produk-produk
dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya: sabun, detergen,
pasta gigi, shampo, kosmetik,
obat, susu, keju, mentega,
minyak goreng, garam dapur,
asam cuka, dan lain lain yang
mengandung bahan kimia.
 Mengunjungi laboratorium untuk
mengenal alat-alat laboratorium
kimia dan fungsinyaserta
mengenal beberapa bahan kimia
dan sifatnya (mudah meledak,
mudah terbakar, beracun,
penyebab iritasi, korosif, dan
lain-lain).
 Membahas cara kerja ilmuwan
kimia dalam melakukan
penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat
hipotesis, melakukan percobaan,
dan menyimpulkan)
 Merancang dan melakukan
percobaan ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula

Kompetensi Dasar

Materi
Pembelajaran

laboratorium
 Peran Kimia
dalam
kehidupan

3.2 Memahami model
atom Dalton,
Thomson,
Rutherfod, Bohr,
dan mekanika
gelombang

3.3 Memahami cara
penulisan
konfigurasi
elektron dan pola
konfigurasi
elektron terluar
untuk setiap
golongan dalam
tabel periodik
3.4 Menganalisis
kemiripan sifat
unsur dalam
golongan dan
keperiodikannya
4.2 Menggunakan
model atom