RUMAH SAKIT PARU DI KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paru-paru merupakan
an organ manusia yang sangat penting dan rentan terhadap
serangan penyakit, sehing
ngga banyak penyakit yang menyerang orga
rgan pernapasan ini.
Karakter dari penyakit par
paru-paru selain mudah menghinggapi paru-pparu manusia juga
rawan menyebabkan kompl
plikasi, karena selain berfungsi sebagai penuka
ukar oksigen dari luar
dengan karbondioksida dari
ari dalam tubuh, paru-paru juga berfungsi untu
tuk menyaring darah
kotor dari jantung. Oleh karena
k
itu, dengan terganggunya fungsi par
aru-paru maka akan
menyebabkan gangguan jantung
jan
dan organ-organ lain yang berkaitan dengan
de
darah seperti
ginjal, hati dan sebagainya.
ya.
Selain mudah menyeba
ebabkan komplikasi terhadap organ lain, karak
rakter penyakit paruparu adalah sangat mudah
ah menular. Tetapi tidak semua penyakit Paru--paru mudah untuk
menular, penyakit paru-par
paru yang sangat mudah menular merupakan
an penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus
irus dan bakteri diantaranya adalah TBC, Flu
lu Burung, Flu Babi,
Bronkitis, Ispa, Influensa.
Pasien penyakit paru--paru membutuhkan penanganan khusus dan
da intensif karena
penyakit-penyakit yang menyerang
me
organ ini biasanya membutuhkan w
waktu yang panjang
untuk proses penyembuha
han dan pemulihan. Selain itu,
pasien paru
aru-paru juga harus
ditempatkan secara khusus
sus dengan sistem ventilasi baik, kualitas uda
udara, dan jauh dari
pasien penyakit lain sehingg
ngga tidak terjadi penularan penyakit dari atauu ke
k pasien lain.
Infeksi Saluran Pernaf
afasan Akut, atau yang lebih dikenal dengan
an ISPA, merupakan
masalah kesehatan yang
ng penting karena dapat menyebabkan kemati
atian bayi dan balita
yang cukup tinggi yaitu kira-kira
kir
1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap
iap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode IS
ISPA setiap tahunnya, 40%-60% dari kunjun
jungan di Puskesmas
adalah oleh penyakit ISPA.
A. Dari seluruh kematian yang disebabkan ole
oleh ISPA mencakup
20%-30% (Dinas Kesehata
atan Provinsi Jawa Tengah, 2006). Secara klinis
k
ISPA adalah
suatu tanda dan gejala akut
kut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian
an saluran pernafasan
dan berlangsung tidak lebih
bih dari 14 hari. Adapun yang termasuk ISPA
PA adalah influenza,
campak, faringitis, trakeitis
tis, bronkhitis akut, brokhiolitis, dan pneumonia
nia.
1
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Kematian yang terb
rbesar umumnya disebabkan oleh pneum
umonia, pneumonia
merupakan infeksi akutt yang
y
mengenai jaringan paru-paru (alveoli
oli). Pneumonia ini
merupakan masalah keseha
ehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi,
tin
tidak saja di
negara berkembang, tapi juga
ju di negara maju seperti Amerika Serikat,, K
Kanada dan negaranegara Eropa. Di Amerika
ika Serikat misalnya, terdapat dua juta samp
mpai tiga juta kasus
pneumonia per tahun den
engan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang.
ora
Di Indonesia,
pneumonia merupakan pe
penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler
ka
dan
tuberkulosis.
Di Kota Semarang kkasus pneumonia pada tahun 2009 menca
ncapai 4.766 kasus,
meningkat dari tahun 2008
08 yang hanya mencapai 3.824 kasus, sedangk
ngkan IR pneumonia
dan pneumonia berat untuk
tuk tahun 2009 sebesar 403,5 per 10.000 bali
alita meningkat juga
dari tahun 2008 sebesar 32
326,50 per 10.000 balita. Peningkatan IR pne
neumonia ini berarti
jumlah penderita pneumo
monia dan pneumonia berat semakin meningkat.
me
Adanya
peningkatan kasus pneum
umonia dapat disebabkan oleh semakin men
eningkatnya tingkat
pencemaran di wilayah Kota
K
Semarang dan status gizi balita ya
yang kurang baik,
dikarenakan makanan yang
yan dikonsumsi balita tidak mengandungg cukup gizi yang
diperlukan oleh balita serta
rta daya tahan tubuh balita yang menurun akibat
bat status gizi kurang
ataupun buruk (Dinas Keseh
sehatan Kota Semarang, 2009).
Salah satu langkah strategis
s
yang dapat ditempuh dalam upa
paya mengantisipasi
peningkatan angka kejadian
ian dan jenis penyakit paru adalah dengan pena
enanganan yang lebih
serius oleh lembaga pelaya
yanan rumah sakit khususnya rumah sakit paru
aru. Rumah Sakit ini
memberikan pelayanan utama
ut
pada organ paru dengan fungsi sebagai
seb
pelaksanaan
pelayanan kesehatan paru,
ru, penatalaksanaan deteksi dini dan pencegah
gahan penyakit paru,
penatalaksanaan penderita
ta penyakit
p
paru, pelaksanaan rehabilitasi pende
derita penyakit paru,
pelaksanaan asuhan dan pel
pelayanan keperawatan, dan pelaksanaan pelaya
ayanan rujukan.
Dalam perencanaannya
nya, rumah sakit ini akan berlokasi di Kabupat
paten Semarang. Hal
ini karena Kabupaten Sema
marang memiliki prosentase 0,0062% penggun
gunaan lahan industri
(Profil Kabupaten Semaran
rang 2010) sehingga memiliki tingkat pencem
emaran udara yang
rendah. Selain itu, topogra
grafi di kabupaten ini terdiri dari areal datara
aran, perbukitan, dan
pegunungan dengan kemir
miringan lereng mulai dari 0% sampai 70%
0% yang dikelilingi
Gunung Merbabu, Gunung
ng Telomoyo, dan Gunung Ungaran sehingga
ga memiliki kondisi
alam, pemandangan dan udara
ud bersih yang baik untuk pemulihan kondis
disi kesehatan pasien
rumah sakit paru.
2
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Di Kota Semarang ddan Kabupaten Semarang lembaga yangg telah
t
memberikan
pelayanan paru adalah Pus
uskesmas, Balai Pengobatan Khusus Paru (BPKP)
(B
dan Rumah
Sakit Umum (RSU), sedan
angkan untuk rumah sakit khusus paru berad
ada di Kota Salatiga
yaitu Rumah Sakit Paru D
Dr. Ario Wirawan. Oleh karena itu, untuk ke depannya Rumah
Sakit Paru di Kabupaten Semarang
Se
tidak sendiri dalam memberikan pelayanan
pe
kesehatan
paru, melainkan bekerja sama
sam dengan lembaga-lembaga tersebut melalui
lui sistem rujukan.
Dari uraian di atas, di K
Kabupaten Semarang, dibutuhkan fasilitas pelayanan
pe
kesehatan
yang memenuhi persyarata
ratan dalam penyelenggaraan pelayanan keseh
sehatan khusus paru
yang angka kejadian dan
an jenis penyakitnya terus meningkat. Olehh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut
te
diperlukan perencanaan dan perancan
cangan Rumah Sakit
Paru di Kabupaten Semar
arang dengan penekanan desain pada Konse
nsep Arsitektur Neo
Vernakular.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Memperoleh suatu
atu landasan perencanaan dan perancangan Rumah
Ru
Sakit Paru di
Kabupaten Semarangg yang representatif ditinjau dari segi peme
menuhan kebutuhan
ruang beserta persyara
aratan teknisnya sekaligus dari segi keamanan
nan dan kenyamanan
bagi pengguna yangg menarik
m
dari sisi arsitektural melalui penek
nekanan desain yang
dipilih.
1.2.2 Sasaran
Tersusunnya
langkah-langkah
lan
kegiatan
penyusunan
Landasan
La
Program
Perencanaan dan Peran
rancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Rumah
Ru
Sakit Paru di
Kabupaten Semarangg berdasarkan atas aspek-aspek panduan per
perancangan (design
guide lines aspect).
1.3 Manfaat
Secara Subyektif
• Memenuhi salah satu
tu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir
ir sebagai ketentuan
kelulusan Sarjana Stra
trata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakul
ultas Teknik Undip
Semarang.
• Sebagai acuan untuk melanjutkan
m
ke tahap DGA (Desain Grafis Ar
Arsitektur) yang juga
merupakan bagian dari
ari mata kuliah Tugas Akhir.
3
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Secara Obyektif
• Dapat bermanfaat seb
sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan
san khususnya bagi
mahasiswa Jurusan Arsitektur
A
Universitas Diponegoro dann masyarakat pada
umumnya.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digu
igunakan dalam penyusunan Landasan Program
ram Perencanaan dan
Perancangan Arsitekturr ((LP3A) ini adalah metode diskripsi sehingg
ngga diperoleh suatu
gambaran yang cukup len
lengkap. Adapun metode yang digunakan didasari
di
oleh proses
pengolahan data yang diha
ihasilkan dari :
• Studi Literatur untukk mendapatkan data-data yang bersumber dari
da buku, makalah,
majalah, brosur, intern
ernet dan sumber lain yang berkaitan dengann kesehatan
k
paru dan
saluran pernafasan.
asi perencanaan dan
• Observasi Lapangann aatau pengamatan langsung terhadap lokasi
aktifitas pelayanan pub
ublik untuk kesehatan paru dan saluran pernaf
nafasan pada Rumah
Sakit Paru.
nding dengan mengadakan pengamatan terha
rhadap Rumah Sakit
• Melakukan studi band
Paru yang telah ada seb
sebagai upaya untuk membandingkan antara teori
teo dan realitanya.
• Melakukan analisis dan sintesis terhadap data-data yang diperolehh pada
p
studi literatur,
observasi lapangan, stu
studi banding dan wawancara.
1.5 Sistematika Pembahasan
an
Sistematika dalam
am penyusunan Landasan Program Perencanaan
aan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) Rumah
ah Sakit Paru di Kabupaten Semarang yaitu seb
sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
AN
Berisi tentang latar bel
belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, met
etode pembahasan,
kerangka bahasan dan alur
lur pikir.
BAB II TINJAUAN RUM
UMAH SAKIT
Berisi tentang penjelasan
an rumah sakit pada umumnya dan mengenaii rrumah sakit khusus
paru meliputi pengertian,
n, tujuan, tugas dan fungsi, lingkup pelayanan
nan serta standar dan
4
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
kriteria Rumah Sakit Paru.
Pa
Selain itu pada bab ini terdapat penjelasan
pen
mengenai
penekanan desain yang di
digunakan yaitu arsitektur neo vernakuler dann studi
s
banding.
KA
SEMARANG
BAB III TINJAUAN KABUPATEN
Berisi tentang gambarann umum Kabupaten Semarang yang membaha
ahas fisik Kabupaten
Semarang, keadaan geogra
grafi Kabupaten Semarang, kependudukan Kab
abupaten Semarang,
fasilitas pelayanan keseha
hatan yang ada, rencana perwilayahan pemban
bangunan Kabupaten
Semarang, data mengena
nai jumlah penderita penyakit paru dan saluuran pernafasan di
Kabupaten Semarang, Kot
ota Semarang dan Jawa Tengah.
BAB IV PENDEKATAN
AN PROGRAM PERENCANAAN DAN PER
ERANCANGAN
Membahas mengenai fakt
aktor-faktor penentu bangunan Rumah Sakit Paru
Pa dan pendekatan
pada perencanaan dan perancangan
p
berdasarkan persyaratan terkai
kait yang kemudian
digunakan sebagai dasarr ppendekatan terhadap proses perencanaan dan
an perancangan lebih
lanjut.
BAB IV KESIMPULAN
N, BATASAN, DAN ANGGAPAN
Membahas mengenai kesimpulan,
kes
batasan, dan anggapan terhadap
ap perencanaan dan
perancangan Rumah Sakit
kit Paru di Kabupaten Semarang yang akan dire
irencanakan.
N PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
P
BAB V LANDASAN
ARSITEKTUR
Menguraikan tentang la
landasan konseptual yang dihasilkan dari
ri analisis terhadap
alternatif konsep dalam pe
pendekatan program perencanaan dan peranca
cangan Rumah Sakit
Paru di Kabupaten Sema
marang yang berisi tentang konsep dasar pera
erancangan, program
ruang dan penentuan luas
as tapak.
ASAR DAN PROGRAM RUANG
BAB VI KONSEP DAS
Membahas mengenai konsep
kon
dasar dan program ruang yang akann ddiaplikasikan pada
perancangan Rumah Sak
Sakit Paru di Kabupaten Semarang denga
gan memperhatikan
persyaratan perancangann seperti
s
kondisi tapak, penekanan desain arsit
rsitektur dan program
ruang.
5
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
1.6 Alur Pikir
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
LATAR BELAKANG
Aktualitas
Fenomena & Rona Awal
Peningkatan
angka kejadian dan jenis
jen penyakit paru karena dipengaruhi oleh lingkungan,, perilaku
p
hidup,
1.7.Alur
Pikir
dan kondisi sosial ekonomi masyara
arakat.
Urgensi
Harapan
Terdapat penanganan yang lebih serius
se
oleh lembaga pelayanan rumah sakit, khususnya rum
rumah sakit paru
untuk mengantisipasi peningkatan angka
a
kejadian dan jenis penyakit paru.
Kenyataan
Fasilitas kesehatan yang sudah ada di Kabupaten Semarang dan Kota Semarang memilik
iliki keterbatasan
dalam mengatasi peningkatan angka
ka kejadian dan jenis penyakit paru.
Problematika
Fasilitas kesehatan yang sudah ada
da di Kabupaten Semarang dan Kota Semarang memilik
iliki keterbatasan
dalam pelayanan kesehatan khusus
us paru, sehingga kurang memenuhi persyaratan dalam pen
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan khusus paru ya
yang angka kejadiaan dan jenisnya terus meningkat.
Originalitas
Oleh karena itu, diperlukan perencan
canaan dan perancangan Rumah Sakit Paru di Kabupatenn Semarang
S
yang
memenuhi persyaratan yang dapat
pat menampung pelayanan kesehatan khusus paru deng
ngan penekanan
desain pada Konsep Arsitektur Neo Vernakular.
PERMASALAHAN
Bagaimana merencanakan dan merancang
m
Rumah Sakit Paru di Kabupaten Semaran
ang yang dapat
memenuhi persyaratan baik dari segi
seg pemenuhan kebutuhan ruang, maupun dari segi teknis
is ddan arsitektur.
STUDI LITERATUR
STUDI BANDIN
ING
Paru
• Tinjauan mengenai Rumah Sakit Pa
Untuk memperoleh standar kegiatan,
k
struktur organisasi, fasilitas, utilita
litas, MEE,
dan besaran ruang.
• Tinjauan Kabupaten Semarang
Untuk
memperoleh
kepen
endudukan
(pengguna), kebijakan tata ruan
ang kota,
potensi dan faktor pendukung.
• Tinjauan mengenai Konsep Arsitek
itektur Neo
Vernakular, untuk memperoleh kara
arakteristik
bangunan.
Dilakukan dengan observasi langsung
l
pada
objek :
• BKPM Kota Semarang
• RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga
iga
• RSP dr. H. A. Rotinsulu Bandun
dung
Untuk mendapatkan studi band
anding mengenai
kelompok kegiatan, alur kegia
giatan, kapasitas,
besaran ruang, utilitas dan MEE
ANALISA
Pendekatan Program Pere
erencanaan dan Perancangan yang mengacu pada
guidelines Aspect (Fungsio
sional, Arsitektural, Struktur, Utilitas, Kontekstual)
Des
Design
KESIM
IMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN
Kesimpulan merupakan hasil dari
ri analisa, Batasan merupakan hal-hal yang menjadi bata
atas ruang lingkup
perancanaan, dan Anggapan merup
upakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangann yyang dimisalkan
pada suatu keadaan ideal.
PENDEKATAN DAN LAND
ANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCAN
ANCANGAN
Dasar pendekatan, pendekatan loka
okas dan tapa, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, prose
ses aktifitas, jenis
fasilitas, kapasitas, dan besaran ruan
uang, sirkulasi, sistem struktur, sistem utilitas, dan sistem bangunan
ba
dengan
penekanan desain Arsitektur Neo Ve
Vernakular.
KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANG
RANCANGAN
Konsep perancangan meliputi kon
onsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain
ain serta program
perencanaan meliputi tapak terpilih,
ih, program ruang, sistem utilitas, dan sistem MEE.
6
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paru-paru merupakan
an organ manusia yang sangat penting dan rentan terhadap
serangan penyakit, sehing
ngga banyak penyakit yang menyerang orga
rgan pernapasan ini.
Karakter dari penyakit par
paru-paru selain mudah menghinggapi paru-pparu manusia juga
rawan menyebabkan kompl
plikasi, karena selain berfungsi sebagai penuka
ukar oksigen dari luar
dengan karbondioksida dari
ari dalam tubuh, paru-paru juga berfungsi untu
tuk menyaring darah
kotor dari jantung. Oleh karena
k
itu, dengan terganggunya fungsi par
aru-paru maka akan
menyebabkan gangguan jantung
jan
dan organ-organ lain yang berkaitan dengan
de
darah seperti
ginjal, hati dan sebagainya.
ya.
Selain mudah menyeba
ebabkan komplikasi terhadap organ lain, karak
rakter penyakit paruparu adalah sangat mudah
ah menular. Tetapi tidak semua penyakit Paru--paru mudah untuk
menular, penyakit paru-par
paru yang sangat mudah menular merupakan
an penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus
irus dan bakteri diantaranya adalah TBC, Flu
lu Burung, Flu Babi,
Bronkitis, Ispa, Influensa.
Pasien penyakit paru--paru membutuhkan penanganan khusus dan
da intensif karena
penyakit-penyakit yang menyerang
me
organ ini biasanya membutuhkan w
waktu yang panjang
untuk proses penyembuha
han dan pemulihan. Selain itu,
pasien paru
aru-paru juga harus
ditempatkan secara khusus
sus dengan sistem ventilasi baik, kualitas uda
udara, dan jauh dari
pasien penyakit lain sehingg
ngga tidak terjadi penularan penyakit dari atauu ke
k pasien lain.
Infeksi Saluran Pernaf
afasan Akut, atau yang lebih dikenal dengan
an ISPA, merupakan
masalah kesehatan yang
ng penting karena dapat menyebabkan kemati
atian bayi dan balita
yang cukup tinggi yaitu kira-kira
kir
1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap
iap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode IS
ISPA setiap tahunnya, 40%-60% dari kunjun
jungan di Puskesmas
adalah oleh penyakit ISPA.
A. Dari seluruh kematian yang disebabkan ole
oleh ISPA mencakup
20%-30% (Dinas Kesehata
atan Provinsi Jawa Tengah, 2006). Secara klinis
k
ISPA adalah
suatu tanda dan gejala akut
kut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian
an saluran pernafasan
dan berlangsung tidak lebih
bih dari 14 hari. Adapun yang termasuk ISPA
PA adalah influenza,
campak, faringitis, trakeitis
tis, bronkhitis akut, brokhiolitis, dan pneumonia
nia.
1
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Kematian yang terb
rbesar umumnya disebabkan oleh pneum
umonia, pneumonia
merupakan infeksi akutt yang
y
mengenai jaringan paru-paru (alveoli
oli). Pneumonia ini
merupakan masalah keseha
ehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi,
tin
tidak saja di
negara berkembang, tapi juga
ju di negara maju seperti Amerika Serikat,, K
Kanada dan negaranegara Eropa. Di Amerika
ika Serikat misalnya, terdapat dua juta samp
mpai tiga juta kasus
pneumonia per tahun den
engan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang.
ora
Di Indonesia,
pneumonia merupakan pe
penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler
ka
dan
tuberkulosis.
Di Kota Semarang kkasus pneumonia pada tahun 2009 menca
ncapai 4.766 kasus,
meningkat dari tahun 2008
08 yang hanya mencapai 3.824 kasus, sedangk
ngkan IR pneumonia
dan pneumonia berat untuk
tuk tahun 2009 sebesar 403,5 per 10.000 bali
alita meningkat juga
dari tahun 2008 sebesar 32
326,50 per 10.000 balita. Peningkatan IR pne
neumonia ini berarti
jumlah penderita pneumo
monia dan pneumonia berat semakin meningkat.
me
Adanya
peningkatan kasus pneum
umonia dapat disebabkan oleh semakin men
eningkatnya tingkat
pencemaran di wilayah Kota
K
Semarang dan status gizi balita ya
yang kurang baik,
dikarenakan makanan yang
yan dikonsumsi balita tidak mengandungg cukup gizi yang
diperlukan oleh balita serta
rta daya tahan tubuh balita yang menurun akibat
bat status gizi kurang
ataupun buruk (Dinas Keseh
sehatan Kota Semarang, 2009).
Salah satu langkah strategis
s
yang dapat ditempuh dalam upa
paya mengantisipasi
peningkatan angka kejadian
ian dan jenis penyakit paru adalah dengan pena
enanganan yang lebih
serius oleh lembaga pelaya
yanan rumah sakit khususnya rumah sakit paru
aru. Rumah Sakit ini
memberikan pelayanan utama
ut
pada organ paru dengan fungsi sebagai
seb
pelaksanaan
pelayanan kesehatan paru,
ru, penatalaksanaan deteksi dini dan pencegah
gahan penyakit paru,
penatalaksanaan penderita
ta penyakit
p
paru, pelaksanaan rehabilitasi pende
derita penyakit paru,
pelaksanaan asuhan dan pel
pelayanan keperawatan, dan pelaksanaan pelaya
ayanan rujukan.
Dalam perencanaannya
nya, rumah sakit ini akan berlokasi di Kabupat
paten Semarang. Hal
ini karena Kabupaten Sema
marang memiliki prosentase 0,0062% penggun
gunaan lahan industri
(Profil Kabupaten Semaran
rang 2010) sehingga memiliki tingkat pencem
emaran udara yang
rendah. Selain itu, topogra
grafi di kabupaten ini terdiri dari areal datara
aran, perbukitan, dan
pegunungan dengan kemir
miringan lereng mulai dari 0% sampai 70%
0% yang dikelilingi
Gunung Merbabu, Gunung
ng Telomoyo, dan Gunung Ungaran sehingga
ga memiliki kondisi
alam, pemandangan dan udara
ud bersih yang baik untuk pemulihan kondis
disi kesehatan pasien
rumah sakit paru.
2
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Di Kota Semarang ddan Kabupaten Semarang lembaga yangg telah
t
memberikan
pelayanan paru adalah Pus
uskesmas, Balai Pengobatan Khusus Paru (BPKP)
(B
dan Rumah
Sakit Umum (RSU), sedan
angkan untuk rumah sakit khusus paru berad
ada di Kota Salatiga
yaitu Rumah Sakit Paru D
Dr. Ario Wirawan. Oleh karena itu, untuk ke depannya Rumah
Sakit Paru di Kabupaten Semarang
Se
tidak sendiri dalam memberikan pelayanan
pe
kesehatan
paru, melainkan bekerja sama
sam dengan lembaga-lembaga tersebut melalui
lui sistem rujukan.
Dari uraian di atas, di K
Kabupaten Semarang, dibutuhkan fasilitas pelayanan
pe
kesehatan
yang memenuhi persyarata
ratan dalam penyelenggaraan pelayanan keseh
sehatan khusus paru
yang angka kejadian dan
an jenis penyakitnya terus meningkat. Olehh karena itu, untuk
mengatasi permasalahan tersebut
te
diperlukan perencanaan dan perancan
cangan Rumah Sakit
Paru di Kabupaten Semar
arang dengan penekanan desain pada Konse
nsep Arsitektur Neo
Vernakular.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Memperoleh suatu
atu landasan perencanaan dan perancangan Rumah
Ru
Sakit Paru di
Kabupaten Semarangg yang representatif ditinjau dari segi peme
menuhan kebutuhan
ruang beserta persyara
aratan teknisnya sekaligus dari segi keamanan
nan dan kenyamanan
bagi pengguna yangg menarik
m
dari sisi arsitektural melalui penek
nekanan desain yang
dipilih.
1.2.2 Sasaran
Tersusunnya
langkah-langkah
lan
kegiatan
penyusunan
Landasan
La
Program
Perencanaan dan Peran
rancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Rumah
Ru
Sakit Paru di
Kabupaten Semarangg berdasarkan atas aspek-aspek panduan per
perancangan (design
guide lines aspect).
1.3 Manfaat
Secara Subyektif
• Memenuhi salah satu
tu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir
ir sebagai ketentuan
kelulusan Sarjana Stra
trata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakul
ultas Teknik Undip
Semarang.
• Sebagai acuan untuk melanjutkan
m
ke tahap DGA (Desain Grafis Ar
Arsitektur) yang juga
merupakan bagian dari
ari mata kuliah Tugas Akhir.
3
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
Secara Obyektif
• Dapat bermanfaat seb
sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan
san khususnya bagi
mahasiswa Jurusan Arsitektur
A
Universitas Diponegoro dann masyarakat pada
umumnya.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digu
igunakan dalam penyusunan Landasan Program
ram Perencanaan dan
Perancangan Arsitekturr ((LP3A) ini adalah metode diskripsi sehingg
ngga diperoleh suatu
gambaran yang cukup len
lengkap. Adapun metode yang digunakan didasari
di
oleh proses
pengolahan data yang diha
ihasilkan dari :
• Studi Literatur untukk mendapatkan data-data yang bersumber dari
da buku, makalah,
majalah, brosur, intern
ernet dan sumber lain yang berkaitan dengann kesehatan
k
paru dan
saluran pernafasan.
asi perencanaan dan
• Observasi Lapangann aatau pengamatan langsung terhadap lokasi
aktifitas pelayanan pub
ublik untuk kesehatan paru dan saluran pernaf
nafasan pada Rumah
Sakit Paru.
nding dengan mengadakan pengamatan terha
rhadap Rumah Sakit
• Melakukan studi band
Paru yang telah ada seb
sebagai upaya untuk membandingkan antara teori
teo dan realitanya.
• Melakukan analisis dan sintesis terhadap data-data yang diperolehh pada
p
studi literatur,
observasi lapangan, stu
studi banding dan wawancara.
1.5 Sistematika Pembahasan
an
Sistematika dalam
am penyusunan Landasan Program Perencanaan
aan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) Rumah
ah Sakit Paru di Kabupaten Semarang yaitu seb
sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
AN
Berisi tentang latar bel
belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, met
etode pembahasan,
kerangka bahasan dan alur
lur pikir.
BAB II TINJAUAN RUM
UMAH SAKIT
Berisi tentang penjelasan
an rumah sakit pada umumnya dan mengenaii rrumah sakit khusus
paru meliputi pengertian,
n, tujuan, tugas dan fungsi, lingkup pelayanan
nan serta standar dan
4
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
kriteria Rumah Sakit Paru.
Pa
Selain itu pada bab ini terdapat penjelasan
pen
mengenai
penekanan desain yang di
digunakan yaitu arsitektur neo vernakuler dann studi
s
banding.
KA
SEMARANG
BAB III TINJAUAN KABUPATEN
Berisi tentang gambarann umum Kabupaten Semarang yang membaha
ahas fisik Kabupaten
Semarang, keadaan geogra
grafi Kabupaten Semarang, kependudukan Kab
abupaten Semarang,
fasilitas pelayanan keseha
hatan yang ada, rencana perwilayahan pemban
bangunan Kabupaten
Semarang, data mengena
nai jumlah penderita penyakit paru dan saluuran pernafasan di
Kabupaten Semarang, Kot
ota Semarang dan Jawa Tengah.
BAB IV PENDEKATAN
AN PROGRAM PERENCANAAN DAN PER
ERANCANGAN
Membahas mengenai fakt
aktor-faktor penentu bangunan Rumah Sakit Paru
Pa dan pendekatan
pada perencanaan dan perancangan
p
berdasarkan persyaratan terkai
kait yang kemudian
digunakan sebagai dasarr ppendekatan terhadap proses perencanaan dan
an perancangan lebih
lanjut.
BAB IV KESIMPULAN
N, BATASAN, DAN ANGGAPAN
Membahas mengenai kesimpulan,
kes
batasan, dan anggapan terhadap
ap perencanaan dan
perancangan Rumah Sakit
kit Paru di Kabupaten Semarang yang akan dire
irencanakan.
N PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
P
BAB V LANDASAN
ARSITEKTUR
Menguraikan tentang la
landasan konseptual yang dihasilkan dari
ri analisis terhadap
alternatif konsep dalam pe
pendekatan program perencanaan dan peranca
cangan Rumah Sakit
Paru di Kabupaten Sema
marang yang berisi tentang konsep dasar pera
erancangan, program
ruang dan penentuan luas
as tapak.
ASAR DAN PROGRAM RUANG
BAB VI KONSEP DAS
Membahas mengenai konsep
kon
dasar dan program ruang yang akann ddiaplikasikan pada
perancangan Rumah Sak
Sakit Paru di Kabupaten Semarang denga
gan memperhatikan
persyaratan perancangann seperti
s
kondisi tapak, penekanan desain arsit
rsitektur dan program
ruang.
5
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
N PERANCANGAN
PERAN
ARSITEKTUR
1.6 Alur Pikir
RUMAH SAKIT PARU DII KABUPATEN
KABUP
SEMARANG TA 115
LATAR BELAKANG
Aktualitas
Fenomena & Rona Awal
Peningkatan
angka kejadian dan jenis
jen penyakit paru karena dipengaruhi oleh lingkungan,, perilaku
p
hidup,
1.7.Alur
Pikir
dan kondisi sosial ekonomi masyara
arakat.
Urgensi
Harapan
Terdapat penanganan yang lebih serius
se
oleh lembaga pelayanan rumah sakit, khususnya rum
rumah sakit paru
untuk mengantisipasi peningkatan angka
a
kejadian dan jenis penyakit paru.
Kenyataan
Fasilitas kesehatan yang sudah ada di Kabupaten Semarang dan Kota Semarang memilik
iliki keterbatasan
dalam mengatasi peningkatan angka
ka kejadian dan jenis penyakit paru.
Problematika
Fasilitas kesehatan yang sudah ada
da di Kabupaten Semarang dan Kota Semarang memilik
iliki keterbatasan
dalam pelayanan kesehatan khusus
us paru, sehingga kurang memenuhi persyaratan dalam pen
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan khusus paru ya
yang angka kejadiaan dan jenisnya terus meningkat.
Originalitas
Oleh karena itu, diperlukan perencan
canaan dan perancangan Rumah Sakit Paru di Kabupatenn Semarang
S
yang
memenuhi persyaratan yang dapat
pat menampung pelayanan kesehatan khusus paru deng
ngan penekanan
desain pada Konsep Arsitektur Neo Vernakular.
PERMASALAHAN
Bagaimana merencanakan dan merancang
m
Rumah Sakit Paru di Kabupaten Semaran
ang yang dapat
memenuhi persyaratan baik dari segi
seg pemenuhan kebutuhan ruang, maupun dari segi teknis
is ddan arsitektur.
STUDI LITERATUR
STUDI BANDIN
ING
Paru
• Tinjauan mengenai Rumah Sakit Pa
Untuk memperoleh standar kegiatan,
k
struktur organisasi, fasilitas, utilita
litas, MEE,
dan besaran ruang.
• Tinjauan Kabupaten Semarang
Untuk
memperoleh
kepen
endudukan
(pengguna), kebijakan tata ruan
ang kota,
potensi dan faktor pendukung.
• Tinjauan mengenai Konsep Arsitek
itektur Neo
Vernakular, untuk memperoleh kara
arakteristik
bangunan.
Dilakukan dengan observasi langsung
l
pada
objek :
• BKPM Kota Semarang
• RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga
iga
• RSP dr. H. A. Rotinsulu Bandun
dung
Untuk mendapatkan studi band
anding mengenai
kelompok kegiatan, alur kegia
giatan, kapasitas,
besaran ruang, utilitas dan MEE
ANALISA
Pendekatan Program Pere
erencanaan dan Perancangan yang mengacu pada
guidelines Aspect (Fungsio
sional, Arsitektural, Struktur, Utilitas, Kontekstual)
Des
Design
KESIM
IMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN
Kesimpulan merupakan hasil dari
ri analisa, Batasan merupakan hal-hal yang menjadi bata
atas ruang lingkup
perancanaan, dan Anggapan merup
upakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangann yyang dimisalkan
pada suatu keadaan ideal.
PENDEKATAN DAN LAND
ANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCAN
ANCANGAN
Dasar pendekatan, pendekatan loka
okas dan tapa, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, prose
ses aktifitas, jenis
fasilitas, kapasitas, dan besaran ruan
uang, sirkulasi, sistem struktur, sistem utilitas, dan sistem bangunan
ba
dengan
penekanan desain Arsitektur Neo Ve
Vernakular.
KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANG
RANCANGAN
Konsep perancangan meliputi kon
onsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain
ain serta program
perencanaan meliputi tapak terpilih,
ih, program ruang, sistem utilitas, dan sistem MEE.
6