S KOR 0800322 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar generasi muda Indonesia adalah pelajar yang sedang
menuntut ilmu, mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan, sampai
Perguruan Tinggi. Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang- Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokrat serta bertanggung jawab.
Menindak lanjuti amanat di atas apabila dihubungkan dengan kemampuan
gerak siswa, maka kemampuan motor ability siswa harus benar-benar dijaga
karena sangat berhubungan besar terhadap pengembangan keterampilan,
intelektual dan kemampuan berpikirnya, sebab siswa yang kondisi motor

abilitynya rendah sesuai hasil penelitian akan terbatas sekali kemampuan

geraknya.
Kondisi motor ability para siswa yang kurang menunjang pada semua
jenjang pendidikan di Indonesia disebabkan oleh sedikitnya jumlah alokasi waktu
yang disediakan untuk pengajaran bidang kesegaran jasmani. Selama ini jumlah
yang tersedia untuk pengajaran bidang kesegaran jasmani di sekolah hanya 16 jam
pelajaran, hambatan lainnya adalah rendahnya kualitas pengajaran bidang
kesegaran jasmani di sekolah akibat dari terbatasnya fasilitas dan kemampuan
para guru, sehingga pendidikan kesegaran jasmani cenderung lebih sering
diajarkan melalui pemberian teori.
Padahal untuk meningkatkan keterampilan terutama keterampilan lay up
bola basket, frekuensi, dan intensitas latihan memerlukan alokasi waktu yang
cukup. Sedangkan menurut Soenardi Soesasmita (1988)
Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN
1
BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


2

Permasalahan utama yang dihadapi guru pendidikan jasmani adalah: 1).
terlalu banyaknya siswa dalam kelas (rata- rata 50 orang) 2). kurangnya
fasilitas serta perlengkapan mengajar 3). kecenderungan perubahan dalam
pelaksanaan atau pendekatan dalam memandang siswa, siswa tidak lagi
dipandang sebagai obyek didik tetapi sebagai subyek didik 4). kurikulum
yang masih sentralistik (hlm. 7)
Adanya hambatan atau permasalahan di atas menyebabkan siswa tidak
dapat melakukan kegiatan olahraga dan kegiatan belajar di sekolah secara optimal,
padahal olahraga sangat penting untuk menjaga tingkat keterampilan gerak siswa
agar kondisi tubuh para siswa akan selalu fit dan sehat.
Salah

satu

tujuan

pendidikan


jasmani

adalah

mengembangkan

keterampilan gerak. Berkembangnya bermacam-macam karakteristik jasmani dan
dengan kematangannya, individu akan mengembangkan kecakapan untuk
membentuk keterampilan gerak, serta keterampilan berbagai macam permainan
dan

olahraga.

Adapun

fungsi

pendidikan

jasmani


diantaranya

adalah

meningkatkan keharmonisan fungsi saraf dan otot, mengembangkan keterampilan
lokomotor, non-lokomotor, manipulatif, ketepatan, irama, daya ledak, kecepatan
reaksi, dan kelincahan.
Kegiatan ektrakulikuler apa saja yang dilaksanakan di SMPN 1 Karawang
timur, berdasarkan pengamatan diperoleh informasi bahwa status keterampilan
gerak terutama keterampilan lay up bola basket para siswa umumnya termasuk
kategori rendah. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini terbilang cukup, hanya
frekuensi & intensitas latihan terbilang minim. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
olahraga bola basket sudah dilaksanakan secara intensif tetapi belum secara
maksimal, sehingga tingkat penguasaan keterampilan lay up bola basket sangatlah
rendah.
Dalam rangka mancari jalan keluar dari adanya hambatan terbatasnya
fasilitas serta hambatan-hambatan lainnya yang menyebabkan rendahnya tingkat
keterampilan lay up bola basket, khususnya SMP Negeri 1 Karawang Timur.
Penulis mencoba meneliti mengefektivkan latihan bola basket dan motor ability

terhadap keterampilan lay up siswa. Hal ini dikarenakan bola basket adalah salah
satu cabang olahraga yang sudah memasyarakat maka dari itu penulis merasa
Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN
BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

berkewajiban untuk meningkatkan minat para siswa agar tertarik untuk
mempelajari olahraga bola basket.
Latihan fisik dalam pelaksanaannya lebih difokuskan kepada proses
pembinaan kondisi fisik siswa secara keseluruhan, dan merupakan salah satu
faktor utama dan terpenting yang harus dipertimbangkan sebagai unsur yang
diperlukan dalam proses latihan guna mencapai prestasi yang tertinggi. Tujuan
utamanya

adalah

untuk


meningkatkan

potensi

fungsional

siswa

dan

mengembangkan kemampuan biomotor kederajat yang paling tinggi.
Melalui latihan kondisi fisik kebugaran jasmanai atlet dapat dipertahankan
atau ditingkatkan, baik yang berhubungan dengan keterampilan maupun dengan
kesehatan secara umum. Dimana kebugaran jasmani ini sebagai penentu ukuran
kemampuan fisik seseorang (siswa) dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Makin tinggi derajat kesegaran jasmani atlet makin tinggi pula kemampuan kerja
fisiknya. Latihan kondisi fisik merupakan program pokok dalam pembinaan atlet
untuk berprestasi seperti halnya dalam prestasi bola basket.
Secara umum kondisi fisik yang perlu dimiliki dan dilatih secara seksama

terdiri dari beberapa komponen, Harsono (1988, hlm.100) menyebutkan,
“Beberapa komponen kondisi fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan
adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot (strength),
kelentukan (fleksibility), kecepatan, stamina, kelincahan (agility) dan power.” Hal
ini

didasarkan pada

tuntutan setiap cabang olahraga

yang umumnya

membutuhkan daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelentukan serta gabungan
dari komponen fisik tersebut.
Penjelasan di atas menegaskan bahwa kondisi fisik merupakan bagian
yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet. Oleh
karena itu dalam proses pelatihan cabang olahraga khususnya bola basket perlu
adanya penekanan pada aspek fisik dengan tidak mengenyampingkan kondisikondisi lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Hal ini didasarkan pada tuntutan
olahraga bola basket yang dinamis dan membutuhkan penguasaan keterampilan
yang


sempurna

sehingga

faktor

fisik

menjadi

sangat

penting

untuk

mendukungnya.
Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN

BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Dalam hubungannya dengan keterampilan lay up siswa, maka dalam
pelaksanaan program latihan ekstrakurikuler bola basket, pelatih akan melakukan
latihan tiga kali dalam seminggu. Agar mencapai tujuan yang di harapkan dapat
tercapai secara optimal, perlu diteliti mengenai hubungan power tungkai dalam
program ekstrakurikuler bola basket terhadap keterampilan lay up.
Tertarik dengan masalah di atas, maka penulis mencoba untuk mencari
tahu seberapa besar hubungan motor ability dan power tungkai terhadap
keterampilan lay up bola basket pada siswa putra kelas VII (tujuh) Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Karawang Timur Kabupaten Karawang.

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat dukungan motor ability dengan hasil lay up pada
permainan bola basket?

2. Apakah terdapat dukungan power tungkai dengan hasil lay up pada
permainan bola basket?
3. Apakah terdapat dukungan motor ability dan power tungkai secara
bersama-sama dengan hasil lay up dalam permainan bola basket?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
motor ability dan power tungkai dengan hasil lay up dalam permainan bola

basket, secara umum hubungan antara motor ability dan power tungkai
merupakan alat mencapai hasil lay up yang baik diharapkan dalam
permainan bola basket
2. Tujuan Khusus
Disamping tujuan umum seperti yang diuraikan diatas, penelitian ini
mempunyai tujuan khusus yaitu:
Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN
BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


5

a) Untuk mengetahui hubungan antara motor ability dengan hasil lay up
dalam permainan bola basket.
b) Untuk mengetahui hubungan antara power tungkai dengan hasil lay up
dalam permainan bola basket.
c) Untuk mengetahui hubungan antara motor ability dan power tungkai
secara bersama-sama dengan hasil lay up dalam permainan bola
basket.

D. Manfaat Penelitian
Secara teoretis, melakukan penelitian ini dapat diketahui hubungan motor
ability dan Power Tungkai dengan hasil lay up dalam Permainan Bola basket baik

secara terpisah antara kedua variabel atau bersama-sama dapat berhubungan atau
sama sekali tidak memberikan hubungan terhadap hasil prestasi bola basket.
Dengan demikian hasil dari penelitian ini akan menjadi fakta objektif untuk
membuat keputusan tentang hubungan kedua variabel tersebut terhadap hasil
prestasi bola basket SMPN 1 Karawang Timur.
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi para guru pendidikan jasmani dan
kesehatan dan para pelatih basket, didalam memberikan bimbingan, pembinaan
dan pelatihan olahraga bola basket di sekolah maupun di club, dalam rangka
meningkatkan prestasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Disamping itu,
bagi para peneliti dapat memperkaya tentang perkembangan dan pengetahuan
olahraga terutama olahraga basket, konsep dan dalil tentang hubungan beberapa
komponen fisik dan psikologi terhadap peningkatan prestasi bola basket SMPN 1
Karawang Timur.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari
setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.
1. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari
skripsi yang terdiri dari :
a) Latar Belakang Penelitian
Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN
BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

b) Perumusan Masalah Penelitian
c) Tujuan Penelitian
d) Manfaat Penelitian
e) Struktur Organisasi Skripsi
2. Bab II berisi uraian tentang kajian pustaka dan hipostesis penelitian.
Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting, kajian pustaka
berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian,
tujuan, serta hipotesis, Bab II terdiri dari ; Pembahasan Teori – teori dan
konsep dan turunannya dalam bidang yang dikaji.
3. Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang
terdiri dari :
a) Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian
b) Lokasi dan Subjek Populasi serta Sampel Penelitian
c) Instrumen Penelitian
d) Metode dan Prosedur Penelitian
e) Teknik Analisis Data
4. Bab IV berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari :
a) Pengolahan atau analisis data
b) Pemaparan data kuantitatif
c) Pembahasan data penelitian
5. Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni
dengan cara butir demi butir atau dengan uraian padat, bab V terdiri dari :
a) Kesimpulan
b) Saran

Ryan Hidayat Bachtiar, 2015
DUKUNGAN MOTOR ABILITY DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LAY UP DALAM PERMAINAN
BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu