b. Klaster B, merupakan kabupatenkota prioritas strategis nasional yang termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupatenkota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lain

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 1

PRIORITAS KABUPATEN BONE
BIDANG CIPTA KARYA

Bab

Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah satunya mengacu
pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu
kepada peraturan perundangan tersebut, maka prioritas penanganan infrastruktur Bidang Cipta
Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara nasional.

Pada

pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5 (lima) klaster penanganan Bidang
Cipta Karya sebagai berikut:

a. Klaster

A,

merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk

dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di
dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis
lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.
b. Klaster B,

merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk

dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di
dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis
lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW.
Klaster

C,


terdiri

dari

kabupaten/kota

yang

menjadi

prioritas pemenuhan Standar

Pelayanan Minimal (SPM), berdasarkan karakteristik antara lain daerah yang rawan bencana alam,
memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
a. Klaster

D

ditujukan


dalam

rangka

pengembangan

kegiatan pemberdayaan

masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan di perkotaan
dan perdesaan.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 2


b. Klaster E ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru Bidang Cipta
Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.

5.1.

Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster A merupakan kabupaten/
kota yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta
kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda
Bangunan Gedung. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan
kriteria-kriteria di atas, sampai dengan akhir tahun 2013 diidentifikasi sebanyak 94 (sembilan
puluh empat) kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk pada Kabupaten/Kota Prioritas
Strategis Nasional Klaster A, yang dipaparkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A

KOTA BANDA ACEH




PERDA
BANGUNAN
GEDUNG


2

ACEH BARAT







3

AGAM








4

BATANG HARI

5
6

KOTA
PALEMBANG
OGAN KOMERING ILIR

7

REJANG LEBONG


8

TANGGAMUS

9

LAMPUNG TIMUR

10

BINTAN

11












13

KEPULAUAN
SERIBU
JAKARTA
SELATAN
JAKARTA TIMUR



14

JAKARTA BARAT

15


1

KAB/KOTA

PKSN
(PP
26/2008)

KEK
(PP
2/2011)

KPI- MP3EI
(Perpres
32/2011)

KSN
(PP
26/2008)



NO

PKN
(PP
26/2008)


































































JAKARTA UTARA











16

JAKARTA PUSAT











17

KAB BOGOR











18

KOTA BANDUNG









12

NO
19

KAB/KOTA
KOTA BOGOR



PERDA
RTRW






PKN
(PP
26/2008)

PKSN
(PP
26/2008)

KSN
(PP
26/2008)


KEK
(PP
2/2011)

KPI- MP3EI
(Perpres
32/2011)


KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

PERDA
RTRW


PERDA
BANGUNAN
GEDUNG


Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 3















































BOYOLALI







30

MAGELANG







31

KLATEN







32

SUKOHARJO







33

PATI







34

KARANGANYAR













































20

KAB BANDUNG

21

KOTA CIREBON

22
23

KOTA
TASIKMALAYA
KOTA SUKABUMI

24

CILACAP



25

KOTA SEMARANG





26

KENDAL





27



28

KOTA
SURAKARTA
PURWOREJO

29












35

YOGYAKARTA

36

SLEMAN

37

KULON PROGO

38

GRESIK



39

KOTA MALANG



40

LAMONGAN





41

BANGKALAN





42

JOMBANG







43

KOTA BLITAR







44

PANDEGLANG


























45

KOTA SERANG

46

LOMBOK TENGAH



47

LOMBOK TIMUR



48

SUMBAWA BARAT

49

KOTA KUPANG

50





























51

MANGGARAI
BARAT
ALOR



52

BELU



53

SUMBA TIMUR

54

KOTA PONTIANAK

55

KOTABARU

56









































57

KOTA
BANJARMASIN
BANJAR

58

BARITO KUALA







59

HULU SUNGAI
UTARA
KOTA TARAKAN







60
61
62

KOTA
GORONTALO
POSO





















KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 4

63

TOJO UNA-UNA

64

KOTA PALU

65
66

PARIGI
MOUTONG
TOLITOLI

67

BARRU

68

MAROS

NO





































KAB/KOTA



PKN
(PP
26/2008)



PKSN
(PP
26/2008)

KSN
(PP
26/2008)



KEK
KPI- MP3EI
(PP
(Perpres
2/2011) 32/2011)

PERDA
RTRW

PERDA
BANGUNAN
GEDUNG

TANA TORAJA







70

TORAJA UTARA







71

TAKALAR









72

WAJO







73

KOTA KENDARI











74

KOLAKA









75

MALUKU TENGAH







76

KOTA TERNATE







77

MIMIKA









78

NABIRE







79

KAB SORONG







80

MEDAN*









81

KOTA PADANG*











69



82

PEKANBARU*

83

KOTA BENGKULU*

84

BANDAR LAMPUNG*

85

KOTA PANGKAL PINANG*

86

KOTA DENPASAR*



87

KOTA MATARAM*



88

BULUNGAN*

89

MAMUJU*



90

AMBON*



91

PACITAN**





92

SUMENEP**





93

BONDOWOSO**





94

KOTA PASURUAN**





































Catatan :
* Mewakili Ibukota Provinsi ** Kategori Khusus

5.2.

KABUPATEN/KOTA PRIORITAS STARTEGIS NASIONAL KLASTER B
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster B adalah kabupaten/kota
yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan
strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang memiliki Perda RTRW. Sampai dengan Tahun 2013,

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 5

diidentifikasi sebanyak 82 (delapan puluh dua) kabupaten/kota yang masuk dalam klaster B
yang dipaparkan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2
Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO

KAB/KOTA

1

SABANG

2

ACEH TENGGARA

3

SIMALUNGUN

4

BINJAI

PKN
(PP
26/2008)

PKSN
(PP
26/2008)



KSN
(PP
26/2008)

KEK
(PP
2/2011)

KPI- MP3EI
(Perpres
32/2011)












PERDA RTRW








5

SOLOK SELATAN



6

PASAMAN BARAT



7

KERINCI





8

LUBUKLINGGAU





9

EMPAT LAWANG





10

MUARA ENIM





11

NATUNA

12

KARIMUN



13

KAB BEKASI







14

KOTA BEKASI







15

KAB SUKABUMI







16

CIANJUR



17

CIREBON





18

MAJALENGKA





19

KARAWANG





20

CIMAHI





21

SALATIGA

22

KAB SEMARANG

23

GROBOGAN

24

DEMAK





















































25

BREBES

26

SIDOARJO

27

KAB PASURUAN

28

KOTA MOJOKERTO

29

KAB MALANG





30

KOTA KEDIRI





31

KOTA BATU





32

MOJOKERTO





33

CILEGON





34

KOTA TANGERANG







35

TANGERANG





36

TANGERANG SELATAN





37

KAB SERANG








KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN



Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 6





38

LEBAK

39

GIANYAR







40

TABANAN









41

BIMA



42

LOMBOK UTARA



43

KOTA BIMA





44

DOMPU





45

TIMOR TENGAH UTARA









46

NGADA



47

KABUPATEN KUPANG



48

SUKAMARA

49

KOTA BALIKPAPAN

50

MALINAU

51

52












BITUNG

NO



KAB/KOTA

PKN
(PP
26/2008)




PKSN
(PP
26/2008)

BOLAANG MONGONDOW
UTARA

KSN
(PP
26/2008)



KEK
(PP
2/2011)





KPI- MP3EI
PERDA RTRW
(Perpres
32/2011)


POHUWATO






54

BOALEMO





55

BANGGAI







56

DONGGALA







57

BUOL







58

SIGI





59

MOROWALI





60

KOTA PARE-PARE







61

LUWU







62

GOWA







63

MALUKU TENGGARA

53











64

KEPULAUAN ARU



65







66

MALUKU TENGGARA
BARAT
MALUKU BARAT DAYA







67

KOTA TUAL



68

HALMAHERA TENGAH



69

PULAU MOROTAI

70

HALMAHERA SELATAN

71

HALMAHERA UTARA

72






















HALMAHERA TIMUR







73

HALMAHERA BARAT







74

MERAUKE







75

JAYAPURA





76

BIAK NUMFOR





77

YAHUKIMO





PEGUNUNGAN
BINTANG





78





KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 7

79

BOVEN DIGOEL





80

LANNY JAYA





81

TELUK BINTUNI



RAJA AMPAT



82

5.3.








KABUPATEN/KOTA KLASTER C DALAM RANGKA PEMENUHAN STANDAR
PELAYANAN MINIMUM (SPM)
Klaster C merupakan kabupaten/kota yang menjadi prioritas penanganan dalam rangka

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Cipta Karya, yaitu kabupaten/kota di luar
Klaster A dan Klaster B. Pemilihan prioritas kabupaten/kota dalam pemenuhan SPM ditentukan
berdasarkan karakteristik masing-masing daerah, antara lain daerah yang rawan bencana alam,
memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
Selain memenuhi karakteristik tersebut, daerah juga harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dan memiliki program yang responsif.

5.4.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KLASTER D)
Klaster D khusus dialokasikan bagi program-program pemberdayaan masyarakat
Bidang Cipta Karya, baik di perkotaan maupun perdesaan. Program pemberdayaan
masyarakat ini diperuntukkan dalam rangka pengentasan kemiskinan, sesuai dengan amanat
pembangunan nasional.

A. Arah dan Kebijakan Pembangunan Program Pemberdayaan
Secara umum rangkuman penjabaran strategi

arah dan kebijakan Pengembangan

Pemberdayaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bone yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Bone Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
Tabel 5.3 Strategi Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013 – 2018
Misi
Misi 1 :
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan yang

Tujuan
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
kesehatan

Sasaran
Tersedianya
sarana prasarana
kesehatan yang
merata.

Strategi
Arah kebijakan
Mencukupi kebutuhan
 Peningkatan sarana
prasarana dan perbaikan
sarana dan prasarana
kesehatan seperti
mutu pelayanan
kesehatan dasar
PONED dan PONEK serta

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 8

Misi
berkualitas
terjangkau adil
dan merata

Tujuan

Sasaran

Tersebarnya
tenaga medis
terlatih dan
responsif gender

Terjalinnya
Hubungan sinergis
antar penyedia
layanan kesehatan

Tersedianya
jaminan pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat miskin
dan marginal

Meningkatkan
pencegahan
dan
penanganan
penyakit
menular
maupun tidak
menular

Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
membudayakan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Berkurangnya
angka kesakitan
dan kematian
akibat penyakit

Mengurangi
kematian ibu,
bayi dan balita
serta
memperbaiki

Berkurangnya
angka kematian
ibu, bayi dan
balita

Strategi
menerapkan sertifikasi
dan akreditasi RS dan
Puskesmas.

Meningkatkan mutu
sumber daya kesehatan
melalui penerapan
budaya kerja dan
pengembangan
profesionalisme tenaga
kesehatan, serta
pemberian kesempatan
untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan
di bidang kesehatan.
Meningkatkan kerjasama
dalam pelayanan
kesehatan dalam bentuk
MoU antara pemerintah
daerah dengan penyedia
layanan kesehatan
swasta
Meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi keluarga
miskin melalui jaminan
kesehatan
masyarakat
(Jamkesmas),
dan
peningkatan
jaminan
kesehatan
daerah
(Jamkesda)
Meningkatkan promosi
kesehatan dan perilaku
hidup sehat melalui
sarana informasi dan
optimalisasi tenaga
kesehatan di Puskesmas
dan kelompok
masyarakat.
Meningkatkan
pencegahan melalui
promosi kesehatan dan
meningkatkan pelayanan
dalam penanggulangan
penyakit.
Meningkatkan kapasitas
bidan dalam
kesiapsiagaan persalinan
dan mengembangkan
desa siaga aktif.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan
(puskesmas) dan
rujukan (rumah sakit).
 Peningkatan penyediaan
obat-obatan dan
perbekalan kesehatan
serta pengawasan obat
dan makanan.
Peningkatan kesempatan
untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan
dalam rangka
meningkatkan kapasitas
dan profesionalisme
tenaga kesehatan.

Peningkatan kemitraan
dalam peningkatan
pelayanan kesehatan
antara pemerintah
dengan penyedia layanan
kesehatan swasta.
Peningkatan pelayanan
jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas),
dan jaminan kesehatan
daerah (Jamkesda)

Peningkatan promosi
kesehatan dan perilaku
hidup sehat kepada
masyarakat dalam
mencegah penyakit serta
penanggulangan Kejadian
Luar Biasa (KLB).
Peningkatan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Penyakit Menular
dan tidak menular

Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak.

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 9

Misi

Misi 2 :
Meningkatkan
pemerataan dan
kualitas
pendidikan
yang
berkeadilan
berbasis nilainilai agama dan
kearifan lokal
untuk
mewujudkan
manusia mandiri

Tujuan
status gizi
masyarakat

Sasaran
Meningkatnya
status gizi
masyarakat.

Meningkatkan
cakupan air
bersih dan
sanitasi
masyarakat
Mengurangi
pertumbuhan
jumlah
penduduk.

Meningkatnya
cakupan rumah
tangga memiliki
sarana air bersih
dan sanitasi
Meningkatnya
pasangan usia
subur yang
menjadi peserta
KB aktif.

Meningkatkan
akses, kualitas
pendidikan
yang
berkeadilan
berbasis nilainilai agama
sehingga
mampu
mendorong
tercapainya
manusia yang
mandiri dan
sejahtera

Meningkatkan
ilmu
pengetahuan
masyarakat

Strategi
Optimalisasi Posyandu
dan tenaga kesehatan
dalam pemantauan
tumbuh kembang anak.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai
pentingnya sarana air
bersih dan sanitasi bagi
kesehatan keluarga.
Meningkatkan peserta KB
aktif melalui komunikasi,
informasi dan edukasi
dengan mengoptimalkan
peran kader Posyandu
dan tenaga kesehatan di
Puskesmas.
Optimalisasi Pusat
Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR

Meningkatnya
kesadaran remaja
mengenai
kesehatan
reproduksi.
Meningkatnya
 Meningkatkan
akes pendidikan
penyediaan bantuan
bagi seluruh
operasional
masyarakat yang
pendidikan, pemberian
makin setara dan
bantuan pendidikan
tersedianya sarana
bagi anak dari keluarga
dan prasarana
miskin, serta
pendidikan yang
penerapan efisiensi
memadai.
penyelenggaraan
pendidikan pada
masing-masing satuan
pendidikan.
 Meningkatkan
pemerataan sarana
prasarana pendidikan
melalui perbaikan
ruang kelas rusak,
penambahan kelas dan
pembangunan sekolah
baru sesuai kebutuhan.
Meningkatnya
Meningkatkan mutu
kualitas
pendidikan melalui
pendidikan yang
pemberian kesempatan
mampu
studi lanjut atau
mendorong inovasi mengikuti pendidikan
dan kreatifitas
dan latihan bagi pendidik
dalam berkarya
dan tenaga
kependidikan.
Meningkatnya
Meningkatkan pelayanan
kualitas pelayanan perpustakaan daerah
dan jumlah
melalui peningkatan
kunjungan ke
kapasitas pengelola

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan
Peningkatan perbaikan
gizi masyarakat.

Peningkatan
pengembangan
lingkungan sehat.

Peningkatan pelayanan
Keluarga Berencana dan
Komunikasi Informasi dan
Edukasi mengenai alat
kontrasepsi dan
kesehatan reproduksi
Peningkatan
pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi Dan
Konseling KRR
 Peningkatan penyediaan
bantuan operasional
pendidikan, dan
bantuan pendidikan
bagi anak dari keluarga
miskin pada jenjang
PAUD, pendidikan
dasar, pendidikan
menengah, dan
pendidikan kesetaraan.
 Peningkatan rehabilitasi
ruang kelas rusak,
penambahan kelas baru,
pembangunan sekolah
baru sesuai kebutuhan
dan Regrouping
Sekolah

Peningkatan kesempatan
studi lanjut atau
mengikuti pendidikan dan
latihan bagi tenaga
pendidik dan tenaga
kependidikan.

Peningkatan kapasitas
pengelola perpustakaan,
penambahan koleksi
perpustakaan, serta

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 10

Misi

Misi 3 :
Mengembangka
n dan
menguatkan
ekonomi
kerakyatan
berbasis potensi
lokal dan
kelestarian
lingkungan

Tujuan
melalui
perpustakaan

Sasaran
perpustakaan

Meningkatkan
prestasi
olahraga dan
peran pemuda
dalam
pembangunan

Meningkatnya
prestasi olahraga
dan kemajuan
organisasi
pemuda, serta
jiwa
kewirausahaan
pemuda.

Meningkatkan
investasi,
pengembangan
industri,
koperasi UMKM,
perdagangan
dan pariwisata
untuk
mengurangi
pengangguran

Meningkatnya
realisasi investasi
daerah berskala
nasional.

Tersedianya
lapangan kerja
dan berkurangnya
pengangguran,
serta
meningkatnya
perlindungan
tenaga kerja.

Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisatawan di
berbagai obyek
wisata daerah

Strategi
perpustakaan,
penambahan koleksi
perpustakaan, serta
pengembangan minat
baca masyarakat.
Meningkatkan
pembinaan dan
kompetisi olahraga
unggulan, pembinaan
organisasi kepemudaan
dan organisasi kesiswaan
serta peningkatan
kapasitas pemuda
tentang kecakapan hidup
dan kewirausahaan
bekerjasama dengan
pihak swasta.
Optimalisasi kinerja dan
peningkatan kualitas
pelayanan perijinan satu
pintu, pemindahan
perijinan yang masih
ditangani oleh
dinas/instansi tertentu ke
SKPD yang menangani
perizinan, peningkatan
kerjasama dengan
stakeholder investasi,
peningkatan infrastruktur
pendukung investasi,
dan pemberian insentif
daerah bagi calon
investor.
Meningkatkan
kompetensi calon tenaga
kerja melalui pelatihan
kerja sesuai permintaan
pasar kerja, serta
peningkatkan kerjasama
dengan pihak swasta
dalam pendidikan dan
pelatihan kerja, dan
magang kerja.

Mengembangkan
destinasi wisata melalui
optimalisasi sarana dan
prasarana pariwisata,
pengelolaan obyek
wisata, dan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan
pengembangan minat
baca masyarakat.

 Peningkatan pembinaan
dan kompetisi olahraga
unggulan.
 Peningkatan pembinaan
organisasi kepemudaan.
 Peningkatan
kemampuan
kewirausahaan pemuda.

 Peningkatan kuantitas
jenis perijinan,
peningkatan kualitas
pelayanan perijinan satu
pintu, dan pemberian
insentif daerah bagi
calon investor.
 Peningkatan promosi
potensi dan peluang
investasi daerah

 Peningkatan pelatihan
calon tenaga kerja dan
pengembangan
kerjasama dengan pihak
swasta dalam
pendidikan dan
pelatihan kerja, serta
magang kerja.
 Peningkatan
penempatan tenaga
kerja
 Peningkatan
perlindungan terhadap
tenaga kerja
Pengembangan destinasi
wisata unggulan,
peningkatan promosi
wisata serta
pengembangan industri
dan jasa pariwisata.

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 11

Misi

Tujuan

Sasaran

Meningkatnya
jumlah Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah yang
berkembang dan
bertambahnya
jumlah
wirausahawan
baru.
Meningkatnya
koperasi aktif dan
koperasi sehat.

Meningkatnya
jumlah IKM yang
berkembang yang
jumlah tenaga
kerja yang
terserap

Meningkatnya
aktivitas
perdagangan
dalam dan luar
negeri

Strategi
pengembangan industri
dan jasa pariwisata
bekerjasama dengan
swasta dan Kelompok
Sadar Wisata
(Pokdarwis).
Meningkatkan kapasitas
pelaku Usaha Mikro Kecil
dan Menengah melalui
pelatihan manajemen
usaha dan pemasaran
produk UMKM dan
pelatihan
kewirausahaan.
Mengembangkan usaha
koperasi melalui
peningkatan kapasitas
pengurus Koperasi
mengenai manajemen
koperasi bekerjasama
dengan lembaga
perbankan.
Meningkatkan kapasitas
pelaku IKM melalui
fasilitasi alat, pelatihan
manajemen usaha dan
pemasaran produk,
fasilitasi dalam
mengakses permodalan,
dan fasilitasi temu usaha
dengan usaha skala
besar.
Meningkatkan
perbaikan/pembangunan
sarana dan prasarana
perdagangan, penataan
pedagang kakilima,
pengendalian pasar retail
modern, serta
pengembangan jaringan
kerjasama perdagangan.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan

 Peningkatan kapasitas
manajemen usaha dan
pemasaran produk,
serta fasilitasi akses
permodalan bagi UMKM.
 Peningkatan pelatihan
kewirausahaan.

Peningkatan SDM
koperasi dalam
manajemen koperasi

 Peningkatan kapasitas
manajemen usaha dan
pemasaran produk,
serta fasilitasi akses
permodalan bagi pelaku
IKM, serta fasilitasi
sarana produksi.
 Pengembangan sentrasentra industri
potensial.
 Peningkatan sarana dan
prasarana perdagangan
khususnya pasar
tradisional, dan
penataan pedagang
kakilima.
 Peningkatan
perlindungan terhadap
konsumen

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 12

Misi

Tujuan
Meningkatkan
produksi dan
produktivitas
hasil-hasil
pertanian,
perkebunan,
peternakan,
perikanan dan
kelautan untuk
mewujudkan
ketahanan
pangan

Sasaran
Meningkatnya
produktivitas dan
pemasaran hasil
pertanian/perkebu
nan

Meningkatnya
populasi ternak
dan hasil
ikutannya.

Strategi
Meningkatkan produksi
dan produktivitas
pertanian melalui
pemberdayaan kelompok
tani, penyediaan sarana
produksi (bibit unggul,
pupuk dan pestisida),
alsintan dan jaringan
irigasi serta jalan usaha
tani dan pencegahan,
pengendalian dan
pemantauan organisme
pengganggu tanaman
(OPT), bencana alam
banjir/kekeringan, dan
mengoptimalkan
penyuluhan
pertanian/perkebunan.
Meningkatkan populasi
ternak dan hasil
peternakan melalui
penerapan inseminasi
buatan, pengembangan
hijauan makanan ternak,
menekan pemotongan
betina produktif dan
mengatasi kelangkaan
pejantan














Meningkatnya
produksi, mutu
dan nilai jual hasil
perikanan
tangkap, budidaya
dan produk olahan
ikan.

Meningkatnya
ketersediaan dan
konsumsi pangan
yang beragam,

Meningkatkan produksi,
mutu dan nilai jual hasil
perikanan dan produk
olahan ikan melalui
peningkatan sarana dan
prasarana, penerapan
sistem rantai dingin,
serta meningkatkan
pemberdayaan
kelompok nelayan,
pembudidaya ikan dan
kelompok pengolahan
dan pemasaran.
Meningkatkan
penanganan wilayah
rawan pangan melalui
pengembangan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN





Arah kebijakan
Penguatan kelembagaan
petani dalam berusaha
tani.
Pengembangan
agribisnis pertanian
mencakup usaha
produksi, pengolahan
dan pemasaran hasil
produksi pertanian
tanaman pangan,
hortikultura,
perkebunan.
Mengembangkan
industri pertanian
melalui pengolahan
hasil, manajemen usaha
dan penguatan sistem
pemasaran.
Peningkatan pelatihan
dan pembinaan
mengenai teknik
budidaya ternak yang
baik
Peningkatan fasilitasi
sarana dan prasarana
teknologi peternakan
dan penerapan
inseminasi buatan.
Peningkatan
pencegahan penyebaran
penyakit zoonosis dan
pengobatan ternak yang
sakit.
Meningkatkan promosi
potensi hewan ternak
dan hasil ikutan
Peningkatan
pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir
Peningkatan produksi
perikanan budidaya dan
perikanan tangkap.
Peningkatan Pengolahan
dan Pemasaran Produksi
Perikanan

Peningkatan penanganan
wilayah rawan pangan,
percepatan
penganekaragaman

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 13

Misi

Tujuan

Meningkatkan
penataan
ruang,
pengendalian
pemanfaatan
ruang,
pelestarian
hutan dan
lingkungan
hidup.

Sasaran
bermutu, bergizi
dan aman.

Terwujudnya
perlindungan
lahan-lahan
produktif sebagai
cadangan pangan
dan pendukung
ekonomi lokal.
Meningkatnya
tertib administrasi
pertanahan dan
terselesaikannya
Konflik-Konflik
Pertanahan
Berkurangnya
hutan dan lahan
kritis, serta
bertambahnya
luas hutan rakyat.

Berkurangnya
kasus-kasus
pencemaran air,
tanah dan udara,
dan terjaganya
kelestarian
sumber-sumber
mata air.
Meningkatnya luas
ruang terbuka
hijau di wilayah
perkotaan
Berkurangnya
penambangan

Strategi
lumbung pangan dan
penguatan LDPM,
percepatan
penganekaragaman
konsumsi pangan
beragam melalui
sosialisasi, promosi
dan edukasi, bergizi
seimbang dan aman,
serta meningkatkan
pengawasan terhadap
mutu dan keamanan
pangan.
Menetapkan sawah
lestari dan
mengendalikan ijin alih
fungsi lahan pertanian ke
non pertanian
bekerjasama dengan
Badan Pertanahan
Negara.
Peningkatan tertib
administrasi pertanahan
melalui peningkatan
pelayanan bekerjasama
dengan Kantor
Pertanahan Negara.
Mengurangi hutan dan
lahan kritis melalui
reboisasi, penanganan
lahan kritis dan
pengembangan hutan
rakyat, dan penertiban
industri hasil hutan
dengan mengoptimalkan
Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH).
Meningkatkan
pemantauan kualitas air,
tanah dan udara dengan
mengoptimalkan
laboratorium BLHD,
pelayanan pengaduan
dan penegakan hukum
terhadap kasus-kasus
lingkungan
Meningkatkan
pembangunan ruang
terbuka hijau di kawasan
perkotaan pada kawasan
padat lalu lintas.
Mengembangkan sistem
pengawasan dan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan
pangan dan pengawasan
mutu dan keamanan
pangan

 Peningkatan penataan
ruang pada kawasan
strategis dan cepat
tumbuh.
 Peningkatan
pengawasan dan
penegakan hukum
pelanggaran tata ruang.
 Peningkatan Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah dan
Penyelesaian KonflikKonflik Pertanahan.
 Penanganan lahan kritis
dan pengembangan
hutan rakyat terutama
di wilayah rawan
longsor dan erosi.
 Peningkatan pembinaan
dan penertiban industri
hasil hutan.

Peningkatan pencegahan
pengawasan
kegiatan
usaha masyarakat yang
berpotensi
merusak
lingkungan
dan
pengembangan instalasi
pengolahan
limbah
komunal.
Peningkatan
pembangunan dan
peningkatan kualitas
ruang terbuka hijau di
kawasan perkotaan.
 Peningkatan
pengawasan
aktivitas

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 14

Misi

Tujuan

Sasaran
tanpa ijin,
meningkatnya
rumah tangga
berlistrik, dan
meningkatnya
pemanfaatan
energi alternatif

Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur
guna
mendukung
pertumbuhan
ekonomi dan
pengembangan
wilayah

Meningkatnya
kondisi jalan dan
jembatan
berkondisi baik

Meningkatnya luas
dan tingkat
pelayanan
jaringan irigasi.
Meningkatnya
ketersediaan air
baku untuk
kebutuhan pokok
sehari-hari,
perkotaan dan
industri.
Meningkatnya
jumlah dan
kualitas sarana
dan prasarana
pelayanan sistem
jaringan
transportasi.

Meningkatnya
ketersediaan
rumah layak huni
bagi masyarakat.
Berkurangnya
kawasan kumuh
dan meningkatnya
cakupan keluarga
memiliki sarana air
bersih dan
sanitasi.
Misi 4 :
Meningkatkan

Meningkatkan
pelayanan

Meningkatnya
kepemilikan

Strategi
pelaporan aktivitas
pertambangan, dan
bekerjasama dengan PLN
dalam penyediaan
jaringan listrik pada
wilayah terpencil, serta
mengembangkan energi
alternatif melalui sistem
demplot.
Meningkatkan
pembangunan jalan dan
jembatan kabupaten
yang berkondisi rusak
berat, dan melakukan
perbaikan jalan
berkondisi rusak ringan.
Meningkatkan perbaikan
jaringan irigasi baik
primer, sekunder
maupun tersier
Meningkatkan
penyediaan air baku dan
pengelolaan melalui
pemeliharaan sumber
mata air dan
pengembangan PDAM

Arah kebijakan
pertambangan
baik
berijin maupun tanpa
ijin.
 Peningkatan
jaringan
listrik
dan
energi
alternatif yang ramah
lingkungan.

Meningkatkan pelayanan
transportasi melalui
peningkatan fasilitas
terminal, penyediaan
sarana keselamatan lalu
lintas, perbaikan
manajemen transportasi,
dan peningkatan
ketertiban lalu lintas
bekerjasama dengan
kepolisian, swasta dan
masyarakat
Mendorong pengembang
dalam penyediaan rumah
sederhana.

Peningkatan fasilitas
terminal, sarana
keselamatan lalu lintas,
perbaikan manajemen
transportasi, dan
peningkatan ketertiban
lalu lintas.

Meningkatkan rehabilitasi
rumah tidak layak huni
pada kawasan
permukiman kumuh dan
memberikan dana
stimulan dalam
pembangunan sarana air
bersih dan sanitasi.
Meningkatkan kualitas
pelayanan administrasi

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Peningkatan
pembangunan/
rehabilitasi jalan dan
jembatan kabupaten yang
berkondisi rusak.

Peningkatan
pembangunan/rehabilitasi
jaringan irigasi dan rawa
Peningkatan penyediaan
dan pengelolaan air baku

pengembangan
perumahan
sederhana
dan sarana prasarana
yang memadai.
Peningkatan
rehabilitasi
rumah tidak layak huni
dan pembangunan sarana
air bersih dan sanitasi
bagi bagi keluarga tidak
mampu.

Peningkatan pelayanan
administrasi

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 15

Misi
kualitas
pelayanan publik
dalam
memenuhi hakhak dasar
masyarakat
yang
berkeadilan

Tujuan
administrasi
kependudukan
dan catatan
sipil,
perlindungan
sosial.

Sasaran
dokumen
administrasi
kependudukan
dan catatan sipil.
Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)

Meningkatkan
keberdayaan
masyarakat dan
perempuan,
serta
perlindungan
terhadap
perempuan dan
anak

Semakin
berkembangnya
lembaga ekonomi
perdesaan dan
meningkatnya
kualitas
pengelolaan
keuangan desa
dan pelayanan
administrasi desa
Meningkatnya
indeks
pembangunan
gender dan indeks
pemberdayaan
gender.

Meningkatnya
perlindungan
terhadap
perempuan dan
anak korban
kekerasan dan
meningkatnya
keberdayaan
perempuan.
Meningkatnya rasa
aman, nyaman
transmigran di
Lokasi Pemukiman
Transmigrasi.

Strategi
kependudukan dan
catatan sipil.

Arah kebijakan
kependudukan dan
catatan sipil

Optimalisasi potensi
Peningkatan penanganan
kelembagaan sosial
Penyandang
Masalah
masyarakat dan
Kesejahteraan Sosial.
penguatan gerakan
sosial masyarakat dalam
penanganan penyandang
Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Meningkatkan
Peningkatan
keberdayaan masyarakat pemberdayaan
dan partisipasi
masyarakat dalam
masyarakat dalam
pengembangan usaha
pembangunan desa
ekonomi perdesaan
melalui pengembangan
Peningkatan Kapasitas
lembaga ekonomi desa,
aparatur desa.
pengembangan potensi
desa, dan pemberdayaan
kelompok ekonomi
masyarakat.
Meningkatkan
 Peningkatan
pembangunan gender
penyelenggaraan
melalui pengembangan
kegiatan
anggaran
dukungan dan komitmen
responsif gender di
kepala daerah dan
masing-masing SKPD.
kepala SKPD dalam
 Peningkatan koordinasi
penyelenggaraan PUG,
kelembagaan
PUG,
meningkatkan peran
pembentukan regulasi
aktif Kelompok Kerja
daerah
untuk
PUG, meningkatkan
mendukung kebijakan
kapasitas Tim Teknis
pembangunan
yang
Pokja PUG dan Focal
responsif gender, serta
Point SKPD.
advokasi,
sosialisasi,
pelatihan,
seminar
untuk mensosialisasikan
PUG.
Optimalisasi P2TP2A
Peningkatan kualitas
dalam penanganan
penanganan terhadap
perempuan dan anak
korban kekerasan
korban kekerasan, serta
dan peningkatan
pemberdayaan
pemberdayaan
perempuan dalam
perempuan.
peningkatan usaha
ekonomi produktif.
Meningkatkan sarana
dan prasarana di lokasi
permukiman transmigrasi

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Peningkatan penyediaan
sarana dan prasarana
transmigrasi

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 16

Misi
Misi 5 :
Mengembangka
n seni dan
budaya dalam
kemajemukan
masyarakat.

Tujuan
Meningkatkan
apresiasi seni
dan budaya di
kalangan
lembaga
pendidikan dan
masyarakat.

Sasaran
Meningkatnya
penyelenggaraan
event-even seni
budaya daerah
dan pelestarian
kekayaan budaya
daerah.

Strategi
Meningkatkan
penyediaan sarana dan
prasarana dan
pendidikan seni budaya,
penyelenggaraan eventeven seni budaya daerah
dan pelestarian
kekayaan budaya
daerah.
Meningkatkan
pengetahuan mengenai
hak politik masyarakat
melalui pendidikan politik
dan edukasi menengai
wawasan kebangsaan.
Meningkatkan patroli
penegakan perda dan
pencegahan tindak
kriminal melalui
optimalisasi linmas di
setiap desa/kelurahan.

Misi 6 :
Menguatkan
budaya politik
dan hukum yang
demokratis dan
bebas KKN

Meningkatkan
partisipasi
politik dan
kondusifitas
lingkungan
masyarakat.

Meningkatnya
partisipasi politik
dalam pemilihan
umum dan
kesadaran bela
negara.
Meningkatnya
keamanan,
ketentraman dan
ketertiban
dilingkungan
masyarakat.

Menerapkan
prinsip-prinsip
pemerintahan
yang bersih,
transparan,
partisipatif, dan
akuntabel

Meningkatnya
 Optimalisasi PAD
pendapatan
asli
melalui pembukaan
daerah
dan
potensi sumber
meningkatnya
pendapatan daerah,
status
audit
meningkatkan kinerja
keuangan daerah
sumber pendapatan
oleh BPK.
daerah, mencegah
kebocoran
pendapatan,
memberikan
penghargaan dan
sanksi kepada
pengelola sumber
pendapatan daerah.
 Peningkatan komitmen
pimpinan daerah dan
seluruh aparat,
mempercepat
penyelesaian tindak
lanjut LHP dan action
plan, memperbaiki
sistem keuangan
daerah, meningkatkan
kualitas SDM dan
kelembagaan,
memperkuat regulasi
daerah dalam

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Arah kebijakan
Peningkatan
penyelenggaraan dan
partisipasi event-event
budaya di tingkat daerah,
provinsi dan nasional,
serta pelestarian
kekayaan budaya.
 Peningkatan pendidikan
politik masyarakat.
 Peningkatan
pengetahuan
masyarakat mengenai
wawasan kebangsaan
 Peningkatan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
 Pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal.
 Peningkatan
pemberantasan
penyakit masyarakat
(pekat).
 Peningkatan
pendapatan dan
pengelolaan keuangan
dan aset daerah.
 Peningkatan koordinasi
dan pengawasan
terhadap pelaksanaan
kebijakan
pembangunan daerah
dan dan tindak lanjut
hasil pengawasan.

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 17

Misi

Tujuan

Sasaran

Strategi
mencapai WTP.
 Optimalisasi
pengelolaan aset
daerah melalui kajian
evaluasi aset-aset
daerah, memperbaiki
managemen aset,
perbaikan kinerja
pengelola aset, dan
peningkatan kapasitas
pengelolaan aset.

Arah kebijakan

a. Meningkatnya
kompetensi
aparatur
pemerintah
daerah dan
DPRD dalam
menjalankan
tugas dan
fungsinya.

Meningkatkan
kompetensi aparatur
pemerintah daerah dan
DPRD dalam
menjalankan tugas dan
fungsinya melalui
pendidikan kedinasan,
bimbingan teknis,
pelatihan.

b. Terjalinnya
kerjasama
antara
pemerintah
daerah
dan
masyarakat
untuk menjamin
kepastian
hukum
dan
terjalinnya
kerjasama antar
pemerintah
daerah.

Meningkatnya kerjasama
antar pemerintah
daerah, terbentuknya
produk-produk hukum
daerah, penyediaan
informasi dan pelayanan
pengaduan masyarakat.

Meningkatnya
pengelolaan arsip
daerah secara
baku

Meningkatkan
pengelolaan arsip secara
baku dengan
mengoptimalkan
arsiparis dan aparatur di
masing-masing SKPD
Meningkatkan
pemanfaatan jaringan
komunikasi dan
informasi berbasis
internet melalui fasilitasi
sarana prasarana
teknologi informasi
secara merata di SKPD
dan ruang publik

 Peningkatan pendidikan
kedinasan, peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur, tenaga
pemeriksa dan
pengawas.
 Peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan
rakyat daerah mengenai
tugas dan fungsi DPRD.
 Peningkatan pelayanan
kedinasan
kepala
daerah/ wakil kepala
daerah.
 Peningkatan
pemanfaatan teknologi
informasi
dan
penanganan pengaduan
masyarakat.
 Peningkatan kerjasama
antar
pemerintah
daerah.
 Peningkatan
pembentukan produkproduk hukum daerah
sesuai kebutuhan.
Peningkatan kapasitas
arsiparis dan aparatur di
SKPD dalam pengelolaan
arsip secara baku

Meningkatnya
jaringan
komunikasi dan
informatika sesuai
kebutuhan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Peningkatan sarana
prasarana teknologi
informasi secara merata
di SKPD dan ruang publik.

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 18

Misi

Tujuan

Sasaran
Meningkatnya
efektifitas dan
efisiensi
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah

Meningkatkan
ketersediaan
dokumen
perencanaan
pembangunan
daerah yang
berkualitas
didukung data
statistik.

Tersedianya
dokumen
perencanaan
pembangunan
daerah,
perencanaan
sektoral dan
perencanaanperencanaan
normatif lainnya
sesuai kebutuhan.

Tersusunnya data
dan informasi
statistik daerah
yang valid dan up
to date sesuai
kebutuhan.

Strategi
Meningkatkan
penyelenggaran
pemerintahan yang lebih
efektif dan efisien
melalui rasionalisasi
Struktur Organisasi dan
Tata Kerja pemerintahan
daerah
Pelaksanaan penyusunan
dokumen perencanaan
pembangunan daerah,
perencanaan sektoral
dan perencanaanperencanaan normatif
lainnya melaui
pemanfaatan optimal
potensi aparatur
perencana dan aparatur
perencana SKPD terkait
serta pelibatan
stakeholder profesional
yaitu konsultan dan
perguruan tinggi.
Pelaksanaan penyusunan
data dan informasi
statistik daerah dilakukan
melalui kerjasama
dengan BPS.

Arah kebijakan
- Rasionalisasi SKPD dan
Pelimpahan sebagian
kewenangan Bupati
kepada Camat
- Fasilitasi pemekaran
wilayah Bone Selatan

Penetapan prioritas
penyusunan dokumen
perencanaan
pembangunan daerah dan
sektoral dengan
mempertimbangkan
amanat peraturan
perundang-undangan
serta kemendesakan
kebutuhan.

Peningkatan modifikasi
dan penyempurnaan
terhadap isi (jenis dan
ragam data) serta upaya
untuk up dating penyajian
data dan informasi
statistik daerah.

B. Program Pemberdayaan Bidang Cipta Karya Kota Makassar.
Beberapa program program pemberdayaan masyarakat bidang cipta karya di Kabupaten
Bone yang telah berjalan dan sedang berjalan, diantaranya sebagai berikut:

1.

P2KP dan PNPM mandiri Perkotaan
Arahan pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan di Kabupaten Bone untuk tahun 2014
ditujukan agar terjadi perubahan transformasi sosial di masyarakat dari kondisi tidak
berdaya menuju berdaya, mandiri, dan akhirnya menuju masyarakat madani.
Sejauh ini transformasi sosial masyarakat terus berkembang, 90 persen kelurahan di
Makassar dilaporkan sudah berada pada cluster mandiri. Pemerintah Kabupaten Bone

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 19

tinggal memfokuskan intensifikasi pendampingan untuk memperkuat kelembagaan Badan
Keswadayaan Masyarakat yang ada di setiap kelurahan

Pengerjaan proyek PNPM selama ini diakui cukup baik mulai dari segi kuantitas hingga
kualitas pengerjaan, serta pemberdayaan masyarakatnya. Saat ini pemerintah Kabupaten
Bone

tengah menyusun program dalam meningkatkan peran Badan Keswadayaan

Masyarakat pasca berakhirnya program PNPM pada tahun ini. Hal ini dimaksudkan agar
pengelolaan pembangunan di tingkat kelurahan dapat di kelola secara mandiri, dan tidak
bergantung terhadap pemberian stimulus dana pemerintah.

2. NUSSP 2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project)
Berkaitan dengan upaya penanganan kumuh, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat telah mentargetkan tahun 2019, kota-kota di Indoensia terbebas dari
permukiman kumuh. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan menggulirkannya
program Neighboorhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2). NUSP-2
diselenggarakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kota bebas
kumuh yang dilaksanakan melalui kerjasama antara pemerintah, peemrintah daerah,
masyarakat dan swasta. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, diperlukan sebuah
perencanaan komprehensif skala kota yang akan menjadi panduan bagi seluruh pihak. Dalam
kegiatan NUSP-2, perencanaan tersebut dikenal dengan Slum Improvement Action Plan
(SIAP).

3.

SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan)
Kegiatan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP) merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Satuan Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai salah satu tindakan dalam menjawab permasalahan kawasan
permukiman, dan menyiapkan rencana penanganan melaui rumusan strategi dan program
jangka menengah dan jangka panjang guna meminimalisasi permasalahan perkembangan
kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan di masa yang akan datang.
Laporan Dokumen SPPPIP Perkotaan Watampone, Kabupaten Bone didalamnya berisi
uraian antara lain, mengenai apa dan bagaimana kegiatan SPPIP tersebut, kebijakan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 20

pembangunan daerah, gambaran umum wilayah dan kawasan perencanaan, serta analisis
kawasan prioritas dan Rumusan Program SPPIP Perkotaan Watampone.

5.5.

KABUPATEN/KOTA KLASTER E BAGI DAERAH DENGAN PROGRAM DAN
INOVASI YANG KREATIF
.Klaster

E diperuntukkan untuk kabupaten/kota yang memiliki program yang kreatif dan

inovasi baru bagi pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dan tercantum pada Rencana
Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya.
Pada Klaster E ini juga difasilitasi daerah yang berprestasi dan memiliki inovasi baru.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 5 - 21

Tabel 5.4 Kondisi PPIP dan NUPPS-2 di Kabupaten Bone
No.

Tujuan

Kebijakan

Strategi

Progran

Lokasi
1

2

Periode 5 Tahun
I
II
3
4
5

III

IV

Pelaku

Sumber
Dana

Skala Perkotaan
A

Mewujudkan
permukiamn
perkotaaan
Watampone yang
layak huni dan
nyaman

1

Mewujudkan perumahan dan
permukiman yang layak dan bebas
kumuh:

a.

b.

Pemenuhan Rumah Layak Huni untuk semua
golongan masyarakat

Relokasi Permukiman

Rehabilitasi bangunan rumah yang tidak layah
huni
Penyiapan Kasiba/Lisiba
Pengembangan Rumah Sderhana Sehat (RSH)
Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan
Rusunawa
Penyusuna DED Rusunawa

Kaw. Per. Watampone

Dinas PU Prov/Satker PKP

APBN

Kaw. Per. Watampone
Kaw. Per. Watampone
Kaw. Per. Watampone

Dinas PU Prov/Satker PKP
Dinas PU Prov/Satker PKP
Dinas PU Prov/Satker PKP

APBN
APBN
APBN

Kaw. Per. Watampone

Dinas PU Prov/Satker PKP

APBN

Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa)

Kaw. Per. Watampone

Dinas PU Prov/Satker PKP

APBN

Relokasi Permukiman di Daerah Rawan

Kaw. Per. Watampone

Dinas Tarkim Kab. Bone

APBD

Pengendalian dan Pengawasan pertumbuhan
kawasan permukiaman baru

Kaw. Per. Watampone

Dinas PU Prov/Satker PKP

APBN

Penyusunan RDTR

Kaw. Per. Watampone

Dinas Tarkim Kab. Bone

APBD

Program lahan pertanian Pangan berkelanjutan

Kaw. Per. Watampone

Dinas Pertanian

APBD

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pensukung
Permukiman

Kaw. Per. Watampone

Dinas Tarkim Kab. Bone

APBD

Program peningkatan kesadaran dan pastisipasi
masyarakat

Kaw. Per. Watampone

Dinas Sosial Kab. Bone

APBD

Pelibatan masyarakat dalam kegiatan
pembangunan
Pengembangan dan pembinaan organisasi
kemasyarakatan

Kaw. Per. Watampone

Dinas Sosial Kab. Bo