Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ny. "J" Gestasi 32 Minggu 4 Hari dengan Anemia Berat di RSIA Sitti Fatimah Makassar Tanggal 24-30 Juni 2010 - Repositori UIN Alauddin Makassar

  MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY. “J” GESTASI

32 MINGGU 4 HARI DENGAN ANEMIA BERAT DI RSIA SITTI FATIMAH MAKASSAR TANGGAL 24-30 JUNI 2010 Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Ahli Madya Kebidanan Jurusan Kebidanan pada Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

  

Oleh: Arifa Usman 70400007004 PRODI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010 A. Latar Belakang

  B. Ruang Lingkup permasalahan

  1. Pengertian anemia

  8. Pencegahan dan pengobatan anemia

  7. Diagnosa Anemia

  b. Pengaruh Anemia terhadap janin

  a. Pengaruh Anemia terhadap ibu

  6. Pengaruh Anemia terhadap kehamilan

  5. Gejala dan tanda

  4. Patofisiologi terjadinya anemia

  3. Klasifikasi anemia

  2. Macam-macam Anemia

  B. Tinjauan tentang Anemia

  C. Tujuan penulisan

  b. Perubahan Psikologi

  a. Perubahan anatomi dan fisiologik

  2. Perubahan yang terjadi pada kehamilan

  1. Pengertian Kehamilan

  BAB II. TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kehamilan

  F. Sistematika penulisan

  E. Metode penulisan

  D. Manfaat penulisan

  2. Tujuan khusus

  1. Tujuan umum

  BAB I : PENDAHULUAN DAFTAR ISI

  1. Pengertian antenatal

  2. Tujuan pengawasan antenatal

  3. Kebijakan program antenatal

  4. Jadwal kunjungan antenatal

  D. Proses manajemen Asuhan Kebidanan

  1. Pengertian Manajemen asuhan kebidanan

  2. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

  3. Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan

   BAB III. STUDI KASUS Langkah 1 : Pengkajian Data Dan Analisa Data Langkah 2 : Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual Langkah 3 : Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial Langkah 4 : Tindakan Segera dan Kolaborasi Asuhan Kebidanan Langkah 5 : Merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Langkah 6 : Melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Langkah 7 : Evalusi Tindakan Asuhan Kebidanan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan BAB IV. PEMBAHASAN KASUS Pada Bab ini dibahas tentang kesenjangan antara teori dan fakta Adapun

  langkah-langkah yaitu sesuai dengan proses manajemen asuhan Kebidanan langkah 1 sampai dengan langkah 7.

   BAB V.PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu konsentrasi apabila hemoglobin < 150 g/L atau

  penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen, hal tersebut terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah atau penurunan hemoglobin (Hb) dalam darah. (http:/ Renee. et al. 2005. relationship

  between intensity of soil transmitted helminth infections and anemia during ptregnancy).

  Anemia adalah berkurangnya atau turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, anemia terjadi maka seluruh tubuh akan kekurangan oksigen dan fungsi. Hemoglobin adalah menyalurkan oksigen keseluruh tubuh, anemia banyak ditemukan pada ibu hamil dan anemia disebabkan oleh berbagai keadaan diantarannya kekurangan zat besi, pendarahan, hemolitik (sel darah merah pecah) dan gangguan pembentukan sel darah merah. Anemia dalam kehamilan membawa pengaruh buruk baik pada ibu maupun pada janinnya.

  Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2009 tercatat 40 % kematian ibu di Negara berkembang termasuk Indonesia berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defesiensi besi dan pendarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling bereaksi (Sarwono, 2006. Hal 89).

  Tahun 2009 di Indonesia angka kejadian anemia relative tinggi yaitu 63,5 % sekitar 10-15 % tergolong anemia berat dalam kehamilan yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim.

  (http://www.google.co.id. Diakses tanggal 28 Pebruari 2010).

  Seorang,baik pria maupun wanita, dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 g/100 ml.Anemia lebih sering di jumpai dalam kehamilan.Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambahdan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang. (Wikenjosastro, 2005, 448).

  Seorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang dari 10g/100ml barulah disebut menderita anemiadalam kehamilan.Karena itu,para wanita hamil dengan Hb antara 10-12 g/100ml tidak dianggap menderita anemia patologik,akan tetapi anemia fisiologik.

  Di seluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi,berkisar antara 10% dan 20%.Karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat difahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negeri-negeri yang sedang berkembang,di bandingkan dengan negeri-negeri yang sudah maju. Menurut penyelidikan Hoo Swie Tjiong frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,8%,pseudoanemia 57,9%,dan wanita hamil dengan Hb 12g/100ml atau lebih sebanyak 23,6%; Hb rata-rata 12,3 g/ml dalam trimester 1,11,3g/100ml dalm trimester II,dan 10,8 g/100ml dalam trimester III. Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi makin nyata dengan lanjutan umur kehamilan sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat pula (Wiknjosastro, 2005, 450).

  Anemia sangat berbahaya bagi ibu yang sedang hamil. Penyakit anemia anemia sering menyerang pada masa kehamilan sebab pada saat hamil, Kebutuhan ibu pada unsur-unsur makanan semakin banyak seperti zat besi, folic acid dan protein.

  Anemia yang paling lazim dialami oleh ibu adalah anemia kekurangan zat besi. Ini tidak mengherankan sebab kekurangan protein menyebabkan berkurangnya pembentukan hemoglobin dan pembentukan sel darah merah. Sementara berkurangnya hemoglobin dalam darah menyebabkan hilang atau berkurangnya unsur zat besi dalam darah (Atihif Lamadhah, 2006, 75-76).

  Kesehatan ibu dan anak amat menentukan untuk tercapainya kualitas hidup yang baik pada keluarga dan masyarakat.Survei Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukkan bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu (AKI) dari 390 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup.Sebab utama kematian ibu tidak langsung antara lain gangguan pada kehamilan,seperti anemia, kurang energi protein (KEP),dan kurang energI kronis (KEK). Prevalensi anemia pada ibu hamil 51%.

  Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi kehamilan, persalinan maupun nifas karna dapat menyebabkan keguguran, partus prematurus, partus lama,perdarahan post partum, syok, infeksiintra partumdan dalam nifas,dan dalam anemiayang sangat berat Hb &lt;4 gr% dapat menyebabkan payah jantung sedangkan yang terjadi pada janin ialah kematian mudigah, kematian janin dalam kandungan, cacat bawaan, prematuritas, cadangan zat besi kurang pada tubuh janin yang lahir (Salmah H, 2006, 1).

  Menyikapi angka kematian ibu maka selaku bidan harus melakukan pengawasan secara intensif penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan , pemberian obat yang sangat diperlukan dalam kehamilan, seperti vitamin dan obat – obat pendukung lainnya .

  Berdasarkan data di atas maka, penulis merasa tertarik untuk membuat Karya tulis ilmiah dengan judul “ Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal care pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat di Rumah Sakit Ibu dan Anak ST Fatimah Makassar tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  B. Ruang Lingkup Pembahasan

  Ruang lingkup pembahasan karya tulis ini adalah “Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal care pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat di Rumah Sakit Ibu dan Anak ST Fatimah Makassar tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  C. Tujuan Penulisan

  1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan manajemen asuhan kebidanan Antental care pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat di Rumah Sakit Ibu dan Anak ST Fatimah Makassar tanggal 24 juni dan 30 juni 2010 dengan menggunakan pendekatan menajemen sesuai dengan kewenangan bidan

  2. Tujuan Khusus

  a. Dapat melaksanakan pengkajian data pada Ny ‘ J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  b. Dapat menetapkan diagnosa serta masalah aktual yang terjadi pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  c. Dapat merumuskan diagnosa serta masalah potensial yang terjadi pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  d. Dapat menyusun perencanaan , tujuan , tindakan rasional pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  e. Dapat melaksanakan tindakan yang telah direncanakn pada Ny ‘J Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 juni dan 30 juni 2010.

  f. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 Juni dan 30 Juni 2010.

  g. Dapat mendokumentasikan proses Manajemen asuhan Kebidanan pada Ny ‘J’ Gestasi 32 Minggu 4 hari dengan Anemia Berat pada tanggal 24 Juni dan 30 Juni 2010.

  D. Manfaat Penulisan

  1. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan ahli madya kebidanan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  2. Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan utamanya di Rumah sakit Ibu dan Anak ST Fatimah Makassar.

  3. Sebagai bahan masukan bagi Institusi tentang penerapan manajemen kebidanan dengan Anemia berat

  4. Bagi penulis ini merupakan pengalaman yang dapat menambah pengetahuan dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan dengan kasus anemia berat dan mempraktekkan teori-teori yang dapat dipelajari

  E. Metode Penulisan

  Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

  1. Studi Kepustakaan

  Mempelajari buku-buku literature dan buku-buku yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil, mengakses data melalui internet dan mempelajari karya tulis yang ada.

  2. Studi Kasus

  Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi pengumpulan data, merumuskan diagnosa / masalah aktual, merumuskan diagnosa masalah potensial, tindakan segera dan kolaborasi asuhan kebidanan, menyusun rencana asuhan kebidanan, implementasi asuhan kebidanan dan evaluasi asuhan kebidanan .

  Untuk memperoleh data dalam pengkajian menggunakan tehnik:

  1. Anamnesa

  Mengadakan tanya jawab langsung dengan ibu, suami, dan keluarga yang terlibat guna mendapatkan data yang di perlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.

  2. Pemeriksaan fisik

  Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai dari kepala sampai kaki dengan memulai pemeriksaan inspeksi, palpasi auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium untuk memperoleh data objektif.

  3. Studi dokumentasi

  Membaca dan mempelajari status klien yang berhubungan dengan keadaan klien berdasarkan catatan medic yang terkait dengan kasus klien.

  4. Diskusi

  Mengadakaan konsultasi dengan bidan, dokter yang menangani klien serta pembimbing yang menangani penulisan karya tulis ilmiah ini mengenai masalah yang dialami klien yaitu anemia berat.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam memahami karya tulis penulis menyusun dalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

  Kehamilan adalah dimulai dari ovolasi sampai partus,lamanya adalah kira-kira 280 hari (40 minggu),dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

  Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan).(Wiknjosastro H,2005.Hal 125).

  Masa kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.(Prawirohardjo S,2006.Hal 89)

  Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mukminun:12-16 tentang perkembangan kejadian manusia yakni:

  13

ة6ق6ل6عBلا ا6نBق6ل6خ6ف ?ة6ق6ل 6ع 6ة6فBطSنلا ا6نBق6ل6خ LمDث ) (1ني4ك6م 1را6ر6ق ي 4ف ?ة6فBطDن Dها6نBل6ع6ج LمDث

ا?قBل6خ Dها6نBأ6شBن6أ LمDث ا?مBح6ل 6ما6ظ4عBلا ا6نBو 6س6ك6ف ا?ما6ظ4ع 6ة6غBضDمBلا ا6نBق6ل6خ6ف ?ة6غBضDم

  15

  14 مDث) (6نوDتhي6م6ل 6ك4ل6ذ 6دBع6ب BمDكLن4إ LمDث) (ني4ق4لا6خBلا Dن6سBح6أ DهLللا 6ك6را6ب6ت6ف 6ر6خا6ء

  16 ( (نوDث6عBبDت 4ة6ما6ي4قBلا 6مBو6ي BمDكLن4إ

  Terjemahan: Dan sesungguhnya kami menciptakan manusia dari suatu saripati

  (berasal) dari tanah,kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim),kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging.Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.Maka Maha suci Allah,pencipta yang paling baik.Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

  Ungkapan ilmiah dari ayat tersebut 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ- organ jasad manusia. Dimana al-Qur’an mengungkapkan bahwa manusia pada awalnya berasal dari saripati yang berasal dari tanah sebagai substansi dasar kehidupan manusia, seperti protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses selanjutnya dari segumpal darah yang menempel di dinding rahim, kemudian menjadi membesar sedikit demi sedikit hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna. (Quraish Shihab, Tafsir al-

  Mishbah, 2005, Juz. IX, h.165-167.)

  Sedangkan dalam ilmu kesehatan proses kejadian manusia yaitu mulai dari ovulasi sampai dengan partus. Hal ini membuktikan bahwa ada keterkaitan antara proses kejadian manusia menurut agama dan menurut ilmu kesehatan.

  Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian; masing- 1triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu); dan 3) kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).(Wiknjosastro H,2005.Hal 125).

  Hal itu sejalan dengan apa yang diungkapkan dalam al-Qur’an QS: al- Zumar/39 :6

  ثا6ل6ث 1تا6مDلDظ ي 4ف 1قBل6خ 4دBع6ب Bن4م ا?قBل6خ BمDك4تا6هLمDأ 4نوDطDب ي4ف BمDكDقDلBخ6ي

  “Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan”. Ayat di atas menjadi bukti yang konkrit bahwa ada tiga kegelapan yang terjadi pada saat kehamilan yaitu kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Sehingga dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic.

2. Perubahan-perubahan Yang terjadi Pada Kehamilan

a. Perubahan anatomi Dan fisiologi

  Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,khususnya pada alat gebetalia eksterna dan interna. Adapun perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah sebagai berikut :

1) Perubahan sistem reproduksi

a) Uterus

  Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram, pada akhir kehamilan 40 minggu berat uterus ini menjadi 1000 gram, pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alvokad agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula lonjong seperti telur dan ismos lebih nyata dan berkembang (wiknjosastro H,2005.Hal 89).

  b) Serviks Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen . Korpus uteri mengandung kebih benyak jaringan otot , sedangkan serviks lebih banyank mengandung jaringan ikat , hanya 10 % jaringan otot . Jaringann ikat serviks banyank mengandung kolagen .Akibat kadar estrogen meningkat , dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.

  (Wiknjosastro H , 2005. Hal 94)

  c) Vagina dan Vulva Vagina dan vulva mengalami perubahan pula akibat hormone estrogen.

  Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan tanda ini disebut tanda Chadwick.

  (Wiknjosastro H,2005.Hal 95).

  d) Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta kira – kira kehamilan 16 minggu kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk dimana korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen da progesterone. (Wiknjosastro H,2005.Hal 95 )

  e) Payudara Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengelurkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel – sel asinus pada payudara. Somatomammatropin mempengaruhi pertumbuhan asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel – sel , sehingga terjadi pembuatan kasein , laktalbumin dan laktoglabulin . Dengan demikaian, mamma dipersiapkan untuk laktasi . Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih yang disebut kolostrum. (Wiknjosastro H,2005.Hal 95) f) Sistem Sirkulasi Darah

  Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta,uterus yang membesar dengan pembuluh- pembuluh darahyang membesar pula,mamma dan alat-alat lainnyayang memang berfungsi dalam kehamilanya

  Volume darah akan bertambah banyak,kira-kira 25%,dengan puncak kehamilan 32 minggu,diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak 30%.Akibat hemodilusi tersebut ,yang mulai jelas timbulpada kehamilan 16 minggu,ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis. (Wiknjosastro H,2005.Hal 96)

  2) Perubahan Sistem Respirasi Sistem respirasi mengalami perubahan untuk memenuhi oksigen yang meningkat kira-kira 20%,sehingga wanita hamilselalu bernapas lebih dalam.Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas. (Wiknjosastro H,2005.Hal 96)

  3) Perubahan Pada Traktus Uranus Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterusyang mulai membesar,sehingga tnbul sering kencing.keadaan ini hilang dengan makin tuanya umur kehamilan dan akan timbul lagi keluhan sering kencing,bila kepala janin mulai turun kebawahpintu atas panggul. 4) Perubahan Pada Traktus Digestivus

  Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea).Ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat.Tonus otot-otot pada traktus digestivus menurun,sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.Makanan lebih lama berada didalam lambungdan apa yang telah dicernakan lebih lama berda di dalam usus.Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). (Wiknjosastro H,2005.Hal 97)

g) Kulit

  Pada kulit terjadi deposit pigmen dan hiperpigmentasi yang disebabkan oleh pengruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi,pipi dan hidung yang dikenal dengan kloasma gravidarum.

5) Metabolisme Dalam Kehamilan

  Dengan terjadinya kehamilan,metabolism basal meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.Kebutuhan nutrisi semakin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.Kebutuhan nutrisi selama hamil yaitu kalori,protein,zat besi,asam folat,vitamin c dan mineral lainnya.

  Tambahan kalori untuk ibu hamil selama kehamilan adalah 10 mg/hari.Kebutuhan zat besi selama kehamilan bertambah 800 mg dengan 30-50mg/hari dan asam folat meningkat 200 menjadi 400 mg atau 0,4-0,8 mg/hari .

b. Perubahan Psikologis (Salma H , 2006)

  Kondisi hamil mengganggu citra tubuh dan juga perlu mengkaji kembali perubahan peran dan hubungan sosialnya . Stress ibu hamil dipengaruhi oleh emosinya , lingkungan sosial , latar belakang budaya , dan penerimaan atau penolakan terhadap kehamilan . Respon emosi dan Psikologis ibu hamil selama hamil termasuk menolak menerima , intropeksi perubahan perasaan dan perubahan citra tubuh

  1) Trimester I Trimester pertama merupakan periode penyesuaian diri terhadap kenyataan bahwa dia hamil dan menyataka ide tentang anak di dalam tubuhnya dan gambaran dirinya . Tingkat penerimaan ini digambarkan dengan kesiapan wanita tersebut untuk hamil dan respon emosionalnya

  Pada Trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil . Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan . Dengan adanya gangguan umum seperti mual , muntah , dan sebaginya membuat ibu tidak sehat , seringkali membenci kehamilannya dan sedih . 2) Trimester II

  Pada Trimester kedua adalah relative tenang yang dialami , yaitu morning sickness sudah lewat dan ancaman abortus spontan juga sudah lewat. Ia akan mulai menghadapi kenyataan kehamilannya seperti

  a) Menerima tumbuhnya fetus yang merupakan makhluk yang berbeda dengan dirinya,yaitu dengan adanya gerakan fetus pada minggu ke 20 yang diraskan sebagai persepsi dan perubahan yang dramatis bahwa ia akan mempunyai bayi.

b) Mengembangkan kedekatan hubungan dengan kehamilannya dan meras senang.

  c) Mendengar denyut jantung janin , merasakan gerakan , menempatkan perempuan tersebut pada kondisi ingin menyendiri, dan berfantasi tentang anaknya , ia akan senang dengan anak kecil.

3) Trimester III

  Pada trimester ketiga sering disebut sebagai periode menunggu , terdapat kombinasi antara perasaan bangga dan cemas tentang apa yang akan terjadi pada saat melahirkan . Pada saat ini ibu akan mengalami :

  a) Merasa diri diistimewakan di lingkungan ( ia bisa senang atau menolak).

  b) Proses kedekatan dengan janinnya berlanjut .

  c) Persiapan menjadi orang tua atau ibu .

  d) Spekulasi mengenai jenis kelamin anak dan nama anak .

  e) Keluarga berinteraksi dengan menempelkan telinga di perut ibu , berbicara dengan janin .

3. Diagnosis Kehamilan

  Diagnosis kehamilan didasarkan atas gejala dan tanda-tanda tertentu yang diperoleh melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Gejala dan tanda-tanda kehamilan adalah sebagai berikut:

  a. Amenorea (tidak dapat haid) Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan yang akan terjadi.

  b. Nausea (enek) dan emesis (muntah)

  Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,disertai kadang-kadang oleh emesis.

  c. Mengidam ( ingin makanan khusus) Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

  d. Pingsan

  e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

  f. Payudara membesar,tegang dan sedikit terasa nyeri disebabkan pengaruh hormone estrogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli g. Sering kencing

  Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar,dan akan hilang pada kehamilan triwulan kedua karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.

  h. Obstipasi Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid,pengaruh hormon ini dapat menghambat peristaltik usus mengakibatkan usus kesulitan untuk buang air besar.

i. Pigmentasi kulit

  Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas.Pada pipi,hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,dikenal sebagai kloasma gravidarum.Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan.Daerah leher menjadi lebih hitam.Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam.Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. j. Epulis

  Adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae,sering terjadi pada triwulan pertama k. Varises

  Sering dijumpai pada triwulan terakhir,didapat pada daerah genetalia eksterna,fossa poplitea,kaki dan betis.

  Pada kehamilan muda sering pula ditemukan: 1) Tanda hegar 2) Tanda chadwick

  Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah kebiru-biruan.

  3) Tanda Piscaseck Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.

  4) Tanda Braxton-Hicks Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.

  5) Suhu basal Adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.

  

6) Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pada pagi hari dapat membantu diagnosis kehamilan sedini-dininya.

  Adapun diagnosis pasti kehamilan adalah: 1) Dapat diraba kemudian dikenal bagian-bagian janin 2) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara 3) Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen 4) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin 5) Dengan ultrasonoggrafi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin janin, panjangnya janin, dan diameter biparietal hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan,dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.

B. Tinjauan Tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

a. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

  Hemoglobin dibawah 11g% pada trimester I dan III atau kadar &lt;10,5g% pada trimester II.(Sarwono,2006.Hal 281)

  b. Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentarasi hemoglobin didalam sirkulasi darah.Defenisi anemia yang diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 milliliter (12 gram/desiliter) untuk wanita tidak hamildan kurang dari10,0 gram per 100 milliliter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil.Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi

2. Macam-macam Anemia

  Macam-macam Anemia dalam kehamilan diklasifikasikan kedalam:

  a. Anemia Difisiensi besi (kekurangan zat besi) Anemia difesiensi besi disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam Makanan.

  b. Anemia Megaloblatik Anemia megaloblatik disebabkan karena asam folik,jarang sekali karena kekurangan vitamin B 12,biasanya malnutrisi.

  c. Anemia Hipoplastik Anemia hipoplastik disebabkan karena sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah baru,penyebab belum diketahui pasti kecuali yang disebabkan infeksi berat.

  d. Anemia Hemolitik Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil,apabila ia hamil,maka anemianya biasa menjadi lebih berat.( Wiknjosastro H,2005.Hal 452- 457 ) 3.

  Klasifikasi Anemia dan morfologi Anemia.Diakses tanggal 25 mei 2010).

  Anemia berdasarkan tingkatannya dibagi atas:

  a. Anemia ringan dengan Hb 8-10 g/dl

c. Anemia berat dengan Hb < 7 g/dl

4. Patofisiologi Terjadinya Anemia

  Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang meningkat dari plasenta dari pertambahan payudara,volume plasma meningkat 45%-65% ml pada trimester ke dua kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml,menurun sedikit menjelang aterm dan kembali normal tiga bulan setelah part dan morfologi anemia.Diakses tanggal 25 mei 2010).

  Perubahan fisiologis alami yang terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah normal pada kehamilan.Peningkatan volume darah ibu terutama terjadi akibat peningkatan plasma,bukan akibat peningkatan jumlah sel darah merah.Walaupun pada peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlah tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma.ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb (hemoglobin).peningkatan jumlah erirosit ini juga merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan kebutuhan akan zat besi selama kehamilan sekaligus untuk janin.Ketidakseimbangan jumlah eritrosit dan plasma mencapai puncaknya pada trimester kedua sebab peningkatan volume plasma terhenti menjelang akhir kehamilan,sementara produksi sel darah merah terus meningkat.

  Anemia sebenarnya adalah tanda suatu penyakit,bukan jika kita mempertimbangkan berbagai tes laboratorium yang hasilnya dapat digunakan mengategori kemumgkinan penyebab anemia,dilanjutkan dengan melakukan diagnosis banding,kemudian menegakkan diagnosis.pemeriksaan laboratorium awal dilakukan untuk menentukan sel darah merah.Pemeriksaan laboratorium lanjutan yang perlu dilakukan adalah menentukan anemia tertentu dalam suatu kategori misalnya,kekurangan asam folat atau B12.

5. Gejala dan Tanda-tanda Anemia (Varney,2009.Hal 127)

  Tanda-tanda dan gejala anemia antara lain:

a. Tanda-tanda Anemia

  1) pucat 2) ikterus 3) Hipotensi 4) Fdema perifer 5) Membran dan mukosa dan bantalan kuku pucat 6) lidah halus (papil tak menonjol),lecet

b. Gejala Anemia

  1) keletihan atau mengantuk 2) kelemahan 3) pusing 4) sakit kepala 5) malaise 6) pica

  8) perubahan mood 9) perubahan kebiasaan tidur.

6. Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan.(Wikenjosastro H,2005.Hal 450)

  Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu,baik dalam kehamilan ,persalinan maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya.Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia,seperti:

a. Pengaruh anemia terhadap ibu

1) Dapat terjadi abortus

  2) partus prematurus 3) partus lama karena inersia uteri 4) pendarahan post partum karena atonia uteri 5) syok 6) infeksi,baik intrapartum maupun postpartum 7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4g/100 ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis,seperti dilaporakn oleh Lie-Injo

  Luang Eng dkk. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan sulit,walaupun tidak terjadi pendarahan

b. Pengaruh Anemia terhadap janin

  1) Dapat menyebabkan kematian mudigah 2) Dapat menyebabkan kemetian perinatal 3) Prematuritas

  5) Cadangan besi kurang jadi,anemia dalam kehamilan merupakan sebab potensial morbiditas serat mortalitas ibu dan anak.

7. Diagnosa Anemia (Manuaba I.B.G.2001,Hal 68-69)

  Diagnosa anemia dalam kehamilan dilakukan dengan cara

  a. Anamnesa Pada anamnesa didapat keluhan cepat lelah,sering pusing dan mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat dari hamil muda.

  b. Pemeriksaan Darah Pemerikasaan kadar hemoglobin,pemeriksaan hendak dilakukan minimal dua kali selama kehamilan,yaitu pada trimester pertama dan ketiga.

8. Pencegahan Dan Pengobatan Anemia

a. Pencegahan

  Dengan menghindarinya anemia sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar kesehatan ibu tersebut,dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium.

  Jika terjadi anemia,tidak ada pilihan lain segera mengobatinya dengan cepat,utamanya demi menjaga kesehatan janin.Sebab jika anemia ini langsung parah (kadar hemoglobin kurang dari 50%),maka sebelum tumbuh sempurna,atau bahkan janin akan mati dalam rahim sebagai akibat kurangnya pasokan oksigen dalam darah.Atau,janin akan dalam keadaan cacat.

  Sebab itulah,ibu yang hamil harus memeriksakan diri (degan memeriksakan sampel darah),khususnya ketika pemeriksaan pertama kali.Kemudian pada minggu ke-30.Untuk menjaga agar tidak terjadi anemia juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi,dengan mengupayakan bagaimana semua unsure yang diprlukan bisa terpenuhi.

  Jika kondisi membutuhkan,zat besi ini bisa diberikan secara oral.Namun jika anemia baru diketahui menjelang melahirkan,maka bisa diberikan melalui suntikan atau dengan tetes,atau bahkan dengan tranfusi darah.(Athif lamadhah,2009.Hal 77-78)

  Ketika seseorang terserang anemia,biasanya dia tidak menyantap cukup makanan yang mengandung zat besi.Zat besi membantu darah membawa oksigen dari udara yang kita hirup ke semua bagian tubuhnya.Beberapa jenis anemia disebabakan oleh penyakit,bukan karena kekurangan zat besi.Beberapa jenis anemia diturnkan (secara genetik).Yang ini tidak bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi makanan atau pil-il yang mengandung zat besi.

  Banyak wanita hamil menderita anemia,wanita dengan anemia lebih lemah ketika melahirkan dan lebih berpotensi mengalami pendarahan berat,menjadi sakit setelah persalinan,bahkan meninggal.

  Sebagaimana dalam Q.S. Al-Luqman:14 tentang pesan Allah swt. agar anak bersyukur dan hormat terhadap ibu yang telah bersusah payah

  

ي4ف DهDلا6ص4ف6و 1نBه6و ى6ل6ع ا?نBه6و DهSمDأ DهBت6ل6م6ح 4هBي6د4لا6و4ب 6نا 6سBن4إBلا ا6نBي Lص6و6و

ري4ص6مBلا Lي6ل4إ 6كBي6د4لا6و4ل6و ي4ل BرDك Bشا 4ن6أ 4نBي6ما 6ع

  Terjemahannya: “Dan kami perintahakan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,dan menyapihnya dalam dua tahun.bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,Hanya kepada-Kulah kembalimu”.

  Secara umum, ayat diatas menjelaskan bahwa ibu yang sedang hamil akan mengalami fisik yang lemah bahkan kelemahan fisiknya semakin bertambah seiring bertambah besar dan beratnya kandungan. Dan juga kehamilan merupakan suatu resiko karena ada banyak komplikasi yang terjadi seperti anemia dalam kehamilan, yang sangat berbahaya baik pada ibu maupun pada janinnya.

  Biasanya anemia bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besinya seperti buncis,daging,dan ubi rambat,kuning telur,ikan segar dan sayuran yang berwarna hijau dan makanan yang tinggi vitamin C-nya, seperti buah-buahan yang mengandung sitrus dan tomat-tomatan dan dengan mengkonsumsi suplemen menggandung zat besi.Setelah menggunakan metode-metode ini,ibu mestinya diperiksa lagi sekitar empat mingguan.Jika dia tidak juga menjadi baik,mintalah rujukan medis.Mungkin dia terserang penyakit atau memerlukan suplemen yang lebih tinggi zat besinya.

  Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S.An-Nahl/16: 10-11 tentang pentingnya tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan:

  

. نوDمي4سDت هي4ف ر6ج6ش هBن4م6و با6ر6ش هBن4م مDك6ل ءا6م ءا6مLسلا ن4م ل6زBن6أ ي4ذLلا وDه

ن4إ تا6ر6مLثلا لDك ن4م6و با6نBع6أBلا6و لي4خLنلا6و نوDتBيLزلا6و عBرLزلا ه4ب مDك6ل ت4بBنDي

  Terjemahnya: “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-

tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia

menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma,

anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”.

  Ayat di atas menjelaskan betapa pentingnya tumbuh-tumbuhan dalam kehidupan manusia dengan berbagai jenis, warna, rasa dan bentuknya. Begitu juga buah-buahan karena dapat dijadikan sebagai penghasilan dan makanan yang bernutrisi demi kelanjutan kehidupan di dunia ini. Bahkan tumbuh-tumbahan tersebut bisa menjadi penghasilan, makanan, lauk dan buah-buahan yang dikonsumsi setaip saat. (Wahbah al- Zuhaily, al-Tafsir al-Munir, 1418 H., Jilid XIV, h. 98)

  Pada ayat yang lain, Allah swt. menjelaskan juga tentang pentingnya daging, daging yang masih segar seperti dalam QS: al-Nahl/16: 14:

  

اوDج4رBخ6ت Bس6ت6و ا§ي4ر6ط ا?مBح6ل هBن4م اوDلDكBأ6ت4ل رBح6بBلا رLخ6س ي4ذLلا وDه6و

ن4م اوDغ6تBب6ت4ل6و هي4ف ر4خا6و6م كBلDفBلا ى6ر6ت6و ا6ه6نوDس6بBل6ت ة6يBل4ح هBن4م

. نوDرDكBش 6ت مDكLل6ع6ل6و ه4لBض6ف

  Terjemahnya: “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu

dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan

dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar

padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya

kamu bersyukur”.

  Ayat ini menjelaskan memakan daging yang masih segar seperti

  bahwa

  

menjadi bukti bahwa daging yang segar merupakan salah satu unsur yang

mengandung zat besi nonhem yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan

jasmani.

  Untuk mengatasi anemia dengan suplemen,berikan 300 sampai 325 mg besi sulfat,diminum 2 kali sehari.Jika seorang wanita hamil mengalami serangan anemia sangat tinggi pada bulan ke-9 kehamilannya,dia mestinya merencanakan bayinya untuk lahir di instansi medis.(Palmal,2008.Hal 160-161).

b. Pengobatan

  1) Pada anemia ringan Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,5 gr masih dianggap anemia sehingga hanya diperlukan diberikan kombinasi 60 ml gr zat besi dan 400 mg asam folat tiap hari. 2) Pada anemia sedang

  Pengobatan dapat dimulai dengan prefarat besi feros 600 – 1000 ml gr per hari seperti sulfat ferrosus atau glukosa ferrosus.

  3) Pada anemia berat Pemberian freparat frenteral yaitu dengan ferus dextran sebanyak 1000 ml gr (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml intramuskuler.Transfusi darah pada kehamilan lanjut diberikan walaupun sangat jarang mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin.

C. Tinjauan Tentang Antenatal

  1. Pengertian

  Antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janinnya secara berkala yang diikuti dengan antenatal.Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan.(Manuaba I.B.G.2001.Hal 129).

  Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya,dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan antenatal (SPK).

  Pelayanan antenatal yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku standar pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan.(Retna Ambarwati E,2009.Hal 81-82).

  2. Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil (Retna

  Ambarwati,E.2009.Hal 82)

a. Tujuan Umum

  Salah satu tujuan utama dari pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah untuk mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan ,juga harus mengkaji status kesehatan untuk mengetahui masalah medis,masalah psikososisl atau masalah potensial yang mungkin saja terjadi pada ibu hamil, sehingga bidan dapat berkolaborasi dengan ibu hamil untuk membuat rencana asuhan yang dapat memenuhi kebutuhan ibu,janinnya dan keluarganya.

b. Tujuan Khusus

  1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

  2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental,dan sosial ibu dan bayi.

  3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan. 4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan,melahirkan dengan selamat,ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

  5) Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.

  6) Mempersiapakan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.(Sarwono,2006.Hal 90) 3.

  Kebijakan Program (Sarwono,2006.Hal 90)

a. Kebijakan Program

  Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

  1) Satu kali pada triwulan pertama 2).Satu kali pada triwulan kedua 3).Dua kali pada triwulan ketiga Dengan mendapat pelayanan atau standar termasuk 7 T yaitu:

  1.Timbang berat badan

  2.Ukur tekanan darah

  3.Ukur tinggi fundus uteri

  4.Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap

  5.Pemberian Tablet zat besi,minimum 90 tablet selama kehamilan

  6.Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)

  7.Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.

b. Kebijakan Teknis

  Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:

1) Mengupayakan kehamilan yang sehat

  2) Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan

  4) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jik terjadi komplikasi.

  4. Jadwal Kunjungan Antenatal ( Retna Ambarwati,E,2009.Hal 82)

  Dalam memberikan asuhan antenatal,bidan harus mampu memberikan pelayanan dan pemantauan antenatal yang terfokus dan berkualitas.

a. Kunjungan 1 (kurang dari 16 minggu) dilakukan untuk:

  1) Penapisan dan pengobatan anemia 2) perencanaan persalinan 3) pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

  b. Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk: 1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan 2) Pre-eklamsia,gemelli,infeksi alat refroduksi dan saluran perkemihan 3) Mengulang rencana persalinan

c. Kunjungan IV (36 minggu) sampai akhir

  1) Sama dengan kegiatan kunjungan II dan III 2) Mengenali adanya kelainan letak 3) Memantapkan rencana persalinan 4) Mengenali tanda-tanda persalinan

Dokumen yang terkait

Karakteristik dan Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Melahirkan dengan Komplikasi Persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar periode Januari-Juli 2011 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 74

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Senam Hamil di RSIA Siti Fatimah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 79

Gambaran Kejadian Kematian Perinatal di RSIA Siti Fatimah Makassar Periode Januari-Desember 2011 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Primigravida Terhadap Kejadian Anemia di RSIA Siti Fatimah - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 75

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2011 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 105

Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care dengan Kasus Molahidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2016 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 111

Gambaran Pelayanan Antenatal Care oleh Bidan di Puskesmas Kassi-kassi - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 9 91

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan UIN Alauddin Makassar Tingkat III tentang Asuhan Persalinan Kala 1 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 390

Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny "D" dengan Akseptor Baru KB Implan di Puskesmas/RSP.1 Jumpandang Baru Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 149

Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Care pada Ny “F” Gestasi 38-40 Minggu dengan Asuhan Persalinan Normal di Puskesmas Jumpandang Baru Tanggal 16 s/d 17 Mei 2017 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 182