IMPLEMENTASI PROGRAM LISTRIK GRATIS DI KECAMATAN CURUG KOTA SERANG

  

IMPLEMENTASI PROGRAM LISTRIK GRATIS

DI KECAMATAN CURUG KOTA SERANG

  SKRIPSI

  

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Nur Laila Sari

  

ABSTRAK

  Nur Laila Sari, NIM. 6661112351, Skripsi. Implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota Serang. Pembimbing I: Leo Agustino, Ph.D., dan Pembimbing II: Titi Stiawati, S.Sos., M.Si. Program listrik gratis adalah program pemberian hibah dari pemerintah Provinsi Banten dalam bentuk pemasangan instalasi listrik secara gratis yang diberikan kepada rumah tangga prasejahtera. Namun, pembahasan program listrik gratis belum dilaksanakan secara baik. Realisasi program listrik gratis setiap tahunnya belum mencapai target. Selain itu masih ada rumah tangga yang belum berlistrik sebanyak 735 rumah tangga di Kecamatan Curug Kota Serang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai implementasi program listrik gratis di Kecamatan Curug Kota Serang. Penelitian ini bertitik tolak dari teori implementasi kebijakan publik dari Van Metter Van Horn (1975) yang terdiri dari Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Sumber Daya, Karakteristik Agen Pelaksana, Komunikasi Antara Organisasi dan Aktivitas Pelaksana, Sikap atau Kecenderungan Para Pelaksana, Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini cukup berhasil namun belum sepenuhnya optimal masih banyak rumah tangga dalam satu kelurahan belum mendapatkan realisasi program listrik gratis. Selain itu, kurang terbukanya dinas terkait dalam pelaksanaan program listrik gratis. Sarannya adalah perlu adanya peningkatan koordinasi dan terbukanya informasi bagi kelurahan yang belum mendapatkan realisasi listrik gratis.

  Kata Kunci: Program Listrik Gratis, Implementasi.

  

ABSTRACT

Nur Laila Sari, NIM 6661112351, Research Paper, The Implementation of free electricity

program in Curug district, Serang city. Advisor I : Leo Agustino, Ph.D., and Advisor II : Titi

Stiawati, S. Sos., M.Si.

Free electricity program is a grant program from Banten province government which give free

electricity installation to disadvantaged society. However, the discussion of free electricity

program had been done well. The realization of this program had not yet reached the target in

years. Otherwise, there were 735 housing in Curug distric whom had not yet got the electricity.

The objective of this research was to find the implementation of the free electricity in Curug

district, Serang City. This research was emphasizing in theory of public policy implementation by

Van Metter Van Horn (1975) which were consists of the measurement policy and the objective

policy, sources, Character of the implementer, communication between organization and

implementer activity, behaviour of the implementer, economy environment, social and politic.

The research method for this research was descriptive method with qualitative approach. The

technique of collecting data was structured interview, observation and documentation. The data

analysis was used according to Miles and Huberman. The result of this search is succed, yet there

are several things fully optimal a lot of society in one of area had been got the realization of the

free electricity program. The suggestion of this research, the implementer needs improve in

coordination and open-communication for all societies whom had been got the realization of the

free electricity program.

  Key words: Free electricity program, implementation.

  Alhamdulillahi Robbil’lamin . . . ‘13 Oktober 2016’ KARENA ALLAH DAN ORANG TUA akhirnya aku sampai pada gerbang masa

depanku ini. Untukmu Bapakku, Jamak Sari dan Mamahku, Nani Suminah. Terima

kasih Pak, Mah. Kalian berdua sudah berusaha jadi orang tua yang selalu berjuang

demi anakmu ini. Untuk adik laki-lakiku, Fikri Nurul Hidayat serta adik

perempuanku, Ananda Rizkya Ramadhani, aku sayang kalian..

  

“Ya Allah aku percaya semua yang Engkau rencanakan adalah Demi Masa Depanku

yang sangat cerah, maka Ridhoi aku untuk membahagiakan kedua orang tuaku.

Amin…”

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota Serang”.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi kebijakan publik program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu secara moril maupun materil dalam melakukan penelitian untuk kelancaran skripsi ini. Secara khusus untuk doa yang tiada terputus dari kedua orang tua atas jerih payah yang tulus ikhlas dalam mendidik serta yang menyayangiku. Sehubungan dengan hal itu maka peneliti juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Bapak Riswanda S.Sos., M.PA., P.hD, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Ibu Riny Handayani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  9. Bapak Leo Agustino, PhD., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun, memberikan semangat, dan motivasi.

  10. Ibu Titi Stiawati, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun, memberikan semangat dan motivasi.

  13. Kepada seluruh Staf Bidang Distamben Provinsi Banten yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuannya, motivasinya dan pengalaman yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

  14. Kepada Kepala Camat Curug beserta Staf Bagian Ekonomi Pembangunan khususnya yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lokus Kecamatan Curug. Terima kasih atas bantuannya, motivasinya dan pengalaman yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

  15. Terima kasih kepada para informan. Karena dengan adanya mereka, skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik.

  16. Terima kasih kepada kedua orang tuaku tersayang, Ibu Nani Suminah dan Bapak Jamak Sari karena doa orang tua yang tiada henti dan selalu membuat peneliti menjadi semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

  17. Terima kasih kepada kawan-kawan seperjuangan, khususnya kepada teman-teman angkatan 2011 dan 2012 Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTIRTA, baik reguler ataupun non reguler. Yang telah mengajarkan

  19. Terima Kasih kepada kawan-kawan KKM 55 Desa Pengarengan Kp.

  Kentir Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang tahun 2015, yang pernah memberikan warna dalam hidup peneliti, makna kebersamaan dan jiwa kemandirian.

  20. Terima kasih kepada Brigadir Polisi M. Ridwan Hermansyah. Lelaki yang selalu meluangkan waktu untuk menemani selama proses penelitian skripsi ini dan memberikan motivasi penuh dalam penyelesaian penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya untuk peneliti.

  Serang, Agustus 2016 Penulis Nur Laila Sari

  DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................................ x

DAFTAR BAGAN...................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 12

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR

  2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 22

  2.1.1 Konsep Kebijakan Publik .................................................................... 23

  2.1.2 Implementasi Kebijakan ...................................................................... 26

  2.1.3 Konsep Program................................................................................... 32

  2.1.4 Konsep Program Listrik Gratis ............................................................ 33

  2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 35

  2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian...................................................................... 39

  2.4 Asumsi Dasar ................................................................................................. 42

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 43

  3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian.................................................................. 44

  3.3 Lokasi Penelitian............................................................................................ 44

  3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................... 44

  3.7.1 Sumber Data Primer............................................................................. 51

  3.7.2 Sumber Data Sukender ........................................................................ 58

  3.8 Teknik Analisis Data...................................................................................... 60

  3.8.1 Uji Keabsahan Data ............................................................................. 65

  3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 67

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 68

  4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang ............................................................ 68

  4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Curug ................................................... 70

  4.1.3 Gambaran Umum Distamben Provinsi Banten .................................... 76

  4.2 Deskripsi Data ............................................................................................... 77

  4.2.1 Deskripsi Informan Penelitian ............................................................. 80

  4.2.2 Analisis Data ........................................................................................ 82

  4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 84

  4.3.1 Implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota

  4.4.4 Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana .................... 112

  4.4.5 Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) Para Pelaksana ..................... 114

  4.4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik .......................................... 115

  4.5 Faktor Pendukung dan Pengahambat .......................................................... 117

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 120

  5.2 Saran ........................................................................................................... 121

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  1.1 Jumlah Realisasi Program Listrik Gratis Provinsi Banten .............................. 6

  1.2 Jumlah Realisasi RTS Kota Serang ................................................................ 8

  1.3 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kecamatan Curug............................. 10

  3.1 Kategori Informan Penelitian......................................................................... 48

  3.2 Pedoman Wawancara ..................................................................................... 55

  3.3 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 67

  4.1 Nama Kelurahan di Kecamatan Curug .......................................................... 75

  4.2 Informan Penelitian ....................................................................................... 81

  4.3 Jumlah Realisasi listrik gratis Kecamatan Curug ....................................... 109

  4.4 Ringkasan Pembahasan Teori Van dan Van Horn ...................................... 119

  DAFTAR BAGAN

  2.1 Tahap-tahap Kebijakan .................................................................................. 25

  2.2 Alur Berfikir................................................................................................... 41

  3.1 Analisis Miles dan Huberman ........................................................................ 63

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Surat Permohonan Izin Penelitian

  2. Dokumentasi Foto

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Kondisi rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat penduduk di Indonesia saat ini masih pada tingkat yang mengkhawatirkan, situasi masyarakat Indonesia yang masih berhadapan dengan sejumlah masalah perekonomian dan kesenjangan sosial serta pembangunan infrastruktur yang belum merata di semua daerah yang ada di Indonesia. Masalah kemiskinan adalah masalah yang paling disoroti, di mana kemiskinan menyebabkan seseorang tidak mampu untuk membiayai pendidikan dan membiayai kebutuhan jasmaninya yang akan menunjang kehidupan seseorang menjadi layak. Hal tersebut membuat pemerintah pada tingkat nasional maupun daerah selalu berupaya dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan maupun program bantuan yang diturunkan kepada masyarakat miskin di daerah guna mensejahterakan masyarakatnya.

  Sejalan dengan itu cita-cita pemerintah dalam mensejahterahkan Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

  Semakin berkembangnya jaman, Administrasi Negara secara tidak langsung mempunyai peran sangat luas dalam sebuah kebijakan pemerintah yang mana kebijakan tersebut untuk menunjang pembangunan di setiap daerah. Kebijakan dibuat oleh administrator di mana mulai dari proses pembuatan kebijakan tersebut, kemudian dianalisis serta dikaji secara mendalam sampai pada hasil atau pengukuran kebijakan yang telah dibuat. Hal ini telah dibuktikan dengan dikeluarkannya produk-produk kebijakan yang digagas oleh pemerintah guna mensejahterakan pembangunan di seluruh daerah. Salah satu bentuk dari kebijakan yang telah dibuat tersebut adalah program-program untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia.

  Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan usaha bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Untuk mengubah setiap aspek kehidupan bangsa dari kondisi yang ada sekarang kearah penghidupan masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dengan mencakup seluruh aspek lapisan masyarakat. menyediakan pasokan tenaga listrik di setiap titik. Pembangunan listrik adalah pembangunan yang bersifat terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan.

  Upaya pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan pada Pasal 2 Ayat 2. Di mana tujuan dari Undang- Undang Nomor 30 tentang Ketenagalistrikan tersebut menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan tersebut sebagai dasar bahan kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah belum meratanya energi listrik untuk di setiap daerah- daerah yang masih minim akan kebutuhan listrik.

  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah seakan telah menjawab turunan dari Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Di mana Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan keleluasaan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah untuk dapat mengelola kebutuhan masyarakat yang ada di saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem desentralisasi yang mana penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.

  Dengan adanya sistem otonomi daerah maka Pemerintah Provinsi Banten membuat program-program bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Banten Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten. Merujuk Peraturan Gubernur Banten Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Pasal 3 Ayat (3), pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat.

  Melalui Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, salah satu Provinsi Banten untuk diberikan kepada rumah tangga sasaran yang masih dalam kategori prasejahtera. Dalam Pasal 4 Ayat (1) menjelaskan, hibah yang diberikan berupa uang, barang atau jasa.

  Demikian pula upaya yang kemudian dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Banten yang memliki 4 Kabupaten dan 4 Kota di antaranya Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

  Kabupaten dan Kota inilah yang menjadi perhatian pemerintah Provinsi Banten dalam memberikan dana hibah untuk mengentaskan kemiskinan.

  Listrik adalah kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat dan sebagai penunjang masyarakat dalam menjalankan seluruh kegiatan sehari-hari serta membantu dalam perekenomian diera digital saat ini. Listriklah energi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat untuk bertahan hidup. Selain untuk penerangan pada malam hari, dengan adanya listrik manusia dapat menjalankan segala aktivitasnya dan mendapatkan banyak informasi melalui energi listrik.

  Tanpa listrik kehidupan masyarakat akan lumpuh, roda perekonomian di tingkat nasional maupun daerah tidak akan berjalan. Masyarakat di daerah terpencil tidak

  Hal demikian pula yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pemerintah Provinsi Banten dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara mengeluarkan dan memberikan program bantuan pemasangan listrik gratis atau lebih dikenal oleh masyarakat adalah program listrik perdesaan (Lisdes). Program pemasangan listrik gratis atau program lisdes ini sendiri merupakan program nasional sejak tahun 2003 sampai 2010 yang sudah di canangkan dan di sosialisasikan oleh pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. (https://m.facebook.com/permalink.php?story_fbid=599441843501700&id=5369 91779746707, 25 Maret 2016).

Tabel 1.1 Jumlah Realisasi Program Listrik Gratis Provinsi Banten

  

Jumlah Realisasi Listrik Gratis Rumah Tangga Sasaran (RTS)

Provinsi Banten Tahun 2010-2015

NO 2010 2011 2014

  Kabupaten/Kota 2012 2013 2015

  1 Kabupaten Pandeglang

  7500 6985 6500 6590 6000 6000

  2 Kabupaten Lebak

  7250 5015 6500 5410 6000 6000

  3 Kabupaten Tangerang 2000 1500 1000 5687 5730 5000

  4 Kabupaten Serang 6203 5650 5347 5794 5900 6655 Distamben Provinsi Banten memiliki target setiap tahunnya adalah 25000 sambungan rumah tangga (SR).

  Dapat diketahui dari data di atas Kota Tangerang tidak mendapat program listrik gratis dikarenakan semua masyarakat yang berada dalam wilayah Kota Tangerang di anggap sudah sejahtera sehingga tidak ada realisasi program listrik gratis selama 5 tahun berjalan. Namun pada Kota Tangerang Selatan, pada tahun 2010 sampai tahun 2012 tidak mendapatkan program listrik gratis, tetapi pada tahun 2013 sampai 2014 mendapatkan realisasi program listrik gratis. Jumlah realisasi Pada tahun 2013 mendapatkan 313 rumah tangga sasaran dan pada tahun 2014 mendapatkan sebanyak 270 rumah tangga sasaran sedangkan pada tahun 2015 Kota Tangerang Selatan tidak lagi mendapatkan program listrik gratis.

  Di kota Serang program listrik gratis yang dikeluarkan oleh Dinas Pertambangan dan Energi sudah ada sejak tahun 2003 terus berlanjut hingga 2010 sampai 2015. Kota Serang yang memiliki enam Kecamatan, yaitu Kecamatan Serang, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Taktakan. Setiap tahunnya dari enam Kecamatan ini selalu mengajukan proposal bantuan program listrik gratis bagi

Tabel 1.2 Jumlah Realisasi RTS Kota Serang Jumlah Realisasi Rumah Tangga Sasaran No Kecamatan di Kota Serang 2010 2012 2013 2014 2015

  1 TAKTAKAN 599 438 297 164 2011 2 4 3 KASEMEN 145 238 439 436 339 394 WALANTAKA CURUG 150 174 173 249 238 230 32 183 5 CIPOCOK JAYA 170 151 260 106 227 85 161 6

  47 41 191

  92 SERANG

  52

  38

  17 TOTAL 1,376 1,145 1,200 975 961 899

  Sumber: Distamben Provinsi Banten, 2016 Berdasarkan Data jumlah realisasi Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota

  Serang dari tahun 2010 sampai 2015, enam kecamatan diantaranya Kecamatan Walantaka pada tahun 2015 tidak ada realisasi program listrik gratis sedangkan Kecamatan Serang dari tahun 2010 sampai 2012 masih menerima realisasi program listrik gratis namun pada tahun 2013 sampai 2015 Kecamatan Serang sudah tidak lagi menerima realisasi program listrik gratis. Untuk kecamatan lainnya sepertinya Taktakan, Kasemen, Kecamatan Curug dan Kecamatan Cipocok Jaya setiap tahunnya menerima realisasi program listrik gratis.

  Syarat untuk mengajukan dan mendapatkan program bantuan listrik gratis dilaporkan kepada pihak Kecamatan Curug untuk direkap kembali dan kemudian diserahkan kepada Distamben Provinsi Banten untuk dilakukan survei ke desa/kelurahan yang mengajukan proposal tersebut. Belakangan diketahui mekanisme tersebut sudah jarang dilakukan kembali dikarenakan pihak kelurahan langsung menyerahkan data jumlah rumah tangga miskin kepada Distamben Provinsi Banten tidak melalui Kecamatan Curug.

  Namun pada kenyataannya program listrik gratis di Kecamatan Curug ini tidak serta merta berjalan dengan baik. Di dalam penelitian ini, peneliti memusatkan untuk meneliti pada Kecamatan Curug. Kecamatan Curug adalah salah satu titik target dari Distamben Provinsi Banten dalam program listrik gratis yang ada di Kota Serang. Di tengah kehidupan yang semakin maju akan teknologi canggih di satu sisi wilayah dan lokasi Kecamatan Curug dekat dengan Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), namun pada kenyataannya tidak semua masyarakat atau rumah tangga sudah di aliri oleh energi listrik untuk menunjang segala aktivitas sehari-harinya.

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kecamatan Curug

  45

  91 Total 49665 2524 12025 11290 735

  10 Kel. Tinggar 5417 247 1636 1545

  48

  9 Kel. Pancalaksana 4329 326 1700 1652

  96

  8 Kel. Cipete 4247 297 1050 954

  38

  7 Kel. Cilaku 7320 269 818 780

  30

  6 Kel. Sukajaya 3597 106 830 800

  5 Kel. Sukawana 3939 170 1050 1005

  

Data Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kecamatan Curug

  4 Kel. Sukalaksana 4335 345 971 865 106

  23

  3 Kel. Kemanisan 7853 273 1182 1159

  62

  2 Kel. Curug manis 4409 323 1950 1888

  1 Kel. Curug 4219 168 838 642 196

  Jumlah Rumah Tangga belum berlistrik

  PLN (Sudah Berlistrik)

  Jumlah Rumah Tangga

  Jumlah Penduduk Miskin

  No Nama Kelurahan Jumlah Penduduk

  Sumber: Kecamatan Curug (2015) Berdasarkan data pada Tahun 2015 jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga di Kecamatan Curug Kota Serang tahun 2015 terdapat 49.665 jiwa yang ada di Kecamatan Curug dan 2.524 jiwa yang masih dalam kategori penduduk miskin. Data diatas menunjukan dari 12.025 rumah tangga ada rumah tangga sasaran yang belum memiliki aliran listrik sebanyak 735 dari 10 Kelurahan yang

  Masalah kedua, kendati dekat dengan Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) namun pada kenyataannya walaupun dekat dengan KP3B dan Ibukota Provinsi Banten berdasarkan data kecamatan yang peneliti dapatkan ada 735 rumah tangga dari 10 Kelurahan di Kecamatan Curug Kota Serang yang masih yang belum dialiri listrik.

  Ketiga, ketidaksesuaian atau tidak singkronnya jumlah data pengajuan rumah tangga sasaran yang diajukan dari pihak Kecamatan Curug dengan data jumlah yang direalisasi oleh Distamben Provinsi Banten. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Miad staf bidang Ekonomi Pembangunan Kelurahan Curug Manis yang menuturkan bahwa jumlah pengajuan yang selalu diajukan setiap tahunnya ketika direalisasi tidak sama. Saat ditanyakan oleh beliau kepada Distamben Provinsi Banten mengapa jumlah realisasi sangat sedikit beliau tidak pernah diberi kejelasan oleh Distamben karena itu, data jumlah yang diajukan dan saat verifikasi sampai realisasi tidak sama dengan yang diajukan oleh pihak Kelurahan Curug manis kepada pihak Distamben Provinsi Banten (Miad, staf bidang Ekonomi Pembangunan Kelurahan Curug Manis pada 28 Maret 2016).

  Keempat, tidak jelasnya indikator atau kriteria rumah tangga sasaran yang Pihak kelurahan yang mendata rumah tangga sasaran penerima bantuan hibah tidak mengacu pada rumah tangga yang kondisinya benar-benar memprihatinkan.

  Jelas ini menjadi sebuah masalah karena seharusnya listrik gratis tersebut dapat dialokasikan kepada rumah tangga yang lain yaitu rumah tangga miskin.

  Kemudian ada pula rumah tangga yang memanfaatkan kesempatan program listrik gratis dengan mengaku-ngaku mereka tidak mampu untuk membeli dan memasang listrik karena tidak punya uang agar bisa mendapatkan program bantuan listrik gratis.

  Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti paparkan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti Implementasi Program Listrik Gratis di

  Kecamatan Curug Kota Serang.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

  1. Masih ada jumlah penduduk dengan kategori miskin di Kecamatan Curug sebanyak 2.524 jiwa dari jumlah penduduk 49.665 jiwa

  4. Tidak jelasnya indikator atau kriteria rumah tangga sasaran yang ditetapkan oleh Distamben Provinsi Banten menyebabkan tidak tepat sasasaran alokasi rumah tangga program listrik gratis di Kecamatan Curug Kota Serang.

  1.3 Batasan Masalah

  Banyak hal yang mempengaruhi dalam implementasi program listrik gratis di Kecamatan Curug Kota Serang, akan tetapi dalam penelitian ini, penelitian membatasi ruang lingkup permasalahan pada bagaimana implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota Serang. Alasan peneliti memilih penelitian di Kecamatan Curug adalah Kecamatan Curug berada dekat dengan Ibukota Provinsi, namun berdasarkan data pada Tahun 2015 masih banyak rumah tangga yang belum memiliki aliran listrik.

  1.4 Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah untuk “Bagaimana Implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota Serang ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Listrik di Kecamatan Curug, serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug Kota Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dalam penelitian ini baik secara teroitis dan praktis adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Praktis

  a. Bagi peneliti, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti program perkuliahan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam program Listrik Gratis agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan

  2. Manfaat Teoritis

  a. Untuk menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan sehingga memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara khususnya.

  b. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi peneliti maupun mahasiswa lain untuk melakukan penelitian-penelitian secara lebih mendalam mengenai Implementasi Program Listrik Gratis di Kecamatan Curug, Kota Serang.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Latar belakang masalah menjelaskan mengapa peneliti mengambil judul penelitian tersebut, juga menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti yang tentunya relevan dengan judul yang diambil. Materi dari uraian ini, dapat bersumber dari hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya, hasil seminar

  1.2 Identifikasi Masalah

  Mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah biasanya dilakukan pada studi pendahuluan pada objek yang diteliti, observasi dan wawancara ke berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

  1.3 Batasan Masalah

  Menetapkan masalah yang paling penting dan berkaitan dengan judul penelitian. Kalimat yang biasa dipakai dalam pembatasan masalah ini adalah kalimat pernyataan.

  1.4 Perumusan Masalah

  Perumusan masalah adalah mendefinisikan permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi operasional.

  1.5 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Landasan Teori

  Mengkaji berbagai teori yang relevan dengan permasalahan variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan untuk merumuskan masalah.

  2.2 Penelitian Terdahulu

  Penelitian adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik Skripsi, Tesis, Disertasi atau Jurnal penelitian. Jumlah jurnal yang digunakan minimal 2 (dua) jurnal.

  2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

  Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran penelitian sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai hipotesisnya. Kerangka berfikir dapat dilengkapi dengan sebuah bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti serta kaitan antar variabel yang diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

  Sub bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian

  3.2 Fokus Penelitian

  Bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan.

  3.3 Lokasi Penelitian

  Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan. Menjelaskan tempat penelitian, serta alasan memilihnya. Jika dipandang perlu dapat diberi deskripsi tentang tempat penelitian dilaksanakan.

  3.4 Variabel Penelitian

  3.4.1 Definisi Konsep

  Definisi konsep memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan

  3.4.2 Definisi Operasional

  Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau

  Dalam penelitian kualitatif tidak perlu dijabarkan menjadi indikator maupun sub indikator tetapi cukup menjabarkan fenomena yang akan diamati.

  3.5 Instrumen Penelitian

  Sub bab ini menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu sendiri.

  3.6 Informan penelitian

  Dalam penelitian kualitatif istilah populasi dan sampel penelitian diganti dengan menggunakan istilah informan penelitian. Jelaskan teknik yang digunakan dalam menentukan informan penelitian.

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui pengamatan berperanserta, wawancara, dokumen, dan bahan-bahan visual.

  Analisis data dilakukan melalui pengkodean dan pengkodingan data (berdasarkan kategorisasi data), reduksi data, triangulasi, penulisan laporan hasil dan keabsahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

  Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi informan yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

  4.2 Deskripsi Data

  Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan, yaitu analisis data kualitatif.

  4.3 Pembahasan Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

  Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas, sejalan dan sesuai dengan permasalahan serta hipotesis penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

  Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan dalam penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan literatur yang mutakhir.

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk menunjang penyusunan skripsi, seperti lampiran tabel-tabel, lampiran grafik, instrumen penelitian, riwayat hidup peneliti, dll.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka

  Sugiyono (2012: 43) mendefinisikan bahwa teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi informal. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan ada empat kegunaan teori di dalam penelitian yaitu: 1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis.

  2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan.

  3. Teori sebagai stimulant dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

  4. Teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian. Dalam penelitian mengenai implementasi program listrik gratis di

2.1.1. Konsep Kebijakan Publik

  Secara umum, istilah “kebijakan” atau “policy” menurut Anderson dalam Winarno (2014: 19) digunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor (misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Menurut Charles O. Jones dalam Winarno (2014: 19) istilah kebijakan (Policy term) digunakan dalam praktek sehari-hari namun digunakan untuk menggantikan kegiatan atau keputusan yang sangat berbeda.

  Definisi kebijakan publik menurut Thomas R. Dye dalam Winarno (2014: 20) mengemukakan “Kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan” Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu, beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik kedalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita dalam mengkaji kebijakan publik. Namun demikian beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan urutan yang

  1. Tahap penyusunan agenda Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kabijakan. Pada tahap ini mungkin suatu masalah tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama.

  2. Tahap formulasi kebijakan Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan (policy alternatives/policy options) yang ada. Dalam perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini masing-masing actor akan bersaing dan berusaha untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik.

  3. Tahap adopsi kebijakan Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau putusan peradilan.

  4. Tahap implementasi kebijakan Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika program tersebut tidak diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan- badan administrasi maupun agen-agen pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasikan yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana (implementors), namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.

  5. Tahap evaluasi kebijakan

  Secara singkat, tahap-tahap kebijakan adalah seperti gambar dibawah ini

Bagan 2.1.

  

Tahap-Tahap Kebijakan:

  Penyusunan kebijakan Formulasi kebijakan

  Adopsi kebijakan Implementasi kebijakan

  Evaluasi kebijakan Sumber: William Dunn sebagaimana dikutip Budi Winarno (2014: 35-37)

  Setelah peneliti memaparkan beberapa konsep kebijakan publik dari

2.1.2. Implementasi Kebijakan

  Suatu program kebijakan hanya akan menjadi sia-sia jika program tersebut tidak diimplementasikan dan dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintah ditingkat daerah maupun nasional. Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusisal dalam proses kebijakan publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak dan tujuan yang diinginkan (dalam Winarno 2014: 146). Beberapa pengertian implementasi menurut para ahli politik mendeskripsikan implementasi sebagai berikut:

  Lester dan stewart dalam Winarno (2014: 147) yaitu: Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan Undang- Undang. Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan Undang-Undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan tehnik bekerja sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan kebijakan atau program-program.

  Selain itu Ripley dan Franklin juga berpendapat sebagaimana dikutip dalam winarno (2014: 148) sebagai berikut: Implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit) atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output). Istilah implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan-tujuan program dan hasil-hasil yang dinginkan oleh para