ALUR, LATAR, DAN SUDUT PANDANG DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD KANISIUS KENTENG, KEMBANG, NANGGULAN, KULON PROGO, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ALUR, LATAR, DAN SUDUT PANDANG DALAM

KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD KANISIUS KENTENG,

KEMBANG, NANGGULAN, KULON PROGO, YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh:

Aggata Eka Prihastuti

  

031224051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Karya kecilku ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

  Bapak dan Ibuku Tercinta atas segala cinta, kasih sayang, doa restu yang tak pernah putus, dukungan serta batuan materiil.

  Adik-adikku Dwi dan Krisna yang telah memberikan dorongan bagi

penulis.

Saudara- saudaraku yang telah memberi motivasi.

  Seseorang yang selalu ada di hatiku, my lovely Mas W-one (Kelik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTO

Pengalaman Mengajarkan Kita Belajar Dari Kesalahan Kita

  Tidak ada Dusta Dalam Cinta Bila Atas Nama Cinta

Kita Masih Berbohong Dan Tidak Jujur, Maka Sebenarnya

Cinta Kita Masih Berada Di Anak Tangga.

(Khalil Gibran: Risahlah Cinta)

Janganlah Kamu Takut Akan Hari Esok Karena Hari Esok

  

Mempunyai Kesalahan Sendiri. Kesalahan Sehari Cukuplah Untuk

Sehari.

  (Matius 6: 34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Prihastuti, Aggata Eka. 2007. Alur, Latar, dan Sudut Pandang dalam Karangan

Narasi Siswa Kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi S-1. FKIP PBSID.

  Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini mengkaji alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Seluruh karangan siswa yang digunakan sebagai data dikumpulkan, di klasifikasi dan selanjutnya dianalisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes mengarang. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data antara lain (1) membaca karangan narasi siswa, (2) meneliti karangan siswa sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dalam kajian teori, (3) menganalisis alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) alur yang banyak digunakan oleh siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 adalah alur maju, alur tertutup, dan alur erat, (2) latar yang banyak digunakan adalah latar tempat dan latar waktu, (3) sudut pandang yang banyak digunakan adalah sudut pandang persona pertama “aku” tokoh utama.

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) guru diharapkan lebih banyak memberikan siswa latihan menulis terutama dalam mengarang narasi yang dapat memunculkan model alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan mereka, selain itu guru dapat mengajarkan siswa mengenai unsur-unsur intrinsik dalam karangan narasi, (2) peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sejenis diharapkan dapat mengembangkan dan menambah hal-hal yang belum sempat diteliti. Hal-hal tersebut adalah penokohan atau tokoh dan tema dalam karangan narasi siswa, unsur-unsur intrinsik dalam karangan narasi siswa, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Prihastuti, Aggata Eka. 2007. Plots, Settings, and Point of views in Students

  Narrative Composition of Grade V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta of 2006/2007. S- 1Thesis. FKIP PBSID.

  Yogyakarta: Sanata Dharma University. This study attempted to find out the plots, settings, and point of views in students narrative compositions of grade V SD Kanisius Kenteng, Kembang,

  Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta of 2006/2007. The research objective were describing the plots, the settings, and the point of views in students narrative compositions of grade V SD Kanisius.

  The method implemented in the study was a qualitative descriptive research. The data gathering technique employed in this study was composing test. The entire students compositions employed as data were compiled, classified, and then analysed.

  The steps conducted in gathering the data were: firstly reading the students narrative compositions, secondly examining carefully the compositions in accordance with the existing criteria in the theoretical study, and finally analysing the plots, settings, and point of views in students narrative compositions.

  Findings of this study could be formulated as follows, firstly most of the students employed chronological plot. Second, the students mostly employed place and time settings. Finally, the students mostly employed the first person central point of views.

  Based on the findings of this study, the researcher proposed some recommendations. First, the students need more exercises to write, particularly in composing narrative that make use of various plots, settings, and point of views. More over, the students need to have more exercises related to intrinsic elements of narrative compositions. Second, other researchers that will conduct similar kind of study may develop and add items that are not investigated yet. Those items are character, themes, and intrinsic elements and so on.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur atas Rahmat Tuhan yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Model Alur, Latar, dan

  

Sudut Pandang dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Kanisius Kenteng,

Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi

  ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. J. Karmin, M.Pd. ,selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar dan rela membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan, dukungan, saran, dan nasehatnya.

  2. Bapak Dr. B Widharyanto, M.Pd. ,selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar dan rela membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan, dukungan, saran, dan nasehatnya.

  3. Romo Drs. J. Prapta Diharja S.J, M. Hum, selaku Kaprodi PBSID.

  4. Fx. Sudadi, selaku staf sekretariat PBSID yang penuh kesabaran dan memberikan kemudahan dalam administrasi.

  5. Seluruh dosen PBSID yang telah mendidik dan membimbing penulis selama penulis menuntut ilmu di PBSID Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Bapak Ig. Kasiyo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Ibu Fm. Endang Siti Suwartiningsih selaku Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan pengumpulan data.

  8. Siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta yang telah bersedia membantu dalam penelitian.

  9. Bapak dan ibuku yang tak pernah lelah mendoakan dan selalu memberi semangat.

  10. Adikku tersayang, Heribertus Ari Dwi Setiawan dan Andrianus Krisna Tri Prasetya, atas doa dan dukungannya.

  11. Buat Mas Kurniawan Setyadi, atas kasih sayang dan dorongan, serta nasehatnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  12. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2003, khususnya kelas B Dian, Ratna, Marta, Dion, Didim, Dewi S, Nur, Heni, Hari, Theo, Gati, Dewi Y, Aryanto, Arin, Oncy, Yeni, Hana, Murni, Bany, Antok, Koten, Yulius, Haryanto, Agung, Suster Ignas, Eva, Hendri, Leli, Padmi, Avi, Ike, yang telah memberikan kenangan indah dan pengalaman berharga.

  13. Buat teman- teman KKN Rondang, Tika, Daud, Ari, Olivia, Sisca, Dewi, Suster Marta, dan suster Chris, Shinta atas persahabatan kita.

  14. Teman-teman PPL di SMA Bina Harapan Sinduharjo Sleman Tami, Sri, Nur, Hari, Bintang, Rere, Lusi, Leli, Datu, Candra, Kiki, Triana, Boni, Eka, Anton, Dwi, Irawan, Windi, Widi, Yose atas kebersamaannya.

  15. Semua pihak yang telah mendukung, mendoakan, dan menemaniku dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 7 September 2007 Penulis

  Aggata Eka Prihastuti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

  1 1.1 Latar Belakang Masalah................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

  4 1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................

  4 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................

  4 1.5 Variabel Penelitian ........................................................................

  5 1.6 Batasan Istilah ...............................................................................

  5 1.7 Sistematika Penyajian ...................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................

  8 2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu ......................................

  8 2.2 Kerangka Teori .............................................................................

  9 2.2.1 Keterampilan Menulis ......................................................

  9

  2.2.2 Karangan Narasi ................................................................ 12 1. Alur ...............................................................................

  15 2. Latar ..............................................................................

  20 3. Sudut Pandang ..............................................................

  22

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 26

  3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 26 3.2 Data dan Sumber Data ..................................................................

  26 3.2.1 Data …................................................................................... .... ................................................................................................26

  3.2.2 Sumber Data ...................................................................... 27

  3.3 Instrumen Penelitian ....................................................................... 27

  3.4 Prosedur Penelitian ......................................................................... 28

  3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................... 29

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 30

  4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 30

  4.3 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 31

  

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 41

  5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 41

  5.2 Implikasi ......................................................................................... 41

  5.3 Saran ............................................................................................... 43

  

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44

BIOGRAFI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ..............................................................

  47

  2. Surat Keterangan Penelitian ........................................................................ 48 3. Daftar Siswa Kelas V SD Kanisius Kenteng ..............................................

  49

  4. Lembar Soal ................................................................................................ 50

  5. Hasil Karangan Narasi Siswa ...................................................................... 51

  6. Hasil Analisis Alur, Latar, dan Sudut Pandang ......................................... 61

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  1 Kemampuan Menulis Dalam KTSP Kelas V Semester 1...................................... 22

  2 Kemampuan Menulis Dalam KTSP Kelas V Semester 2 ..................................... 23

  3 Analisis Alur dalam Karangan Narasi .................................................................. 30

  4 Analisis Latar dan Sudut Pandang dalam Karangan Narasi Siswa ....................... 31

  5 Hasil Analisis Alur dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Kanisius ........... 32

  6 Hasil Analisis Latar dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Kanisius .......... 34

  7 Hasil Analisis Sudut Pandang dalam Karangan Narasi Siswa ............................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, ide, semangat, keyakinan suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan perasaan dengan alat bahasa (Sumardjo, 1986: 3).

  Untuk memahami karya sastra dapat dilakukan dengan memahami unsur- unsur yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Adapun untuk mengerti itu semua, hendaknya mengerti unsur-unsur yang ada dalam karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada dalam karya sastra, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur di luar karya sastra yang dapat membantu dalam memahami karya sastra.

  Persoalan yang diteliti dalam hal ini adalah unsur-unsur intrinsik dalam karangan narasi siswa kelas V SD. Unsur-unsur itu adalah alur, latar, dan sudut pandang. Karena ketiga komponen tersebut mempunyai peranan penting. Tema tidak diteliti karena sudah ditentukan oleh peneliti. Kemudian tokoh juga tidak karena tokoh biasanya menceritakan dirinya sendiri.

  Bahasa adalah salah satu alat yang penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Melalui bahasa kita dapat menuangkan gagasan, ide, dan menuangkan apa saja yang kita rasakan. Melalui bahasa tulis maupun lisan. Dengan menulis kita dapat menuangkan gagasan dan ide kita dalam sebuah tulisan. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sekolah-sekolah keterampilan menulis perlu diberikan secara maksimal oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, mengingat pelajaran menulis bukan satu-satunya pokok bahasan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  Keterampilan menulis sudah dimulai sejak pendidikan sekolah dasar. Keterampilan menulis harus sudah dikuasai dalam berbagai bentuk karangan Bentuk karangan atau tulisan yang harus sudah dikuasai antara lain karangan deskripsi, eksposisi, narasi, dan argumentasi.

  Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, siswa harus secara teratur memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata.

  Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktek yang teratur (Tarigan, 1984: 224). Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah kemampuan menyimak, berbicara dan membaca.

  Penelitian ini memilih siswa kelas V SD dengan alasan (1) siswa kelas V sudah mulai diperkenalkan dengan menulis narasi meskipun dalam taraf yang masih sederhana, juga sudah memperoleh pelajaran, mengarang, yaitu narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi, (2) dalam KTSP yang mengatakan bahwa ada kompetensi dasar mengenai pelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.

  Penelitian ini meneliti alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Adapun alasannya adalah (1) Peneliti ingin mengetahui alur, latar, dan sudut pandang apa yang ada dalam karangan narasi siswa, khususnya kelas V SD Kanisius Kenteng, (2) selain itu tempat yang dijadikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penelitian tempatnya dekat dengan peneliti, peneliti juga pernah sekolah di sekolah itu, (3) belum ada penelitian mengenai alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, dapat disusun rumusan masalah utama sebagai berikut.

  1. Alur apa yang digunakan oleh siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dalam karangan narasi?

  2. Latar apa yang digunakan oleh siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dalam karangan narasi?

  3. Sudut pandang apa yang digunakan oleh siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dalam karangan narasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

  1. Mendeskripsikan alur dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  2. Mendeskripsikan latar dalam karangan narasi siswa kelas V Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  3. Mendeskripsikan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain sekolah, guru mata pelajaran, dan peneliti yang lain.

  1. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan,

  Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Selain itu dapat membantu memberikan gambaran nyata mengenai model alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi.

  2. Bagi guru mata pelajaran Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para guru mata pelajaran Bahasa

  Indonesia untuk lebih membuat siswa kreatif dalam menulis karangan khususnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam mengarang narasi. Selain itu dapat memberikan informasi mengenai alur, latar, dan sudut pandang tentang unsur-unsur karya sastra.

  3. Bagi peneliti yang lain Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti lain atau menambah informasi dan referensi penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan peneliti lain yang berkaitan dengan alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi. Penelitian ini diharapkan juga dapat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai model alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa.

  1.5 Variabel Penelitian Variabel adalah permasalahan pokok yang akan diteliti (Arikunto, 1986: 91).

  Variabel yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  1.6 Batasan Istilah

  Istilah-istilah yang perlu diberi batasan pengertiannya adalah keterampilan menulis, karangan narasi, alur, latar, dan sudut pandang. Secara terpisah dapat diartikan sebagai berikut.

1. Keterampilan Menulis

  Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan,1984:3).Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam menulis karangan adalah adanya logika berpikir dan banyak membaca (Widyamartaya, 1970: 8).

  2. Karangan Narasi

  Karangan narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 1989: 36). Karangan narasi merupakan bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa atau pengalaman dalam rangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan kesan tentang pembahasan atau gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir (Gie, 1992: 4).

  3. Alur

  Alur adalah rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi tersebut, yang memulihkan situasi ke dalam situasi yang seimbang dan harmonis (Keraf, 1989:148). Alur atau plot mengandung unsur jalan cerita atau peristiwa demi peristiwa yang susul menyusul (Nurgiyantoro, 2005: 111).

  4. Latar

  Latar adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2005: 216). Latar memberikan pijakan menceritakan secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh ada dan terjadi (Nurgiyantoro, 2005: 217).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Sudut padang Sudut pandang adalah bagaimana fungsi pengisah dalam sebuah narasi (Keraf, 1989:

  191). Sudut pandang disebut juga strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya (Nurgiyantoro, 2005: 248).

1.7 Sistematika Penyajian

  Proposal penelitian ini terdiri dari tiga bab. Bab I berisi pendahuluan yang menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian variabel penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

  Bab II berisi landasan teori. Landasan teori ini menguraikan tentang penelitian-penelitian sejenis atau gagasan-gagasan terdahulu dan teori yang relevan, kerangka teori yang meliputi keterampilan menulis, karangan narasi, dan pembelajaran narasi dalam KTSP. Sedangkan bab III berisi metodologi penelitian yang menguraikan jenis penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.

  Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hal yang akan diuraikan dalam bab IV adalah deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V merupakan penutup. Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, implikasi dan saran. Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

  Terdapat dua penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang satu oleh Wijiastuti (2004) dan yang lain oleh Dewi (2004). Keduanya akan diuraikan satu persatu sebagai berikut.

  Wijiastuti (2004) meneliti struktur cerpen dan implementasinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Dari penelitian ini diketahui bahwa cerpen tersebut tokohnya terdiri dari tokoh protagonis dan tokoh bawahan. Alur dalamcerpen “Dua Tengkorak Kepala” diawali dengan paparan, rangsangan, gawatan, di tengah, yaitu tikaian, rumitan, klimaks, dan yang terakhir leraian dan selesaian. Berdasrkan kriteria urutan waktu terjadinya peristiwa termasuk dalam jenis alur cerita sorot balik dan maju. Tema yang digunakan adalah kekuasaan penguasa kepada rakyat kecil dari dua masa yang berbeda tanpa melakukan perlawanan dan menuntut keadilan. Latar yang digunakan adalah latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.

  Dewi (2004) meneliti tentang tema, tokoh, alur, dan latar dalam cerpen ”Wanita yang Menolak Lelaki” karya Sartono Kusumaningrat serta implementasinya dalam bahan pembelajaraan sastra di SMU. Dari analisis tokoh diperoleh kesimpulan bahwa cerpen ”Wanita yang Menolak Lelaki” terdiri dari tokoh sentral, yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Cerpen tersebut beralur maju, karena mempunyai runtutan peristiwa yang sambung menyambung dan kronologis. Diperoleh kesimpulan bahwa latar dalam cerpen itu adalah latar tempat, waktu, dan sosial. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  analisis tema diperoleh kesimpulan penolakan seorang wanita terhadap laki-laki. Dalam hal ini wanita tidak menerima perbedaan antara kaum wanita dengan kaum laki-laki.

  Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu tentang tema, tokoh, alur,dan latar. Penelitian terdahulu yang diteliti adalah karya sastra, yaitu cerpen.

  Sedangkan dalam penelitian ini yang dianalisis adalah karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Penelitian tentang alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi siswa kelas V SD belum pernah dilakukan. Maka penelitian ini masih relevan untuk diteliti. Mengingat hal itu, penulis ingin mengetahui alur, latar, dan sudut pandang dalam karangan narasi, khususnya siswa kelas V di SD Kanisius Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

2.2 Kerangka Teori

  Kerangka teori dalam penelitian ini meliputi keterampilan menulis, karangan narasi, alur, latar, dan sudut pandang. Berikut diuraikan satu per satu di bawah ini.

2.2.1 Keterampilan Menulis

  Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1984: 3). Keterampilan menulis juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan melalui latihan dan praktik yang banyak (Tarigan, 1984: 8). Keterampilan menulis atau mengarang menuntut kemampuan dalam memilih topik yang tepat, pemusatan uraian dengan menyesuaikan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  karangan yang dipilih, ketepatan ejaan dan tanda baca. Hal itu dapat dikuasai melalui latihan yang banyak.

  Keterampilan menulis bukan merupakan keterampilan yang mudah untuk dilaksanakan bagi setiap orang. Keterampilan tersebut membutuhkan daya kreatif seorang penulis. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menulis suatu karangan, antara lain adalah logika berpikir dan banyak membaca (Widyamartaya, 1970: 8).

  Kegiatan menulis adalah suatu kegiatan yang sadar dan terarah, mempunyai mekanisme yang perlu diperhatikan agar karangan atau tulisan kita berhasil baik. Mekanisme ini meliputi kegiatan-kegiatan pada tahap penegasan ide dan kegiatan-kegiatan pada tahap penulisan karangan, mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca.

2.2.2 Karangan Narasi

  Karangan narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Melalui karangan narasi, penulis mencoba menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu secara detail (Keraf, 1989: 136)-. Menurut Gie (1992: 4) karangan narasi merupakan bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa atau pengalaman dalam rangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan kesan tentang pembahasan atau gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir (Gie, 1992: 4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Macam-macam Narasi

  Berdasarkan tujuannya narasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk mengungkapkan pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sedangkan narasi sugestif bertujuan untuk memberikan makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman (Keraf, 1989: 135-136).

  Kedua macam narasi tersebut memiliki perbedaan pokok yang sangat penting, yaitu sebagai berikut.

  Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif 1. Memperluas pengetahuan.

  1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat.

  2. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.

  2. Menimbulkan daya khayal.

  3. Didasarkan pada penalaran untuk

  3. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat mencapai kesepakatan rasional. untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dilanggar.

  4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada

  4. Bahasanya lebih condong ke bahasa penggunaan kata-kata denotative. figurative dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif (Keraf, 1989: 138 – 139)

  Penelitian yang akan dibahas ini merupakan bentuk narasi yang bersifat ekspositoris, yang berupa cerita yang mengisahkan suatu kejadian. Hasil penelitian berupa karangan narasi siswa. Siswa menceritakan pengalamannya sendiri, sesuai dengan apa yang dialaminya.. Bahasa yang digunakan bersifat informatif.

  B. Perbedaan Karangan Narasi dengan Bentuk Karangan yang Lain

  Dilihat dari maksud dan tujuannya, karangan narasi mempunyai perbedaan dengan karangan lain, seperti argumentasi, eksposisi, dan deskripsi. Dalam karangan argumentasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penulis bertujuan untuk meyakinkan pembaca dan mengubah pendapat orang lain. Karangan eksposisi, penulis memberitahukan, sedangkan karangan deskripsi tujuannya hampir sama dengan narasi. Bahkan keduanya itu digolongkan dalam satu kelompok, yaitu bertujuan menyajikan pengalaman. Perbedaan kedua karangan itu adalah dalam karangan deskripsi lebih bersifat informatif, pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (meniru kesan) penulis, susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama, yang penting pesan yang disampaikan kepada pembaca. Sedangkan karangan narasi biasanya disampaikan secara berdasarkan urutan waktu dan terdapat plot atau rangkaian cerita.

C. Struktur Narasi

  Unsur-unsur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya tema, penokohan, latar dan sudut pandang, akan tetapi dapat juga dianalisis berdasarkan alur (plot) narasi (Keraf, 1989: 145). Setiap narasi memiliki plot atau alur yang didasarkan pada kesambung-sinambungan peristiwa-peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab akibat.

  Narasi memiliki komponen-komponen penting yang membentuknya, komponen itu adalah tema atau perbuatan penokohan, penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Dalam penelitian ini hanya akan meneliti tiga komponen saja, yaitu alur, latar, dan sudut pandang. Penokohan dan tema tidak akan dijadikan sebagai penelitian, karena dalam penelitian ini tema sudah ditentukan oleh peneliti, sedangkan penokohan juga tidak dijadikan sebagai bahan penelitian ini, karena gambaran tentang penokohan dalam karangan atau tulisan siswa tidak terlhat. Tokoh yang disajikan oleh siswa pada umumnya berkisar pada dirinya sendiri, tidak mengangkat nama tokoh yang protagonis dan antagonis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Unsur-unsur Karangan Narasi

1. Alur

  Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting. Di dalam sebuah cerita rekaan berbagai peristiwa disajikan dengan urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung cerita, yaitu alur. Alur adalah rangkaian pola tindak tanduk yang berusaha memecahkan masalah yang terdapat dalam narasi tersebut, yang berusaha memulihkan situasi narasi ke dalam suatu situasi yang seimbang dan harmonis. Dengan demikian alur mengatur tindakan-tindakan yang harus bertalian satu sama lain, bagaimana suatu insiden mempunyai hubungan dengan insiden lain, bagaimana tokoh-toko harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu, dan bagaimana situasi dan peran karakter (Keraf, 1989: 148).

  Struktur narasi dapat dianalisis berdasarkan alur (plot) narasi setiap narasi memiliki sebuah plot yang didasarkan pada kesinambungan peristiwa-peristiwa dalam narasi, ada hubungan sebab akibat, ada yang mengawali narasi, ada yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan yang mengakhiri narasi tersebut. Alurlah yang menandai kapan sebuah cerita itu mulai dan kapan berakhir (Keraf, 1989: 145).

  Alur atau plot merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam sebuah cerita. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana suatu peristiwa mempunyai hubungan dengan kejadian yang lain, bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu, dan bagaimana situasi dan perasaan atau karakter tokoh yang terlibat tindakan-tindakan itu yang terkait dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 1989: 148).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bagian dari alur adalah (1) pendahuluan, (2) perkembangan, dan (3) penutup. Bagian pendahuluan menyajikan situasi dasar yang memungkinkan pembaca memahami adegan- adegan selanjutnya. Oleh karena itu, penulis harus menulis pendahuluan dengan sungguh- sungguh. Bagian pendahuluan tidak perlu terdiri dari materi-materi penjelas atau yang bersifat deskriptif atau bentuk ikhtisar yang tidak menarik mengenai situasi awal dari sebuah cerita. Bagian pendahuluan dapat berupa suatu kejadian yang aktual terjadi. Bagian perkembangan mencakup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan atau menggawatkan dari situasi asli. Bagian penutup merupakan titik di mana perbuatan dan tindak-tanduk dalam seluruh narasi memperoleh makna yang lebih bulat dan penuh. Bagian penutup merupakan titik di mana para pembaca tertarik untuk melihat seluruh kisah (Keraf, 1989: 150 – 155).

  Sebuah plot haruslah terdiri dari (1) tahap awal (beginning), (2) tahap tengah (middle), dan (3) tahap akhir (end). Tahap awal sebuah cerita biasanya berisi sejumlah informasi penting berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan tahap-tahap berikutnya. Ia misalnya, berupa penunjukan dan pengenalan latar, seperti nama tempat, suasana alam, waktu kejadian (misalnya ada kaitannya dengan waktu sejarah, dan lain-lain, yang ada pada garis besar berupa deskripsi setting). Tahap awal juga digunakan untuk pengenalan tokoh-tokoh cerita, mungkin berujud deskripsi fisik, bahkan mungkin juga telah disinggung (walau secara implisit) perwatakannya. Fungsi pokok tahap awal sebuah cerita adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan seperlunya khususnya berkaitan dengan pelataran dan penokohan (Nurgiyantoro, 2005:142 – 143).

  Tahap tengah cerita yang dapat disebut sebagai tahap pertikaian, menampilkan pertentangan atau konflik yang sudah ada mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat dan menegangkan. Dalam tahap ini klimaks ditampilkan (utama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  telah mencapai titik intensitas tertinggi. Pada tahap tengah cerita disajikan, tokoh-tokoh memainkan peran, peristiwa penting fungsional dikisahkan, konflik berkembang semakin meruncing, menegangkan dan mencapai klimaks, pada umumnya tema pokok, makna pokok cerita diungkapkan.

  Tahap akhir sebuah cerita disebut juga tahap peleraian, menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini antara lain berisi bagaimana kesudahan cerita, menyarankan pada hal bagaimanakah akhir cerita. Hal ini berkaitan dengan “nasib” tokoh- tokoh (Nurgiyantoro, 2005: 145 – 146).

  Menurut Keraf (1989: 148), alur merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi tersebut, yang berusaha memulihkan situasi narasi yang seimbang dan harmonis. Dengan demikian, alur mengatur tindakan-tindakan itu, dan bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu, dan bagaimana situasi dan perasaan karakter (tokoh yang terlibat dalam suatu kesatuan waktu).

  Dari semua pendapat mengenai batasan alur tersebut mempunyai kemiripan yang mengacu pada suatu pengertian bahwa alur adalah susunan peristiwa dalam suatu cerita atau karya sastra sehingga peristiwa-peristiwa tersebut terjalin dalam hubungan sebab akibat. Alur sangat berperan penting dalam suatu cerita, karena alur memberikan kemudahan bagi pembaca untuk mengikuti jalannya suatu peristiwa dalam cerita. Jadi fungsi alur sangatlah penting karena alur pengungkapan buah pikiran seseorang dalam menghasilkan karya sastra, sehingga alur cerita akan tercipta.

  Menurut Hariyanto (2000: 39) alur dapat dibedakan berdasarkan urutan waktu, yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju, kronologis, lurus atau progresif yaitu menampilkan peristiwa secara kronologis, maju, runtut dari tahap awal, tengah, sampai akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alur mundur, tak kronologis, sorot balik, regresif atau flash back menampilkan peristiwa dari tahap akhir atau tengah kemudian awal. Alur progresif digambarkan secara gars besar sebagai berikut.

  A B C D E Simbol A melambangkan tahap awal cerita, B-C-D melambangkan kejadian-kejadian berikutnya, tahap tengah, merupakan inti cerita, dan E merupakan tahap penyelesaian cerita.

  Oleh karena itu, kejadian-kejadian yang secara istilah sesuai dengan urutan waktu, plot yang demikian disebut plot maju, progresif. Plot progresif biasanya menunjukkan kesederhanaan cara penceritaan, tidak berbelit-belit, dan tidak mudah diikuti (Nurgiyantoro, 2005: 154).

  Berdasarkan pengakhirannya alur dapat dibagi dua, yaitu alur tertutup dan alur terbuka. Alur tertutup menyajikan cerita yang berakhir dengan kepastian jelas. Alur terbuka kisahnya diakhiri dengan ketidakpastian, tidak jelas, serba mungkin, dan pengakhirannya ditujukan kepada penonton (Hariyanto, 2000: 39).

  Berdasarkan hubungan antarperistiwa terdapat alur erat dan alur longgar. Alur erat disebut juga alur ketat atau alur padat. Dalam alur tersebut setiap bagian terasa penting dan sangat menentukan. Dalam alur longgar hubungan antar peristiwanya longgar, tersaji secara lambat, diselingi oleh berbagai peristiwa tambahan (Hariyanto, 2000: 39).

  Alur biasanya terdiri dari tahap awal, tengah, dan akhir. Tahap awal terdiri dari (1) paparan (exposition), (2) rangsangan (inciting moment), dan (3) gawatan (rising action).

  Tahap tengah terdiri dari tikaian (conflict) dan rumitan (complication). Tahap akhir terdiri dari leraian (falling action) dan selesaikan (denoument) (Sudjiman, 1988:30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berikut akan digambarkan struktur umum alur tersebut. Awal 1. paparan (exposition)

  2. rangsangan (inciting moment) 3. gawatan (rising action)

  Tengah 4. tikaian (conflict) 5. rumitan (complication) 6. klimaks (climaxs)

  Akhir 7. leraian (falling action) 8. selesaikan (denoument) Untuk lebih jelasnya mengenai struktur alur di atas, akan diuraikan sebagai berikut.

  Paparan adalah penyampaian informasi awal kepada pembaca. Paparan merupakan fungsi utama awal suatu cerita. Di sini pengarang memberikan keterangan sekedarnya untuk memudahkan pembaca mengikuti cerita selanjutnya. Situasi yang digambarkan pada awal cerita harus membuka kemungkinan cerita untuk berkembang (Sudjiman, 1988: 32).

  Rangsangan sering ditimbulkan oleh masuknya seorang tokoh baru yang berperan sebagai katalisator (Sudjiman, 1988: 39). Tidak ada patokan yang jelas seberapa panjang paparan, kapan harus disusul oleh rangsangan, dan berapa lama sampai pada gawatan (Sudjiman, 1988: 35).

  Tikaian adalah perselisihan yang timbul karena adanya dua kekuatan yang bertentangan. Antara lain diwakili oleh manusia sebagai pribadi yang biasanya menjadi tokoh protagonis dalam cerita, dengan masyarakat, orang atau tokoh lain, dan pertentangan dari gejala mula tikaian menuju puncak kehebatannya. Rumitan ini mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari klimaks (Sudjiman, 1988: 35).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bagian struktur alur setelah klimaks meliputi, leraian perkembangan peristiwa ke arah selesaian. Selesaian yang dimaksud di sini bukanlah penyelesaian masalah yang dihadapi tokoh cerita, tetapi bagian akhir atau penutup (Sudjiman, 1988: 32-39).