ENKODER DAN DEKODER SANDI BLOK LINEAR (7,4) BERBASIS RANGKAIAN DIGITAL
ENKODER DAN DEKODER SANDI BLOK LINEAR (7,4) BERBASIS RANGKAIAN
DIGITAL
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik padaProgram Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Disusun oleh:
EKO HENDRI YETNO NIM : 005114098 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ENCODER AND DECODER OF LINEAR
BLOCK (7,4) CODE BASED ON DIGITAL
CIRCUITS
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
in Electrical Engineering Study Program
By :
EKO HENDRI YETNO
NIM : 005114098
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulisini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Juli 2007 Penulis Eko Hendri Yetno
HALAMAN PERSEMBAHAN ....Ku Persembahkan Karya Ilmiah ini untuk penebusku dan penyelamatku
Tuhan Yesus Kristus yang memberi anugerah yang tak ternilai dengan apapun di dunia ini.
....Untuk Kedua orang tua kandungku dan kedua orang tua angkatku
yang telah membesarkanku dengan kasih sayangnya dan selalu mendoakan dan memberi semangat di dalam hidupku. ....Untuk kedua adikku terimakasih atas doa dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. ....Untuk nenekku yang sungguh mengasihiku....Untuk seseorang yang menjadi inspirasiku yang mewarnai hidupku dengan sejuta tawa dan kebahagian..
HALAMAN MOTTO
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
(Amsal 1:7 )
Sesederhana apapun di kehidupan kita baik senang,
sedih, tertawa, menangis dan apapun itu juga, datangnya
dari Allah atas dasar kasih karuniaNya dan kerelaanNya
oleh karena itu kita harus senantiasa bersyukur di
dalam kehidupan kita dan bermazmur di dalam namaNya.
Takut gagal menghalangi kita untuk Mencoba Meraih
sukses, takut kalah menghalangi kita untuk mencoba
meraih kemenangan, takut apa kata orang menghalangi
kita untuk melangkah dengan berani, takut dicemooh
menghalangi kita untuk menyatakan iman kita kepada
Tuhan, diatas segalanya, ketakutan itu mencekik
pengharapan. ( Rich Devos)
All Beginning is difficult but Every Cloud has a silver
lining . Semua Permulaan adalah sulit tetapi di dalam
kesedihan/kesesakan selalu ada pengharapan akan
kebahagiaan.
INTI SARI
Sandi Blok linear (7,4) merupakan sandi pendeteksi dan koreksi kesalahan
berbasis blok, yang menyadikan vektor pesan sepanjang 4 bit menjadi sebuah
vektor sandi 7 bit dengan 3 bit adalah bit paritasnya. Sandi blok linear (7,4 )
mampu mendeteksi kesalahan lebih dari satu bit kesalahan tetapi hanya mampu
mengoreksi 1 bit data kesalahan.Sandi blok linear dibagi menjadi 4 bagian besar utama yaitu rangkaian
penyandi ( Encoder ), Pembuat galat, rangkaian deteksi ( Sindrom ) dan rangkaian
koreksi. Empat bit vektor pesan di masukkan ke dalam rangkaian penyandi secara
seri melalui saklar dan selanjutnya diproses pada rangkaian penyandi sehingga
menghasilkan 3 bit paritas. Hasil dari proses oleh rangkaian penyandi membentuk
vektor sandi yang terdiri dari 7 bit data yang selanjutnya dikirimkan ke rangkaian
sindrom melalui sebuah rangkaian pembuat galat. Bila kita menginginkan bahwa
vektor sandi yang dikirimkan diberi galat, maka pemberian galat dilakukan pada
rangkain pembuat galat. Rangkaian sindrom akan mendeteksi vektor sandi yang
diterima, apakah ada galat atau tidak ada galat dan selanjutnya dikoreksi pada
rangkaian pengkoreksi. Hasil dari rancangan ini di tampilkan dengan LED. Kata Kunci : Sandi Blok Linear (7,4), Rangkian Digital.ABSTRACT Linear block (7.4) code is a block-based error detecting and correcting code
which encodes 4 (four) bit messages to be 7 (seven ) bit codes with 3 (three) bit
parity. The linear block (7,4) code is able to detect more than one bit error but
just one bit error datum.The linear block (7,4) code consists of four main parts, that are : Encoder
circuit, error generator circuit, error detector circuit or syndrome circuit and error
corection. First the four bit message vector are put into the encoder circuit serially
through an switch, then those codes processed by the encoder circuit produce
three bit parity. The result of this procces forms a code vector consisting of seven
bit data. The data will be sent to the syndrome circuit through the error generator
circuit. If we want the code vector sent is given any error, it should be done in the
error generator circuit. The syndrome circuit will detect the code vector received
whether there is any error or not. At last the code will be corrected in the error
corection circuit. The result of design is showed by LED.Key Words : Linear Block (7,4) Code, Digital Circuit.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Enkoder Dan Dekoder Sandi Blok Linear (7,4) Berbasis
Digital ”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sanatha
Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunannya, banyak pihak yang telah membantu
dan memberikan dukungan pada penulis, oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setyani, M.T. sebagai pembimbing yang membagikan
semua ilmu-ilmu elektronika dan pengalaman yang dimilikinya dalam membantu proses penyusunan tugas akhir ini.2. Segenap karyawan / karyawati Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak, Ibu, dan Eyang Puti yang tidak pernah berhenti memberikan doa,
semangat dan dukungannya.
4. Adik-adikku : Sugianto dan Annisa yang tidak pernah berhenti memberikan
doa, semangat dan dukungannya.
5. Keluarga besar pelayanan Para Navigator Regu B Yogyakarta, yang
memberikan dukungan dan doanya.
6. Kel. Abu Prawoto dan Mas Nug terimakasih sekali karena terus mendukungku
tidak hanya di dalam doa tetapi sering mentraktirku dan sebagai sahabat terbaikku di dalam susah maupun senang dan juga mengajarkan tentang makna hidup yang sesungguhnya.
7. Untuk Saudara-saudaraku di negeri sebrang : Mas Andre di banjarmasin, Mas marcel dan Mas udut di Mataram Dan teman-teman AL Malang 2006 Uci Lisa dan Bu Dovi di Ambon , Cak luhu dan Mb Santi di Surabaya, Bang Nara dan Mb Ris di Yogyakarta, Mas Hananto, Mb Tyas dan Mb Nana Di Semarang, Mas Yudha di purwokerto dan juga Mb Martina di bandung. Terimakasih atas saya. Bahwa Ia yang memulai maka Ia akan meneruskan dan semua atas dasar kasih karunia dan kerelaanNya..
8. Sobat-sobat seperjuangan di Prodi Teknik Elektro 2000. Ony, Nanto, Irwan,
Ignas, Kim, Zendy, Marsel Boli, Eny, Onsha, Pak leo, Aan, Agung Greg dan untuk semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per satu..9. Untuk Felik makasih atas bantuan pemikirannya untuk menyelesaikan alat TA ini.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa dalam perancanggan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan dari penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pembaca sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkan.
Yogyakarta, 25 Juli 2007 Penulis
D A F T A R I S I
HalHALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
3 1.7. Metodologi Penelitian .....................................................................
8 2.1.5 Rangkaian Koreksi ............................................................
8 2.1.4 Rangkaian Sindrom ...........................................................
6 2.1.3 Rangkaian Pembuat galat ..................................................
5 2.1.2 Matrik Generator ...............................................................
5 2.1.1 Enkoder .............................................................................
3 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sandi Blok Linear ...........................................................................
2 1.6. Batasan Masalah .............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
HALAMAM PERSEMBAHAN........................................................................ vi
HALAMAN MOTTO........................................................................................ vii
2 1.5. Perumusan Masalah ........................................................................
2 1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................
1 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................
1 1.2. Latar belakang .................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Judul ................................................................................................
INTISARI .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xviii
9
2.3. Delay Flip-flop ( D-FF) ................................................................... 11
2.4. JK Flip-flop ..................................................................................... 11
2.5. IC Pengunci ..................................................................................... 12
2.6. Register Geser ( SIPO ) ................................................................... 13
2.7. Pencacah Modulo 14 ....................................................................... 14
2.8. Pembanding / Comparator ............................................................... 16 2.9. Penyandi BCD Ke Tujuh Segmen ..................................................
17
2.10. Tujuh Segmen ............................................................................... 19 2.11. Saklar ...........................................................................................
20
2.12. LED ( Light Emiting Diode) ......................................................... 21
2.13. Penambah Penuh ( Full Adder ) .................................................... 22
BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Saklar ..............................................................................................
25
3.2. Rangkaian Enkoder ......................................................................... 25
3.2.1 Perancangan Matrik Generator ......................................... 25
3.2.2. Register ............................................................................ 31
3.2.3 Switch ................................................................................ 32
3.2.3.1 Switch 1.............................................................. 32
3.2.3.2 Switch 2 ............................................................. 33
3.2.3.3 Switch 3 .............................................................. 34
3.3. Rangkaian Pembuat Galat ............................................................... 35
3.4. Rangkaian Sindrom ......................................................................... 36
3.5. Rangkaian Koreksi .......................................................................... 41
3.6. Counter / Pencacah Modulo 14 ....................................................... 45
3.7. Pembanding / Comparator .............................................................. 46
3.7.1. Pembanding / Comparator 1 ............................................ 47
3.7.2. Pembanding / Comparator 2 ............................................ 48
3.7.3. Pembanding / Comparator 3 ............................................ 49
3.7.4. Pembanding / Comparator 4 ............................................ 50
3.8. Penjunlah Penuh / Full Adder ......................................................... 51
3.9. IC Pengunci ..................................................................................... 52
3.10. Tampilan Keluaran Enkoder, Simulasi galat dan dekoder ............ 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Rangkaian Enkoder ............................................................. 55
4.1. Analisa Rangkaian Sindrom ……………………………………… 56
4.1.1. Analisa Rangkaian Sindrom Dengan Data Tanpa Galat ………… 56
4.1.2. Analisa Rangkaian Sindrom Dengan Data Galat 1 Bit ………… 57
4.1.3. Analisa Rangkaian Sindrom Dengan Data Galat lebih 1 Bit …… 58
4.2. Analisa Pada Rangkain Koreksi
59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………..
61
5.2. Saran ................................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2-1. Tabel Polinomial Primitif ..................................…………6 Tabel 2-2. Tabel Kebenaran Gerbang Logika Dasar ……….............
10 Tabel 2-3. Tabel Kebenaran D Flip-flop ………………………..….
11 Tabel 2-4. Tabel Kebenaran JK Flip-flop …….…………................. 12
Tabel 2-5. Tabel Kebenaran IC Pengunci …………………………. 13
Tabel 2-6. Tabel Pencacah Modulo-14 .............………………......... 15
Tabel 2-7. Tabel Kebenaran Pembanding / Comparator ...……........16 Tabel 2-8. Tabel Jalur tujuh Segmen .………………………......…… 18
Tabel 2-9. Tabel Kebenaran Penambah Penuh .......……….............. 23
Tabel 3.1 Tabel Keluaran Enkoder................................................... 29 Tabel 3-2. Tabel Kebenaran Switch 1 ............................................... 32Tabel 3-3. Tabel Peta Karnaugh Switch 1 …………….………........
33 Tabel 3-4. Tabel Kebenaran Switch 2 ........………..........……….....
33 Tabel 3-5. Tabel Peta Karnaugh Switch 2 ..……........………..........
34 Tabel 3-6. Tabel Kebenaran Switch 3 ……………………...............
34 Tabel 3-7. Tabel Peta Karnaugh Switch 3 ……………...……….....
35 Tabel 3-8. Tabel Pola Sindrom .............…………........………......... 41
Tabel 4-1. Tabel Keluaran Enkoder ................................................... 55
Tabel 4-2. Tabel Hasil Sindrom Tanpa Galat ................................... 56
Tabel 4-3. Tabel Hasil Sindrom Dengan Galat 1 bit ......................... 57
Tabel 4-4. Tabel Hasil Sindrom Dengan Galat 1 bit ......................... 57
Tabel 4.5. Tabel Hasil Sindrom Dengan Galat lebih dari 1 ............... 58 Tabel 4-6. Tabel Rangkaian koreksi dengan galat 1 bit .................... 59Tabel 4-7. Tabel Rangkaian koreksi dengan galat 1 bit ...................
60
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2-1. Gambar Diagram Blok sandi Blok Linear ………..……5 Gambar 2-2. Gambar Simbol D-FF …………………..…..................
11
Gambar 2-3. Gambar JK-FF ......................................………….……
12
Gambar 2-4. Gambar IC Pengunci 74LS75 ...…………………..…… 13 Gambar 2-5. Gambar Register geser SIPO …………………………… 14 Gambar 2-6. Gambar Pencacah Sinkrom Modulo-14 ...........…..…… 15 Gambar 2-7. Gambar Rangkaian Pembanding ………………….......
16
Gambar 2-8. Gambar IC 74LS85 ....................................……............ 17 Gambar 2-9. Gambar Untai Penampil Tujuh Segmen ......…….......... 19 Gambar 2-10. Gambar Saklar Toggle ……………………………...... 20 Gambar 2-11. Gambar Foto Saklar Toggle ......……….……….......... 20 Gambar 2-12. Gambar simbol LED .……………………....……….... 21 Gambar 2-13. Gambar Rangkaian LED ....…………….………......... 22 Gambar 2-14. Gambar Rangkaian Full Adder ..………….....………. 22 Gambar 2-15. Gambar IC 74LS83 .……………………....………...... 23 Gambar 3-1. Gambar Blok Diagram Enkoder Dan Dekoder Sandi Blok Linear (7,4) ........................................................
24
Gambar 3-2. Gambar Saklar Toggle 3 kaki ………………….......... 27 Gambar 3-3. Gambar Blok Diagram Enkoder sandi Blok linear (7,4) ……………………..………................................. 28 Gambar 3-4. Gambar Perancangan Enkoder Sandi Blok Linear (7,4) ................................................................................ 30 Gambar 3-5. Gambar SIPO IC 74LS165 ……………...………....... 31Gambar 3-6. Gambar D-FF IC 74LS74 ……….…………………..… 31 Gambar 3-7. Gambar Rangkain Switch 1 .....……………..…........... 32 Gambar 3-8. Gambar Rangkaian Switch 2 ...……………..…...........
33
Gambar 3-9. Gambar Rangkaian Switch 3 ……………………..…… 34 Gambar 3-10. Gambar Perancangan Rangkaian pembuat Galat ......... 35Gambar 3-11. Gambar Blok Diagram Rangkaian Sindrom Sandi Blok Linear (7,4) .........................................................
37 Gambar 3-12. Gambar Perancangan Rangkaian Sindrom Sandi Blok Linear (7,4) ……………………...................................
40 Gambar 3-13. Gambar Rangkaian Koreksi ………………………….. 42 Gambar 3-14. Gambar Perancangan Counter Modulo 14 ……..........
45 Gambar 3-15. Gambar Keluaran Simulasi Counter Modulo 14 .......... Gambar 3-16. Gambar Perancangan Pembanding 1 ............................ Gambar 3-17. Gambar Keluaran Simulasi Pembanding 1 ................... Gambar 3-18. Gambar Perancangan Pembanding 2 ............................ Gambar 3-19. Gambar Keluaran Simulasi Pembanding 2 ................... Gambar 3-20. Gambar Perancangan Pembanding 3 ............................ Gambar 3-21. Gambar Keluaran Simulasi Pembanding 3 ................... Gambar 3-20. Gambar Perancangan Pembanding 4 ............................ Gambar 3-21. Gambar Keluaran Simulasi Pembanding 4 ................... Gambar 3-24. Gambar Perancangan Full Adder .....…..………..........
48 Gambar 3-25. Gambar Perancangan IC Pengunci ………….………..
49 Gambar 3-26. Gambar Tampilan Keluaran Enkoder .……………….. 49
Gambar 3-27. Gambar Tampilan Keluaran Simulasi Galat ................ 50
Gambar 3-28. Gambar Tampilan Keluaran Dekoder .......................... 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rangkaian Enkoder Sandi Blok Linear (7,4) Lampiran 2 Rangkaian Galat Sandi Blok Linear (7,4) Lampiran 3 Rangkain Sindrom Sandi Blok Linear (7,4) Lampiran 4 Rangkaian Dekoder Sandi Blok Linear (7,4) Lampiran 5 Data sheet ¾ 74LS04
¾ 74LS08 ¾ 74LS10 ¾ 74LS11 ¾ 74LS32 ¾ 74LS47 ¾ 74LS74 ¾ 74LS75 ¾ 74LS76 ¾ 74LS83 ¾ 74LS85 ¾ 74LS86
BAB I PENDAHULUAN Judul 1.1. Enkoder Dan Dekoder Galat Menggunakan Sandi Blok Linear ( 7,4) Berbasis Digital
1.2. Latar Belakang
Kemajuan teknologi komunikasi yang sangat pesat menyebabkan manusia
tidak lagi dibatasi oleh jarak. Untuk berkomunikasi, manusia menggunakan alat
bantu, diantaranya telephone, faximile, hand phone dan lain sebagainya. Semua
sistem ini melakukan proses transmisi data guna menyampaikan informasi. Data
yang dikirim oleh pengirim diharapkan sama dengan data yang diterima oleh
penerima.Di dalam pengiriman data biasanya tidak lepas akan terjadinya error yang
disebabkan oleh banyak faktor. Terjadinya kesalahan ini tergantung pada media
transmisi yang sangat peka terhadap derau dan interferensi sehingga perlu dicari
suatu sandi yang dapat mendeteksi dan mengoreksi kesalahan tersebut sehingga
data yang dikirim dapat diterima secara benar dan sesuai.Untuk menyelesaikan masalah tersebut telah banyak diciptakan sandi oleh
para ilmuwan, diantaranya adalah sandi blok linear. Menurut urutan terstruktur, dalam sandi blok linear, bit paritas dirancang untuk deteksi dan koreksi galat. Penulis menggunakan sistem digital di dalam pembuatan alat simulator karena dengan sistem digital akan memudahkan di dalam manipulasi data dan dengan tujuan datanya lebih teliti karena mengunakan logika 0 dan 1.
1.3. Tujuan Penelitian
Karya tulis ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan suatu
alat yang digunakan sebagai simulator sistem penyandi, deteksi (sindrom) dan juga koreksi galat 1 bit pada sandi Blok linear (7,4) yang berbasis digital.1.4. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai prinsip dasar dari pengkodean dengan menggunakan sandi blok linear. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan implementasi sandi Blok Linear.
Perumusan Masalah 1.5.
Di dalam perancangan enkoder dan dekoder Sandi Blok liniear ada beberapa masalah yang harus di uraikan antara lain :
1. Menentukan bit sandi, bit data dan bit paritasnya pada rangkaian
enkodernya2. Menentukan media apa yang digunakan di dalam penyimpanan datanya.
4. Menentukan berapa bit kesalahan yang dapat dikoreksi pada rangkaian koreksi atau dekodernya.
5. Menentukan rangkaian atau basis apa yang digunakan di dalam perancangannya rangkaian enkoder dan dekoder sandi blok linear (7,4).
Batasan Masalah 1.6.
Alat yang akan dibuat dibatasi : 1. Sebuah rangkaian penyandi blok Linear (7,4).
2. Sebuah rangkaian pembangkit galat 7 bit.
3. Sebuah rangkaian deteksi galat (sindrom) 3 bit.
4. Sebuah rangkaian koreksi galat 1 bit.
Metodologi Penelitian 1.7.
Untuk dapat merencanakan dan membuat peralatan sistem ini, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari dan mempelajari literatur tentang permasalahan yang ada.
2. Perancangan peralatan menggunakan teori yang di dapat dari berbagai literatur yang ada untuk mendapatkan karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
3. Pembuatan peralatan untuk setiap bagian sistem sesuai dengan fungsi masing-masing dan diuji kesesuaiannya dengan hasil yang diharapkan.
Bagian tersebut selanjutnya disusun sebagai kesatuan yang utuh.
5. Menyusun Laporan.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian tugas akhir ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN berisi judul, latar belakang masalah, tujuan, manfaat,
batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI ; berisi dasar-dasar teori yang digunakan dalam pembuatan rangkaian digital pendeteksi dan koreksi galat menggunakan sandi blok linear (7,4) dan penjelasan masing-masingnya.BAB III PERANCANGAN ; berisi tentang penjelasan perancangan perangkat keras rangkaian digital pendeteksi dan koreksi galat menggunakan sandi
blok linear (7,4) yang meliputi spesifikasi sistem dan cara kerja
rangkaian.BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ; berisi analisis dan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ; berisi kesimpulan hasil penelitian yang
telah dilakukan dan saran yang berisi ide-ide untuk perbaikan atau
pengembangan terhadap penelitian yang telah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANBAB II DASAR TEORI
2.1. Sandi Blok Linear
Sandi Blok Linear adalah salah satu jenis sandi uji paritas yang
mempunyai notasi (n, k). Penyandi mengubah blok k digit pesan (vektor pesan)
menjadi blok yang lebih panjang dengan n digit kata sandi (vektor sandi).2.1.1. Enkoder
Enkoder adalah penyandian suatu data atau pesan untuk dikirimkan ke
tujuan dengan ditambahkan bit-bit data atau informasinya sebagai bit paritas
kesalahan dengan maksud data atau informasinya diterima oleh penerima lebih
handal. Untuk Enkoder pada sandi blok linier mempunyai vektor pesan ( k ) dan
di tambah bit-bit paritas (m) dan menjadi vektor sandi ( n ). Paritas di dapatkan
dari perkalian vektor pesan dengan matrik generator yang dibangkitkan dengan
polinomial pembangkit g(x). Untuk menentukan g(x) yang dipakai dengan
mengunakan tabel polinomial primitif. blok pesan blok sandi Penyandi k-bit n = k + mGambar 2.1 Gambar Blok Sandi Blok Linier- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
- X
19 9 1 + X
4
9 20 1 + X
3
20 10 1 + X
3
10 21 1 + X
2
21 11 1 + X
2
11 22 1 + X + X
4
22 12 1 + X + X
6
12 23 1 + X
5
23 13 1 + X + X
3
4
13 24 1 + X + X
2
7
24
Pada perancangan sandi blok ini dibahas bagaimana membuat matrik
generator dengan bentuk yang sesuai dengan kualitas penyandian yang
diinginkan. Dalam pembuatan matrik generator untuk mendapatkan sandi blok
dengan format sistematis diperlukan polinomial pembangkit, polinomial yang
dipilih adalah polinomial yang mempunyai pangkat tertinggi sama dengan
5
8 19 1 + X + X
2
5 16 1 + X + X
Untuk mendapatkan Vektor sandi ditentukan dengan rumus :
V = u . G.............................................................................. (2.1)
Dengan : V = vektor sandiU = Vektor pesan G = Matrik generator.
Tabel 2.1 Tabel Polinomial Primitif m g(X) m g(X)3 1 + X + X
3 14 1 + X + X
6
10
14 4 1 + X + X
4 15 1 + X + X
15 5 1 + X
2
3
4
12
16 6 1 + X + X
6 17 1 + X
3
17 7 1 + X
3
7 18 1 + X
7
18 8 1 + X
2
3
2.1.2. Matrik Generator
- P
1 3 ,
1. Memilih polinomial primitif sesuai dengan panjang bit periksa ( P = bit paritas).
2. Membuat G dari polinomial primitif. Dengan polinomial pembangkit, matrik generator dengan bentuk sistematis dapat dibuat dengan mudah. Jika X n-k+1 dibagi dengan polinomial pembangkit g(X), dengan i = 0, 1, 2, … , 3 maka diperoleh :
X 7-4+1
= a i
(X) g(X) + P i
(X)........................................................ (2.2) Dengan P i
(X) adalah sisa dalam bentuk : P i
(X) = P i0
i1 X + … + P i
, n-k-1
X
3 ............................................ (2.3) Dari koefisien tersebut dibentuk matrik k x n sebagai berikut :
01
Untuk membuat matrik generator G dan matrik periksa paritas H yang
digunakan pada sandi blok linear dengan Hamming, dilakukan langkah sebagai
berikut :00 P P P P P P P P P G matrik ini merupakan matrik generator dalam bentuk sistematis.
⋅⋅ ⋅ ⋅⋅ ⋅ ⋅⋅ ⋅ ⋅⋅ ⋅ =
1
1
⋅⋅ ⋅ ⋅⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅
3
31
30 3 ,
1
11
10 3 ,
⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤
Atau G = [ P | I k ]........................................................................................ (2.4) Dengan :
⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡
G = Matrik Generator P = Paritas yang dibangkitkan dari polinomial pembangkit.
I k = Matrik identitas
2.1.3. Rangkaian Pembuat Galat Pengiriman data dari penyandi dilakukan secara serial, oleh karena itu
diperlukan rangkaian pembuat galat. Rangkaian ini berfungsi untuk merubah data
yang dikirim dari penyandi, pada rangkaian ini data yang diterima ditampilkan
dengan menggunakan LED, dan galat diaktifkan dengan menghubungkannya
dengan keluaran Q , Setelah data diproses pada rangkaian pembuat galat, maka
data yang ke rangkaian deteksi kemudian ditampilkan melalui LED.2.1.4. Rangkaian Sindrom Setelah data (vektor sandi) dikirim pada rangkaian pembuat galat dari
enkoder, dengan melihat bit data dan bit paritas yang ada maka akan dibangkitkan
suatu kode (sindrom) yang akan menunjukkan ada suatu kesalahan data atau tidak
adanya kesalahan dari data yang dikirim.. Selanjutnya dengan melihat sindrom
yang ada galat akan diperbaiki oleh rangkaian pengoreksi.Jika r = r r ,….,r adalah vektor galat yang diterima,yang merupakan hasil ,
1 2 n dari pengiriman V = V , V ,….,V , V = vektor sandi. Maka r dapat ditulis sebagai
1 2 k berikut :
dengan e = pola error yang terjadi pada kanal yaitu e = e e ,…,e . Untuk
,1 2 k pengujian sindrom ini didapat dari persamaan :
T S = rH …....…………………………………………............. (2.6) Sindrom adalah hasil uji paritas yang dilakukan pada vektor galat untuk
menentukan apakah vektor galat merupakan anggota himpunan kata sandi yang
benar. Jika vektor galat adalah anggota himpunan kata sandi, maka sindrom akan
sama dengan 0. Dan jika r mengandung galat yang dapat terdeteksi, maka sindrom
mempunyai elemen bernilai tidak nol yang dapat menandai adanya pola galat
tertentu.
Substitusi persamaan (2.5) dan (2.6), menghasilkan sindrom yang dapat
dituliskan sebagai berikut : TS = (V + e)H T T
=VH + eH ………………………………………........ (2.7) T karena VH = 0 untuk semua himpunan kata sandi, maka :
T S = eH .....…………………………………………........... (2.8)
2.1.5. Dekoder Rangkaian Koreksi (dekoder) adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengkoreksi suatu kesalahan yang didapat dari pengiriman data yang disebabkan
oleh beberapa faktor seperti resource ataupun mediumnya. Data yang mengalami
error ini pada rangkaian sindrom di dapatkan pola error untuk mendeteksi ada atau
tidak adanya error. Sehingga didapat rumus sebagai berikut :
C = r + e ........................................................................................... (2.9)
dengan : C = Rangkaian koreksi r = vektor galat e = Pola error2.2. Gerbang Logika Gerbang Logika (logic gate) merupakan dasar pembentuk sistem digital.
Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner. Oleh karena itu gerbang
tersebut disebut gerbang logika biner. Tegangan yang digunakan dalam gerbang
logika adalah tinggi (high) atau rendah (low). Dalam hal ini tegangan tinggi
berarti biner 1 sedangkan tegangan rendah berarti biner 0. Harus kita ingat bahwa
gerbang logika merupakan rangkaian elektronika. Rangkaian ini hanya tanggap
(respon) terhadap tegangan tinggi (yang disebut satuan) atau tegangan rendah
(tegangan tanah) yang disebut nol.Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang logika
dasar. Gerbang-gerbang dasar ini disebut gerbang AND, gerbang OR dan gerbang
NOT.Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Gerbang Logika Dasar
INPUT OUTPUT
A B OR AND NOR NAND
XOR NOT A NOT B 0 0 0 1
1
1
1 1 1 0 0
1
1
1 1 0 1 0 0
1
1
1
2.3. Delay Flip-flop ( D-FF )
D flip flop hanya mempunyai satu masukan data (D) dan satu masukan
detak (CLK). Keluaran dari tabel Q dan Q . D flip flop sering disebut flip flop
tunda. Kata “tunda” menggambarkan apa yang terjadi pada data, atau informasi
pada masukan D. Data (0 atau 1) pada masukan D di tunda 1 pulsa detak dari
pemasukan sampai keluaran . Gambar 2.2 merupakan simbol dari D-FF Q dengan clock pinggiran positif.Tabel 2.3 Tabel Kebenaran D Flip-flop
Clock D Q 0 0 1 1
D Q CK Q
Gambar 2.2 Gambar Simbol D Flip-flop2. 4. JK Flip Flop JK flip-flop mempunyai tiga masukan yaitu dua masukan untuk data biner
dan satu masukan clock yang befungsi untuk memindahkan data dari masukan ke
keluaran serta satu keluaran normal (Q) dan keluaran komplementer ( Q ). Gambar
2.3 menunjukkan gambar JK flip flop. JK flip flop akan bekerja dengan clock
pinggiran negatif yaitu clock yang aktif pada transisi dari posisi rendah (0) ke posisi tinggi (1). masukan J Q Keluaran (Q) clock
CLK masukan K Q Keluaran ( Q )
Gambar 2.3 Gambar JK Flip-flop.Tabel 2.4 Tabel Kebenaran Untuk JK Flip-flop.Masukan Keluaran Mode operasi
Q Q Clock J K Tetap 0 0 Tidak berubah
Reset 0 1
1 Set 1 0
1 Keadaan Togel 1 1 berlawanan
2.5. IC Pengunci Istilah IC pengunci berhubungan dengan peralatan penyimpanan digital.
Flip-flop D merupakan contoh yang tepat dari peralatan yang digunakan untuk
mengancing data. Namun demikian, flip-flop jenis lain juga digunakan untuk
fungsi pengancing. Dari tabel 2.5 apabila kita ingin mengunci data yang kita
inginkan dengan cara enablenya di nolkan atau pada logika rendah (low) Gambar
dan tabel kebenaran yang disederhanakan untuk kancing IC 7475 diperlihatkan
Pada gambar 2.4 dan tabel 2.5 dibawah ini.Tabel 2.5 Tabel Kebenaran IC Pengunci Masukan Keluaran Mode operasi3 Q
1 Gambar 2.4 Gambar IC Pengunci 74LS75 2.6. Register Geser Serial In, Paralel Out (SIPO).
3 Normal dan keluaran komplementer untuk kancing D dan D
2 dan D
3 Normal dan keluaran komplementer untuk kancing D
2 dan D
1 ,D
1 = Data dibuka 0 = kancing dibuka Masukan data untuk kancing D ,D
4 Bit Latch (74LS75 )
3 Q E0-1 E2-3
2 Q
E D Q Q
2 Q .
1 Q
3
1 Q D
2
1 Q D
0 x Tidak Berubah D Q0 D
1 Data Terbuka 1 1 1 Data terkancing
1 0 0
Register geser SIPO diperlihatkan pada gambar 2.5 dengan data MSB dimasukkan terlebih dahulu. Saat pulsa clock pertama tiba, flip flop A akan terisi data MSB dan keluarannya QA. Ketika pulsa clock kedua tiba, flip flop B akan terisi data flip flop A dan flip flop A akan terisi oleh data masukan berikutnya dan kelurannya QB. Ketika pulsa clock ketiga tiba, flip flop C akan terisi oleh data flip flop B dan flip flop B akan terisi oleh data flip flop A dan flip flop A akan terisi
keempat tiba, flip flop D akan terisi data pada flip flop C, flip flop C akan terisi
data flip flop B, flip flop B akan terisi data flip flop A dan flip flop A akan terisi
data masukan berikutnya dan keluarannya QD. Jadi jika data input 4 bit, maka
pulsa clock yang dibutuhkan adalah 4 kali. Sedangkan clear berfungsi untuk
mengenolkan (me-reset) data pada setiap flip flop. Clear akan bekerja jika
berlogika 1.QA QB QC QD Data input
D Q D Q D Q D Q
CLK CLK CLK CLK
CL CL CL CL Clok Clear