ASLI DAERAH DALAM MASA OTONOMI DAERAH TAHUN 2001-2005 Studi Kasus : Pemerintah Daerah Tingkat I Pulau Jawa SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ASLI DAERAH DALAM MASA OTONOMI DAERAH TAHUN 2001-2005

Studi Kasus : Pemerintah Daerah Tingkat I Pulau Jawa

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Irwan Nugroho

  

NIM : 021324036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ﺒﺳﻢ اﷲ اﻠﺮﺤﻤناﻠﺮﺤﻴﻢ

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada Allah S.W.T yang

senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah serta Innayah yang

tiada henti. Junjunganku Nabi Besar Muhammad S.A.W yang

memberikan suri teladan serta tuntunan menuju ke jalan yang

terang.

  

Orang-orang yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku:

Kedua Orang Tua Ku:

Bapak Djomono, S.Pd. dan Ibu Catharine Puji H, S.Pd, yang

selalu menyebut namaku dalam setiap sujud dan do’anya.

  

Adikku Tersayang: Ari Nugroho dan Triyanti Meyta Putri

My Beloved: Diah Puspita Sari, terimaksih atas kebersamaan

terindah dalam cinta dan kasih sayang

  

Keluarga Besar ku yang aku sayangi di Yogya dan di Paiton

Teman-teman terbaikku dan seperdjoeanganku di PEK’02

na

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ini kepada A l l ah S .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

TREND PERKEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN PENDAPATAN

  

ASLI DAERAH DALAM MASA OTONOMI DAERAH TAHUN 2001-2005

Studi Kasus: Pemerintah Daerah Tingkat I Pulau Jawa

Irwan Nugroho

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta 2007

  Penelitian ini bertujuan untuk:1) Mengetahui trend perkembangan Pajak Daerah Tingkat I di Pulau Jawa dalam masa otonomi daerah tahun anggaran 2001– 2005; 2) Mengetahui trend perkembangan Retribusi Daerah Tingkat I Pulau Jawa dalam masa otonomi daerah tahun anggaran 2001 – 2005; 3) Mengetahui trend perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Tingkat I Pulau Jawa dalam masa otonomi daerah tahun anggaran 2001 – 2005; 4) Mengetahui tren perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Tingkat I Pulau Jawa dalam masa otonomi daerah tahun anggaran 2001 – 2005.

  Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Propinsi DIY dan internet. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan metode trend kuadrat terkecil / Least Square Method.

  Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa: 1) Trend Perkembangan Pajak Daerah Tingkat I Pulau Jawa meningkat yaitu

  Propinsi DIY tahun anggaran 2001–2005 meningkat sebesar 0,66% per tahun, Propinsi Jawa Timur meningkat sebesar 0,52% per tahun, dan Propinsi DKI Jakarta meningkat sebesar 0,7% per tahun.

  2) Trend Perkembangan Retribusi Daerah Tingkat I Pulau Jawa meningkat yaitu Propinsi DIY tahun anggaran 2001–2005 meningkat sebesar 0,08% per tahun, Propinsi Jawa Timur meningkat sebesar 1,21% per tahun, dan Propinsi DKI Jakarta menurun sebesar 0,26% per tahun.

  3) Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Tingkat I Pulau Jawa meningkat yaitu Propinsi DIY tahun anggaran 2001–2005 meningkat sebesar 0,03% per tahun, Propinsi Jawa Timur meningkat sebesar 0,18% per tahun, dan Propinsi DKI Jakarta meningkat sebesar 0,14% per tahun. 4) Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Tingkat I Pulau Jawa menurun yaitu Propinsi DIY tahun anggaran 2001–2005 menurun sebesar 0,87% per tahun, Propinsi Jawa Timur menurun sebesar 1,92% per tahun, dan Propinsi DKI Jakarta menurun sebesar 0,58% per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT TREND OF ORIGINAL LOCAL INCOME

COMPONENTS IN THE AUTONOMY PERIOD IN 2001-2005

A Case Study : Provinces In Java

  

Irwan Nugroho

Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

  This research aims to know : 1) The Trend Development of Provincial Government Tax Revenue in Java in the autonomy era during 2001-2005 ; 2) The Trend Development of the Provincial Government Retribution in Java, in the autonomy era during 2001-2005; 3) The Trend Development of Provincial Public Corporate and Provincial Wealth in Java, in the autonomy era during 2001-2005; (4) The Trend Development of Other Provincial Original Revenues of Provinces in Java, in the autonomy era during 2001-2005.

  Data gathering procedure applied in this study was documentation taken from Statistical Center Bureau in Special Region of Yogyakarta and internet. The gathered data were analyzed by the Trend Least Square Method.

  Based on the analysis, it is found that :

  1. The Trend Provincial Government Tax Revenue in Java in the autonomy era during 2001-2005 increased. In Special Region of Yogyakarta increased 0,66% annually. In the Province of East Java 0,52% annually, and in DKI Jakarta 0,7% annually.

  2. The Trend Provincial Government Retribution in Java, in the autonomy era during 2001-2005 increased. In Special Region of Yogyakarta 0,08% annually. In The Province of East Java 1,21% annually, but in DKI Jakarta decreased 0,26% annually.

  3. The Trend Development of Provincial Public Corporates and Provincial Wealth in Java, in the autonomy era during 2001-2005 increased. In Special Region of Yogyakarta 0,03% annually. In the Province of East Java 0,18% annually, and in DKI Jakarta 0,14% annually.

  4. The Trend Development of Other 0fficial Original Revenues of provinces in Java, in the autonomy era during 2001-2005 a decreased. In Special Region of Yogyakarta 0,87% annually. In Province of East Java 1,92% annually, and in DKI Jakarta 0,58% annually.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya yang berjudul Trend Perkembangan Komponen Pendapatan Asli

  

Daerah Dalam Masa Otonomi Daerah ” ini dengan baik. Dalam penulisan

  skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, masukan, serta dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, dan Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial serta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

  4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si sebagai Dosen Tamu yang telah banyak memberikan masukan, saran kepada penulis.

  5. Ibu Parijem, Staf BPS yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian di BPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak Rubiyanto, Bapak Teguh Dalyono, Bapak Markiswo, Bapak Singo, Ibu Catur, Ibu Wigati, sebagai Dosen Pendidikan Ekonomi.

  7. Petugas Sekretariat Pendidikan Ekonomi yaitu Mbak Titin dan Pak Wawiek

  8. Bapak dan Ibuku (Mr.DJ&Mrs.Cath) yang telah memberikan semangat, doa, cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang sangat besar terhadap penulis.

  9. Adik-adikku (Gorilaz dan Getiz Ndut) yang telah memberikan banyak doa, kasih sayang, serta semangat kepada penulis.

  10. Ithathayank yang telah memberikan, semangat, kasih sayang, perhatian, kesabaran dan selalu membantu dalam penulisan skripsi ini.

  11. Keluargaku di Narada 16, Paker – Mulyodadi, Bantul yang telah memberikan dorongan, kasih sayang, serta doa kepada penulis.

  12. Teman-teman Terbaikku dan Seperjuangan ku di PE ’02 ( Andi Gondez beserta adiknya tersayang Harjantoez, Aristoez, Mbah Yunartoez, Tatagoez, Willyz (ra Mbojo wae, mengko kentekan hormon ndang digarap skripsine), Bale2antoez, To2x, Herioz, Didixz, Mbah Endrowijoyo (kapan le lu2s???), Ulpha, Elen, Nophex, Erwin, Tas Kresen, Kristin Ndut, Tri Kriboz, Lan karo cah2 PE’01 koyo si Phe, Intuk mawut, Joyo, Ronald, Stip, Dion, Edi, Agung, Joyo, Sigit, Ho2x (nglarung joko), Kaka dst….toex semua anak-anak PE ‘02)

  

Just Keep Yours Spirit to Struggle n Never Give Ups until the end , guys… : P

  13. Konco2 dolanku, Duo Burukz (Koko n Kocexz), Kobizz Saha Iteng Areng, Suprex&John Angkring, Mas Mokondo, Uun&Ucil FC, Bakso Supri Crew lan sak teruse!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Kaconk Racing Team alias N 3631 NE yang telah memberikan tumpangan tuk ngalor-ngidul.

  15. ATM BNI UGM, Karangmalang, Jalan Solo dan Vikita sebagai keran dana segar yang bersedia di “gesek2”.

  16. Amanda Net, bwt layanannya dalam membantu surfing, browsing, data-data.

  17. Semua pihak yang telah membantu dan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT dan kekurangan hanya milik q-ta, bila ada saran dan kritik dari pembaca penulis akan terima tapi penulis tidak akan hiraukan. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 9 Oktober 2007

  

Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR...................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xviii

  

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian.............................................................................

  5 D. Manfaat Penelitian...........................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7 A. Perubahan Ketatanegaraan di Indonesia ..........................................

  7 1. Lahirnya Otonomi Daerah .........................................................

  7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a) Dasar Hukum Otonomi Daerah.................................................. 11

  b) Prinsip-prinsip Pemberian Otonomi Daerah .............................. 11

  2. Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah................................. 16

  B. Reformasi Sistem Keuangan Daerah (APBD) ................................. 18

  C. Pendapatan Asli Daerah sebagai Indikator Keberhasilan Otonomi Daerah......................................................... 21

  D. Hasil Penelitian Terdahulu............................................................... 24

  E. Kerangka Pemikiran......................................................................... 29

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 33

A. Jenis Penelitian................................................................................. 33 B. Lokasi Penelitian dan Sumber Data ................................................. 33 C. Data yang Dibutuhkan ..................................................................... 34 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 34 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 35 F. Teknik Analisis Data........................................................................ 35

BAB IV GAMBARAN UMUM...................................................................... 42

A. Keuangan Daerah Propinsi D.I.Yogyakarta..................................... 42 B. Keuangan Daerah Propinsi Jawa Timur........................................... 46 C. Keuangan Daerah Propinsi DKI Jakarta .......................................... 50

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 65

A. Analisis Data .................................................................................... 65

  1. Trend Perkembangan Pajak Daerah 2001-2005

  a) Propinsi D.I Yogyakarta ............................................................ 66

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b) Propinsi Jawa Timur .................................................................. 69

  c) Propinsi DKI Jakarta .................................................................. 73

  2. Trend Perkembangan Retribusi Daerah 2001-2005

  a) Propinsi D.I Yogyakarta ............................................................ 77

  b) Propinsi Jawa Timur .................................................................. 81

  c) Propinsi DKI Jakarta .................................................................. 85

  3. Trend perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 2001-2005

  a) Propinsi D.I Yogyakarta ............................................................ 89

  b) Propinsi Jawa Timur .................................................................. 93

  c) Propinsi DKI Jakarta .................................................................. 97

  4. Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah

  a) Propinsi D.I Yogyakarta ............................................................. 101

  b) Propinsi Jawa Timur ................................................................... 105

  c) Propinsi DKI Jakarta ................................................................... 109

  B. Pembahasan

  1. Pembahasan Masalah Pertama .................................................... 113

  2. Pembahasan Masalah Kedua....................................................... 128

  3. Pembahasan Masalah Ketiga ...................................................... 144

  4. Pembahasan Masalah Keempat................................................... 163

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 185 B. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 187

  C. Saran.................................................................................................. 188

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel V.1 Realisasi Pajak Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ............................................................................ 66 Tabel V.2 Trend Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ............................................................................ 66 Tabel V.3 Trend Estimasi Perkembangan Pajak Daerah

  Propinsi DIY tahun 2010-2020 ...................................................... 69 Tabel V.4 Realisasi Pajak Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ............................................................................ 70 Tabel V.5 Trend Perkembangan Pajak Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ............................................................................ 70 Tabel V.6 Trend Estimasi Perkembangan Pajak Daerah

  Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 .......................................... 73 Tabel V.7 Realisasi Pajak Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005 ............................................................................ 74 Tabel V.8 Trend Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005 ............................................................................ 74 Tabel V.9 Trend Estimasi Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DKI

  Jakarta tahun 2010-2020 ................................................................ 77 Tabel V.10 Realisasi Retribusi Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 .......... 78 Tabel V.11 Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ............................................................................

  78 Tabel V.12 Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DIY tahun 2010-2020 ...................................................... 81

  Tabel V.13 Realisasi Retribusi Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ...................................................................................... 82

  Tabel V.14 Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005.................................................................. 82

  Tabel V.15 Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 .......................................... 84 Tabel V.16 Realisasi Retribusi Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005 ............................................................................

  85 Tabel V.17 Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005............................................................................. 86 Tabel V.18 Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah

  Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020.......................................... 88 Tabel V.19 Realisasi Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah

  Propinsi DIY tahun 2001-2005 ...................................................... 89 Tabel V.20 Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah

  Propinsi DIY tahun 2001-2005 ...................................................... 90 Tabel V.21 Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi DIY tahun 2010-2020.................. 92 Tabel V.22 Realisasi Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah

  Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 .......................................... 93 Tabel V.23 Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan

  Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005.............................. 94 Tabel V.24 Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan

  Kekayaan Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020............. 97 Tabel V.25 Realisasi Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah

  Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005.......................................... 98 Tabel V.26 Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan

  Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005 ............................. 98 Tabel V.27 Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan

  Kekayaan Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 ............ 100 Tabel V.28 Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ............................................................................ 101 Tabel V.29 Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah

  Propinsi DIY tahun 2001-2005 ...................................................... 102 Tabel V.30 Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DIY tahun 2010-2020 ...................................... 104

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel V.31 Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ........................................................ 105

  Tabel V.32 Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 .......................................... 106

  Tabel V.33 Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 .......................... 108 Tabel V.34 Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Propinsi

  DKI Jakarta tahun 2001-2005 ........................................................ 109 Tabel V.35 Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah

  Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005.......................................... 111 Tabel V.36 Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 .......................... 112

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Rencana Anggaran Pendapatan Daerah Propinsi DIY Tahun 2004............. 42

  2. Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi DIYtahun 2004 ........... 43

  3. Rencana Anggaran Pendapatan Daerah Propinsi DIY Tahun 2004............. 44

  4. Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi DIY Tahun 2004......... 46

  5. Target dan Realisasi Pendapatan Propinsi Jawa Timur tahun 2004 ............ 47

  6. Target dan Realisasi Belanja Propinsi Jawa Timur tahun 2004................... 48

  7. Target dan Realisasi Pendapatan Propinsi Jawa Timur tahun 2005 ............ 49

  8. Target dan Realisasi Belanja Propinsi Jawa Timur tahun 2005................... 50

  9. Target dan Realisasi Pendapatan Propinsi DKI Jakarta tahun 2004 ............ 61

  10. Target dan Realisasi Belanja Propinsi DKI Jakarta tahun 2004 .................. 62

  11. Target dan Realisasi Pendapatan Propinsi DKI Jakarta tahun 2005 ............ 63

  12. Target dan Realisasi Belanja Propinsi DKI Jakarta tahun 2005 .................. 64

  

DAFTAR GRAFIK

  V.7 Grafik Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ................................................................................ 80

  V.14 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi DIY tahun 2010-2020.............................. 93

  V.13 Grafik Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ..................................................... 92

  V.12 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020...................................................... 89

  V.11 Grafik Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 .................................................................... 88

  V.10 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 ...................................................... 85

  V.9 Grafik Trend Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ...................................................... 84.

  V.8 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Retribusi Daerah Propinsi DIY tahun 2010-2020 .................................................................. 81

  Estimasi Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020...................................................... 77

  V.1 Grafik

  Trend

  V.6 Grafik

  V.5 Grafik Trend Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005 .................................................................... 76

  V.4 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Pajak Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 ...................................................... 73

  V.3 Grafik Trend Perkembangan Pajak Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 .................................................................... 72

  V.2 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DIY tahun 2010-2020 .................................................................. 69

  Perkembangan Pajak Daerah Propinsi DIY tahun 2001-2005 ........................................................................................ 68

  Trend

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kekayaan Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020......................... 96

  V.16 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020.................. 97

  V.17 Grafik Trend Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 ......................................... 100

  V.18 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 .................101.

  V.19 Grafik Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DIY tahun 2001-2005 .................................................................. 104

  V.20 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DIY tahun 2010-2020 .................................................. 105

  V.21 Grafik Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2005 ...................................................... 108

  V.22 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi Jawa Timur tahun 2010-2020 ...................................... 109

  V.23 Grafik Trend Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DKI Jakarta tahun 2001-2005...................................................... 112

  V.24 Grafik Trend Estimasi Perkembangan Lain-lain PAD yang Sah Propinsi DKI Jakarta tahun 2010-2020 ...................................... 113

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Tahun 2001 merupakan era baru dalam tatanan pemerintahan di Indonesia. Era otonomi daerah dimulai pada tahun yang bertepatan dengan

  diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, namun sejak tanggal 29 September 2004 disahkan UU pengganti UU No. 22 tahun 1999 yaitu saat ini berlaku UU No. 32 tahun 2004. Dengan diberlakukannya UU ini dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan otonomi seluas-luasnya yang diberikan kepada daerah, diharapkan daerah mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan serta potensi keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Pelaksanaan sistem desentralisasi saat ini lebih memprioritaskan pada prinsip otonomi daerah, yang menuntut semua pihak untuk melakukan perubahan dan pemahaman tentang tugas dan kewenangan pemerintah daerah. Pemerintah daerah berkewajiban untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya secara tertib dan transparan (good governance) terutama dalam memenuhi pelayanan publik. Selain itu perubahan tersebut memerlukan suatu strategi yang jelas, agar tidak terjebak pada pengertian sekedar mengejar kepentingan jangka pendek, namun justru mengorbankan kepentingan jangka panjang. Oleh karena itu, otonomi daerah harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipandang sebagai suatu praktek yang semakin memberikan kemampuan profesional kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik.

  Selain itu, pemberian otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia. Dengan otonomi, daerah dituntut untuk mencari alternatif sumber pembiayaan pembangunan tanpa mengurangi harapan masih adanya bantuan dan bagian (sharing) dari Pemerintah Pusat dan menggunakan dana publik sesuai dengan prioritas dan aspirasi masyarakat. Dengan kondisi seperti ini, peranan investasi swasta dan perusahaan milik daerah sangat diharapkan sebagai pemacu utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah (enginee of growth). Daerah juga diharapkan mampu menarik investor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menimbulkan efek

  multiplier yang besar.

  Pemberian otonomi daerah diharapkan dapat memberikan keleluasaan kepada daerah dalam pembangunan daerah melalui usaha-usaha yang sejauh mungkin mampu meningkatkan partisipasi aktif masyarakat, karena pada dasarnya terkandung tiga misi utama sehubungan dengan pelaksanaan otonomi daerah tersebut, yaitu:

  1. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat

  3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam proses pembangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Selanjutnya untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri, yang didukung oleh perimbangan keuangan yang melekat antara pemerintah pusat dan daerah menurut UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dalam hal ini kewenangan keuangan yang melekat pada setiap kewenangan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Dalam menjamin terselenggaranya otonomi daerah yang semakin mantap, maka diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan keuangannya sendiri, yakni dengan upaya peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  Berdasarkan UU No.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah dapat dijelaskan bahwa komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :

  a. Pajak Daerah

  b. Retribusi Daerah

  c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti mengenai perkembangan komponen Pendapatan Asli Daerah di Pemerintah Daerah Tingkat I Pulau Jawa. Oleh karena itu penulis mengambil judul “TREND

PERKEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM MASA OTONOMI DAERAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  TAHUN 2001-2005”. Adapun alasan penulis memilih daerah tersebut

  karena saat ini daerah-daerah di Indonesia telah memasuki era baru dalam otonomi daerah. Salah satu ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom yaitu salah satunya terletak pada kemampuan keuangan suatu daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat mempunyai proporsi yang semakin kecil dan diharapkan bahwa PAD itu harus menjadi bagian terbesar dalam memobilisasi dana penyelenggaraan pemerintahan daerah. Oleh karena itu sudah sewajarnya apabila Pendapatan Asli Daerah (PAD) dijadikan sebagai salah satu tolok ukur dalam keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah.

B. Rumusan masalah

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian antara lain sebagai berikut :

  1. Bagaimana trend perkembangan komponen pajak daerah sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa tahun 2001-2005?

  2. Bagaimana trend perkembangan komponen retribusi daerah sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa tahun 2001- 2005?

  3. Bagaimana trend perkembangan komponen hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya sebagai salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa tahun 2001-2005?

  4. Bagaimana trend perkembangan komponen penerimaan PAD lainnya sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa tahun 2001-2005?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisis trend perkembangan komponen pajak daerah sebagai salah satu komponen PAD dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa.

  2. Untuk menganalisis trend perkembangan komponen retribusi daerah sebagai salah satu komponen PAD dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa.

  3. Untuk menganalisis trend perkembangan komponen hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya sebagai salah satu komponen PAD dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa.

  4. Untuk menganalisis trend perkembangan komponen penerimaan PAD lainnya sebagai salah satu komponen PAD dalam masa otonomi daerah di Pemerintah daerah tingkat I pulau Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  1. Pemerintah propinsi di pulau Jawa Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan bahan evaluasi tentang perkembangan potensi PAD serta membuat perencanaan- perencanaan yang berupa kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan daerah.

  2. Peneliti berikutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti lainnya, terutama yang berminat pada masalah yang sama yang berhubungan dengan penelitian.

  3. Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan penulis memperoleh tambahan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan dalam upaya mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah diperoleh dari perkuliahan.

  4. Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah konteks wacana yang lebih luas dan pengetahuan bidang lainnya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Perubahan Ketatanegaraan di Indonesia

1. Lahirnya Otonomi Daerah

  Membicarakan otonomi daerah maka hal ini tidak akan terlepas dari desentralisasi. Otonomi daerah sebenarnya bukan merupakan hal baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di negara Indonesia. Bahkan sejak masa pemerintahan kolonial Belanda sudah dikenal adanya otonomi daerah diantaranya sebagai diatur dalam Wethoundende Decentralisatie

  van het Bestuur in Nederlandsch Indie yang lebih dikenal dengan Decentralisatie Wet 1903. Kemudian sejak berdirinya Negara Kesatuan

  Republik Indonesia sampai sekarang telah banyak undang-undang yang mengatur otonomi daerah tersebut, diantaranya ; UU 1/1945, UU 22/1948, UU NIT 44/1950, UU 1/1957, Penpres 6/1959, UU 18/1965, UU 5/1974, UU 22/1999 dan saat ini UU 32 tahun 2004.

  Sejak awal kemerdekaan sampai sekarang telah terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kebijakan Otonomi Daerah. Undang-Undang 1/1945 menganut sistem otonomi daerah rumah tangga formil. Undang-undang 22/1948 memberikan hak otonomi dan

  medebewind yang seluas-luasnya kepada Daerah. Selanjutnya UU 1/1957

  menganut sistem otonomi riil yang seluas-luasnya. Kemudian UU 5/1974 dan UU No. 22 tahun 1999 menganut prinsip otonomi daerah yang luas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  nyata, dan resentralisasi. Sedangkan saat ini di bawah UU 32 / 2004 dianut prinsip otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab(http://www.apkasi.or.id/modules.php?Name=News&file=article&si d=5).

  Lahirnya kebijakan Otonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah merupakan jawaban atas tuntutan reformasi politik dan demokratisasi serta pemberdayaan masyarakat daerah. Setelah selama hampir tiga tahun kebijaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia mengacu kepada Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan Otonomi Daerah tersebut membawa beberapa dampak bagi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Diantaranya yang paling menonjol selama ini adalah dominasi Pusat terhadap Daerah yang masih menimbulkan ketergantungan Daerah terhadap Pusat. Pemerintah Daerah tidak mempunyai keleluasaan dalam menetapkan program-program pembangunan di daerahnya. Demikian juga dengan sumber keuangan penyelenggaraan pemerintahan yang diatur oleh Pusat. Beranjak dari kondisi tersebut mendorong timbulnya tuntutan agar kewenangan pemerintahan dapat didesentralisasikan dari Pusat ke Daerah. Akhirnya pada tanggal 29 September 2004 lahirlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menegaskan kembali pelaksanaan Otonomi Daerah. Otonomi Daerah menurut UU ini diartikan sebagai kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Adapun urgensi perubahan UU No. 22 tahun 1999 menjadi UU No. 32 tahun 2004 di samping karena adanya amanat UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, juga memperhatikan beberapa ketetapan dan keputusan MPR pada sidang tahunan 2000 dan 2002 serta memperhatikan undang-undang di bidang politik, diantaranya UU No.12 tahun 2003 tentang Pemilu, UU No. 22 tentang Susduk, UU No.23 tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Selain itu juga memperhatikan undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu UU No.17 tahun 2003 tentang keuangan negara, UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Atas Pengelolaan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. Dengan demikian daerah otonom mempunyai kewenangan yang luas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, namun tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi daerah bukan berarti daerah otonom dapat secara bebas melepaskan diri dari ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  (http://www.ditjen-otda.go.id/otonomi/detail_artikel.php?id=45).

  Menurut buku yang berjudul “Cara Mudah Memahami Otonomi Daerah” (Widarta, 2001: 2) dijelaskan bahwa otonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Autos dan Nomos. Autos berarti sendiri, dan Nomos berarti aturan. Otonomi bermakna kebebasan dan kemandirian daerah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menentukan langkah-langkah sendiri (Yuliyanti, 2004: 12). Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 UU No. 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peratuaran perundang- undangan. Daerah otonom yang dimaksud adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Menurut Wayang yang dikutip Syafrudin (1985: 4), mengatakan bahwa otonomi daerah adalah kebebasan untuk memelihara dan menjalankan kepentingan khusus se-daerah, dengan keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri, dan berpemerintahan sendiri. Sedangkan Syafrudin sendiri berpendapat bahwa istilah otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Kebebasan yang terbatas atas kemandirian adalah wujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan. Pengertian otonomi daerah yang melekat dalam keberadaan pemerintah daerah, juga sangat berkaitan dengan desentralisasi. Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah lokal atau daerah dan kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sesuai dengan aspirasi dan keputusannya dikenal sebagai otonomi daerah. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemahaman ini, otonomi daerah merupakan inti dari desentralisasi. Jadi yang dimaksud otonomi daerah pada pokoknya selalu melihat otonomi itu sebagai hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut adalah aspek-aspek penting dalam otonomi daerah, :

  a. Dasar hukum otonomi daerah Undang-Undang Otonomi Daerah yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

  b. Prinsip-prinsip pemberian otonomi daerah Untuk mencapai tujuan otonomi daerah, maka diperlukan prinsip- prinsip dalam pemberian otonomi daerah antara lain, pelaksanaan otonomi harus didasarkan pada otonomi seluas-luasnya, nyata, dan bertanggungjawab.

  Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai prinsip otonomi yang seluas-luasnya, nyata dan bertanggungjawab, yaitu:

  1. Otonomi seluas-luasnya berarti daerah diberikan kewenangan mengurus pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain itu dengan otonomi yang seluas-luasnya daerah diharapkan dapat meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, serta potensi keanekargaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  2. Nyata berarti bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyata-nyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.

  3. Otonomi yang bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.

  Sedangkan prinsip-prinsip otonomi daerah yang dijadikan pedoman dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah: (a) Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah. (b) Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab.