RIBUAN PIL KOPLO DIAMANKAN SATRESNARKOBA POLRES GUNUNGKIDUL

RIBUAN PIL KOPLO DIAMANKAN SATRESNARKOBA POLRES GUNUNGKIDUL

GUNUNGKIDUL, Polres Gunungkidul berhasil menangkap pelaku peredaran pil trihexypenidyl. Barang
haram yang diamankan 14.090 butir pil yang disimpan di dalam tanah di teras rumah pelaku.
Satresnarkoba Polres Gunungkidul mengamankan AAS, 24 tahun, warga Kecamatan Kasihan, Bantul,
yang diduga sebagai Bandar. Saat ini tersangka masih mejalani pemeriksaan di Mapolres Gunungkidul.

Kapolres Gunungkidul AKBP Muhammad Arif Sugiyanto, S.I.K, M.PP, menyampaikan, pengungkapan ini
bermula dari kegiatan cipta kondisi yang dilaksanan awal Ramadhan Pada Sabtu (10/6), kemudian
dikembangkan oleh jajaran Satresnarkoba dan berhasil mengamankan EK (20) warga Ponjong membawa
40 butir pil trihexypenidyl.

Pil trihexypenidyl merupakan obat keras jenis penenang yang hanya diedarkan oleh apotik yang sudah
berizin. "Ek yang diperiksa petugas diketahui dia mendapatkan obat tersebut dari AAS,"katanya di
Mapolres Gunungkidul Jumat (16/6/2017)

AAS pun diamankan di kosnya di daerah Kasihan, Bantul. Saat digeledah, awalnya hanya ditemukan 50
butir pil koplo. Namun dengan kejelian petugas, berhasil menemukan sekitar 14 ribu pil yang tersimpan
di dalam tanah halaman samping rumah. Seluruh botol wadah dibungkus lakban dan disimpan dalam
kotak plastik. "Pelaku diduga pemain lama, hal itu terlihat cara menyimpan cukup rapi.


Kasat Resnarkoba Polres Gunungkidul Rilo Sanjaya, SH, S.I.K, melalui Kanit Resnarkoba Polres
Gunungkidul Agus Supriyanta menambahkan, dengan harga Rp 20.000 mendapatkan 20 butir diedarkan
melalui pesan BBM. Penjual menyasar anak muda, karena dengan harga murah.

Pihak ya asih e dala i dari a a pelaku
sebelumnya hanya 3.000 pil koplo,"ujarnya.

e dapatka puluha ribu pil i i. “I i ya g terbesar kare a

Selain mengamankan puluhan ribu butir, polisi juga mengamankan dua buah ponsel, dua box plastic dan
14 botol. Atas perbuatannya itu, tersangka AAS dijerat Pasal 197 jo pasal 106 ayat 1 atau pasal 196 jo
pasal 98 ayat 2 dan 3 Undang-Undang No.36/2009 tentnag Kesehatan. "AAS disangkakan menjual obatobat itu tanpa surat izin edar resmi. Dia kami ancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda
maksimal Rp1,5 miliar,"pungkasnya. ( Hms Res Gnk)