MAKALAH TEKNIK PRODUKSI MIGAS (2)

MAKALAH TEKNIK PRODUKSI MIGAS
AKTIVITAS PENAMBANGAN PERUSAHAAN
CONOCO PHILIPS DI INDONESIA

OLEH :
BATIN GALANG PUTRA

(10314110 )

ELYA AGUSTINA

(1031411017)

FASTA ADRIS RAHMAT

(1031411021 )

FERDINAN BINSAR

(103141101 )


INDRA HOT DANIEL HUTASOIT

(10314110 )

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSTAS BANGKA BELITUNG
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan bagi kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam tak lupa juga kami hanturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Delita selaku dosen pengampuh mata
kuliah Teknik Produksi Migas yang telah memberikan materi selama perkuliahan
Terima kasih juga saya ucapkan kepada kedua orang tua saya yang telah
membantu dan mendampingi saya selama pendidikan yang saya tempuh serta
teman-teamn seperjuang yang telah menemani kami dalam melewati masa

pendidikan.
Pembuatan

makalah

Teknik

Produksi

Migas

mengenai

Aktivitas

Penambangan Perusahaan Conoco Philips di Indonesia terdapat kekurangan dan
kekeliruan sehingga kami senantiasa menerima kritikan dan saran dari pembaca
untuk kepentingan perbaikan dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi ilmu pengetahuan dan tindaklanjut
dalam merealisasikannya.


Balunijuk, 07 Mei 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
BAB II TEORI DASAR
2.1 Profil Perushaan Conoco Philips.......................................................3
2.2 Sejarah, Letak Perusahaan dan Wilayah Penambangan
Conoco Philips.................................................................................3
2.3 Kegiatan Hulu Migas Perusahaan Conoco Philips............................4

2.3.1 Eksplorasi..................................................................................
2.3.2 Eksploitasi.................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................17
3.2 Saran..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang terbentuk oleh tiga lempeng

besar dunia yaitu Lempeng Indo-Australi, Lempeng Eurasia, dan Lempeng
Pasifik. Pergerakan semua lempeng yang menjadikan indonesia sebagai negara
kepulauan dan peran dari lempeng itu sendiri yang menyebabkan negara indonesia
menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam baik dari sumber daya mineral
maupun sumber daya lainnya. Indonesia yang terbentuk dari ketiga lempeng

tersebut membuat negara indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki letak
geografis. Banyaknya sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui yang
terdapat di negara indonesia membuat Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, baik sumber daya mineral
maupun sumber daya lainnya.
Banyaknya sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui di wilayah
kepulauan Indonesia seperti mineral logam, mineral non logam maupun cadangan
minyak dan gas bumi. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan-perusahaan
pertambangan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam di wilayah
indonesia. Salah satu perusahaan pertambangan yang bergerak dibidang
penampangan atau memproduksi minyak bumi dan gas yaitu perusahaan Conoco
Philips.
Conoco Phillips adalah perusahaan energi yang integral dalam skala
internasional. Conoco Phillips adalah perusahaan energi terintegrasi ketiga
terbesar di Amerika Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar dan cadangan terbukti
minyak dan gas. Perusahaan ini hanya bergerak dibidang kegiatan hulu migas
yaitu Ekplorasi dan Produksi minyak dan gas bumi.
Perusahaan ini sangat jarang dikenal oleh masyarakat indonesia, namun
dikenal di bidang pertambangan hal ini disebabkan karena perusahaan ini hanya


bergerak dibidang kegiatan hulu migas. Makalah ini akan menjelaskan secara rinci
mengenai aktivitas dari perusahaan Conoco Philips Indonesia.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat dibuat

dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana profil dari perusahaan Conoco Philips?
2. Bagaimana sejarah dan letak perusahaan dan lokasi wilayah penambangan
minyak dan gas bumi dari perusahaan Conoco Philips?
3. Conoco Philips bergerak dalam bidang kegiatan hulu migas, bagaimana
aktivitas yang terjadi dalam kegiatan hulu Migas?
4. Bagaimana kegiatan hilir migas perusahaan conoco philips?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah mengenai
aktivitas Penambangan Perushaan Conoco Philips di Indonesia yaitu:
1. Mengetahui hal-hal yang mendasar dari perusahaan Conoco Philips yaitu profil
dan struktur organisasi perusahaan.
2. Mengetahui letak perusahaan dan letak wilayah penambangan perusahaan

Conoco Philips.
3. Mengetahui aktivitas kegiatan Hulu Migas (Eksplorasi dan Produksi)
perusahaan Conoco Philips.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan Conoco Philips

ConocoPhillips adalah perusahaan energi yang integral dalam skala
internasional. ConocoPhillips adalah perusahaan energi terintegrasi ketiga terbesar
di Amerika Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar dan cadangan terbukti minyak
dan gas. Conocophillips merupakan pengilang terbesar kedua di Amerika Serikat.
Secara internasional, dalam kategori perusahaan yang tidak dikendalikan
pemerintah, ConocoPhillips mempunyai cadangan terbukti terbesar kelima di
dunia; dan berdasarkan kapasitas minyak mentah adalah pengilang terbesar
keempat di dunia.
ConocoPhillips terkenal di seluruh dunia dengan keahlian teknologi di bidang
eksplorasi dan produksi di laut dalam, eksploitasi dan manajemen reservoir,
teknologi seismik 3-D, petroleum coke upgrading kelas tinggi, dan sulfur

removal.
Conoco Inc didirikan pada tahun 1875 sebagai Minyak kontinental dan
Perusahaan Transportasi. Berbasis di Ogden, Utah, perusahaan adalah batubara,
minyak, minyak tanah, minyak dan lilin distributor di Barat. Marland Oil
Company

(didirikan

oleh

pelopor

eksplorasi

EW

Marland)

kemudian


mengakuisisi aset (tergantung kewajiban) Continental Oil Company, untuk
pertimbangan 2.317.266 saham. Pada tanggal 26 Juni 1929, Marland Oil berubah
nama ke Continental Oil Company dan memindahkan kantor pusatnya ke Ponca
City, Oklahoma. Akuisisi ini memberikan Conoco merah logo bar-dan-segitiga

sebelumnya digunakan oleh Marland. Conoco menggunakan logo antara tahun
1930 dan 1970.

Alamat:
No. Telp 02178541000
GD. Ratu Prabu 2, Jl. Tahi Bonar Simatupang, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12560
Jakarta Office:
Ratu Prabu II Building
Jl. TB Simatupang Kav. 1B
Jakarta, 12560.
Phone: 62 21 7854 1000
ConocoPhillips Operations in Indonesia
Lokasi Perusahaan :
Australia

Canada
Indonesia
United States
United Kingdom
China
Norway
2.2 Sejarah, Letak Perusahaan dan Wilayah Penambangan Conoco Philips
ConocoPhillips jejak awal untuk 1875, ketika pendiri Conoco Ishak E.
Blake membayangkan ide untuk membuat minyak tanah tersedia dan terjangkau
untuk warga kota di Ogden, Utah. Tiga puluh tahun kemudian, dasar untuk
Phillips Petroleum Company dimulai ketika saudara Frank dan LE Phillips
menghantam pertama dari 81 sumur tanpa lubang kering.
Hampir satu abad kemudian, kedua perusahaan gabungan kekuatan mereka untuk
membentuk apa yang sekarang ketiga perusahaan energi terbesar di Amerika

Serikat. Merger ConocoPhillips, diselesaikan pada 30 Agustus 2002, membuka
jalan bagi keberhasilan perusahaan saat ini dan masa depan.
Conoco menggunakan semangat kepeloporan untuk mengembangkan stasiun
pengisian pertama di Barat, membangun apa yang sekarang merupakan salah satu
kilang tertua di Amerika Serikat dan berkembang dan menerima hak paten untuk

metode Vibrosis eksplorasi minyak seismik. Bersama-sama, kedua perusahaan
membantu membuat mungkin prestasi saat ConocoPhillips. Sejak merger,
perusahaan telah terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan terhadap
industri energi.
conoco phiilips memberikan pelayan kepada dunia sebagai energi yang
kebutuhannya

sangat penting bagi kehidupan. Dan perkembangan dunia

teknologi di era globalisasi yang terus menerus berkembangan seiring
perkembangan zaman.
Conoco phillips yang bergerak BP MIGAS(Badan Pertamina Minyak dan Gas)
tugas perusahaan minyak memang terus mencari minyak (dan gas) sebagai
sumber energi dunia yg saat ini masih dianggap praktis. Pencarian migas ini kan
memerlukan investasi dan teknologi yg tinggi,orang-orang yangg ahli dan risiko
yang tinggi.Perusahaan conocophilips yang cabangnya dijakarta, berpusat di
Amerika Serikat.
Alamat:
No. Telp 02178541000
GD. Ratu Prabu 2, Jl. Tahi Bonar Simatupang, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12560
Jakarta Office:
Ratu Prabu II Building
Jl. TB Simatupang Kav. 1B
Jakarta, 12560.
Phone: 62 21 7854 1000
ConocoPhillips Operations in Indonesia
Lokasi Perusahaan :
Australia ,Canada, Indonesia, United States, United Kingdom, China & Norway.

Wilayah Kerja

Block Koridor Sumatera Selatan
Ratu Prabu 2 Building. Jl. TB. Simatupang Kav. 18
Jakarta 12560-indonesia
Telp :021 78542365 /

Alamat Kantor Pusat

78541000, Fax :021
78542687, website
:www.conocophillips.co
m/
Alamat kantor PSC Gas : Jalan Palembang Jambi Grissik plant Alamat kantor PSC Oil : Jalan

Alamat Pusat Operasi
Lapangan

Palembang Jambi - Rawa station Alamat kantor COPI
di Palembang : Jl. M. Thamrin nO. 03 RT 026/RW 009
kKelurahan Talang Semut, kecamatan bukit kecil
Palembang 30135
Telp :-, Fax :Suban, Sumpal, Dayung, Gelam, Letang, Rawa(Gas),

Nama Lapangan

Puyuh, Supat, RebonJaro, Keban, Suban
Baru,Dangku(oil)
Non

Jumlah sumur 4-12 (@

Produksi

i

31 Desember 2013)
54
Luas Wilayah Kerja

Produks

374

Tota Tanggal
l
428

Validasi
20-JUL12

2360 Km2
Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Musi

Daerah Penghasil Migas Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi
Rawas

Pengemangan lapangan Dayung dengan pemasangan
kompresor pada DC-1/CGPX dan reaktifasi sumurKeterangan

sumur di Lentang, Tengah dan Rawa terkait dengan
proyek LRTO yang direncanakan akan selesai pada
tahun 2013.

2.3 Kegiatan Hulu Migas Perusahaan Conoco Philips
Minyak bumi umumnya mengacu pada hidrokarbon alami yang ditemukan
di bawah permukaan bumi. Mereka bisa dalam bentuk padat, cair atau gas. Bentuk
minyak mentah padat dan semipadat disebut aspal, aspal dan tar. Minyak cair
disebut minyak mentah jika berwarna gelap dan kental atau kondensat jika sudah
jelas dan mudah menguap. Gas alam, yang bisa ditemukan dengan minyak atau
seluruhnya dengan sendirinya, adalah gasnya. Menemukan hidrokarbon minyak
bumi dan mengekstraksinya dengan aman dari Bumi membutuhkan banyak
keterampilan dan pengetahuan dalam bidang geologi, geofisika dan pengelolaan
waduk.
Industri migas secara umum melakukan lima tahapan kegiatan, yaitu
eksplorasi, produksi, pengolahan, transportasi, dan pemasaran. Lima kegiatan
pokok atau kegiatan usaha inti (core business) ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kegiatan hulu (upstream) dan kegiatan hilir (downstream). Kegiatan hulu dan hilir
migas (Sumber: SKK Migas) Kegiatan usaha hulu migas adalah kegiatan
eksplorasi dan produksi, sedangkan kegiatan usaha hilir adalah pengolahan,
transportasi, dan pemasaran.
Beberapa elemen geologi diperlukan agar minyak dan gas menumpuk di
kolam yang cukup besar agar layak diproduksi. Unsur-unsur ini termasuk batu
sumber yang kaya organik untuk menghasilkan minyak atau gas, batuan reservoir
berpori untuk menyimpan minyak bumi dan semacam perangkap tertutup untuk
mencegah agar minyak dan gas tidak bocor. Ahli geologi dan insinyur
menggunakan keahlian mereka dan menyediakan teknologi mutakhir untuk
mengeksplorasi fitur geologi ini jauh di dalam kerak bumi. Kolam hidrokarbon
besar ini disebut penemuan konvensional atau tradisional. Hidrokarbon minyak

dan gas yang tidak terakumulasi di kolam besar disebut tidak konvensional karena
metode yang diperlukan untuk mengekstraknya melampaui teknik pengeboran
konvensional atau tradisional. Ini bisa termasuk deposit gas yang terperangkap
dalam formasi batuan serpih atau minyak mentah berat yang dicampur dalam
endapan pasir. Teknologi seperti pengeboran horizontal dan rekahan hidrolik
digunakan untuk mengekstrak hidrokarbon yang terjebak dalam serpih. Drainase
gravitasi dengan bantuan uap atau SAGD digunakan untuk membebaskan dan
mengambil minyak berat dari pasir.
Kegiatan hulu terdiri dari dua bagian utama, yaitu tahap explorasi dan exploitasi.
Explorasi adalah tahap awal yang bertujuan untuk menemukan sumur minyak dan
gas, dilakukan dengan cara menyelidiki daerah yang memiliki kemungkinan
mengandung minyak dan gas bumi, sedangkan exploitasi ialah rangkaian atau
proses selanjutnya setelah ditemukan ladang yang di dalamnya mengandung
minyak dan gas bumi. Baca juga: Pengertian dasar industri
2.3.1 Ekplorasi
Kegiatan industri hulu terdiri atas kegiatan eksplorasi dan produksi.
Eksplorasi yang meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan
pengeboran.
a. Permukaan Geologi
Menemukan keberadaan semua elemen geologi yang dibutuhkan untuk
akumulasi minyak dan gas komersial memerlukan campuran sains dan
keterampilan yang cermat. Untuk menemukan bentuk dan komposisi batu di
bawah tanah, ahli geologi kami pertama kali memeriksa dan mempelajari formasi
batuan yang terpapar di atas permukaan sumbu permukaan. Mereka juga
memeriksa foto udara dan citra satelit. Dengan mempelajari formasi di atas, ahli
geologi kami mencoba untuk menentukan arah dan kedalamannya mereka terus
pergi ke bawah tanah untuk memprediksi kemungkinan struktur geologi yang
mungkin mengandung hidrokarbon. Begitu ahli geologi kami menemukan area
yang terlihat menjanjikan, mereka bekerja dengan ahli geofisika kami untuk

memperoleh data seismik yang memberi gambaran tentang permukaan bawah
yang memungkinkan geologi dipetakan secara lebih rinci.
b. Geologi Bawah Permukaan
Bila fitur geologi yang memiliki kemungkinan tinggi mengandung
hidrokarbon diidentifikasi, sumur dibor ke dalam struktur itu. Setelah sumur dibor
sampai kedalaman di mana hidrokarbon diharapkan, kayu sumur dibuat. Sebuah
sumur log menyediakan data elektronik tentang jenis batu yang ada di sumur dan
apa, jika ada, cairan (minyak, gas, air) yang mengandung batuan ini. Well log
biasanya dibuat dengan menurunkan alat ukur, disebut alat logging, ke bagian
bawah lubang dan kemudian mengukur sifat reservoir saat perangkat dinaikkan ke
permukaan. Selain log sumur, sampel inti diambil dari sumur. Sampel inti
menyediakan

sepotong

batuan

reservoir

yang

bisa

dianalisis

untuk

menggambarkan karakteristik batuan di dalam sumur. Informasi yang diperoleh
dari sumur log dan sampel inti membantu menentukan apakah suatu sumur harus
dilengkapi untuk menghasilkan minyak dan gas atau jika harus diisi dengan
semen dan ditinggalkan sebagai lubang kering.
Survei refleksi seismik adalah teknik geofisika yang paling banyak
digunakan untuk mengeksplorasi hidrokarbon. Pengukuran gravitasi dan medan
magnet bumi juga digunakan untuk menentukan geometri dan kedalaman area
bawah permukaan tertentu, yang dikenal sebagai cekungan sedimen, tempat
minyak dan gas berada Survei Seismik.
Pengumpulan data seismik melibatkan pengiriman pulsa akustik kecil ke
dalam tanah dan mengukur gelombang suara yang tercermin dari lapisan batu jauh
di dalam tanah. Refleksi ini diproses dan dibentuk menjadi gambar permukaan
bawah menggunakan superkomputer. Teknologi ini mirip dengan penggunaan
sonogram di bidang medis. Pulsa akustik biasanya dihasilkan dengan
menggetarkan Bumi dengan truk yang dilengkapi khusus, sebuah teknologi yang
dikenal sebagai Vibroseis yang ditemukan oleh ConocoPhillips sekitar 50 tahun
yang lalu.
Setelah mengumpulkan data seismik dan memprosesnya menjadi gambar,
model komputer 3-D reservoir dapat dibuat. Model rinci ini memungkinkan ahli

geologi dan geofisika kami untuk memetakan geologi bawah permukaan dengan
sangat rinci, membantu kami untuk memperkirakan di mana minyak dan gas
berada dan menentukan tempat terbaik untuk mengebor sumur eksplorasi.
Seismik lepas pantai.
Survei seismik laut dilakukan dengan menggunakan kapal yang dilengkapi
secara khusus yang menarik baik sumber gempa laut dan sistem perekaman di
dalam air di belakang kapal. Sistem perekaman biasanya terdiri dari satu atau
lebih kabel sensor, yang dikenal sebagai pita. Perban dikerahkan tepat di bawah
permukaan air dan biasanya ditarik beberapa ratus kaki di belakang kapal. Pita
bisa sampai 20.000 kaki panjangnya.
Sumber seismik kelautan, biasanya senapan udara, melepaskan udara
bertekanan dalam pulsa ke kolom air. Gelombang suara dari pulsa ini bergerak
turun ke bawah permukaan dan tercermin dari strata batuan yang akan direkam
oleh sistem pita. Akuisisi seismik laut tidak terbatas pada penggunaan sensor atau
pita derek. Hal ini juga memungkinkan untuk meletakkan perangkat perekam,
yang dikenal sebagai geofon dan hidrofon, di dasar laut dan mencatat data dari
energi yang dihasilkan oleh bejana sumber terpisah. Rekaman tempat tidur di laut
biasanya digunakan saat kedalaman air atau infrastruktur membuat survei derekderek

sulit

dilakukan.

c. Enhanced Imaging
Kami terus berinovasi dan memperbaiki bisnis eksplorasi dan produksi inti
kami dengan mengembangkan dan menerapkan teknik akuisisi dan pemrosesan
data seismik mutakhir, seperti pengumpulan data seismik time-lap-time, yang
memantau jangka panjang Kinerja dan pengembangan waduk produksi bawah
laut. Kami juga dapat membuat gambar reservoir yang lebih baik di bawah garam
dan bahan pemblokiran suara lainnya, menggunakan analisis geologi dan analisis
hidrokarbon yang rinci. Pengembangan dan penerapan teknologi pencitraan
seismik yang terintegrasi secara geologis ini menghasilkan gambar berkualitas
lebih tinggi yang membantu mengurangi risiko eksplorasi dan memaksimalkan
pemulihan sumber daya.

GravitasiVariasi medan gravitasi bumi dapat digunakan untuk memetakan
perubahan dalam kepadatan formasi di Bumi. Survei gravitasi dapat digunakan
untuk memetakan luas atau kedalaman cekungan sedimen atau bahkan prospek
hidrokarbon individual. Ahli geofisika ConocoPhillips juga menggunakan teknik
yang dikenal sebagai gradiometri gravitasi untuk mengukur kerapatan permukaan
bawah permukaan - atau laju perubahan sifat batuan. Dari informasi ini
dimungkinkan untuk membangun gambaran anomali bawah permukaan yang
kemudian dapat digunakan untuk menargetkan deposit minyak, gas dan mineral
lebih akurat.
d. Magnetik
Variasi medan magnet bumi dapat digunakan untuk menentukan luas dan
kedalaman cekungan sedimen, serta untuk membedakan antara berbagai jenis
batuan seperti batuan yang dibentuk oleh pendinginan lava dan batuan sedimen
tertentu seperti garam. Selain gradiometri gravitasi, ahli geofisika juga
memanfaatkan teknik magnetotelotelik (MT). MT adalah metode geofisika
elektromagnetik untuk pencitraan permukaan bawah bumi dengan mengukur
variasi alami medan listrik dan medan magnet di permukaan.
Keberhasilan eksplorasi sebenarnya sangat penting untuk menjamin
kelangsungan industri hulu migas. Namun eksplorasi yang gagal pun
sesungguhnya bukanlah merupakan kerugian murni, karena kegiatan ini
menghasilkan data sebagai panduan kegiatan eksplorasi selanjutnya. Tahap
eksplorasi dilakukan dengan survei pendahuluan. Ini diperlukan untuk melihat
daerah atau lapangan mana saja yang memiliki prospek serta cadangan migas
yang ekonomis untuk diproduksi. Selain memprediksi prospek migas suatu
lapangan, kegiatan survei pendahuluan juga berpengaruh terhadap kegiatan
operasi migas saat cadangan migas yang ada sudah mulai diproduksi. Adanya
survei pendahuluan diharapkan bisa menekan risiko ketika operasi sudah berjalan
maupun ketika dilakukan pembangunan fasilitas produksi. Banyak hambatanhambatan di lapangan yang membuat survei pendahuluan tidak bisa dilaksanakan,
seperti masalah perizinan, sosial masyarakat, tumpang tindih lahan, alam dan
sebagainya.

2.3.2 Ekploitasi
Tahap ini adalah rangkaian proses kedua dari kegiatan industri hulu migas
untuk menghasilkan minyak dan gas dari wilayah yang telah terbukti mengadung
sumber daya di dalamya. Exploitasi terdiri dari beberapa bagian yaitu tahap
pemboran pengembangan dan tahap penyediaan sarana dan tahap produksi,
berikut penjelasannya:
a) Pemboran Pengembangan.
Merupakan proses pembuatan sumur lanjutan sesuai dengan standar
operasi dan melengkapi pola produksi yang diinginkan.
b) Penyediaan Sarana.
Tahap ini merupakan proses penyediaan berbagai prasarana penunjang
seperti teknologi, jenis-jenis peralatan dan tempat penampungan minyak
dan gas bumi.
c) Tahap Produksi.
Setelah penyediaan prasarana telah sesuai dengan standar operasi maka
akan dilanjutkan tahap produksi yaitu proses pengangkatan minyak dan
gas bumi ke atas permukaan dengan menggunakan teknologi dan alat-alat
yang telah ditentukan.
Setelah minyak bumi berada di atas permukaan maka selanjutnya akan dilakukan
proses pemurnian dasar dengan tujuan menghilangkan molekul-molekul padat
maupun larutan-larutan yang tidak diinginkan. Selanjutnya akan disimpan di
dalam tangki penampungan dan telah siap untuk dikirim ke unit pengolahan
selanjutnya.
2.4 Kegiatan Hilir Migas Conoco Philips
a) Pengolahan
Tahap pertama pada bisnis hilir migas ialah tahap pengolahan, pada dasarnya
proses pengolahan bertujuan untuk memurnikan menyak mentah, mendapatkan
bagian-bagian yang diinginkan dan mempertinggi mutu serta nilai tambah fraksi
minyak bumi maupun gas alam. Proses pengolahan minyak mentah dilakukan

pada area yang sering disebut dengan kilang (Refinery Unit) yang terdiri dari
berbagai macam jenis peralatan pengolahan serta teknologi di dalamnya. Proses
pengolahan akan menghasilkan berbagai jenis produk bahan bakar maupun
produk setengah jadi, berikut contohnya:
1. Produk Bahan Bakar terdiri dari bensin, kerosen, minyak diesel, avtur,
minyak bakar, LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan beberapa produk hasil
olahan lainnya.
2. Produk setengah jadi atau sering juga disebut produk antara adalah bahanbahan hasil olahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri
lain, misalnya saja industri petrokimia. Contoh produk antara tersebut
seperti propilena, etilena, benzena, toluena, methanol dan sebagainya.
Peralatan utama pada proses ini yaitu kolom destilasi yang berfungsi untuk
memisahkan fraksi-fraksi minyak mentah. kemudian proses pemurnian yang
bertujuan untuk menghilangkan komponen-komponen yang tidak diinginkan
seperti mineral (garam), sulfur dan air, selanjutnya proses konversi yang berfungsi
untuk meningkatkan kualitas produk hasil olahan. Untuk lebih jelasnya silahkan
anda baca pada artikel-artikel sebelumya.
b) Pengangkutan
Proses pengangkutan pada industri hilir migas merupakan kegiatan
pemindahan minyak bumi dan gas bumi atau hasil olahan dari wilayah kerja baik
itu pengolahan maupun dari tempat penampungan. Proses pengankutan biasanya
menggunakan kapal atau melalui pipa transmisi dan distribusi. Apabila
pemindahannya menggunakan pipa maka perlu perhatian khusus seperti pemilihan
jenis pipa yang sesuai dengan karakteristik fraksi yang akan dialirkan di
dalamnya.
c) Penyimpanan
Kegiatan penyimpanan meliputi proses penerimaan, pengumpulan dan
penampungan minyak bumi dan gas alam serta hasil olahan. Lokasi penyimpanan

untuk hasil olahan bisa saja berada di bawah tanah maupun di atas permukaan
dengan menggunakan tangki yang sesuai dengan karakteristik fraksi di dalamnya.
d) Kegiatan Niaga (Pemasaran)
ConocoPhillips melakukan pengilangan minyak mentah dan
pasokan bahan baku lain menjadi produk petroleum, kemudian
memasarkan

dan

mengangkutnya.

Berdasarkan

kapasitas

minyak mentah, ConocoPhillips adalah pengilang terbesar kelima
di dunia dan pengilang terbesar kedua di A.S. beroperasi di
Amerika Serikat, Eropa, dan wilayah Asia Pasifik. Pengilangan –
Pada akhir tahun 2007, R&M memiliki atau mempunyai andil
saham di 12 kilang minyak A.S., dengan kapasitas total
pengolahan minyak mentah sebesar 2.037.000 BD. R&M juga
memiliki atau mempunyai andil saham di lima kilang minyak di
luar Amerika Serikat, dengan kapasitas total pengolahan minyak
mentah sebesar 669.000 BD bersih. Pemasaran – Pada akhir
tahun 2007, kelompok ini menjual bensin, destilat, dan avtur
melalui sekitar 10.500 gerai di Amerika Serikat dan Eropa. Di
Amerika Serikat, produk-produk umumnya dipasarkan dengan
merek Phillips 66®, Conoco®, dan 76®, sementara di Eropa
terutama dengan merek JET®. Kelompok ini juga menjual dan
memasarkan minyak pelumas, bahan bakar komersial, dan gas
petroleum cair. Selain itu, perusahaan juga turut serta dalam
usaha produk khusus secara langsung dan melalui usaha
patungan. Penjualan produk hasil pengilangan berjumlah 3,2 juta
BD pada tahun 2007. Transportasi – Pada akhir tahun 2007,
perusahaan memiliki andil saham di sekitar 28.000 mil sistem
jalur

pipa

di

A.S,

termasuk

dioperasikan oleh mitra usaha.

yang

sebagian

dimiliki

atau

Gambar 2.1 Segmen Eksplorasi dan Produksi

Gambar 2.2 Segmen Eksplorasi dan Produksi

BAB III

PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Berdasarkan hsil pembahasan yang telah dijelaskan pda bab sebelumnya

dapat di simpulkan bahwa :
1. Perusahaan

Conoco Philipss merupakan salah satu perusahaan

pertambangan yang bergerak di bidang energi yaitu minyak dan gas
bumi. Conocophillips merupakan pengilang terbesar kedua di Amerika
Serikat. Secara internasional, dalam kategori perusahaan yang tidak
dikendalikan pemerintah, ConocoPhillips mempunyai cadangan terbukti
terbesar kelima di dunia; dan berdasarkan kapasitas minyak mentah
adalah pengilang terbesar keempat di dunia
2. ConocoPhillips jejak awal untuk 1875, ketika pendiri Conoco Ishak E.
Blake. Ada beberapa negra yang menjadi lokasi perusahaan Conoco
Philips salah satu nya Negara Indonesia. Lokasi penambangan atau
lokasi produksi terdpat di wilayah sumatera selatan dan wilayah
indonesia lainnya.
3. ConocoPhilips merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
kegiatan hulu migas pada tahun 2012. Kegiatan hulu migas ada dua
kegiatan yaitu ekslporasi dan eksploitasi.
4. ConocoPhillips adalah pengilang terbesar kelima di dunia
dan

pengilang

terbesar

kedua

di

A.S.

beroperasi

diAmerika Serikat, Eropa, dan wilayah Asia Pasifik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,

2015,

Industri

Hulu

Migas,

Received

From

to

http://www.prosesindustri.com, (Diakses Pada tanggal 05 Mei 2017)
Anonim, 2015, Conoco Philips, Received From to http://petroleum.co.uk,
(Diakses Pada tanggal 05 Mei 2017)
Anonim,

2016,

Company

Profiles

Oil-Gas,

Received

From

to

http://www.vault.com, (Diakses Pada tanggal 05 Mei 2017)
Anonim, 2016, Exploring For Oil and Natural Gas, Received From to
http://www.conocophilips.com (Diakses Pada tanggal 05 Mei 2017)