Kajian Koefisien Rembesan Saluran Irigasi Dalam Skala Laboratorium Penampang Trapesium (Studi Kasus Pada Tanah Ultisol)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air menjadi faktor kunci untuk pertanian berkelanjutan, khususnya
pertanian beririgasi. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) secara
sederhana diartikan sebagai upaya memelihara, memperpanjang, meningkatkan
dan meneruskan kemampuan produktif dari sumber daya pertanian untuk
memenuhi

kebutuhan

konsumsi

pangan.

Guna

mewujudkan

pertanian

berkelanjutan, sumber daya pertanian seperti air dan tanah yang tersedia perlu

dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna (Hansen dkk, 1992).
Air juga merupakan unsur terpenting dalam pengelolaan dan pemeliharaan
pertanian. Semakin meningkatnya kebutuhan air dalam rangka intensifikasi dan
perluasan areal persawahan (ekstensifikasi), serta terbatasnya persediaan air untuk
irigasi dan keperluan-keperluan lainnya, terutama pada musim kemarau, maka
penyaluran dan pemakaian air irigasi harus dilaksanakan secara lebih efisien dan
efektif. Karena peningkatan produk hasil pertanian selanjutnya tergantung kepada
pengembangan areal yang saat ini belum dikelola dengan baik (Ginting, 2014).
Irigasi secara umum yaitu pemberian air ke tanah dengan maksud untuk
memasok lengas esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan umum irigasi, yaitu
(1) menjamin keberhasilan produksi tanaman dalam menghadapi kekeringan
jangka pendek, (2) mendinginkan tanah dan atmosfir sehingga akrab untuk
pertumbuhan tanaman, (3) mengurangi bahaya kekeringan, (4) mencuci atau
melarutkan garam dalam tanah, (5) mengurangi bahaya pemipaan tanah, (6)
melunakkan lapisan olah dan gumpalan-gumpalan tanah, (7) menunda pertunasan
dengan cara pendinginan lewat evaporasi (Pusposutardjo, 2001).
1
Universitas Sumatera Utara

2


Dengan adanya saluran irigasi maka pemberian air ke daerah-daerah
pertanian akan dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan air pada areal tersebut.
Namun dengan pengontrolan yang ketat masih ada kemungkinan-kemungkinan
terjadinya kehilangan air pada saluran irigasi, terutama pada saluran-saluran
tanah. Kehilangan air pada saluran seperti adanya limpasan, transpirasi vegetasi
pada saluran, evaporasi dalam saluran, rembesan, maupun perkolasi. Untuk itu
pembangunan saluran irigasi yang dapat memperkecil terjadinya kehilangan air
sangat penting untuk diperhatikan.
Untuk menyikapi keberhasilan meningkatkan efisiensi penyaluran air
dengan memanfaatkan tanah Ultisol diperlukan pengembangan penelitian
mengenai kajian koefisen rembesan saluran irigasi pada tanah ultisol dalam hal ini
menggunakan penampang trapesium dalam skala laboratorium. Penelitian di
laboratorium merupakan tahap awal sebelum dilanjutkan penelitian di lapangan
mengingat kondisi di lapangan lebih kompleks dan lebih sulit dalam menentukan
komponen kehilangan air. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian dan kecermatan
dalam pengukuran rembesan di saluran irigasi dengan penampang trapesium.
Porositas, tekstur, distribusi ruang pori, dan stabilitas agregat tanah
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi permeabilitas tanah, tanah yang
mempunyai distribusi kadar liat tinggi maka laju permeabilitas tanah akan

menjadai rendah. Hardjowigeno (1993) mengemukakan bahwa Ultisol merupakan
tanah yang mengalami pelapukan yang lanjut dan berasal dari bahan induk yang
sangat masam. Tanah ini mengandung bahan organik rendah dan strukturnya tidak
begitu mantap sehingga peka terhadap erosi Tanah dengan horizon argilik bersifat
masam dengan kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa pada kedalaman kurang

Universitas Sumatera Utara

3

dari 1.8 m dari permukaan tanah adalah < 35%. Tekstur tanah ini adalah liat
hingga liat berpasir, bulk density antara 1.3-1.5, dan permeabilitas lambat hingga
sedang.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis koefisien rembesan saluran
irigasi penampang trapesium pada tanah Ultisol dalam skala Laboratorium.
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai rancangan saluran irigasi.

Universitas Sumatera Utara