PAPARAN PERGUB 108 tahun 2016 ttg TKD Administrasi dan fungsional
Disampaikan pada :
Sosialisasi Pokok-pokok Pergub TKD
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
DASAR HUKUM
1.
PERGUB No. 108 Tahun 2016 tentang
Tunjangan Kinerja Daerah (berlaku
mulai bulan Mei 2016)
2.
PERGUB No. 217 Tahun 2015 tentang
Jenis Aktivitas Tunjangan Kinerja
Daerah
3.
PERGUB No. 247 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas PERGUB No. 217 Tahun
2015 tentang Jenis Aktivitas TKD
TUJUAN PEMBERIAN TKD
MENINGKATKAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kualitas pelayanan masyarakat
Disiplin PNS dan CPNS
Kinerja PNS dan CPNS
Keadilan dan kesejahteraan PNS dan CPNS
Integritas PNS dan CPNS
Tertib administrasi keuangan daerah
PNS DAN CPNS YG TDK DIBERIKAN
TKD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mengambil Masa Persiapan Pensiun
Penerima uang tunggu
Pegawai titipan
Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti besar
Cuti Persalinan ke 3 dan seterusnya sejak
menjadi Calon PNS
Diberhentikan sementara
Tugas Belajar
Tersangka, terdakwa dan ditahan
Terpidana
PNS DAN CPNS YG TDK DIBERIKAN
TKD
11. PNS dan CPNS yg sedang cuti persalinan
anak pertama dan kedua sejak menjadi
CPNS diberikan TKD 50 %
12. Cuti sakit lebih dari 2 hari s.d 3 bulan
diberikan TKD 20 %
13. Diperbantukan di luar Pemerintah Daerah
kecuali : BKSP Jabotabekjur, Bazis, LBIQ,
LPTQ
14. PNS dan CPNS DPP
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
PERUBAHAN
PERGUB 193/2015
PERGUB 108 / 2016
1.
Nilai per point
RSKD/RSUD : 7.000
Non RSUD : 18.000
RSKD
: 12.000
RSUD PS. MINGGU: 18.000
RSUD Lainnya
:
9.000
Non RSUD
: 18.000
2.
Bobot Penilaian
Prestasi kerja
1. Jabatan Pimp. Tinggi
a. Aktivitas 80%
b. Anggaran 20%
1. Jabatan Pimp. Tinggi
a. KPI 60%
b. TL arahan gubernur 10%
c. TL aduan 10%
d. Anggaran 20%
2. Jabatan Adm dan
Fungsional :
a. Aktivitas 75%
b. Perilaku
15%
c. Anggaran 10%
3.
Pembayaran
Pembayaran dengan
dua tahap
2. Jabatan Administrasi dan
Fungsional :
a. Aktivitas 70%
b. Perilaku
10%
c. Anggaran 20%
Pembayaran satu tahap yakni
paling lambat tanggal 26
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
4.
PERIHAL
Perhitungan
KPI
PERGUB 108 / 2016
Capaian KPI 1 + Capaian KPI 2 + Capaian KPI 3
3
Capaian komponen KPI
a. Realisasi KPI
x 100
Target KPI
b. Jika target KPI adalah 0 :
Exponen (-50% x realisasi KPI)
5.
6.
Perhitungan TL
Arahan Bapak
Gubernur
Perhitungan TL
Aduan
Masyarakat
Jumlah TL arahan Gubernur yang selesai tepat waktu
Jumlah TL arahan Gubernur yang seharusnya selesai pada bulan
tersebut
Jumlah TL Aduan Masyarakat yang selesai tepat waktu
Jumlah TL Aduan Masyarakat yang seharusnya selesai pada bulan
tersebut
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
PERUBAHAN
PERGUB 108 /2016
7.
Serapan
Anggaran
Jumlah Penyerapan satu bulan
SPS bulan tersebut
Serapan Perkiraan Sendiri (SPS) adalah perkiraan yang
dihitung sendiri oleh SKPD/UKPD berkaitan dengan
target penyerapan anggaran pada bulan tertentu.
8.
Alokasi
remunerasi bagi
RSUD/RSKD
Alokasi remunerasi dari pendapatan RSUD/RSKD yang
menerapkan PPK-BLUD dan menerapkan remunerasi
adalah paling banyak 45%
9.
Maksimal TKD
dan remunerasi
bagi pejabat
struktural
RSUD/RSKD
Jumlah akumulasi TKD dan remunerasi bagi pejabat
struktural pada RSUD/RSKD yang menerapkan PPK BLUD
dan menerapkan remunerasi adalah paling besar 120%
dari besaran TKD sesuai peringkat jabatan dan nilai
jabatan per poin Rp. 18.000,Exp.Dir RSUD : TKD (2775)
=24.975.000 49.950.000 59.940.000
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
PERIHAL
PERGUB 108 / 2016
10
Perhitungan
Aktivitas
Minimal [Capaian Waktu Efektif, Batas Maksimal Waktu Efektif]
Jumlah Waktu Efektif Bulan Tersebut
Keterangan :
a. Jika Capaian Waktu Efektif lebih kecil dari Batas Maksimal Waktu
Efektif maka
Nilai Aktivitas Kerja = Capaian Waktu Efektif / Jumlah Waktu
Efektif Bulan Tersebut 5000/6000
b. Jika Capaian Waktu Efektif lebih besar atau sama dengan Batas
Maksimal Waktu Efektif maka
Nilai Aktivitas Kerja = Batas Maksimal Waktu Efektif / Jumlah
Waktu Efektif Bulan Tersebut 6000/6000
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
11
PERIHAL
Perhitungan
Aktivitas
PERGUB 108 / 2016
Capaian Waktu Efektif = ∑ ( Waktu Efektif x Volume)
Batas Maksimal Waktu Efektif = (Hari Kerja Efektif x Menit
Kerja Efektif) – Pengurang Absensi
Jumlah Waktu Efektif Bulan Tersebut = Hari Kerja Efektif x
Menit Kerja Efektif
Keterangan :
1. Waktu Efektif adalah jangka waktu tiap-tiap Aktivitas
Kerja sesuai Peraturan Gubernur tentang Jenis Aktivitas
Tunjangan Kinerja Daerah.
2. Volume adalah frekuensi pelaksanaan tiap-tiap Aktivitas
kerja.
3. Hari Kerja Efektif adalah hari kerja dalam 1 (satu) bulan.
4. Menit Kerja Efektif dihitung selama 300 menit/hari.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
12
PERIHAL
Serapan
Perkiraan
Sendiri
PERGUB 108 / 2016
1. SPS merupakan target kebutuhan anggaran SKPD/UKPD
2. Setiap SKPD/UKPD yang memiliki DPA wajib menghitung,
menginput dan bertanggung jawab terhadap SPS
anggaran termasuk apabila dalam perubahan APBD
terjadi perubahan DPA maka SKPD wajib menghitung,
menginput dan bertanggung jawab terhadap SPS paling
lambat 1 minggu setelah penetapan DPA perubahan
3. SKPD/UKPD yang mempunyai DPA wajib menghitung,
menginput, dan bertanggung jawab terhadap realisasi
anggaran setiap bulan
13
Perilaku
Review Perilaku dilakukan oleh atasan langsung terhadap
perilaku bawahan dengan menjawab pertanyaan terkait
orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin,
kerjasama dan kepemimpinan
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
14
PERIHAL
Hukuman
Disiplin
(Tidak
diberikan
TKD)
PERGUB 193/2015
Hukdis tingkat ringan :
a. Teguran lisan :3 bulan
b. Teguran tertulis :6 bulan
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 9
bulan
Hukdis tingkat sedang
a. Penundaan kenaikan gaji : 12 bln
b. Penundaan kenaikan pangkat : 15 bln
c. Penurunan pangkat selama 1 thn : 18 bln
Hukdis tingkat berat :
a. Penurunan pangkat selama 3 thn : 24 bln
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan : 30 bulan
c. Pembebasan dari jabatan :36 bulan
PERGUB
108/2016
1 bulan
2 bulan
3bulan
6 bulan
12 bulan
18 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
PERIHAL
PERGUB 108 / 2016
15.
(Tidak diberikan
TKD)
Pejabat Pimpinan Tinggi/Administrator,
pengawas, pelaksana, fungsional, CPNS yang
prestasi kerja efektinya kurang dari 50 persen
dalam satu bulan tidak diberikan TKD pada
bulan yang bersangkutan
16.
Pengurangan TKD
Atasan langsung yang tidak melakukan validasi
aktivitas kerja selama satu bulan terhadap
bawahannya satu orang dan/lebih dilakukan
pemotongan TKD sebesar 40%
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
17.
PERIHAL
Pemutusan TKD
untuk sementara
waktu
PERUBAHAN
PERGUB 108 / 2016
1. PNS yang diberhentikan dari jabatan karena
pelanggaran integritas berdasarkan berita acara
BAPERJAKAT, tidak diberikan TKD sementara
waktu sampai dengan terbitnya keputusan
penjatuhan hukuman disiplin atau PNS dinyatakan
melanggar integritas berdasarkan LHP Inspektorat
2. Masa waktu pemutusan TKD sementara waktu
akan menjadi pengurang pemutusan TKD sesuai
dengan keputusan penjatuhan hukuman disiplin
3. Apabila tidak terbukti melakukan pelanggaran
integritas maka pemutusan TKD untuk sementara
waktu akan dibayarkan (dipulihkan) sesuai dengan
nilai prestasi kerja
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
Pemutusan TKD
untuk sementara
waktu
PERUBAHAN
PERGUB 108 / 2016
4. Pelanggaran integeritas sebagai berikut :
- Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan atau meminjamkan barangbarang-barang, dokumen atau surat berharga
milik daerah secara tidak sah
- Menyalahgunakan wewenang untuk
mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain
- Menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain
-Memberi atau menyanggupi akan memberikan
sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan
- Menerima hadiah atau suatu pemberian apa
saja dari siapa pun juga yang berhubungan
dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
(Prestasi Kerja x Nilai Jabatan x Nilai Poin) - (Kewajiban + Potongan yang sah)
Keterangan :
Prestasi kerja bagi PNS yang menduduki Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas, Jabatan yang disetarakan Jabatan Administrator/Pengawas,
Jabatan Pelaksana , Jabatan Fungsional dan Calon PNS adalah Persentase
hasil akumulasi penilaian aktivitas kerja, perilaku kerja dan capaian serapan
anggaran SKPD.
Prestasi kerja bagi PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi adalah
Persentase hasil akumulasi penilaian KPI, Tindak Lanjut Arahan Gubernur,
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dan capaian serapan anggaran SKPD.
Nilai Jabatan adalah Nilai sesuai peringkat jabatan
Nilai Poin adalah Besaran Rupiah yang digunakan sebagai faktor pengali nilai
jabatan.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Pejabat Pimpinan Tinggi membuat KPI
sebanyak tiga komponen
2. KPI mendapat persetujuan Bapak Gubernur
3. Komponen KPI Wakil Kepala SKPD,SEKO,
SEKAB sama dengan komponen KPI kepala
SKPD yang menjadi atasannya
4. Komponen KPI ASDEP Gubernur sama dengan
Komponen KPI Deputi Gubenur
5. Bappeda Mengkoordinasikan penyusunan KPI
Jabatan
: Kepala SKPD/UKPD
SKPD /UKPD
: BPTSP
Tahun 2016
KPI
Sumber Data
Cara Menghitung
Bulan
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1.Penginputan KPI dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya dengan
disertakan bukti terkait
2.Validasi capaian KPI dilakukan paling lambat tanggal 8
bulan berikutnya oleh :
a. Gubernur terhadap capaian KPI Sekretaris Daerah,
Deputi Gubernur, Inspektur
b. Sekretaris Daerah terhadap capaian KPI Asisten
Sekda, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD
c. Deputi Gubernur terhadap capaian KPI Asisten
Deputi Gubernur
d. Asisten Sekretaris Daerah terhadap capaian KPI
kepala SKPD/UKPD
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Tindak lanjut arahan Gubernur merupakan
tindak lanjut atas penugasan lisan dan/atau
tulisan yang tercatat di Bappeda
2. Penginputan Tindak lanjut arahangubernur
dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya
dengan disertakan bukti terkait
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
3.Validasi capaian tindak lanjut arahan Gubernur
dilakukan paling lambat tanggal 8 bulan berikutnya
oleh :
a. Gubernur terhadap capaian TL yang ditujukan
kepada Sekretaris Daerah, Deputi Gubernur,
Inspektur
b. Sekretaris Daerah terhadap capaian TL yang
ditujukan kepada Asisten Sekda, Kepala
Bappeda, Kepala BPKAD
c. Deputi Gubernur terhadap capaian TL yang
ditujukan kepada Asisten Deputi Gubernur
d. Asisten Sekretaris Daerah terhadap capaian TL
yang ditujukan kepala SKPD/UKPD
21
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1.Tindak lanjut aduan masyarakat merupakan
tindak lanjut aduan yang tercatat pada Sistem
Pengaduan UPT Jakarta Smart City
2.Penginputan Tindak lanjut aduan masyarakat
dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya
3.Validasi capaian tindak lanjut arahan
Gubernur dilakukan paling lambat tanggal 8
bulan berikutnya oleh UPT Jakarta Smart City
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Input aktivitas paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya
2. validasi aktivitas paling lambat tanggal 8 bulan
berikutnya
3. Review perilaku paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya
4. Absensi paling lambat tanggal 8 bulan
berikutnya
5. Serapan anggaran paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya dan khusus bulan Desember
dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
Apabila pegawai tidak melakukan input
aktivitas, Perilaku dan Validasi, Absensi, dan
Serapan pada tanggal yang telah ditentukan,
maka tidak dapat dilakukan penginputan
susulan kecuali terjadi kegagalan/gangguan
sistem ekinerja
Terhadap kejadian tidak masuk dan terlambat dikurangi waktu efektif
dan dilarang menginput aktivitas
No
Jenis Pengurang
Pengurang
(menit)
Penambah
(menit)
1.
Alpa
600
-
2.
izin
300
-
3.
Sakit (1-2 hari)
300/hari
-
4.
Sakit > 2 hari
240/hari
60 /hari
5.
Cuti Alasan Penting (1-5 hari)
-
300
6.
Cuti Alasan Penting >5 hari
300/hari
-
7.
Cuti Persalinan pertama dan
kedua sejak CPNS
150
150
8.
Izin setengah hari
150
150
9.
Terlambat/cepat pulang
Jumlah menit
terlambat/cepat
pulang
PNS/CPNS yang mendapat penugasan diberikan
nilai waktu efektif setiap hari 300 menit dan
dilarang meninput aktivitas :
1. Menjadi Petugas haji
2. Mengikuti Diklat
3. Perjalanan dinas sesuai ketentuan
4. Cuti tahunan
5. Cuti alasan penting < 6 hari
Ketidakhadiran guru dilakukan pengurangan
TKD berikut :
No
Jenis pengurang
Pengurang
1.
apla
5%
2.
izin
2.5%
3.
Sakit (1-2 hari)
1%
4.
Sakit > 2 hari
2%
5.
Cuti Alasan Penting > 6hari
2.5%
6.
Terlambat / cepat pulang / izin kurang dari 1
hari (N)
N
x 2.5%
450 menit
7
Cuti Persalinan pertama dan kedua sejak CPNS
50% secara
proporsional
SKPD wajib melakukan pengendalian kehadiran
melalui :
1.
2.
3.
4.
5.
Menyediakan perangkat absensi yang berfungsi secara
online dan real time
Memeriksa dan memastikan pegawai telah melaksanakan
presensi setiap hari
PNS/CPNS yang tidak hadir dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah
Khusus untuk untuk sakit > 2 hari dibuktikan dengan surat
keterangan dokter dan apabila surat keterangan tersebut
palsu maka dijatuhi hukuman disiplin pernyataan tidak
puas secara tertulis
Terhadap PNS/CPNS yang ditugaskan ke luar kantor, boleh
tidak melakukan presensi namun dibuktikan dengan surat
penugasan/disposisi dari Kepala SKPD/UKPD atau atasan
langsung
1. Pembayaran TKD dilakukan satu tahap yakni
Paling lambat tanggal 26 pada bulan berikutnya
2. Pembayaran Kekurangan/Kelebihan TKD
Hanya dapat dilakukan apabila terjadi
kegagalan/gangguan sistem ekinerja dan
kesalahan data pegawai atau faktor lain yang tidak
dapat dihindari
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Kepala SKPD/UKPD melalui pejabat pengelola kepegawaian dan pengelola keuangan
pada SKPD/UKPD wajib memeriksa dan melaporkan kepada BKD dan tembusan
kepada Diskominfomas apabila dalam penerbitan listing TKD terdapat kesalahan
data khusus terhadap PNS/Calon PNS yang menerima TKD dengan status
kepegawaian pada bulan perhitungan prestasi kerja sebagai berikut :
mengajukan pensiun berdasarkan Batas Usia Pensiun;
mengajukan pensiun berdasarkan permintaan sendiri;
melaksanakan tugas belajar;
menjalani pemutusan TKD akibat pejatuhan hukuman disiplin; dan
meninggal dunia
2. SKPD/UKPD menunda pembayaran TKD khusus terhadap PNS/Calon PNS dengan
status kepegawaian sebagaimana dimaksud angka 1 sampai dengan dilakukan
perbaikan data oleh BKD dan Diskominfomas berdasarkan usulan SKPD/UKPD.
1.
Saksi pemotongan TKD atas pelanggaran
disiplin yang telah dilakukan pemeriksaan
sebelum Pergub No. 108 Tahun 2016
diundangkan berlaku ketentuan Pergub No.
108 Tahun 2016
2.
Jenis Aktivitas TKD tetap mengacu pada
Pergub No. 217 tahun 2015 dan Pergub No.
247 Tahun 2015
KINERJA INDIVIDU
Sosialisasi Pokok-pokok Pergub TKD
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
DASAR HUKUM
1.
PERGUB No. 108 Tahun 2016 tentang
Tunjangan Kinerja Daerah (berlaku
mulai bulan Mei 2016)
2.
PERGUB No. 217 Tahun 2015 tentang
Jenis Aktivitas Tunjangan Kinerja
Daerah
3.
PERGUB No. 247 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas PERGUB No. 217 Tahun
2015 tentang Jenis Aktivitas TKD
TUJUAN PEMBERIAN TKD
MENINGKATKAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kualitas pelayanan masyarakat
Disiplin PNS dan CPNS
Kinerja PNS dan CPNS
Keadilan dan kesejahteraan PNS dan CPNS
Integritas PNS dan CPNS
Tertib administrasi keuangan daerah
PNS DAN CPNS YG TDK DIBERIKAN
TKD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mengambil Masa Persiapan Pensiun
Penerima uang tunggu
Pegawai titipan
Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti besar
Cuti Persalinan ke 3 dan seterusnya sejak
menjadi Calon PNS
Diberhentikan sementara
Tugas Belajar
Tersangka, terdakwa dan ditahan
Terpidana
PNS DAN CPNS YG TDK DIBERIKAN
TKD
11. PNS dan CPNS yg sedang cuti persalinan
anak pertama dan kedua sejak menjadi
CPNS diberikan TKD 50 %
12. Cuti sakit lebih dari 2 hari s.d 3 bulan
diberikan TKD 20 %
13. Diperbantukan di luar Pemerintah Daerah
kecuali : BKSP Jabotabekjur, Bazis, LBIQ,
LPTQ
14. PNS dan CPNS DPP
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
PERUBAHAN
PERGUB 193/2015
PERGUB 108 / 2016
1.
Nilai per point
RSKD/RSUD : 7.000
Non RSUD : 18.000
RSKD
: 12.000
RSUD PS. MINGGU: 18.000
RSUD Lainnya
:
9.000
Non RSUD
: 18.000
2.
Bobot Penilaian
Prestasi kerja
1. Jabatan Pimp. Tinggi
a. Aktivitas 80%
b. Anggaran 20%
1. Jabatan Pimp. Tinggi
a. KPI 60%
b. TL arahan gubernur 10%
c. TL aduan 10%
d. Anggaran 20%
2. Jabatan Adm dan
Fungsional :
a. Aktivitas 75%
b. Perilaku
15%
c. Anggaran 10%
3.
Pembayaran
Pembayaran dengan
dua tahap
2. Jabatan Administrasi dan
Fungsional :
a. Aktivitas 70%
b. Perilaku
10%
c. Anggaran 20%
Pembayaran satu tahap yakni
paling lambat tanggal 26
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
4.
PERIHAL
Perhitungan
KPI
PERGUB 108 / 2016
Capaian KPI 1 + Capaian KPI 2 + Capaian KPI 3
3
Capaian komponen KPI
a. Realisasi KPI
x 100
Target KPI
b. Jika target KPI adalah 0 :
Exponen (-50% x realisasi KPI)
5.
6.
Perhitungan TL
Arahan Bapak
Gubernur
Perhitungan TL
Aduan
Masyarakat
Jumlah TL arahan Gubernur yang selesai tepat waktu
Jumlah TL arahan Gubernur yang seharusnya selesai pada bulan
tersebut
Jumlah TL Aduan Masyarakat yang selesai tepat waktu
Jumlah TL Aduan Masyarakat yang seharusnya selesai pada bulan
tersebut
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
PERUBAHAN
PERGUB 108 /2016
7.
Serapan
Anggaran
Jumlah Penyerapan satu bulan
SPS bulan tersebut
Serapan Perkiraan Sendiri (SPS) adalah perkiraan yang
dihitung sendiri oleh SKPD/UKPD berkaitan dengan
target penyerapan anggaran pada bulan tertentu.
8.
Alokasi
remunerasi bagi
RSUD/RSKD
Alokasi remunerasi dari pendapatan RSUD/RSKD yang
menerapkan PPK-BLUD dan menerapkan remunerasi
adalah paling banyak 45%
9.
Maksimal TKD
dan remunerasi
bagi pejabat
struktural
RSUD/RSKD
Jumlah akumulasi TKD dan remunerasi bagi pejabat
struktural pada RSUD/RSKD yang menerapkan PPK BLUD
dan menerapkan remunerasi adalah paling besar 120%
dari besaran TKD sesuai peringkat jabatan dan nilai
jabatan per poin Rp. 18.000,Exp.Dir RSUD : TKD (2775)
=24.975.000 49.950.000 59.940.000
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
PERIHAL
PERGUB 108 / 2016
10
Perhitungan
Aktivitas
Minimal [Capaian Waktu Efektif, Batas Maksimal Waktu Efektif]
Jumlah Waktu Efektif Bulan Tersebut
Keterangan :
a. Jika Capaian Waktu Efektif lebih kecil dari Batas Maksimal Waktu
Efektif maka
Nilai Aktivitas Kerja = Capaian Waktu Efektif / Jumlah Waktu
Efektif Bulan Tersebut 5000/6000
b. Jika Capaian Waktu Efektif lebih besar atau sama dengan Batas
Maksimal Waktu Efektif maka
Nilai Aktivitas Kerja = Batas Maksimal Waktu Efektif / Jumlah
Waktu Efektif Bulan Tersebut 6000/6000
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
11
PERIHAL
Perhitungan
Aktivitas
PERGUB 108 / 2016
Capaian Waktu Efektif = ∑ ( Waktu Efektif x Volume)
Batas Maksimal Waktu Efektif = (Hari Kerja Efektif x Menit
Kerja Efektif) – Pengurang Absensi
Jumlah Waktu Efektif Bulan Tersebut = Hari Kerja Efektif x
Menit Kerja Efektif
Keterangan :
1. Waktu Efektif adalah jangka waktu tiap-tiap Aktivitas
Kerja sesuai Peraturan Gubernur tentang Jenis Aktivitas
Tunjangan Kinerja Daerah.
2. Volume adalah frekuensi pelaksanaan tiap-tiap Aktivitas
kerja.
3. Hari Kerja Efektif adalah hari kerja dalam 1 (satu) bulan.
4. Menit Kerja Efektif dihitung selama 300 menit/hari.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
12
PERIHAL
Serapan
Perkiraan
Sendiri
PERGUB 108 / 2016
1. SPS merupakan target kebutuhan anggaran SKPD/UKPD
2. Setiap SKPD/UKPD yang memiliki DPA wajib menghitung,
menginput dan bertanggung jawab terhadap SPS
anggaran termasuk apabila dalam perubahan APBD
terjadi perubahan DPA maka SKPD wajib menghitung,
menginput dan bertanggung jawab terhadap SPS paling
lambat 1 minggu setelah penetapan DPA perubahan
3. SKPD/UKPD yang mempunyai DPA wajib menghitung,
menginput, dan bertanggung jawab terhadap realisasi
anggaran setiap bulan
13
Perilaku
Review Perilaku dilakukan oleh atasan langsung terhadap
perilaku bawahan dengan menjawab pertanyaan terkait
orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin,
kerjasama dan kepemimpinan
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
14
PERIHAL
Hukuman
Disiplin
(Tidak
diberikan
TKD)
PERGUB 193/2015
Hukdis tingkat ringan :
a. Teguran lisan :3 bulan
b. Teguran tertulis :6 bulan
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 9
bulan
Hukdis tingkat sedang
a. Penundaan kenaikan gaji : 12 bln
b. Penundaan kenaikan pangkat : 15 bln
c. Penurunan pangkat selama 1 thn : 18 bln
Hukdis tingkat berat :
a. Penurunan pangkat selama 3 thn : 24 bln
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan : 30 bulan
c. Pembebasan dari jabatan :36 bulan
PERGUB
108/2016
1 bulan
2 bulan
3bulan
6 bulan
12 bulan
18 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
PERUBAHAN
NO
PERIHAL
PERGUB 108 / 2016
15.
(Tidak diberikan
TKD)
Pejabat Pimpinan Tinggi/Administrator,
pengawas, pelaksana, fungsional, CPNS yang
prestasi kerja efektinya kurang dari 50 persen
dalam satu bulan tidak diberikan TKD pada
bulan yang bersangkutan
16.
Pengurangan TKD
Atasan langsung yang tidak melakukan validasi
aktivitas kerja selama satu bulan terhadap
bawahannya satu orang dan/lebih dilakukan
pemotongan TKD sebesar 40%
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
17.
PERIHAL
Pemutusan TKD
untuk sementara
waktu
PERUBAHAN
PERGUB 108 / 2016
1. PNS yang diberhentikan dari jabatan karena
pelanggaran integritas berdasarkan berita acara
BAPERJAKAT, tidak diberikan TKD sementara
waktu sampai dengan terbitnya keputusan
penjatuhan hukuman disiplin atau PNS dinyatakan
melanggar integritas berdasarkan LHP Inspektorat
2. Masa waktu pemutusan TKD sementara waktu
akan menjadi pengurang pemutusan TKD sesuai
dengan keputusan penjatuhan hukuman disiplin
3. Apabila tidak terbukti melakukan pelanggaran
integritas maka pemutusan TKD untuk sementara
waktu akan dibayarkan (dipulihkan) sesuai dengan
nilai prestasi kerja
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
NO
PERIHAL
Pemutusan TKD
untuk sementara
waktu
PERUBAHAN
PERGUB 108 / 2016
4. Pelanggaran integeritas sebagai berikut :
- Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan atau meminjamkan barangbarang-barang, dokumen atau surat berharga
milik daerah secara tidak sah
- Menyalahgunakan wewenang untuk
mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain
- Menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain
-Memberi atau menyanggupi akan memberikan
sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan
- Menerima hadiah atau suatu pemberian apa
saja dari siapa pun juga yang berhubungan
dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
(Prestasi Kerja x Nilai Jabatan x Nilai Poin) - (Kewajiban + Potongan yang sah)
Keterangan :
Prestasi kerja bagi PNS yang menduduki Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas, Jabatan yang disetarakan Jabatan Administrator/Pengawas,
Jabatan Pelaksana , Jabatan Fungsional dan Calon PNS adalah Persentase
hasil akumulasi penilaian aktivitas kerja, perilaku kerja dan capaian serapan
anggaran SKPD.
Prestasi kerja bagi PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi adalah
Persentase hasil akumulasi penilaian KPI, Tindak Lanjut Arahan Gubernur,
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dan capaian serapan anggaran SKPD.
Nilai Jabatan adalah Nilai sesuai peringkat jabatan
Nilai Poin adalah Besaran Rupiah yang digunakan sebagai faktor pengali nilai
jabatan.
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Pejabat Pimpinan Tinggi membuat KPI
sebanyak tiga komponen
2. KPI mendapat persetujuan Bapak Gubernur
3. Komponen KPI Wakil Kepala SKPD,SEKO,
SEKAB sama dengan komponen KPI kepala
SKPD yang menjadi atasannya
4. Komponen KPI ASDEP Gubernur sama dengan
Komponen KPI Deputi Gubenur
5. Bappeda Mengkoordinasikan penyusunan KPI
Jabatan
: Kepala SKPD/UKPD
SKPD /UKPD
: BPTSP
Tahun 2016
KPI
Sumber Data
Cara Menghitung
Bulan
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1.Penginputan KPI dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya dengan
disertakan bukti terkait
2.Validasi capaian KPI dilakukan paling lambat tanggal 8
bulan berikutnya oleh :
a. Gubernur terhadap capaian KPI Sekretaris Daerah,
Deputi Gubernur, Inspektur
b. Sekretaris Daerah terhadap capaian KPI Asisten
Sekda, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD
c. Deputi Gubernur terhadap capaian KPI Asisten
Deputi Gubernur
d. Asisten Sekretaris Daerah terhadap capaian KPI
kepala SKPD/UKPD
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Tindak lanjut arahan Gubernur merupakan
tindak lanjut atas penugasan lisan dan/atau
tulisan yang tercatat di Bappeda
2. Penginputan Tindak lanjut arahangubernur
dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya
dengan disertakan bukti terkait
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
3.Validasi capaian tindak lanjut arahan Gubernur
dilakukan paling lambat tanggal 8 bulan berikutnya
oleh :
a. Gubernur terhadap capaian TL yang ditujukan
kepada Sekretaris Daerah, Deputi Gubernur,
Inspektur
b. Sekretaris Daerah terhadap capaian TL yang
ditujukan kepada Asisten Sekda, Kepala
Bappeda, Kepala BPKAD
c. Deputi Gubernur terhadap capaian TL yang
ditujukan kepada Asisten Deputi Gubernur
d. Asisten Sekretaris Daerah terhadap capaian TL
yang ditujukan kepala SKPD/UKPD
21
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1.Tindak lanjut aduan masyarakat merupakan
tindak lanjut aduan yang tercatat pada Sistem
Pengaduan UPT Jakarta Smart City
2.Penginputan Tindak lanjut aduan masyarakat
dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
paling lambat tanggal 5 bulan berikut nya
3.Validasi capaian tindak lanjut arahan
Gubernur dilakukan paling lambat tanggal 8
bulan berikutnya oleh UPT Jakarta Smart City
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Input aktivitas paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya
2. validasi aktivitas paling lambat tanggal 8 bulan
berikutnya
3. Review perilaku paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya
4. Absensi paling lambat tanggal 8 bulan
berikutnya
5. Serapan anggaran paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya dan khusus bulan Desember
dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
Apabila pegawai tidak melakukan input
aktivitas, Perilaku dan Validasi, Absensi, dan
Serapan pada tanggal yang telah ditentukan,
maka tidak dapat dilakukan penginputan
susulan kecuali terjadi kegagalan/gangguan
sistem ekinerja
Terhadap kejadian tidak masuk dan terlambat dikurangi waktu efektif
dan dilarang menginput aktivitas
No
Jenis Pengurang
Pengurang
(menit)
Penambah
(menit)
1.
Alpa
600
-
2.
izin
300
-
3.
Sakit (1-2 hari)
300/hari
-
4.
Sakit > 2 hari
240/hari
60 /hari
5.
Cuti Alasan Penting (1-5 hari)
-
300
6.
Cuti Alasan Penting >5 hari
300/hari
-
7.
Cuti Persalinan pertama dan
kedua sejak CPNS
150
150
8.
Izin setengah hari
150
150
9.
Terlambat/cepat pulang
Jumlah menit
terlambat/cepat
pulang
PNS/CPNS yang mendapat penugasan diberikan
nilai waktu efektif setiap hari 300 menit dan
dilarang meninput aktivitas :
1. Menjadi Petugas haji
2. Mengikuti Diklat
3. Perjalanan dinas sesuai ketentuan
4. Cuti tahunan
5. Cuti alasan penting < 6 hari
Ketidakhadiran guru dilakukan pengurangan
TKD berikut :
No
Jenis pengurang
Pengurang
1.
apla
5%
2.
izin
2.5%
3.
Sakit (1-2 hari)
1%
4.
Sakit > 2 hari
2%
5.
Cuti Alasan Penting > 6hari
2.5%
6.
Terlambat / cepat pulang / izin kurang dari 1
hari (N)
N
x 2.5%
450 menit
7
Cuti Persalinan pertama dan kedua sejak CPNS
50% secara
proporsional
SKPD wajib melakukan pengendalian kehadiran
melalui :
1.
2.
3.
4.
5.
Menyediakan perangkat absensi yang berfungsi secara
online dan real time
Memeriksa dan memastikan pegawai telah melaksanakan
presensi setiap hari
PNS/CPNS yang tidak hadir dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah
Khusus untuk untuk sakit > 2 hari dibuktikan dengan surat
keterangan dokter dan apabila surat keterangan tersebut
palsu maka dijatuhi hukuman disiplin pernyataan tidak
puas secara tertulis
Terhadap PNS/CPNS yang ditugaskan ke luar kantor, boleh
tidak melakukan presensi namun dibuktikan dengan surat
penugasan/disposisi dari Kepala SKPD/UKPD atau atasan
langsung
1. Pembayaran TKD dilakukan satu tahap yakni
Paling lambat tanggal 26 pada bulan berikutnya
2. Pembayaran Kekurangan/Kelebihan TKD
Hanya dapat dilakukan apabila terjadi
kegagalan/gangguan sistem ekinerja dan
kesalahan data pegawai atau faktor lain yang tidak
dapat dihindari
POKOK- POKOK PERGUB 108/2016
1. Kepala SKPD/UKPD melalui pejabat pengelola kepegawaian dan pengelola keuangan
pada SKPD/UKPD wajib memeriksa dan melaporkan kepada BKD dan tembusan
kepada Diskominfomas apabila dalam penerbitan listing TKD terdapat kesalahan
data khusus terhadap PNS/Calon PNS yang menerima TKD dengan status
kepegawaian pada bulan perhitungan prestasi kerja sebagai berikut :
mengajukan pensiun berdasarkan Batas Usia Pensiun;
mengajukan pensiun berdasarkan permintaan sendiri;
melaksanakan tugas belajar;
menjalani pemutusan TKD akibat pejatuhan hukuman disiplin; dan
meninggal dunia
2. SKPD/UKPD menunda pembayaran TKD khusus terhadap PNS/Calon PNS dengan
status kepegawaian sebagaimana dimaksud angka 1 sampai dengan dilakukan
perbaikan data oleh BKD dan Diskominfomas berdasarkan usulan SKPD/UKPD.
1.
Saksi pemotongan TKD atas pelanggaran
disiplin yang telah dilakukan pemeriksaan
sebelum Pergub No. 108 Tahun 2016
diundangkan berlaku ketentuan Pergub No.
108 Tahun 2016
2.
Jenis Aktivitas TKD tetap mengacu pada
Pergub No. 217 tahun 2015 dan Pergub No.
247 Tahun 2015
KINERJA INDIVIDU