Bahan Presentasi LIPI Cibinong, 12 Nov 2015
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
͞SEMINAR NASIONAL TECHNOPRENEUR DAN
ALIH TEKNOLOGI NASIONAL 2015͟
LIPI Cibinong, 12 November 2015
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan
Daya Saing Koperasi dan UKM
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
RESPON TERHADAP PERLAMBATAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Penerbitan Beberapa Paket Kebijakan;
Diversifikasi su ber pereko o ia
berbasiskan kreativitas dan inovasi.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SERIES PAKET KEBIJAKAN :
Komprehensif dan Holistik
Mengembangkan Ekonomi Makro yang Kondusif melalui stabilisasi fiskal dan moneter (termasuk
pengendalian inflasi), percepatan belanja, penguatan neraca pembayaran.
Menggerakkan ekonomi Nasional (sektor riil) dengan mendorong daya saing Industri Nasional
(Deregulasi, Debirokratisasi, Kepastian hukum, dan Insentif), mempercepat Proyek Strategis
Nasional, meningkatkan Investasi di Sektor Properti, percepatan Pencairan Dana Desa dan
Memperluas kesempatan berusaha.
Melindungi Masyarakat Berpendapatan Rendah dan Jaminan Sosial dengan melakukan Stabilisasi
Harga Pangan, dan Peningkatan kesejahteraan masyarakat (jaminan peningkatan pengupahan,
perumahan murah, kartu pintar, kartu sehat dsb).
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
EKONOMI KREATIF:
Ekonomi Berkelanjutan dan Inklusif
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Target Pengembangan Ekonomi Kreatif
(RPJMN 2015 - 2019)
Buku I RPJMN
No
Sasaran
1
Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif
2
Tenaga Kerja (juta orang)
3
Kontribusi Ekspor/Devisa Bruto
Baseline 2014
Target 2019
7,1%
12%
12
13
5,8%
10%
Sumber: Buku I RPJMN 2015 – 2019
Untuk mencapai target pengembangan ekonomi kreatif tahun 2019 diperlukan dukungan lintas sektor
(Kementerian/Lembaga) serta lintas wilayah, sehingga program/kegiatan yang dilakukan sinergis dan efektif.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1
• Ketersediaan Sumber Daya Manusia kreatif yang
profesional dan kompetitif
2
• Ketersediaan bahan baku yang berkualitas,
beragam, dan kompetitif
3
• Pengembangan industri yang berdaya saing,
tumbuh, dan beragam
4
• Ketersediaan pembiayaan yang sesuai, mudah
diakses, dan kompetitif
5
6
7
Isu Strategis Pengembangan Ekonomi
Kreatif
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
• Perluasan pasar bagi karya, usaha, orang kreatif
• Ketersediaan infrastruktur dan teknologi
• Kelembagaan dan iklim usaha yang kondusif
Sumber: RPJP Ekonomi Kreatif
Hasil pemetaan daya saing industri kreatif yang disusun Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2014 sebagaimana disajikan
dala doku e Eko o i Kreatif: Kekuata Baru I do esia Me uju 2025 ,
menempatkan aspek pembiayaan sebagai dimensi daya saing industri
kreatif dengan skor yang paling rendah dibandingkan dengan enam dimensi
lainnya.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
UKM :
Potensi dan Tantangan
Tantangan
UKM
Masalah
Pembiayaan : resiko
usaha dan intagible
aset
2% UKM :
Jaringan Global,
98% : Jaringan
Domestik
Segmen Industri yang
tahan terhadap Krisis
Ekonomi
Minimnya
Aspek
Manajerial dan
Pengembangan
Produk
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI UKM MENGHADAPI MEA
Mengupayakan wirausaha mikro dapat naik kelas
menjadi usaha kecil dan menengah, sehingga dapat
bersaing dalam perdagangan global;
Mendorong agar wirausaha yang saat ini sudah
tergolong kecil, menengah dan besar dapat
memperoleh manfaat positif dalam rantai produksi
dan pemasaran global, MEA pada khususnya.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PENUMBUHKEMBANGAN
TECHNOPRENEURSHIP
SINERGI
TERENCANA
Peningkatan
kapasitas dan
keterampilan
UKM
Alih teknologi
dan informasi
Dukungan kebijakan
(Izin, Expor-Impor,
Sertifikasi)
KONSISTEN
TERSTRUKTUR
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
ENTREPRENEURSHIP
Dedicated
The Enabler
The Producer
The Opportunist
The Advocate
Resource
Authority
Ad Hoc
Diffused
Organizational
Ownership
Focused
Source : MIT Sloan
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
͞SEMINAR NASIONAL TECHNOPRENEUR DAN
ALIH TEKNOLOGI NASIONAL 2015͟
LIPI Cibinong, 12 November 2015
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan
Daya Saing Koperasi dan UKM
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
RESPON TERHADAP PERLAMBATAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Penerbitan Beberapa Paket Kebijakan;
Diversifikasi su ber pereko o ia
berbasiskan kreativitas dan inovasi.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SERIES PAKET KEBIJAKAN :
Komprehensif dan Holistik
Mengembangkan Ekonomi Makro yang Kondusif melalui stabilisasi fiskal dan moneter (termasuk
pengendalian inflasi), percepatan belanja, penguatan neraca pembayaran.
Menggerakkan ekonomi Nasional (sektor riil) dengan mendorong daya saing Industri Nasional
(Deregulasi, Debirokratisasi, Kepastian hukum, dan Insentif), mempercepat Proyek Strategis
Nasional, meningkatkan Investasi di Sektor Properti, percepatan Pencairan Dana Desa dan
Memperluas kesempatan berusaha.
Melindungi Masyarakat Berpendapatan Rendah dan Jaminan Sosial dengan melakukan Stabilisasi
Harga Pangan, dan Peningkatan kesejahteraan masyarakat (jaminan peningkatan pengupahan,
perumahan murah, kartu pintar, kartu sehat dsb).
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
EKONOMI KREATIF:
Ekonomi Berkelanjutan dan Inklusif
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Target Pengembangan Ekonomi Kreatif
(RPJMN 2015 - 2019)
Buku I RPJMN
No
Sasaran
1
Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif
2
Tenaga Kerja (juta orang)
3
Kontribusi Ekspor/Devisa Bruto
Baseline 2014
Target 2019
7,1%
12%
12
13
5,8%
10%
Sumber: Buku I RPJMN 2015 – 2019
Untuk mencapai target pengembangan ekonomi kreatif tahun 2019 diperlukan dukungan lintas sektor
(Kementerian/Lembaga) serta lintas wilayah, sehingga program/kegiatan yang dilakukan sinergis dan efektif.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1
• Ketersediaan Sumber Daya Manusia kreatif yang
profesional dan kompetitif
2
• Ketersediaan bahan baku yang berkualitas,
beragam, dan kompetitif
3
• Pengembangan industri yang berdaya saing,
tumbuh, dan beragam
4
• Ketersediaan pembiayaan yang sesuai, mudah
diakses, dan kompetitif
5
6
7
Isu Strategis Pengembangan Ekonomi
Kreatif
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
• Perluasan pasar bagi karya, usaha, orang kreatif
• Ketersediaan infrastruktur dan teknologi
• Kelembagaan dan iklim usaha yang kondusif
Sumber: RPJP Ekonomi Kreatif
Hasil pemetaan daya saing industri kreatif yang disusun Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2014 sebagaimana disajikan
dala doku e Eko o i Kreatif: Kekuata Baru I do esia Me uju 2025 ,
menempatkan aspek pembiayaan sebagai dimensi daya saing industri
kreatif dengan skor yang paling rendah dibandingkan dengan enam dimensi
lainnya.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
UKM :
Potensi dan Tantangan
Tantangan
UKM
Masalah
Pembiayaan : resiko
usaha dan intagible
aset
2% UKM :
Jaringan Global,
98% : Jaringan
Domestik
Segmen Industri yang
tahan terhadap Krisis
Ekonomi
Minimnya
Aspek
Manajerial dan
Pengembangan
Produk
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI UKM MENGHADAPI MEA
Mengupayakan wirausaha mikro dapat naik kelas
menjadi usaha kecil dan menengah, sehingga dapat
bersaing dalam perdagangan global;
Mendorong agar wirausaha yang saat ini sudah
tergolong kecil, menengah dan besar dapat
memperoleh manfaat positif dalam rantai produksi
dan pemasaran global, MEA pada khususnya.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PENUMBUHKEMBANGAN
TECHNOPRENEURSHIP
SINERGI
TERENCANA
Peningkatan
kapasitas dan
keterampilan
UKM
Alih teknologi
dan informasi
Dukungan kebijakan
(Izin, Expor-Impor,
Sertifikasi)
KONSISTEN
TERSTRUKTUR
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
ENTREPRENEURSHIP
Dedicated
The Enabler
The Producer
The Opportunist
The Advocate
Resource
Authority
Ad Hoc
Diffused
Organizational
Ownership
Focused
Source : MIT Sloan
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH