111711 AKJ 2010 02 11 Manuskrip Sejarah Wali Sudah Hancur

MANUSKRIP SEJARAH WALI SUDAH HANCUR
Yogyakarta
Narasi:
Kantor Balai Bahasa Yogyakarta yang berlokasi di kawasan Kotabaru
Yogyakarta/ memiliki sekitar 120 manuskrip kuno/ antara lain terdiri atas
babad/ roman sejarah/ silsilah raja-raja/ bahkan ada cerita tentang nabi-nabi
yang terdapat dalam serat Ambyo// Sebagian manuskrip itu sudah
dialihaksarakan/ bahkan sudah diterjemahkan// Namun/ menurut penuturan
Drs Slamet Riyadi, APU/ Koordinator Fungsional Balai Bahasa/ ada satu
manuskrip yang sudah hancur dan tidak lagi bisa dibaca// Manuskrip yang
ditulis abad 17 itu berisi sejarah para wali dan raja-raja//

Statement: Drs Slamet
(………………………………)
Sementara itu/ Drs Tirto Suwondo M.Hum/ Kepala Balai Bahasa Yogyakarta
menjelaskan/ lembaga yang dipimpinnya semula hanya khusus untuk peneliti
bahasa dan sastra// Tapi dalam perjalanannya menjadi perpustakaan umum/
dan banyak diminati berbagai kalangan//
Tim APA KABAR JOGJA RBTV melaporkan//

News reader : MANUSKRIP SEJARAH WALI SUDAH HANCUR

sekitar 120 manuskrip kuno/ antara lain terdiri atas babad/ roman sejarah/
silsilah raja-raja/ bahkan ada cerita tentang nabi-nabi yang terdapat dalam
serat Ambyo / berada di Kantor Balai Bahasa Yogyakarta // menurut
penuturan Drs Slamet Riyadi, APU/ Koordinator Fungsional Balai Bahasa/ ada
satu manuskrip yang sudah hancur dan tidak lagi bisa dibaca// Manuskrip
yang ditulis abad 17 itu berisi sejarah para wali dan raja-raja//

Sebagai bentuk keprihatinan bangsa, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DIY ,
Drs Gandung Pardiman, MM / mengajak peserta senam yang memenuhi alunalun untuk bersama-sama mengidungkan lagu ‘Ibu Pertiwi yang sedang
berduka, lantaran berbagai krisis yang sampai saat ini masih dialami anak
bangsa.
Dalam kesempatan memperingati hari lahir Pancasila ini/ kawulo Mataram
Maneges Sultan// Bentuknya adalah hasil angket bahwa sebagian besar
rakyat Jogjakarta mendambakan segera ada kepastian kapan duet Sri Sultan
HB X dan Paku Alam IX ditetapkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
DIY.
Menurut Ketua Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, dari satu juta lima ratus
ribu angket yang disebarkan ke seluruh wilayah di provinsi DIY, hanya 0,59
persen yang tidak setuju penetapan dan 2,55 persen abstain. Ini artinya


sebagian besar pengisi angket atau 96,86 persen setuju gubernur dan
wakil gubernur DIY ditetapkan. Hasil angket tersebut kemudian
diserahkan kepada GBPH Joyokusumo/ untuk diteruskan kepada Ngerso
Dalem Sri Sultan HB X//
Satu sejarah baru bagi para instruktur senam telah terukir di Jogjakarta//
Lebih dari 200 instruktur senam membentuk wadah bernama AISI (Asosiasi
Instruktur Senam Indonesia)// Asosiasi ini telah berhasil mengukuhkan para pelindung
dan Pembina nya/ terdiri dari Aksa Mahmud yang saat ini menjabat sebagai Wakil
ketua MPR-RI duduk Pelindung AISI serta GBPH Joyokusumo dan Susanto Suparjo
SE, salah seorang fungsionaris DPP Partai Golkar sebagai Pembina AISI.
Menciptakan Yogyakarta yang adem ayem dan penuh kreativitas dalam bentuk senam
kolosal ini / telah mendapat dukungan dari para tokoh di pusat. Seperti yang
dilakukan oleh Aksa Mahmud. Wakil Ketua MPR-RI ini menyerahkan hadiah berupa
sebuah mobil kepada Gandung Pardiman untuk diserahkan kepada peserta senam
yang beruntung.
Sedangkan Susanto Supardjo SE menyerahkan rumah hadiah dari Ketua DPP Golkar
Jusuf Kalla bagi peserta yang juga beruntung.
Tim APA KABAR JOGJA melaporkan untuk RBTV//