PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA ipi20101

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN
INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT
BISNIS DAN KEPUASAN KERJA

Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Management should need to know how important using information of Management Accounting
System (MAS) which can be used in an increasingly competitive business competition. This research
examines the moderating effect of the usefulness of MAS information on the relationship between
the intensity of market competition and business unit performance and job satisfaction. This
study has two objectives. The irst is to analyze the inluence of the intensity of competition in the
market with business unit performance and job satisfaction. Secondly, analyzed the relationship
between the use of MAS information with business unit performance and job satisfaction on
the level of intensity of market competition is high. Data was collected through questionnaire
surveys through electronic-mail (e-mail) and mail. Data were analyzed using a model Moderated
Regression Analysis (MRA). The results of this study indicate that there is an inluence of the
intensity of competition in the market with business unit performance and job satisfaction. At the
company’s services, the use of MAS information does not mediate between the intensity of market

competition on the performance of the business unit. The use of MAS information mediates the
relationship between the intensity of market competition on job satisfaction but the use of MAS
information has a negative effect on job satisfaction.
Keywords: MAS information, intensity of market competition, performance, satisfaction
dikelola oleh para manajer yang berkualitas di

PENDAHULUAN
Persaingan pasar berdampak pada

dalam melaksanakan operasional perusahaan.

pergolakan, tekanan, resiko dan ketidakpastian

Biema dan Greenwald (1997) dan

organisasi.

Organisasi

dituntut


untuk

Mia dan Clarke (1999) menunjukkan empiris

menjawab segala ancaman dan kesempatan

dari industri manufaktur yang mendukung

dalam lingkungan yang kompetitif serta

hubungan positif antara peran manajer terhadap

menggunakan sistem pengendalian yang

kinerja dan penggunaan sistem akuntansi

tepat untuk mencapai tujuannya (Khandwalla,

manajemen (SAM). SAM digunakan untuk


1972, 1973; Burchell et. al, 1980; Haas, 1987;

membantu organisasi mengimplementasikan

Bromwich dan Bhimani, 1994 dalam Mia dan

rencana

Clarke, 1999). Perusahaan manufaktur dengan

bersaingnya. Lingkungan bersaing dalam

sistem akuntansi manajemen yang baik akan

penelitian ini merupakan hal yang kontijensi

dalam

merespon


lingkungan

Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

181

(ketidakpastian). Pendekatan kontijensi yang

bedaan penelitian terletak pada pemilihan

digunakan

manajemen

obyek penelitian, yaitu perusahaan jasa yang

didasarkan pada suatu premis bahwa tidak


bergerak di bidang provider telekomunikasi,

terdapat sistem akuntansi manajemen yang

dan penambahan variabel kepuasan kerja yang

sesuai untuk semua organisasi dalam semua

akan berpengaruh atau tidak sebagai akibat

situasi (Otley, 1980). SAM yang baik dapat

dari interaksi antara intensitas kompetisi pasar

mencukupi kebutuhan informasi para manajer,

dengan informasi SAM. Oleh karena itu tujuan

karena SAM mampu membentuk suatu bagian


dari penelitian ini adalah menguji pengaruh

integral informasi bisnis sebagai sistem

intensitas kompetisi persaingan pasar terhadap

pengendalian yang mengarah dan mendukung

hubungan antara penggunaan informasi SAM

keputusan yang dibuat manajemen (Chenhall

dengan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan

dan Morris, 1986; Ewusi Manash, 1981;

Kerja.

dalam


akuntansi

Gordon dan Miller, 1976).
SAM merupakan sistem formal yang
dirancang

untuk

menyediakan

informasi

TINJAUAN PUSTAKA DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS

bagi para manajer (Bowens dan Albernethy,

Pendekatan kontinjensi dalam peneliti�

2000). Chenhall dan Morris (1986), Johnson


an ini digunakan untuk mengevaluasi faktor�

(1990), Mia dan A.Patiar (2001) menyatakan

faktor lingkungan (intensitas persaingan,

bahwa SAM dapat membantu manajer dalam

strategi

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

yang diduga dapat menyebabkan SAM men�

mereka (Downie, 1997), sehingga mereka

jadi lebih efektif. Teori kontinjensi dapat

dapat memperbaiki kinerja organisasi. SAM


digunakan untuk menganalisis desain dan

dalam perusahaan industri diharapkan dapat

SAM untuk memberikan informasi yang dapat

mempersiapkan para manajer membentuk

digunakan perusahaan untuk berbagai macam

format yang tepat bagi industri dan mampu

tujuan (Otley, 1980) dan untuk menghadapi

memenuhi kebutuhan informasi (Dent, 1996;

persaingan ( Mia dan Clarke, 1999). Teori

Govindarajan, 1984; Mia dan Chenhall, 1994;


kontinjensi didasarkan pada premis bahwa

Simons, 1990 dalam Muslichah, 2002).

tidak ada sistem akuntansi manajemen yang

dan

ketidakpastian

lingkungan)

Penelitian ini merupakan replikasi dari

secara universal dapat digunakan organisasi

penelitian Mia dan Clarke (1999) di Australia

dalam berbagai lingkungan (Otley, 1980;


mengenai

persaingan

Muslichah, 2003).

informasi

sistem

pasar,

penggunaan

akuntansi

manajemen

Pendekatan teori kontinjensi pada

(SAM) dan kinerja unit perusahaan. Per�

akuntansi manajemen didasarkan pada asumsi

182

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

bahwa tidak ada informasi SAM secara

organisasi perlu menyesuaikan diri dengan

universal yang selalu tepat dapat diterapkan

cepat terhadap lingkungan pasar. Jika suatu

pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan

entitas dihadapkan pada persaingan pasar

(Siegel dan Marconi, 1989). SAM memiliki

yang kompetitif, namun gagal mengadopsi

ketergantungan pada faktor�faktor situasional

dan mengimplementasikan strategi yang tepat

di dalam organisasi (Hasniadi, 2002).

untuk menghadapi persaingan tersebut, maka

Terdapat hubungan antara beberapa

berdampak pada kinerja yang memburuk.

variabel kontinjensi, yaitu variabel�variabel

Kohli dan Jaworski (1990) menyatakan

yang tidak dapat dipengaruhi oleh organisasi,

bahwa besarnya persaingan suatu perusahaan

pada

seharusnya berorientasi pada pasar (mampu

beberapa

organisasi

terdiri

komponen
dari

pengendalian

desain

informasi

menemukan

keinginan

customers)

dan

akuntansi, desain informasi manajemen, desain

menciptakan nilai superior customer untuk

organisasional atau komposisi pengendalian

capaian kepuasan. Suatu organisasi seharusnya

organisasi dan kemudian melalui beberapa

berhati�hati dalam mengukur keuntungan dan

variabel intervening, berhubungan dengan

biaya terhadap peningkatan orientasi strategi

efektivitas organisasi (Siegel dan Marconi,

pasar yang mungkin akan menghalangi

1989).

kinerja. Strategi merupakan rencana terpadu

Intensitas Kompetisi Pasar dan Kinerja

tentang uraian produk, kegiatan, fungsi dan

Unit Bisnis serta Kepuasan Kerja

pasar yang saat ini dijalankan oleh perusahaan

Chief executive oficer (CEO) dalam

untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

menggunakan teknologi informasi diharapkan

Strategi disusun berdasarkan keunggulan

memiliki

perusahaan dalam menghadapi lingkungan.

kemampuan

mengembangkan

usaha, inisiatif, kerjasama dan membangun

Strategi bersaing merupakan usaha

kompetensi dan meningkatkan kreativitas

yang berbeda dari para pesaing dalam industri

secara singkat untuk mencapai misi strategi

yang sama (Porter, 1985). Setiap perusahaan

dan memudahkan implementasi. Mia dan

mempunyai kebebasan untuk menentukan

Clarke (1999) menjelaskan bahwa keadaan

strategi mana yang akan dipergunakan dalam

sosial dan emosional di dalam perusahaan

bersaing.

dapat

benchmarking

meningkatkan

produktivitas

dan

keunggulan bersaing.
De Geus (1998); Senge (1990); Day

SAM

menyediakan
dan

informasi

monitoring

untuk

membantu perusahaan dalam mengevaluasi
dan

mengimplementasikan

strategi

yang

(1991) mengemukakan bahwa dalam rangka

tepat serta memperbaiki kinerja. Sehingga,

mempertahankan keunggulan bersaing, sebuah

informasi SAM menjadi mediasi dalam
Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

183

hubungannya terhadap persaingan pasar dan

yang dikirim kepada penerima berkenaan

kinerja organisasi.

dengan perilaku penerima tersebut (Ashford

Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja

and Cummings, 1983). Penelitian sebelumnya

Unit Bisnis serta Kepuasan Kerja

menyatakan bahwa umpan balik membantu

Penggunaan informasi dengan bench-

manajer

meningkatkan

karena

marking dan monitoring yang disediakan oleh

memungkinkan

SAM membantu manajer untuk meningkatkan

dan mengoreksi kesalahan serta mengurangi

kinerja organisasi dengan dua cara. Pertama,

ketidakpastian tugas dengan memberikan

penggunaan informasi membantu manajer

informasi

dalam memposisikan organisasinya pada

Bourne, 1966). Umpan balik memfasilitasi

persaingan pasar. Posisi organisasi yang

kinerja

tepat dalam persaingan pasar merupakan hal

usaha�usaha manajer terhadap tujuan dan

yang krusial bagi kemampuan perusahaan

perilaku yang dinilai oleh organisasi (Ashford

untuk menopang paket atribut produk yang

and Cummings, 1983).

ditawarkan kepada konsumennya. Perolehan
keunggulan

biaya

terhadap

yang

mereka

kinerja

relevan

organisasi

Informasi

mengidentiikasi

(Vroom,

dengan

1964;

mengarahkan

benchmarking

dan

pesaingnya

monitoring dapat memberikan umpan balik

merupakan dasar atas penempatan posisi

pada aspek�aspek yang berbeda saham, volume

tersebut (Simmonds, 1981).

penjualan, proitabilitas dan produktivitas

Informasi SAM dapat membantu

(Kaplan, 1983), sehingga meningkatkan kinerja

manajemen dalam mengidentiikasi peluang

organisasi. Laporan yang membandingkan

untuk meningkatkan nilai konsumen, sehingga

kinerja organisasi tahun sekarang pada biaya,

mampu mempertahankan konsumen yang ada

pangsa pasar, tingkat persediaan atau volume

dan meningkatkan pangsa pasar. Beberapa

penjualan dengan tahun�tahun sebelumnya

perusahaan menetapkan kunci tujuan dalam

atau dengan organisasi lain pada industri

bentuk total penjualan atau pangsa pasar

yang sama merupakan contoh dari umpan

karena hal ini merupakan dasar yang baik

balik. Para manajer memiliki tingkat kepuasan

untuk menghasilkan proitabilitas jangka

terhadap SAM yang berhubungan erat dengan

panjang (Pogue, 1990).

penggunaan informasi. Jika ketersediaan

Kedua, penggunaan informasi SAM

informasi tidak tepat waktu, maka manajer

dapat mempromosikan kinerja organisasi

tidak

dengan memberikan umpan balik pada

mereka menginginkannya. Sebaliknya, jika

implementasi perencanaan dan penyelesaian

manajer merasa tidak cukup dengan informasi

pekerjaan. Umpan balik adalah informasi

yang tersedia , maka manajer tidak akan

184

bisa

menggunakannya,

sekalipun

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

menggunakan

informasi

tersebut.

Maka,

penting.

kepuasan para manajer dengan SAM adalah
Tabel 1 Penelitian Terdahulu berkaitan dengan SAM
No
1.

Peneliti
Chenhall dan
Morris

Tahun Obyek Penelitian Alat Analisis
1986
Perusahaan
Path Analysis
Manufaktur

2.

L. Mia dan Goyal

1991

3.

L. Mia

1993

4.

L. Mia dan Clarke

5.

Rumah Sakit
Umum
Perusahaan
Manufaktur

Path Analysis

1999

Perusahaan
manufaktur

Path Analysis

Muslichah

2002

Perusahaan
Manufaktur

Lisrel

6.

Dena Evi Susrani

2002

Perusahaan
Manufaktur

Path Analysis

7.

Aulia Fuad
Rahman

2002

Perusahaan
Manufaktur

Path Analysis

8.

Musmini

2003

Perusahaan
Manufaktur

Anova Two
Way

9.

Yulius dan Gudono 2007

Perusahaan
Manufaktur

Anova Two
Way

Path Analysis

Temuan Hasil Penelitian
Desain SAM memperbaiki respon
waktu dan mengasimilasikan informasi
dari beberapa sumber ke dalam broad
scope SAM yang berhubungan dengan
ketidakpastian operasional yang
dipersepsikan
Ada hubungan positif langsung antara
SOC dan informasi broad scope SAM
Mengindikasikan bahwa SAM
bertindak sebagai moderator dalam
hubungannya diantara ketidakpastian
lingkungan yang dipersepsikan
terhadap kinerja manajer
Meningkatnya intensitas persaingan
pasar tidak berhubungan dengan
kinerja unit bisnis
Meningkatnya penggunaan informasi
SAM berhubungan positif dengan
meningkatnya kinerja unit bisnis
Semakin tinggi saling ketergantungan
semakin dibutuhkan karakteristik SAM
lingkup luas
Desentralisasi merupakan variabel
penting dalam menyusun SAM.
Namun gagal membuktikan bahwa
desentralisasi mempunyai pengaruh
langsung terhadap karakteristik SAM
akan broad scope
Karakteristik informasi broad scope
dan aggregation SAM merupakan
variabel penting dalam memediasi
hubungan antara ketidakpastian
lingkungan dan desentralisasi terhadap
kinerja manajerial
Terdapat hubungan yang signiikan
dan positif antara intensitas kompetisi
pasar, penggunaan informasi SAM dan
kinerja unit bisnis.
SAM memediasi hubungan antara
intensitas kompetisi pasar dan kinerja
unit bisnis.
Semakin tinggi intensitas kompetisi
pasar, maka penggunaan informasi
SAM yang sophisticated akan
meningkatkan kinerja unit bisnis dan
kepuasan kerja.

Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

185

Informasi SAM yang relevan

diuraikan dapat dirumuskan sebagai

dapat membantu seorang manajer
dalam

mengidentiikasi

peluang

berikut:
H1:

Terdapat pengaruh langsung antara

untuk meningkatkan nilai pelanggan.

informasi sistem akuntansi manajemen

Intensitas kompetisi pasar direspon

(SAM) terhadap kinerja unit bisnis.

oleh

manajer

dengan

mengambil

H2:

Semakin tinggi intensitas kompetisi

manfaat yang besar dari penggunaan

pasar, maka penggunaan informasi

informasi SAM yang tersedia, yang

sistem akuntansi manajemen (SAM)

nantinya akan berpengaruh terhadap

akan meningkatkan kinerja unit bisnis.

kinerja unit bisnis dalam menghadapi
kompetisi

pasar

tersebut

H3:

dan

sistem akuntansi manajemen (SAM)

menimbulkan kepuasan kerja apabila
perusahaan tetap dapat eksis dalam

Terdapat pengaruh langsung antara

terhadap kepuasan kerja.
H4:

Semakin tinggi intensitas kompetisi

menghadapi kompetisi pasar yang

pasar, maka penggunaan informasi

kian ketat. Pengembangan hipotesis

SAM akan meningkatkan kepuasan

berdasarkan pemaparan yang telah

kerja.

Gambar 2 Model Penelitian
Gambar 2 Model Penelitian
Pengaruh Intensitas
Kompetisi Pasar
Kinerja Unit Bisnis
Informasi SAM
Kepuasan Kerja

METODA PENELITIAN

kos, kualitas, delivery schedule, service/

Variabel Penelitian dan Deinisi

pelayanan, volume penjualan, pangsa pasar

Operasional Perusahaan

dan tingkat laba. Variabel ini diukur dengan

Variabel kinerja unit bisnis dideinisikan

instrumen yang dikembangkan oleh Mia dan

oleh Mia dan Clarke (1999) berkaitan dengan

Clarke (1999) dengan lima point skala likert.

seberapa tinggi pencapaian target yang telah

Skala 1 merepresentasikan kinerja perusahaan

direncanakan, misalnya pencapaian produksi,

secara keseluruhan (overall) sangat rendah

186

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

dan skala 5 menunjukkan sangat baiknya

instrumen

ini

dan

melaporkan

bahwa

kinerja perusahaan. Keunggulan instrumen

instrumen reliabel dengan Cronbach Alpha

ini adalah dapat mengukur kinerja perusahaan

0,85. Pertanyaan�pertanyaan dalam penelitian

lebih objektif karena bersifat menyeluruh

diajukan dengan mengidentiikasikan lima (5)

(Govindarajan dan Fisher, 1990).

poin skala Likert dimana angka pada skala 1

Variabel kepuasan kerja dideinisikan

menunjukkan sangat rendahnya penggunaan

sebagai bentuk kepuasan individu akan

informasi SAM dan angka 5 menunjukkan

pekerjaannya serta bentuk kesukaan akan

sangat tingginya penggunaan informasi SAM.

bekerja dalam suatu organisasi (Chong, et.

Variabel independen dalam penelitian

al., 2001). Kepuasan kerja diukur dengan tiga

ini adalah karakteristik informasi sistem

item pertanyaan dengan lima (5) poin skala

akuntansi

likert yang dikembangkan oleh Dewar dan

digunakan untuk menilai responden berkaitan

Werbel (1979). Instrumen ini telah digunakan

dengan informasi yang diperoleh dari SAM.

oleh penelitian akuntansi sebelumnya (Chong,

Tujuan pengukuran variabel ini adalah untuk

et. al., 2001). Skala 1 merepresentasikan tidak

mengukur kemampuan informasi akuntansi

puas dan skala 5 merepresentasikan sangat

manajemen yang relevan untuk menunjang

puas.

kinerja

manajemen.

manajemen.

Instrumen

Jawaban

SAM

responden

Variabel informasi yang disediakan

digunakan untuk menentukan apakah tingkat

oleh SAM menggunakan 12 item instrumen

ketersediaan informasi akuntansi manajemen

penilaian.

perusahaan andal atau tidak andal.

Item

pertama

sampai

item

sepuluh termasuk contoh dalam penggunaan

Variabel moderating yang digunakan

informasi oleh manajer unit perusahaan

dalam

penelitian

ini

adalah

intensitas

yang mempunyai kesamaan organisasi dalam

kompetisi pasar. Variabel ini diukur dengan

industri. Item kesebelas sampai dua belas

menggunakan instrumen yang dikembangkan

mewakili informasi yang digunakan manajer

oleh Chong, et. al. (2001) yang diadopsi

dalam memantau kelebihan waktu kinerja unit

dari Mia dan Clarke (1999) dan penelitian

perusahaan mereka. Keduanya dibandingkan

Khandawalla (1972). Instrumen ini terdiri

secara eksternal dan internal terhadap kinerja

dari tujuh (7) item pertanyaan yang berkaitan

unit perusahaan pemilihan kriteria dibawah

dengan intensitas kompetisi pasar seperti

kritikal kondisi persaingan.

jumlah pesaing, teknologi, produk, harga

Instrument penelitian ini diadopsi

produk, paket, distribusi produk, peraturan

dari Mia dan Clarke (1999) serta Simons

Pemerintah dengan menggunakan lima (5)

(1990). Mia dan Clarke (1999) menggunakan

poin skala likert. Skala 1 merepresentasikan
Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

187

kondisi kompetisi pasar yang sangat rendah

yaitu uji nilai selisih mutlak. Frucot dan

dan

Shearon

skala

5

merepresentasikan

kondisi

(1991)

dalam

Ghozali

(2006)

kompetisi pasar yang sangat tinggi.

mengajukan model regresi yang agak berbeda

Populasi dan Sampel

untuk menguji pengaruh moderasi, yaitu

Populasi

ini

dengan model nilai selisih mutlak dari variabel

adalah perusahaan jasa yang menggunakan

independen dengan rumus persamaan regresi:

sistem akuntansi manajemen (SAM) yang

Y1 = b1X1 + b2X2 + b3│X1 - X2│

berpotensial mengetahui benchmarking dan

Y2 = b1X1 + b2X2 + b3│X1 - X2│

informasi yang tepat waktu ditujukan pada

Keterangan :

perusahaan provider telekomunikasi. Sampel

Y1 = kinerja unit bisnis

dalam penelitian ini adalah manajer unit

Y2 = kepuasan kerja

bisnis dan karyawan yang memahami dan

X1 = penggunaan informasi SAM

mengetahui benchmarking dan monitoring

X2 = pengaruh intensitas kompetisi pasar

sistem

X1 - X2│ =

informasi

perusahaan.

dalam

yang

Penentuan

penelitian

tersedia
jumlah

dalam
sampel

interaksi yang diukur dengan
nilai absolut perbedaan antara

minimal dengan cara mengkalikan jumlah

X1 dan X2

pertanyaan pada kuesioner dengan angka

b1 = Koeisien Korelasi X1 terhadap Y

(Hair, Anderson, Tatham dan Black dalam

b2 = Koeisien Korelasi X2 terhadap Y

bukunya Multivariate Data Analysis (2006).

b3 = Koeisien Korelasi X1 dan X2 terhadap Y

Jumlah item kuesioner pada penelitian ini

Menurut Furcot dan Shearon (1991)

adalah sebanyak 30 item, sehingga jumlah

interaksi seperti ini lebih diterima, karena

sampel dalam penelitian ini adalah 30 X 5 =

ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan

150 sampel atau 150 koresponden.

kombinasi antara X1 dan X2 dan berpengaruh

Metoda Pengumpulan Data

terhadap Y.

Pengumpulan data dilakukan dengan
mail survey melalui penyebaran kuesioner

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan contact person serta mendistribusikan

Deskripsi Sampel Penelitian

kuesioner melalui jasa pos ke perusahaan�

Data penelitian dikumpulkan dengan

perusahaan yang menjadi bagian dari sampel

mengirimkan 150 kuesioner yang dilakukan

penelitian ini.

secara langsung oleh peneliti kepada responden

Metoda Analisis

melalui jasa pos, email dan datang langsung

Hipotesis diuji dengan menggunakan

ke provider telekomunikasi. Kuesioner yang

teknik regresi dengan variabel moderating,

kembali sejumlah 114. Setelah dilakukan

188

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

pemeriksaan data terdapat 32 kuesioner yang

valid, tetapi jika sig. > 0,05, maka butir

pengisiannya tidak lengkap, sehingga jumlah

pertanyaan tersebut tidak valid. menunjukkan

sampel yang digunakan 82 kuesioner dengan

suatu taraf yang digunakan untuk mengukur

tingkat response rate sebesar 54.67%.

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

Uji validitas pada Tabel 2 dilakukan

alat ukur untuk melakukan fungsinya. Semakin

dengan Program SPSS dengan kriteria jika

tinggi validitas alat ukur maka semakin kecil

diperoleh sig. < 0,05, butir pertanyaan tersebut

varian kesalahannya.

Tabel 2 Uji Validitas
Variabel

Intensitas
Kompetisi Pasar
(X2)

Penggunaan
Informasi
SAM
(X1)

Kinerja Unit
Bisnis
(Y1)

Kepuasan
Kerja
(Y2)

Butir Pertanyaan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P29
P30

Koeisien
0,464
0,445
0,241
0,751
0,693
0,522
0,503
0,342
0,584
0,286
�0,332
�0,332
0,230
0,541
0,685
0,685
0,712
0,539
0,576
0,841
0,611
0,808
0,610
0,680
0,783
0,851
0,833
0,900
0,573
0,892

p-value
0,000
0,000
0,029
0,000
0,000
0,000
0,000
0,002
0,000
0,009
0,002
0,002
0,038
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Data primer yang diolah.
Uji reabilitas pada penelitian ini

pertanyaan lain dengan mengukur korelasi

dilakukan dengan one shot atau pengukuran

antar jawaban. Hasil yang tersaji pada

sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali

Tabel 3 menunjukkan nilai koeisien Alpha

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

Cronbach untuk semua variabel di atas 0,6.

Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

189

Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh

dan X2) maupun variabel terikat (Y1 dan Y2)

butir pertanyaan pada variabel bebas (X1

dinyatakan reliable.

Tabel 3 Uji Reliabilitas
Koeisien Cronbach Alpha

Nama Variabel
Intensitas Kompetisi Pasar
Penggunaan Informasi SAM
Kinerja Unit Bisnis
Kepuasan Kerja

Ket

0,7149
0,6266
0,7812
0,8222

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2009.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat

graik (Gambar 2) menunjukkan bahwa titik-

apakah data terdistribusi secara normal atau

titik pada graik mendekati garis diagonal atau

tidak. Regresi linear memerlukan asumsi

membentuk sudut 450 dengan sumbu mendatar

normalitas data agar kesimpulan yang diambil

berarti residual terdistribusi secara normal.

dapat dianggap berlaku terhadap keseluruhan

Sehingga, asumsi normalitas data pada model

populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini

regresi untuk persamaan 1 dan 2 terpenuhi dan

dilakukan terhadap nilai residual dengan plot

pengujian dapat dilanjutkan.

Gambar 2 Uji Normalitas Persamaan 1 dan 2

Persamaan 1

Persamaan 2

Sumber : Data primer yang diolah.
Untuk mendeteksi apakah terjadi
heteroskedastisitas

atau

tidak

dengan

meregresikan nilai absolut residual dengan

190

variabel

bebasnya.

Pengujian

dilakukan

dengan melakukan plot antara nilai ZPRED
dengan nilai SRESID.

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 dan 2
Scatterplot

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja Unit Bisnis

Dependent Variable: Kepuasan Kerja
3

Regression Studentized Residual

Regression Studentized Residual

3

2

1

0

-1

-2
-3
-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2
-3
-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regression Standardized Predicted Value

Plot graik pada Gambar 3 menunjukkan

demikian model untuk persamaan 1 dan 2

bahwa titik-titik pada graik tersebar secara

memenuhi asumsi homoskedastisitas.

merata baik di atas nol maupun di atas nol.

Hasil Uji Hipotesis

Tidak terdapat pola tertentu pada graik, yang

Berdasarkan hasil output, persamaan

menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala

regresi pada model penelitian ini adalah

heteroskedastisitas

sebagai berikut:

pada

model.

Dengan

Tabel 4 Persamaan Regresi 1
Coeficientsa
Unstandardized Standardized
Coeficients
Coeficients
Std.
Model
B
Error
Beta
1
(Constant)
31,579
,644
Penggunaan Informasi SAM
3,146
,488
,565
Intensitas Kompetisi Pasar
1,541
,493
,277
ABSX1_X2
�1,016
,678
�,112
a. Dependent Variable: Kinerja Unit Bisnis

Tabel 5 Persamaan Regresi 2
Coeficientsa
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
12,138
,277
Penggunaan Informasi SAM
1,175
,210
Intensitas Kompetisi Pasar
,474
,212
ABSX1_X2
�,700
,292

Beta
,534
,216
�,196

t
49,047
6,451
3,127
�1,500

Sig.
,000
,000
,002
,138

t
43,806
5,596
2,235
�2,402

Sig.
,000
,000
,028
,019

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer diolah.

Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

191

Hipotesis 1 adalah terdapat pengaruh

kompetisi pasar, maka penggunaan informasi

langsung antara intensitas kompetisi pasar

SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis

terhadap kinerja unit bisnis. Berdasarkan hasil

dalam penelitian ini ditolak.

pengujian hipotesis (Tabel 4) dengan tingkat

Kesimpulan

dari

hasil

penelitian

signiikan 5% menunjukkan adanya hubungan

ini adalah penggunaan informasi SAM

langsung yang signiikan antara kompetisi

berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis, namun

pasar dan kinerja unit bisnis (p = 0,002)

intensitas kompetisi pasar yang semakin tinggi

mengindikasikan

penelitian

tidak menyebabkan penggunaan informasi

signiikan secara statistic, maka Ho pada

SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis.

Hipotesis 1 dinyatakan diterima.

Hasil dari hipotesis ini bertentangan dengan

bahwa

hasil

Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Musmini

penelitian Mia dan Clarke (1999) yang

(2003) yang menyatakan SAM memediasi

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan

hubungan antara intensitas kompetisi pasar

langsung antara intensitas persaingan pasar

dan kinerja unit bisnis.

dengan kinerja unit perusahaan. Tetapi

Penelitian ini tidak mendukung Yulius

(2003)

dan Gudono (2007) yang menemukan bahwa

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,

yang signiikan dan positif antara intensitas

maka penggunaan informasi SAM yang

kompetisi pasar, penggunaan informasi SAM

sophisticated akan meningkatkan kinerja unit

dan kinerja unit bisnis.

bisnis dan kepuasan kerja pada perusahaan

mendukung

penelitian

Musmini

Hipotesis 2 adalah semakin tinggi

manufaktur. Hal ini terjadi, karena adanya

intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan

kemungkinan manajer di perusahaan provider

informasi SAM akan meningkatkan kinerja

telekomunikasi menggunakan informasi SAM

unit bisnis. Berdasarkan hasil perhitungan

yang sophisticated untuk menghadapi kondisi

analisis regresi (Tabel 4) diketahui bahwa

intensitas kompetisi pasar yang rendah, maka

nilai t hitung untuk variabel moderasi

kinerja unit bisnis dapat menurun.

diketahui sebesar -1,500 dengan signiikansi

Hipotesis ketiga penelitian ini menyata�

sebesar 0,138 (nilai signiikansi > 0,05),

kan bahwa terdapat pengaruh langsung antara

maka variabel intensitas kompetisi pasar

intensitas kompetisi pasar terhadap kepuasan

bukan variabel moderating untuk menunjang

kerja. Berdasarkan hasil analisis regresi

pengaruh

SAM

(Tabel 5), pengaruh tersebut ditunjukkan

terhadap kinerja unit bisnis. Hipotesis kedua

oleh koeisien regresi sebesar 0,216 dengan

yang menyatakan semakin tinggi intensitas

nilai t hitung sebesar 2,235 dengan signiikansi

192

penggunaan

informasi

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

sebesar 0,028 (nilai signiikansi < 0,05).
Sehingga

disimpulkan

bahwa

KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini berhasil mengkonirmasi

terdapat

pengaruh langsung antara intensitas kompetisi

hasil

penelitian

Musmini

(2003)

dan

pasar terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi

memberikan bukti empiris bahwa terdapat

tingkat intensitas kompetisi pasar, maka akan

pengaruh langsung antara intensitas kompetisi

semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima.

pasar terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan

Hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat

kerja. Namun, tidak mendukung penelitian

pengaruh langsung antara intensitas kompetisi

Mia dan Clarke (1999) yang menyatakan

pasar terhadap kepuasan kerja diterima.

bahwa tidak terdapat hubungan langsung

Hipotesis keempat menyatakan bahwa

antara intensitas persaingan pasar dengan

semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,

kinerja unit perusahaan. Kekuatan penelitian

maka penggunaan informasi SAM akan

ini terletak pada variabel kepuasan kerja untuk

meningkatkan kepuasan kerja. Berdasarkan

membuktikan adanya pengaruh langsung

hasil perhitungan analisis regresi (Tabel 5)

antara intensitas kompetisi pasar terhadap

diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel

kepuasan kerja.

moderasi diketahui sebesar �2,402 dengan

Penelitian ini tidak berhasil mem�

signiikansi sebesar 0,019 (nilai signiikansi

buktikan bahwa semakin tinggi intensitas

< 0,05), maka variabel intensitas kompetisi

kompetisi pasar, maka penggunaan informasi

pasar merupakan variabel moderating untuk

SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis

menunjang pengaruh penggunaan informasi

dan kepuasan kerja. Keterbatasan dalam

SAM terhadap kepuasan kerja. Namun

penelitian ini adalah pengambilan sampel

pengaruh dari variabel moderating tersebut

penelitian dari perusahaan jasa provider

adalah negatif, artinya tingkat pengaruh

telekomunikasi saja, sehingga menyebabkan

yang diberikan oleh intensitas kompetisi

kurang bervariasinya persepsi sampel (bersifat

pasar sebagai variabel moderating akan

homogen). Target responden yang dinginkan

menurunkan kepuasan kerja. Hal ini bisa

dengan mail survey tidak tercapai. Oleh karena

saja terjadi karena kurangnya pemberian

itu, pada penelitian selanjutnya dapat melakukan

insentif oleh manajer kepada karyawannya.

survey dengan wawancara langsung terhadap

Hipotesis

menyatakan

manajer unit bisnis, sehingga dapat diperoleh

semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,

responden dan tingkat respon yang benar�

maka penggunaan informasi SAM yang akan

benar diharapkan.

keempat

yang

meningkatkan kepuasan kerja dalam penelitian
ini ditolak.

Implikasi dari penelitian ini memberi�
kan gambaran tentang kondisi persaingan pasar
Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

193

yang kompetitif, hendaknya ditangkap sebagai

ing System.” The Accounting Review,
Vol.28, pp.16�35.

peluang untuk meningkatkan kinerja unit
bisnis dan kepuasan kerja, maka manajemen
perlu mengetahui penggunaan informasi SAM
yang dapat digunakan dalam menghadapai
persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
Penggunaan informasi SAM oleh perusahaan
sebagai media pembanding informasi yang
dimiliki dengan para kompetitor dalam
pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustyan,
Pratama.
2008.
“Analisis
Technology Acceptance Model (TAM)
dan Faktor�faktor yang mempengaruhi
kepuasan pemakai sistem informasi
berbasis computer.” Skripsi Program
Sarjana Fakultas Ekonomi Undip.
Semarang (tidak dipublikasikan).
Ashford, S.J, Cummings, L.L. 1983. “Feedback
as an Individual Resources: Personal
Strategies of Creating Information.”
Organization Behavior and Human
Performance 32, 370�398.

Chong, VK. 1996. “Management Accounting
System, Task Uncertainty and
Managerial Performance: A Research
Note.” The Accounting Review, Vol.21,
pp.415�421.
De Geus, A.P. 1970. “Planning as Learning.”
Harvard Business Review, 70�74.
Desmiyanti. 2001. “Pengaruh Strategi Bisnis
dan
Ketidakpastian
Lingkungan
terhadap
Hubungan
antara
Karakteristik Informasi Broad Scope
Sistem Akuntansi Manajemen dengan
Kinerja Organisasi.” Thesis (tidak
dipublikasikan).
Program
Pasca
Sarjana UGM, Yogyakarta.
Evi

Susrani, Dena. 2003. “Pengaruh
Struktur, Ketidakpastian Lingkungan
dan
Interdependensi
Organisasi
terhadap
Karakteristik
Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen
pada Perusahaan Manufaktur. Thesis
(tidak dipublikasikan), Program Pasca
Sarjana UNDIP, Semarang.

Bouwens, J. dan Abernethy, MA. 2000.”
The Consequences of Customization
on Management Accounting System
Design.” Accounting Organization
and Society. Vol.15, pp.221�241.

Faisal. 2006. “Analisis Pengaruh Intensitas
Persaingan dan variabel Kontekstual
terhadap Penggunaan Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen dan Kinerja
Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial
Least Square.” Simposium Nasional
Akuntansi IX.

Bromwich, M. 1990. “The case for Strategic
Management Accounting: The Role of
Accounting Information for Strategy
in Competitive Markets.” Accounting
Organization and Society. Vol.15,
pp.27�46.

Fuad Rahman, Aulia. 2001. “Hubungan
Ketidakpastian
Lingkungan
dan
Desentralisasi
terhadap
Kinerja
Manajerial.”
Thesis
(tidak
dipublikasikan),
Program
Pasca
Sarjana UNDIP, Semarang.

Chenhall, RH. Dan Morris, D. 1986. “The
Impact of Structure, Environment,
and Interdependence on Perceived
Usefulness of Management Account�

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Edisi Keempat. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

194

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

Govindarajan, dan Fisher. 1990. “Strategy,
Control System and Resources Sharing:
Effect on Business Unit Performance.”
Academy of Management Journal. 33.
pp.259�285.
Gul, FA. 1991. “The Effect of Managements
Accounting
Systems,
Perceived
Environmental Uncertainly on Small
Business Managerial Performance.”
Accounting and Business Research,
Vol.22, pp.57�61.
Hair, J.F., Anderson, R.E., dan Black, W.C.
2006. Multivariate Data Analysis.
Sixth Edition. New Jersey: Prentice
Hall International, Inc.
Ietje,

Nazaruddin.
1998.
“Pengaruh
Desentralisasi
dan
Karakteristik
Informasi SAM terhadap Kinerja
Manajerial.” Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. 141�162.

Ikhsan, Arfan. 2003. “Pengaruh Intensitas
Persaingan Pasar terhadap Kinerja
Unit Perusahaan: Informasi Sistem
Akuntansi
Manajemen
sebagai
Variabel Intervening.” Thesis (tidak
dipublikasikan),
Program
Pasca
Sarjana UNDIP, Semarang.
Khandawalla, P. 1972. “The Effect of
Different Types of Competition on The
use of Management Control.” Journal
Accounting Research. pp.275�285.
Kurnia Susanto, Yulius., dan Gudono. 2007.
“Pengaruh
Intensitas
Kompetisi
Pasar terhadap Hubungan Antara
Penggunaan Informasi SAM dan
Kinerja Unit Bisnis dan kepuasan
Kerja.” Simposium Nasional Akuntansi
X.
Mahoney, TA., TH. Jerdee dan SJ. Carrol.
1963. Development of Managerial

Performance: A Research Approach.
Cincinnati: South Western Publ. Co.
Mardiyah, Aida Ainul dan Gudono. 2001.
“Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan
dan Desentralisasi terhadap Karakter�
istik Sistem Akuntansi Manajemen.”
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4(1).
Pp.1�30.
Mia, L dan Brian Clarke. 1999. “Market
Competition, Management Account�
ing Systems and Business Unit
Performance.” Management Accounting Research, Vol.10. pp.137�158.
Mulyadi dan Johny Setyawan. 1999. Sistem
Perencanaan dan Pengendalian,
Sistem
Pelipatgandaan
Kinerja
Perusahaan. Edisi 1, Yogyakarta:
Aditya Media.
Muslichah. 2002. “Pengaruh Teknologi
Informasi, Saling Ketergantungan
Karakteristik SAM terhadap kinerja
Manajerial”. Proceeding SNA V
UNDIP. 26�29.
Musmini, Lucy Sri. 2003. “Pengaruh Intensitas
Kompetisi Pasar dan Sistem Akuntansi
Manajemen terhadap Kinerja Unit
Bisnis.” Thesis (tidak dipublikasikan),
Program Pasca Sarjana UGM,
Yogyakarta.
Nizarudin, Abu. 2006. “Pengaruh Intensitas
Kompetisi Pasar dan Sistem Akuntansi
Manajemen melalui Penggunaan
Informasi SAM yang Bersifat Broad
Scope dan Aggregation.” Simposium
Nasional Akuntansi IX.
Otley. 1980. “The Contingency Theory
of
Management
accounting:
Achievement
and
Prognosis.
Accounting Organization and Society,
Vol.5, No.4, pp.413�428.

Jurnal Akuntansi & Auditing
Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196

195

Riyanto, Bambang. 1999. “Identiikasi Isu
Penelitian Akuntansi Manajemen:
Pendekatan
Kontinjensi.
Media
Akuntansi, Vol.6, No.3, September,
pp.288�303.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for
Business: A Skill-Building Approach.

196

Fourth Edition. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
Simons, R. 1987. “Accounting Control System
and Business Strategy: An Empirical
Analysis.” Accounting, Organization
and Society, Vol.12, No.4, pp.357�374.

PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA
Maya Imaniar DR
Wahyu Meiranto
Universitas Diponegoro

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Pengaruh Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Dan Kepuasan Kerja (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo).

0 0 16

BAB 1 Pengaruh Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Dan Kepuasan Kerja (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo).

0 5 9

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Pengaruh Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Dan Kepuasan Kerja (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo).

0 1 15

KAMP-10. PENGARUH INTERVENING PENGGUNAAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PERSAINGAN PASAR TERHADAP KINERJA UNIT PERUSAHAAN

0 0 14

AMKP12. PENGARUH INTENSITAS KOMPETISI PASAR TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN DAN KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA

0 0 32

PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM INTENSITAS PERSAINGAN PASAR UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN | WIDODO | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMPETISI PASAR DAN SISTEM KONTROL INTERAKTIF PADA KINERJA ORGANISASI

0 0 10

PENGARUH INTENSITAS PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

0 0 16

MEDIASI PENGGUNAAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN PADA HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PERSAINGAN PASAR TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS PERUSAHAAN - Unika Repository

0 0 19

Pengaruh Intervening Penggunaan Sistem Akuntansi Manajemen dalam Hubungan Antara Intensitas Persaingan Pasar Terhadap Kinerja Unit Bisnis - Unika Repository

0 0 15