TINJAUAN ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL IV BANDUNG

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan pembahasan yang telah

dikemukakan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian intern memiliki peranan yang sangat penting terhadap berbagai
aspek dalam perusahaan, termasuk berperan penting dalam kegiatan
operasional yang berpengaruh kepada penerimaan kas. Hal ini dapat dlihat
dari dapat tercapainya Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap
tahunnya.
2. Pelaksanaan prosedur penerimaan kas yang diterapkan di Perum Perumnas
sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi tugas
dan wewenang yang sangat jelas, sehingga para pegawai Perum Perumnas
Regional IV Bandung dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawabnya.
3. Pelaksanaan pengendalian intern terhadap penerimaan kas sudah cukup
memadai karena terdapat sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah

ditetapkan secara jelas dan dapat dilihat dalam uraian tugas dan wewenang,
tetapi dalam penilaian risiko masih belum memadai karena tidak ada
manajemen risiko yang dapat mengantisipasi risiko yang akan terjadi bahkan
yang tidak terpikirkan sebelumnya.

77

78

5.2

Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan

yang telah dijabarkan diatas, maka penulis memberi saran untuk dapat menjadi bahan
pertimbangan diantaranya :

1. Bagi Perusahaan Umum Pembangunan Nasional (Perum Perumnas) Regional
IV Bandung



Sebaiknya pengendalian intern penerimaan kas yang telah diterapkan
dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk menyempurnakan
kearah yang lebih baik sehingga setiap rencana anggaran dapat tercapai.



Sebaiknya Perum Perumnas melengkapi perusahaan dengan mengadakan
bagian manajemen risiko agar dapat mengidentifikasi dan membuat
kebijakan-kebijakan dalam penanggulangan risiko, dengan tujuan menjaga
harta benda dan aset perusahaan terhadap kerugian yang mungkin dapat
membahayakan jalannya kegiatan operasional perusahaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya


Jika melakukan penelitian yang serupa disarankan agar sebaiknya
melakukan penelitian pada objek yang berbeda. Misalnya melakukan
penelitian pada objek penelitian yang bergerak di bidang jasa agar
mengetahui bagaimana pengendalian intern yang diterapkan disana.




Peneliti selanjutnya jika melakukan penelitian di objek penelitian yang
serupa, dapat memperluas sektor penelitian untuk membandingkan
antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Misalnya dengan
melakukan penelitian analisa kinerja keuangan pada Perusahaan A dan
Perusahaan B yang bergerak pada bidang usaha yang sama.