01 budidaya cabe dilahan kering

Teknologi Budidaya Cabai Merah di Lahan Kering
Dataran Rendah
Oleh :

T. Iskandar, Jamal Khalid, Rachman Jaya, M.Yusuf Ali (BPTP NAD)

1. Kesesuaian Inovasi / Karakteristik Lokasi


Ketinggian tempat (0-700 m dpl)



Pengairan harus selalu diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi
tanaman cabai.



Jenis tanah bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros
serta kaya bahan organik.




Kedalaman lapisan olah 30 – 40 cm.



Kemasaman tanah (pH) ideal 6-7, kurang dari angka ini perlu dilakukan
pengapuran. Biasanya pada pH masam akan berkembang penyakit cendawan
Rhizoctonia sp dan Phytium sp



Suhu yang paling ideall untuk pertumbuhan adalah 24-28 0C

2. Keunggulan / Nilai Tambah Inovasi
Hasil kegiatan pengkajian Cabai merah tahun 2004 di Kabupaten Pidie dengan
perlakuan paket teknologi dapat meningkatkan hasil secara nyata yakni Lado
14,1 ton/ ha dan ST-168 12,1 ton/ ha.

3. Uraian Inovasi




Varietas yang digunakan yaitu ST-168 dan Lado
Pupuk yang digunakan yaitu ZA 560 kg/ha, Urea 240 kg/ha, SP-36 480 kg/ha
KCL 320 kg/ha Borat 16 kg/ha, Curater 16 kg/ha



Pupuk Susulan NPK (15 : 15 : 15) 250 kg/ha



Pupuk kandang ayam 20 ton /ha

4. Cara Penggunaan Inovasi
Perincian penggunaan inovasi dapat dilihat pada pada Tabel 1 berikut :
Komponen Teknologi

Uraian Komponen


(1)

(2)

1. Lahan

Kering/ tegalan

2. Varietas (F1)

ST-168 dan Lado

3. Persemaian/ Perlakuan
bibit.

- Media semai dibuat dari tanah, pupuk kandang, pasir
(1:1:1)
- Diberikan Furadan 10 G, 2 gr/kg media semai
ditambah 2 gr Daconil/ kg media semai.

- Media semai ditutup dengan plastik selama 1 minggu.
- Biji direndam dengan air panas (50 oC) selama 1 jam.
- Persemaian ditutup dengan kasa nilon (rumah kasa).
- Bibit disemai dalam polybag ukuran diameter 20 cm,
tinggi 10 cm
- Umur bibit di persemaian 25 hari.

4. Pengolahan tanah

Tanah dibajak 1-2 kali, digemburkan dan dibuat
bedengan

5. Jarak tanam dan sistem
tanam

60 x 70 cm (segi tiga) dengan populasi tanaman 16.000
batang/ ha

6. Pemangkasan


Perempelan tunas

7. Penyiraman

Pengairan/ kelembaban bedeng disesuaikan dengan
kondisi lapangan.

8. Pengapuran

2 ton/ ha

9. Pemupukan (ha),
pemupukan melalui
akar.

Pupuk dasar diberikan sebelum pemasangan MPHP.
- Pupuk kandang ayam 20 ton/ ha
- ZA
: 560 kg/ ha
- Ure

: 240 kg/ ha
- SP-36
: 480 kg/ ha
- KCl
: 320 kg/ ha
- Borax
: 16 kg/ ha
- Curater : 16 kg/ ha
Pupuk Susulan:
NPK (15 : 15 : 15) sebanyak 250 kg/ ha diberikan pada
umur 20, 40, 60, 80 dan 100 HST masing-masing 1/5
dari total dosis di atas.

10.Mulsa

MPHP

11. Pupuk PPC/ pupuk
daun


- Complesal : 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan
interval 14 hari (12 HST dan 26 HST).
- Gandasil 2 lt/ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 40 HST
dan 54 HST.
- Bayfolan 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 68 dan 82
HST.

12. Pengendalian
hama/ penyakit
- Kutu daun/Aphis

- Curater diberikan pada umur 25 HST (1 gr/batang)

- Hama Trips

- Lanate 2-5 EC , 2 cc/ ltr air

- Tungau
- Antraknosa
(Colleorchum

capsici dan C.
gloesporoides).

- Pagassus 500 SC, 2,5 cc/ ltr air

- Penyakit bercak
daun (Cercuspora
capsici).

- Daconil 25 cc/ltr air (intreval 4 hari sekali)

- Score, 2 cc/ltr air
- Daconil 20 gr/lt air (intreval 5 hari sekali)

Penyakit layu
(Fusarium oxyspo- -Eradikasi (cabut dan bakar)
rum)




Panen dan Pascapanen

Panen dilakukan pada umur 85 – 90 HST, dengan banyaknya pemanenan ± 14 kali,
dengan interval 4 hari sekali.
Tabel 2. Hasil panen Cabai Merah di Lokasi Kebun Percobaan BPTP NAD
No

Varietas

Rata-rata
Produksi/batang (Kg)

Rata-rata
Produksi/ ha (ton)

1.

Lado

0,887 Kg


14.192

2.

ST - 168

0,756 kg

12.096