PerilakuPetaniTerhadapKetersediaanTeknologidalamPengembanganUsahatani.pptx

(1)

PERILAKU PETANI TERHADAP KETERSEDIAAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN MAROS

Farmers Behaviour on the Availability of Technology to the Development of Peanut farming in The Maros Regency

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAROS

2016

Disampikan pada Seminar Tgl. 26 April 2017 Oleh :


(2)

(3)

Masalah Pengkajian

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana paket teknologi produksi ( lahan, benih, pupuk, air, pestisida, dan pasar ) yang dapat menunjang

pengembangan kacang tanah di Kabupaten Maros 2. Bagaimana intensitas penyuluhan, pengetahuan,

keterampilan, dan sikap petani terhadap teknologi produksi dalam pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros


(4)

Tujuan Pengkajian

Tujuan yang ingin dicapai dari pengkajian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana paket teknologi produksi ( lahan, benih, pupuk, air, pestisida, dan pasar ) yang dapat menunjang pengembangan kacang tanah di Kabupaten Maros

2. Untuk menganalisis intensitas penyuluhan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani terhadap penerapan teknologi produksi dalam pengembangan kacang tanah di Kabupaten Maros


(5)

Kegunaan Pengkajian

Kegunaan Pengkajian

1. Sebagai bahan informasi bagi petani yang ingin meningkatkan pendapatan melalui pengembangan usahatani kacang tanah.

2. Sebagai bahan masukan bagi pelaku yang bergerak dalam sektor pangan khususnya kacang tanah di Kabupaten Maros.

3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Pemerintah Kabupaten Maros dalam menentukan kebijakan pengembangan kacang tanah melalui pendekatan teknologi di Kabupaten Maros


(6)

BAB III

METODE PENGKAJIAN

Lokasi dan Waktu Pengkajian

Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016, dengan lokasi penelitian pada dua kecamatan yaitu masing-masing adalah Kecamatan Camba dan Kecamatan Cenrana di Kabupaten Maros. Penentuan kedua wilayah kecamatan tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan kepada kedua wilayah tersebut merupakan wilayah sentral pengembangan komoditi kacang tanah di Kabupaten Maros


(7)

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam pengkajiann ini adalah keseluruhan petani pada Kecamatan Camba dan Cenrana yang melakukan usahatani kacang tanah tempat penelitian akan dilaksanakan.

Dalam pengambilan populasi dan sampel didasarkan pada pertimbangan bahwa pada kedua wilayah tersebut adalah merupakan wilayah pengembangan kacang tanah dan para petani yang ada di wilayah itu sudah terbiasa menanam kacang tanah dan memiliki ciri khas dalam melakukan usahatani kacang tanah, sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam penelitian ini untuk mewakili petani yang ada di Kecamatan Camba dan Cenrana .


(8)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan

baik melalui observasi maupun melalui wawancara kepada petani responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.

Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang bersumber dari buku, arsip, dokumen, dan naskah dari Kantor Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maros, Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros, dan UPTD. BPSB Kabupaten Maros


(9)

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner, pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengedarkan atau menanyakan langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan

Wawancara mendalam, data yang dikumpulkan untuk melengkapi data yang tidak sempat tertulis dalam kuesioner

Observasi, pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan yang berkaitan dengan penelitian ini.


(10)

Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Analisis Deskriptif :

Hipotesis yang pertama akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Deskriptif yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau menginterpretasikan data yang ada dalam bentuk tabel atau grafik dan mengkaji secara mendalam, sehingga dapat digambarkan mengenai hal-hal yang dapat menunjang pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros.

Analisis “ UJI CHI-SQUARE “.

Hopitesis yang kedua digunakan untuk menunjukkan hubungan antara intensitas penyuluhan, pengetahuan, keterampilan, sikap petani dengan tingkat penerapan paket teknologi. Menurut Sudjana (2002) dan Walpole (1995) bahwa untuk Uji Independen antara dua faktor digunakan rumus (1) yaitu ;


(11)

(12)

(13)

1. Sikap negatif petani adalah kecenderungan petani untuk memberikan penilaian atau tanggapan yang negatif terhadap paket teknologi. Menurut Sevilla, C.G, dkk (1993) dan Danin (2004) bahwa sikap diukur dengan menggunakan ukuran skala atau ukuran interval Pengukurannya yaitu : Pernyataan yang diajukan kepada petani responden sebanyak delapan item yang terdiri dari empat item pernyataan nilai positif dan empat item pernyataan nilai negatif.

Untuk pernyataan yang mengukur nilai positif, jawaban dinilai dengan angka yaitu :

a. Sangat setuju : 5 b. Setuju : 4 c. Tidak berpendapat : 3 d. Tidak setuju : 2 e. Sangat tidak setuju : 1

Untuk pernyataan yang mengukur nilai negatif, jawaban dinilai dengan angka yaitu :

a. Sangat setuju : 1 b. Setuju : 2 c. Tidak berpendapat : 3 d. Tidak setuju : 4


(14)

BAB V


(15)

(16)

(17)

INTENSITAS PENYULUHAN, PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI


(18)

Tingkat Penerapan Petani terhadap Paket Teknologi Produksi


(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENYULUHAN, PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PAKET


(24)

(25)

Hubungan antara Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan Teknologi Produksi


(26)

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Petani dengan Tingkat Penerapan Teknologi Produsi Kacang Tanah


(27)

Hubungan antara Tingkat Keterampilan Petani dengan Tingkat Penerapan Teknologi


(28)

Hubungan antara Sikap Petani dengan Paket Teknologi Produksi


(29)

BAB VI


(30)

(31)

(1)

26 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Petani dengan


(2)

27 Hubungan antara Tingkat Keterampilan Petani dengan


(3)

28 Hubungan antara Sikap Petani dengan


(4)

29

BAB VI


(5)

(6)

TERIMA KASIH


Dokumen yang terkait