10 calk pendahuluan lk wilayah

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)

IV. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(UNAUDITED/UNAUDITED)*
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum

A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002
Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat.
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER
/PB/
tahun 2006. tentang penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.

Kebijakan
Teknis

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS

Rencana

Strategis

RENCANA STRATEGIS
(Diisi dengan rencana strategis UAPPA-W)

Pendapatan

PENDAPATAN
(Diisi dengan nilai realisasi pendapatan dan diuraikan
per jenis
pendapatan: pendapatan pajak (khusus Departemen Keuangan),
pendapatan bukan pajak, pendapatan hibah. Nilai realisasi pendapatan
dibandingkan dengan nilai realisasi pendapatan periode yang sama tahun
anggaran yang lalu. Uraikan juga penyebab kenaikan/penurunan realisasi
pendapatan tersebut)

Belanja

BELANJA
(Diisi dengan nilai realisasi belanja dan diuraikan per jenis belanja:belanja

pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja subsidi, belanja hibah,
dan belanja Bantuan Sosial. Nilai realisasi pendapatan dibandingakan
dengan nilai realisasi pendapatan periode yang sama tahun anggaran
yang lalu. Uraikan juga penyebab kenaikan/penurunan realisasi
pendapatan tersebut. Uraikan juga program (dalam tabel) yang
dilaksanakan oleh nama UAPPA-W, realisasi belanja program tersebut
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.11-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
dan capaiannya)

A.3.
PENDEKATAN

KEUANGAN

PENYUSUNAN

LAPORAN

Laporan Keuangan Tahun 2XX1 merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh
, termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah
seperti kantor wilayah dan satuan kerja yang
bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan
kepadanya. Laporan Keuangan disusun berdasarkan
kompilasi data/laporan keuangan satuan kerja .
Untuk tahun 2XX1, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan
Keuangan meliputi satuan kerja yang
berada dalam satu eselon I yaitu: 1. 2...3...4...5...6...dst...
< nama UAPPA-W > Tahun 2XX1 ini memperoleh anggaran yang
berasal dari APBN sebesar Rp... meliputi:



Satuan kerja daerah/KD (termasuk satker BLU jika ada) sebesar
Rp...



Satuan kerja dekonsentrasi/DK sebesar Rp...



Satuan kerja tugas pembantuan/TP sebesar Rp...

Dari total anggaran di atas,rincian anggaran satuan kerja BLU
adalah sebagai berikut :

Jumlah satuan kerja di lingkup adalah ... satker.
Dari jumlah tersebut satker yang menyampaikan laporan keuangan
sejumlah ... satker (...%), sedangkan yang tidak menyampaikan laporan
keuangan sejumlah ... satker (...%). Rincian satuan kerja tersebut dapat
dilihat pada Tabel I.
Tabel I

Rekapitulasi Jumlah Satker
No

Kode
Satker

Jumlah Jenis Kewenangan
Uraian

KP
M

KD
TM

M

DK
TM


M

Keterangan

TP
TM

M

TM

1
2
3
4

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.12-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
5

Jumlah

Keterangan:
M

= Menyampaikan LK

TM = Tidak menyampaikan LK

Selain memperoleh dana dari DIPA BA..., juga mengelola dana
yang berasal dari BA 062 (Subsidi dan Transfer) sebesar Rp… dan BA
069 (Belanja Lain-lain) sebesar Rp…, )

Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi
(SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).
Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan LK yang
terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan kompilasi Laporan
Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah
Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan
Negara dan Hibah dan Belanja.
2. Neraca
Neraca disusun berdasarkan kompilasi neraca entitas akuntansi yang
berada di bawah dan disusun melalui SAI.
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang
pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang
memadai.
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah/belum seluruhnya

diproses melalui SIMAK-BMN.
Jumlah satuan kerja di lingkup
adalah ... satker. Dari jumlah tersebut satker yang telah menyampaikan
laporan barang dan dikonsolidasikan sejumlah ... satker (...%),
sedangkan yang tidak menyampaikan laporan barang sejumlah ... satker
(...%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Rekapitulasi Jumlah Satker


No

Kode

Jumlah Jenis Kewenangan
Uraian

Keterangan

) Laporan Keuangan atas penggunaan dana dari Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BA 062 dan BA 069)

disajikan dalam laporan keuangan tersendiri, terpisah dari LK ini.

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.13-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
Keterangan:
M

= Menyampaikan Laporan Barang

TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang

Kebijakan
Akuntansi

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN)
atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan
timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2XX1 telah mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPP telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK
adalah:

Pendapata
n

(1)

Belanja

(2)

Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja
diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan,
belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

Aset

(3)

Aset

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.14-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber
daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.
Aset lancar

a.

Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset
lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian,
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri,
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Investasi

b.

Investasi*)
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau
manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka
pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek



*) jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.15-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi
jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih dari setahun.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman
investasinya, yaitu non permanen dan permanen.
(i) Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang
tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan
untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non
permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan
berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk
pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah
daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Investasi Non Permanen meliputi:


Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari
dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui
Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri
dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening
Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada
BUMN/BUMD dan Pemda.



Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam
bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil,
anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP),
nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam
(USP/TSP) atau nasabah BPR.

(ii) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi
permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau
menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang.
Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga
internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik
negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya
yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai
Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara
(BUMN/BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum
lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut
sebagai Non BUMN.
PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu
perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan
modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang
bukan perseroan.
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.16-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan
metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan
diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak
dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak
ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk
partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada
lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode
biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah
BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos
investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Aset Tetap

c.

Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan
berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31
Desember 2XX1 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari
2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap
disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi
akumulasi penyusutan (depresiasi). Namun, dalam LK Tahun
2XX1,
seluruh
aset
tetap
yang
dikelola
belum
disusutkan/didepresiasi. Hal ini disebabkan antara lain belum
dilakukannya inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi) atas
aset tetap tersebut.

Aset
Lainnya

d.

Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi
jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun,
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.17-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi
Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan
aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah
yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau
daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap
bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh
bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan
tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua
pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana
yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai
kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri,
rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset
Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise;
hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa
dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Aset
Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan
Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset
lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset
pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan
Pengelola Aset (PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset
pemerintah yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama
(KKKS) BP MIGAS. Di samping itu, piutang macet kementerian
negara/lembaga
yang
dialihkan
penagihannya
kepada
Departemen Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lainlain.
Kewajiban

(4)

Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.18-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara
lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari
masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau
lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap
kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi
dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a.

Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.

b.

Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata
uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.

A. PENJELASAN UMUM
Ekuitas Dana

A.1. DASAR HUKUM
UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang
dan
dilaksanakan
secara
terbuka
dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan
Negara,
Pasal
30
ayat
(1)
menetapkan bahwa Presiden menyampaikan
rancangan
undang-undang
tentang
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.19-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan
Negara,
Pasal
30
ayat
(2)
menetapkan bahwa laporan keuangan setidaktidaknya meliputi Laporan Realisasi APBN,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan
laporan keuangan perusahaan negara dan
badan lainnya.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Pasal 55 ayat (12)
menetapkan bahwa Menteri/pimpinan lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
menyusun
dan
menyampaikan
laporan
keuangan yang meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan dilampiri laporan keuangan Badan
Layanan
Umum
pada
kementerian
negara/lembaga masing-masing.
Menteri
Keuangan
selaku
pengelola
fiskal
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) untuk disampaikan kepada Presiden
dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN.

Perekonomian
Indonesia
masih
dipengaruhi
sentimen
positif

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara yang menetapkan bahwa
LKPP (Audited) disusun berdasarkan LKPP
(Unaudited)
yang
telah
dikoreksi
atau
disesuaikan menurut hasil pemeriksaan BPK.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2006 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2007, Pasal 13 ayat (1)
menetapkan bahwa pada pertengahan Tahun
Anggaran 20076 Pemerintah menyusun Laporan
tentang Realisasi Pelaksanaan APBN TA 20076
Semester Pertama.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.20-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)

Peraturan Pemerintah
tentang Pelaporan
Instansi Pemerintah.

Nomor 8
Keuangan

Tahun 2006
dan Kinerja

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PDB semester
I tahun 2007
mengalami
kenaikan 6,1
persen
dibanding
semester I
tahun 2006

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor
59/PMK.06/2005
tentang
Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat.
Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan

.
tentang
penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN(NAMA UAPPA-W)
.......................
RENCANA
STRATEGIS
........................

PDB semester
I tahun 2007
harga berlaku
Rp1.881,8
triliun dan
harga konstan
2000 Rp961,5
triliun

(NAMA

UAPPA-W)KEMENTERIAN

(Diisi dengan rencana strategis kementerian negara/lembaganama
UAPPA-W)
PENDAPATAN (NAMA UAPPA-W)KEMENTERIAN ...............
(Diisi dengan nilai realisasi pendapatan dan diuraikan
per jenis
pendapatan: pendapatan pajak, pendapatan bukan pajak, pendapatan
hibah. Nilai realisasi pendapatan dibandingakan dengan nilai realisasi
pendapatan periode yang sama tahun anggaran yang lalu. Uraikan juga
penyebab kenaikan/penurunan realisasi pendapatan tersebut)
BELANJA (NAMA UAPPA-W)KEMENTERIAN ..........................

Kontributor
PDB Indonesia
yang terbesar
adalah DKI
Jakarta

(Diisi dengan nilai realisasi belanja dan diuraikan per jenis belanja:belanja
pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja subsidi, belanja hibah,
dan belanja Bantuan Sosial. Nilai realisasi pendapatan dibandingakan
dengan nilai realisasi pendapatan periode yang sama tahun anggaran
yang lalu. Uraikan juga penyebab kenaikan/penurunan realisasi
pendapatan tersebut. Uraikan juga program (dalam tabel) yang
dilaksanakan oleh nama UAPPA-WKementerian Negara/Lembaga,
realisasi belanja program tersebut dan capaiannya)

A.23.
PENDEKATAN
KEUANGAN

PENYUSUNAN

LAPORAN

Laporan Keuangan nama UAPPA-WLIPIKementerian ................
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.21-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
Tahun 2006 7X merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan
yang
dikelola
oleh
entitas
pelaporan
LIPIKementerian ................, termasuk di dalamnya jenjang struktural di
bawah LIPIKementerian ................ seperti eselon I, kantor wilayah, serta
satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang
diberikan
kepadanya.
Laporan
Keuangan
nama
UAPPAWLIPIKementerian
................
disusun
berdasarkan
kompilasi
data/laporan keuangan satuan kerja satuan kerja nama UAPPAWLIPIKementerian .................
Untuk tahun 20062007X, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan
Keuangan nama UAPPA-WLIPIKEMENTERIAN ................ meliputi 51...
satker yang berada dalam satu eselon I yaitu: 1. 2
....3....4....5.....6............dst................................
LK Tahun 20062007X ini mencakup:
transaksi keuangan yang berasal dari APBN, yang dikelola oleh
satuan
verja
pusat
dan
daerah
(unit
vertikal)
sebesar
Rp.......................;untuk ........... satker pusat dan ........satker daerah
(UPT). *)
transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk dana APBN yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah, yaitu dana dekonsentrasi sebesar
Rp...................... ; untuk ............ satker dan dana tugas pembantuan
sebesar Rp......................;
dekonsentrasi ............ satker, tugas
pembantuan untuk ........satker
Ttransaksi keuangan yang berasal dari APBN yang melalui
Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP) yaitu
(BAPP) sebesar Rp………………. , yaitu Bagian Anggaran ……
sebesar Rp. ………… untuk…… satuan kerja ( uraikan BAPP apa saja
yang dikelola) dan Perhitungan**);

Laju inflasi
semester I
2,08 persen

Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi
(SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Satuan kerja membukukan
transaksi keuangan melalui SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan maupun belanja.

*) Laporan keuangan ini termasuk alokasi dana pada Satuan Kerja dengan
status Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
**) Laporan Keuangan atas penggunaan dana dari Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan disajikan dalam laporan keuangan
tersendiri, terpisah dari Laporan Keuangan ini.

Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan LK yang
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.22-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
terdiri dari:
4. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan kompilasi Laporan
Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah
LIPIKementerian ................. Laporan Realisasi APBN terdiri dari
Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.
5. Neraca
Neraca disusun berdasarkan kompilasi neraca entitas akuntansi yang
berada di bawah LIPIKementerian ................ dan disusun melalui SAI.
6. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang
pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Implementasi SAI tahun 2006200X7 mengalami kemajuan bila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat
bahwa pada tahun 2006200X7 seluruh satuan kerja telah
menyelenggarakan SAI dalam menyusun laporan keuangan. Namun
demikian, masih terdapat permasalahan-permasalahan terutama
organisasi dan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.
Nilai tukar
Rupiah Juni
2007 Rp9.054
per Dolar AS

Data neraca yang disajikan dalam laporan keuangan ini berasal dari
Sistem Akuntansi Barang Milik Kekayaan Negara (SABMN).Seluruh
satuan kerja yang ada di bawah LIPIKementerian ................
belum/sudah* melaksanakan SABMN secara penuh.

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI *)

Fiscal space
sebesar USD
15 miliar
menurut
World Bank

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN)
atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan
timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2006200X7 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPP
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.23-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
LIPIKementerian ................ adalah :
*) kebijakan akuntansi disesuaikan dengan pos / item / akun yang ada
dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara /Lembaga.

(5)

Kegiatan
ekspor dan
impor
meningkat

Sektor riil
mulai tumbuh

Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan
menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas
Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan
fungsi.
Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini
tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut,
dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada
saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas,
piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.24-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Investasi *)
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
Neraca
Pembayaran
Indonesia
terus
mencatatkan
surplus

Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi
yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun
waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi
yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,
yaitu non permanen dan permanen.
(i)

Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan
penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang
yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/
daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Investasi Non Permanen meliputi:
Investasi
portofolio
meningkat

Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri
yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan
dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan
Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada
BUMN/BUMD dan Pemda.
Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana
Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan
(LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam
(USP/TSP) atau nasabah BPR.

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.25-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)

*) jika terdapat transaksi investasi pada kementerian
negara/lembaga yang bersangkutan.


Seluruh pencairan pinjaman pendanaan Kredit
Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) eks dana Surat Utang (SU)
005 yang disalurkan melalui dua pola sebagai berikut:
a. Dana SU-005 dipinjamkan langsung oleh Pemerintah
kepada Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) yang
ditunjuk oleh Pemerintah c.q. Menteri Keuangan dalam
rangka pendanaan KUMK;

Kebijakan
penurunan
suku bunga
dan IHSG

Kebijakan
pemerintah
dan IHSG

Membaiknya
fungsi
intermediasi
perbankan

b. Dana SU-005 dipinjamkan kepada BUMN Pengelola dan
selanjutnya diteruspinjamkan kepada LKP yang ditunjuk
oleh BUMN Pengelola yang bersangkutan dalam rangka
pendanaan KUMK.
(ii) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi
permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau
menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang.
Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga
internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik
negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya
yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai
Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara
(BUMN/BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum
lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut
sebagai Non BUMN.
PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu
perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan
modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang
bukan perseroan.
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan
metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan
diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak
dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak
ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk
partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada
lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode
biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah
BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos
investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.26-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
e.

Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan
berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31
Desember 2006200X7 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari
2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(c) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
(d) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Harga minyak
mentah dunia
cenderung
meningkat

Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap
disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi
akumulasi penyusutan (depresiasi). Namun, dalam LK Tahun
20062007X, seluruh aset tetap yang dikelola belum
disusutkan/didepresiasi. Hal ini disebabkan antara lain belum
dilakukannya inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi) atas
aset tetap tersebut.

Produksi
minyak
diproyeksikan
terus
meningkat

f.

Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi
jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun,
Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi
Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan
aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah
yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau
daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap
bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh
bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.27-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua
pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana
yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai
kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri,
rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Pertumbuhan
triwulan
I/2007
konsumsi
swasta 3,8
persen

Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset
Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise;
hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa
dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Aset
Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan
Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset
lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset
pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan
Pengelola Aset (PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset
pemerintah yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama
(KKKS) BP MIGAS. Di samping itu, piutang macet kementerian
negara/lembaga
yang
dialihkan
penagihannya
kepada
Departemen Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lainlain.

Investasi
mulai tumbuh

Kewajiban

(6)

Tren
membaiknya
penanaman
modal di
Indonesia

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara
lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari
masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau
lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap
kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi
dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a.

Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.28-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Keuangan ........... (Nama UAPPA-W dan Periode LK)
Unaudited/AuditedLaporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester ILIPIKEMENTERIAN
(nama UAPPA-W) ................ Tahun 200X 2007676 (Unaudited/UnAaAudited)
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
b.

Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran
ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan
penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan
lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

(7)

Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih
antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan
Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana
Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka
pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset
tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.

A.3. LAPORAN KINERJA

Optimisme
pelaku bisnis
internasional
terhadap
Indonesia

Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Laporan Realisasi Anggaran selain menyajikan realisasi
pendapatan dan belanja, juga menjelaskan prestasi kerja
(kinerja) setiap kementerian negara/lembaga. Lebih lanjut, PP
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa Laporan Kinerja
Pemerintah Pusat yang merupakan gabungan dari Laporan
Kinerja dilampirkan bersama dengan LK sebagai bagian dari
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran untuk
disampaikan kepada Menteri Keuangan. Namun, pada tahun
20062007, Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud belum
dapat disajikan karena sistem pelaporan kinerja yang akan
diatur dalam Peraturan Presiden sebagai peraturan
pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2006 yang akan
menggantikan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 masih
dalam
proses
penyusunan.A.2.
KEBIJAKAN
FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO

Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.29-

LAMPIRAN IVb
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR: PER- 51