LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAGI GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 | Rindawan | Widya Accarya 36 47 1 SM
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAGI
GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013
OLEH: I KETUT RINDAWAN
ABSTRAK
Sejak dicanangkannya Kurikulum 2013 sebagai perubahan kurikulum sebelumnya
(KTSP) sampai saat ini menjadi wacana baik di dunia pendidikan maupun masyarakat umum,
yang pada intinya banyak kalangan menginginkan pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau
kembali dengan berbagai alasan.
Apabila semua pihak memahami bahwa dalam sebuah siklus keberhasilan di dunia
pendidikan yang berdampak terjadi perubahan secara komprehensif pada masyarakat bai itu
perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak, apalagi dalam mengahadapi
tuntutan
persaingan tenaga kerja di era globalisasi, akhirnya menuntut pihak penyelenggara pendidikan
(Pemerintah)
dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional
untuk meninjau kurikulum
sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat kita maupun dunia. Perubahan
kurikulum sudah tentu menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat , yang paling didepan
sebagai ujung tombak dalam mengimplementasikan kurikulum 29013 adalah guru mengalami
kebingungan karena belum memahami secara utuh kurikulum 2013 itu sendiri. Berdasarkan
hal tersebut akan dikaji apa yang menjadi landasan hukum bila guru menyususn perencanaan
pembelajaran , dan apa yang menjadi pedoman bagi guru dalam menyususn perencanaa n
pembelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Sebagai landasan hukum
mengimplementasikan
kurikulum
bagi guru menyusun
2013
perencanaan pembelajaran
dalam
adalah UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas,
Peraturan pemerintah No 32 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan, dan permen Mendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, serta Permen
Mendikbud No 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013, bergitu pula Permen Mendikbud
yang lain
yang mengatur setiap jenjeng pendidikan.
Sedangkan
pedoman
guru dalam
menyusun Perencanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 adalah mengacu pada
36
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
standar pendidikan terutama Standar Kompetensi Lulusan (SKL) seperti yang diatur dalam
pasal 31 UU No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.
guru-guru dibeberapa sekolah, yaitu guru-
PENDAHULUAN
guru
Latar belakang Masalah
kita belum
mengerti
tentang roh
Kurikulum 2013 itu sendiri, dan sangat sulit
Sejak dicanangkannya Kurikulum
menerima
perubahan
atau
tidak
mau
baru yang dikenal dengan Kurikulum 2013
merubah mainzetnya guru itu sendiri. Ada
sebagai perubahan kurikulum sebelumnya
hal menurut pemahaman penulis Kurikulum
(KTSP)
sampai hari ini masih menjadi
2013 amat sangat baik atau sangat sempurna
wacana
yang
berhenti
sebagai apaya mempersiapkan generasi mas
diperbeincangkan baik dikalangan dunian
dimasa mendatang (2045) sehingga sumber
pendidikan maupun diluar dunia pendidikan,
daya manusia Indonesiayang sangat besar
termasuk dalam tema interaktif di madia
jumlahnya
elektronik sering menjadi topik hangat (Bali
pembangunan
TV Rabu malam 29 Juli 2014), yang pada
menjadi
intinya
pembangunan bangsa serta siap bersaing di
tak
pernah
masyarakat
menginginkan
tidak
persaingan
kembali.
kerja asing.
dikalangan
pendidikan terutama
dunia
yang menjadi ujung
karena
menjadi
tidak
beban
berkualitas,
betul-betul siap menjadi modal
pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau
Sedangkan
lagi
global dengan tenaga-tenaga
Apabila semua pihak memahami
bahwa
memang
dalam
sebuah
siklus
tombak yaitu guru mengalami kebingungan
keberhasilan
dalam mengimplentasikan Kurikulum 2013
berdampak
karena dipengaruhi oleh banyak faktor,
konprehensif
faktor yang paling penting bagi pengamatan
perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola
penulis
tindak setiap insan masyarakat, yang pada
selama ikut mensosialisasikan
Kurikulum
2013
ini
memberikan
PLPG
bagi
maupun
baik
melalui
guru-guru
di
akhirnya
didunia pendidikan yang
terjadi
perubahan
secara
pada
masyarakat
seperti
menuntut
kepada
penyelenggara pendidikan
pihak
(Pemerintah)
Propinsi
Bali
memberikan
untuk meninjau kurikulum / mengadakan
pelatihan
Instrutur Nasional di LPMP
perubahan kurikulum karena kebututahan/
Propinsi Bali tahun 2014,serta pelatihan bagi
tuntutan masyarakat sudah berubah.
Bila
37
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dicermati di era reformasi ini di Indonesia
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dimana
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
pemerintah
Otonomi
Pusat
memberikan
seluas-lusanya kepada Daerah
sebab itu,
kurikulum
perlu memuat
Propinsi, Kabupaten/Kota, sebagai langkah
kecakapan hidup untuk membekali peserta
memberikan hak dan tanggung jawab demi
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
mempercepat terujudnya kemajuan Daerah
penting
masing-masing, yang sudah tentu sumber
kejuruan
daya manusia merupakan kata kunci bagi
melanjutkan keperguruan tinggi. Disamping
daerah itu mau cepat maju.
itu
mencermati kondisi
Namun
daerah,
masalah
terutama bagi satuan pendidikan
dan
peserta didik
pendidikan
dampak
perlu
globalisasi
yang tidak
mengantisipasi
yang
membawa
sangat
masyarakat berbasis pengetahuan dimana
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
IPTEK sangat perperan sebagai penggerak
karakteristik daerahnya masing-masing.
utama perubahan. Pendidikan harus terus
pembangunan
pendidikan
Sedangkan
adalah sangat
keberadaan kurikulum
vital, karena merupakan
jantungnya pendidikan perlu dikembangkan
dan implementasikan
sebagai
upaya
jitu
secara kontektual
untuk
merespon
menerus
penyesuaian
melakukan
adaptasi
perkembangan
dan
IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontektual
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Undang-undang Republik Indonesia
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan
Nomor 20 tahun 2003
peserta didik. Kondisi saat ini kita bisa lihat
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
dan rasakan tidak meratanya pembangunan
pendidikan
adalah
di daerah seluruh Indonesia yang sudah
terencana
untuk mewujudkan suasana
tentu membawa akibat kemajuan dan tingkat
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
kesejahteraan
dimasing-masing
didik secara aktif mengembangkan potensi
daerah di Indonesia tidak merata/tidak sama
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
juga, dengan demikian salah satu yang
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
melatar belakangi lahirnya kurikulum 2013
kecerdasan,
akhlak
mulia,
seperti tuntutan dunia kerja, yang berarti
keterampilan
yang
diperlukan
kegiatan
dapat
masyarakat, bangsa dan negara. Selajutnya
pribadi
dalam rangka mencapai tujuan tersebut
rakyat
pembelajaran
harus
mendukung tumbuh kembangnya
tentang sistem
usaha
sadar
dan
serta
dirinya,
38
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
disusunlah stamdar pendidikan nasional,
terdiri atas: standar
lulusan,
standar isi,
standar proses, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian.
dalam
menghilangkan keraguraguan guru
menyusu
A. Landasan Hukum
Penyususnan
Perencanaan pembelajaran
Guru
dalam
bagi
memngimplementasi
Kurikulum 2013.
Bila seorang guru akan mengawali
Bertitik tolak dari hal di atas sebagai
upaya
PEMBAHASAN
sebuah
perencanaan
pembelajaran
dalam
rangka
mengimplementasikan
Kurikulum
2013
tugas
yaitu menyusun
seabuah
perencanaan pembelajaran, mereka
harus
memperhatikan apa yang
diatur dalam setiap peraturan baik
itu
Undang-undang,
Peraturan
serta memiliki dasar pijakan yang pasti
Pemerintah,
secara
Menteri yang terkait dengan tugas
hukum,
maka
akan
diuraikan:
maupun
Peraturan
Landasan Hukum Penyususnan Perencanaan
pendidikan. Adapun
Pembelajaran
landasan hukum kurikulum 2013
bagi
guru
dalam
Mengimplementasikan Kurikulum 2013.
1. Undang-undang
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka rumusan masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Tahun
2003
Nomor
tentang
20
Sistem
pendidikan Nasional 2013
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32
A. Apa yang menjadi landasan hukum
perencanaan
pembelajaran
mengimplementasikan
termasuk implementasinya adalah
sebagai berikut:
RUMUSAN MASALAH
bila guru menyusun
yang menjadi
dalam
kurikulum
B. Apa yang menjadi pedoman bagi
guru dalam menyusun/ membuat
sesuai
perubahan atas
Peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. Peraturan
2013 ?
perencanaan pembelajaran
Tahun tentang
Menteri Pendidikan
dan Kebuyaan
Tahun
2013
Nomor
54
tentang standar
Kompotensi Lulusan
dengan kurikulum 2013?
39
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
4. Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor
5.
64
harus
betul-betul memahami Peraturan
Tahun 2013 tentang Standar Isi
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor
81A
Peraturan Menteri
Implementasi Kurikulum dan
Dan Kebudayaan
Tahun
Pendidikan
Nomor
2013 tentang
65
Standar
Menteri
Nomor
Tahun 2013 tantang
Peraturan
Pendidikan dan Kebudayaan
65 tahun 2013 tentang Standar
Proses. Guru juga harus berpedoman pada
Proses
6. Peraturan
menteri
dan Kebudayaan
Pendidikan
Nomor
66
kalender Pendidikan seperti yang diatur
alam Permen Dikbud Nomor 81A Tahun
Tahun 2013 tentang
2013, disitu ditegaskan bahwa kalender
Standar Penilaian
pendidikan adalah pengaturan waktu utnuk
7. Peraturan
dan
Menteri
Pendidikan
Kebudayaan Nomor 69
kegiatan
pembelajaran
peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup
Tahun 2013 tentang
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
Kerangka Dasar dan Struktur
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
Kurikulum SMA-MA
hari libur. Permulaan Waktu Belajar adalah
8. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor
81A
permulaan waktu pelajaran di setiap satuan
pendididkan dimulai pada setiap awal tahun
tentang Implementasi
pelajaran,
Kurikulum
Efektif,
9. Peraturan Menteri
Pendidikan
sedangkan Pengaturan waktu
meliputi : (a). Minggu Efektif
belajar adalah jumlah minggu
kegiatan
70
pembelajaran diluar waktu libur untuk
Tahun 2013 tentang Kerangka
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
Dasar dan Struktur Kurikulum
pendidikan;
SMK/MAK
Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
dan Kebudayaan Nomor
Dari
peraturan-peraturan
menjadi landasan
bagi
mengimplementasikan
terutama
penyusunan perencanaan pembalajaran guru
dalam
yang
guru dalam
kurikulum
mengawali
2013,
akan
(b). Waktu Pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran
pelajaran
untuk
seluruh
termasuk
muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah),
jumlah jam untuk kegiatan
mata
ditambah
lain
yang
40
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dianggap penting oleh satuan pendidikan.
penetapan pendekatan kompetensi lulusan
Sedangkan
libur
didahului
yang
yang hendak
Pengaturan
waktu
dilakukan mengacu pada ketentuan
dengan mengindentifikasi apa
dibentuk,
dibangun,
dan
baik libur
diberdayakan dalam diri peserta didik
nasional maupun libur daerah. Waktu libur
sebagai jaminan yang akan mereka capai
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
setelah
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
satuan pendidikan tertentu.
hari libur keagamaan,
kompetensi lulusan menekankan
berlaku
tentang hari libur,
hari libur umum
Guru
Perencanaan
dalam
menyusun
Pembelajaran
untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013
Dalam
pendidikan pada
Pendekatan
pada
kemampuan holistik harus dimiliki oleh
termasuk hari-hari libur khusus.
B. Pedoman
menyelesaikan
penyusunan
sebuah
setiap peserta didik. Hal itu akan membawa
implikasi
dipelajari
terhadap
oleh
setiap
apa yang harus
individu
peserta
didik, bagaimana cara mengajarkan, dan
kapan
diajarkan.
Cakupan kompetensi
perencanaan Pembelajaran
guru harus
lulusan
mengacu
pendidikan,
elemen-elemen yang harus dicapai adalah
pada
terutama sekali
standar
Standar Kompetensi
satuan pendidikan
berdasarkan
sebagai berikut
Lulusan (SKL) sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal
Nomor
35 ayat (1) Undang-undang
20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional . Kompetensi Lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
Tabel
Berdasarkan
Kompetensi
Elemen-elemen
Domain
Elemen
rangka mewujudkan
Proses
dalam
SD
SMP
SMA-
Menerima
+
Menjalankan
+
Menghargai
+
Menghayati
+
Mengamalkan
tujuan pendidikan
nasional.
yang
SMK
yang akan menjadi acuan
bagi pengembangan kurikulum
Lulusan
harus dicapai
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan,
1:
SIKAP
Individu
Beriman,
berahlak
mulia (jujur, disiplin,
tanggungjawab,
Dalam buku materi pelatihan guru
implementasi
kurikulum
2013
tahun
peduli, santun) rasa
ingin tahu, estetika,
percaya diri, motivasi
pelajaran
2014/2015
dinyatakan
bahwa
internal
41
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sosial
Toleransi,
gotong
royong,
Holistik
dan musyawarah
Alam
Pola
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara
kerjasama,
hidup
ramah
sehat,
lingkungan,
patriotik, dan
Domain
cinta
Abstrak
Mengamati
+
Konkret
Proses
Objek
SMA-SMK
Menjalankan
+
Menghargai
berahlak
mulia,
percaya
diri,
dan
bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif
+
dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia
Mengolah
+
Menyaji + Menalar +
dan peradabannya.
Mencipta
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +
Membaca,
menulis,
Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
menggambar,
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
mengarang
Mengetahui
+
Memahami
+
Menerapkan
PENGETAHUAN
Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
memodifikasi,
seni,
membuat, mencipta
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Mengetahui
+
Memahami
+
Menerapkan
+
Menganalisa
+
lulusan secara
Ilmu
sebagai berikut:
pengetahuan,
budaya,
dan
berwawasan
kemanusiaan,
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi
Mengevaluasi
budaya
Manusia,
+
Menganalisa + Mengevaluasi
Menggunakan,
holistik
dirumusakan
teknologi, seni, dan
Subjek
+
Menanya + Mencoba
mengurai, merangkai,
PENGETAHUAN
Beriman,
SIKAP
menghitung,
KETERAMPILAN
SMP
+
Menghayati + Mengamalkan
perdamaian
Proses
SD
Menerima
bangsa,
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi
negara, tanah air, dan
Sikap:
dunia
Manusia
yang
yang beriman,
percaya diri,
memiliki
pribadi
berakhlak mulia,
dan
bertanggung
jawab dalam berinteraksi
secara
efektif
dengan lingkungan sosial,
alam
sekitas, serta dunia dan
peradabannya . Pencapaian pribadi
tersebut
dilakukan melalui proses :
menerima,
menjalankan,
42
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
menghargai, menghayati,
mempertimbangkan
dan
mengamalkan.
setiap
gradasi
tingkatan
satuan
npendidikan dan memperhatikan
2. Kemampuan
Lulusan
dalam
kreteria sebagai berikut:
Dimensi Keterampilan:
Manusia
a. Perkembangan
yang memiliki pribadi
anak,
yang kemampuan pikir dan tindak
yang efektif
ranah
dan kreatif
abstrak
b. Lingkup
dalam
dan
materi,
d. Fungsi satuan pendidikan.
tersebut
dilakukan
melalui
proses:
mengamati, menanya, mencoba,
menalar,
dan mencipta.
Berdasarkan
Pendidikan dan
tahun
2013
Lulusan
dalam
Dimensi Pengatahuan:
yang
menguasai
pengetahuan,
budaya,
kemanusiaan,
berwawasan
dan
Pencapaian
peradaban.
npribadi
melalui
mengetahui,
menerapkan,
seni,
kebangsaan,
kenegaraan,
dilakukan
Ilmu
teknologi,
dan
tersebut
proses:
memahami,
menganalisa,
dan
mengevaluasi.
Perumusan
antar
Kebudayaan
Dasar
ditegaskan
Silabus
Menteri
Nomo
Standar
dan
65
Proses
Menengah
bahwa,
Pembelajaran
Manusia yang memiliki pribadi
Peraturan
tentang
Pendidikan
3. Kemampuan
kedalaman
c. Kesinambungan, dan
pribadi
menyaji,
dan
konkret.
Pencapaian
mengolah,
psikologis
Perencanaan
dirancang dalam bentuk
dan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar
Isi.
meliputi
Perencaan
pembelajaran
penyususnan
rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media
dan sumber
belajar,
penilaian pembelajaran,
dan
pembelajaran. Penyusunan
perangkat
skenario
Silabus
dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
disesuaikan
dengan
pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
Sedangan
kompotensi lulusan
satuan
pendidikan
acuan
Silabus
penyususnan
merupakan
kerangka
43
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
pembelajaran untuk
mata pelajaran,
setiap
Silabus
bahan kajian
paling
sedikit
rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
memuat seperti:
a. Identitas mata pelajaran (khusus
SMP/MTs/ SMPLB/
Paket B
dan SMA/
SMALB/
MA/
SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C
Kejuruan);
b. Identitas
sekolah
meluputi
nama satuan pendidikan dan
kelas;
c. Kompetensi Inti (KI), merupakan
gambaran
secara
mengenai
kategorial,
kompetensi
dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
dipelajari
suatu
bentuk butir-butir sesuai dengan
yang
peserta didik
jenjang
harus
untuk
sekolah, kelas,
dan mata pelajaran;
d. Kompetensi
Dasar
(KD),
merupakan kemampuan spesifik
yang
mencakup
sikap,
penhgetahuan, dan keterampilan
yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
e. Tema ( khusus SD/MI/ SDLB/
Paket A);
f. Materi Pokok,
memuat
fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam
g. Pembelajaran , yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik
dan
peserta
mencapai
didik
untuk
kompetensi
yang
diharapkan;
h. Penilaian,
merupakan
pengumpulan
informasi
proses
dan pengolahan
untuk
menentukan
pencapaian hasil belajar peserta
didik;
i. Alokasi waktu,
jumlah
jam
sesuai dengan
pelajaran
dalam
struktur kurikulum untuk satu
semester atau tahun ; dan
j. Suber belajar,
buku,
dapat
media
berupa
cetak
dan
elektronik , alam sekitar atau
sumber
belajar lain
yang
relevan,
Silabus
dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi untuk
satuan
pendidikan Dasar,
dan
Menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun
ajaran
tertentu.
Silabus
digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan
Rencana
44
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
Peraturan
Dan
Meteri
Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81A ditegaskan bahwa:
1. Hakekat
diampunya
SMP/MTs,
Dalam
Pendidikan
yang
Rencana
Pembelajaran
rencana
Pelaksanaan
(RPP),
adalah
pembelajaran
yang
untuk
SMA/MA,
SMK/MAK.
guru
dan
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dapat dilakukan
pada setiap awal
semester atau awal tahun pelajaran,
dengan maksud
agar
Rencana
pelaksanaan pembelajaran
tersedia
terlebih
dahulu
telah
dalam
dikembangkan
secara rinci
dari
suatu
pokok atau
tema
pembelajaran.
mengacu
pada
Rencana Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan
dapat dilakukan secara mendiri atau
materi
tertentu
yang
silabus.
Rencana
Pembelajaran (RPP) mencakup: (1)
setiap
awal
pelaksanaan
Pengembangan
secara kelompok.
data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok;
Pengembangan
(3)
Pelaksanaan
alokasi waktu;
pembelajaran,
(4)
tujuan
Kompetensi dasar
(KD) dan Indikator
pencapaian
(6)
Mata pelajaran
(7)
(RPP)
mandiri dan/atau secara bersamasama
pembelajaran;
pembelajaran
yang dilakukan oleh guru secara
kompetensi; (5) materi pelajaran;
metode
Rencana
melalui Musyawarah Guru
(MGMP) di dalam
media dan lalat sumber belajar; (8)
suatu sekolah tertentu difasilitasi
langkah-langkah
dan disupervisi kepala sekolah atau
kegiatan
pembelajaran; dan (9) penilaian.
guru senior yang ditunjuk oleh
Setiap
kepala sekolah.
guru
di
setiap
satuan
pendidikan
berkewajiban
menyususn
Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP),
untuk kelas
Pengembangan
Pelaksanaan
Rencana
Pembelajaran (RPP)
dimana guru dimana guru tersebut
yang dilakukan
mengajar (guru kelas)
di Sekolah
berkelompok
Dasar dan untuk guru mata pelajaran
antarsekolah
oleh guru
melalui
atau
secara
MGMP
antarwilayah
45
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dikoordinasikan
oleh
dan
pengawas
disupervisi
atau
dinas
pendidikan.
kemampuan
sosial,
emosi,
gaya, belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma,
nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Prinsip-prinsip
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
c. Mendorong
partisipasi
aktif
peserta didik.
d. Sesuai dengan tujuan kurikulum
2013
Berbagai
prinsip
mengembangkan
dalam
atau
menyusun
untuk
menghasilakan
peserta didik sebagai manusia
yang
mandiri dan tak berhenti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
belajar,
(RPP) adalah sebagai berikut:
dalam
a. Rencana
Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
guru sebagai
disusun
terjemahan
dari
proses
pembelajar
Rencana
Pelaksanaan
dirancang
dengan
berpusat
pada peserta
didik
untuk mengembangkan
ide kurikulum dan berdasarkan
motivasi, minat, rasa ingi tahu,
silabus
kreativitas,
yang
telah
di
tingkat
kemandirian,
bentuk
keterampilan
dikembangkan
nasional
ke dalam
rancangan proses pembelajaran
untuk
direalisasikan
dalam
pembelajaran.
Peleksanaan
Pembelajaran
dengan
menyesuaikan
dengan
inspirasi,
semangat belajar,
belajar
dan
kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan
budaya
membaca dan menulis.
b. Rencana
dinyatakan
inisiatif,
apa
dalam
pembelajaran
Rencana
dalam
Pelaksanaan
Pembelajaran dirancang untuk
silabus
mengembangkan
satuan
membaca, pemahaman beragam
kemampuan
bacaan, dan berekspresi dalam
kondisi di
pendidikan baik
yang
f. P{roses
awal peserta didik,
minat,
kegemaran
berbagai bentuk tulisan.
motivasi belajar, bakat, potensi,
46
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
g. Memberikan umpan balik dan
tindak lanjut.
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
memuat
rancangan progaram pemberian
balik
penguatan,
keterampilan
lintas
mata pelajaran untuk sikap dan
h. Rencana
umpan
tematik,
positif,
pengayaan,
remidi.
dan
Pemberian
keremapilan,
dan
keragaman
budaya.
k. Menerapkan
teknologi
informasi dan komunikasi.
l. Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
disusun
pembelajaran remidi dilakukan
dengan
mempertimbangkan
setiap
penerapan
teknologi informasi
saat
setelah
suatu
ulangan atau ujian dilakukan,
dan
hasilnya
terintegrasi,
dianalisis,
dan
kelemahannya setiap
didik
dapat
Pemberian
peserta
terindikasi.
komunikasi
secara
sistematis,
efektif sesuai
dengan
dan
situasi
dan kondisi.
pembelajaran
diberikan
sesuai
dengan
kelemahan peserta didik.
dan
Sistematika
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
i. Keterkaitan keterpaduan.
j. Rencana
3. Komponen
(RPP)
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
dengan
keterkaitan
disusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
memperhatikan
paling sedikit memuat (I) tujuan
dan keterpaduan
pembelajaran,
antara Kompetensi Inti (KI) dan
pembelajaran,
Kompetensi Dasar (KD), materi
pembelajaran, (IV) sumber balajar,
pembelajaran,
kegiatan
dan (V) penilaian.
pembelajaran,
penilaian, dan
sumber
belajar dalam
keutuhan
pengalaman
Rencana
Pembelajaran
(II)
(III)
metode
Komponen-komponen
satu
secara
operasional
belajar.
dalam
bentuk
Pelaksanaan
materi
tersebut
diwujudkan
format
sebagai
berikut:
(RPP)
mengakomodasikan pembelajara
47
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sekolah
:
Kompetensi dasar (KD – 4 ) yang dicapai
Mata Pelajaran
:
melalui proses pembelajaran langsung.
Kelas/ Semester
:
Materi Pokok
:
Alokasi Waktu
:
C. Tujuan Pembel;ajaran.
D. Materi Pembelajaran ( Rincian
dari Materi Pokok )
E. Metode Pembelajaran ( Rincian
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi
Dasar
dan
Indikator
dan
3. Sumber Belajar
pada KI – 2 )
G. Langkah – langkah
3. ................................(KD
:
.......................................
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan
Awal (.......menit )
4. ................................(KD
b. Kegiatan Inti ( .....menit )
pada KI – 4 )
:
........................................
c. Penutup ( .......menit )
2. Pertemuan Kedua :
a. Pendahuluan/
Catatan :
Kompetesi Dasar (KD- 1) dan Kompetensi
Dasar (KD – 2) dari Kompetensi Inti (KI –
1) dan Kompetensi Inti (KI – 2 ) tidak
dalam
Kegiatan
Pembelajaran
pada KI – 3 )
dikembangkan
Sumber
2. Alat/Bahan
2. ................................(KD
harus
Alat,
1. Media
pada KI – 1 )
Indikator
F. Media,
Pembelajaran
1. ................................(KD
Indikator
dari Kegiatan Pembelajaran )
indikator
Kegiatan
Awal (......menit )
b. Kegitan Inti ( .....menit )
c. Penutup (.....menit ), dan
seterusnya.
karena keduanya dicapai melalui proses
pembelajaran
Indikator
Kompetensi
yang
tidak
dikembangkan
Dasar
langsung.
hanya
(KD-3
)
unutk
dan
48
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
H. Penilaian
b. Mengindentifikasi Materi Pembelajaran
1. Jenis / teknik penilaian
2. Bentuk
instrumen
dan
instrumen
Langkah – Langkah
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Secara umum, untuk setiap materi
pada
silabus
terdapat
Kompetensi
Dasar (KD)
Kompetensi
Inti (KI)
Tuhan,
sikap
lingkungan,
diri
sesuai
(Sikap
dan
4
aspek
kepada
terhadap
pengetahuan,
keterampilan).
Untuk
mencapai 4 KD
kegiatan peserta didik secara umum dalam
pembelajaran berdasarkan standar proses.
rincian
peserta didik
dari
eksplorasi,
1). Potensi peserta didik;
2).
Relevansi
dengan
karakteristik
ini
3).
Tingkat
perkembangan
fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
4). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5). Sturktur keilmuan;
dan
tersebut , di dalam silabus dirumuskan
Kegitanan
pembelajaran yang menunjang pencapaian
daerah;
a. Mengakaji Silabus
pokok
materi
KD dengan mempertimbangkan :
3. Pedoman penskoran.
4.
Mengindentifikasi
6).
Aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran;
7).
Relevansi dengan kebutuhan peserta
didik dan tuntutan lingkungn; dan
merupakan
elaborasi,
dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya,
8). Alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan
mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang
Tujuan
dapat
haurus dirinci lebih lanjut di dalam RPP,
mencakup
dalam
yang
diorganisasikan untuk setiap pertemuan.
dilakukan guru dalam pembelajaran, yang
Tujuan mengacu pada indikator, paling
memuat
tidak mengandung dua aspek: Audience
bentuk
langkah-;angkah
peserta didik aktif
belajar.
seluruh
diorganisasikan
Pengkajian terhadap silabus juga melipiti
(peserta didik) dan
perumusan indikator KD dan penilaian.
kemampuan).
KD
atau
Behavior (aspek
49
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
d. Mengembangkan
Kegiatan
untuk
pembelajaran dirancang
memberikan
pengalaman
belajar
yang melibatkan proses mental dan
melalui
interaksi
peserta didik
dan
antar
peserta
dengan guru,
sumber lainnya
pencapaian
fisik
didik,
lingkungan,
dalam
Kompetensi
rangka
Dasar (KD).
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran
yang
bervariasi
dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
kegiatan
dalam
pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1). Kegiatan pembelajaran disusun unutk
memberikan
penididk,
bantuan
khususnya
kepada
guru,
para
agar
dapat
malaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
setiap
langkah
guru
didik
dalam membuat
aktif
belajar.
diorganisasikan
peserta
Kegiatan
menjadi
ini
kgitanan:
Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kehiatan
Inti
dijabarkan
lebih
lanjut
menjadi
rincian dari kegiatan eskplorasi, elaborasi,
dan
konfirmasi,
menanya,
yakni:
mengamati,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan .
Untuk
pembelajaran
menguasai prosedur
yang
untuk
bertujuan
melakukan
sesuatu , krgiatan pebelajaran dapat berupa
pemodelan,/ demontrasi oleh guru atau
lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian Kompetensi
Dasar (KD)
peserta
didik
dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
2). Kegiatan
rangkaian
untuk
ahli, peniruan oleh guru, dan pelatihan
Hal-hal yang harus diperhatikan
mengembangkan
Pembelajaran
pertemuan merupakan skenario langkah-
Pembelajaran
Kegiatan
3).Kegiatan
pembelajaran
kegiatan
memuat
menejerial
yang
karya
berupa
produk,
tugas,
penggunaan
proyek dan/atau
portofolio,
dan
dilakukan guru, agar peserta didik dapat
penilaian
melakukan kegiatan seperti di silabus.
peserta didik didorong untuk menghasilkan
karya,
diri.
maka
merupakan cara
Setiap
penyajian
penilaian
pembelajaran
portofolio
yang harus
50
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dilakukan untuk jenjengjang pendidikan
dasar dan menengah. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan
menganalisis,
untuk memperoleh,
dan menafsirkan
data
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan,
informasi
sehingga
yang bermakna
menjadi
dalam
dan
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pembahasan
yang telah diuraikan di atas , naka dapat
disimpulkan adalah sebagai berikut:
a. Landasan
hukum
Perencanaan
Penyususnan
Pembelajaran
bagi
guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 adalah Peraturan
menengah.
Dalam merancang
penilaian perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menteri Pendidikan dan kebudayaan
No
65 tentang standar proses
Kurikulum 2013 dan
Peraturan
1). Penilaian diarahkanuntuk mengukur
Menteri
Pendidikan
pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada
kebudayaan
No
KI-3 dan KI- 4 .
implementasi kurikulum 2013
2). Penilaian mengunakan acuan kriteria;
yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik
setelah
pembelajaran,
dan
menentukan
mengikuti
proses
buikan
untuk
posisi seseorang
terhadap
kelompoknya.
3).
Sistem
sistem
ditangih,
81A
tentang
dalam menyusun
Perencanaan Pembelajaran
mengimplementasikan
2013 adalah pasal 31
untuk
Kurikulum
Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mengatur Standar Kompetensi
yang direncanakan
penilaian
Berkelanjutan
b. Pediman Guru
dan
adalah
Lulusan (SKL).
yang berkelanjuta.
berarti
kemudian
semua
indikator
hasilnya dianalisis
untuk menetukan KD yang telah dimiliki
dan yang belum,
serta unutk mengetahui
kesulitan peserta didik.
51
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sekolah Menegah
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nonor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara RI Tahun
2003
Atas / Madrasah
Aliayah.
Materi
Pelatihan
Kurikulum
Guru
2013
Implementasi
Tahun
Pelajaran
No. 78, Tambahan Lembaran negara
2014/2015 ( Pusat Pengembangan
RI No. 4301)
Profesi
Peratutan
Pemerintah Nomor 32 Tahun
20013
tentang
perubahan
Peraturan pemerintah
2005
tentang
pendidikan
atas
No19 Tahun
Standar
Nasional
Pendidik
Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dikbud
dan Pemjaminan
Mutu
Pendidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2014).
(Lembaran negara RI
Tahun 2013 N0. 71 )
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang
Standar
Kompetensi
lulusan
Pendidikan dasar dan Menengah.
Permendikbud
No, 64
Tahun
2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud No. 65
Proses
tentang
Pendidikan
standar
dasar
dan
menengah.
Permendikbud
No. 66
Penilaian
tentang
Pendidikan
Standar
Dasar
dan
menengah.
Permendikbud No. 69 tentang Kerangka
Dasar
dan Struktur
Kurikulum
52
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAGI
GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013
OLEH: I KETUT RINDAWAN
ABSTRAK
Sejak dicanangkannya Kurikulum 2013 sebagai perubahan kurikulum sebelumnya
(KTSP) sampai saat ini menjadi wacana baik di dunia pendidikan maupun masyarakat umum,
yang pada intinya banyak kalangan menginginkan pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau
kembali dengan berbagai alasan.
Apabila semua pihak memahami bahwa dalam sebuah siklus keberhasilan di dunia
pendidikan yang berdampak terjadi perubahan secara komprehensif pada masyarakat bai itu
perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak, apalagi dalam mengahadapi
tuntutan
persaingan tenaga kerja di era globalisasi, akhirnya menuntut pihak penyelenggara pendidikan
(Pemerintah)
dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional
untuk meninjau kurikulum
sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat kita maupun dunia. Perubahan
kurikulum sudah tentu menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat , yang paling didepan
sebagai ujung tombak dalam mengimplementasikan kurikulum 29013 adalah guru mengalami
kebingungan karena belum memahami secara utuh kurikulum 2013 itu sendiri. Berdasarkan
hal tersebut akan dikaji apa yang menjadi landasan hukum bila guru menyususn perencanaan
pembelajaran , dan apa yang menjadi pedoman bagi guru dalam menyususn perencanaa n
pembelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Sebagai landasan hukum
mengimplementasikan
kurikulum
bagi guru menyusun
2013
perencanaan pembelajaran
dalam
adalah UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas,
Peraturan pemerintah No 32 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan, dan permen Mendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, serta Permen
Mendikbud No 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013, bergitu pula Permen Mendikbud
yang lain
yang mengatur setiap jenjeng pendidikan.
Sedangkan
pedoman
guru dalam
menyusun Perencanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 adalah mengacu pada
36
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
standar pendidikan terutama Standar Kompetensi Lulusan (SKL) seperti yang diatur dalam
pasal 31 UU No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.
guru-guru dibeberapa sekolah, yaitu guru-
PENDAHULUAN
guru
Latar belakang Masalah
kita belum
mengerti
tentang roh
Kurikulum 2013 itu sendiri, dan sangat sulit
Sejak dicanangkannya Kurikulum
menerima
perubahan
atau
tidak
mau
baru yang dikenal dengan Kurikulum 2013
merubah mainzetnya guru itu sendiri. Ada
sebagai perubahan kurikulum sebelumnya
hal menurut pemahaman penulis Kurikulum
(KTSP)
sampai hari ini masih menjadi
2013 amat sangat baik atau sangat sempurna
wacana
yang
berhenti
sebagai apaya mempersiapkan generasi mas
diperbeincangkan baik dikalangan dunian
dimasa mendatang (2045) sehingga sumber
pendidikan maupun diluar dunia pendidikan,
daya manusia Indonesiayang sangat besar
termasuk dalam tema interaktif di madia
jumlahnya
elektronik sering menjadi topik hangat (Bali
pembangunan
TV Rabu malam 29 Juli 2014), yang pada
menjadi
intinya
pembangunan bangsa serta siap bersaing di
tak
pernah
masyarakat
menginginkan
tidak
persaingan
kembali.
kerja asing.
dikalangan
pendidikan terutama
dunia
yang menjadi ujung
karena
menjadi
tidak
beban
berkualitas,
betul-betul siap menjadi modal
pemerintah supaya Kurikulum 2013 ditinjau
Sedangkan
lagi
global dengan tenaga-tenaga
Apabila semua pihak memahami
bahwa
memang
dalam
sebuah
siklus
tombak yaitu guru mengalami kebingungan
keberhasilan
dalam mengimplentasikan Kurikulum 2013
berdampak
karena dipengaruhi oleh banyak faktor,
konprehensif
faktor yang paling penting bagi pengamatan
perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola
penulis
tindak setiap insan masyarakat, yang pada
selama ikut mensosialisasikan
Kurikulum
2013
ini
memberikan
PLPG
bagi
maupun
baik
melalui
guru-guru
di
akhirnya
didunia pendidikan yang
terjadi
perubahan
secara
pada
masyarakat
seperti
menuntut
kepada
penyelenggara pendidikan
pihak
(Pemerintah)
Propinsi
Bali
memberikan
untuk meninjau kurikulum / mengadakan
pelatihan
Instrutur Nasional di LPMP
perubahan kurikulum karena kebututahan/
Propinsi Bali tahun 2014,serta pelatihan bagi
tuntutan masyarakat sudah berubah.
Bila
37
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dicermati di era reformasi ini di Indonesia
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dimana
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
pemerintah
Otonomi
Pusat
memberikan
seluas-lusanya kepada Daerah
sebab itu,
kurikulum
perlu memuat
Propinsi, Kabupaten/Kota, sebagai langkah
kecakapan hidup untuk membekali peserta
memberikan hak dan tanggung jawab demi
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
mempercepat terujudnya kemajuan Daerah
penting
masing-masing, yang sudah tentu sumber
kejuruan
daya manusia merupakan kata kunci bagi
melanjutkan keperguruan tinggi. Disamping
daerah itu mau cepat maju.
itu
mencermati kondisi
Namun
daerah,
masalah
terutama bagi satuan pendidikan
dan
peserta didik
pendidikan
dampak
perlu
globalisasi
yang tidak
mengantisipasi
yang
membawa
sangat
masyarakat berbasis pengetahuan dimana
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
IPTEK sangat perperan sebagai penggerak
karakteristik daerahnya masing-masing.
utama perubahan. Pendidikan harus terus
pembangunan
pendidikan
Sedangkan
adalah sangat
keberadaan kurikulum
vital, karena merupakan
jantungnya pendidikan perlu dikembangkan
dan implementasikan
sebagai
upaya
jitu
secara kontektual
untuk
merespon
menerus
penyesuaian
melakukan
adaptasi
perkembangan
dan
IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontektual
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Undang-undang Republik Indonesia
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan
Nomor 20 tahun 2003
peserta didik. Kondisi saat ini kita bisa lihat
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
dan rasakan tidak meratanya pembangunan
pendidikan
adalah
di daerah seluruh Indonesia yang sudah
terencana
untuk mewujudkan suasana
tentu membawa akibat kemajuan dan tingkat
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
kesejahteraan
dimasing-masing
didik secara aktif mengembangkan potensi
daerah di Indonesia tidak merata/tidak sama
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
juga, dengan demikian salah satu yang
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
melatar belakangi lahirnya kurikulum 2013
kecerdasan,
akhlak
mulia,
seperti tuntutan dunia kerja, yang berarti
keterampilan
yang
diperlukan
kegiatan
dapat
masyarakat, bangsa dan negara. Selajutnya
pribadi
dalam rangka mencapai tujuan tersebut
rakyat
pembelajaran
harus
mendukung tumbuh kembangnya
tentang sistem
usaha
sadar
dan
serta
dirinya,
38
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
disusunlah stamdar pendidikan nasional,
terdiri atas: standar
lulusan,
standar isi,
standar proses, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian.
dalam
menghilangkan keraguraguan guru
menyusu
A. Landasan Hukum
Penyususnan
Perencanaan pembelajaran
Guru
dalam
bagi
memngimplementasi
Kurikulum 2013.
Bila seorang guru akan mengawali
Bertitik tolak dari hal di atas sebagai
upaya
PEMBAHASAN
sebuah
perencanaan
pembelajaran
dalam
rangka
mengimplementasikan
Kurikulum
2013
tugas
yaitu menyusun
seabuah
perencanaan pembelajaran, mereka
harus
memperhatikan apa yang
diatur dalam setiap peraturan baik
itu
Undang-undang,
Peraturan
serta memiliki dasar pijakan yang pasti
Pemerintah,
secara
Menteri yang terkait dengan tugas
hukum,
maka
akan
diuraikan:
maupun
Peraturan
Landasan Hukum Penyususnan Perencanaan
pendidikan. Adapun
Pembelajaran
landasan hukum kurikulum 2013
bagi
guru
dalam
Mengimplementasikan Kurikulum 2013.
1. Undang-undang
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka rumusan masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Tahun
2003
Nomor
tentang
20
Sistem
pendidikan Nasional 2013
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32
A. Apa yang menjadi landasan hukum
perencanaan
pembelajaran
mengimplementasikan
termasuk implementasinya adalah
sebagai berikut:
RUMUSAN MASALAH
bila guru menyusun
yang menjadi
dalam
kurikulum
B. Apa yang menjadi pedoman bagi
guru dalam menyusun/ membuat
sesuai
perubahan atas
Peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. Peraturan
2013 ?
perencanaan pembelajaran
Tahun tentang
Menteri Pendidikan
dan Kebuyaan
Tahun
2013
Nomor
54
tentang standar
Kompotensi Lulusan
dengan kurikulum 2013?
39
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
4. Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor
5.
64
harus
betul-betul memahami Peraturan
Tahun 2013 tentang Standar Isi
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor
81A
Peraturan Menteri
Implementasi Kurikulum dan
Dan Kebudayaan
Tahun
Pendidikan
Nomor
2013 tentang
65
Standar
Menteri
Nomor
Tahun 2013 tantang
Peraturan
Pendidikan dan Kebudayaan
65 tahun 2013 tentang Standar
Proses. Guru juga harus berpedoman pada
Proses
6. Peraturan
menteri
dan Kebudayaan
Pendidikan
Nomor
66
kalender Pendidikan seperti yang diatur
alam Permen Dikbud Nomor 81A Tahun
Tahun 2013 tentang
2013, disitu ditegaskan bahwa kalender
Standar Penilaian
pendidikan adalah pengaturan waktu utnuk
7. Peraturan
dan
Menteri
Pendidikan
Kebudayaan Nomor 69
kegiatan
pembelajaran
peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup
Tahun 2013 tentang
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
Kerangka Dasar dan Struktur
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
Kurikulum SMA-MA
hari libur. Permulaan Waktu Belajar adalah
8. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor
81A
permulaan waktu pelajaran di setiap satuan
pendididkan dimulai pada setiap awal tahun
tentang Implementasi
pelajaran,
Kurikulum
Efektif,
9. Peraturan Menteri
Pendidikan
sedangkan Pengaturan waktu
meliputi : (a). Minggu Efektif
belajar adalah jumlah minggu
kegiatan
70
pembelajaran diluar waktu libur untuk
Tahun 2013 tentang Kerangka
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
Dasar dan Struktur Kurikulum
pendidikan;
SMK/MAK
Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
dan Kebudayaan Nomor
Dari
peraturan-peraturan
menjadi landasan
bagi
mengimplementasikan
terutama
penyusunan perencanaan pembalajaran guru
dalam
yang
guru dalam
kurikulum
mengawali
2013,
akan
(b). Waktu Pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran
pelajaran
untuk
seluruh
termasuk
muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah),
jumlah jam untuk kegiatan
mata
ditambah
lain
yang
40
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dianggap penting oleh satuan pendidikan.
penetapan pendekatan kompetensi lulusan
Sedangkan
libur
didahului
yang
yang hendak
Pengaturan
waktu
dilakukan mengacu pada ketentuan
dengan mengindentifikasi apa
dibentuk,
dibangun,
dan
baik libur
diberdayakan dalam diri peserta didik
nasional maupun libur daerah. Waktu libur
sebagai jaminan yang akan mereka capai
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
setelah
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
satuan pendidikan tertentu.
hari libur keagamaan,
kompetensi lulusan menekankan
berlaku
tentang hari libur,
hari libur umum
Guru
Perencanaan
dalam
menyusun
Pembelajaran
untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013
Dalam
pendidikan pada
Pendekatan
pada
kemampuan holistik harus dimiliki oleh
termasuk hari-hari libur khusus.
B. Pedoman
menyelesaikan
penyusunan
sebuah
setiap peserta didik. Hal itu akan membawa
implikasi
dipelajari
terhadap
oleh
setiap
apa yang harus
individu
peserta
didik, bagaimana cara mengajarkan, dan
kapan
diajarkan.
Cakupan kompetensi
perencanaan Pembelajaran
guru harus
lulusan
mengacu
pendidikan,
elemen-elemen yang harus dicapai adalah
pada
terutama sekali
standar
Standar Kompetensi
satuan pendidikan
berdasarkan
sebagai berikut
Lulusan (SKL) sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal
Nomor
35 ayat (1) Undang-undang
20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional . Kompetensi Lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
Tabel
Berdasarkan
Kompetensi
Elemen-elemen
Domain
Elemen
rangka mewujudkan
Proses
dalam
SD
SMP
SMA-
Menerima
+
Menjalankan
+
Menghargai
+
Menghayati
+
Mengamalkan
tujuan pendidikan
nasional.
yang
SMK
yang akan menjadi acuan
bagi pengembangan kurikulum
Lulusan
harus dicapai
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan,
1:
SIKAP
Individu
Beriman,
berahlak
mulia (jujur, disiplin,
tanggungjawab,
Dalam buku materi pelatihan guru
implementasi
kurikulum
2013
tahun
peduli, santun) rasa
ingin tahu, estetika,
percaya diri, motivasi
pelajaran
2014/2015
dinyatakan
bahwa
internal
41
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sosial
Toleransi,
gotong
royong,
Holistik
dan musyawarah
Alam
Pola
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara
kerjasama,
hidup
ramah
sehat,
lingkungan,
patriotik, dan
Domain
cinta
Abstrak
Mengamati
+
Konkret
Proses
Objek
SMA-SMK
Menjalankan
+
Menghargai
berahlak
mulia,
percaya
diri,
dan
bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif
+
dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia
Mengolah
+
Menyaji + Menalar +
dan peradabannya.
Mencipta
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +
Membaca,
menulis,
Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
menggambar,
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
mengarang
Mengetahui
+
Memahami
+
Menerapkan
PENGETAHUAN
Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
memodifikasi,
seni,
membuat, mencipta
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Mengetahui
+
Memahami
+
Menerapkan
+
Menganalisa
+
lulusan secara
Ilmu
sebagai berikut:
pengetahuan,
budaya,
dan
berwawasan
kemanusiaan,
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi
Mengevaluasi
budaya
Manusia,
+
Menganalisa + Mengevaluasi
Menggunakan,
holistik
dirumusakan
teknologi, seni, dan
Subjek
+
Menanya + Mencoba
mengurai, merangkai,
PENGETAHUAN
Beriman,
SIKAP
menghitung,
KETERAMPILAN
SMP
+
Menghayati + Mengamalkan
perdamaian
Proses
SD
Menerima
bangsa,
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi
negara, tanah air, dan
Sikap:
dunia
Manusia
yang
yang beriman,
percaya diri,
memiliki
pribadi
berakhlak mulia,
dan
bertanggung
jawab dalam berinteraksi
secara
efektif
dengan lingkungan sosial,
alam
sekitas, serta dunia dan
peradabannya . Pencapaian pribadi
tersebut
dilakukan melalui proses :
menerima,
menjalankan,
42
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
menghargai, menghayati,
mempertimbangkan
dan
mengamalkan.
setiap
gradasi
tingkatan
satuan
npendidikan dan memperhatikan
2. Kemampuan
Lulusan
dalam
kreteria sebagai berikut:
Dimensi Keterampilan:
Manusia
a. Perkembangan
yang memiliki pribadi
anak,
yang kemampuan pikir dan tindak
yang efektif
ranah
dan kreatif
abstrak
b. Lingkup
dalam
dan
materi,
d. Fungsi satuan pendidikan.
tersebut
dilakukan
melalui
proses:
mengamati, menanya, mencoba,
menalar,
dan mencipta.
Berdasarkan
Pendidikan dan
tahun
2013
Lulusan
dalam
Dimensi Pengatahuan:
yang
menguasai
pengetahuan,
budaya,
kemanusiaan,
berwawasan
dan
Pencapaian
peradaban.
npribadi
melalui
mengetahui,
menerapkan,
seni,
kebangsaan,
kenegaraan,
dilakukan
Ilmu
teknologi,
dan
tersebut
proses:
memahami,
menganalisa,
dan
mengevaluasi.
Perumusan
antar
Kebudayaan
Dasar
ditegaskan
Silabus
Menteri
Nomo
Standar
dan
65
Proses
Menengah
bahwa,
Pembelajaran
Manusia yang memiliki pribadi
Peraturan
tentang
Pendidikan
3. Kemampuan
kedalaman
c. Kesinambungan, dan
pribadi
menyaji,
dan
konkret.
Pencapaian
mengolah,
psikologis
Perencanaan
dirancang dalam bentuk
dan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar
Isi.
meliputi
Perencaan
pembelajaran
penyususnan
rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media
dan sumber
belajar,
penilaian pembelajaran,
dan
pembelajaran. Penyusunan
perangkat
skenario
Silabus
dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
disesuaikan
dengan
pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
Sedangan
kompotensi lulusan
satuan
pendidikan
acuan
Silabus
penyususnan
merupakan
kerangka
43
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
pembelajaran untuk
mata pelajaran,
setiap
Silabus
bahan kajian
paling
sedikit
rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
memuat seperti:
a. Identitas mata pelajaran (khusus
SMP/MTs/ SMPLB/
Paket B
dan SMA/
SMALB/
MA/
SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C
Kejuruan);
b. Identitas
sekolah
meluputi
nama satuan pendidikan dan
kelas;
c. Kompetensi Inti (KI), merupakan
gambaran
secara
mengenai
kategorial,
kompetensi
dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
dipelajari
suatu
bentuk butir-butir sesuai dengan
yang
peserta didik
jenjang
harus
untuk
sekolah, kelas,
dan mata pelajaran;
d. Kompetensi
Dasar
(KD),
merupakan kemampuan spesifik
yang
mencakup
sikap,
penhgetahuan, dan keterampilan
yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
e. Tema ( khusus SD/MI/ SDLB/
Paket A);
f. Materi Pokok,
memuat
fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam
g. Pembelajaran , yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik
dan
peserta
mencapai
didik
untuk
kompetensi
yang
diharapkan;
h. Penilaian,
merupakan
pengumpulan
informasi
proses
dan pengolahan
untuk
menentukan
pencapaian hasil belajar peserta
didik;
i. Alokasi waktu,
jumlah
jam
sesuai dengan
pelajaran
dalam
struktur kurikulum untuk satu
semester atau tahun ; dan
j. Suber belajar,
buku,
dapat
media
berupa
cetak
dan
elektronik , alam sekitar atau
sumber
belajar lain
yang
relevan,
Silabus
dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi untuk
satuan
pendidikan Dasar,
dan
Menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun
ajaran
tertentu.
Silabus
digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan
Rencana
44
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
Peraturan
Dan
Meteri
Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81A ditegaskan bahwa:
1. Hakekat
diampunya
SMP/MTs,
Dalam
Pendidikan
yang
Rencana
Pembelajaran
rencana
Pelaksanaan
(RPP),
adalah
pembelajaran
yang
untuk
SMA/MA,
SMK/MAK.
guru
dan
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dapat dilakukan
pada setiap awal
semester atau awal tahun pelajaran,
dengan maksud
agar
Rencana
pelaksanaan pembelajaran
tersedia
terlebih
dahulu
telah
dalam
dikembangkan
secara rinci
dari
suatu
pokok atau
tema
pembelajaran.
mengacu
pada
Rencana Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan
dapat dilakukan secara mendiri atau
materi
tertentu
yang
silabus.
Rencana
Pembelajaran (RPP) mencakup: (1)
setiap
awal
pelaksanaan
Pengembangan
secara kelompok.
data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok;
Pengembangan
(3)
Pelaksanaan
alokasi waktu;
pembelajaran,
(4)
tujuan
Kompetensi dasar
(KD) dan Indikator
pencapaian
(6)
Mata pelajaran
(7)
(RPP)
mandiri dan/atau secara bersamasama
pembelajaran;
pembelajaran
yang dilakukan oleh guru secara
kompetensi; (5) materi pelajaran;
metode
Rencana
melalui Musyawarah Guru
(MGMP) di dalam
media dan lalat sumber belajar; (8)
suatu sekolah tertentu difasilitasi
langkah-langkah
dan disupervisi kepala sekolah atau
kegiatan
pembelajaran; dan (9) penilaian.
guru senior yang ditunjuk oleh
Setiap
kepala sekolah.
guru
di
setiap
satuan
pendidikan
berkewajiban
menyususn
Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP),
untuk kelas
Pengembangan
Pelaksanaan
Rencana
Pembelajaran (RPP)
dimana guru dimana guru tersebut
yang dilakukan
mengajar (guru kelas)
di Sekolah
berkelompok
Dasar dan untuk guru mata pelajaran
antarsekolah
oleh guru
melalui
atau
secara
MGMP
antarwilayah
45
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dikoordinasikan
oleh
dan
pengawas
disupervisi
atau
dinas
pendidikan.
kemampuan
sosial,
emosi,
gaya, belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma,
nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Prinsip-prinsip
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
c. Mendorong
partisipasi
aktif
peserta didik.
d. Sesuai dengan tujuan kurikulum
2013
Berbagai
prinsip
mengembangkan
dalam
atau
menyusun
untuk
menghasilakan
peserta didik sebagai manusia
yang
mandiri dan tak berhenti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
belajar,
(RPP) adalah sebagai berikut:
dalam
a. Rencana
Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
guru sebagai
disusun
terjemahan
dari
proses
pembelajar
Rencana
Pelaksanaan
dirancang
dengan
berpusat
pada peserta
didik
untuk mengembangkan
ide kurikulum dan berdasarkan
motivasi, minat, rasa ingi tahu,
silabus
kreativitas,
yang
telah
di
tingkat
kemandirian,
bentuk
keterampilan
dikembangkan
nasional
ke dalam
rancangan proses pembelajaran
untuk
direalisasikan
dalam
pembelajaran.
Peleksanaan
Pembelajaran
dengan
menyesuaikan
dengan
inspirasi,
semangat belajar,
belajar
dan
kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan
budaya
membaca dan menulis.
b. Rencana
dinyatakan
inisiatif,
apa
dalam
pembelajaran
Rencana
dalam
Pelaksanaan
Pembelajaran dirancang untuk
silabus
mengembangkan
satuan
membaca, pemahaman beragam
kemampuan
bacaan, dan berekspresi dalam
kondisi di
pendidikan baik
yang
f. P{roses
awal peserta didik,
minat,
kegemaran
berbagai bentuk tulisan.
motivasi belajar, bakat, potensi,
46
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
g. Memberikan umpan balik dan
tindak lanjut.
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
memuat
rancangan progaram pemberian
balik
penguatan,
keterampilan
lintas
mata pelajaran untuk sikap dan
h. Rencana
umpan
tematik,
positif,
pengayaan,
remidi.
dan
Pemberian
keremapilan,
dan
keragaman
budaya.
k. Menerapkan
teknologi
informasi dan komunikasi.
l. Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
disusun
pembelajaran remidi dilakukan
dengan
mempertimbangkan
setiap
penerapan
teknologi informasi
saat
setelah
suatu
ulangan atau ujian dilakukan,
dan
hasilnya
terintegrasi,
dianalisis,
dan
kelemahannya setiap
didik
dapat
Pemberian
peserta
terindikasi.
komunikasi
secara
sistematis,
efektif sesuai
dengan
dan
situasi
dan kondisi.
pembelajaran
diberikan
sesuai
dengan
kelemahan peserta didik.
dan
Sistematika
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
i. Keterkaitan keterpaduan.
j. Rencana
3. Komponen
(RPP)
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
dengan
keterkaitan
disusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
memperhatikan
paling sedikit memuat (I) tujuan
dan keterpaduan
pembelajaran,
antara Kompetensi Inti (KI) dan
pembelajaran,
Kompetensi Dasar (KD), materi
pembelajaran, (IV) sumber balajar,
pembelajaran,
kegiatan
dan (V) penilaian.
pembelajaran,
penilaian, dan
sumber
belajar dalam
keutuhan
pengalaman
Rencana
Pembelajaran
(II)
(III)
metode
Komponen-komponen
satu
secara
operasional
belajar.
dalam
bentuk
Pelaksanaan
materi
tersebut
diwujudkan
format
sebagai
berikut:
(RPP)
mengakomodasikan pembelajara
47
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sekolah
:
Kompetensi dasar (KD – 4 ) yang dicapai
Mata Pelajaran
:
melalui proses pembelajaran langsung.
Kelas/ Semester
:
Materi Pokok
:
Alokasi Waktu
:
C. Tujuan Pembel;ajaran.
D. Materi Pembelajaran ( Rincian
dari Materi Pokok )
E. Metode Pembelajaran ( Rincian
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi
Dasar
dan
Indikator
dan
3. Sumber Belajar
pada KI – 2 )
G. Langkah – langkah
3. ................................(KD
:
.......................................
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan
Awal (.......menit )
4. ................................(KD
b. Kegiatan Inti ( .....menit )
pada KI – 4 )
:
........................................
c. Penutup ( .......menit )
2. Pertemuan Kedua :
a. Pendahuluan/
Catatan :
Kompetesi Dasar (KD- 1) dan Kompetensi
Dasar (KD – 2) dari Kompetensi Inti (KI –
1) dan Kompetensi Inti (KI – 2 ) tidak
dalam
Kegiatan
Pembelajaran
pada KI – 3 )
dikembangkan
Sumber
2. Alat/Bahan
2. ................................(KD
harus
Alat,
1. Media
pada KI – 1 )
Indikator
F. Media,
Pembelajaran
1. ................................(KD
Indikator
dari Kegiatan Pembelajaran )
indikator
Kegiatan
Awal (......menit )
b. Kegitan Inti ( .....menit )
c. Penutup (.....menit ), dan
seterusnya.
karena keduanya dicapai melalui proses
pembelajaran
Indikator
Kompetensi
yang
tidak
dikembangkan
Dasar
langsung.
hanya
(KD-3
)
unutk
dan
48
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
H. Penilaian
b. Mengindentifikasi Materi Pembelajaran
1. Jenis / teknik penilaian
2. Bentuk
instrumen
dan
instrumen
Langkah – Langkah
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Secara umum, untuk setiap materi
pada
silabus
terdapat
Kompetensi
Dasar (KD)
Kompetensi
Inti (KI)
Tuhan,
sikap
lingkungan,
diri
sesuai
(Sikap
dan
4
aspek
kepada
terhadap
pengetahuan,
keterampilan).
Untuk
mencapai 4 KD
kegiatan peserta didik secara umum dalam
pembelajaran berdasarkan standar proses.
rincian
peserta didik
dari
eksplorasi,
1). Potensi peserta didik;
2).
Relevansi
dengan
karakteristik
ini
3).
Tingkat
perkembangan
fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
4). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5). Sturktur keilmuan;
dan
tersebut , di dalam silabus dirumuskan
Kegitanan
pembelajaran yang menunjang pencapaian
daerah;
a. Mengakaji Silabus
pokok
materi
KD dengan mempertimbangkan :
3. Pedoman penskoran.
4.
Mengindentifikasi
6).
Aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran;
7).
Relevansi dengan kebutuhan peserta
didik dan tuntutan lingkungn; dan
merupakan
elaborasi,
dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya,
8). Alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan
mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang
Tujuan
dapat
haurus dirinci lebih lanjut di dalam RPP,
mencakup
dalam
yang
diorganisasikan untuk setiap pertemuan.
dilakukan guru dalam pembelajaran, yang
Tujuan mengacu pada indikator, paling
memuat
tidak mengandung dua aspek: Audience
bentuk
langkah-;angkah
peserta didik aktif
belajar.
seluruh
diorganisasikan
Pengkajian terhadap silabus juga melipiti
(peserta didik) dan
perumusan indikator KD dan penilaian.
kemampuan).
KD
atau
Behavior (aspek
49
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
d. Mengembangkan
Kegiatan
untuk
pembelajaran dirancang
memberikan
pengalaman
belajar
yang melibatkan proses mental dan
melalui
interaksi
peserta didik
dan
antar
peserta
dengan guru,
sumber lainnya
pencapaian
fisik
didik,
lingkungan,
dalam
Kompetensi
rangka
Dasar (KD).
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran
yang
bervariasi
dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
kegiatan
dalam
pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1). Kegiatan pembelajaran disusun unutk
memberikan
penididk,
bantuan
khususnya
kepada
guru,
para
agar
dapat
malaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
setiap
langkah
guru
didik
dalam membuat
aktif
belajar.
diorganisasikan
peserta
Kegiatan
menjadi
ini
kgitanan:
Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kehiatan
Inti
dijabarkan
lebih
lanjut
menjadi
rincian dari kegiatan eskplorasi, elaborasi,
dan
konfirmasi,
menanya,
yakni:
mengamati,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan .
Untuk
pembelajaran
menguasai prosedur
yang
untuk
bertujuan
melakukan
sesuatu , krgiatan pebelajaran dapat berupa
pemodelan,/ demontrasi oleh guru atau
lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian Kompetensi
Dasar (KD)
peserta
didik
dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
2). Kegiatan
rangkaian
untuk
ahli, peniruan oleh guru, dan pelatihan
Hal-hal yang harus diperhatikan
mengembangkan
Pembelajaran
pertemuan merupakan skenario langkah-
Pembelajaran
Kegiatan
3).Kegiatan
pembelajaran
kegiatan
memuat
menejerial
yang
karya
berupa
produk,
tugas,
penggunaan
proyek dan/atau
portofolio,
dan
dilakukan guru, agar peserta didik dapat
penilaian
melakukan kegiatan seperti di silabus.
peserta didik didorong untuk menghasilkan
karya,
diri.
maka
merupakan cara
Setiap
penyajian
penilaian
pembelajaran
portofolio
yang harus
50
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
dilakukan untuk jenjengjang pendidikan
dasar dan menengah. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan
menganalisis,
untuk memperoleh,
dan menafsirkan
data
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan,
informasi
sehingga
yang bermakna
menjadi
dalam
dan
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pembahasan
yang telah diuraikan di atas , naka dapat
disimpulkan adalah sebagai berikut:
a. Landasan
hukum
Perencanaan
Penyususnan
Pembelajaran
bagi
guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 adalah Peraturan
menengah.
Dalam merancang
penilaian perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menteri Pendidikan dan kebudayaan
No
65 tentang standar proses
Kurikulum 2013 dan
Peraturan
1). Penilaian diarahkanuntuk mengukur
Menteri
Pendidikan
pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada
kebudayaan
No
KI-3 dan KI- 4 .
implementasi kurikulum 2013
2). Penilaian mengunakan acuan kriteria;
yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik
setelah
pembelajaran,
dan
menentukan
mengikuti
proses
buikan
untuk
posisi seseorang
terhadap
kelompoknya.
3).
Sistem
sistem
ditangih,
81A
tentang
dalam menyusun
Perencanaan Pembelajaran
mengimplementasikan
2013 adalah pasal 31
untuk
Kurikulum
Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mengatur Standar Kompetensi
yang direncanakan
penilaian
Berkelanjutan
b. Pediman Guru
dan
adalah
Lulusan (SKL).
yang berkelanjuta.
berarti
kemudian
semua
indikator
hasilnya dianalisis
untuk menetukan KD yang telah dimiliki
dan yang belum,
serta unutk mengetahui
kesulitan peserta didik.
51
Jurnal Widya Acharya FKIP Universitas Dwijendra
ISSN NO. 2085-0018
Oktober 2014
Sekolah Menegah
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nonor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara RI Tahun
2003
Atas / Madrasah
Aliayah.
Materi
Pelatihan
Kurikulum
Guru
2013
Implementasi
Tahun
Pelajaran
No. 78, Tambahan Lembaran negara
2014/2015 ( Pusat Pengembangan
RI No. 4301)
Profesi
Peratutan
Pemerintah Nomor 32 Tahun
20013
tentang
perubahan
Peraturan pemerintah
2005
tentang
pendidikan
atas
No19 Tahun
Standar
Nasional
Pendidik
Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dikbud
dan Pemjaminan
Mutu
Pendidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2014).
(Lembaran negara RI
Tahun 2013 N0. 71 )
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang
Standar
Kompetensi
lulusan
Pendidikan dasar dan Menengah.
Permendikbud
No, 64
Tahun
2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud No. 65
Proses
tentang
Pendidikan
standar
dasar
dan
menengah.
Permendikbud
No. 66
Penilaian
tentang
Pendidikan
Standar
Dasar
dan
menengah.
Permendikbud No. 69 tentang Kerangka
Dasar
dan Struktur
Kurikulum
52