10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pariwisata 2.1.1 Pengertian Pariwisata
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pariwisata
2.1.1 Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu ‘pari’ yang berarti
‘banyak, berkali-kali dan berputar-putar’ dan ‘wisata’ yang berarti
‘Perjalanan atau Berpergian’. Jadi Pariwisata berarti perjalanan atau
berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling (Muljadi,
2012:7). Menurut Spillane dalam Purnawan (2015), Pariwisata adalah
perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, yang bersifat sementara dan
dilakukan perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan
atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu. Menurut Muljadi (2012:8), Pariwisata
merupakan aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dengan pelayanan
dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman
perjalanan bagi wisatawan dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan untuk
mencari nafkah.
Menurut beberapa pengertian pariwisata tersebut, maka pariwisata
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu
2. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
3. Bukan untuk mencari nafkah
4. Berkaitan dengan rekreasi
5. Memenui keinginan dan mengetahui sesuatu yang beraneka ragam
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Pariwisata merupakan
suatu perjalanan sementara waktu yang dilakukan seseorang dari suatu tempat
ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula, bukan maksud untuk
mencari nafkah, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan reakreasi
untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
10
11
2.1.2 Bentuk- bentuk Pariwisata
Menurut Mangembulude (2014), ada berbagai macam bentuk
perjalanan wisata yang ditinjau dari beberapa macam segi, yaitu :
1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :
a. Individual Tour (Wisata Perorangan), yaitu suatu perjalan yang
dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami istri.
b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata
yang dilakukan oleh serombongan keluarga, yang masih mempunyai
hubungan kekerabatan satu sama lain.
c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan yang
dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung
jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh
anggotanya.
2. Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :
a. Pre-arranged Tour
(Wisata Berencana), yaitu suatu perjalanan
wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik
transportasi, akomodasi, maupun objek-objek yang akan dikunjungi.
b. Package Tour (Wisata Paket), suatu produk wisata yang merupakan
suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan.
c. Coach Tour (Wisata Terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan
ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh
seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkandan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
d. Special Arranged Tour (Wisata Khusus), yaitu suatu perjalanan
wisata yang disusun secara khusus guna memenuji permintaan
seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.
e. Optional Tour (Wisata Tambahan), yaitu suatu perjalanan wisata
tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan
pelaksanaannya, yang dilakukan atas permintaan pelanggan.
12
3. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :
a. Holiday
Tour
(Wisata
yangdiselenggarakan
Liburan),
dan
diikuti
suatu
perjalanan
wisata
oleh
anggotanya
guna
berlibur,bersenang-senang dan menghibur diri.
b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu perjalanan
anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang
atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata
yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan
ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
d. Scientific Tour (Wisata Pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang
tujuan pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan
suatu bidang ilmu pengetahuan.
e. Pilgrimage Tour (Wisata Keagamaan), perjalanan wisata guna
melakukan ibadah keagamaan.
f. Special Mission Tour (Wisata Kunjungan Khusus), yaitu perjalanan
wisata dengan suatu maksud khusus, misalnya misi dagang, misi
kesenian dan lain-lain.
g. Special Program Tour (Wisata Program Khusus), yaitu suatu
perjalanan wisata untuk mengisi kekosongan khusus
h. Hunting Tour (Wisata Perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata
wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemburuan
binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat, untuk hiburan
semata.
4. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dibedakan atas :
a. Excursion (Ekskursi ), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek
yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih
objek wisata.
b. Safari Tour (Wisata Safari), yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan atau peralatan
khusus pula.
13
c. Cruise Tour (Wisata Pelayaran), yaitu perjalanan wisata yang
menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari,
dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai
basis pemberangkatannya.
d. Youth Tour (Wisata Remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut
golongan umus yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing.
e. Marine Tour
(Wisata Bahari), suatu kunjungan objek wisata
khususnya untuk menyaksikan kaindahan lautan.
2.1.3 Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Spillane dalam Ambari (2014:10-11), jenis pariwisata
antara lain:
1. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism), jenis
pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, memenuhi
kehendak ingin tahunya, mengendorkan ketegangan sarafnya, melihat
sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, mendapatkan ketenangan
dan kedamaian di daerah luar kota.
2. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism), jenis pariwisata ini
dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari
liburnya untuk beristirahat menghilangkan keletihan dan kelelahannya,
memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya.
3. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism), jenis pariwisata ini
dilakukan karena adanya keinginan untuk mempelajari adat istiadat,
kelembagaan, dan cara hidup rakyat daerah lain, selain itu untuk
mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu,
pusat-pusat kesenian, pusatpusat keagamaan, atau untuk ikut serta dalam
festival-festival seni musik, teater, tarian rakyat, dan lain-lain.
4. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism), jenis pariwisata ini dapat
dibagi dalam dua kategori, yaitu :
14
a. Big Sports Event, yaitu pariwisata yang dilakukan karena adanya
peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, World
Cup, dan lain-lain.
b. Sporting Tourism of the Practitioner, yaitu pariwisata olahraga bagi
mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti
pendakian gunung, olahraga naik kuda, dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism), perjalanan
usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada
kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada
pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan.
6. Pariwisata untuk Berkonvensi (Convention Tourism), konvensi sering
dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang biasanya tinggal
beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.
2.1.4 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata
Menurut Fandeli dalam Asriandi (2016:22-23), obyek wisata adalah
perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk
dikunjungi wisatawan. Apabila dijelaskan secara singkat, wisata adalah
suatu kegiatan dimana kegiatan dalam pariwisata ini sangat ditentukan oleh
minat dari wisatawan itu sendiri dalam suatu perjalanan wisata, tidak hanya
ditentukan oleh minat wisatawan, tetapi juga berdasarkan sumber daya
pariwisata yang tersedia. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa, Objek wisata merupakan segala sesuatu yang ada di daerah tujuan
wisata yang memilik nilai berupa keindahan, keanekaragaman kekayaan
alam, budaya keunikan, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.
Menurut Mappi dalam Asriandi (2016:23-24), objek wisata
dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu :
15
a. Objek wisata alam, seperti: laut, pantai, gunung (berapi), danau, sungai,
fauna (langka), kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam dan
lain-lain.
b. Objek
wisata
budaya,
seperti:
upacara
kelahiran,
tari-tari
(tradisional),musik (tradisional), pakaian adat, perkawinan adat, upacara
turun kesawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah,
peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun (tradisional), tekstil
lokal, pertunjukan (tradisional), adat istiadat lokal, museum dan lain-lain.
c. Objek wisata buatan, seperti: sarana dan fasilitas olahraga, permainan
(layangan), hiburan (lawak atau akrobatik, sulap), ketangkasan (naik
kuda), taman rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lainlain.
Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan dalam
Warman (2014), Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut
destinasi pariwisata. Daya tarik wisata dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu :
1. Daya Tarik Alam
Wisata daya tarik alam merupakan wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik
alamnya, seperti laut, pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan
dan objek wisata yang masih alami.
2. Daya Tarik Budaya
Wisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan
budaya, seperti Pulau Kemaro, Taman Purbakala Sriwijaya dan objek
wisata budaya lainnya.
16
3. Daya Tarik Minat Khusus
Pariwisata
ini
merupakan
pariwisata
yang
dilakukan
dengan
mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata
olahraga, wisata rohani, wisata edukasi atau pendidikan, wisata kuliner,
wisata belanja, dan lain sebagainya.
Menurut Muawanah (2013), dalam melakukan aktivitas wisatanya,
terdapat 4 tujuan yang hendak dicapai/didapatkan oleh wisatawan, yaitu:
a. Something to see, adalah daerah tujuan wisata terdapat daya tarik
khusus disamping atraksi wisata yang menjadi interest-nya.
b. Something to do, adalah selain banyak yang dapat disaksikan, harus
terdapat fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan betah tinggal
diobjek itu.
c. Something to buy, adalah tempat wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja souvenir atau hasil kerajinan untuk oleh-oleh.
d. Something to know, adalah bahwa objek wisata juga harus memberikan
nilai edukasi bagi wisatawan.
Keempat hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu
daerah tujuan wisata, sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan
wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain.
b. Memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas tersendiri.
c. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang
pembangunan dan pengembangan.
d. Harus menarik.
2.1.5 Wisata Edukasi
Menurut Alifah (2012), Secara etimologis, Edukasi berasal dari
bahasa latin yaitu “educare” yang berarti “memunculkan”, ”membawa”,
dan ”melahirkan’. Menurut Barus (2015), Edukasi adalah proses
pembelajaran yang dilakukan baik secara formal ataupun informal untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik, yang bertujuan untuk
17
mendidik, memberikan pengetahuan, dan mengembangkan potensi diri.
Menurut Perdanaputri (2012), edukasi ini memiliki konsep dimana telah
dibuat dan diakui oleh beberapa yurisdiksi, antara lain sebagai berikut :
1. Instruction, fasilitas pembelajaran terhadap sasaran yang di identifikasi
baik yang disampaikan oleh pengajar atau bentuk lainnya.
2. Teaching, tindakan seorang pengajar yang dirancang untuk memberikan
pengajaran terhadap peserta didik.
3. Learning, pembelajaran dengan persiapan serta pendidikan dengan
pengetahuan khusus, keterampilan, atau kemampuan yang dapat
diterapkan.
Berdasarkan konsep edukasi tersebut, maka wisata edukasi adalah
sebuah gagasan yang menerapkan pendidikan nonformal terhadap suatu
pengetahuan kepada wisatawan saat berkunjung ke suatu objek wisata.
Penerapan konsep wisata edukasi merupakan sebuah konsep yang
multidimensi dan multidisiplin, sehingga perlu persiapan yang matang dan
pengawasan yang ketat terhadap penerapannya agar sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Konsep wisata edukasi ini muncul karena proses
pendidikan yang formal yang membosankan, sehingga wisata edukasi ini
dapat dijadikan jalan keluar dalam proses pendidikan karena tidak formal,
kaku dan membosankan. Wisata edukasi ini juga sangat berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan dan objek wisata. Di Indonesia terdapat
4 jenis wisata edukasi, yaitu :
1. Wisata Edukasi Science atau Ilmu Pengetahuan
Wisata edukasi science atau ilmu pengetahuan merupakan wisata yang
berbasis pada pendidikan ilmu pengetahuan.
2. Wisata Edukasi Sport atau Olahraga
Wisata edukasi sport atau olahraga ini merupakan wisata edukasi yang
berbasis kepada pendidikan olahraga.
3. Wisata Edukasi Culture atau Kebudayaan
18
Wisata edukasi culture atau kebudayaan ini mencakup dalam bidang
seni, adatisti adat, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kebudayaan.
4. Wisata Edukasi Agrobisnis
Wisata edukasi agrobisnis ini berbasis pada pendidikan dibidang agro
atau pertanian dan peternakan yang merupakan bisnis dari suatu
perusahaan atau perorangan.
Wisata edukasi ini sangat penting dalam kegiatan pariwisata karena
pengunjung tidak hanya dapat menikmati kawasan tersebut, melainkan juga
dapat menambah ilmu pengetahuan tentang suatu hal yang baru.
2.2 Strategi Promosi
2.2.1 Pengertian Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Menurut Chandler dalam Umah (2014:7),
strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut. Menurut Henry Mintzberg dalam Maolani
(2016:22), bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definisi yaitu strategi
sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi (positions),
strategi sebagai taktik (ploy) dan terakhir strategi sebagai perpesktif, dengan
uraian sebagai berikut:
1. Pengertian strategi sebagai rencana, sebuah langkah terencana (A
Directed Course of Action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau
citacita yang telah ditentukan.
2. Pengertian strategi sebagai pola (Pattern), sebuah pola perilaku yang
mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (Emergent).
3. Definisi strategi sebagai posisi, sebuah strategi yang ditentukan oleh
faktor-faktor ekternal dalam menentukan merek, produk ataupun
19
perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen
ataupun para penentu kebijakan.
4. Pengertian strategi sebagai
taktik, sebuah manuverspesifik untuk
mengelabui atau mengecoh lawan (Competitor).
5. Pengertian strategi sebagai perspektif adalah mengeksekusi strategi
berdasarkan teori, atau cara berpikir yang ideologis dengan menggunakan
insting alami dari isi kepala.
Didalam pemilihan strategi, pembuatan keputusan merupakan cara
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memilih strategi induk maupun
variasi
strategi
induk
dimana
strategi
alternatif
akan
dievaluasi
konsistensinya untuk pengujian konsistensi proses terhadap kesempatan dan
tantangan lingkungan maupun keuntungan baik dimasa sekarang maupun
masa yang akan datang. Pemilihan strategi harus dilakukan melalui
beberapa tahapan yang harus diperhatikan dan dicermati sebagai upaya
mencapai suatu tujuan yang bersifat realistis, terukur, dandapat dipahami.
Strategi diperlukan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara
praktis dan spesifik mungkin. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi tim pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi yang baik juga tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan
kebijaksanaan dan taktik yang tepat.
2.2.2 Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan
pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategi
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur (Zahra, 2012). Berikut ini
merupakan hal-hal yang meliputi implementasi strategi:
1. Program merupakan aktivitas atau kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan perencanaan.
20
2. Anggaran merupakan program yang dinyatakan dalam bentuk satuan
uang secara rinci dalam biaya yang digunakan oleh perusahaan atau
instansi untuk merencanakan dan mengendalikan.
3. Prosedur merupakan langkah-langkah atau teknik yang menggambarkan
secara rinci dan berurutan bagaimana suatu tugas atau pekerjaan
dilaksanakan.
2.2.3 Pengertian Promosi
Promosi adalah salah satu cara dalam bauran pemasaran yang sangat
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang
berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa
sesuai keinginan dan kebutuhan (Lupiyoadi, 2013:178). Menurut Swastha
dan Irawan dalam Widyasti (2013:12), promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dalam pariwisata, promosi merupakan usaha untuk menciptakan
kesadaran, suatu kegiatan membujuk dan mempengaruhi wisatawan untuk
melakukan suatu kunjungan yang di tawarkan. Promosi pariwisata yang
dimaksud di sini adalah suatu kegiatan yang didasarkan atas rencana atau
program yang teratur yang ditujukan kepada masyarakat dalam negeri
ataupun luar negeri dengan maksud dan tujuan menggugah pandangan
masyarakat agar mempunyai kesadaran akan kegunaan pariwisata, sehingga
pariwisata di negeri ini memperoleh dukungan.
2.2.4 Tujuan Promosi
Pada dasarnya promosi dilakukan untuk menyebar luaskan informasi
dan mendapatkan perhatian (Attention), menciptakan (Interest) dan
menumbuhkan keinginan (Desire), dan menghasilkan tindakan (Action) agar
konsumen membeli produk yang ditawarkan (Kemala, 2014). Menurut
Tjiptono dalam Noer (2014), tujuan promosi adalah menginformasikan,
21
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan konsumen tentang
produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menginformasikan
Menginformasikan dapat berupa memberikan informasi mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan, memperkenalkan cara pemakaian dari
suatu produk, menyampaikan perubahan harga pada konsumen,
menjelaskan cara kerja dari suatu produk, menginformasikan jasa yang
disediakan oleh perusahaan, membangun citra perusahaan dan lain
sebagainya.
2. Mempengaruhi dan Membujuk
Membujuk konsumen untuk membeli produk atau jasa, mengalihkan
merek yang ditawarkan perusahaan lain, mengubah persepsi pelanggan
terhadap produk atau jasa, mendorong pelanggang untuk mengunakan
produk atau jasa saat itu juga, mendorong konsumen untuk menerima
kunjungan wiraniaga, dan lain sebagainya.
3. Mengingatkan
Mengingatkan konsumen bahwa produk atau jasa dibutuhkan dalam
waktu dekat, mengingatkan konsumen akan tempat-tempat yang
menawarkan produk atau jasa perusahaan, membuat konsumen tetap
ingat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, serta menjaga agar
konsumen selalu ingat terhadap produk atau jasa tersebut.
Oleh karena itu, tujuan dari promosi dalam pariwisata antara lain
sebagai berikut:
1. Menyebarkan informasi objek wisata kepada wisatawan.
2. Meningkatkan
jumlah
kunjungan
sehingga
dapat
meningkatkan
pendapatan objek wisata itu sendiri.
3. Memberi pembeda dan mengunggulkan objek wisata yang dimiliki suatu
daerah dengan objek wisata di daerah lain.
4. Membentuk citra produk ataupun jasa dimata wisatawan.
22
2.2.5 Bauran Promosi
Menurut Lupiyoadi (2013:178-182), terdapat beberapa bauran
promosi, antara lain:
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
(impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan dalam
mempromosikan produknya baik barang maupun jasa, membangun
kesadaran terhadap keberadaan barang atau jasa yang ditawarkan,
membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan barang
atau jasa tersebut dan membedakan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan itu sendiri dengan perusahaan lainnya. Tujuan dari
periklanan antara lain :
a. Iklan sebagai informasi (Informative Advertising), ikan memberikan
informasi yang menerangkan tentang produk atau jasa yang
ditawarkan.
b. Iklan untuk membujuk (Persuasive Advertising), dimana sasaran
perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek
tertentu.
c. Iklan sebagai pengingat (Reminder Advertising), iklan akan sangat
penting untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
d. Iklan sebagai pemantap (Reinforcement Advertising), iklan berusaha
meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan
yang tepat.
2. Penjualan Perseorangan
Melalui penjualan perseorangan, tenaga penjual dapat secara langsung
menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku
masing-masing konsumen. Selain itu juga, tanaga penjualan dapat
mengetahui reaksi konsumen terhadap penawaran penjualan. Apabila
dibandingkan dengan media periklanan, pesan yang disampaikan
melalui penjualan perseorangan dapat ditujukan langsung kepada
23
konsumen yang sebenarnya. Penjualan perseorangan memiliki peranan
yang sangat penting dikarenakan hal-hal berikut:
a. Interaksi secara personal antara perusahaan dan pelanggan sangat
penting.
b. Produk atau jasa disediakan oleh orang atau SDM bukan oleh mesin.
c. Orang merupakan bagian dari produk atau jasa.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai ke penjualan
akhirnya. Titik promosi penjualan terdiri dari brosur, lembar informasi,
dan lain sebagainya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada:
a. Konsumen, berupa penawaran Cuma-Cuma, sample, demo produk,
kupon, hadiah, dan lain sebagainya.
b. Perantara, berupa penawaran Cuma-Cuma, upah periklanan, iklan
kerja sama, penghargaan, dan lain-lain.
c. Tenaga Penjualan, berupa bonus, penghargaan, kontes promosi, dan
hadiah untuk tenaga penjualan terbaik.
4. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya,
dimana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan
kepentingan perusahaan yang lebih besar.
5. Informasi dari Mulut ke Mulut
Peranan orang atau pelanggan sangat penting dalam mempromosikan
barang atau jasa. Dengan kata lain, pelanggan akan menyampaikan
tentang produk atau jasa yang dibelinya kepada pelanggan lain sehingga
informasi yang disampaikan memiliki pengaruh sangat besar terhadap
pemasaran produk atau jasa dibandingkan dengan aktivitas promosi
lainnya.
6. Pemasaran Langsung
Terdapat enam area yang merupakan pemasaran langsung, yaitu:
24
a. Surat Langsung (Direct Mail)
b. Pesanan melalui pos (Mail Order)
c. Respons Langsung
e. Penjualan Langsung
f. Telemarketing
g. Pemesanan digital (Digital Market)
2.3 Analisis SWOT
2.3.1 Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan
untuk membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang
untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendek secara sistematis dalam perusahaan atau organisasi. Menurut
Rangkuti (2015), analisis SWOT merupakan analisa yang didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Menurut David dan Rangkuti dalam
Riadi (2013), SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif dalam sumber daya, keterampilan atau keungulan-keungulan
lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan
pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan yang berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran serta kapabilitas yang secara efektif dapat menghambat
kinerja perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang
adalah
situasi
penting
yang
mengguntungkan
dalam
lingkungan perusahaan, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya
25
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok yang
merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah pengganggu utama bagi perusahaan atau situasi yang
tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan di posisi sekarang
yang tidak diinginkan perusahaan, seperti adanya peraturan-peraturan
pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi
kesuksesan perusahaan.
Analisis SWOT akan menjelaskan apakah informasi tersebut akan
membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi
bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk
memenuhi pemasukan yang diinginkan yang digunakan sebagai kerangka
atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif
dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan. Oleh karena itu,
Analisis SWOT merupakan salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam
melakukan analisis strategi.
2.3.2 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang sangat
membantu dalam mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO
(kekuatan peluang), strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST
(kekuatan ancaman), dan strategi WT (kelemahan ancaman). Menurut
Rangkuti (2015), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Berikut ini gambaran mengenai Matriks SWOT:
26
Tabel 2.1
Matriks SWOT
S (Strength)
Menentukan faktorfaktor internal kekuatan
W (Weakness)
Menentukan faktorfaktor internal
kelemahan
O (Opportunity)
Menentukan faktorfaktor peluang
eksternal
Strategi SO
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
T (Threat)
Menentukan faktorfaktor
ancamaneksternal
Strategi ST
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi acaman
Strategi WO
Menciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Strategi WT
Menciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
IFAS
EFAS
Berdasarkan gambaran tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa:
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity), strategi yang dibuat
berdasarkan jalan pikiran perusahaan atau organisasi, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaat
peluang yang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats), strategi yang dibuat dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity), strategi yang dapat
diterapkan berdasarkan
pemanfaatan
peluang
yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats), strategi yang berdasarkan pada
kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
27
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan strategi promosi
dalam meningkatkan jumlah kunjungan, antara lain sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No.
1.
Penulis
Judul
Tujuan
Metode yang
digunakan
- Untuk
Marliani
Strategi
Kapa
Promosi
mengetahui
(2015)
Gowa
strategi promosi metode
dilaksanakan
Discovery
yang dilakukan deskriptif
oleh
Park
Gowa
Discovery
dalam
Meningkatkan
Jumlah
Pengunjung.
Penelitian
Hasil yang di
capai
ini -
menggunakan
Strategi
promosi yang
kualitatif.
Discovery Park
Gowa
Park
- Untuk
menggunakan
elemen bauran
mengetahui
yang
promosi yaitu
dihadapi Gowa
iklan, promosi
Discovery Park
penjualan dan
dalam
membina
menjalankan
hubungan yang
strategi
baik
promosinya
masyarakat.
kendala
-
dengan
Adapun
kendala
atau
faktor
penghambat
yang
biasa
dihadapi oleh
manajemen
Gowa
28
Discovery
Park
adalah
keterbatasan
biaya
dan
kurangnya
kendaraan
operasional.
2.
Evan
Analisis
- Mengetahui
Metode
- Dalam
Farhanudin Strategi
bagaimana
penelitian
(2012)
Pemasaran
Strategi
menggunakan
strategi
Objek Wisata
Pemasaran
pendekatan
pemasaran,
Danau
Objek
Tasikardi oleh
Danau Tasikardi
Pariwisata
Dinas
oleh
Pemuda
Pariwisata
Pariwisata
Pemuda
dan
Wisata kualitatif.
Dinas
ini
melakukan
Dinas
dan
Olahraga
Pemuda
dan
Kabupaten
Olahraga
Olahraga
Serang
Kabupaten
Kabupaten
melakukan
Serang.
Serang.
pameran-
Mengatahui apa
pameran
objek
saja
wisata
dalam
penghambat
bentuk
Audio
yang
Visual,
Media
mempengaruhi
Masa, Internet,
Strategi
Pamflet,
Pemasaran
Bookleat
dan
Objek
Leaflet
baik
-
Danau
faktor
Wisata
diluar
daerah
29
Tasikardi.
maupun didalam
daerah.
- Kegiatan
promosi melalui
pameran
dilakukan dalam
kurun
waktu
satu
tahun
sekali.
- Dalam
melakukan
pameran, Dinas
Pariwisata
Pemuda
dan
Olahraga
Kabupaten
Serang
berkoordinasi
dengan
pihak
swasta
seperti
PHRI
(Persatuan Hotel
dan
Restoran
Indonesia),
ASITA
serta
binaan-binaan
SKPD
seperti
pengrajin
ada
Kabupaten
Serang.
yang
di
30
3.
Yuni
Strategi
- Mendeskripsika
Wulandari
Promosi
n
2013
untuk
kegiatan
Menarik
promosi
Minat
dilaksanakan
Pengunjung di
BPAD
Badan
untuk
Perpustakaan
miant
komunikasi
dan
pengunjung.
langsung,
Arsip
Daerah
Metode
proses Penelitian yang
digunakan
yang adalah
pendekatan
DIY Kualitatif.
menarik
- Mendeskripsika
hambatan
- Bentuk kegiatan
yang digunakan
untuk
menarik
minat
pengunjung
BPAD
DIY
adalah
komunikasi
Provinsi
n
tidak
langsung
daerah
dalam menarik
dan komunikasi
Istimewa
minat
bermedia.
Yogyakarta.
pengunjung
- Proses kegiatan
BPAD DIY.
promosi
- Mendeskripsika
meliputi
n upaya yang
Planning
dilakukan dalam
(Identifikasi
mengatasi
masalah,
hambatan
menetapkan
kegiatan
sasaran,
promosi
penyusunan
perpustakaan.
rencana
dan
kerja
anggaran)
dan
Implemanting
(Dalam
bentuk
kegiatan
pameran,
bazaar,
buku,
seminar, bedah
31
buku, sarasehan,
dan
perpustakaan
keliling.
LANDASAN TEORI
2.1 Pariwisata
2.1.1 Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu ‘pari’ yang berarti
‘banyak, berkali-kali dan berputar-putar’ dan ‘wisata’ yang berarti
‘Perjalanan atau Berpergian’. Jadi Pariwisata berarti perjalanan atau
berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling (Muljadi,
2012:7). Menurut Spillane dalam Purnawan (2015), Pariwisata adalah
perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, yang bersifat sementara dan
dilakukan perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan
atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu. Menurut Muljadi (2012:8), Pariwisata
merupakan aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dengan pelayanan
dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman
perjalanan bagi wisatawan dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan untuk
mencari nafkah.
Menurut beberapa pengertian pariwisata tersebut, maka pariwisata
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu
2. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
3. Bukan untuk mencari nafkah
4. Berkaitan dengan rekreasi
5. Memenui keinginan dan mengetahui sesuatu yang beraneka ragam
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Pariwisata merupakan
suatu perjalanan sementara waktu yang dilakukan seseorang dari suatu tempat
ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula, bukan maksud untuk
mencari nafkah, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan reakreasi
untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
10
11
2.1.2 Bentuk- bentuk Pariwisata
Menurut Mangembulude (2014), ada berbagai macam bentuk
perjalanan wisata yang ditinjau dari beberapa macam segi, yaitu :
1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :
a. Individual Tour (Wisata Perorangan), yaitu suatu perjalan yang
dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami istri.
b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata
yang dilakukan oleh serombongan keluarga, yang masih mempunyai
hubungan kekerabatan satu sama lain.
c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan yang
dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung
jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh
anggotanya.
2. Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :
a. Pre-arranged Tour
(Wisata Berencana), yaitu suatu perjalanan
wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik
transportasi, akomodasi, maupun objek-objek yang akan dikunjungi.
b. Package Tour (Wisata Paket), suatu produk wisata yang merupakan
suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan.
c. Coach Tour (Wisata Terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan
ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh
seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkandan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
d. Special Arranged Tour (Wisata Khusus), yaitu suatu perjalanan
wisata yang disusun secara khusus guna memenuji permintaan
seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.
e. Optional Tour (Wisata Tambahan), yaitu suatu perjalanan wisata
tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan
pelaksanaannya, yang dilakukan atas permintaan pelanggan.
12
3. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :
a. Holiday
Tour
(Wisata
yangdiselenggarakan
Liburan),
dan
diikuti
suatu
perjalanan
wisata
oleh
anggotanya
guna
berlibur,bersenang-senang dan menghibur diri.
b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu perjalanan
anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang
atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata
yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan
ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
d. Scientific Tour (Wisata Pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang
tujuan pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan
suatu bidang ilmu pengetahuan.
e. Pilgrimage Tour (Wisata Keagamaan), perjalanan wisata guna
melakukan ibadah keagamaan.
f. Special Mission Tour (Wisata Kunjungan Khusus), yaitu perjalanan
wisata dengan suatu maksud khusus, misalnya misi dagang, misi
kesenian dan lain-lain.
g. Special Program Tour (Wisata Program Khusus), yaitu suatu
perjalanan wisata untuk mengisi kekosongan khusus
h. Hunting Tour (Wisata Perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata
wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemburuan
binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat, untuk hiburan
semata.
4. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dibedakan atas :
a. Excursion (Ekskursi ), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek
yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih
objek wisata.
b. Safari Tour (Wisata Safari), yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan atau peralatan
khusus pula.
13
c. Cruise Tour (Wisata Pelayaran), yaitu perjalanan wisata yang
menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari,
dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai
basis pemberangkatannya.
d. Youth Tour (Wisata Remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut
golongan umus yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing.
e. Marine Tour
(Wisata Bahari), suatu kunjungan objek wisata
khususnya untuk menyaksikan kaindahan lautan.
2.1.3 Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Spillane dalam Ambari (2014:10-11), jenis pariwisata
antara lain:
1. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism), jenis
pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, memenuhi
kehendak ingin tahunya, mengendorkan ketegangan sarafnya, melihat
sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, mendapatkan ketenangan
dan kedamaian di daerah luar kota.
2. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism), jenis pariwisata ini
dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari
liburnya untuk beristirahat menghilangkan keletihan dan kelelahannya,
memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya.
3. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism), jenis pariwisata ini
dilakukan karena adanya keinginan untuk mempelajari adat istiadat,
kelembagaan, dan cara hidup rakyat daerah lain, selain itu untuk
mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu,
pusat-pusat kesenian, pusatpusat keagamaan, atau untuk ikut serta dalam
festival-festival seni musik, teater, tarian rakyat, dan lain-lain.
4. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism), jenis pariwisata ini dapat
dibagi dalam dua kategori, yaitu :
14
a. Big Sports Event, yaitu pariwisata yang dilakukan karena adanya
peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, World
Cup, dan lain-lain.
b. Sporting Tourism of the Practitioner, yaitu pariwisata olahraga bagi
mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti
pendakian gunung, olahraga naik kuda, dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism), perjalanan
usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada
kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada
pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan.
6. Pariwisata untuk Berkonvensi (Convention Tourism), konvensi sering
dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang biasanya tinggal
beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.
2.1.4 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata
Menurut Fandeli dalam Asriandi (2016:22-23), obyek wisata adalah
perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk
dikunjungi wisatawan. Apabila dijelaskan secara singkat, wisata adalah
suatu kegiatan dimana kegiatan dalam pariwisata ini sangat ditentukan oleh
minat dari wisatawan itu sendiri dalam suatu perjalanan wisata, tidak hanya
ditentukan oleh minat wisatawan, tetapi juga berdasarkan sumber daya
pariwisata yang tersedia. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa, Objek wisata merupakan segala sesuatu yang ada di daerah tujuan
wisata yang memilik nilai berupa keindahan, keanekaragaman kekayaan
alam, budaya keunikan, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.
Menurut Mappi dalam Asriandi (2016:23-24), objek wisata
dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu :
15
a. Objek wisata alam, seperti: laut, pantai, gunung (berapi), danau, sungai,
fauna (langka), kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam dan
lain-lain.
b. Objek
wisata
budaya,
seperti:
upacara
kelahiran,
tari-tari
(tradisional),musik (tradisional), pakaian adat, perkawinan adat, upacara
turun kesawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah,
peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun (tradisional), tekstil
lokal, pertunjukan (tradisional), adat istiadat lokal, museum dan lain-lain.
c. Objek wisata buatan, seperti: sarana dan fasilitas olahraga, permainan
(layangan), hiburan (lawak atau akrobatik, sulap), ketangkasan (naik
kuda), taman rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lainlain.
Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan dalam
Warman (2014), Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut
destinasi pariwisata. Daya tarik wisata dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu :
1. Daya Tarik Alam
Wisata daya tarik alam merupakan wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik
alamnya, seperti laut, pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan
dan objek wisata yang masih alami.
2. Daya Tarik Budaya
Wisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan
budaya, seperti Pulau Kemaro, Taman Purbakala Sriwijaya dan objek
wisata budaya lainnya.
16
3. Daya Tarik Minat Khusus
Pariwisata
ini
merupakan
pariwisata
yang
dilakukan
dengan
mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata
olahraga, wisata rohani, wisata edukasi atau pendidikan, wisata kuliner,
wisata belanja, dan lain sebagainya.
Menurut Muawanah (2013), dalam melakukan aktivitas wisatanya,
terdapat 4 tujuan yang hendak dicapai/didapatkan oleh wisatawan, yaitu:
a. Something to see, adalah daerah tujuan wisata terdapat daya tarik
khusus disamping atraksi wisata yang menjadi interest-nya.
b. Something to do, adalah selain banyak yang dapat disaksikan, harus
terdapat fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan betah tinggal
diobjek itu.
c. Something to buy, adalah tempat wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja souvenir atau hasil kerajinan untuk oleh-oleh.
d. Something to know, adalah bahwa objek wisata juga harus memberikan
nilai edukasi bagi wisatawan.
Keempat hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu
daerah tujuan wisata, sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan
wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain.
b. Memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas tersendiri.
c. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang
pembangunan dan pengembangan.
d. Harus menarik.
2.1.5 Wisata Edukasi
Menurut Alifah (2012), Secara etimologis, Edukasi berasal dari
bahasa latin yaitu “educare” yang berarti “memunculkan”, ”membawa”,
dan ”melahirkan’. Menurut Barus (2015), Edukasi adalah proses
pembelajaran yang dilakukan baik secara formal ataupun informal untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik, yang bertujuan untuk
17
mendidik, memberikan pengetahuan, dan mengembangkan potensi diri.
Menurut Perdanaputri (2012), edukasi ini memiliki konsep dimana telah
dibuat dan diakui oleh beberapa yurisdiksi, antara lain sebagai berikut :
1. Instruction, fasilitas pembelajaran terhadap sasaran yang di identifikasi
baik yang disampaikan oleh pengajar atau bentuk lainnya.
2. Teaching, tindakan seorang pengajar yang dirancang untuk memberikan
pengajaran terhadap peserta didik.
3. Learning, pembelajaran dengan persiapan serta pendidikan dengan
pengetahuan khusus, keterampilan, atau kemampuan yang dapat
diterapkan.
Berdasarkan konsep edukasi tersebut, maka wisata edukasi adalah
sebuah gagasan yang menerapkan pendidikan nonformal terhadap suatu
pengetahuan kepada wisatawan saat berkunjung ke suatu objek wisata.
Penerapan konsep wisata edukasi merupakan sebuah konsep yang
multidimensi dan multidisiplin, sehingga perlu persiapan yang matang dan
pengawasan yang ketat terhadap penerapannya agar sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Konsep wisata edukasi ini muncul karena proses
pendidikan yang formal yang membosankan, sehingga wisata edukasi ini
dapat dijadikan jalan keluar dalam proses pendidikan karena tidak formal,
kaku dan membosankan. Wisata edukasi ini juga sangat berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan dan objek wisata. Di Indonesia terdapat
4 jenis wisata edukasi, yaitu :
1. Wisata Edukasi Science atau Ilmu Pengetahuan
Wisata edukasi science atau ilmu pengetahuan merupakan wisata yang
berbasis pada pendidikan ilmu pengetahuan.
2. Wisata Edukasi Sport atau Olahraga
Wisata edukasi sport atau olahraga ini merupakan wisata edukasi yang
berbasis kepada pendidikan olahraga.
3. Wisata Edukasi Culture atau Kebudayaan
18
Wisata edukasi culture atau kebudayaan ini mencakup dalam bidang
seni, adatisti adat, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kebudayaan.
4. Wisata Edukasi Agrobisnis
Wisata edukasi agrobisnis ini berbasis pada pendidikan dibidang agro
atau pertanian dan peternakan yang merupakan bisnis dari suatu
perusahaan atau perorangan.
Wisata edukasi ini sangat penting dalam kegiatan pariwisata karena
pengunjung tidak hanya dapat menikmati kawasan tersebut, melainkan juga
dapat menambah ilmu pengetahuan tentang suatu hal yang baru.
2.2 Strategi Promosi
2.2.1 Pengertian Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Menurut Chandler dalam Umah (2014:7),
strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut. Menurut Henry Mintzberg dalam Maolani
(2016:22), bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definisi yaitu strategi
sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi (positions),
strategi sebagai taktik (ploy) dan terakhir strategi sebagai perpesktif, dengan
uraian sebagai berikut:
1. Pengertian strategi sebagai rencana, sebuah langkah terencana (A
Directed Course of Action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau
citacita yang telah ditentukan.
2. Pengertian strategi sebagai pola (Pattern), sebuah pola perilaku yang
mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (Emergent).
3. Definisi strategi sebagai posisi, sebuah strategi yang ditentukan oleh
faktor-faktor ekternal dalam menentukan merek, produk ataupun
19
perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen
ataupun para penentu kebijakan.
4. Pengertian strategi sebagai
taktik, sebuah manuverspesifik untuk
mengelabui atau mengecoh lawan (Competitor).
5. Pengertian strategi sebagai perspektif adalah mengeksekusi strategi
berdasarkan teori, atau cara berpikir yang ideologis dengan menggunakan
insting alami dari isi kepala.
Didalam pemilihan strategi, pembuatan keputusan merupakan cara
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memilih strategi induk maupun
variasi
strategi
induk
dimana
strategi
alternatif
akan
dievaluasi
konsistensinya untuk pengujian konsistensi proses terhadap kesempatan dan
tantangan lingkungan maupun keuntungan baik dimasa sekarang maupun
masa yang akan datang. Pemilihan strategi harus dilakukan melalui
beberapa tahapan yang harus diperhatikan dan dicermati sebagai upaya
mencapai suatu tujuan yang bersifat realistis, terukur, dandapat dipahami.
Strategi diperlukan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara
praktis dan spesifik mungkin. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi tim pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi yang baik juga tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan
kebijaksanaan dan taktik yang tepat.
2.2.2 Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan
pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategi
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur (Zahra, 2012). Berikut ini
merupakan hal-hal yang meliputi implementasi strategi:
1. Program merupakan aktivitas atau kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan perencanaan.
20
2. Anggaran merupakan program yang dinyatakan dalam bentuk satuan
uang secara rinci dalam biaya yang digunakan oleh perusahaan atau
instansi untuk merencanakan dan mengendalikan.
3. Prosedur merupakan langkah-langkah atau teknik yang menggambarkan
secara rinci dan berurutan bagaimana suatu tugas atau pekerjaan
dilaksanakan.
2.2.3 Pengertian Promosi
Promosi adalah salah satu cara dalam bauran pemasaran yang sangat
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang
berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa
sesuai keinginan dan kebutuhan (Lupiyoadi, 2013:178). Menurut Swastha
dan Irawan dalam Widyasti (2013:12), promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dalam pariwisata, promosi merupakan usaha untuk menciptakan
kesadaran, suatu kegiatan membujuk dan mempengaruhi wisatawan untuk
melakukan suatu kunjungan yang di tawarkan. Promosi pariwisata yang
dimaksud di sini adalah suatu kegiatan yang didasarkan atas rencana atau
program yang teratur yang ditujukan kepada masyarakat dalam negeri
ataupun luar negeri dengan maksud dan tujuan menggugah pandangan
masyarakat agar mempunyai kesadaran akan kegunaan pariwisata, sehingga
pariwisata di negeri ini memperoleh dukungan.
2.2.4 Tujuan Promosi
Pada dasarnya promosi dilakukan untuk menyebar luaskan informasi
dan mendapatkan perhatian (Attention), menciptakan (Interest) dan
menumbuhkan keinginan (Desire), dan menghasilkan tindakan (Action) agar
konsumen membeli produk yang ditawarkan (Kemala, 2014). Menurut
Tjiptono dalam Noer (2014), tujuan promosi adalah menginformasikan,
21
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan konsumen tentang
produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menginformasikan
Menginformasikan dapat berupa memberikan informasi mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan, memperkenalkan cara pemakaian dari
suatu produk, menyampaikan perubahan harga pada konsumen,
menjelaskan cara kerja dari suatu produk, menginformasikan jasa yang
disediakan oleh perusahaan, membangun citra perusahaan dan lain
sebagainya.
2. Mempengaruhi dan Membujuk
Membujuk konsumen untuk membeli produk atau jasa, mengalihkan
merek yang ditawarkan perusahaan lain, mengubah persepsi pelanggan
terhadap produk atau jasa, mendorong pelanggang untuk mengunakan
produk atau jasa saat itu juga, mendorong konsumen untuk menerima
kunjungan wiraniaga, dan lain sebagainya.
3. Mengingatkan
Mengingatkan konsumen bahwa produk atau jasa dibutuhkan dalam
waktu dekat, mengingatkan konsumen akan tempat-tempat yang
menawarkan produk atau jasa perusahaan, membuat konsumen tetap
ingat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, serta menjaga agar
konsumen selalu ingat terhadap produk atau jasa tersebut.
Oleh karena itu, tujuan dari promosi dalam pariwisata antara lain
sebagai berikut:
1. Menyebarkan informasi objek wisata kepada wisatawan.
2. Meningkatkan
jumlah
kunjungan
sehingga
dapat
meningkatkan
pendapatan objek wisata itu sendiri.
3. Memberi pembeda dan mengunggulkan objek wisata yang dimiliki suatu
daerah dengan objek wisata di daerah lain.
4. Membentuk citra produk ataupun jasa dimata wisatawan.
22
2.2.5 Bauran Promosi
Menurut Lupiyoadi (2013:178-182), terdapat beberapa bauran
promosi, antara lain:
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
(impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan dalam
mempromosikan produknya baik barang maupun jasa, membangun
kesadaran terhadap keberadaan barang atau jasa yang ditawarkan,
membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan barang
atau jasa tersebut dan membedakan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan itu sendiri dengan perusahaan lainnya. Tujuan dari
periklanan antara lain :
a. Iklan sebagai informasi (Informative Advertising), ikan memberikan
informasi yang menerangkan tentang produk atau jasa yang
ditawarkan.
b. Iklan untuk membujuk (Persuasive Advertising), dimana sasaran
perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek
tertentu.
c. Iklan sebagai pengingat (Reminder Advertising), iklan akan sangat
penting untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
d. Iklan sebagai pemantap (Reinforcement Advertising), iklan berusaha
meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan
yang tepat.
2. Penjualan Perseorangan
Melalui penjualan perseorangan, tenaga penjual dapat secara langsung
menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku
masing-masing konsumen. Selain itu juga, tanaga penjualan dapat
mengetahui reaksi konsumen terhadap penawaran penjualan. Apabila
dibandingkan dengan media periklanan, pesan yang disampaikan
melalui penjualan perseorangan dapat ditujukan langsung kepada
23
konsumen yang sebenarnya. Penjualan perseorangan memiliki peranan
yang sangat penting dikarenakan hal-hal berikut:
a. Interaksi secara personal antara perusahaan dan pelanggan sangat
penting.
b. Produk atau jasa disediakan oleh orang atau SDM bukan oleh mesin.
c. Orang merupakan bagian dari produk atau jasa.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai ke penjualan
akhirnya. Titik promosi penjualan terdiri dari brosur, lembar informasi,
dan lain sebagainya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada:
a. Konsumen, berupa penawaran Cuma-Cuma, sample, demo produk,
kupon, hadiah, dan lain sebagainya.
b. Perantara, berupa penawaran Cuma-Cuma, upah periklanan, iklan
kerja sama, penghargaan, dan lain-lain.
c. Tenaga Penjualan, berupa bonus, penghargaan, kontes promosi, dan
hadiah untuk tenaga penjualan terbaik.
4. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya,
dimana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan
kepentingan perusahaan yang lebih besar.
5. Informasi dari Mulut ke Mulut
Peranan orang atau pelanggan sangat penting dalam mempromosikan
barang atau jasa. Dengan kata lain, pelanggan akan menyampaikan
tentang produk atau jasa yang dibelinya kepada pelanggan lain sehingga
informasi yang disampaikan memiliki pengaruh sangat besar terhadap
pemasaran produk atau jasa dibandingkan dengan aktivitas promosi
lainnya.
6. Pemasaran Langsung
Terdapat enam area yang merupakan pemasaran langsung, yaitu:
24
a. Surat Langsung (Direct Mail)
b. Pesanan melalui pos (Mail Order)
c. Respons Langsung
e. Penjualan Langsung
f. Telemarketing
g. Pemesanan digital (Digital Market)
2.3 Analisis SWOT
2.3.1 Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan
untuk membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang
untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendek secara sistematis dalam perusahaan atau organisasi. Menurut
Rangkuti (2015), analisis SWOT merupakan analisa yang didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Menurut David dan Rangkuti dalam
Riadi (2013), SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif dalam sumber daya, keterampilan atau keungulan-keungulan
lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan
pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan yang berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran serta kapabilitas yang secara efektif dapat menghambat
kinerja perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang
adalah
situasi
penting
yang
mengguntungkan
dalam
lingkungan perusahaan, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya
25
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok yang
merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah pengganggu utama bagi perusahaan atau situasi yang
tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan di posisi sekarang
yang tidak diinginkan perusahaan, seperti adanya peraturan-peraturan
pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi
kesuksesan perusahaan.
Analisis SWOT akan menjelaskan apakah informasi tersebut akan
membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi
bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk
memenuhi pemasukan yang diinginkan yang digunakan sebagai kerangka
atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif
dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan. Oleh karena itu,
Analisis SWOT merupakan salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam
melakukan analisis strategi.
2.3.2 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang sangat
membantu dalam mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO
(kekuatan peluang), strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST
(kekuatan ancaman), dan strategi WT (kelemahan ancaman). Menurut
Rangkuti (2015), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Berikut ini gambaran mengenai Matriks SWOT:
26
Tabel 2.1
Matriks SWOT
S (Strength)
Menentukan faktorfaktor internal kekuatan
W (Weakness)
Menentukan faktorfaktor internal
kelemahan
O (Opportunity)
Menentukan faktorfaktor peluang
eksternal
Strategi SO
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
T (Threat)
Menentukan faktorfaktor
ancamaneksternal
Strategi ST
Menciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi acaman
Strategi WO
Menciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Strategi WT
Menciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
IFAS
EFAS
Berdasarkan gambaran tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa:
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity), strategi yang dibuat
berdasarkan jalan pikiran perusahaan atau organisasi, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaat
peluang yang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats), strategi yang dibuat dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity), strategi yang dapat
diterapkan berdasarkan
pemanfaatan
peluang
yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats), strategi yang berdasarkan pada
kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
27
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan strategi promosi
dalam meningkatkan jumlah kunjungan, antara lain sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No.
1.
Penulis
Judul
Tujuan
Metode yang
digunakan
- Untuk
Marliani
Strategi
Kapa
Promosi
mengetahui
(2015)
Gowa
strategi promosi metode
dilaksanakan
Discovery
yang dilakukan deskriptif
oleh
Park
Gowa
Discovery
dalam
Meningkatkan
Jumlah
Pengunjung.
Penelitian
Hasil yang di
capai
ini -
menggunakan
Strategi
promosi yang
kualitatif.
Discovery Park
Gowa
Park
- Untuk
menggunakan
elemen bauran
mengetahui
yang
promosi yaitu
dihadapi Gowa
iklan, promosi
Discovery Park
penjualan dan
dalam
membina
menjalankan
hubungan yang
strategi
baik
promosinya
masyarakat.
kendala
-
dengan
Adapun
kendala
atau
faktor
penghambat
yang
biasa
dihadapi oleh
manajemen
Gowa
28
Discovery
Park
adalah
keterbatasan
biaya
dan
kurangnya
kendaraan
operasional.
2.
Evan
Analisis
- Mengetahui
Metode
- Dalam
Farhanudin Strategi
bagaimana
penelitian
(2012)
Pemasaran
Strategi
menggunakan
strategi
Objek Wisata
Pemasaran
pendekatan
pemasaran,
Danau
Objek
Tasikardi oleh
Danau Tasikardi
Pariwisata
Dinas
oleh
Pemuda
Pariwisata
Pariwisata
Pemuda
dan
Wisata kualitatif.
Dinas
ini
melakukan
Dinas
dan
Olahraga
Pemuda
dan
Kabupaten
Olahraga
Olahraga
Serang
Kabupaten
Kabupaten
melakukan
Serang.
Serang.
pameran-
Mengatahui apa
pameran
objek
saja
wisata
dalam
penghambat
bentuk
Audio
yang
Visual,
Media
mempengaruhi
Masa, Internet,
Strategi
Pamflet,
Pemasaran
Bookleat
dan
Objek
Leaflet
baik
-
Danau
faktor
Wisata
diluar
daerah
29
Tasikardi.
maupun didalam
daerah.
- Kegiatan
promosi melalui
pameran
dilakukan dalam
kurun
waktu
satu
tahun
sekali.
- Dalam
melakukan
pameran, Dinas
Pariwisata
Pemuda
dan
Olahraga
Kabupaten
Serang
berkoordinasi
dengan
pihak
swasta
seperti
PHRI
(Persatuan Hotel
dan
Restoran
Indonesia),
ASITA
serta
binaan-binaan
SKPD
seperti
pengrajin
ada
Kabupaten
Serang.
yang
di
30
3.
Yuni
Strategi
- Mendeskripsika
Wulandari
Promosi
n
2013
untuk
kegiatan
Menarik
promosi
Minat
dilaksanakan
Pengunjung di
BPAD
Badan
untuk
Perpustakaan
miant
komunikasi
dan
pengunjung.
langsung,
Arsip
Daerah
Metode
proses Penelitian yang
digunakan
yang adalah
pendekatan
DIY Kualitatif.
menarik
- Mendeskripsika
hambatan
- Bentuk kegiatan
yang digunakan
untuk
menarik
minat
pengunjung
BPAD
DIY
adalah
komunikasi
Provinsi
n
tidak
langsung
daerah
dalam menarik
dan komunikasi
Istimewa
minat
bermedia.
Yogyakarta.
pengunjung
- Proses kegiatan
BPAD DIY.
promosi
- Mendeskripsika
meliputi
n upaya yang
Planning
dilakukan dalam
(Identifikasi
mengatasi
masalah,
hambatan
menetapkan
kegiatan
sasaran,
promosi
penyusunan
perpustakaan.
rencana
dan
kerja
anggaran)
dan
Implemanting
(Dalam
bentuk
kegiatan
pameran,
bazaar,
buku,
seminar, bedah
31
buku, sarasehan,
dan
perpustakaan
keliling.