BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Robi Setiawan Jati BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa merupakan motor penggerak perubahan suatu bangsa dan

  negara, dimana merekalah yang masih memiliki kebersihan ideologis dan pergerakan yang dinamis dalam pemikiran perbaikan kehidupan (Wahyudi, 2012). Untuk bisa menjadi sebuah motor penggerak perubahan suatu bangsa dan negara seorang mahasiswa keperawatan harus bisa memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain mahasiswa juga membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik. Menurut Jalaluddin (2004) kemampuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif menyebabkan individu yang terlibat dalam proses komunikasi merasa senang, sehingga mendorong tumbuhnya sikap saling terbuka.

  Berdasarkan hasil beberapa surve sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan. Hal itu menandakan bahwa tidak peduli seberapa ambisius seseorang atau berapa banyak mereka mengatasi ketakutan mereka atau seberapa tinggi tingkat pendidikan, mereka masih memiliki kemungkinan yang rendah untuk melangkah lebih jauh dalam hidup mereka tanpa kemampuan komunikasi yang efektif yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang-orang (Nugroho, 2013).

  1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar (2010) menunjukan bahwa dari 184 mahasiswa sebagian besar memiliki kecemasan sedang ketika berbicara didepan umum sebanyak 123 (66,9%), selebihnya 30 mahasiswa (16,3%) mengalami kecemasan tinggi dan 31 mahasiswa (16,8%) mengalami kecemasan rendah. Ririn, Asmidir dan Marjohan (2013) menambahkan dalam penelitianyanya menunjukkan bahwa dari 68 mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP angkatan 2011, perolehan terbesar berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 29 orang mahasiswa (42,65%) yang tergolong memiliki kecemasan yang tinggi ketika berbicara di depan umum.

  Kemampuan komunikasi yang efektif dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar di bangku perkuliahan, dengan cara aktif dalam hal berdiskusi presentasi maupun tanya jawab dengan dosen ketika jam perkulihan. Akan tetapi pada kenyataanya mahasiswa keperawatan mengalami kecemasan ketika untuk berkomunikasi di depan teman-teman sendiri untuk mempresentasikan tugas kelompok atupaun individu.

  Kecemasan yang dialami mahasiswa antara lain merasa grogi dan malu berbicara di depan umum. Hal ini ditunjukan dalam presentasi mahasiswa membacakan tersendat-sendat dan salah membaca kosakata dengan benar. Padahal komunikasi bagi seorang perawat sangatlah penting ketika nanti bekerja di rumah sakit saat berkomunikasi teraputik dengan pasien.

  Prevalensi takut berbicara didepan umum pada kelompok eksekutif di Indonesia besarnya antara 9,6 -16%, yang timbul sejak usia muda dan terus berlangsung sampai pada usia dewasa (Ibrahim, 2001). Takut berbicara didepan umum merupakan suatu jenis kecemasan komunikasi, yang ditandai dengan adanya suatu pemikiran bahwa dirinya akan dikritik atau dinilai jelek oleh orang lain (Horwitz, 2002). Menurut Rakhmat (2007) seseorang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari komunikasi. Mereka takut orang lain akan mengejeknya atau menyalahkannya. Dalam diskusi, mereka akan lebih banyak diam.

  Winarni (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa mahasisiwa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi selalu berfikir optimis bahwa apa yang akan disampaikannya saat akan melakukan komunikasi didepan umum dapat disampaikan dengan baik serta apa yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pendengar. Sebaliknya mahasiwa yang memiliki kepercayaan diri rendah tidak miliki sikap optimis dengan apa yang hendak disampaikannya saat melakukan komunikasi di depan umum. Mereka akan merasa bahwa apa yang akan disampaikan mereka dinilai buruk oleh para audiens atas apa yang telah disampaikannya serta merasa bahwa mereka akan menjadi bahan pembicaraan oleh pendengar dan lain sebagainya.

  Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang paling penting pada seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, dikarenakan dengan kepercayaan diri, seseorang mampu mengaktualisasikan segala potensi dirinya. Kepercayaan diri merupakan sesuatu yang urgen untuk dimiliki setiap individu. Kepercayaan diri diperlukan baik oleh seorang anak maupun orangtua, secara individual maupun kelompok (Risnawati & Ghufron, 2010).

  Mahasiswa yang tidak mampu berkomunikasi akan mengalami persoalan yaitu sulit menyesuaikan diri, mudah marah, cenderung memaksakan kehendak, dan ingin menang sendiri (Tedjasaputra, 2004). Menurut Ririn, Asmidir dan Marjohan (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa seorang mahasiswa yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan terlihat lebih mampu berada dalam situasi berinteraksi di depan orang banyak. Sehingga mahasiswa yang memiliki keterampilan komunikasi yang tinggi cenderung tidak akan mengalami hambatan yang berarti dalam proses berhubungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya, baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat.

  Selain faktor tersebut, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan berbicara di depan umum yaitu faktor dari dalam diri individu dan faktor lingkungan. Faktor dari dalam diri individu seperti kurangnya rasa percaya diri, masa depan tanpa tujuan dan perasaan ketidakmampuan dalam bekerja. Sedangkan faktor lingkungan seperti perasaan cemas muncul karena individu merasa tidak dicintai orang lain, tidak memiliki kasih sayang dan motivasi (Thalill, 1992 dalam Anwar, 2010). Menurut Prayitno (2010) dalam penelitianya menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara self

  

eficacy dengan kecemasan komunikasi pada mahasiswa dalam

  mempresentasikan tugas di kelas. Mahasiswa yang memiliki self efficacy yang tinggi, merasa mampu menghadapi situasi yang menegangkan dan yakin bahwa usaha yang dilakukanya sekarang, nantinya akan membuahkan hasil yang baik.

  Self efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau

  kompetensinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu (Baron dan Byrne, 2000). Bandura (1997) menjelaskan bahwa self efficacy berguna untuk melatih kontrol terhadap stresor, yang berperan penting dalam keterbangkitan kecemasan. Seseorang yang yakin bahwa mereka mampu memunculkan kontrol terhadap adanya ancaman maka tidak akan mengalami keterbangkitan kecemasan yang tinggi. Sebaliknya mereka yang memiliki keyakinan bahwa mereka tidak bisa mengatur ancaman yang mereka alami maka akan memunculkan kecemasan yang tinggi.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 10 mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, didapatkan bahwa ada 4 (40%) mahasiwa yang merasa dirinya khawatir ketika disuruh mempresentasikan tugas belajar yang dikerjakan secara berkelompok, 4 (40%) mahasiswa merasa takut salah dan tidak bisa menjawab ketika presentasi di depan teman-temannya dan 2 (20%) mahasiwa merasa tegang dan gugup ketika ditunjuk dosen untuk maju didepan.

  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Keterampilan Komunikasi, Kepercayaan Diri Dan

  Self Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Didepan Umum Pada Mahasiswa Keperawatan S1”.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah “Adakah hubungan antara ketrampilan komunikasi, kepercayaan diri dan self

  efficacy dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa keperawatan S1”.

  C. TUJUAN PENELITIAN 1.

  Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara ketrampilan komunikasi, kepercayaan diri dan self efficacy dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa keperawatan S1.

2. Tujuan Khusus a.

  Untuk mengetahui karakteristik responden (jenis kelamin dan umur).

  b.

  Untuk mengetahui keterampilan komunikasi pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 c.

  Untuk mengetahui kepercayaan diri pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 d.

  Untuk mengetahui self efficacy pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010. e.

  Untuk mengetahui kecemasan berbicara didepan umum mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 f.

  Untuk mengetahui hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 di Unversitas Muhammadiyah Purwokerto.

  g.

  Untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 di Unversitas Muhammadiyah Purwokerto.

  h.

  Untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kecemasan berbicara didepan umum pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2010 di Unversitas Muhammadiyah Purwokerto.

D. MANFAAT PENELITIAN 1.

  Bagi Mahasiswa Memberikan masukan dan informasi pada mahasiswa tentang kecemasan yang mereka alami kaitanya dengan ketrampilan komunikasi, kepercayaan diri dan self efficacy.

2. Bagi Pihak Fakultas

  Memberikan masukan dan informasi tambahan pada pihak fakultas ilmu kesehatan khususnya yang berkaitan dengan kecemasan mahasiswa dalam berbicara didepan umum.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Memberikan refrensi tambahan untuk peneliti yang akan melakukan penelitian sama dengan tema yang diangkat peneliti.

E. PENELITIAN TERKAIT 1.

  Winarni (2013) Judul penelitian kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi di depan umum pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri sebagai variabel bebas dan kecemasan komunikasi didepan umum sebagai variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa psikologi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala kepercayaan diri dan skala kecemasan komunikasi di depan umum.

  Analisa penelitian menggunakan korelasi product moment.

  Perbedaan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas yang digunakan hanya menggunakan kepercayaan diri dan variabel terikat yaitu kecemasan komunikasi di depan umum, sampel mahasiswa psikologi, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan uji yang digunakan korelasi product moment. Sedangkan peneliti menggunakan variabel bebas self efficacy, keterampilan berbicara, kepercayaan diri dan variabel terikatnya yaitu kecemasan berbicara didepan umum, sampel mahasiswa keperawatan S1, teknik sampel yang digunakan sample random sampling dan analisis menggunakan uji chi square.

  Persamaannya yaitu untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan variabel bebas kepercayaan diri.

2. Ririn, Asmidir dan Marjohan (2013)

  Judul penelitian hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum (studi korelasional terhadap mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling FIP UNP angkatan 2011) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum. Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu; keterampilan komunikasi (X) merupakan variabel bebas dan kecemasan berbicara di depan umum (Y) merupakan variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP angkatan 2011 yang berjumlah 211 orang dan jumlah sampel sebanyak 68 orang dengan menggunakan teknik proportional

  

random sampling . Alat pengumpul data angket. Data yang telah

  terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik persentase dan korelasi product moment yang diolah dengan program Komputer.

  Perbedaan dalam peneltiain ini yaitu sampel mahasiswa mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dan uji yang digunakan korelasi product moment. Sedangkan peneliti menggunakan sampel mahasiswa keperawatan S1, teknik sampel yang digunakan sample random sampling dan analisis menggunakan uji chi

  square.

  Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecemasan mahasiswa dalam berbicara didepan umum dan alat ukur yang digunakan kuesioner.