ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB TENTANG HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN - Raden Intan Repository
ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB
TENTANG HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas
- – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mendapatkan Gelar Serjana Hukum (S.H)
Oleh
Ayu Lestari
1321020143 Program Studi Siyasah
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADENINTAN LAMPUNG
1438/2017
ANALISIS PEMIKIRAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB
TENTANG HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas
- – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mendapatkan Gelar Serjana Hukum (S.H)
Oleh
Ayu Lestari
1321020143 Program Studi Siyasah Pembimbing I : Dr. Hj. Erina Pane, S.H., M.Hum.
Pembimbing II: Relit Nur Edi, S.Ag., M.Kom.I.
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1438/2017
ABSTRAK
Risiko pembiayaan sering dikaitkan dengan risiko gagal bayar, risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika pembiayaan yang diberikan kepada nasabah mengalami kemacetan.Untuk mengatasi permasalahan pembiayaan macet, BPRS sudah seharusnya mempunyai strategi untuk menghindari dan mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan manajemen risiko. Manajemen risiko tersebut diaplikasikan untuk menjaga agar aktifitas operasional bank tidak mengalami kerugian yang melebihi batas kemampuan bank. Seperti hal nya dalam memberikan pembiayaan ijarah multijasa tidak menutup kemungkinan di dalam operasionalnya terdapat risiko-risiko yang mungkin timbul karena, risiko selalu ada di dalam dunia bisnis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh BPRS Kota Bandar Lampung untuk menghindari kerugian dalam pembiayaan ijarah multijasa bermasalah?; 2) Apakah penerapanmanajemen risiko yang dilakukan oleh BPRS Kota Bandar Lampung telah sesuai dengan prinsip syariah?. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan manajemen risiko pada BPRS Kota Bandar Lampung dalam pembiayaan ijarah multjasa bermasalah dan untuk mengetahui apakah penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh BPRS Kota Bandar Lampung telah sesuai dengan prinsip syariah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dilakukan dalam keadaan yang sebenarnya. Data diperoleh dari wawancara dengan Direktur, Kabag Pemasaran, dan bagian Administrasi Pembiayaan di BPRS Kota Bandar Lampung. Selain penelitian lapangan, didukung juga dengan penelitian pustaka yang bertujuan mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan data manajemen risiko pembiayaan ijarah multijasa bermasalah pada BPRS Kota Bandar Lampung. Pengolahan data dilakukan melalui editing, organizing, dan analyzing.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya BPRS Kota Bandar Lampung menerapkan manajemen risiko melalui identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko, serta melakukan analisis dengan prinsip 5C+1S yaitu: character, capacity, capital, collateral,
condition of economy dan Sharia. Penerapan manajemen risiko yang telah diterapkan
oleh BPRS Kota Bandar Lampung telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011.Penerapanmanajemenrisiko di BPRS Bandar Lampung telahsesuaidenganprinsip-prinsipdannilai-nilaisyariah karena BPRS Kota Bandar Lampung selalu bertindak berdasarkan dengan pedoman yang sudah di tetapkan oleh Al- Qur‟an, yaitu:1) Shiddiq;2) Tabligh; 3) Amanah; 4) Fathanah.
Kata Kunci: Manajemen Risiko, Pembiayaan Ijarah Multijasa, Pembiayaan
Bermasalah, PerspektifEkonomi Islam.
MOTTO
Artinya: jika (orang yang berhutangitu) dalamkesukaran,
“DanMakaberilahtangguhsampaidiaberkelapangan. danmenyedekahkan
(sebagianatausemuautang) itu, lebihba ikbagimu, jikakamuMengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 280)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan saya dedikasikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terimakasih saya yang mendalam kepada:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Basirindan Ibu Purwati tercinta yang selalu memberikan dukungan semangat, materil, serta doa. Karena tanpa doa mustahil skripsi ini dapat terselesaikan. Ketulusan kasih sayang, jerih payah, serta ridho orang tua yang telah menghantarkanku menjadi orang yang berilmu, berbudi dan bertanggung jawab.
2. Untuk seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan dorongan moril maupun materil sehingga aku bisa menyelesaikan pendidikanku.
3. AlmamaterkutercintaUniversitasIslam Negeri (UIN)RadenIntan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Penulis mempunyai nama lengkap Ayu Lestari, putri sulung dari pasangan Bapak Basirin dan Ibu Purwati yang lahir di Pringsewu, Kabupaten Pringsewu pada tanggal 10 Juli 1995. Penulis mempunyai adik perempuan yang bernama Anjali Putri.
Penulis mengawali pendidikannya di Taman Kanak- kanak (TK) Ma‟arif Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah selesai pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Bangunrejo selesai pada tahun 2007. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Bangunrejo selesai pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Bangunrejo selesai pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, yaitu pada Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, mengambil Program Studi Perbankan Syari‟ah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk sehingga skripsi dengan judul “Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pembiayaan Ijarah Multijasa Bermasalah Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kota Bandar Lampung) dapat diselesaikan. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikut- pengikutnya yang setia.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) Jurusan Perbankan Syari‟ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dalam bidang ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam.
Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa dihaturkan terima kasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terima kasih disampaikan kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. Moh. Bahruddin, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa mengayomi mahasiswa.
3. Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku Ketua Jurusan Perbankan Syari‟ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang membimbing kami selama proses akademik berlangsung sehingga kami bisa menyelesaikan program studi Perbankan Syari‟ah dengan baik.
4. Bapak Ridwansyah, S.E., M.E.Sy., selaku Pembimbing I skripsi dan Bapak A.
Zuliansyah, S.Si., M.M selaku Pembimbing II Skripsi, yang meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi hingga skripsi ini sampai selesai.
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu dan pelajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.
6. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang memberikan pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi dan sumber refrensi, data dan lain-lain.
7. Kepada Direktur Utama dan Direktur BPRS Kota Bandar Lampung yaitu Bapak Ridwansyah, S.E., M.E.Sy., dan Bapak Marsono, S.E., yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam menyelesaikan riset dan penelitian di BPRS Kota Bandar Lampung.
8. Kepada sahabat-sahabat ku tercinta, Eli Sulastri, S.E, Emi Silvia, S.E, Laili Maulistina, S.E, Krestina, S.E , Mirza Dwi Annisa, S.E, dan Nofrilianto M.H, S.Eterimakasih atas kebersamaan dan persahabatan yang telah terbangun selama ini.
9. Teman-teman ku di Asrama Lima, Alin Wahyu Rizkiyah, Sefriani Amelia Sari, Ervina Damayanti, Siti Nur Kholifah, Diah Utami, Wahyuni Septia Kartika dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih telah berbagi keceriaan selama ini.
10. Teman-teman KKN Kelompok 115 Tahun 2016 di Desa Trimulyo Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah, terimakasih telah mengajarkan banyak pengalaman baru.
11. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Angkatan 2013, yang terkhusus kelas D yang telah ikut serta membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis namun telah membantu penulis dalam penyelesauan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu tidak lain disebabkan karena keterbatasan kemampuan, waktu dan dana yang dimiliki. Untuk itu kiranya pada pembaca dapat memberikan masukan dan saran- saran guna melengkapi tulisan ini.
Akhirnya, dengan iringan rasa terimakasih penulis memanjatkan doa kehadirat Allah SWT semoga jerih payah dan amal Bapak-bapak dan Ibu-ibu serta teman-teman sekalian mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Bandar Lampung, Penulis Ayu Lestari 1351020034
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vii
KATAPENGANTAR
.............................................................................................................................. vii
iDAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTARGAMBAR
.............................................................................................................................. xv
i DAFTARLAMPIRAN xvi .............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN A. PenegasanJudul .................................................................................... 1 B. AlasanMemilihJudul ............................................................................. 3 C. LatarBelakang ...................................................................................... 4 D. RumusanMasalah ................................................................................. 11 E. TujuanPenelitian ................................................................................... 11 F. ManfaatPenelitian ................................................................................. 12 G. MetodePenelitian .................................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ............................... 18 1. PengertianBPRS ............................................................................. 18 2. Tujuan BPRS .................................................................................. 19 3. Modal Pendirian BPRS ................................................................... 20 4. Produk-produk BPRS ..................................................................... 21 5. Kegiatan Usaha BPRS .................................................................... 24 B. KonsepManajemen Risiko .................................................................... 26 1. PengertianManajemen Risiko.......................................................... 26 2. Landasan Hukum Penerapan Manajemen Risiko ............................. 28 3. Penerapan Manajemen Risiko Perbankan ........................................ 33 4. Jenis-jenis Risiko Pada Perbankan Syariah...................................... 36 C. Konsep PembiayaanIjarah Multijasa ..................................................... 41 1. PengertianIjarah .............................................................................. 41 2. DasarHukumIjarah .......................................................................... 42 3. RukundanSyarat-syaratIjarah .......................................................... 43 a. Rukun ijarah ............................................................................. 44 b. Syarat ijarah .............................................................................. 44 4. Macam-macam dan Sistem Transaksi Ijarah ................................... 46 a. Macam-macam ijarah ................................................................ 46 b. Sistem transaksi ijarah............................................................... 48 5. Ketentuan Objek Ijarah ................................................................... 51 6. Ketentuan Fiqh Muamalah Mengenai Ijarah .................................... 52 7. Definisi Pembiayaan Multijasa........................................................ 55 8. Dasar Hukum Pembiayaan Multijasa .............................................. 57 9. Fatwa DSN-MUI Pembiayaan Multijasa ......................................... 58 D. Konsep Pembiayaan Bermasalah .......................................................... 59
2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Pembiayaan Bermasalah ............. 60 3.
Prosedur Penanganan Pembiayaan Bermasalah ............................... 62 4. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah ................................. 65 5. Tinjauan Syariah Tentang Pembiayaan Bermasalah ........................ 70 a.
Landasan Utang Piutang ............................................................ 70 b. Etika Utang Piutang .................................................................. 71
BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum BPRS Bandar Lampung ........................................... 75 1. SejarahBerdirinya BPRS Bandar Lampung ..................................... 75 2. Kepengurusan BPRS Bandar Lampung ........................................... 78 3. Profil Perusahaan ............................................................................ 79 4. Dasar Hukum Operasional .............................................................. 80 5. Visi, Misi dan Motto BPRS Kota Bandar Lampung ........................ 81 6. Kepemilikan Saham BPRS Bandar Lampung .................................. 82 7. Sumber Daya Manusia .................................................................... 82 8. Pelayanan Produk BPRS Bandar Lampung ..................................... 83 9. Kegiatan Usaha ............................................................................... 85 10. Perkembangan Usaha ...................................................................... 85 11. Struktur Organisasi BPRS Bandar Lampung ................................... 86 B. Prosedur Pembiayaan Ijarah Multijasa pada BPRS Bandar Lampung ... 87 C. Manajemen Risiko Pada BPRS Bandar Lampung ................................. 90 D. Penyebab Timbulnya Risiko Pembiayaan di BPRS Kota Bandar Lampung .............................................................................................. 91 E. Prosedur Penanganan Pembiayaan Bermasalah di BPRS Kota Bandar Lampung .............................................................................................. 93 BAB IV ANALISIS DATA
A.
PenerapanManajemenRisikoPadaPembiayaan Bermasalah di BPRS Kota Bandar Lampung .................................................................................. 97 B. PenerapanManajemenRisikodi BPRS Kota Bandar Lampung Dalam
Pandangan Ekonomi Islam ............................................................................................................. 10
6 BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan .......................................................................................... 111 B. Saran .................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pembiayaan Bermasalah pada BPRS Kota Bandar Lampung Tahun 2014- 2016 ................................................................................................ 10Tabel 3.1 Profil Perusahaan BPRS Kota Bandar Lampung tahun 2017 ...............79Tabel 3.2 Porsi Kepemilikan Saham BPRS Kota Bandar Lampung ....................82Tabel 3.3 Perkembangan Usaha BPRS Kota Bandar Lampung Tahun 2017 .......85Tabel 3.4 Daftar Kolektabilitas Pembiayaan Ijarah Multi Jasa ............................93DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proses Manajemen Risiko ............................................................. 33 Gambar 2 Skema Transaksi Ijarah dengan Obyek Manfaat Barang ................ 50 Gambar 3 skema Transaksi Ijarah dengan Obyek Manfaat Tenaga/Jasa......... 51 Gambar 4 Struktur Organisasi BPRS Kota Bandar Lampung ........................ 86
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai langkah awal mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Analisis Pemikiran M. Qurais Shihab tentang Hak-Hak Politik Perempuan, dan untuk
menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka secara ringkas penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat didalam judul skripsi ini.
Adapun beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan adalah sebagai berikut : 1.
Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabah, duduk perkara dan sebagainya), penguraian suatu pokok atau berbagai bagiannya dan penelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian tepat dan pemahaman arti keseluruhan dari kata tinjau yang berarti hasil meninjau,
1 pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari).
2. Pemikiran adalah memikirkan suatu kebenaran yang sudah ada untuk mendapatkan kebenaran baru, jadi pemikiran berarti suatu pandangan atau
2 pendapat seseorang atau kelompok untuk melahirkan suatu gagasan.
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 183.
3. M. Quraish Shihab adalah seorang ulama dan cendikiawan muslim Indonesia
3
yang dikenal ahli dalam bidang tafsir al- Qur‟an.
4. Hak-Hak adalah sesuatu yang benar, kewenangan, kekuasaan, untuk melakukan sesuatu karna telah ditentukan oleh Undang-undang/ peraturan
4 lain.
5. Politik adalah ilmu yang membahas tentang ketatanegaraan atau kenegaraan yang meliputi sistem pemerintahan : segala sesuatu atau seluruh tindakan dan urusan kebijakan atau siasat menyangkut masalah pemerintahan negara atau
5 terhadap negara lain.
6. Perempuan dapat diartikan sebagai orang (Manusia) yang mempunyai vagina,
6 dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna dari judul “Analisis Pemikiran M.Quraish Shihab tentang Hak-H ak Politik Perempuan “ adalah menganalisis kewenangan atau kekuasaan terhadap suatu negara menyangkut masalah pemerintahan yang dipimpin seorang perempuan menurutpemikiran M.
Quraish Shihab.
3 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam di Indonesia(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 363. 4 5 Drs. Sudarsono, SH., M.Si.,Kamus Hukum (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 154. 6 Ibid, h. 367.
Kamus Besar Bahasa Indonesia , Edisi Keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011),
B. Alasan Memilih Judul
Ada beberapa alasan yang menjadi motivasi penulis untuk memilih judul ini sebagai bahan untuk penelitian, diantaranya sebagai berikut :
1. Alasan Objektif a.
Kepemimpinan perempuan menjadi persoalan di kalangan ulama, mereka melarang perempuan untuk menduduki suatu jabatan. Dalam hal ini penulis menganalisis pemikiran seorang tokoh ulama yang ada di Indonesia.
b.
Permasalahan tersebut menarik untuk dibahas dan dilakukan penelitian.
Untuk mengkaji lebih dalam dan menganalisis pemikiran M. Qurais Shihab tentang hak-hak politik perempuan.
2. Alasan Subjektif a.
Pokok bahasan skripsi ini sangat relevan dengan disiplin ilmu pengetahuan yang penulis pelajari di Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Siyasah.
b.
Literatur dan bahan-bahan atau data yang diperlukan dan menunjang sebagai referensi kajian dalam usaha menyelesaikan skripsi ini.
C. Latar Belakang Masalah
Al- Qur‟an merupakan kitab suci pertama yang memberikan martabat kepada perempuan sebagai manusia.Kitab suci ini memberikan banyak hak kepada perempuan dalam masalah perkawinan, perceraian, kekayaan dan warisan. Masa Nabi SAW merupakan masa yang ideal bagi kehidupan perempuan, karena mereka dapat berpartisipasi secara bebas dalam kehidupan publik tanpa dibedakan dengan
7 kaum laki-laki.
Prinsip pokok dalam ajaran Islam adalah persamaan manusia, baik antara lelaki dan perempuan maupun antarbangsa, suku dan keturunan. Perbedaan yang digarisbawahi dan yang kemudian meninggikan atau merendahkan seseorang hanyalah nilai pengabdian dan ketakwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah
8 Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Qs. Al-Hujurat 13).
Pembicaraan tentang hak-hak politik perempuan dalam islam adalah bahwa ada beberapa hak yang telah ditetapkan oleh Allah untuk perempuan dalam masyarakatnya yang memiliki elemen-elemen utama dan ciri-ciri khas yang membedakannya dari masyarakat lainnya. Islam adalah agama yang komprehensif dan syariat yang tidak bisa dibagi-bagi. Artinya, ketika Islam telah menetapkan untuk 7 Agus Nuryanto, Islam Teologi Pembebasan dan Kesetaraan Gender (Yogyakarta: UII Press, 2001), h. 61. 8 Prof. H. Mahmud Junus, Terjemah Al-
perempuan apa yang telah ia tetapkan dari hak-hak politik, yang diantaranya adalah ikut berpartisipasi dalam urusan-urusan umum, Islam menegakkan itu untuk menegakkan hukum di negara muslim berdasarkan kaidah musyawarah, prinsip persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga negaranya, prinsip pertanggungjawaban penguasa, prinsip keadilan, serta prinsip-prinsip mendasar
9 yang dijadikan Islam sebagai dasar-dasar yang baku dalam sistem hukum Islam.
Almarhum Mahmud Syaltut, mantan Syaikh (pemimpin tertinggi) lembaga- lembaga Al- Azhar di Mesir, menulis : “ Tabiat kemanusiaan antara lelaki dan perempuan hampir dapat (dikatakan) sama. Allah telah menganugerahkan kepada perempuan sebagaimana menganugerahkan kepada laki-laki.Kepada mereka berdua dianugerahkan Tuhan potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab dan yang menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat melaksanakan aktivitas- aktivitas yang bersifat umum maupun khusus.Karena itu, hukum-hukum
Syari‟at pun
meletakkan keduanya dalam satu kerangka.Yang ini (lelaki) menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menuntut dan menyaksikan, dan yang itu (perempuan) juga demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan
10
kawin, melanggar dan dihukum serta menuntut dan menyaksikan ”.
Ada pendapat yang berbeda mengenai hak-hak politik perempuan, yang masing-masing bersandar dengan dalil-dalil dari Al- Qur‟an dan Al-Hadist.Pertama,
Islam tidak mengakui prinsip persamaan antara perempuan dan laki-laki dalam hak- 9 Farid Abdul Khaliq, Fikih Politik Islam (Jakarta: Amzah, 2005), hlm 144. hak politik. Kedua, Islam tidak menghalangi perempuan untuk mendapatkan hak-hak politiknya, sekali ada segolongan dari golongan-golongan yang berpendapat demikian, yang menyatakan masyarakat belummemiliki kesiapan jika perempuan di masa sekarang menggunakan hak-hak politik itu.
Diantara dalil yang paling jelas yang digunakan oleh mereka yang berkata bahwa Islam tidak mengakui prinsip persamaan perempuan dengan laki-laki dalam hak-hak politik, yang diantaranya hak dalam memilih dan hak untuk dipilih sebagai anggota legislatif.
Firman Allah SWT:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki ) atas sebahagian yang lain ( wanita).
11 (Qs. An-Nisa 34).
Al-Maududi berkata: “ Sesungguhnya Al-Qur‟an tidak membatasi kepemimpinan laki-laki atas perempuan di dalam rumah, dan memimpin sebuah negara lebih berbahaya dan lebih besar tanggung jawabnya dibandingkan memimpin sebuah rumah. Dengan demikian, tertolaklah pendapat yang mengatakan bahwa ketentuan hukum dalam ayat itu berhubungan dengan kehidupan berumah tangga, tidak dengan politik sebuah negara.
Sabda Nabi SAW. dalam sebuah hadist shahih:
ةَأَرْيا ُىُهَرْيَأ اْوَنَو ٌوْوَق َحِهْفُي ٍَْن َىَهَسَو ِهْيَهَع ُللها ىَهَص ُيِبَنّنا َلاَق ،َةَرْكَب يِبَأ ٍَْع :
Tidak akan beruntung suatu kaum, jika yang mengatur urusan mereka adalah perempuan(HR. Al-Bukhari). Dua nash ini merupakan nash yang pasti, menetapkan bahwa kedudukan-kedudukan kepemimpinan dalam suatu negara , baik sebagai presiden, menteri, anggota majelis permusyawaratan, atau lembaga-lembaga kemaslahatan pemerintah lainnya, tidak boleh diserahkan kepada perempuan. Berdasarkan dalil ini, dan antara hal yang menyalahi nash yang jelas dan pasti bahwa perempuan ditempatkan pada kedudukan dalam daulah Islamiyah. Kebanyakan ulama membatasi maksud wewenang yang disebutkan dalam hadist dengan maksud: larangan perempuan memegang “wewenang besar” atau “wewenang umum tertinggi”.
Menurut Farid Khalid adalah bahwa Islam tidak mengharamkan perempuan untuk mengambil dan melakukan hak-hak politik, juga tidak menutupi persamaanya dengan laki-laki dalam hak dan kewajiban.Ulama-ulama mazhab Maliki juga membolehkan perempuan menjadi orang yang wasiatkan dan orang yang mewakili, dan tidak ada nash yang melarang perempuan untuk memimpin atau mengatur
12 urusan-urusan.
Terdapat perbincangan hukum ketatanegaraan Islam mengenai hak politik bagi kaum perempuan.Mayoritas ahli hukum tata negara Islam klasik memandang bahwa perempuan tidak di perkenankan memegang jabatan-jabatan puncak, seperti menjadi panglima perang, ketua pengadilan, dan perdana menteri. Sementara itu, beberapa ahli hukum tata negara Islam, seperti Ath-Thabari, Ibn Al-Qasim, dan Farid Khalid menganggap sah jabatan-jabatan puncak di isi oleh kalangan perempuan
13 Banyak ulama berbeda pendapat mengenai hak-hak politik bagi perempuan,
Maka disini penulis mengkaji hal-hal atau nilai-nilai serta pemikiran M. Quraish Shihab yang tidak membatasi perempuan dalam menduduki suatu jabatan. Sejalan dengan keterangan tersebut, M. Quraish Shihab da lam bukunya yang berjudul: “
Perempuan
”. Menyatakan bahwa:
Harus diakui bahwa memang ulama dan pemikir masa lalu tidak membenarkan perempuan menduduki jabatan kepala negara, tetapi hal ini lebih disebabkan oleh situasi dan kondisi masa itu, antara lain kondisi perempuan sendiri yang belum siap untuk menduduki jabatan, jangankan kepala negara, menteri atau kepala daerah pun tidak. Perubahan fatwa dalam pandangan pastilah terjadi akibat perubahan kondisi dan situasi, dan karena itu tidak relevan lagi melarang perempuan terlibat dalam politik praktis atau memimpin negara
14 Berdasarkan latar belakang ini penulis sangat tertarik dan optimis untuk
”.
melakukan penelitian dengan judul :Analisis Pemikiran M. Quraish Shihab tentang Hak-Hak Politik Perempuan.
D. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang di rumuskan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah : 1.
Bagaimana pendapat M. Quraish Shihab tentang hak-hak politik perempuan ? 13 Dr. Ija Suntana, Pemikiran Ketatanegaraan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 63. 14
2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pendapat Muhammad Quraish
Shihab tentang hak-hak politik perempuan ?
E. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pendapat M. Quraish Shihab tentang hak-hak politik perempuan.
2. Untuk mengetahui tinjauan Hukum Islam terhadap pendapat Muhammad Quraish Shihab tentang hak-hak politik perempuan.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah : 1.
Manfaat secara teoritis a.
Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan khazanah pengetahuan khususnya mengenai hak-hak politik perempuan.
b.
Dapat membawa perkembangan terhadap ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai refrensi tentang hak-hak politik perempuan.
c.
Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya dalam memahami hak-hak politik perempuan.
2. Manfaat secara praktis a.
Memberikan wawasan kepada penulis dan dalam rangka meningkatkan disiplin ilmu yang akan dikembangkan sesuai dengan bidang studi yang merupakan mata kuliah pokok dan diperdalam lebih lanjut lagi melalui studi-studi yang serupa dengan disiplin ilmu tersebut.
b.
Memberikan manfaat bagi semua kalangan masyarakat luas terutama setiap orang yang ingin memperdalam ilmu hukum ketatanaegaraan di setiap perguruan tinggi di Fakultas Syariah.
c.
Bermanfaat kepada mahasiswa yang ingin mengetahui pemikiran M.
Quraish Shihab tentang hak-hak politik perempuan.
F. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1.
Jenis dan Sifat Penelitian a.
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library (Penelitian Kepustakaan). Library research adalah teknik
Research
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku- buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
15 hubugannya dengan masalah yang akan diselesaikan.
b.
Sifat Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu mendeskripsikan pemikiran seorang tokoh yaitu M. Quraish Shihab mengenai hak-hak politik perempuan secara komperhensif, untuk kemudian dianalisa secara logis, sehingga mendapat kesimpulan terhadap pemikiran M. Quraish Shihab tentang hak-hak politik perempuan. Penelitian juga menggunakan pendekatan metode yuridis normatif, yaitu pendekatan yang didasari pada Al- Qur‟an, Al-
Hadist. Serta metode komparatif yaitu membandingkan antara pendapat yang satu dengan yang lain untuk memperoleh suatu kesimpulan dalam meneliti dan metode historis yaitu sebuah proses yang meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala, peristiwa atau gagasan yang timbul dimasa lampau, untuk menemukan generalisasi yang berguna dalam
16 usaha memahami kenyataan-kenyataan sejarah.
2. Sumber dan Jenis Data a.
Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, maka sumber data diperoleh dengan menelusuri literatur-literatur maupun peraturan-peraturan dan norma-norma yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian bersumber dari buku-buku yang mengkaji mengenai Al- Qur‟an maupun Al-Hadist yang berkaitan dengan penelitian ini.
b.
Jenis Data Jenis-jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi: 1)
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat berupa Al- Qur‟an maupun Al-Hadist.
2) Bahan Hukum Sekunder, yaitu literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan ini seperti buku karya M. Quraish Shihab yaitu
Perempuan. 3)
Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, berupa hasil-hasil penelitian terdahulu, literatur-literatur, jurnal-jurnal, dan buletin ilmiah, serta majalah, surat kabar, kamus, dan lainnya yang dapat membantu menyelesaikan penelitian ini.
3. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan instrument pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan dengan maksud memperoleh data dengan cara membaca, mencatat,
17 mengutip buku atau referensi lain.
4. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data adalah manipulasi data kedalam bentuk yang berupa informasi.Kegiatan ini meliputi tahap pemeriksaan data, penandaan data
(coding) dan penyederhanaan data.Tahap pemeriksaan dan meneliti kembali
data (editing) yang sudah terkumpul bermaksud untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebut dalam kondisi baik sehingga dapat dipersiapkan untuk tahap menganalisis berikutnya.Selain itu juga untuk mengetahui apakah informasi yang didapatkan berkaitan dan dapat membantu menyelesaikan
18 penelitian yang sedang dilakukan.
5. Analisis Data
Analisis data menurut Lexy J. Moeleong merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini digunakan analisis data secara kualitatif yaitu analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh gambaran jelas dan menyeluruh serta diperoleh dari bahan bacaan atau buku-buku.Serta dengan mendeskripsikan data hasil penelitian kepustakaan tersebut, sehingga diperoleh kesimpulan untuk menjawab
19
permasalahan berdasarkan penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis yuridis kualitatif.Dimana data yang telah diolah diuraikan dalam bentuk deskriptif.
18 Bagong Suyanto-Sutinah, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana, 2005), h. 95.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN A. Perempuan
1.Pengertian Perempuan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perempuan diartikansebagai manusia yang mempunyai puki (alat kemaluan), dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak,
20
dan menyusui. Perempuan adalah mata air kebahagian dalam kehidupan, sumber kasih sayang, dan kelembutan.Perempuan adalah tiang dan rahasia kesuksesan seorang laki-laki dalam kehidupan.Perempuan adalah teman hidup suaminya, sekaligus menjadi sumber ketenangan dan ketentraman batinnya. Perempuan adalah sekolah pertama, tempat anak-anak menerima nilai-nilai dasar akhlak dan ilmu pengetahuan yang semua itu akan tercetak dalam lembaran-lembaran hati mereka
21 sehingga tidak akan terhapus oleh peredaran masa dan pergantian tahun.
Menurut Moenawar Chalil dalam bukunya yang berjudul: "Nilai Wanita" menjelaskan bahwa perempuan, yang disebut juga wanita, puteri, istri, ibu, adalah sejenis makhluk dari bangsa manusia yang halus kulitnya, lemah sendi tulangnya dan agak berlainan bentuk serta susunan tubuhnya dengan bentuk dan susunan tubuh
22 laki-laki.
20 21 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 856.
Ukasyah Athibi, Wanita Mengapa Merosot Ahlaknya (Jakarta: Gema Insani, 1998), h.74. Wanita dalam berbagai macam bangsa dihina, diperbudak, dan dicabut hak- haknya.Martabatnya direndahkan, harga dirinya dilecehkan, dan sering menghadapi berbagai macam penganiayaan. Bangsa India dahulu kala tidak mengenal hak wanita, yang terpisah dari hak ayahnya, suaminya, atau anaknya dalam suasana sang ayah dan suami sudah meninggal dan lebih kejam lagi mereka tidak mengakui haknya dalam pergaulan masyarakat serta tidak mengakui hak wanita terhadap hidup, yang terpisah dari kehidupan suaminya. Wanita diberi vonis, bahwa ia harus mati pada waktu suaminya mati, dan ia harus dibakar bersama suaminya dalam satu
23
pembakaran. Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran-pemikiran filsafatnya, tidak banyak membicarakan hak dan kewajiban wanita. Di kalangan elite mereka, wanita sama sekali tidak memiliki kemerdekaan dan kedudukan, wanita- wanita ditempatkan (disekap) dalam istana-istana. Di kalangan bawah, nasib wanita sangat menyedihkan. Mereka diperjualbelikan, sedangkan yang berumah tangga sepenuhnya berada di bawah kekuasaan suaminya. Mereka tidak memiliki hak-hak sipil, bahkan hak waris pun tidak ada. Pada puncak peradabanYunani, wanita diberi kebebasan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan selera lelaki.
Dalam peradaban Romawi, wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan tersebut pindah ke tangan sang suami. Kekuasaan ini mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya, dan membunuh. Keadaan tersebut berlangsung terus sampai abad ke-6 Masehi. Segala hasil usaha 23 Abbas Mahmoud Al- wanita, menjadi hak milik keluarganya yang laki-laki. Pada zaman Kaisar Constantine terjadi sedikit perubahan yaitu dengan diundangkannya hak pemilikan terbatas bagi wanita, dengan catatan bahwa setiap transaksi harus disetujui oleh
24 keluarga (suami atau ayah).
Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik dari peradaban-peradaban Yunani dan Romawi. Hak hidup seorang wanita yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. Ini baru berakhir pada abad ke-17 Masehi. Wanita pada masyarakat Hindu ketika itu sering dijadikan sesajen bagi apa yang mereka namakan dewa-dewa. Petuah sejarah kuno mereka mengatakan bahwa "Racun, ular dan api tidak lebih jahat dari pada wanita". Sementara itu dalam petuah Cina kuno diajarkan "Anda bolehmendengar pembicaraan wanita tetapi sama sekali jangan mempercayai
25
kebenarannya". Dan agama Hammurabi yang tersohor di Babylonia memperhitungkan wanita sebagai bagian dari hewan peliharaan, yang menjadi milik seseorang.
Aristoteles berpendapat bahwa wanita tidak berhak mengecap pendidikan, bahkan tidak layak menerima nya, jika wanita mendapatkan hak yang lebih banyak lagi, maka hal itu menjadi pertanda akan musnah dan hancurnya suatu negara.
24 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur'an(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2003), h. 296.
Demikian pendapat Rousseau mengatakan bahwa wanita bukanlah makhluk yang
26 berdiri sendiri.Tetapi wanita adalah pelengkap bagi tabiat laki-laki.
Fakta sejarah menjelaskan bahwa perempuan adalah kelompok yang sangat diuntungkan oleh kehadiran Muhammad Rasulullah SAW. Nabi mengajarkan keharusan merayakan kelahiran bayi perempuan di tengah tradisi Arab yang memandang aib kelahiran bayi perempuan. Nabi memperkenalkan hak waris bagi perempuan di saat perempuan diperlakukan hanya sebagai obyek atau bagian dari komoditas yang diwariskan. Nabi menetapkan mahar sebagai hak penuh kaum perempuan dalam perkawinan ketika masyarakat memandang mahar itu sebagai hak para wali. Nabi melakukan koreksi total terhadap praktek poligami yang sudah mentradisi dengan mencontohkan perkawinan monogami selama 28 tahun. Bahkan, sebagai ayah, Nabi melarang anak perempuannya Fatimah dipoligami. Nabi memberi kesempatan kepada perempuan menjadi imam shalat dikala masyarakat hanya memposisikan laki-laki sebagai pemuka agama. Nabi mempromosikan posisi ibu yang sangat tinggi, bahkan derajatnya lebih tinggi tiga kali dari ayah di tengah masyarakat yang memandang ibu hanyalah mesin produksi. Nabi menempatkan istri sebagai mitra sejajar suami di saat masyarakat hanya memandangnya sebagai obyek
27 seksual belaka.
Fakta historis tersebut melukiskan secara terang-benderang bahwa Nabi melakukan perubahan yang sangat radikal dalam kehidupanmasyarakat, khususnya 26 Ibid , h. 78. kaum perempuan. Dari posisi perempuan sebagai obyek yang dihinakan dan dilecehkan menjadi subyek yang dihormati dan diindahkan. Nabi memproklamirkan keutuhan kemanusiaan perempuan setara dengan saudara mereka yang laki-laki. Keduanya sama-sama manusia, sama-sama berpotensi menjadi khalifah fi al-ardh (pengelola kehidupan di bumi). Tidak ada yang membedakan di antara manusia kecuali prestasi takwanya, dan soal takwa hanya Allah semata yang berhak menilai.
28 Tugas manusia hanyalah berlomba-lomba berbuat baik.