PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS JELAJAH ALAM SEKITAR TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS JELAJAH ALAM

SEKITAR TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES

SAINS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi

  Oleh :

SHERLY WAYA SANTINA

  

NPM : 1311060256

Jurusan: Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

1440 H/ 2018 M

  

PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS JELAJAH SEKITAR

TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

  Oleh :

SHERLY WAYA SANTINA

  

NPM : 1311060256

Jurusan: Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Dr. Subandi, M.M Pembimbing II : Supriyadi, M.Pd

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

LAMPUNG

1440 H/ 2018

  

ABSTRAK

PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS JELAJAH ALAM

SEKITAR TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES

SAINS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG

Oleh:

Sherly Waya Santina

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar terhadap peningkatan Keterampilan Proses Sains pada sub materi klasifikasi tumbuhan kelas VII di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018. Metode penelitian ini menggunakan Quasy

  

Eksperiment dengan desain Nonequivalent Control group Design. Teknik

  pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi keterampilan proses sains, tes keterampilan proses sains. Uji hipotesis dalam penelitian ini diantaranya uji normalitas, uji homogenitas, uji t independent.

  Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, rata-rata nilai pretest-posttest keterampilan proses sains kelas eksperimen masing-masing 77 dan 85 dengan nilai N-Gain 0,34. Sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata pretest-posttest keterampilan proses sains masing-masing 70 dan 75, dengan N-Gain 0,17. Berdasarkan hasil nilai rata-rata presentasi keterampilan proses sains di kelas eksperimen yang diukur dengan lembar observasi sebesar 83,88 dengan kategori baik serta indikator tertingggi yaitu indikator menafsirkan sebesar 90,83 dan indikator menggunakan alat/bahan/sumber sebesar 73,33.

  Hasil penelitian data yang dihitung dari uji-t nilai posttest menujukkan bahwa t hitung = 7,28 lebih besar dari t tabel = 2,001, sehingga t hitung > t tabel . Jadi dapat disimpulkan bahwa h diterima, artinya terdapat pengaruh peningkatan

  1

  keterampilan proses sains peserta didik dengan menggunakan pembelajaran melalui metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar.

  

Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains (KPS), Metode Praktikum

Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)

  MOTTO            

  Artinya

  : “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan

  1 ( Q.S Asy yang baik”. Syu’araa’, ayat 7)

1 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung: CV.Diponegoro, h.

  PERSEMBAHAN

  Teriring do‟a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, Penulis persembahkan skripsi ini tanda bukti dan cinta kasihku yang tulus kepada:

  1. Kedua orang tuaku Ayahanda Sanhuri, S.E dan ibunda Yustina Saleh tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, bimbingan, motivasi dan selalu mendoakan demi tercapainya cita-citaku.

  2. Adik-adikku tercinta yakni Arya Aditya dan Indah Cahyani, serta keluarga besarku yang selalu memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan studiku.

  3. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung yang telah mendewasakanku dalam berpikir dan bertindak.

RIWAYAT HIDUP

  Sherly Waya Santina dilahirkan Kotabumi, 26 Juli 1995. Anak pertama dari 3 bersaudara dari hasil pernikahan antara pasangan Bapak Sanhuri, S.E dan Ibu Yustina Saleh.

  Penulis mengawali pendidikan pada TK Nurul Muttaqin Kotabumi dan lulus tahun 2001. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar Negeri 01 Kotanegara Kecamatan Sungkai Utara dan lulus pada tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan pertama pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungkai Utara lulus pada tahun 2010 dan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pada SMA Negeri 02 Kotabumi dan lulus pada tahun 2013. Penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswa fakultas Tarbiyah Jurusan Biologi.

  Pada tahun 2016 penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Di tahun yang sama penulis melaksanakan PPL di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrohmanirrohim

  Alhamduliilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta ridhonya, sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung

  ” ini dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi sebagian syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.

  Shalawat serta salam senntiasa dihanturkan kepada Rasullullah SAW beserta keluarganya, d an para sahabatnya, Tabi‟in serta para pengikutnya hingga hari ini, semoga kita mendapatkan safa‟atnya di akhirat kelak. Aamiin.

  Penulis bersyukur selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang membantu baik saran maupun dorongan, sehingga berbagai hambatan dapat terselesaikan. Sehubungan dengan bantuan berbagai pihak tersebut, maka melalui skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Dr. Subandi, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan waktu, saran dan bimbingan yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat selesai.

  3. Supriyadi, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan, kesabaran dan arahan kepada peneliti dari sebelum penelitian hingga terselesainya skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung, yang telah membekali ilmu, memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyusun suatu karya ilmiah.

  5. Hj. Sri Chairattini, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang telah memberikan izinnya dan membantu memberikan data yang penulis perlukan.

  6. Evi Linda, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang telah membantu selama penulis mengadakan penelitian.

  7. Sahabat-sahabatku Winda Prastutiana, Mery Safitri, Tesa Amalia, Aaprilia Ariningsih, Zicilia Nurmega Sari, yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 khususnya kelas biologi G, yang selalu bersama peneliti selama menempuh pendidikan, memotivasi, memberikan semangat selama perjalanan penulis menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

  9. Seluruh pihak yang telah memberikan dorongan kepada penulis selama penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari, skripsi ini jauh dari sempurna, kendati penulis telah berusaha semampu mungkin. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun ke arah yang lebih baik sangatlah penulis harapkan demi perbaikan ke depan.

  Seraya dengan ucapan terima kasih, penulis bermunajat kepada kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan dari semua pihak yang telah diberikan bagi penulisan skripsi ini mendapatkan balasan pahala yang tak terhingga dari Allah „Azza Wazalla, Aamiin yaa Robbal’alamin.

  Bandar Lampung, 08 Januari 2018 Sherly Waya Santina

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iv MOTTO .......................................................................................... v PERSEMBAHAN .......................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ....................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xv

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................... 12 C. Batasan Masalah ......................................................................... 12 D. Rumusan Masalah ...................................................................... 13 E. Tujuan Penelitian. ....................................................................... 14 F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 14 G. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 15 BAB II. LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Sains .................................................................... 16 1. Hakikat Pembelajaran Sains........................

  .............................................................................................. ..............

  16

  2. Tujuan Pembelajaran Sains..................................................... 18

  B. Praktikum ................................................................................... 19

  1.Metode Praktikum dalam PembelajaranBiologi ..................... 19

  2.Macam-macam Praktikum ...................................................... 24 C.Jelajah Alam Sekitar (JAS) ......................................................... 27

  D. Keterampilan Proses Sains (KPS) .............................................. 31

  1. Pengertian Keterampilan Proses Sains. ................................. 31

  2. Indikator Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya. . 35 3. Peranan Keterampilan Proses Sains dlam Pembeljaran Biologi.

  ....................................................................................................... 39

  E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 44

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ....................................................................... 47 B. Desain Penelitian ........................................................................ 47 C. Variabel Penelitian. .................................................................... 49 D. Populasi dan Sampel .................................................................. 50 E. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 50 F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 51

  1. Tahap Persiapan Penelitian ..................................................... 51

  2. Tahap Pelaksanaan Penelitian................................................. 52

  3. Tahap Akhir Penelitian ........................................................... 53

  G. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................ 55

  1. Tes .......................................................................................... 55

  2. Lembar Observasi ................................................................... 56

  3. Dokumentasi ........................................................................... 57

  H. Instrumen Penelitian ................................................................... 57

  1. Tes Keterampilan Proses Sains ............................................... 57

  a. Uji Validitas. ...................................................................... 58

  b. Uji Reabilitas. .................................................................... 60

  c. Uji Daya Pembeda. ............................................................ 62

  d. Uji Tingkat Kesukaran. ...................................................... 64 2. Analisis Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Peserta Didik.

  .................................................................................................... 66

  I. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 67

  1. Uji Normalitas ........................................................................ 67

  2. Uji Homogenitas ..................................................................... 68

  3. Uji T Independent ................................................................... 69

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ......................................................................................... Data

  Hasil Penelitian.................................................................................72

  1. Data Nilai Keterampilan Proses Sains..................................................79

  a. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen Pada sub Materi Klasifikasi Tumbuhan..........................................80

  2. Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...................82 B.

  Pembahasan................... .......................................

   BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................................

  92 B. Saran...........................................................................................................

  92 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN-LAMPIR

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Nilai Keterampilan Proses Sains Melalui Nilai Kognitif sub

  Materi Klasifikasi Tumbuhan Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017

  ……………………………………………9

Tabel 2.1 : Indikator dan Karakteristik Keterampilan Proses Sains ............. 36Tabel 3.1 : Desain Penelitian Quasi Eksperimen ......................................... 49Tabel 3.2 : Kategorisasi Presentase Skor Penilaian Keterampilan Proses

  Sains .................................................................................................................. 56

Tabel 3.3 : Interpretas i Indeks Korelasi “r“Product Moment” .................... 62Tabel 3.4 : Hasil Uji Coba Validitas Tes Soal KPS ..................................... 62Tabel 3.5 : Interpretasi Indeks Reabilitas Tes Soal KPS .............................. 64Tabel 3.6 : Kriteria Daya Pembeda............................................................... 66Tabel 3.7 : Hasil Uji Coba Daya Pembeda Tes Soal KPS ............................ 66Tabel 3.8 : Indeks Tingkat Kesukaran .......................................................... 67Tabel 3.9 : Uji Tingkat Kesukaran Tes Soal KPS ........................................ 68Tabel 3.10 : Kategori Presentase Skor Penelitian Praktikum ......................... 69Tabel 3.11 : Penentuan Indeks N-gain ........................................................... 70Tabel 3.12 : Hasil Nilai Gain Keterampilan Proses Sains Kelas VII B dan VII

  D SMP Negeri 19 Bandar

  Lampung....................................................... ........................................ 71

Tabel 3.13 : Hasil Uji

  Normalitas............................................................................73

Tabel 3.14 : Hasil Uji

  Homogenitas........................................................................75

Tabel 3.15 : Hasil Uji t independent . ............................................................ 77Tabel 4.1 : Hasil Nilai Observasi Keterampilan Proses Sains Peserta Didik

  Kelas Eksperimen ................................................................................ 81

Tabel 4.2 : Rekapitulasi Hasil Posttest Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..............................................................................................

  ....82

Tabel 4.3 : Nilai Ketercapaian Indikator Keterampilan proses Sains Kelas

  Eksperimen dan Kelas Kontrol.............................................................83

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 : Perangkat Pembelajaran ............................................................. Lampiran 2 : Instrumen Penelitian .................................................................. Lampiran 3 : Hasil Uji Coba Instrumen .......................................................... Lampiran 4 : Hasil Olah Data Penelitian ......................................................... Lampiran 5 : Dokumentasi Penelitian ............................................................. Lampiran 6 : Surat-Surat Penelitian ................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu suatu bangsa, salah satunya, diindikasi dari kemajuan pendidikan. Sebab itu, pendidikan penting diprioritaskan pengembangannya. Pendidikan

  yang berkembang baik dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas : spiritual, intelegensi, dan skill-nya.

  Di Indonesia, pendidikan memang sedang mengalami usaha-usaha perkembangan. Penyempurnaan kurikulum misalnya, terus diperbaiki dari masa ke masa sebagai upaya membagun pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta

  2 kepribadian mereka.

  Jika kita tautkan dengan konsep keislaman, kita dapat menyepakati betapa istimewanya orangnya yang berilmu. Surat Al-Mujadillah ayat 11 2 Oemar Hamalik, KurikulumPembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1 misalnya, menegaskan bahwa orang-orang berilmu memiliki derajat yang tinggi di sisi tuhan.

  

           

             

      

  Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

  3 beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

  Memedomani ayat tersebut, membuat kita sadar bahwa pendidikan sangat penting. Bersesuaian dengan pentingnya pendidikan, pemerintah melalui UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mendesain pendidikan di Indonesia dengan visi mengembangkan kemampuan dan pembentuk watak serta peradaban dunia yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan perkembangan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

  3 sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis

  4 serta bertanggung jawab.

  Mengacu kutipan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan sesungguhnya merupakan proses produksi generasi yang terdidik. Berlanjut ke area yang lebih spesifik, dalam pendidikan biologi misalnya, jika ditelisik lebih dalam sesungguhnya memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional salah satunya: keterampilan proses sains dapat didefinisikan sebagai keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau teori; mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya; melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Dengan demikian, keterampilan proses sains, perlu betul-betul ditanamkan pada diri

  5 peserta didik melalui proses pembelajaran.

  Pembelajaran biologi atau sains tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan saja, tetapi dalam sains terkandung hal lain. pembelajaran sains mengandung empat hal yaitu, konten atau produk, proses atau metode,

  6

  sikap dan teknologi. Sains sebagai konten atau produk berarti dalam sains terdapat fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang telah dibuktikan 4 5 UU RI tahun 2003 No.20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II Pasal 3 6 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Bumi Aksara: Jakarta, 2010), h. 144 Rustaman, Nuryani, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Jakarta: Universitas kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti bahwa sains merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Selain sebagai produk dan proses, sains juga merupakan sikap, artinya bahwa dalam sains terkandung sikap seperti tekun, terbuka, jujur dan objektif.

  Sains sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa sains mempunyai keterkaitan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  Kegiatan belajar mengajar Biologi tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan (lingkungan). Dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam khususnya biologi, kegiatan praktikum merupakan bagian integral dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi dalam belajar Biologi. Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk belajar akan sungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui praktikum, siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ngin tahu. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa menemukan pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam.

  Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti, mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan Biologi. Dengan kegiatan praktikum, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan untuk bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat, menangani alat secara aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang materi pelajaran. Kegiatan praktikum memberikan kesempatan bagi siswa untuk

  7

  menemukan teori, dan membuktikan teori. Selain itu praktikum dalam pembelajaran biologi dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip biologi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

  Biologi sebagai salah satu bidang sains yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Selain itu juga, sebagai fasilitator untuk menemukan suatu penemuan. Hal itu dapat dilakukan dengan bekerja secara ilmiah, pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung, sehingga siswa perlu dalam mengembangkan sejumlah keterampilan proses sains.

  Keterampilan proses sains (KPS) merupakan pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan 7 dasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. berdasarkan tingkatan keterampilan proses sains ada dua macam yaitu keterampilan proses dasar

  

8

dan keterampilan proses terintegrasi.

  Keterampilan proses dasar, proses-proses nya meliputi keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan-hubungan angka. Sedangkan keterampilan proses terintegrasi antara lain, mengontrol variabel, melakukan percobaan, merumuskan hipotesa dan mengiterpretasi data. Kedudukan keterampilan proses dalam pembelajaran sains adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam mewujudkan kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah, seperti merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian dan bersikap ilmiah.

  Hal-hal yang mendasari pentingnya keterampilan proses sains antara lain, arah pembelajaran sains yang direkomendasikan; keterampilan proses sains bisa menjadi bekal siswa untuk membangun pribadi saintis.

  Agar keterampilan proses sains dapat berkembang baik pada diri siswa, maka dalam kesehariannya, siswa perlu dilatih. Latihan itu, dikemas melalui proses belajar. Berkenaan dengan proses pembelajaran bidang 8 Muh.Tawil, liliasari, Keterampilan-keterampilan Dan Implementasinya Dalam biologi misalnya, hakikatnya memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran yang dimaksud, adalah pembelajaran yang bernuansa praktikum. Dengan pembelajaran bernuansa praktikum, siswa dapat pengalaman langsung dengan menguji, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

  Persoalannya, sebagian (besar?)pembelajaran biologi saat ini belum mengembangkan keterampilan proses sains siswa dengan baik. Hal ini ditandai dari guru masih menggunakan pembelajaran berparadigma teacher centered, misalnya.

  Kondisi ini sejalan dengan data-data pra penelitian yang dilakukan di SMPNegeri 19 Bandar Lampung, misalnya. Berkenaan dengan pengembangan keterampilan proses sains di sekolah tersebut, peneliti telah melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Ibu Evi Linda selaku guru IPA kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung, mengemukakan bahwa metode yang sering digunakan pada saat proses pembelajaran adalah metode ceramah dan diskusi. Rancangan pembelajaran yang disajikan melalui ceramah lebih bersifat menghafal dan menerima. Pengetahuan dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa, sehingga guru memfokuskan diri pada upaya penuangan pengetahuan ke dalam pikiran siswa. Penggunaan metode ceramah cenderung hanya mengandalkan keaktifan dan kemampuan guru. Sedangkan metode diskusi dalam belajar adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertukar pikiran, gagasan sehingga dicapai suatu kesimpulan. Untuk mencapai kesepatakan tersebut, dalam penggunaan metode diskusi membutuhkan keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan pendapat. Namun, dalam kenyataanya biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat., pembicaraan dalam diskusi banyak didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara. Hal inilah yang menyebabkan siswa sulit untuk memahami konsep-konsep pembelajaran

  IPA khususnya biologi.

  Keterampilan Proses Sains merupakan keseluruhan keterampilan yang terarah baik secara nilai kognitif dan nilai psikomotorik yang dapat digunakan untuk menemukan suatu teori, konsep, ataupun prinsip biologi. Jadi secara tidak langsung keterampilan proses sains berpengaruh terhadap nilai kognitif dan nilai psikomotorik, semakin tinggi nilai kognitif dan psikomotorik semakin bagus keterampilan proses sains yang dimiliki siswa sebaliknya semakin kecil nilai kognitif dan psikomotorik, maka semakin rendah keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.

  Tabel 1.1

Nilai Keterampilan Proses Sains Melalui Nilai Kognitif Materi

Klasifikasi Tumbuhan (Tumbuhan) Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar

  13

  32

  32

  30 Total Jumlah Siswa 189 siswa Sumber: Buku Legger Guru Mata Pelajaran IPA Materi Klasifikasi Tumbuhan Tahun 2014/2015

  Tabel 1.2

Nilai Psikomorik Hasil Belajar Materi Klasifikasi Makhluk Hidup

(Tumbuhan) Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun

  Ajaran 2015/2016 No. Nilai Kelas KKM KET

  VII A

  VII B

  VII C

  VII D

  VII E

  VII F 1 80-89

  1 2 - - - -

  75 Siswa yang lulus sebesar 23,86% 2 75-79

  17

  16

  32

  15

  12

  10 3 60-74

  12

  9

  9

  11

  16

  16 4 50-59

  2

  4

  6

  5

  4

  31

  32

  Lampung Tahun Ajaran 2015/2016 No. Nilai Kelas KKM KET

  9

  VII A

  VII B

  VII C

  VII D

  VII E

  VII F 1 80-89

  2

  1

  1

  3 1 -

  75 Siswa yang lulus sebesar 3,6% 2 75-79

  7

  7

  5

  9

  4 6 30-39 - - - - Jumlah Siswa

  10

  3

  1

  16 Siswa yang tidak lulus sebesar 6,4% 5 40-49 2 - -

  5

  8

  11

  6

  5 3 60-74

  10 4 50-59

  12

  11

  14

  14

  15

  4 Siswa

  5 40-49 1 yang - - - - - tidak 6 30-39 - - - - - lulus sebesar 75,14% Jumlah Siswa

  32

  32

  31

  32

  32

  30 Total Jumlah 189 siswa Siswa Sumber: Buku Legger Guru Mata Pelajaran IPA Materi Klasifikasi Tumbuhan Tahun 2014/2015

  Berdasarkan data yang diperoleh, presentase siswa tidak lulus lebih banyak dibandingkan siswa yang lulus, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains di sekolah tersebut masih rendah. Sebab itu, kita perlu mengingat kembali arah pembelajaran sains yang memberikan keluasan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains dengan cara menerapkan pembelajaran-pembelajaran yang berpusat pada siswa. Metode pembelajaran yang berpotensi memfalisilitasi berkembangnya keterampilan proses sains siswa yaitu metode praktikum salah satunya, yang diduga dapat menjawab masalah itu.

  Metode praktikum memiliki keunggulan atau peranan yang penting dalam pembelajaran biologi, dimana praktikum melibatkan siswa secara secara aktif untuk membangun sendiri pengetahuannya. Pada penelitian ini, penulis memilih metode praktikum melalui pendekatan jelajah alam sekitar.

  Pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) sendiri merupakan pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah

  9 serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada siswa.

  Karena dalam pembelajaran IPA di sekolah, khususnya biologi, seharusnya sangat ditekankan belajar melalui alam sekitar seperti menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah.

  Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan berbagai aktivitas di alam tentu melibatkan aspek keterampilan proses sains siswa, melalui kegiatan eksplorasi, seperti: mengamati, mengumpulkan data, membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, merancang kegiatan, membuat hipotesis dan membuat laporan secara komprehensif.

  Pada materi klasifikasi makhluk hidup di SMP kelas VII, banyak menjelaskan tentang adanya makhluk hidup yang beraneka ragam, yang diduga dapat lebih dipahami siswa jika kegiatan proses belajar menggunakan metode praktikum, karena pada kegiatan praktikum dapat

  10

  dikembangkan keterampilan psikomotorik dan kognitif. Namun demikian, guru cenderung masih menggunakan metode ceramah dalam proses

  9 Ita Aulannisa, Penerapan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar Pada Pembelajaran , (Jurnal Penelitian :Universitas Negeri

  Materi Ekosistem Kelas X di SMA Negeri 1 Prembun Semarang , 2015), h. 7 10 Dwijayanti, G & Siswaningsih, Keterampilan Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada

  Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum , Jurnal Pendidikan Kimia pembelajaran biologi, yang diduga mengakibatkan kurang berkembangnya keterampilan proses sains siswa.

  Pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) dengan metode praktikum merupakan salah satu inovasi pendekatan pembalajaran IPA dan kajian ilmu lain yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada siswa. Hal ini menujukkan bahwa pendekatan pembelajaran dengan pendekatan JAS memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS dapat menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,

  11 motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.

  Dengan adanya kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar tersebut, diharapkan dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains nya.

  Berdasarkan uraian di atas, melatarbelakangi penulis untuk melihat pengaruh metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar terhadap peningkatan keterampilan proses sains khususnya dalam bidang ilmu

11 Dwi Anggraeni, Nurratri, dkk, “Desain Model Praktikum IPA Berbasis JAS (Jelajah

  Alam Sekitar) di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bendosari ”,Vol.6, No.2, (Desember 2016), biologi. Untuk itu, penulis akan meneliti, “Pengaruh Metode Praktikum Berbasis Jelajah Alam Sekitar Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Pada Sub Materi Klasifikasi Tumbuhan Kelas VII SMPN 19 Bandar Lampung”.

  B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang teridentifikasi, yaitu:

  1. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih berparadigma teacher centered.

  2. Tingkat keterampilan proses sains siswa masih rendah, ditinjau dari nilai kognitif sub materi klasifikasi tumbuhan.

  3. Guru belum melakukan penilaian yang mengukur aspek keterampilan proses sains.

  C. Batasan Masalah

  Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu meluas dalam pelaksanaannya, maka permasalahan dibatasi dalam hal-hal berikut:

  1. Metode pembelajaran yang digunakan metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar.

  2. Keterampilan proses sains peserta didik dibatasi dengan 11 indikator menurut Muh.Tawil dan Lilia Sari, yaitu: mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, meramalkan, melakukan komunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan/sumber,

  12 menerapkan konsep dan melaksanakan percobaan.

  3. Sub Materi yang dipilih Klasifikasi tumbuhan, dengan topik praktikum yang dipilih dalam penelitian ini merujuk pada salah satu Kompetensi Dasar (KD) semester ganjil kelas VII yang merujuk pada silabus dengan Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 yaitu: a. mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.

  b. menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.

D. Rumusan Masalah

  Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telahdipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Adakah pengaruh metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung 12 ?”.

  Muh. Tawil, liliasari,Opcit, h. 9-10

  E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui adakah pengaruh metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar terhadap peningkatan keterampilan proses sains.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi siswa Dapat mengembangkan keterampilan proses sains nya.

  2. Bagi Guru Memberikan masukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar khususnya dalam bidang pembelajaran biologi.

  3. Bagi Sekolah Sebagai dasar pemikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah serta upaya perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan alternatif praktikum yang tepat.

  4. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat memberikan informasi tentang kegiatan praktikum berbasis jelajah alam sekitar sebagai salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA biologi.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  1. Objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh metode praktikum berbasis jelajah alam sekitar terhadap peningkatan keterampilan proses sains pada sub materi Klasifikasi tumbuhan.

  2. Subjek penelitian ini diterapkan pada siswa kelas VII semester ganjil di SMPN 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 pada sub materi Klasifikasi tumbuhan.

  3. Penelitian ini berlokasi di SMPN 19 Bandar Lampung yang bertepatan di Jl. Turi Raya Bandar Lampung.

  4. Penelitian ini dilaksanakan pada saat siswa yang duduk di kelas VII semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 pada bulan Oktober 2017.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Sains 1. Hakikat Pembelajaran Sains Sains merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis,

  penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan

  13 sebagainya.

  Sains mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan diluar angkasa, baik yang

  14 dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.

  Mengacu pada pernyataan yang telah diungkapkan para ahli diatas, maka pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam meliputi empat

  15

  unsur utama yaitu :

  13 14 Trianto,Opcit, h. 136-137 15 Ibid , h. 136 Depdikbud, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP a. Sikap berupa rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.

  b. Proses berupa prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.

  c. Produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

  d. Aplikasi berupa penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

  Dilihat dari keempat unsur diatas, bisa dipahami bahwa dengan belajar biologi dapat membantu peserta didik memahami alam dan gejalanya. Karena itu, belajar biologi banyak berkaitan dengan penelitian. Selama proses pencarian/penelitian ini peserta didik dapat menumbuhkan sikap ilmiah dan nilai positif lainnya.

  Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sains memiliki tiga aspek, yaitu Proses ilmiah, misalnya mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan melaksanakan eksperimen, Produk ilmiah misalnya prinsip, konsep, hukum, dan teori, dan sikap ilmiah,misalnya rasa ingin tahu, hati-hati, objektif dan jujur.

  Biologi memiliki kekhasan dalam berpikirnya. Dalam fisiologi atau biologi fungsi, orang yang mempelajarinya mengembangkan berpikir sibernetik, sementara dalam sistematika biologi atau taksonomi dikembangkan keterampilan berpikir logis melalui klasifikasi atau klasifikasi logis. Dalam genetika diperlukan berpikir peluang atau

  16 probabilitas (khususnya untuk genetika populasi) dan kombinatorial.

  Hal inilah yang membedakan pembelajaran bologi berbeda dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam lainnya. Belajar biologi berarti berupaya untuk mengenal proses kehidupan nyata di lingkungan, berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk individu maupun sosial.

  Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Sains merupakan pembelajaran yang melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik agar peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Tujuan Pembelajaran Sains

  Sains diperlukan oleh peserta didik karena dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya sebagian dari tujuan pendidikan di sekolah.

  Berbagai alasan yang menyebabkan sains perlu dimasukkan dalam

  16 Rustaman, Nuryani. Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka, kurikulum sekolah, menurut beberapa ahli, bahwa dengan pembelajaran

  17

  sains diharapkan peserta didik akan dapat:

  a. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP PENINGKATAN LITERASI SAINS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 105

PENGARUH PERFORMANCEASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG PADA PRAKTIKUM MENGAMATI PREPARAT JADI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP - Raden Intan Repository

0 0 116

PENGARUH PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR BERBASIS POTENSI LOKAL DESA BANJARREJO TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI TUMBUHAN SISWA KELAS X MAN 1 LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 0 80

PENGARUH METODE STUDENT CREATED CASE STUDIES TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 201

PENGARUH METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 167

ANALISIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG MELALUI PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN - Raden Intan Repository

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG MELALUI PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN - Raden Intan Repository

0 0 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA - ANALISIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG MELALUI PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN - Raden Intan Repository

0 0 109

BAB III METODE PENELITIAN - ANALISIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG MELALUI PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN - Raden Intan Repository

0 0 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SOCIO SCIENTIFIC ISSU BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI IPA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 131