FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL DI KABUPATEN ACEH BESAR

JOURNAL OF

Economic Management & Business

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

15

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

51

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

77

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

85

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

99

Zainnur M. Rusdi

ISSN: 1412-968X Volume 18, Nomor 1, April 2017

JOURNAL OF

Economic Management & Business

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

Zainnur M. Rusdi

JOURNAL OF

E-MABIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ISSN : 1412 – 968X

Economic Management

& Business

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh

Dewan Penasehat/Advisory Board

Rektor Universitas Malikussaleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh

Ketua Penyunting/ Chief Editor

Wahyuddin

Editor

Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin

Reviewer

1. Muhammad Subhan, Ph. D (UUM)

2. Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM)

3. Zahri Mahad, PhD (USM)

4. Adi Afif Zakaria, Ph.D (UI)

5. Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI)

6. Dr. Fachruzzaman (UNIB)

7. Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah)

7. M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah)

8. Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)

9. Dr. M. Sayuti (Unimal)

10. Dr. Muammar Khaddafi (Unimal)

11. Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)

Sirkulasi

Ikramulhadi, Surnita, Karmila

Kantor Penyunting/Editorial Office

Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : [email protected] - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis

Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X

Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015

Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.

Daftar Isi

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

15

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

51

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

77

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

85

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

99

Zainnur M. Rusdi

JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

Volume 18, Nomor 1, April 2017 ISSN: 1412 – 968X Hal. 25-50

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL DI KABUPATEN ACEH BESAR

IKHYANUDDIN

Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Malikusaleh, Lhokseumawe

This study aims to look at the success rate of financial management informa- tion system. The research variables consisted of information quality, system qual- ity, service quality, user satisfaction, usage and net benefits. The population of this study consists of all government unit of Banda Aceh and Aceh Besar district. The respondents are users SIPKD namely officials financial manager, treasurer and treas- urer reception. Sample selected by survey methods, which the entire population used as the research sample. Methods of data analysis using Structural Equation Mod- eling (SEM) with Lisrel 8.8 tools. The results using DeLone and McLean IS Success Model (2003) showed that out of 9 hypotheses constructed, 7 hypotheses show the effect. Two other hypotheses do not show the influence that the quality system is to use and the quality of service to use. Overall SIPKD can be considered a success.

Keywords: DeLone and McLean Model, Information Quality, System Quality, Ser- vice Quality, User Satisfaction

26 IKHYANUDDIN

PENDAHULUAN

(selanjutnya disebut SIPKD) dan Regional Sistem Informasi Keuangan Daerah (selanjutnya disebut

Kebutuhan akan informasi mendorong Pemer- regional SIKD) yang merupakan bagian dari Loan intah untuk menyediakan perangkat teknologi Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia informasi yang memungkinkan pemerintah pusat dan Asian Development Bank ( selanjutnya disebut maupun pemerintah daerah dalam rangka mel- ADB ) sesuai dengan surat edaran menteri dalam akukan pengolahan data menjadi sebuah infor- negeri tahun 2008. Dimana melalui sistem SIPKD masi. P erkembangan sistem informasi berbasis ini dilakukan proses pengembangan, penginsta- teknologi (komputer) telah menjadi kebutuhan lan dan pengimplementasian aplikasi keuangan dasar bagi setiap organisasi (entitas) guna me- daerah berdasarkan internasional best practice. menuhi berbagai tuntutan efektifitas, efisiensi, pro- Komputerisasi hal ini sesuai dengan Surat Edaran duktivitas dan kualitas pelayanan (Scott, 1999).

Kementerian Dalam Negeri No. 900/122/BAKD. Perkembangan Teknologi Informasi telah

Penatausahaan pengelolaan keuangan daerah merambah pada bidang akuntansi dan dikenal diharapkan dapat melaksanakan ketentuan ber- dengan Sistem Informasi Akuntansi (selanjutnya dasarkan standar akuntansi pemerintahan ( selan- disebut SIA). SIA menerima dampak terbesar atas jutnya disebut SAP) berbasis akrual sebagaimana perkembangan teknologi informasi di bidang ilmu tertuang dalam Peraturan Pemerintah ( selanjutnya akuntansi (Baridwan, 2000). SIA merupakan bi- disebut PP) No. 71 Tahun 2010, PP No. 56 tahun dang dari ilmu akuntansi yang mempelajari ten- 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daer- tang data keuangan yang diolah menjadi informasi

ah, dan PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelo- keuangan. Informasi keuangan menjadi salah satu laan Keuangan Daerah, yang dilengkapi dengan sarana utama untuk menghasilkan laporan keuan- Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah dalam gan secara cepat, tepat dan akurat sehingga dapat Peraturan Menteri Dalam Negeri ( selanjutnya digunakan oleh manajemen dalam hal pengambi- disebut Permendagri) No.13 Tahun 2006 tentang lan keputusan. Informasi keuangan juga sebagai Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan sarana untuk menilai kinerja pemerintah.

beberapa kali perubahan antara lain Permendagri Untuk meningkatkan kinerja penatausahaan No. 59 Tahun 2007 dan Permendagri 21 Tahun pengelolaan keuangan daerah pada umumnya dan 2009 serta Permendagri No. 64 Tahun 2013 ten- khususnya di lingkungan Satuan Kerja Pemerinta- tang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

han Daerah ( selanjutnya disebut SKPD). Pemer- Berbasis Akrual pada Pemerintah daerah, sehingga intah Daerah telah mengimplementasikan sistem keandalan dan akuntabilitasnya dapat dipertang- akuntansi pemerintahan daerah berbasis teknologi gungjawabkan. informasi (komputer). Namun demikian dari hasil

Model DeLone dan Mclean (1992) banyak observasi pendahuluan terungkap, bahwa sistem mendapat perhatian karena dinilai model yang akuntansi pemerintahan daerah belum digunakan dikembangkan sederhana dan dianggap cukup secara optimal oleh para pejabat, bendahara dan valid walaupun juga cukup banyak kritikan terha- staf keuangan SKPD untuk meningkatkan kinerja dap model ini. Sehingga pada tahun 2003 DeLone

pengelolaan keuangannya. dan Mclean menyempurnakan model kesuksesan Dalam rangka meningkatkan kapasitas pen- sistem informasi dan kemudian dikenal dengan gelolaan keuangan di propinsi/kabupaten/kota Updated D & M IS Success Model . khususnya terkait dengan aspek perencanaan,

D & M IS Success Model dan Updated penganggaran, penatausahaan, dan pertanggung-

Model

D & M IS Success Model terbukti dapat diterap- jawaban, melalui kerjasama dengan Departemen kan pada sektor swasta dan sektor publik terutama Dalam Negeri bersama Departemen Keuangan

pada lembaga non pemerintah seperti lembaga melaksanakan kegiatan Development of Regional pendidikan dan kesehatan (Petter et al., 2008). Financial Management Information and Report- Namun dari 180 penelitian yang direview oleh ing System . Kegiatan tersebut menghasilkan Sis- Petter el a., (2008), hanya 1.11 % penelitian di tem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah sektor publik. Sebanyak 90 penelitian mengguna-

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

kan keenam variabel dalam model bagi sipengguna dan juga bermanfanfaat untuk Hasil penelitian sebelumnya yang tidak kon- pengambilan keputusan saat ini atau untuk masa sisten sebagaimana dijelaskan sebelumnya men- yang akan datang. Data adalah representasi suatu jadi motivasi utama dilakukan penelitian ini. obyek. Data adalah sesuatu yang belum mempun- Selain itu, SIPKD yang telah diimplementasikan yai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan di pemerintah Kabupaten Aceh Besar perlu di- adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu evaluasi keberhasilannya. Pemerintah Aceh Besar keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matema- hampir 7 (Tujuh) tahun dan tahun ketiga menggu- tika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya. nakan SIPKD berbasis Akrual. Pengguna SIPKD

Sistem informasi adalah kombinasi antara Aceh Besar dianggap telah memiliki pengetahuan orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan dan ketrampilan yang cukup tentang sistem ini. komunikasi dan sumber data yang berfungsi men- Sehingga dirasa cukup untuk mengevaluasi dan gumpulkan, mengubah dan menyebarkan infor- menilai apakah sistem SIPKD dapat dikatakan masi dalam suatu unit organisasi (O’Brien, 2005). sukses jika diukur dengan Updated D & M IS Suc- Sistem informasi juga diartikan sebagai suatu cess Model. Sebelumnya Wahyuni (2011) telah seperangkat komponen yang saling terkait guna melakukan penelitian sistem informasi keuangan mengumpulkan, memanipulasi dan meyebarkan daerah yang dikembangkan oleh BPKP dengan data serta informasi untuk mencapai tujuan tert- menggunakan D & M IS Success Model (1992). entu dari efek mekanisme umpan balik (Stair dan Updated D & M IS Success Model (2003) dipilih Reynolds, 2010). Dengan demikian sistem infor- untuk menguji kesuksesan SIPKD dengan adanya masi dapat disimpulkan berguna untuk pengam- penambahan pengukuran berupa kualitas lay- bilan keputusan dan untuk pengendalian suatu anan yang dapat mengakomodir fungsi informasi organisasi (Laudan dan Laudon, 2010). dan fungsi layanan pada sistem informasi yang

Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan dikembangkan oleh Departemen Dalam Negeri.

perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat Pada penelitian ini metode yang digunakan data transaksi, mengolah data, dan menyajikan adalah Structural Equation Modeling (selanjutnya informasi akuntansi kepada pihak internal (mana- disebut SEM). Metode SEM ini dipilih karena da- jemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pat menjelaskan hubungan antar variabel teramati pemasok, pemerintah, kreditur dan sebagainya). (observed variable) dengan variabel-variabel

laten melalui indikator-indikator yang digunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan (Wijanto, 2015:17). Analisis data penelitian ini Daerah

menggunakan alat bantu (software) Lisrel 8.8. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang disingkat dengan SIPKD meru-

Sistem Informasi Akuntansi

pakan sistem dan prosedur yang dibentuk oleh

Sistem adalah kumpulan dari elemen/ Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian unsur-unsur yang saling berinteraksi/saling Dalam Negeri dalam rangka penyamaam sis- berhubungan dalam melakukan kegiatan tem informasi pada Pemerintah Daerah. SIPKD secara bersama untuk mencapai tujuan ter- adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan tentu. Sistem merupakan kelompok dari sebagai alat bantu pemerintah daerah un- dua atau lebih komponen atau sub sistem tuk meningkatkan efektivitas implementasi dari yang saling berhubungan yang berfungsi berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan dengan tujuan yang sama (Hall, 2009 ) .

daerah yang berdasarkan azas efisiensi, ekono- Informasi adalah data yang sudah diolah se- mis, efektif, transparan, akuntabel, dan auditable. hingga berguna untuk pembuatan keputusan

Tujuan pengembangan dan implementasi (Winarno, 2006). Informasi adalah hasil dari pem- SIPKD dan Regional SIKPD adalah untuk mem- rosesan data yang merupakan hasil dari setiap bantu memudahkan provinsi/kabupaten/kota elemen sistem sehingga menjadi bentuk yang dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan dan mudah untuk dipahami dan relevan dibutuhkan penatausahaan, akuntansi dan pelaporan maupun

28 IKHYANUDDIN

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian berkenaan. Dengan dibangunnya sistem ini da- kewenangan pengguna anggaran dalam melak- pat dimungkinkan tersusun/tersedianya laporan sanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. Ayat keuangan pemerintah daerah secara cepat dan

19, menjelaskan pengguna barang adalah pejabat akurat.

pemegang kewenangan penggunaan barang milik Tujuan utama program SIPKD dan Regional daerah. SIKD adalah pengembangan, pengimplementa-

sian aplikasi keuangan daerah berdasarkan inter- Model Kesuksesan Sistem Informasi yang national best practice komputerisasi SIPKD dan diperbaharui (Updated D & M IS Model)

Regional SIKD di 33 propinsi dan 138 Kabupat- Kesuksesan sistem diukur dengan menggu- en/kota terpilih. Aplikasi SIPKD digunakan un- nakan enam konstruk yaitu: information quality, tuk mencatat, membukukan dan melaporkan data system quality, use,user satisfaction, individual keuangan satuan kerja perangkat daerah, Badan impact dan organizational impact. Keenam kon- serta Kantor yang mengelola keuangan daerah.

struk ini mempunyai keterkaitan dan ketergantun- gan. (DeLone dan McLean, 1992). Selanjutnya

Penatausahaan Keuangan

DeLone dan McLean (2003, 2004) mengembang- Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006

kan dimensi kesuksesan implementasi sistem in- pasal 1 ayat menjelaskan Pejabat Penatausahaan formasi dengan menambah variabel kualitas lay- keuangan yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD anan untuk mengukur efektifitas dari pihak yang adalah pejabat yang melaksankan fungsi tata us- menghasilkan informasi (information provider) aha keuangan SKPD. Selanjutnya Pasal 13 ayat dan pihak yang mendukung perkembangan dari

2 menjelaskan tentang mempunyai tugas yaitu pengguna (service provider). Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan ba-

1. Kualitas Informasi (Information Quality) rang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara

Terdapat 4 dimensi dari kualitas informasi, pengegeluaran dan diketahui/dsetujui oleh PPTK; yaitu : akurasi, kelengkapan, kekinian dan for- Meneliti kelengkapan SPP-UP,SPP-TU dan SPP- mat (Nelson et al., 2005). Akurasi berhubun- LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan

gan dengan ketepatan infomasi yang disimpan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam sistem. Kelengkapan mengacu pada perundang-undangan yang diajukan oleh benda- semua aspek informasi telah tersimpan atau hara pengeluaran; Melakukan verifikasi SPP; Me- telah tersaji. Kekinian mengacu pada informasi nyiapkan SPM; Melakukan verifikasi harian atas haruslah up to date yang mencerminkan kead- penerimaan; Melaksanakan akuntansi SKPD dan aan saat ini. Format mengacu pada penyajian Menyiapkan laporan keuangan SKPD.

informasi dimana pengguna dengan mudah da- pat menfsirkan informasi yang disediakan oleh

Satuan Kerja Pemerintahan Daerah

sistem. Sementara itu terdapat 6 (enam) indika- Menurut PP No.58 Tahun 2005 , pasal 1 ayat tor pengukuran kualitas informasi yang diguna-

14 menjelaskan Satuan kerja perangkat daerah kan oleh Bailey dan Pearson (1983). Kualitas (selanjutnya disebut SKPD) adalah perangkat informasi ditentukan oleh akurasi dari informa- daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna si (information accuracy), ketepatwaktuan ke- anggaran/barang. Pasal 1 ayat 15, menjelaskan luaran (output timeliness), keandalan (reliability), unit kerja adalah bagian SKPD yang melaksana- kelengkapan (completeness), relevan (relevance), kan satu atau beberapa program.

ketepatan (precision), dan kekinian (Currency). Menurut PP No. 58 Tahun 2005, Pasal 1

2. Kualitas Sistem (System Quality) ayat 17, menjelaskan pengguna anggaran ada-

Kualitas sistem merupakan karakteristik dari lah pejabat pemegang kewenangan pengguna kinerja sebuah sistem (DeLone dan McLean, anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan 1992). Ini dapat dilakukan dengan mempelajari fungsi SKPD yang dipimpinnya. Ayat 18 menje- bagaimana proses teknis dari sistem tersebut. Ada laskan kuasa pengguna anggaran adalah pejabat

4 (empat) ukuran yang digunakan oleh Hamilton

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

dan Chervany (1981) untuk mengukur kualitas Penggunaan informasi adalah penggunaan ke- sistem yaitu ease of use, system flexible, respon luaran (output) sistem informasi oleh pengguna. time dan security. Indikator untuk mengukur kual- Konsep penggunaan sistem dapat dilihat dari be- itas sistem menutut DeLone dan McLean (1992) berapa perspektif antara lain penggunaan nyata diantaranya: mudah digunakan, mudah dipela- (actual usage), persepsi penggunaan (perceived jari, kemudahan dalam mengakses data keaku- use ), dan penggunaan dilaporkan (reported use). ratan data, data masih berlaku, konten database, Variabel ini diukur dengan mempertimbangkan juga mempertimbangkan faktor manusia, keingi- sifat dasar (nature), perluasan (extent), kualitas nan pengguna terpenuhi, fungsi sistem berguna, (quality) dan ketepatan (appropriateness) dari keakuratan sistem, sistem yang fleksible, peng- pemakaian sistem (DeLone dan McLean, 2003). gunaan sumber daya, waktu merespon data dan

5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) turnaround time. Kualitas sistem yang diharapkan

Kepuasaan pengguna merupakan penilaian dapat mengacu pada kualitas kerja sistem dalam keberhasilan suatu sistem informasi yang dapat memproses informasi yang dibutuhkan pengguna diukur dengan penilaian apakah sistem tersebut (Rai et al., 2002).

sesuai dengan harapan. Kepuasan merupakan

3. Kualitas Layanan (Service Quality) konsep dasar untuk loyalitas, dimana tanpa kep- Kualitas layanan adalah ketidak sesuaian uasan tidak akan ada loyalitas. Kepuasan merupa- harapan atau keinginan konsumen atau peng- kan awal dari transisi urutan yang memuncak pada guna (Zeithaml et al., 1990). Ada lagi penda- kondisi loyalitas yang berbeda (Solomon, 2015). pat dari Mangold dan Babakus (1991), kualitas Kepuasan yang didapat membawa pengaruh terh- layanan adalah hasil dari ekspektasi konsumen adap loyalitas dan penggunaan sistem yang relatif dalam menggunakan jasa melebihi dari jasa lebih sering digunakan. yang tersedia atau diterima. Kualitas layanan

Secara umum Doll dan Torkzadeh (1988) hanya terjadi pada penawaran jasa (Boone dan mengembangkan model untuk mengukur kepua- Kurt, 1995).

san pemakai akhir komputer yaitu End-user Com- Kualitas layanan dalam konteks sistem infor- puting Satisfaction (selanjutnya disebut EUCS). masi adalah perbedaan antara harapan akan kuali- EUCS terdiri atas 12 item dengan membandingkan tas dukungan dari departemen teknologi informasi lingkungan pemrosesan data tradisional dengan ling- dengan dukungan nyata yang diterima oleh peng- kungan end user computing, yang meliputi lima guna (Urbach dan Muller, 2012). Dimensi yang komponen yaitu Isi (content), Akurasi (accuracy), dievaluasi adalah Kesegeraan (responsiveness), Bentuk (format), Kemudahan (ease), dan Ketepa- Keandalan (reliability), Jaminan (assurance), Em- tan waktu (timeliness), pati (empathy) dan Berwujud (tangible).

6. Manfaat Bersih (Net Benefit)

4. Minat Menggunakan / Penggunaan (Intention Dampak dari sebuah sistem informasi dapat to use / use )

berupa dampak individu, sosial maupun organ- Dalam mendefinisikan variabel penggunaan isasi (Venkatesh et al., 2003), dampak terhadap sistem, peneliti harus memperhitungkan sifat, kelompok (Ishman, 1996; Myers et al., 1997), perluasan, kualitas dan kecukupan (DeLone dan dampak terhadap industri (Clemons dan Row, McLean, 2003). Minat menggunakan merupa- 1993), dan dampak terhadap negara (Jogiyanto, kan ukuran alternatif yang disediakan dalam pe- 2007). Manfaat bersih merupakan penggabungan nelitian Updated D & M IS Success Model yang dari variabel dampak individu dan dampak organ- dikembangkan oleh DeLone dan McLean (2003). isasi yang diperbaharui oleh DeLone dan McLean Penambahan ukuran minat memberikan sinyal (2003). Ukuran Manfaat bersih yang ditampilkan pada peneliti agar tidak menyederhanakan vari- oleh DeLone dan McLean untuk mengganti isti- abel penggunaan yang sifatnya komleks. Minat lah dampak dikarenakan hal tersebut dapat berarti menggunakan merupakan suatu sikap (attitude), positif atau negatif sehingga meninbulkan kebin- sedangkan penggunaan (use) adalah perilaku (Be- gungan. Manfaat bersih diartikan sebagian hasil havior ).

penjumlahan manfaat positif dan negatif.

30 IKHYANUDDIN

Ada 3 dimensi net benefit menurut Seddon (1997) yaitu manfaat bersih individu, organisa- si dan sosial. Sedangkan DeLone dan McLean (2003) menggunakan dimensi manfaat bersih sebagai ukuran tunggal. DeLone dan McLean menyarankan variabel manfaat harus mempertim- bangkan kualifikasi untuk dapat dikategorikan se- bagai manfaat, manfaat kepada siapa dan manfaat pada tingkat analisa mana. Dua ukuran dampak yang paling populer adalah dampak individu dan organisasi.

Kerangka Pemikiran

Penciptaan D & M IS Success Model didorong oleh pemahaman proses IS dan dampak yang di- hasilkan. Model proses ini hanya memiliki tiga komponen: penciptaan sistem, penggunaan sis- tem, dan konsekuensi dari menggunakan sistem ini. Setiap tahap ini diperlukan, tetapi tidak cukup, kondisi pada hasil yang diperoleh. Misalnya, tan- pa menggunakan sistem, tidak ada konsekuensi atau manfaat. Namun, dengan penggunaan sistem, bahkan penggunaan luas, yang tidak sesuai atau kurangnya informasi, juga kemungkinan tidak ada manfaat. Dengan demikian, untuk memahami sepenuhnya dimensi sukses IS, model varians juga diperlukan. Penerapan model untuk penelitian empiris juga membutuhkan spesifikasi varian kon- tekstual model. Di sini juga ada tiga komponen: yang pertama adalah produksi, yang kedua adalah penggunaan, dan yang ketiga adalah keuntungan bersih.

Kualitas sistem (system quality), kualitas in- formasi (information quality) dari output yang dihasilkan, penggunaan output (use), kepuasan pengguna terhadap sistem (user satisfaction), pen- garuh sistem informasi terhadap pengguna (indi- vidual impact ) serta pengaruhnya terhadap kiner-

ja organisasi (organizational impact) merupakan model yang baik untuk menguji kesuksesan suatu sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992)

Munculnya pengguna komputer di akhir pertengahan 1980-an dimana IS organisasi mem- punyai peran ganda yaitu sebagai penyedia in- formasi (menghasilkan produk informasi) dan penyedia layanan (memberikan dukungan untuk pengembangan pengguna akhir). Pitt et al. (1995) mengamati bahwa “langkah-langkah umum digu- nakan untuk mengukur efektifitas IS pada produk layanan dari fungsi IS. Dengan demikian, ada kekhawatiran bahwa peneliti akan kehilangan ukuran efektifitas IS jika tidak memasukan uku- ran kualitas layanan dalam paket penilaian kes- uksesan IS. Peneliti lain sependapat dengan hal ini (Kettinger et al., 1995; Li, E.Y, 1997; Weill et al., 1999). Para peneliti yang berpendapat bahwa kualitas pelayanan ditambahkan ke model keber- hasilan telah diterapkan dan menguji 22-item inst- rumen pengukuran SERVQUAL (Kettinger et al, 1995, dan Pitt et al., 1995) ke konteks IS. Instru- men ini menggunakan dimensi tangibles, reliabil- ity, responsiveness, assurance, dan emphaty untuk mengukur kualitas pelayanan.

DeLone dan McLean (2003) menyatakan bah- wa model yang dibangun menunjukkan hubun- gan antara dimensi kesuksesan dalam arti proses, tetapi tidak menunjukkan tanda positif atau tanda negatif bagi hubungan dalam arti kausal. Sehing-

ga sifat hubungan harus dihipotesiskan dalam konteks penelitian. Halawi et al. (2007) menguji model Updated D & M IS Success Model pada perusahaan yang telah mengimple-mentasikan Knowledge Management Systems (KMS). Adap- tasi model dilakukan dengan mengganti konstruk net-benefit dengan KMS Success dan mengguna-

Gambar 1: DeLone dan McLean IS Success Model (1992)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti/

Variabel Penelitian

Jenis

Alat

Tahun Terbit

Penelitian

Analisis

Hasil Penelitian

1. Livari (2005) Perceived system quality,

Terdapat hubungan yang tidak signifikan Perceived information qual-

Kausalitas

Path

pada Perceived system quality dan Per- ity, user satisfaction, Actual

Analysis

ceived information quality terhadap actual use and Individual Impact

use dan dari actual use terhadap individual impact.

2 McGill (2003) Pengujian Model Kesuk-

Dari sembilan hipotesis yang dibangun, sesan Sistem DeLone &

Kusalitas

Part

terdapat 5 hubungan yang tidak signifikan McLean (1992)

Analysis

yaitu system quality terhadap perceived system quality, perceived information quality terhadap intended use, perceived system quality terhadap intended use, intended use terhadap perceived individual impact, dan perceived individual impact terhadap organ- izational impact.

Hubungan ke-enam dimensi kesuksesan (2007)

3. Wang dan Liao Updated DeLone dan

Kausalitas

Part

McLean IS success Model

terbukti signifikan kecuali untuk hubungan (2003)

Analysis

system quality to use. 4. Tan et, al

Dari sembila hipotesis yang dibangun, ter- (2015)

Kualitas sistem, kualitas

Kausalitas

Part

informasi, kualitas layanan,

dapat 5 hubungan yang tidak signifikan intensitas penggunaan,

Analysis

yaitu kualitas sistem terhadap kepuasan kepuasan pemakai, kinerja

pemakai, kualitas informasi terhadap inten- individu dan kinerja organ-

sitas penggunaan, kualitas informasi ter- isasi (DeLone & McLean,

hadap kepuasan pemakai, kualitas layanan 1992 dan DeLone &

terhadap intensitas penggunaan, dan kuali- McLean, 2003)

tas layanan terhadap kepuasan pemakai. 5. Effendy, Lux-

ke-enam dimensi kesuksesan terbukti sig- man (2013)

Pengujian Model kesuk-

Kausalitas

Part

sesan sistem DeLone &

nifikan kecuali hubungan antara kualitas McLean (2003)

Analysis

layanan dan penggunaan SAKPA 6. Wahyuni (2011) Pengujian Model Kesuk-

ke-enam dimensi kesuksesan terbukti sig- sesan Sistem DeLone &

Model, path analysis

7. Purwanto Kualitas informasi, kualitas

Hubungan ke-enam dimensi kesuksesan (2006)

Kausalitas

Updated

sistem, kualitas layanan,

terbukti signifikan kecuali untuk hubungan penggunaan, kepuasan

D & M IS

kausal Pemakaian E-Goverment dengan pengguna, net Benefit

Success

Model

Kepuasan E-Goverment dan hubungan Kualitas Sistem dengan Kepuasan Pemakai E-Goverment.

8. Saleh, et al Kualitas sisteminformasi,

Ketiga variabel tersebut signifikan baik se- (2012)

Kausalitas

Path

kualitas informasi akuntan-

cara simultan maupun parsial si. Kepuasan pengguna

Analysis

Kepuasan pengguna dan penggunaan sis- (2012)

9. Widiyanti, Ade Isi, keakurata, for-

Kausalitas

Path

mat, kemudahan

tem berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan,kecepatan

Analysis

dampak individu. Namun kepuasan peng- waktu, kecepatan sistem,

guna tidak berpengaruh signifikan terhadap keandalan sistem, kepua-

penggunaan sistem. san pengguna, penggu- naan sistem dan dampak individu

10. Triatmaja Pengujian Model kesuk-

Hasil penelitian dengan mengguna- (2011)

Kausalitas

Part

kan model kesuksesan sistem informasi McLean (2003)

sesan sistem DeLone &

Analysis

DeLone dan McLean sepenuhnya terbukti dalam keberhasilan internet banking di PT. BCA.

11. Halawi et al. Knowledge Management

Hubungan yang signifikan antara ke-enam (2007)

Kausalitas

Updated

Systems (KMS)

D & M IS

dimensi kesuksesan kecuali hubungan

Success

antara Service Quality dengan Intention to

Model

Use.

32 IKHYANUDDIN

Gambar 2: Model DeLone dan McLean (2003)

Gambar 3. Model Penelitian

kan konstruk Intention To Use daripada Use yang ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh mencerminkan konteks penelitian dan ini berbeda Wang dan Liao (2007). Perbedaannya adalah arah dengan penelitian Wang dan Liao (2007) walupun panah variabel kepuasan pengguna ke penggu- penggunaan sistem identik (sama) dalam peneli- naan. Adapun Kerangka konseptual penelitan ini tian mereka yaitu bersifat sukarela. Hal ini bisa adalah tampak pada Gambar 3. dipahami melihat lingkungan sistem informasi

bekerja dan responden yang dipilih. Konstruk Hipotesis

penggunan (Use) yang dipilih diukur dengan

1. Kualitas Informasi, Penggunaan Sistem, dan mempertimbangkan sifat dasar (nature), perluasan

Kepuasan Pengguna

(extent), kualitas (quality) dan ketepatan (appro- Kualitas sistem merujuk pada kualitas kelu- priateness ) dari pemakaian sistem (DeLone dan aran (output) yang dihasilkan. Semakin berkuali- McLean, 2003). Kemudian Wang dan Liao (2007); tas informasi yang dihasilkan, akan semakin tepat Halawi et al. (2007); Sharkey ( 2010); Chien dan pula keputusan yang diambil. Kualitas informasi Tsaur (2007) menghilangkan panah balik dari Net merupakan kualitas hasil berupa informasi Benefit ke Intention To Use dan User Satisfaction. yang dihasilkan oleh sistem informasi yang di- Ini dilakukan untuk menghindari kompleksitas gunakan (Rai et al., 2002). Authenticity, accu- model dan untuk mencerminkan sifat cross-sec- racy, completeness, uniqueness (nonredudancy), tional studi ini, hubungan timbal balik dari keun- timeliness, relevance, comprehensibility, precision, tungan bersih untuk kedua konstruk penggunaan conciceness , dan informativeness merupakan be- dan kepuasan pengguna dikeluarkan (Wang dal berapa hal untuk menilai kualitas dari informasi Liao, 2007)

(Weber, 1999).

Tujuan utama dari penelitian ini adalah Penggunaan informasi adalah penggunaan mengimplementasikan dan menguji Updated D keluaran (output) yang dapat diukur dengan: du- & M IS Success Model dalam konteks pengem- rasi penggunaan, jumlah pencarian, lama waktu bangan sistem informasi pada sektor pemerintah koneksi, jumlah fungsi yang digunakan, jumlah daerah yaitu pengembangan SIPKD. Penelitian data yang diakses, frekuensi akses, frekuensi lapo-

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

ran yang diminta, jumlah laporan yang dihasilkan, digunakan dalam keseharian pekerja (Davis, et al, pembebanan pengguna sistem, kerutinan peng- 1989 dan Chin dan Todd, 1995). Pengguna sistem gunaan, digunakan untuk siapa, sifat dari penggu- dalam keseharianya tidak membutuhkan waktu naan (digunakan untuk maksud yang diinginkan, dan usaha (effort) yang lebih banyak. Keman- ketepatan penggunaan, tipe informasi, maksud faatan teknologi informasi merupakan manfaat pengguna), tingkat penggunaan, pengulangan yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melak- penggunaan, kerutinan penggunaan, penerimaan sanakan tugasnya. Semuanya ini dapat menambah akan laporan, kesukarelaan akan penggunaan kepuasan pengguna. dan motivasi penggunaan (DeLone dan McLean,

Ukuran-ukuran kualitas sistem antara lain 1992).

keandalan (Srinivan, 1985), integrasi sistem (Li- Kualitas informasi yang semakin baik ditandai vari, 2005), kemudahan dalam penggunaan (Doll dengan penggunaan sistem yang semakin menin- dan Torkzadeh, 1988), waktu merespon (Halawi, gkat. Hubungan positif antara kualitas informasi 2007), kemudahan untuk dipelajari (Belardo et dengan penggunaan sistem telah dibuktikan secara al., 1989), dan adanya pemanfaatan sumber daya empiris antara lain oleh Rai et al. (2002), McGill (Kriebel dan Raviv, 1980). Sistem yang dapat et al. (2003), Livari (2005), serta Fitzgerald Russo diandalkan berpengaruh pada pengguna karena (2005) dan Halawi et al. (2007). Dari beberapa merasa yakin sistem informasi dapat membantu bukti empiris tersebut maka hipotesa dalam kon- pengguna dalam menyelesaikan tugas. teks penelitian ini adalah:

Penelitian yang menggunakan variabel use-

H.1 : Kualitas informasi akan berpengaruh positif fulness dan ease of use untuk mengukur terhadap penggunaan SIPKD

keberhasilan sistem informasi telah dilakukan Seddon dan Kiew (1996) menguji pengaruh oleh Segars dan Grover (1993), McHaney dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna Cronan (2001). Hasil penelitian yang diperoleh sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan McKiney et al. (2002), McGill et al. (2003), Li- adanya hubungan positif antara kualitas infor- vari (2005) menunjukkan bahwa kualitas masi dengan kepuasan pengguna akhir sistem sistem informasi berpengaruh positif terh- informasi. Derajat kepuasan pengguna didasar- adap kepuasan pemakainya. Yoon, Guimaraes, kan pada sejauh mana sistem tersebut memen- dan O’Neal, (1995) mengungkapkan bahwa be- uhi atau gagal memenuhi harapan dari pengguna sarnya kepuasan pemakai pada sistem komputer (Seddon dan Kiew, 1994). Sistem informasi yang mencerminkan dari kulitas sistem yang dimiliki. mampu menghasilkan informasi dengan kualitas Hal yang senada juga di nyatakan oleh Seddon tinggi akan meningkatkan kepuasan pengguna. dan Kiew (1996) bahwa adanya hubungan positif Hubungan positif ini secara empiris telah dibukti- antara System Quality dan User Satisfaction. kan antara lain oleh Seddon dan Yip (1992), Sed- Semakin meningkat kualitas sistem informasi don dan Kiew (1996), Bharati (2002), Rai et al. maka semakin meningkat pula kepuasan peng- (2002), McGill et al. (2003), Almutairi dan Subra- guna akhir sistem informasi tersebut. Semakin manian (2005), Wixon dan Todd (2005), Kulkarni tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu et al. (2006), Livari (2005), Wu dan Wang (2006), sistem informasi, akan semakin meningkatkan Chiu et al. (2007) serta Halawi et al. (2007). Dari kepuasan pemakai (DeLone, 2004). Pendapat beberapa bukti empiris tersebut maka hipotesa ini didukung hasil penelitian Kim dan dalam penelitian ini adalah :

McHaney (2007). Dari hasil bukti empiris yang

H.2 : Kualitas informasi akan berpengaruh positif telah ada, maka hipotesis penelitian adalah: terhadap kepuasan pengguna SIPKD

H .3 = Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap

Penggunaan SIPKD.

2. Kualitas Sistem informasi, Penggunaan Sistem, H .4 = Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap dan Kepuasan Pengguna

Kepuasan Pengguna SIPKD. Sistem teknologi komputer dianggap berhasil jika sistem dirasakan lebih mudah dipahami dan

34 IKHYANUDDIN

3. Kualitas Layanan, Penggunaan Sistem, dan penggunaan sistem (Igbaria dan Tan, 1997). Hal Kepuasan Pengguna

yang sama dibuktikan oleh McGill et al. (2003) Terdapat lima dimensi kualitas layanan (Par- yang menyatakan bahwa semakin puas pengguna asuraman et al, 1990): (1) Tangibles, sesuatu yang atas sistem informasi, maka akan semakin tinggi dapat dilihat, didengar, dan disentuh (termasuk keinginan pengguna untuk menggunakan sistem lingkungan fisik, fasilitas, dan penampilan dari informasi untuk periode selajutnya. Dari berbagai kontak pribadi, (2) Reliability, kemampuan men- bukti empiris tersebut maka hipotesa dalam pe- unjukkan bahwa pelayanan yang diberikan dapat nelitian ini adalah : dipercaya dan sifatnya akurat. (3) Responsiveness, H7 : Kepuasan pengguna akan berpengaruh positif kesediaan untuk memberikan pelayanan yang ce-

terhadap penggunaan SIPKD pat. (4) Assurance, jaminan untuk memperoleh kepercayaan dan keyakinan. (5) Empathy, berupa

5. Penggunaan Sistem, Kepuasan Pengguna, dan sentuhan kemanusian yang diberikan. Kualitas

Manfaat Bersih

layanan berhubungan positif dengan penggunaan Terdapat hubungan yang signifikan antara ke- sistem (Fitzgerald dan Russo, 2005). Hal ini juga inginan untuk menggunakan dan manfaat bersih dibuktikan oleh Caldeira dan Ward (2002) dan yang diukur dengan peningkatan kinerja (Ha- Gill (1995).

lawi et al., 2007). Sistem informasi dihara- Keterkaitan antara kualitas layanan dengan pkan membawa manfaat bagi pengguna da- kepuasan penguna dengan menggunakan pen- lam melaksanakan tugasnya. Ketepatan waktu dekatan user satisfaction merupakan suatu fungsi (timeliness), menyangkut efektifitas dan efisiensi antara harapan pengguna dan dukungan yang di- output sehingga dapat memenuhi kebutuhan peng- berikan oleh penyedia sistem informasi. Kuali- guna (Doll dan Torkzadeh. 1988). Sistem informasi tas layanan yang diberikan oleh penyedia sistem yang memiliki manfaat yang tinggi akan memotivasi informasi memberi dampak terhadap kepuasan pengguna untuk menggunakan sistem tersebut se- pengguna (Lecrerq, 2007). Bukti empiris juga hingga mampu meningkatkan produktivitas ker- ditemukan oleh Kettinger dan Lee (1994), Shaw et janya. Menurut Petter et al (2008) terdapat 16 al. (2002), Scheepers et al. (2004), dan Halawi et dari 22 penelitian yang menemukan bahwa peng- al. (2007). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu gunaan sistem informasi berhubungan positif maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

dengan manfaat bersih.

H.5 : Kualitas layanan akan berpengaruh positif DeLone dan McLean (1992) telah menguji terhadap penggunaan SIPKD.

adanya hubungan timbal balik (reciprocal) anta-

H.6 : Kualitas layanan akan berpengaruh positif ra tingkat kepuasan pengguna (user satisfac- terhadap kepuasan pengguna

tion ) dengan sistem informasi terhadap kinerja individu. Lain halnya model keberhasilan sis-

4. Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna tem informasi dari Seddon (1997) menunjukkan Kepuasan bergantung pada apa yang di- adanya pengaruh dari tingkat kepuasan pengguna rasakan atas hasil suatu produk. Jika yang sistem informasi dapat meningkatkan kinerja in- dirasakan atas hasil produk tersebut dibawah dividu. Penelitian Igbaria dan Tan (1997) menun- ekspektasi, maka konsumen (pengguna) akan jukkan bahwa kepuasan pengguna merupakan fak- merasa kecewa. Jika yang dirasakan tasa hasil tor yang paling mempengaruhi dampak individu. akhir (output) tersebut sesuai dengan ekspek- Penelitian yang dilakukan oleh Livari (2005) tasi, maka konsumen (pengguna) akan merasa yang menghubungkan variabel dampak indi- puas. Jika output yang dihasilkan melebihi vidu dengan kepuasan pengguna membuktikan dari ekspektasi, maka pengguna akan merasa hubungan signifikan dan pengaruhnya positif sangat puas atau penuh kegembiraan (Solo- atas kesuksesan sistem informasi yang telah mon, 2015).

diterapkan pada pada organisasi yang penera- Pada tingkat individu, kepuasan pengguna pan penggunaan sistem informasi wajib bagi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengguna. Rai et al. (2002) meneliti hubungan

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

kinerja pengguna akhir sistem informasi dengan peneliti untuk melaksanakan penelitian mengenai kepuasan pengguna, hasil penelitian menunjukkan mengenai kesuksuksesan SIPKD yang diukur dari bahwa manfaat penggunaan sistem informasi persepsi pengguna. Responden merupakan Ben- berpengaruh terhadap user satisfaction.

dahara pengeluaran, Bendahara penerimaan dan Manfaat Aplikasi sistem informasi akan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) di SKPD mempengaruhi sikap penerimaan dari peng- yang bertugas dalam penginputan data-data doku- guna dan ini juga membantu pengguna untuk men keuangan, seperti Rencana Kegiatan Ang- lebih mudah dalam membuat Laporan Keuan- garan (selanjutnya disebut RKA) dan Dokumen gan Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut Pelaksanaan Angaran (selanjutnya disebut DPA) LKPD). Dengan menggunakan Aplikasi Sistem sampai dengan laporan keuangan. Penelitian ini informasi secara benar akan meningkatkan kin- merupakan penelitian sensus dimana keseluru- erja dan kualitas pekerjaan dari pegawai SKPD han populasi dijadikan sampel penelitian. Un- kearah lebih baik serta mempercepat pekerjaan tuk Pemerintah Kabupaten Aceh Besar jumlah sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien. sampelnya sebanyak184 orang. Pengguna merasa puas karena Aplikasi sistem

informasi yang dirancang telah sesuai dengan Metode Penelitian

harapan dan keinginan pengguna. Berdasarkan Jenis data yang digunakan dalam penelitian penelitian-penelitian tersebut, hipotesis dalam ini adalah Data Primer berupa pertanyaan yang konteks penelitian ini adalah :

bersifat terbuka (untuk Data Demografi) dan per-

H.8 : Penggunaan sistem akan berpengaruh positif tanyaan tertutup (untuk Kuesioner) dengan skala terhadap manfaat bersih

likert 1 – 5 (dari sangat tidak setuju sampai den-

H.9 : Kepuasan pengguna akan berpengaruh gan sangat setuju). Sebelum kuesioner disebarkan positif terhadap manfaat bersih

ke responden, peneliti melakukan uji pendahuluan terhadap 25 pengguna SIPKD untuk memastikan

METODOLOGI PENELITIAN

kalimat yang ada dalam kuesioner dapat dipa- hami dengan benar oleh responden.

Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan metode penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna kuantitatif, data dikumpulkan dan menghasilkan akhir dari aplikasi Sistem Informasi Keuangan informasi yang bersifat kuantitatif dan kemudian Daerah (selanjutnya disebut SIPKD) yang meru- dijadikan subjek penelitian dengan menggunakan pakan Pejabat dan staf Penatausahaan Keuangan analisis statistik untuk menguji dan mendukung yang terdiri dari: Pejabat Penatausahaan Keuan- hipotesis dalam penelitian (Williams, 2007). Pe- gan, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pen- nelitian ini juga dapat digolongkan sebagai pe- erimaan di SKPD pada Pemerintah Kabupaten nelitian eksplanatori, penelitian yang berdasarkan Aceh Besar. Pemerintah Aceh Besar merupakan pada teori atau hipotesis. Penelitian dengan me- bagian pilot project penerapan SIPKD dari 171 tode kuantitatif dapat diuji melalui survey yang kabupaten/kota. Berdasarkan Surat Edaran Men- dikembangkan berdasarkan atas teori yang telah teri Dalam Negeri No: SE.900/122/BAKD Ta- ada (Leedy dan Omrod, 2001). Penelitian ini juga hun 2008 mengenai Petunjuk Teknis Pelaksanaan bertujuan untuk menganalisa hubungan dan pen- Pengembangan dan Implementasi SIPKD dan Re- garuh dari dua atau lebih fenomena melalui pen- gional Sistem Informasi Keuangan Daerah (selan- gujian hipotesis (Sekaran, 2006). jutnya disebut SIKD) , Pemkab Aceh Besar baru

Data dianalisis menggunakan metode kuanti- mulai menerapkan program komputerisasi SIPKD tatif. Kuesioner yang telah diisi oleh responden di semua SKPD pada tahun 2011. Selain dari selanjutnya dianalisis melalui program Lisrel ver- karakteristik yang disebutkan sebelumnya, sampel si.8.8. Kuisioner dalam penelitian ini diadopsi dari merupakan Convenient sample dimana responden beberapa penelitian yang dimodifikasi sesuai den- merupakan orang yang dikenal sehingga kooper- gan konten penelitian ini. Indikator yang dipilih atif dalam melakukan kerjasama dan menerima untuk konstruk harus dapat mewakili konsep yang

36 IKHYANUDDIN

dapat mengeneralisasi penelitian. Maka indika- Dimana: tor yang dipilih untuk menggambarkan kontruksi ξ1 = kualitas Informasi dalam penelitian ini terutama diadopsi dari pe- ξ2 = kualitas sistem nelitian sebelumnya untuk memastikan validitas ξ3 = kualitas layanan isi antara lain (1) Variabel kualitas informasi dia- Ƞ1 = Penggunaan dopsi dari penelitian: Doll and Torkzadeh, 1988, Ƞ2 = Kepuasan Pengguna dan Sedddon, 1996; (2) Variabel kualitas sistem Ƞ3 = Manfaat Bersih diadopsi dari penelitian: Srinivasan, 1985; Livari,

2005; Doll and Tarkzadeh; Seddon; Halawi, 2007; Identifikasi

Livari, 2005); Davis, 1989 dan Kriebel dan Ra- Identifikasi model dengan cara melihat degree viv, (1982); (3) Variabel kualitas layanan diadopsi of freedom . Ini dilakukan dengan menghitung jum- dari Parasuraman et al, (1985) dan Halawi (2007); lah data yang diketahui, kemudian dikurangkan (4) Variabel penggunaan diadopsi dari Penguku- dengan jumlah parameter yang diestimasi. Apa- ran MIS Success (DeLone dan McLean, 1992); (5) bila apabila degree of freedom < 0 maka model Variabel kepuasan pengguna di adopsi dari Penel- simultan disebut under identified, apabila degree itian yang dilakukan oleh Seddon (1996); dan (6)

of freedom = 0 maka model tersebut disebut just Variabel manfaat bersih di adopsi dari penelitian identified dan apabila degree of freedom > 0 maka yang dilakukan oleh Seddon (1996)

model tersebut dikatakan overidentified. Jumlah data yang diketahui untuk variabel

Tehnik Analisis Data

teramati adalah sebanyak n buah dimana (n x Teknik analisis yang digunakan dalam pe- (n+1))/2. Jumlah variabel teramati dalam peneli- nelitian ini adalah teknik analisis SEM dimana tian ini sebanyak 33 buah. Maka jumlah data yang teknik ini tidak memerlukan asumsi tertentu dan diketahu adalah (33 x (33+1))/2 = 561. Jumlah kondisi praktis. Penelitian ini menggunakan soft- parameter yang diestimasi dalam model penelitian ware SmartPLS 3.2.6. Prosedur SEM (Bollen dan ini adalah 139 maka degree of freedom adalah 561 Long, 1993) mencakup Spesifikasi model (Model – 84 = 477. Degree of freedom > 0 maka model Specification); Identifikasi (identification); Esti- penelitian ini over identified. masi (estimation); Uji kecocokan (testing fit); dan

Respesifikasi (respecification )

Estimasi (Estimation)

Spesifikasi Model (Model Specification)

Rule of thumb yang berhubungan dengan Sebelum dilakukan estimasi, pada tahap ini sampel penelitian diharapkan jumlah sampel pe- dibentuk persamaan model struktural. Persamaan nelitian minimal 5 x variabel teramati. Dalam pe- model ini diformulasikan berdasarkan penelitian nelitian ini variabel teramati ada 33 buah sehingga dan teori yang ada. Sehingga berdasarkan peneli- disarankan jumlah sampel penelitian 5 x 33 vari- tian terdahulu dan teori yang ada, model struktural abel teramati yaitu 165 buah. Dalam penelitian ini dari penelitian ini ditunjukkan dalam Gambar 4.