THE INFLUENCE OF COMPETENCY, COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON VILLAGE HEAD PERFORMANCE IN VILLAGE FINANSIAL MANAGEMENT OF KERINCI REGENCY

  

Journal of RESIDU,Volume 2, Issue 9, September 2018 ISSN PRINT: 2598-814X ISSN ONLINE : 2598-8131

THE INFLUENCE OF COMPETENCY, COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON VILLAGE HEAD PERFORMANCE IN VILLAGE FINANSIAL MANAGEMENT OF KERINCI REGENCY

  1

  2

  3 Ade , Syamsir , Erianjoni Program Studi Magister Administrasi Publik FIS Universitas Negeri Padang Email: jayaade77@gmail.com ABSTRACT

  The aim of the study was to uncover the influence of competency, compensation, and job satisfaction on village head performance in village financial management of Kerinci Regency, either directly or indirectly. This study was approached by using quantitative method. The exogenous variables were competency (X1), compensation (X2), job satisfaction as intervening variable (X3), and village head performance (Y) as the endogenous variable. The population of the study is 285 village heads in Kerinci Regency. The 48 samples were taken in two phases; cluster sampling and random sampling technique. The data were collected by using a valid and a reliable questionnaire and were analyzed by using path analysis. The study found: (1) There was direct influence of competency on job satisfaction for 22.74% with 0.00 significance level; (2) There was direct influence of compensation on job satisfaction for 26.93% with 0.00 significance level; (3) There was direct influence of competency on village head performance for 25% with 0.00 significance level; (4) There was direct influence of compensation on village head performance for 2.72% with 0.0027 significance level; (5) There was direct influence of job satisfaction on village head performance for 11.90% with 0.00 significance level; (6) There was indirect influence of competency on village head performance interfered by job satisfaction for 8.14% which T

  value

  was bigger than T statistic (2.902> 1.677); and (7) There was indirect influence of compensation on village head performance interfered by job satisfaction for 2.95% which T value was bigger than T statistic (2.7047>1.677).

  Keywords: Competency, Compensation, Job Statisfaction and village head performance village financial management 1 Mahasiswa penulis tesis Program Studi Magister Administrasi Publik untuk wisuda periode 108, Maret 2017.

  2 Pembimbing I, Dosen Program Studi Magister Administrasi Publik FIS UNP

  3 Pembimbing II, Dosen Program Studi Magister Administrasi Publik FIS UNP

A. PENDAHULUAN

  Dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu agar pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan organisasi pemerintahan tersebut dapat berjalan dan tercapai secara efektif, efisien dan optimal, maka sangat diperlukan pengembangan sumber daya manusia yang terencana dan berkelanjutan. Selain itu juga sangat diperlukan ketersediaan sumber daya manusia yang berkompeten, berdedikasi, profesional serta mampu menciptakan kinerja yang tinggi dan berkualitas yang sesuai dengan tuntutan organisasi dan kebutuhan masyarakat yang dilayani

  Sebagai suatu organisasi pemerintahan yang secara struktural merupakan lembaga pemerintah terendah di bawah kabupaten dan diakui dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah desa memiliki tugas menyelenggarakan pemerintahan dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Untuk mencapai tujuan tugas tersebut maka kinerja kepala desa merupakan salah satu faktor penting yang harus di perhatikan, hal ini dikarenakan amanat dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, pasal 25 menyebutkan bahwa “Pemerintah desa sebagaiman dimaksud dalam pasal 23 adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu oleh perangkat desa atau yang disebut dengan nama lain”. oleh sebab itu sebagai personifikasi dan representasi pemerintah desa, kinerja kepala desa merupakan faktor penting untuk dapat mempengaruhi terwujudnya tujuan tersebut.

  Selain itu tuntutan akan pentingnya kinerja kepala desa juga terkait dengan salah satu tugas pokok dan fungsi kepala desa yang diamanahkan dalam Pasal 26 ayat (2) poin c Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yaitu “mengelola keuangan desa dan aset desa” hal ini menegaskan bahwa kepala desa diberikan kewenangan lebih untuk mengelola keuangan desa.

  Kepala desa yang memiliki kinerja yang baik dalam mengelola keuangan desa dapat dilihat dari cara kepala desa tersebut mengelola keuangan desa itu sendiri, salah satu indikatornya adalah bahwa kepala desa selalu transparan atau terbuka sehingga hak masyarakat desa untuk dapat mengetahui informasi yang jujur, benar dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaaran pemerintahan dapat diketahui oleh masyarakat desa. Selain itu kepala desa harus mampu mempertanggungjawabkan kewajibanya atau akuntabel dalam hal mengelola keuangan desa sehingga pelakanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dipercaya oleh masyarakat dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepala desa juga harus partisipatif artinya melibatkan masyarakat maupun lembaga desa untuk menentukan arah maupun tujuan yang diinginkan bersama, serta selalu mengacu pada aturan dan pedoman sehingga terwujudnya tertib disiplin anggaran yang telah ditetapkan.

  Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2016) yang menyatakan pengelolaan keuangan desa tidak sekedar menunjukan adanya alokasi anggaran untuk mengakomodasi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga hendaknya pemerintah desa/kepala desa harus mengedepankan asas tata kelola keuangan desa dengan baik yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu dalam pengelolaan keuangan desa pemerintah desa/kepala desa harus selalu mengedepankan asas atau prinsip-prinsip dalam pengelolaan keuangan desa yaitu: (1) transparansi (2) akuntabilitas (3) partisipatif, serta (4) tertib dan disiplin anggaran. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Soleh (2015) yang menyatakan bahwa untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan desa, pemerintah desa/kepala desa harus selalu berpedoman pada asas atau prinsip-prinsip pengeleloaan keuangan desa, yaitu (1) akuntabilitas (2) keterbukaan, (3) ketertiban dan ketaatan, serta (4) bermanfaat untuk masyarakat.

  Namun demikian, gambaran kinerja kepala desa yang ideal seperti tersebut di atas sepertinya berbanding terbalik dengan realitas yang ada di lapangan, termasuk di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Dalam realitanya masih ditemui sebagian kepala desa yang belum maksimal mengelola keuangan desa yang seharusnya dikelola berdasarkan pada asas-asas pengelolaan keuangan desa yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga target kinerja yang diharapkan dalam pengelolaan keuangan desa tidak dapat dicapai optimal. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kepala Dinas BMPDPP-KB Kabupaten Kerinci yang dilansir oleh berita online Tribunjambi.Com pada tanggal 03 Mei 2016 (diakses tanggal 10 Juli 2016) yang menyatakan bahwa BPMPD dan Inspektorat yang termasuk tim pengawasan dan pembinaan menerima banyak aduan. Ia mengatakan terdapat sekitar 21 kepala desa di kabupaten kerinci yang dilaporkan masyarakat dan BPD setempat. Ia juga menyebutkan bahwa yang paling banyak adalah aduan tentang masalah keuangan dana desa atau persoalan pembangunan fisik, selain itu juga soal administrasi. Kurang optimalnya kinerja sebagian kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci ini dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala desa tentu sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah masalah kompetensi, kompensasi dan kepuasan kerja kepala desa dalam menjalani pekerjaannya.

  Kompetensi merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh kepala desa agar kinerja yang diharapakan dapat dicapai, karena kompetensi merupakan suatu konsep yang sangat berguna menjelasakan maupun untuk menjawab mengapa beberapa orang melakukan pekerjaannya lebih baik dibandingkan yang lainya dan berpengaruh pada kinerja. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Sedarmayanti (2008) yang mengungkapkan kompetensi adalah karakteristik mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di beberapa desa serta di kantor BMPDPP-KB Kabupaten Kerinci pada tanggal 14-16 September 2016, terlihat masih ada sebagian kepala desa yang masih kurang kompeten, hal ini dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan kepala desa tentang pengelolaan keuangan desa sehingga pencairan dana desa sering terlambat, masih rendahnya kemampuan kepala desa dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi untuk pekerjaannya, selain masih kurangnya kemampuan kepala desa untuk berkerja sama, serta sikap yang kepala desa yang masih kurang sesuai yang diharapkan,

  Selain itu kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh seorang pekerja sebagai balas jasa terhadap kontribusi mereka terhadap organisasi. Setiap orang dalam bekerja tentu mengharapkan mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan harapan, oleh sebab itu komepnsasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada prilaku mereka. hal ini senada dengan pendapat Kadarisman (2012) yang mengungkapkan pentingnya kompensasi bagi karyawan/pegawai, sangat berpengaruh terhadap prilaku dan kinerjanya. Berdasarkan hasil dari wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa kepala desa dan kasubid pemberdayaan pemerintah desa dan kelurahan BMPDPP-KB Kabuapten Kerinci yang ada di Kabuapten Kerinci pada tanggal 14-15 September 2016, didapatkan hasil kompensasi yang diterima kepala desa di Kabupaten Kerinci masih belum sesuai dengan yang diharapkan kepala desa, Kepuasan kerja merupakan suatu persepsi atau perasaan emosional seseorang terhadap pekerjaan mereka, sehingga seseorang yang merasa memiliki kepuasan kerja yang tinggi cenderung memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaanya. Selain itu seseorang yang dikatakan puas dalam bekerja akan menampakan kemampuan yang optimal dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Robbins (2008) yang mengungkapkan bahwa seseorang dengan kepuasan kerja tinggi tentu akan menunjukan sikap positif terhadap pekerjaan tersebut. Sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan menimbulkan dampak negatif terhadap pekerjaan itu.

  Berdasarkan observasi awal dan penelitian pendahuluan yang peneliti lakukan terindikasi bahwa kepuasan kerja kepala desa pada beberapa desa di Kabupaten Kerinci masih rendah. Hal ini antara lain terlihat dari masih kurang intensifnya kepala desa berada di kantor dan masih kurang komitmennya kepala desa dalam melaksanakan pekerjaanya. Hal ini antara lain mengindikasikan bahwa kepuasan kerja kepala desa belum maksimal mereka rasakan dalam pekerjaan. Selain itu suasana kerja di kantor kepala desa juga terasa kurang kondusif.

  Berdasarkan fenomena yang telah peneliti uraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa dalam kaitannya dengan kompetensi, kompensasi, dan kepuasan kerja kepala desa terhadap pekerjaannya. Dengan demikian rumusan masalah utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat pengaruh langsung kompetensi terhadap kepuasan kerja kepala desa di Kabupaten Kerinci? (2) Apakah terdapat pengaruh langsung kompensasi terhadap kepuasan kerja kepala di Kabupaten Kerinci? (3) Apakah terdapat pengaruh langsung kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci? (4) Apakah terdapat pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabuapten Kerinci? (5) Apakah terdapat pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci? (6) Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci melalui kepuasan kerja? (7) Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci melalui kepuasan kerja? Variabel Kompetensi akan dielaborasi menjadi tiga (3) indikator yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Variabel kompensasi akan dielaborasi menjadi empat (4) indikator yaitu gaji, insentif, tunjangan, dan fasilitas, Variabel kepuasan kerja akan dielaborasi menjadi enam (6) indikator, yaitu kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, gaji, rekan sekerja, pengawasan, promosi/pengembangan karir, dan lingkungan kerja, dan kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa akan dielaborasi menjadi empat (4) indikator yaitu transparan, akuntabel, pertisipatif dan tertib disiplin anggran.

  Temuan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan teori administrtasi negara, terutama yang berkaitan dengan manajemen SDM dan manajemen keuangan publik. Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan berguna secara praktis sebagai bahan informasi bagi seluruh kepala desa dan pihak-pihak berkompeten di Kabupaten Kerinci dalam peningkatan kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa, terutama dalam kaitannya dengan peningkatan kepuasan kerja kepala desa dalam menjalani pekerjaannya sebagai kepala desa.

  B. METODE

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang terdiri dari empat variabel eksogen yaitu variabel kompetensi (X1), kompensasi (X2), dan kepuasan kerja (X3), dan satu variabel endogen kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa (Y). Data dikumpulkan melalui angket yang telah di uji validasi dan reliabilitasnya terlebih dahulu baik kontennya maupun uji empirik itemnya di lapangan.

  Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala desa di Kabupaten Kerinci yang berjumlah 285 kepala desa. Jumlah sampel diperoleh melalui teknik cluster sampling, sehingga responden dalam penelitian ini berjumlah 48 kepala desa. Sampel dalam penelitian ini ditarik dengan dua cara yaitu: (1) teknik cluster sampling; dan (2) teknik probability

  random sampling . Teknik analisis yang digunakan adalah regresi dan path analysis.

  C. HASIL PEMBAHASAN dan PENELITAN

  1. Pengaruh Langsung Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa kompetensi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja kepala. Dengan demikian, dapat dijelasakan bahwa kompetensi dapat mempengaruhi kepuasan kerja kepala desa di Kabupaten Kerinci dan mampu mempengaruhi kepuasan kerja secara signifikan. Dengan kata lain hal ini bisa di artikan semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh kepala desa tersebut maka kepuasan kerja kepala desa akan semakin baik dan sebaliknya jika kompetensi kepala desa kurang baik maka kepuasan kerja cenderung akan menurun.

  2. Pengaruh Langsung Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa kompensasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja kepala desa. Dengan demikian dapat dijelasakan bahwa kompensasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja kepala desa di Kabuapten Kerinci dan mampu mempengaruhi kepuasan kerja secara signifikan. Dengan kata lain Semakin baik kompensasi yang diterima oleh kepala desa yang ada di Kabupaten Kerinci maka kepuasan kerja kepala desa akan semakin baik dan sebaliknya jika kompensasi kepala desa kurang sesuai dengan harapan kepala desa maka kepuasan kerja kepala desa juga akan menurun.

  

3. Pengaruh Langsung Kompetensi Terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Pengelolaan

Keuangan Desa.

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa kompetensi berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan demikian dapat dijelasakan bahwa kompetensi dapat mempengaruhi kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci dan mampu mempengaruhi kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa secara signifikan. Dengan kata lain semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh kepala desa yang ada di Kabupaten Kerinci maka semakin tinggi kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa dan sebaliknya jika kompetensi kepala desa kurang maka kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa akan menurun.

  

4. Pengaruh Langsung Kompensasi Terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Pengelolaan

Keuangan Desa

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa kompensasi berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan demikian dapat dijelasakan bahwa kompensasi dapat mempengaruhi kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci dan mampu mempengaruhi kinerja kepala desa secara signifikan. Dengan kata lain Semakin baik kompensasi yang diterima oleh kepala desa yang ada di Kabupaten Kerinci maka kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa akan semakin baik dan sebaliknya jika kompensasi yang diterima kepala desa kurang memenuhi harapan mereka maka kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa akan menurun.

5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa.

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan demikian dapat di jelasakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabuapten Kerinci dan mampu mempengaruhi kepuasan kerja secara signifikan. Dengan kata lain semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh kepala desa yang ada di Kabupaten Kerinci maka kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa akan semakin baik dan sebaliknya jika kepuasan kerja yang dirasakan kepala desa rendah maka kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa juga akan ikut menurun.

  

6. Pengaruh Tidak Langsung Kompetensi terhadap Kinerja Kepala Desa dalam

Pengelolaan Keuangan Desa melalui Kepuasan Kerja

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh tidak langsung antara Kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja. Dari hasil pengolahan data secara tidak langsung diketahui bahwa pengaruh kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja sangat signifikan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Selain memiliki pengaruh langsung antara kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa, kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa juga dipengaruhi oleh pengaruh tidak langsung kompetensi melalui kepuasan kerja kepala desa, dengan kata lain kompetensi juga mampu meningkatkan kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa dengan melalui kepuasan kerja kepala desa.

  

7. Pengaruh tidak langsung Kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam

pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan Kerja

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung antara kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja. Dari hasil pengolahan data secara tidak langsung diketahui bahwa pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja sangat signifikan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa selain memiliki pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa, kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa juga di pengaruhi oleh pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja kepala desa, dengan kata lain kompensasi juga akan mampu meningkatkan kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja.

D. KESIMPULAN dan SARAN

  Berdasarkan hasil uji hipotesis untuk mengetahui Pengaruh kompetensi, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa. Dari hasil pengolahan data dan pembahasan seperti yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

  1. Terdapat pengaruh langsung kompetensi terhadap kepuasan kerja secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,222784 atau 22,74% dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05 artinya kompetensi sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja kepala desa di Kabupaten Kerinci.

  2. Terdapat pengaruh langsung kompensasi terhadap kepuasan kerja secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,269361 atau 26,93% dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05 artinya kompensasi sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja kepala desa di Kabupaten kerinci.

  3. Terdapat pengaruh langsung kompetensi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,25 atau 25% dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05 artinya kompetensi sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci.

  4. Terdapat pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,027225 atau 2,72 % dengan nilai s ignifikansi lebih kecil dari α =0,05 artinya kompensasi sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci.

  5. Terdapat pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,119025 atau 11,90% dengan signifikansi lebih kecil dari α =0,05 artinya kepuasan kerja sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Kerinci.

  6. Terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja kepala desa melalui kepuasan kerja secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,08142 atau 8,14 % dengan nilai T hitung lebih besar dari T tabel (2,902>1,677) dari α =0,05 artinya kompetensi berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja.

  7. Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja kepala desa melalui kepuasan kerja secara signifikan, di mana nilai kontribusi didapatkan adalah 0,029544075 atau 2,95% dengan nilai T hitung Lebih besar T tabel (2,7047

  >1,677) dari α =0,05 artinya kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa melalui kepuasan kerja.

  Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, maka peneliti memiliki beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini, antara lain:

1. Untuk menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi serta kinerja yang baik, maka

  BMPDPP-KB Kabupaten Kerinci maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci hendaknya memperhatikan kompetensi dan kompensasi kepala desa karena secara teori maupun hasil uji hipotesis yang peneliti lakuakan terbukti dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa.

  2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkenaan dengan generalisasi teori dengan menambah keikutsertaan kepala desa yang lebih banyak jumlahnya, serta dapat meneliti faktor-faktor lain seperti motivasi kerja, kepemimpinan, tingkat pendidikan, latar belakang, iklim kerja, budaya kerja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja kepala desa dalam pengelolaan keuangan desa yang belum peneliti teliti.

DAFTAR RUJUKAN

  Kadarisman, 2012. Manajemen Kompensasi Jakarta: Rajawali Pers Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan

  Manajemen Pegawai Negeri Sipil . Bandung: PT Refika Aditama ___________. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV.

  Mandar Maju Soleh, Rochmansjyah. 2015. Pengelolaan Keuangan Desa. Bandung: Fokus Media Yusuf, Murtiono. 2016. Modul Tata Kelola Keuangan Desa. Yogyakarta: Infest Robbins, P Sthepen. 2008. Prinsip-prinsip Prilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta:

  Erlangga

  Peraturan Pemerintah

  Permendagri Nomor 113 tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

  Internet

  “ 21 Desa di Kerinci Dilaporkan Dugaan Penyelewengan Dana Desa” kses tanggal 10 juli 2016