Laporan Praktikum Asam Sulfat Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II
ASAM SULFAT

OLEH :
HELEN HELDA PRASTIKA
NIM : 1408105045
KELOMPOK 07 B

PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

ASAM SULFAT
1.

Tujuan Percobaan
Mampu melakukan pengenceran asam sulfat pekat
Memahami sifat asam sulfat sebagai oksidator dan dehidrator
Mengetahui perbedaan reaksi asam sulfat pekat dengan logam Cu, Fe, maupun Zn

Mengetahui perubahan reaksi yang terjadi ketika ditambahkan asam sulfat pekat dan
encer
Memahami dasar teori tentang asam sulfat

2.

Dasar Teori
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 dan merupakan asam mineral
(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat
mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air
limbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat
ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Asam sulfat dapat
diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak dengan beberapa tahapan,
yaitu :
Pada langkah pertama, belerang dipanaskan (pembakaran) untuk mendapatkan sulfur
dioksida:
S (s) + O2 (g) → SO2 (g)
Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan keberadaan katalis
vanadium(V) oksida:

2 SO2 + O2(g) → 2 SO3 (g) (dengan keberadaan V2O5)
Sulfur trioksida direaksikan dengan air menjadi asam sulfat.
SO3 (g) + H2O (l) → 2 H2SO4 (aq)
Asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam yang terjadi karena oksidasi
sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Reaksi asam
sulfat dengan air dapat menimbulkan pembentukan ion hidronium yang mengakibatkan
terjadi reaksi eksoterm sehingga temperatur larutan menjadi meningkat. Selain dengan air,
asam sulfat juga dapat bereaksi dengan kebanyakan basa dan menghasilkan garam sulfat.
Misalnya garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida
dengan asam sulfat :
CuO + H2SO4 → CuSO4 + H2O

Asam sulfat mempunyai sifat sebagai dehidrator, misalnya saat ditambahkan dengan gula
(sukrosa) maka gula putih berubah menjadi arang hitam yang mendorong dirinya keluar
dari gelas. Gula adalah karbohidrat, jadi ketika kita menghilangkan air dari molekulnya,
pada dasarnya yang tertinggal adalah elemen karbon. Reaksi dehidrasi ini adalah jenis
reaksi eliminasi.
C12H22O11 + H2SO4 → 12 C + 11 H2O + campuran air dan asam
Meskipun gula mengalami dehidrasi, air tidak hilang dalam reaksi. Beberapa tetap sebagai
cairan dalam asam.

Asam sulfat pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, sedangkan asam encer
berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan Zn, dan
Cu, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida. Sedangkan asam encer yang
beraksi dengan logam seperti Zn akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Selain dapat bereaksi dengan beberapa senyawa lain, asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan diantaranya digunakan dalam "metode basah" produksi asam fosfat yang
digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Bahan
baku ini kemudian diberi 93% asam sulfat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen
fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya
dapat ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O → 5 CaSO4•2 H2O + HF + 3 H3PO4
Asam sulfat juga digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Selain
itu asam sulfat juga digunakan untuk pembuatan zat warna,obat-obatan, plastik, baterai,
dan bahan peledak.
3.

Alat dan Bahan
A. Alat
 Tabung reaksi

 Gelas beker
 Pengaduk
 Alat pemanas
 Rak tabung reaksi
B. Bahan
 H2SO4 pekat
 CuSO4.5H2O

 Gula pasir
 Kayu (batang korek api)
 Logam Zn, Fe, dan Cu
 Aquades
4.

Prosedur Kerja
Percobaan I : Reaksi pengenceran asam sulfat pekat
 Memasukkan 2 mL asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi
 25 mL aquades dimasukkan ke dalam gelas beker
 Memasukkan 2 mL asam sulfat pekat ke dalam gelas beker berisi aquades dengan
perlahan sambil diaduk

 Mengamati perubahan suhu yang terjadi dalam gelas beker
Percobaan II : Reaksi dehidrasi
 Mengisi 3 tabung reaksi dengan masing-masing 2 mL asam sulfat pekat
 Ke dalam tabung pertama dimasukkan sekitar 1 gram CuSO 4.5H2O dan mengamati
perubahannya sampai diatas 30 menit.
 Ke dalam tabung kedua dimasukkan 1 gram gula pasir dan mengamati perubahan
yang terjadi.
 Ke dalam tabung ketiga dimasukkan sepotong kayu (batang korek api) dan
mengamati perubahannya.
 Tabung pertama (yang berisi CuSO4) dan tabung ketiga (yang berisi kayu) diambil
dan larutan H2SO4 yang berada di dalamnya dibuang.
 Memasukkan 50 mL aquades ke dalam gelas beker dan memasukkan CuSO 4 dan
kayu ke dalam aquades tersebut.
 Mengamati perubahan yang terjadi.
Percobaan III : Reaksi Oksidasi
 Memasukkan logam Zn, Fe, dan Cu ke dalam 3 tabung reaksi berbeda
 Larutan asam sulfat encer 2 mL ditambahkan ke masing-masing tabung reaksi dan
mengamati perubahan yang terjadi.
 Ke dalam 3 tabung reaksi lain memasukkan 1 mL asam sulfat pekat. Kedalam
masing-masing tabung reaksi memasukkan sepotong logam Cu, Fe, dan Zn dan

mengamati perubahan yang terjadi.

5.

Data Pengamatan
Percobaan I : Reaksi pengenceran asam sulfat pekat
Asam sulfat pekat

Aquades

2 mL

25 mL

Perubahan suhu
Suhu dalam gelas beker bertambah
panas (meningkat)

Percobaan II : Reaksi dehidrasi
No.

1.
2.

Bahan Kimia
CuSO4.H2O
Gula pasir

Dehidrator
Asam sulfat pekat

Pengamatan dan Hasil
CuSO4 mengendap dan larutan

Asam sulfat pekat

berwarna bening
Gula pasir larut namun ada
sebagian

yang


menggumpal

diatas permukaan larutan dan
larutan berwarna hitam serta
3.

Kayu (korek api)

Asam sulfat pekat

sedikit kental
Kayu menjadi hitam dan larutan
menjadi coklat pekat

5.

Hasil nomor 1

Aquades


CuSO4

larut

dan

larutan

6.

Hasil nomor 3

Aquades

berwarna biru bening
Kayu tetap berwarna hitam dan
tidak larut serta larutan tetap
berwarna bening


Percobaan III : Reaksi Oksidasi
No.
1.
2.

Bahan
Zn
Fe

Oksidator
Asam sulfat encer
Asam sulfat encer

Pengamatan dan Hasil
Terdapat gelembung gas dari logam Zn
Fe tidak larut, terdapat endapan, dan

3.

Cu


Asam sulfat encer

terdapat gelembung gas
Cu tidak bereaksi dan tidak terdapat

4.

Zn

Asam sulfat pekat

gelembung gas
Zn bereaksi dan

5.

Fe

Asam sulfat pekat

gelembung gas
Timbul busa berwarna putih dan terdapat

terdapat

banyak

gelembung gas serta larutan berwarna

6.

Cu

Asam sulfat pekat

abu-abu kehitaman dan terdapat endapan
Cu belm bereaksi semua dn terdapat
gelembung gas

6.

Pembahasan
Percobaan pada asam sulfat ini memiliki beberapa tujuan diantaranya agar mampu
melakuan pengenceran asam sulfat pekat dan dapat memahami sifat asam sulfat pekat
sebagai oksidator maupun dehidrator. Percobaan asam sulfat ini menggunakan 3 percobaan
dalam prosedur kerjanya, yaitu:


Percobaan pertama yaitu pengenceran asam sulfat pekat. Dalam percobaan ini bahan
yang digunakan adalah 25 mL aquades dan 2 mL asam sulfat pekat. Asam sulfat
pekat 2 mL ditambahkan ke dalam 25 mL aquades secara perlahan sambil diaduk.
Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya suhu larutan yang menunjukkan adanya
reaksi eksoterm di dalamnya.



Percobaan kedua adalah reaksi dehidrasi. Pada percobaan ini menggunakan 3 tabung
reaksi yang masing-masing berisi 2 mL asam sulfat pekat.
Tabung reaksi pertama ditambahkan sekitar 1 gram CuSO4.5H2O yang kemudian
menghasilkan endapan CuSO4 disebabkan asam sulfat menarik senyawa air dari
CuSO4.5H2O dan warna larutan menjadi bening.
Tabung reaksi kedua ditambahkan sekitar 1 gram gula pasir yang kemudian
menghasilkan larutan berwarna hitam dan sedikit kental dengan gula yang larut dan
sebagian menggumpal di permukaan larutan berwarna hitam disebabkan asam sulfat
menarik senyawa air dari gula pasir.
Reaksi :
C12H22O11 + H2SO4 → 12 C + 11 H2O + campuran air dan asam
Tabung ketiga ditambahkan kayu (batang korek api) yang dipotong menjadi 3 bagian
yang kemudian menghasilkan larutan berwarna coklat pekat dan kayu menjadi hitam
disebabkan senyawa air dalam kayu ditarik oleh asam sulfat pekat. Setelah mendapat
hasil masing-masing tabung, maka larutan H2SO4 yang ada di tabung pertama (yang
berisi CuSO4) dan tabung ketiga (yang berisi kayu) dibuang. Kemudian CuSO4 dan
kayu dimasukkan ke dalam 50 mL aquades. CuSO4 larut dalam aquades dan
menghasilkan larutan berwarna biru bening disebabkan CuSO 4 kembali mengikat
senyawa air. Sedangkan kayu tetap berwarna hitam, tidak larut, dan larutan tetap
berwarna bening (tidak ada perubahan). Hal ini bisa disebabkan karena waktu untuk
kayu bereaksi dengan air kurang.



Percobaan ketiga adalah reaksi oksidasi. Percobaan ini melibatkan beberapa logam
yaitu Zn, Fe, dan Cu. Sedangkan oksidator yang digunakan adalah asam sulfat pekat
dan asam sulfat encer. Percobaan ini dilakukan dengan cara memasukkan logam Zn,
Fe, dan Cu ke dalam 3 tabung reaksi berbeda kemudian dimasukkan 2 mL larutan
H2SO4 encer ke masing-masing tabung reaksi.
Tabung reaksi dengan logam Zn dan H2SO4 encer menghasilkan gelembung gas yang
berasal dari logam Zn tersebut.
Reaksi :
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
Tabung reaksi dengan logam Fe dan H2SO4 encer menghasilkan endapan, adanya
gelembung gas, dan logam Fe tidak larut.
Reaksi :
Fe(s) + H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + H2(g)
Tabung reaksi yang berisi logam Cu dan H2SO4 encer tidak bereaksi dan tidak
menghasilan gelembung (tidak terjadi perubahan).
Reaksi : Cu(s) + H2SO4(aq) → tidak ada hasil reaksi
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan logam Zn, Fe, dan Cu dengan
menggunakan oksidator asam sulfat pekat 1 mL pada masing-masing tabung reaksi
dengan cara dipanaskan.
Tabung yang berisi logam Zn dan asam sulfat pekat menimbulkan banyak
gelembung gas dan Zn bereaksi.
Reaksi : Zn(s) + 2H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)
Tabung yang berisi logam Fe dan asam sulfat pekat menimbulkan busa berwarna
putih, terdapat gelembug gas, terdapat endapan, dan larutan berwarna abu-abu
kehitaman.
Reaksi : Fe(s) + 2H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)
Tabung yang berisi logam Cu dan asam sulfat pekat menimbulkan adanya
gelembung gas namun Cu belum bereaksi semua.
Reaksi : Cu(s) + 2H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa asam
sulfat pekat bertindak sebagai dehidrator yang berarti menarik air dari senyawa
lainnya. Asam sulfat pekat juga berperan sebagai oksidator pada logam-logam
sehingga dapat terjadinya reaksi kimia.

7.

Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari percobaan antara lain :
Asam sulfat yang diencerkan dengan air akan menimbulkan reaksi eksoterm
(peningkatan suhu larutan)
Asam sulfat pekat yang direaksikan dengan CuSO4.5H2O akan menghasilkan endapan
kristal CuSO4.
Asam sulfat pekat direaksikan dengan gula akan mengakibatkan gula berwarna hitam
dan larutan menjadi coklat pekat.
Asam sulfat pekat direaksikan dengan kayu akan mengakibatkan kayu berwarna hitam.
Endapan kristal CuSO4 ditambahkan kedalam air akan larut dan berwarna biru bening
disebabkan CuSO4 dapat mengikat senyawa air kembali.
Kayu yang telah bereaksi dengan asam sulfat jika ditambahkan kedalam air akan tetap
(tidak ada perubahan). Hal tersebut bisa disebabkan karena kurangnya waktu untuk
kayu mengikat air lagi.
Asam sulfat encer yang direaksikan dengan logam Zn dan Fe membentuk gelembung
gas. Sedangkan saat direaksikan dengan logam Cu tidak timbul gelembung gas.
Asam sulfat pekat yang direaksikan dengan logam Zn, Fe, dan Cu membentuk
gelembung gas.
Asam sulfat pekat merupakan dehidrator karena dapat menarik air dari senyawa lain.
Asam sulfat merupakan oksidator pada logam Zn, Fe, dan Cu sehingga terbentuk reaksi
berupa timbulnya gelembung gas.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

id.m.wikipedia.org/wiki/asam_sulfat (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)
yumehikari-yeppeo.blogspot.com (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)
http://katrinwalensky.wordpress.com (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)
bisakimia.com/2014/03/21/reaksi-asam-sulfat-dengan-gula (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Perancangan Sarana Praktikum Prestasi Mesin Pendingin Pembuat Es Batu

10 135 1

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111