PEPI HAPADOH MAKALAH KETAHANAN NASIONAL

MAKALAH KETAHANAN NASIONAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing Bapak Drs. Anwar Aulia, M. Pd

TINGKAT 1B
Disusun oleh:
PEPI HAPADOH
P27903117087

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
KOTA TANGERANG
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah serta
perlindungan yang diberikan-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Tak
lupa Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa kami nantikan syafaat-Nya dan yang selalu
menerangi dunia ini dengan cahaya Islam.

Makalah

ini

saya

susun

untuk

memenuhi

tugas

mata

kuliah

Kewarganegaraan dan Pembelajarannya.
Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, semoga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada saya akan
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan umumnya bagi teman-teman yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Maret 2018

Penyusun

i

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .....................................................................................

i

DAFTAR PEMBAHASAN ............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Pengertian Ketahanan Nasional ........................................................... 3
B. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional ....................................... 3
C. Asas-Asas Ketahanan Nasional............................................................ 4
D. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional ............................................................ 6
E. Aspek-Aspek Ketahanan Nasional (Aspek ASTA GASTRA) ............ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir,
berbahasa, dan berakal yang akan selalu berusaha mempertahankan kelangsungan
hidupnya sehingga manusia harus hidup berkelompok dan melengkapi dirinya
sebagai alat pendorong serta menghuni wilayah tertentu dan menguasai segala
isinya. Untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi negara diperlukan
suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara serasi dalam semua aspek kehidupan Nasional secara utuh menyeluruh
berdasarkan pada filsafat bangsa dan wawasan Nasionalnya.
Setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur yang ingin dicapainya. Orang
mengatakan bahwa cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa mempunyai
fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Keberhasilan Pembangunan
Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional dan sebaliknya Ketahanan
Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional dalam segala
aspek kehidupan Nasional guna mencapai tujuan Nasional. Oleh karena itu, suatu
bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan, yang
dapat juga disebut ketahanan bangsa. Dalam hal ini ketahanan Nasional meliputi
ketahanan pangan dan ketahanan militer .

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1) Bagaimana pengertian ketahanan nasional bagi negara ?
2) Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?
3) Bagaimana asas-asas dan sifat-sifat ketahanan nasional ?
4) Bagaimana aspek-aspek ketahanan nasional (aspek asta gastra) ?

1

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1) Untuk membangkitkan kesadaran kita, selaku masyarakat Indonesia akan
pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam
mencapai tujuan nasional.
2) Untuk menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu :
1) Dapat mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa
yang menjadi tujuan nasional.
2) Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air

3) Dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak

langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.

B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a) Kedudukan
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik
yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina
kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara
dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang
didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b) Fungsi

3

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin

dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir,
pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa
yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi
disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan
terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu,

yang

dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

C. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL
Asas adalah sesuatu yang mendasari, menjadi alas, menjadi tumpuan dan
penyebab dalam suatu pemikiran atau pendapat. Asas-asas ketahanan nasional
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut
adalah :

1. Asas kesejahteraan dan keamanan
Asas kesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas yang tidak bisa
dipisahkan karena keduanya saling mempengaruhi. Keamanan dan kesejahteraan
harus saling berdampingan pada kondisi apapun. Kedua aspek ini merupakan
tolak ukur dalam ketahanan nasional suatu negara. Jika masyarakat disuatu negara
sejahtera maka masyarakat tersebut akan merasa aman begitu pula suatu negara
yang aman akan merasa sejahtera. Kesejahteraan adalah suatu kondisi manusia
yang berada pada keadaan makmur, sehat, damai dan kebutuhannya
terpenuhi. Sedangkan keamanan adalah keadaan manusia yang bebas dari bahaya.
Keamanan

nasional

menunjukkan

kebijakan

publik

untuk


memastikan

keselamatan masyarakatnya. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari internal
suatu negara, tetapi juga dari luar. Untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan

4

suatu negara harus memiliki lembaga keamanan dan kesejahteraan. Untuk
memastikan keamanan nasional digunakan cara :


Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman



Menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan kerjasama




Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi
rahasia negara.



Menjaga angkatan bersenjata yang efektif



Melakukan pertahanan sipil



Menjaga kebudayaan nasional

2. Asas komprehensif integral

Menurut pengertiannya komprehensif bersifat mampu menerima dengan
baik, dan memiliki wawasan yang luas dan menyeluruh. Sedangkan integral
berarti terintegrasi atau menyatu. Asas komperhensif integral adalah bagaimana
cara menyikapi dan meyelesaikan masalah yang timbul dalam suatu negara secra
baik, berwawasan luas, menyeluruh dan terintegrasi serta saling bersatu. Hal ini
berdasarkan kehidupan masyarakat merupakan suatu sistem yang berarti
masyarakat merupakan suatu kedatuan yang saling berkaitan satu sama lain untuk
mecapai subuah tujuan yang sama.

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Setiap bangsa suatu negara pasti saling berinterksi, baik interaksi antar
sesama warga negara itu sendiri ataupun interaksi antar negara. Untuk menjaga
ketahanan nasional maka diperlukan sikap mawas (menjaga diri) ke dalam dan
mawas ke luar.


Mawas ke dalam memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan negara dari
ancaman internal negaranya sendiri agar menjaga ketahanan nasional.

5



Mawas ke luar bertujuan untuk menjaga ketahanan negara dari ancaman
negara lain. Dengan adanya kerjasama dari internal bangsa negara tersebut
maka dengan mudah suatu negara dapat mejaga negaranya dari ancaman
negara lain
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan sangat berpengaruh dalam ketahanan suatu negara.

Jika dalam suatu negara pertahanannya dilakukan oleh perorangan maka tidak
akan tercapai kesejahteraan masyarakatnya. Asas kekeluargaan mengandung nilai
kebersamaan, gotong royong, tenggang rasa dan keadilan sosial.
D. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
1) Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta
pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian
bangsa. Kemandirian (independency) ini merupalcan prasyarat untuk
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global (interdependent).
2) Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia
ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senanti.asa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk
pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3) Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut
dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
6

bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi
pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa
dan negara Indonesia.
4) Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta
saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.

E. ASPEK-ASPEK KETAHANAN NASIONAL (ASPEK ASTA GASTRA)

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Berdasarkan rumusan pengertian Tannas dan kondisi kehidupan
nasional Indonesia,Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi
sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan nasional
relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit dipantau. Dalam
rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperiukan
penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional.
Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan
nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara
manusia dan Tuhan manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia
dan lingkungan. Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran
bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek
yang mendukung kehidupan, yaitu:


Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek
Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

7



Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek
Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan
Keamanan.
Adapun secara etimologis, terminologi astagatra terdiri dari dua kata, yakni

asta dan gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta artinya bentuk terikat
delapan dan gatra artinya wujud, sudut pandangan atau aspek. Maka secara
harafiah, astagatra berarti delapan aspek/sudut pandang yang terikat satu sama
lain.
Dalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, konsep astagatra
mencakup dua bagian besar gatra, yakni trigatra (tiga gatra) dan pancagatra (lima
gatra). Trigatra, yang terkait dengan aspek hidup alamiah, terdiri atas: posisi dan
lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan-kemampuan
penduduk.

Sementara

pancagatra,

yang

terkait

dengan

aspek

sosial/kemasyarakatan, terdiri atas: ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan-keamanan (Hankam).
1) Aspek alamiah


Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua

benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan
Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut. Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan,
maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya,
adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda sehingga diperlukan adanya ketahanan
nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi
tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan
kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan
geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.

8



Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka

bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara
daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat
termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam
tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya
saing. Maksimal berarti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan
menjaga ketimpangan antar daerah.


Kependudukan
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh

sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalanpersoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya
dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak
ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti
pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan
sebagainya. Kondisi itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku
yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya
yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus
bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.

2) Aspek Sosial


Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi

dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
Gatra ideologi menunjuk pada perangkat ideologis untuk mempersatukan
persepsi dan mempersatukan bangsa, yaitu Pancasila. Hal ini dikarenakan bangsa

9

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Keadaan ini mempunyai dua peluang, yakni : di satu sisi berpotensi perpecahan,
dan di sisi lain sebagai kekayaan bangsa dan menumbuhkan rasa kebanggaan,
Unsur ideologi diperlukan untuk mempersatukan bangsa yang beragam ini.


Politik
Ketahanan aspek politik dalam

negeri yaitu sistem pemerintahan yang

berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat. Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra
positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan

dikaji

dengan

seksama.memperkecil

ketimpangan

dan

mengurangi

ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan
ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak
WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.


Ekonomi
Peranan negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33

lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan
perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi
yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan
pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih
diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak
jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak
oleh segelintir orang yang berkuasa. Ekonomi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa
serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.


Sosial Budaya

10

Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur sosial dan pola
hubungan sosial yang ada di dalamnya, sedangkan aspek budaya, mengacu pada
kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Dalam aspek
sosial budaya, nilai-nilai sosial budaya hanya dapat berkembang di dalam situasi
aman dan damai. Tingginya nilai sosial budaya biasanya mencerminkan tingkat
kesejahteraan bangsa, baik fisik maupun jiwanya. Sebaliknya keadaan sosial yang
timpang dengan segala kontradiksi didalamnya, memudahkan timbulnya
ketegangan sosial. Kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia disokong dengan
baik oleh seloka Bhinneka Tunggal Ika. Selama seloka ini dijunjung tinggi maka
ketahanan sosial budaya masyarakat relatif terjaga.


Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan

bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Unsur pertahanan keamanan negara merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan
negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela
negara. Pertahanan negara Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama pertahanan, didukung
oleh komponen cadangan dan komponen pendukung, terutama dalam hal
menghadapi bentuk ancaman militer. Sedangkan dalam menghadapi ancaman non
militer, sistem pertahanan menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang
pertahanan sebagai unsur utama, sesuai bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi.

11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga
negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa atau negara lain,
maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah
cara paling ampuh, karena mencakup banyak memiliki landasan seperti :
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan
Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian maka
katahanan nasional menjadi sangat kuat
.

B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan dapat lebih memperhatikan hal-hal mengenai
ketahuan nasional. Kepada semua pembaca untuk dapat memberikan dan
membandingkan pemahaman konsep ketahanan nasional dari sumber-sumber
yang berbeda.

12

DAFTAR PUSTAKA
Fayraitaru, frilly. 2013. Asas Asas Ketahanan Nasional. Diakses pada 23 april
2013.

https://frillyfayraitaru.wordpress.com/2013/04/23/asas-asas-

ketahanan-nasional/
Manroe, Benz. 2010. Konsep Astagatra Dalam Konteks Ketahanan Nasional.
Diakses Pada 06 Mei 2010.
https://benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/konsep-astagatra-dalamkonteks-ketahanan-nasional-bangsa-indonesia/
Sifat

Ketahanan

Nasional

Indonesia.

PT.

Gramedia

pustaka

utama.

http://www.tugassekolah.com/2016/02/sifat-ketahanan-nasionalindonesia.html
Yunanda, Lena Mawarni. 2011. Kedudukan Dan Fungsi Ketahanan Nasional.
Diakses Pada 09 Mei 2011.
http://lenamawarniyunanda.blogspot.co.id/2011/05/kedudukan-danfungsi-ketahanan-nasional.html

13