MENTERI NEGARA PENDAYAGWNAAN APARATUR NE
NEGARA PENDAYAGWNAAN APARATUR NEGARA INDONESIA PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR N EGARA NOMOR: DAN ANGKA DENGAN RAHMAT ESA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang :
a. bahwa
Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya
yang
dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Negara Nomor sudah tidak sesuai dengan perkembangan profesi dan tuntutan kompetensi Arsiparis;
Aparatur
b. bahwa sehubungan dengan
tersebut, dipandang
mengatur kembali
Fungsional Arsiparis dan Angka
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2964);
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pernerintahan Daerah (Lernbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004
125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2797);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lernbaran Negara Republik lndonesia Nomor
sebagaimana telah sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pernerintah
8 Tahun 2009 (Lernbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 21);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3176);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Fungsional
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tarnbahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3547);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2002 Nomor 31,
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 41 92); Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 41 93);
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 401 9);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4263);
13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 Pegawai Negeri
14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Kedudukan,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintan Non Departemen sebagaimana
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005.
15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
Kedudukan,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara
Indonesia.
Memperhatikan : 1. Arsip
Indonesia dengan
surat Nomor
3 Desember 2008;
2. Pertimbangan
Kepegawaian Negara dengan
surat Nomor K
5-1 0193
19 Januari 2009;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NEGARA
DAN ANGKA BAB I KETENTUAN UMUM
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini yang dimaksud dengan:
1. Arsiparis
yang mempunyai lingkup, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
arsip dan pembinaan kearsipan yang
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh
diduduki
Pegawai Negeri
pejabat yang
berwenang.
2. Arsiparis tingkat
Arsiparis dengan
teknis atau penunjang
yang pelaksanaan dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidang
arsip dan pembinaan
kearsipan.
3. Arsiparis tingkat ahli adalah Arsiparis dengan kualifikasi profesional yang pelaksanaan
dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan. Penyelenggaraan kearsipan adalah keseluruhan kebijakan dan kegiatan pengelolaan arsip yang didukung oleh sumber
daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya..
kegiatan yang berkesinambungan dalam pengelolaan arsip secara manual elektronik, dimulai dari proses penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, penyusutan, akuisisi, preservasi dan
5. Kegiatan kearsipan
adalah
publikasi, pelayanan, pengkajian dan pengembangan, pembinaan, bimbingan dan supervisi, serta akreditasi dan sertifikasi kearsipan.
6. Arsip adalah informasi (dokumen dalam berbagai bentuk dan media,
kertas, audio visual, dan sebagainya) sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan, perusahaan,
organisasi politik dan kemasyarakatan serta
dalam rangka pelaksanaan kegiatannya.
an
7. Arsip adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi dan disimpan selama jangka waktu tertentu untuk
kewajiban hukum atau transaksi kegiatan.
8. Arsip aktif adalah arsip yang sering digunakan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
9. Arsip inaktif adalah arsip yang jarang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi dan telah selesai digunakan untuk pertanggungjawaban administratif.
adalah arsip yang tidak digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi dan adalah arsip yang tidak digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi dan
11. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip
ke lembaga kearsipan. adalah unsur kegiatan Arsiparis yang merupakan
proses pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
proses pembelajaran yang meliputi pendidikan
formal (sekolahlakademik), pendidikan dan pelatihan (diklat) pra
diklat fungsional Arsiparis, diklat teknis kearsipan, diklat dasar kearsipan dan diklat peningkatan profesi Arsiparis.
kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Arsiparis dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
Penilai Angka Kredit adalah penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi
Arsiparis.
BAB KEDUDUKAN, DAN
POKOK
fungsional Arsiparis termasuk dalam Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan.
Arsiparis berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan.
(2) Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 'karier yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
pokok Arsiparis adalah melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan.
BAB DAN
(1) lnstansi Pembina Fungsional Arsiparis adalah Arsip Nasional Republik Indonesia. (2) Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan
pembinaan, yang antara lain meliputi:
a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan fungsional Arsiparis;
b. Penyusunan pedoman Arsiparis;
c. Penetapan standar kompetensi Arsiparis;
d. Pengusulan tunjangan Arsiparis;
e. Sosialisasi
serta petunjuk pelaksanaannya;
Arsiparis
f. Penyusunan pendidikan dan pelatihan
teknis fungsional Arsiparis;
g. Penyelenggaran dan pelatihan bagi Arsiparis dan penetapan sertifikasi;
h. Pengembangan sistem Arsiparis;
i. Fasilitasi pelaksanaan Arsiparis; j. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi Arsiparis;
k. Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik Arsiparis; dan
I. Melakukan monitoring dan evaluasi Arsiparis. BAB UNSUR DAN SUB UNSUR
Unsur sub unsur kegiatan Arsiparis yang dapat dinilai angka kreditnya, adalah:
a. Pendidikan, terdiri
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh
2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan dan memperoleh Surat Tanda
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
3. Pendidikan dan pelatihan prajabatan dan memperoleh Surat Tanda
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat.
b. Pengelolaan arsip, terdiri
1. Ketatalaksanaan kearsipan;
2. Pengolahan arsip;
3. Perawatan dan pemeliharaan arsip;
4. Pelayanan kearsipan; dan
5. Publikasi kearsipan.
c. Pembinaan kearsipan, terdiri
1. Bimbingan dan supervisi kearsipan; dan
2. dan
kearsipan.
d. Pengembangan profesi Arsiparis, terdiri
1. Membuat ilmiah di bidang kearsipan;
2. Menyusun kearsipan;
3. Menemukan teknologi tepat guna di bidang kearsipan;
4. Uji kompetensi;
5. buku dan bahan lainnya di bidang kearsipan.
e. Penunjang Arsiparis, terdiri
1. di bidang kearsipan;
2. Mengikuti bimbingan di bidang kearsipan;
3. dalam di bidang kearsipan;
4. Keanggotaan dalam organisasi profesi Arsiparis;
5. Keanggotaan dalam Tim Penilai fungsional Arsiparis;
6. Perolehan jasa; dan
7. Perolehan
kesarjanaan lainnya.
BAB V JENJANG DAN PANGKAT
fungsional Arsiparis terdiri dari tingkat terampil dan
tingkat ahli.
(2) Jenjang Arsiparis tingkat terampil dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Arsiparis Pelaksana.
b. Arsiparis Pelaksana Lanjutan.
c. Arsiparis Penyelia. (3) Jenjang
Arsiparis tingkat ahli dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Arsiparis Pertama.
b. Arsiparis Muda.
c. Arsiparis Madya.
d. Arsiparis Utama. (4) Jenjang pangkat Arsiparis tingkat terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:
a. Arsiparis Pelaksana: Pengatur,
ruang
2. Pengatur Tingkat I, ruang
b. Arsiparis Pelaksana Lanjutan:
1. Penata Muda,
ruang
2. Penata Muda Tingkat I, ruang
c. Arsiparis Penyelia: Penata,
ruang
2. Penata Tingkat I,
ruang
(5) Jenjang pangkat Arsiparis tingkat ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:
a. Arsiparis Pertama:
1. Penata Muda,
ruang
2. Penata Muda Tingkat I, ruang 2. Penata Muda Tingkat I, ruang
1. Penata,
ruang
2. Penata Tingkat I,
ruang
c. Arsiparis Madya:
1. Pembina,
ruang
2. Pembina Tingkat I, ruang
3. Pembina Utama Muda, ruang
d. Arsiparis Utama: Pembina Utama Madya,
ruang
2. Pembina Utama,
ruang
(6) Jenjang pangkat untuk masing-masing Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) adalah jenjang pangkat dan
berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang (7) Penetapan jenjang
Arsiparis untuk pengangkatan dalam
ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki
ditetapkan oleh pejabat yang menetapkan
kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan
angka
tidak sesuai sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5).
BAB
DAN UNSUR YANG DALAM
ANGKA
(1) Rincian kegiatan Arsiparis tingkat terampil sesuai dengan jenjang
sebagai berikut:
a. Arsiparis Pelaksana, yaitu:
2. Menyeleksi suratlnaskah;
3. Melakukan pengeditan data base, penggabungan data kearsipan dan penyesuaian struktur ke dalam sistem aplikasi kearsipan;
4. Membuat inventaris arsip berbahasa Indonesia;
5. Melakukan penyimpanan dan penataan arsip;
6. Melakukan arsip (penomoran arsip, menambal dan menyambung, menghilangkan debu,
dan kotoran lain, melakukan pengepresan arsip, penentuan bahan restorasi, dan mengeringkan arsip secara manual);
7. Melakukan rewashing arsip film, mikrofilm, dan foto;
8. Melakukan recleaning arsip video;
9. Melakukan rewinding arsip rekaman suara;
10. Melakukan perawatan (arsip mikrofische, microfilm, film, video, negativ photo, rekaman
11. Melakukan alih media arsip kertas ke mikrofilm, mikrofische, dan CD;
12. Melakukan alih media arsip film ke Video atau CD;
13. Memberikan arsip konvensional; Melaksanakan kegiatan publikasi arsip pandang melalui media
sebagai pengumpul bahan;
15. Mengumpulkan bahan kearsipan;
b. Arsiparis Pelaksana Lanjutan, yaitu: Mengarahkan
2. Mengendalikan surat dan tindak lanjut surat;
3. Melakukan entri data ke komputer;
4. Melakukan monitoring penggunaan aplikasi sistem informasi kearsipan;
5. Menyusun rencana pemberkasan arsip aktif;
6. Memberkaskan arsip aktif;
7. Membuat daftar arsip aktif;
8. Membuat daftar arsip inaktif;
9. Membuat daftar isi berkas; penyeleksian
penilaian arsip inaktif yang akan disusutkan;
11. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa Indonesia;
12. Menyusun informasi arsip pandang beridentitas (film, video, gambar statik, rekaman suara);
13. Membuat daftar arsip kartografi; arsip yang akan direstorasi (arsip konvensional, film, video, rekaman lisan dan kartografi);
15. Menyeleksi arsip foto yang akan dialihmediakan (kliselfoto negatif yang akan dicetak,
yang akan direproldiscan); alih media arsip Video ke Video dan DVD; alih media arsip foto ke kertas foto dan
CD;
alih media arsip audio (rekaman sejarah lisan) ke kaset dan
19. Melakukan konversi media arsip elektronik;
20. Melakukan alih format arsip elektronik;
21. Melakukan pemindaian (scanning);
22. Memberikan arsip (film, video, rekaman suara, kartografik dan gambar statik);
23, Memberikan alih media arsip konvensional; kegiatan publikasi arsip pandang media elektronik sebagai penata gambar;
25. Menyeleksi kearsipan;
26. Memberikan bimbingan arsiparis yang berkaitan dengan
fungsional arsiparis;
c. Arsiparis Penyelia, yaitu:
1. Melakukan pemantauan pengelolaan arsip;
2. Melakukan kontrol sistem akses arsip elektronik;
3. Melakukan peliputan kegiatan kedinasan yang menghasilkan arsip (audio, video dan foto);
4. Membuat daftar arsip
5. Membuat inventaris arsip berbahasa Indonesia;
6. Membuat inventaris arsip berbahasa Asing atau berbahasa daerah;
7. Membuat ikhtisar khasanah arsip;
8. Melakukan transliterasi arsip
9. Menyusun informasi arsip pandang tidak beridentitas (film, video, gambar statik, rekaman suara);
indeks arsip pandang (film, video, gambar statik, rekaman suara); daftar arsip pandang
beridentitas (film, video, gambar statik, rekaman suara); daftar arsip pandang
tidak beridentitas (film, video, gambar statik, rekaman suara);
13. Membuat dan peta lokasi penyimpanan arsip; Melakukan kegiatan
arsip (mengeringkan dengan vacum dry chumber); penilaian terhadap
restorasi dan perawatan
media (quality control); integritas berkas yang digunakan dalam
17. Memberikan alih media arsip media baru;
18. Melakukan penerbitan tematik bahan kearsipan;
19. Menyusun katalog kearsipan;
20. Membuat representasi
21. Memberikan panduan pada kearsipan;
22. Menyusun materi bimbingan teknis kearsipan;
23. Memberi konsultasi penyusunan dan sistem pengelolaan arsip;
(2) Rincian kegiatan Arsiparis tingkat ahli sesuai dengan jenjang
sebagai berikut:
a. Arsiparis
yaitu:
1. Membuat daftar arsip yang akan disusutkan;
2. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa Indonesia;
3. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa asing atau berbahasa daerah;
4. Membuat inventaris arsip perseorangan;
5. Menilai senaraildaftar arsip;
6. Mengedit hasil liputan dalam rangka akuisisi;
7. Menyusun rencana penyimpanan arsip;
8. . Monitoring dan evaluasi terhadap arsip;
9. Melakukan penilaian arsip yang direstorasi;
10. Melakukan laminasi arsip peta;
11. Melakukan penilaian arsip yang akan
12. konsultasi aplikasi sistem kearsipan;
13. Menyusun unjuk citra (display kearsipan);
14. Melaksanakan supervisi kearsipan dinamislstatis;
b. Arsiparis Muda, yaitu:
1. Menilai arsip yang akan disusutkan;
2. Membuat daftar arsip selain berbahasa Indonesia;
3. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa Indonesia;
4. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa asing atau berbahasa daerah;
5. Membuat inventaris arsip perseorangan;
6. Menilai hasil transliterasi arsip;
7. Menilai hasil transkripsi arsip;
8. Membuat evaluasi rekaman suara wawancara sejarah lisan;
9. Membuat pengujian dasar arsip audio visual;
10. Menilai hasil peliputan dalam rangka akuisisi yang menghasilkan arsip;
1 1. Menilai pedoman informasi kearsipan;
12. Menilai pedoman kearsipan;
13. Membuat abstrak bahan kearsipan (sejarah
14. Menilai teknik pemberkasan; kegiatan publikasi arsip pandang melalui media elektronik sebagai penulis naskah;
16. Merancang penyelenggaraan kearsipan;
17. Memberikan bimbingan dan konsultasi kearsipan dinamislstatis
18. Melakukan penelaahan konseplrancangan dalam rangka
tiap kelompok yang sudah mempunyai pedoman.
c. Arsiparis Madya, . 1. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa Indonesia;
2. Membuat inventaris arsip organisasi berbahasa asing atau berbahasa daerah;
3. Membuat inventaris arsip perseorangan;
4. Memberikan konsultasi pengenalan pengenalan khasanah arsip;
5. Memberikan jasa penelusuran arsip;
6. Memberikan advokasi bidang kearsipan;
7. Menyusun naskah apresiasi kearsipan;
8. Melakukan apresiasi kearsipan;
9. Melaksanakan kegiatan publikasi arsip pandang
melalui media elektronik sebagai
dan sebagai penyunting;
10. Menilai kegiatan publikasi kearsipan pandang melalui media elektronik;
11. Melaksanakan konsultasi kearsipan dalam rangka publikasi;
12. Membuat evaluasi penyelenggaraan
13. Menilai naskah penerbitan sumber arsip; Menyusun materi bimbingan dan konsultasi kearsipan
15. Menyusun evaluasi penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi kearsipan;
16. Memberikan konsultasi penyusunan sistem pengelolaan arsip;
17. Memberikan penyusunan Jadwal Retensi Arsip (JRA) tiap
18. Melakukan penelaahan dalam
rangka persetujuanlpertimbangan tiap yang belum pedom an;
19. Melakukan akreditasi unit dan lembaga kearsipan, penyelenggaraan diklat kearsipan;
20. Melakukan SDM kearsipan;
d. Arsiparis Utama, yaitu:
1. Menilai inventaris arsip
2. Melakukan informasi khasanah kearsipan;
3. Melakukan pelayanan sistem kearsipan;
4. Melakukan reliabilitas dan otensitas arsip;
5. Menilai petunjuk pelacakan arsip;
6. Melakukan
penerbitan
tematik bahan
sumber arsip;
7. Menilai kegiatan publikasi arsip pandang media elektronik;
8. Menilai hasil kearsipan;
9. Menyusun atau menyempurnakan materi uji
penilaian;
10. Mengevaluasi pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi kearsipan; dan
(3) Arsiparis Pelaksana sampai dengan Arsiparis Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip, kegiatan pembinaan kearsipan, kegiatan pengembangan profesi dan kegiatan penunjang
Arsiparis, diberikan angka kredit sebagamana tercantum dalam
I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. (4) Arsiparis
sampai dengan Arsiparis Utama yang melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip, kegiatan pembinaan kearsipan, kegiatan pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang
Arsiparis, diberikan angka kredit sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Arsiparis yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk rnelaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau
atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan
ayat
maka Arsiparis yang berada satu tingkat di
berdasarkan penugasan secara tertulis dari unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 10
Penilaian angka kredit pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, ditetapkan sebagai berikut :
a. Arsiparis yang melaksanakan Arsiparis satu tingkat di jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana
dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
I atau
b. Arsiparis yang melaksanakan Arsiparis satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama 100 % (seratus
dari angka kredit dari angka kredit
I atau Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Pasal 11
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit, terdiri
a. Unsur utama; dan
b. Unsur penunjang. (2) Unsur utama, terdiri
a. Pendidikan;
b. Pengelolaan arsip;
c. Pembinaan kearsipan; dan
d. Pengembangan profesi kearsipan. (3) Unsur
adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan
pokok Arsiparis, sebagaimana dimaksud dalam
e.
(4) Rincian kegiatan Arsiparis dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 adalah sebagaimana
I dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
dalam
(I) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri
untuk dapat diangkat dalam
dan kenaikan untuk:
a. Arsiparis tingkat terampil adalah sebagaimana dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini;
b. Arsiparis tingkat ahli dengan pendidikan sekolah Sarjana atau Diploma
adalah sebagaimana dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini;
c. Arsiparis tingkat ahli dengan pendidikan sekolah Pascasarjana (S2) adalah sebagaimana
dalam
V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini; dan
d. Arsiparis tingkat dengan pendidikan Doktor (S3)
VI Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
sebagaimana
(2) angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
angka kredit dari
a. 80%
arsip, pembinaan kearsipan, dan pengembangan profesi; dan
b. tinggi 20% (dua angka kredit dari unsur penunjang.
(1) Arsiparis yang angka kredit angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat
tinggi, angka kredit dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatanlpangkat (2) Arsiparis pada tahun pertama
atau melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat masa pangkat yang didudukinya, pada tahun kedua wajib
20% (dua angka kredit dari
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatantpangkat setingkat
tinggi yang dari kegiatan
pokok.
(1) Arsiparis Madya, pangkat Pembina, ruang yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, ruang
sampai dengan pangkat Pembina Utama Muda,
wajib kurang 12 (dua
ruang
angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi. (2) Arsiparis Madya, pangkat Pembina Utama Muda, ruang
yang akan naik jabatanlpangkat menjadi
Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama Madya, ruang
wajib mengumpulkan paling kurang 16
belas) angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi. (3) Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama Madya, ruang
yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama,
wajib mengumpulkan paling kurang 18 (delapan belas) angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi.
ruang
Pasal
(1) Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, ruang
sejak menduduki mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan
setiap
tahun
pokok. (2) Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama,
ruang setiap tahun
menduduki
mengumpulkan angka kredit paling kurang 25 (dua puluh lima) yang berasal dari kegiatan
pokok.
Pasal 16
(1) Arsiparis yang secara bersama-sama membuat ilmiah di bidang kearsipan, diberikan angka kreditnya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%
puluh
puluh untuk penulis pembantu.
untuk penulis utama dan 40%
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 50
(lima puluh untuk penulis utama dan
25 % (dua puluh lima untuk penulis pembantu.
c. apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40 %
puluh untuk penulis utama dan 20 % (dua puluh untuk penulis pembantu.
(2) pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat
terdiri dari 3 (tiga) orang.
BAB DAN PENETAPAN ANGKA
(1) Untuk dan penetapan angka kredit, setiap Arsiparis
mencatat, menginventarisir kegiatan yang
(2) dan penetapan angka kredit terhadap setiap paling kurang 1 (satu) setahun. (3)
dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Arsiparis yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat
1 (satu) tahun, yaitu
paling kurang 2 (dua)
kenaikan pangkat Pegawai
3 (tiga)
(1) Pejabat yang menetapkan angka
adalah:
a. Arsip atau pejabat
I lain yang ditunjuk bagi Arsiparis Madya, pangkat Pembina,
sampai dengan Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama, ruang
dan instansi lain.
b. Direktur Akreditasi dan Profesi Kearsipan Arsip
pangkat Pengatur,
bagi Arsiparis
sampai dengan Arsiparis pangkat Penata Tingkat I,
ruang
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
yang bekerja di Arsip
ruang
Indonesia;
dan fungsinya di bidang
c. yang
arsip dan pembinaan kearsipan
Provinsi bagi Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur, ruang
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
di lingkungan Provinsi.
ruang
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan bagi Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
d. Kepala
yang
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
di lingkungan
e. unit kerja yang dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan instansi di luar Arsip Nasional Republik Indonesia (paling eselon
bagi Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat
di lingkungan masing-masing. (2) Dalam menjalankan kewenangannya pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat
ruang
dibantu oleh:
a. Tim Penilai Arsiparis Tingkat bagi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut Tim Penilai
b. Tim Penilai Arsiparis unit kerja Arsip Nasional Republik lndonesia bagi Direktur Akreditasi dan Profesi
Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja.
c. Tim Penilai Arsiparis Provinsi bagi Kepala
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan Provinsi, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi.
yang
d. Tim Penilai Arsiparis bagi Kepala yang
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan
yang selanjutnya disebut Tim Penilai
e. Tim Penilai Arsiparis instansi di luar Arsip Nasional Republik lndonesia bagi
unit kerja instansi
di luar Arsip Nasional Republik lndonesia yang
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling
eselon yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi.
(1) Tim Penilai
dari unsur teknis, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Arsiparis.
Arsiparis
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan
d. Paling kurang 4 orang anggota. (3) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d paling kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Arsiparis.
(4) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai adalah:
a. Menduduki
sama dengan Arsiparis yang dinilai;
paling
b. Memiliki keahlian mampu untuk menilai prestasi kerja Arsiparis; dan
c. Dapat aktif melakukan penilaian.
(5) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (3) tidak dapat dipenuhi dari Arsiparis, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Arsiparis.
(1) Apabila Tim Penilai instansi belum dapat dibentuk karena belum
syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit Arsiparis dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit Kerja.
(2) Apabila Tim Penilai belum dapat dibentuk karena belum
syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit Arsiparis dapat dimintakan kepada Tim Penilai
lain terdekat atau Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Unit Ke rja.
(3) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk karena belum
syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit Arsiparis dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
(1) Masa Tim Penilai Angka Kredit Arsiparis adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa berikutnya.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Arsiparis dalam 2 (dua) masa berturut-turut, dapat diangkat kembali
melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa (3) Dalam
terdapat Anggota Tim Penilai Angka Kredit Arsiparis yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai pengganti.
Tata kerja Tim Penilai dan penilaian angka kredit Arsiparis ditetapkan oleh Kepala Arsip Nasional Republik Tata kerja Tim Penilai dan penilaian angka kredit Arsiparis ditetapkan oleh Kepala Arsip Nasional Republik
Usul penetapan angka kredit diajukan oleh:
a. Direktur Akreditasi dan Profesi Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia, Kepala
yang dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan Provinsi, Kepala
yang dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan
Unit yang dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan di lnstansi
dan
di luar Arsip Nasional Republik lndonesia kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, untuk angka kredit Arsiparis Madya, pangkat Pembina,
sampai dengan Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama,
ruang
ruang
b. unit kerja pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling
kepada Direktur Akreditasi dan Profesi Kearsipan Arsip Nasional Republik lndonesia untuk angka kredit Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
eselon
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. (2)
ruang
unit kerja pelayanan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling
eselon kepada Kepala
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan Provinsi untuk angka kredit Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
yang
ruang sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang dan Arsiparis
Pertama, pangkat Penata Muda, ruang sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I, ruang
di lingkungan Provinsi. (3)
unit kerja pelayanan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling
eselon kepada Kepala
dan fungsinya di bidang pengelolaan
yang
pembinaan kearsipan untuk angka kredit Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
arsip
dan
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, ruang
ruang
dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
di lingkungan
unit pelayanan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling
eselon kepada unit
di luar Arsip Nasional Republik Indonesia yang
instansi
dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (paling eselon
untuk angka kredit Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur,
sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
ruang
ruang dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, ruang
sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I,
di lingkungan instansi di luar Arsip Nasional Republik Indonesia.
ruang
(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh yang berwenang menetapkan
angka
kredit,
digunakan untuk
kenaikan
Arsiparis
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Keputusan pejabat yang
menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Arsiparis yang bersangkutan.
BAB PENGANGKATAN DALAM PARIS
Pejabat yang berwenang mengangkat dalam Arsiparis adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam
Arsiparis tingkat terampil harus syarat sebagai berikut:
a. Berijasah Diploma bidang kearsipan; atau
b. Berijazah Diploma bidang ilmu lain sesuai kualifikasi yang ditentukan untuk
Arsiparis;
ruang dan
c. Pangkat paling
Pengatur,
d. Setiap unsur penilaian prestasi pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam
Arsiparis tingkat ahli syarat sebagai berikut:
a. Berijazah Sarjana bidang kearsipan; atau
b. Berijazah Sarjana bidang ilmu lain sesuai kualifikasi yang ditentukan untuk Arsiparis;
c. Pangkat paling Penata Muda, ruang dan
d. Setiap unsur penilaian prestasi pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Pengangkatan Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah pengangkatan yang dilakukan untuk paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Pengangkatan Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah pengangkatan yang dilakukan untuk
fungsional Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf b ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia selaku
lnstansi Pembina Fungsional Arsiparis. (5) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf b sebelum diangkat harus mengikuti dan
diklat pengangkatan dalam fungsional Arsiparis.
Di samping syarat sebagaimana dimaksud Pasal 26, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Arsiparis dilaksanakan sesuai forrnasi
fungsional Arsiparis dengan ketentuan sebagai berikut:
dalam Arsiparis dilaksanakan sesuai dengan forrnasi fungsional Arsiparis yang ditetapkan oleh Menteri yang
a. Pengangkatan
Negeri Sipil
bertanggungjawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara
mendapat pertimbangan teknis Kepala Kepegawaian Negara;
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam Arsiparis dilaksanakan sesuai dengan formasi
fungsional Arsiparis yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing,
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara
mendapat pertimbangan teknis Kepala
Kepegawaian Negara;
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari lain ke dalam
Arsiparis dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: Arsiparis dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
26 ayat (1) dan ayat (2);
b. Memiliki pengalaman di bidang kearsipan paling kurang
2 (dua) tahun;
c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
d. Telah mengikuti dan lulus diklat pengangkatan dalam fungsional Arsiparis yang dipersyaratkan; dan
e. Setiap unsur penilaian prestasi pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang
ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
(1) Arsiparis tingkat terampil yang memperoleh ijazah Sarjana
Arsiparis tingkat ahli, apabila
dapat diangkat dalam
persyaratan sebagai berikut:
a. Tersedia formasi untuk Arsiparis tingkat ahli;
b. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Arsiparis tingkat ahli; dan
c. jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan. (2) Arsiparis tingkat terampil yang akan beralih menjadi Arsiparis tingkat ahli diberikan angka kredit sebesar
65 % puluh lima
angka kredit kumulatif yang berasal dari unsur utama ditambah angka kredit ijazah Sarjana
yang sesuai kompetensi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari kegiatan penunjang.
BAB PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN DAN
(1) Arsiparis Pelaksana, pangkat Pengatur, ruang sampai dengan Arsiparis Penyelia, pangkat Penata, ruang
dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda,
sampai dengan Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama Madya
ruang
ruang dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jabatanlpangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
(2) Arsiparis Penyelia pangkat Penata Tingkat I dibebaskan sementara
apabila dalam waktu satu tahun sejak menduduki jabatanlpangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling
10 (sepuluh) dari kegiatan
pokok.
(3) Arsiparis Utama, pangkat Pembina Utama, ruang dibebaskan sementara dari
apabila dalam waktu satu tahun sejak menduduki jabatanlpangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling
25 (dua puluh lima) dari kegiatan
pokok.
(4) Selain pembebasan sementara sebagairnana dimaksud pada ayat
Arsiparis dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
ayat
dan ayat
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. Ditugaskan secara penuh di luar Arsiparis;
d. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. lebih dari 6 bulan.
(1) Arsiparis yang telah selesai menjalani pembebasan
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat ayat
dan ayat (3) apabila telah mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, diangkat kembali dalam Arsiparis.
(2) Arsiparis yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (4) huruf a, d, dan e dapat diangkat dalam
Arsiparis. (3) Arsiparis yang dibebaskan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
30 ayat (4) huruf b, dapat diangkat kembali dalam
fungsional Arsiparis apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau
dijatuhi pidana percobaan. (4) Arsiparis yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (4)
c, dapat diangkat kembali dalam
fungsional Arsiparis apabila setinggi-tingginya 54 (lima puluh
tahun. (5) Pengangkatan
Arsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat
kembali
dalam
ayat ayat dan ayat (4) dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari
pokok
Arsiparis yang diperoleh selama pembebasan sementara.
Arsiparis diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
setingkat lebih tinggi;
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 ayat tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
c. Dalam jangka waktu I (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau
d. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin tingkat berupa penurunan pangkat.
Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari
Arsiparis sebagaimana dimaksud Pasal 30, Pasal 31, dan Pasal 32, ditetapkan oleh pejabat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB X KETENTUAN
mengangkat, memindahkan, membebaskan sementara, dan memberhentikan dalam dan dari
Arsiparis yang ditetapkan sebelum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku.
Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat I, ruang
pendidikan dan pelatihan pengangkatan arsiparis sebelum ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini dapat diangkat dalam
dan telah
fungsional arsiparis selama-lamanya 3 (tiga) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini dengan pangkat minimal Pengatur,
ruang
Pegawai Negeri Sipil yang sudah menduduki Arsiparis Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat I, Pegawai Negeri Sipil yang sudah menduduki Arsiparis Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat I,
BAB XI KETENTUANPENUTUP
Ketentuan pelaksanaan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini diatur lebih lanjut oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia dan Kepala Kepegawaian Negara.
Peraturan
Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor Fungsional Arsiparis dan
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Negara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Aparatur
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mulai berlaku pada
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada
NEGARA
I : PERATURAN MENTERI NEGARA
to
KEGIATAN ARSIPARIS
PIL
DAN ANGKA
NO. UNSUR
SUB UNSUR
KEGIATAN
ANGKA
1 2 3 4 5 6 7 I PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah
Diploma
ijazah
60 Semua jenjang
Pendidikan dan
15 Semua jenjang
fungsional dibidang
Sertifikat
9 Semua jenjang
6 Semua jenjang 4 a m 161 s.d 480 jam 3 Semua jenjang
1 Semua jenjang
C Pendidikan dan
A Ketatalaksanaan kearsipan
1 dan mengarahkan
PENGELOLAAN ARSIP
A. Pelaksana
A.
3 Mdakukan
data ke
data base, penggabungan data
Nomor
0,0003
A. Pelaksana
kearsipan dan
ke dalam sistem aplikasi
A. Pelaksana Lanjutan
kearsipan 6 Melakukan
0,5200
A. Penyelia
kedinasan yang menghasilkan
a Audio
0,0020
A. Penyelia
b Video
Kaset
0,0100
A. Penyelia
Lembar
0,0050
A. Penyelia
B Pengolahan anip
A. Pelaksana Lanjutan
A.
2 50 Berkas
0,1200
3. C 3. 3. 3. ,
NO. UNSUR
ANGKA PELAKSANA
a : Diketjakan perorangan, Volume
1 - 5 Inventaris
5 A. Penyelia
meter
dan memerlukan waktu penyelesaian
bulan
b 2 : Dikerjakan
Tim kerja dengan jumlah
Inventaris
anggota
orang, Volume
waktu penyelesaian 6
an Anggota
12 A. Penyelia
c Kategori 3 : Dikerjakan
kerja dengan jumlah
anggota
antara 126 - 167 meter linier, dan memerlukan waktu penyelesaian 9 bulan
orang
narasumber, volume
18 A. Penyelia
dengan jumlah
Inventaris
anggofa
orang, dengan narasumber, volume
waktu penyelesaian 12 bulan
24 A. Penyelia
A. Penyelia
0,0600 A. Penyelia
12 pandang
beridentitas
A. - Pelaksana
0,0050 A. Pelaksana
c Rekaman suara
A. Peiaksana
13 arsip pandang
beridentitas
a - bergerak
- A.
b Gambar
Lem
0,0200 A. Penyelia
c Rekaman suara
Kaset
0,1600 A. Penyelia
14 Membuat
pandang
a bergerak film
0,0100 A.
video
0,0100 A. Penyelia
b Gambar
Lem
0,0100 A. Penyelia
c Rekaman
0,0100 A. Penyelia
15 Membuat daftar arsip pandang 100
a bergerak
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA KREDIT PELAKSANA
3 - A. Penyelia
3 A. Penyelia 3 A. Penyelia
3 A. Penyelia
Membuat
pandang
beridentitas setiap
a bergerak
- film
4 A. Penyelia 4 A.
Nomor
4 A. Penyelia
c Rekaman
4 A. Penyelia
17 Membuat daftar
(pernilahan, mendeskripsi,
Daftar
2 A. Pelaksana
mengelompokkan, rnenyusun dalam daftar) 100
1 Melakukan
dan penataan arsip
0,6000 A. Penyelia
. --
film
I I 0.0025 I A. Pelaksana
-video I I
0.0035 A. Pelaksana
- Gambar
0,0016 A.
- Rekaman
0,0017 A. Pelaksana
b dan menyambung
Lernbar
0,0007
c debu, jamur dan
lain
Lernbar
0,00033 A. Pelaksana
Lernbar
0,00033 A.
e bahan
Formula
0,0008 A.
f manual
Lernbar
0,0006 A. Pelaksana
g dengan vacurn dry chamber
0,0100 A. Penyelia
Reel
0,0160 A.
Reel
0,0080 A.
NO. UNSUR
SUB UNSUR
KEGIATAN
SATUAN HASIL
tinjauan atau
llmlah dengan
sendiri dl bidang kearsipan yang
a yang
dan diedarkan
Bu ku
8 Semua jenjang
b majalah
diakui oleh
tinjauan atau ulasan
dengan
di bidang keanipan yang tidak
Buku
7,5000
Semua jenjang
Makalah
3,5000
Semua jenjang
5 dl bidang keanipan yang
2 Semua jenjang
Semua jenjang
ulasan llrnlah dl
kearsipan pada
ilmiah
guna di bidang kearsipan
6,5000
Sernua jenjang
I bidang kearsipan I
dan mendapatkan
1 Sernua jenjang
D buku
1 di bidang kearsipan yang
dan bahan
bidang
keanipan
a nasional
Bu
7 Semua jenjang
llmlah yang diakui oleh
yang berwenang
Majalah
1,5000
Sernua jenjang
2 di bidana
Semua jenjang
kearsipan yang dimuat
Tiap Lembar
0,1500
Semua jenjang
V A di bidang
pada pendidikan dan pelatihan kearsipan
2 Jam pelajaran
keanipan B Mengikuti birnbingan di bldang
1 Semua jenjang
2 Semua jenjang
Kali
Semua jenjang
Sernua jenjang
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, NOMOR:
RINCIAN
AHU
DAN ANGKA
UNSUR
SUB UNSUR
KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA PELAKSANA
6 7 PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah
1 (S3)
Ijazah
200 Semua jenjang
Ijazah
150 Semua jenjang
100 Semua jenjang B Pendidikan dan
15 Semua jenjang
9 Semua jenjang kearsipan
6 Semua jenjang
480 jam
3 Sernua jenjang
5 s.d 160 jam
Sertifikat
2 Semua jenjang
1 Sernua jenjang C Pendidikan dan
0,4500 A. PENGELOLAAN ARSIP
A Pengolahan
Membuat
Daftar
setiap 100 2 Menilai
Nomor
0,0020 A. Muda
3 Membuat
selain
berbahasa Indonesia
2 A. Muda
100 4 Membuat
berbahasa Indonesia
a. :
kerja dengan jumlah
Inventaris
orang, dengan narasumber, Volume berklsar antara 76 175 meter linier, dan memerlukan 5 bulan
10 A. Muda 5 A. Pertama
b. 4 : Dikerjakan
Tim kerja dengan jumlah
Inventaris
berkisar antara 176 - 315 meter linier, dan memerlukan
orang, dengan narasumber, Volume
27 A. Madva 18 A. Muda 9 A. Pertarna
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
c. :
l i m kerja dengan jumlah
Inventaris
orang, dengan narasumber, Volume 316 - 420
dan memerlukan
36 24 A. Muda
12 A.
5 Mernbuat
berbahasa asing atau
daerah
1 - 5 meter dan memerlukan waktu penyelesaian bulan
a. 1 :
secara perorangan, Volume berkisar
Inventaris
6 A. Muda
b. 2 :
Tim kerja dengan jumlah
anggota
orang, Volume berkisar antara 60 - 125
meter
dan memerlukan waktu penyelesaian 6 bulan
12 A. Muda 6 A.
: Dlkerjakan secara Tim kerja dengan jumlah
Inventaris
g, dengan linier, dan memerlukan
anggota
orang, dengan narasumber, Volume 168
meter
keatas, dan memerlukan waktu penyelesaian 12
bulan
36 A. 24 A. Muda 12 A. Pertama
6 A. Muda
penyelesaian 2 bulan
b. :
perorangan, Volume berkisar
Inventaris
10 A. Muda
dan mernerlukan waktu
bulan
Tim
dengan jumlah
Inventaris
anggota
orang, dengan narasumber, Volume 88
meter
dan mernerlukan waktu penyelesaian 7
bulan
UNSUR
SUB UNSUR
KEGIATAN
9 A. Pertarna
anip
1,8000 A. Utarna
Menilai
anip
0,3000 A. Pertarna
0,0400 A. Muda
arsip
Lernbar
0,0400 A. Muda
Mernbuat
wawancara
0,6000 A. Muda
Mernbuat
dasar arsip audio
Per
0,1200 A. Muda
Per judul
0,2400 A. Muda
Per iudul
I 0.2400 A. Muda
dalam rangka akulsisi
dalarn rangka akuisisi
I A. Muda I I I
arsip
0,3200 A. Pertarna
dm
terhadap fisik arsip
100
0,3200 A. Pertarna 0,0400
A. Pertarna
Lernbar
0,0300 A. Pertarna
yang akan diaiih
media
0,0050 A. Pertarna
0,0300 A. Madya
khasanah arsip
khasanah kearsipan
penelusuran anip
Tiap
0,7500 A. Madya
A. Utama
a.
2,5000 A. Utarna
b.
2,5000 A. Utarna
Pemeliharaan dan Perawatan