TUGAS FINAL ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUGAS FINAL
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA”
(Dengan model pengkajian Fridman)
OLEH:
AR. MEGAWAHYUNI
(70300114037)
KEPERAWATAN A
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016-2017
KEPERAWATAN KOMUNITAS I
PENGKAJIAN
(Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 juli 2016)
A. Data Umum :
a. Nama
b. Umur
c. Agama
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Suku/Bangsa
g. Alamat
: Tn “D”
: 43 Tahun
: Islam
: Sarjana (S1)
: Guru ngaji dan guru honor di Pesantren Tanwirussunnah
: Bugis/Indonesia
: Parang Banoa Kompleks Graha Hamusa A16
h. Komposisi Keluarga
:
No Nama
Umur
Jenis
Kelamin
Tgl.
lahir
1
Nummang
73 thn
Laki-laki
1942 SD
Wiraswasta
Hubungan
dengan
klien
Bapak
2
3
Rosdiana
Kartini
73 thn
59 thn
Perempuan
Perempuan
1942 SD
1956 SMA
IRT
Wiraswasta
Ibu
Kakak
i. Tipe Keluarga
j. Genogram
Pendidikan
Pekerjaan
: Keluarga Inti
Ket:
= Laki-laki
X = Meninggal
= Perempuan
I = Garis Keturunan
= Klien
Keterangan
Tidak
menetap di
rumah
Meninggal
Meninggal
k. Sifat Keluarga
1. Pengambilan Keputusan : Klien mengambil keputusan sendiri
2. Kebiasaan hidup sehari-hari :
i. Kebiasaan tidur/istirahat : klien selalu tidur pada jam 12.00 malam.
ii. Kebiasaan rekreasi keluarga : klien biasanya pergi rekreasi dengan bapak ke
pantai.
iii. Kebiasaan makan keluarga : klien makan 2x sehari (nasi, sayuran, ikan, ayam,
dan lain-lain).
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Tn “D” sebagai anak hanya bekerja sebagai guru ngaji dan guru honor di
pesantren Tanwirussunnah. Sang bapak bekerja sebagai wiraswasta dan tidak tinggal
menetap di rumah Tn “D”. Yang menjadi tulang punggung keluarga adalah Tn “D”.
m. Kebiasaan Kesehatan terkait Suku Bangsa:
Tn “D” mengatakan kebiasaan kesehatan terkait kepercayaan itu tidak ada.
n. Kebiasaan kesehatan terkait agama:
Tn “D” mengatakan bahwa ia selalu meruqyah orang-orang jika ada yang sakit.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan usia dewasa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Meskipun Tn “D” sudah memiliki pekerjaan dan rumah, namun hingga saat ini ia
belum juga memiliki pendamping hidup.
3. Riwayat keluarga inti:
a. Tn “N” sebagai bapak Tn “D” menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh
dialami sejak 2 tahun yang lalu.
b. Ny “R” sebagai ibu Tn “D” meninggal diusia 73 tahun akibat penyakit yang
dideritanya.
c. Ny “K” sebagai kakak Tn “D” juga meninggal diusia 59 tahun akibat penyakit
yang dideritanya.
d. Tn “D” sebagai klien dan anak, menderita mag sejak 1 tahun yang lalu, demam
thypoid dialami sejak 1 tahun yang lalu, dan luka kronik pada jempol kaki hingga
saat ini.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
Klien mengatakan bahwa rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah
sewa, tipe 36, dan memiliki 4 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, 2 ruang tidur,
dan dapur. Jenis rumahnya permanen, lantai rumah ditegel, dinding rumah terbuat
dari batu, banyak ventilasi kecil di dalam rumah, rumah terlihat kurang bersih.
2. Penerangan lengkap.
3. Klien menggunakan air pompa dan meminum air gallon di rumah.
4. Pembuangan sampah kurang lengkap.
5. Pembuangan air limbah lewat selokan, namun selokannya kurang besar.
6. Jamban (ukuran WC 1 x 1.5 m dan jarak dari sumber air dengan WC 2 meter).
7. Denah rumah:
Jalan depan rumah
Taman dan Teras
Jalan belakang
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Dapur
Kamar Tidur
WC
Belakang Rumah
8. Lingkungan sekitar rumah:
Klien mengatakan bahwa lingkungan di sekitar rumahnya dikelilingi oleh hutan
bambu dan sawah-sawah.
9. Sarana komunikasi dan transportasi:
Klien berkomunikasi dengan keluarga jauh menggunakan handphone dan
sarana transportasi klien adalah motor.
10. Fasilitas hiburan yang dimiliki klien adalah TV, laptop, dan hp android (gadget).
11. Fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan klien adalah BPJS.
D. Sosial
1. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Tetangga di sekitar rumah klien sering berkomunikasi dengan klien, komunitas
RW di sekitar tempat tinggal klien termasuk padat karena perumahan. Penduduk
sekitar klien jauh berbeda dengan keluarga klien, baik dari segi pendidikan,
pekerjaan, maupun status sosial ekonomi.
2. Mobilitas geografis:
Tn “N” sebagai bapak Tn “D” pulang pergi mencari nafkah dan tidak tinggal
menetap di rumah klien. Ia kembali ke rumah klien 2x sepekan dan biasanya
juga tidak pulang ke rumah.
Tn “D” sebagai anak sering pulang jam 10.00 malam untuk mencari nafkah
sebagai guru ngaji dan guru honor di pesantren.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dari keluarga ini sangat baik
karena klien dan keluarga memahami akan pentingnya silaturahmi.
4. Sistem pendukung keluarga:
Masing-masing keluarga saling mendukung dan menghormati antar satu sama lain.
E. Struktur keluarga:
1. Pola komunikasi keluarga:
Klien berkomunikasi dengan keluarga menggunakan bahasa Indonesia,
kadang-kadang juga menggunakan bahasa Bugis dan Makassar.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Klien mengatakan pemegang keputusan sebenarnya ada dibapak, akan tetapi
klien juga biasa membuat keputusan sendiri dan itu didukung oleh orang tua.
3. Nilai dan norma budaya:
Keluarga ini menganut agama Islam, dan budaya Bugis Makassar. Selama ini
tidak ada norma yang bertentangan dengan kesehatan.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Klien menyatakan sangat bahagia dan sejahtera karena masing-masing anggota
keluarga dulu saling mengerti dan mengutamakan kebersamaan dalam menghadapi
permasalahan yang dialami oleh keluarga. Apabila Tn “D” sakit, ia hanya pergi
sendiri ke pelayanan kesehatan namun terkadang kerabat juga ikut membantu
menemani.
2. Fungsi Sosialisasi
Meskipun jarang bersosialisasi dengan tetangga, namun hubungan mereka
dengan tetangga sangat baik, tidak pernah terjadi permasalahan yang membuat
keributan. Mereka kadang terlihat kerja sama dan saling membantu.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Klien kurang mengenal masalah kesehatan.
b. Klien biasa memutuskan sendiri untuk dirawat jika sakit.
c. Klien memberikan perawatan semampunya bagi dirinya jika sakit.
d. Lingkungan klien terlihat kurang bersih dan kurang nyaman.
e. Klien memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada seperti BPJS.
G. Stress dan Koping Keluarga:
1. Stressor jangka pendek: klien stress akan bapaknya yang sudah tua namun tetap
bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah buat dirinya sendiri.
2. Stressor jangka panjang: klien stress saat ini karena klien belum juga menikah dan
sang bapak yang tidak pernah tinggal menetap di rumah.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor:
Klien mengatakan dulu jika ada yang bertengkar atau berselisih, yang lain itu
diam. Kalau sudah tenang, klien baru mengungkapkan apa yang ingin
diungkapkannya.
4. Strategi koping yang digunakan:
Untuk mengurangi stressor yang ada, Tn “D” sering pergi melihat
pemandangan di sawah dan berpikir positif.
5. Strategi adaptasi disfungsional:
Tn “D” biasanya hanya bercerita pada orang yang dipercaya.
H. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat keluarga sebelumnya:
a. Ayah : post op katarak dan sariawan kronik.
b. Ibu
: batuk berat dan mag.
c. Anak:
i. Ny “K”: bronchitis.
ii. Tn “D”: mag, thypoid, post op amandel, malaria.
2. Riwayat keluarga saat ini:
a. Tn “N” : sariawan kronik
b. Ny “R” : meninggal
c. Ny “K” : meninggal
d. Tn “D” : luka kronik pada jempol kaki, mag, thypoid
Tekanan darah
: 130/90 mmhg.
Berat badan
: 57 kg
Tinggi Badan
: 160 cm
Nadi
: 80 X/menit
RR
: 20 X/menit
Suhu
: 36 0C
3. Keluarga Tn “D” tidak termasuk keluarga berencana.
ANALISA DATA
No.
1.
Data
DS: Tn “D” mengatakan tidak melakukan
modifikasi lingkungan atau perawatan khusus
Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
DO: Tn “D” tampak tidak terawat, rumah
kurang bersih
2.
DS: Tn “D” mengatakan malu jika tidak
menutupi lukanya dengan menggunakan kaos
kaki
DO: Tn “D” tampak menutupi luka di jempol
kakinya dengan menggunakan kaos kaki.
Gangguan citra tubuh
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KODE
DIAGNOSIS
00099 Domain 1 : promosi
kesehatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
(ketidak mampuan
mengidentifikasi,
mengelolah, dan/atau
mencari bantuan untuk
mempertahankan kesehatan)
KODE
1401
1402
1409
1404
1606
NOC
HASIL
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Domain 3 : Psychosocial
Health
Kelas O : Self Control
KODE
5606
5604
aggression self restrain
anxiety self control
Depretion Self Control
Fear self control
Keluarga mampu memutuskan
untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan:
Berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan
kesehatan
5250
5310
NIC
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Teaching individual
Teaching grup
a. Lakukan diskusikan bersama
keluarga mengenai
pemeliharaan kesehatan
b. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.
Keluarga mampu memutuskan :
Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
a. Beri bantuan keluarga untuk
menyadari adanya masalah
pada pemeliharaan kesehatan
pada anggota keluarganya.
b. Bantu keluarga dalam
140901
140906
140910
140911
140923
140918
Keluarga mampu merawat :
monitor ability
concentration
reports adequate sleep
maintains stable weight
follow treatment regimen
uses medication as
prescribed
maintains personal hygiene
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Domain 6 : Family Health
Kelas Z : Family Member
Healt Status
2506
2507
2508
caregiver emotional health
caregiver physical health
caregiver well-being
0140
1200
0222
0224
0226
6480
mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga
yang memiliki masalah
kesehatan.
c. Beri penguatan atas
keputusan yang telah diambil
keluarga.
Keluarga mampu merawat:
body mechanics promotion
exercise promotion
exercise therapy: Balance
exercise therapy: joint mobility
Exercise
therapy:
Muscule
control
Manajemen lingkungan:
Menyediakan lingkungan dan
tempat tidur yang bersih dan
nyaman
Menyediakan seprai dan baju
yang sesuai dan bersih
Menyediakan seprai yang rapi
yang sesuai dengan keinginan
klien
Ciptakan lingkungan yang
sesuai dengan temperatur
1806
1603
2605
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KODE
DIAGNOSIS
00118 Domain 6 : Persepsi Diri
KODE
Gangguan Citra Tubuh
(konfuai dalam gambaran
mental tentang diri-fisik
individu)
1302
1305
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Pengetahuan tentang sumber2
kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
NOC
HASIL
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Domain 3 : Psychosocial
Health
Kelas N : Psychosocial
Adaptation
Coping
Psychosocial adjustment:
Life Change
7910
8100
KODE
5606
5604
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
dengan:
Konsultasi
Rujukan
NIC
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Teaching individual
Teaching grup
a. Lakukan diskusikan bersama
keluarga mengenai persepsi
diri
b. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.
1606
Keluarga mampu memutuskan
untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan:
5250
5310
Berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan
kesehatan
130201
130202
130207
130208
130217
Keluarga mampu merawat :
Identifies effective coping
patterns
identifies ineffective coping
patterns
modifies lifestyle to reduce
stress
adapts to life changes
reports decrease in
negative feeling
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Domain 6 : Family Health
5220
5230
5310
5340
5360
5424
5420
6480
Keluarga mampu memutuskan :
Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
a. Bantu keluarga untuk
mengenal dan menyadari
akan adanya masalah luka
kronik dalam keluarga.
b. Bantu keluarga untuk
memutuskan merawat
anggota keluarga yang sakit.
e. Berikan reinforcement atas
keputusan yang telah diambil.
Keluarga mampu merawat:
body image enhancement
coping enhancement
hope inspiration
presence
recreation therapy
religious ritual enhancement
spiritual support
Manajemen lingkungan:
a. Diskusikan cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita luka
kronik
Kelas Z : Family Member
Healt Status
2506
2507
2508
1806
1603
2605
caregiver emotional health
caregiver physical health
caregiver well-being
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Pengetahuan tentang sumber2
kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
7910
8100
b. Jelaskan cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita luka
kronik
c. Motivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali cara
memodifikasi lingkungan.
d. Tanyakan kepada keluarga
materi yang belum jelas.
e. Jelaskan kepada keluarga materi
yang belum dimengerti.
f. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan yang dicapai
keluarga
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
a. Diskusikan bersama keluarga
mengenai manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di sekitar
tempat tinggal.
b. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali fasilitas
kesehatan yang dapat
dikunjungi.
c. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
Mengungkapkan Argumen Yang Dikaitkaan Dengan Referensi Dan Teori Keperawatan Terkait
Program Keluarga Sehat Dari Pemerintah (Sertakan Saran Bila Ada).
Menurut saya mengenai referensi dan teori keperawatan terkait program keluarga
sehat dari pemerintah ialah melihat referensi dan teori keperawatan yang saya dapatkan dalam
pembahasan ini begitu banyak masalah yang berisiko muncul pada seseorang mengenai
penyakit, diperlihatnya banyak tanda, gejala, penyebab datangnya suatu penyakit yang dimana
pada teori keperawatan keluarga sudah ada beberapa aspek yang bisa digunakan untuk
mengetahui atau untuk mengkaji adanya masalah dalam keluarga seseorang. Dengan adanya
beberapa teori dari keperawatan keluarga dapat memudahkan kita untuk mengkaji satu persatu
masalah yang ada pada keluarga, sehingga dengan mudah kita berikan penjelasan kepada
keluarga yang tidak tahu tentang masalah keluarganya dan kita juga berikan informasi dan
pemahaman mengenai kesehatan keluarga, dengan begitu keluarga sedikit mengetahui tentang
kesehatan dan betapa pentingnya kesehatan dalam keluarga.
Ketika kita sudah melakukan pengkajian pada keluarga maka kita berikan intervensi
atau tindakan yang tepat sesuai masalah yang didapatkan pada keluarga, dengan begitu kita
dapat membantu kesehatan keluarga tersebut. Sedangkan dikaitkan dengan program keluarga
sehat dari pemerintah pada sekarang ini cukup membantu masyarakat dalam menangani
kesehatan keluarga, dengan adanya program keluarga sehat memberikan pelayanan kesehatan
kepada keluarga dengan menggunakan kartu seperti kartu jamkesda, akan tetapi bagi
masyarakat dengan ekonomi yang rendah tidak dapat membayar jamkesda setiap bulan,
dengan seperti ini dapat membebani masyarkat berekonomi rendah. Akan tetapi pemerintah
memberikan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) kepada keluarga yang kurang mampu untuk
membatu meningkatkan martabat keluarga yang kurang mampu dari program pemerintah.
Saran dari saya, kita sebagai calon perawat yang profesional harus mampu
mengetahui segala aspek yang akan digunakan pada keluarga yang mempunyai masalah
keluarga karena dengan menggunakan aspek kita mudah untuk mengkaji masalah kesehatan
keluarga, selain itu kita harus mampu memberikan edukasi, informasi-informasi kesehatan
yang harus diberikan kepada keluarga, khususnya keluarga yang kurang mampu dan kurang
pemahaman mengenai kesehatan. Melihat program pemerintah sudah cukup membantu dalam
pelyanan kesehatan di puskesmas hanya saja ada beberapa keluarga yang tidak mau pergi
berobat ke puskesmas, nah disinilah peran kita sebagai perawat memberikan hard education
atau informasi-informasi kesehatan kepada keluarga tersebut agar dapat mengubah
pemhamannya dan akan peduli pentingnya kesehatan baik individu ataupun keluarga, dengan
seperti ini kita saling peduli, mempergatikan, dan mengingatkan semoga kita selalu dalam
keadaan sehat, amin.
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA”
(Dengan model pengkajian Fridman)
OLEH:
AR. MEGAWAHYUNI
(70300114037)
KEPERAWATAN A
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016-2017
KEPERAWATAN KOMUNITAS I
PENGKAJIAN
(Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 juli 2016)
A. Data Umum :
a. Nama
b. Umur
c. Agama
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Suku/Bangsa
g. Alamat
: Tn “D”
: 43 Tahun
: Islam
: Sarjana (S1)
: Guru ngaji dan guru honor di Pesantren Tanwirussunnah
: Bugis/Indonesia
: Parang Banoa Kompleks Graha Hamusa A16
h. Komposisi Keluarga
:
No Nama
Umur
Jenis
Kelamin
Tgl.
lahir
1
Nummang
73 thn
Laki-laki
1942 SD
Wiraswasta
Hubungan
dengan
klien
Bapak
2
3
Rosdiana
Kartini
73 thn
59 thn
Perempuan
Perempuan
1942 SD
1956 SMA
IRT
Wiraswasta
Ibu
Kakak
i. Tipe Keluarga
j. Genogram
Pendidikan
Pekerjaan
: Keluarga Inti
Ket:
= Laki-laki
X = Meninggal
= Perempuan
I = Garis Keturunan
= Klien
Keterangan
Tidak
menetap di
rumah
Meninggal
Meninggal
k. Sifat Keluarga
1. Pengambilan Keputusan : Klien mengambil keputusan sendiri
2. Kebiasaan hidup sehari-hari :
i. Kebiasaan tidur/istirahat : klien selalu tidur pada jam 12.00 malam.
ii. Kebiasaan rekreasi keluarga : klien biasanya pergi rekreasi dengan bapak ke
pantai.
iii. Kebiasaan makan keluarga : klien makan 2x sehari (nasi, sayuran, ikan, ayam,
dan lain-lain).
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Tn “D” sebagai anak hanya bekerja sebagai guru ngaji dan guru honor di
pesantren Tanwirussunnah. Sang bapak bekerja sebagai wiraswasta dan tidak tinggal
menetap di rumah Tn “D”. Yang menjadi tulang punggung keluarga adalah Tn “D”.
m. Kebiasaan Kesehatan terkait Suku Bangsa:
Tn “D” mengatakan kebiasaan kesehatan terkait kepercayaan itu tidak ada.
n. Kebiasaan kesehatan terkait agama:
Tn “D” mengatakan bahwa ia selalu meruqyah orang-orang jika ada yang sakit.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan usia dewasa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Meskipun Tn “D” sudah memiliki pekerjaan dan rumah, namun hingga saat ini ia
belum juga memiliki pendamping hidup.
3. Riwayat keluarga inti:
a. Tn “N” sebagai bapak Tn “D” menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh
dialami sejak 2 tahun yang lalu.
b. Ny “R” sebagai ibu Tn “D” meninggal diusia 73 tahun akibat penyakit yang
dideritanya.
c. Ny “K” sebagai kakak Tn “D” juga meninggal diusia 59 tahun akibat penyakit
yang dideritanya.
d. Tn “D” sebagai klien dan anak, menderita mag sejak 1 tahun yang lalu, demam
thypoid dialami sejak 1 tahun yang lalu, dan luka kronik pada jempol kaki hingga
saat ini.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
Klien mengatakan bahwa rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah
sewa, tipe 36, dan memiliki 4 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, 2 ruang tidur,
dan dapur. Jenis rumahnya permanen, lantai rumah ditegel, dinding rumah terbuat
dari batu, banyak ventilasi kecil di dalam rumah, rumah terlihat kurang bersih.
2. Penerangan lengkap.
3. Klien menggunakan air pompa dan meminum air gallon di rumah.
4. Pembuangan sampah kurang lengkap.
5. Pembuangan air limbah lewat selokan, namun selokannya kurang besar.
6. Jamban (ukuran WC 1 x 1.5 m dan jarak dari sumber air dengan WC 2 meter).
7. Denah rumah:
Jalan depan rumah
Taman dan Teras
Jalan belakang
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Dapur
Kamar Tidur
WC
Belakang Rumah
8. Lingkungan sekitar rumah:
Klien mengatakan bahwa lingkungan di sekitar rumahnya dikelilingi oleh hutan
bambu dan sawah-sawah.
9. Sarana komunikasi dan transportasi:
Klien berkomunikasi dengan keluarga jauh menggunakan handphone dan
sarana transportasi klien adalah motor.
10. Fasilitas hiburan yang dimiliki klien adalah TV, laptop, dan hp android (gadget).
11. Fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan klien adalah BPJS.
D. Sosial
1. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Tetangga di sekitar rumah klien sering berkomunikasi dengan klien, komunitas
RW di sekitar tempat tinggal klien termasuk padat karena perumahan. Penduduk
sekitar klien jauh berbeda dengan keluarga klien, baik dari segi pendidikan,
pekerjaan, maupun status sosial ekonomi.
2. Mobilitas geografis:
Tn “N” sebagai bapak Tn “D” pulang pergi mencari nafkah dan tidak tinggal
menetap di rumah klien. Ia kembali ke rumah klien 2x sepekan dan biasanya
juga tidak pulang ke rumah.
Tn “D” sebagai anak sering pulang jam 10.00 malam untuk mencari nafkah
sebagai guru ngaji dan guru honor di pesantren.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dari keluarga ini sangat baik
karena klien dan keluarga memahami akan pentingnya silaturahmi.
4. Sistem pendukung keluarga:
Masing-masing keluarga saling mendukung dan menghormati antar satu sama lain.
E. Struktur keluarga:
1. Pola komunikasi keluarga:
Klien berkomunikasi dengan keluarga menggunakan bahasa Indonesia,
kadang-kadang juga menggunakan bahasa Bugis dan Makassar.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Klien mengatakan pemegang keputusan sebenarnya ada dibapak, akan tetapi
klien juga biasa membuat keputusan sendiri dan itu didukung oleh orang tua.
3. Nilai dan norma budaya:
Keluarga ini menganut agama Islam, dan budaya Bugis Makassar. Selama ini
tidak ada norma yang bertentangan dengan kesehatan.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Klien menyatakan sangat bahagia dan sejahtera karena masing-masing anggota
keluarga dulu saling mengerti dan mengutamakan kebersamaan dalam menghadapi
permasalahan yang dialami oleh keluarga. Apabila Tn “D” sakit, ia hanya pergi
sendiri ke pelayanan kesehatan namun terkadang kerabat juga ikut membantu
menemani.
2. Fungsi Sosialisasi
Meskipun jarang bersosialisasi dengan tetangga, namun hubungan mereka
dengan tetangga sangat baik, tidak pernah terjadi permasalahan yang membuat
keributan. Mereka kadang terlihat kerja sama dan saling membantu.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Klien kurang mengenal masalah kesehatan.
b. Klien biasa memutuskan sendiri untuk dirawat jika sakit.
c. Klien memberikan perawatan semampunya bagi dirinya jika sakit.
d. Lingkungan klien terlihat kurang bersih dan kurang nyaman.
e. Klien memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada seperti BPJS.
G. Stress dan Koping Keluarga:
1. Stressor jangka pendek: klien stress akan bapaknya yang sudah tua namun tetap
bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah buat dirinya sendiri.
2. Stressor jangka panjang: klien stress saat ini karena klien belum juga menikah dan
sang bapak yang tidak pernah tinggal menetap di rumah.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor:
Klien mengatakan dulu jika ada yang bertengkar atau berselisih, yang lain itu
diam. Kalau sudah tenang, klien baru mengungkapkan apa yang ingin
diungkapkannya.
4. Strategi koping yang digunakan:
Untuk mengurangi stressor yang ada, Tn “D” sering pergi melihat
pemandangan di sawah dan berpikir positif.
5. Strategi adaptasi disfungsional:
Tn “D” biasanya hanya bercerita pada orang yang dipercaya.
H. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat keluarga sebelumnya:
a. Ayah : post op katarak dan sariawan kronik.
b. Ibu
: batuk berat dan mag.
c. Anak:
i. Ny “K”: bronchitis.
ii. Tn “D”: mag, thypoid, post op amandel, malaria.
2. Riwayat keluarga saat ini:
a. Tn “N” : sariawan kronik
b. Ny “R” : meninggal
c. Ny “K” : meninggal
d. Tn “D” : luka kronik pada jempol kaki, mag, thypoid
Tekanan darah
: 130/90 mmhg.
Berat badan
: 57 kg
Tinggi Badan
: 160 cm
Nadi
: 80 X/menit
RR
: 20 X/menit
Suhu
: 36 0C
3. Keluarga Tn “D” tidak termasuk keluarga berencana.
ANALISA DATA
No.
1.
Data
DS: Tn “D” mengatakan tidak melakukan
modifikasi lingkungan atau perawatan khusus
Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
DO: Tn “D” tampak tidak terawat, rumah
kurang bersih
2.
DS: Tn “D” mengatakan malu jika tidak
menutupi lukanya dengan menggunakan kaos
kaki
DO: Tn “D” tampak menutupi luka di jempol
kakinya dengan menggunakan kaos kaki.
Gangguan citra tubuh
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KODE
DIAGNOSIS
00099 Domain 1 : promosi
kesehatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
(ketidak mampuan
mengidentifikasi,
mengelolah, dan/atau
mencari bantuan untuk
mempertahankan kesehatan)
KODE
1401
1402
1409
1404
1606
NOC
HASIL
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Domain 3 : Psychosocial
Health
Kelas O : Self Control
KODE
5606
5604
aggression self restrain
anxiety self control
Depretion Self Control
Fear self control
Keluarga mampu memutuskan
untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan:
Berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan
kesehatan
5250
5310
NIC
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Teaching individual
Teaching grup
a. Lakukan diskusikan bersama
keluarga mengenai
pemeliharaan kesehatan
b. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.
Keluarga mampu memutuskan :
Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
a. Beri bantuan keluarga untuk
menyadari adanya masalah
pada pemeliharaan kesehatan
pada anggota keluarganya.
b. Bantu keluarga dalam
140901
140906
140910
140911
140923
140918
Keluarga mampu merawat :
monitor ability
concentration
reports adequate sleep
maintains stable weight
follow treatment regimen
uses medication as
prescribed
maintains personal hygiene
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Domain 6 : Family Health
Kelas Z : Family Member
Healt Status
2506
2507
2508
caregiver emotional health
caregiver physical health
caregiver well-being
0140
1200
0222
0224
0226
6480
mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga
yang memiliki masalah
kesehatan.
c. Beri penguatan atas
keputusan yang telah diambil
keluarga.
Keluarga mampu merawat:
body mechanics promotion
exercise promotion
exercise therapy: Balance
exercise therapy: joint mobility
Exercise
therapy:
Muscule
control
Manajemen lingkungan:
Menyediakan lingkungan dan
tempat tidur yang bersih dan
nyaman
Menyediakan seprai dan baju
yang sesuai dan bersih
Menyediakan seprai yang rapi
yang sesuai dengan keinginan
klien
Ciptakan lingkungan yang
sesuai dengan temperatur
1806
1603
2605
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KODE
DIAGNOSIS
00118 Domain 6 : Persepsi Diri
KODE
Gangguan Citra Tubuh
(konfuai dalam gambaran
mental tentang diri-fisik
individu)
1302
1305
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Pengetahuan tentang sumber2
kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
NOC
HASIL
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Domain 3 : Psychosocial
Health
Kelas N : Psychosocial
Adaptation
Coping
Psychosocial adjustment:
Life Change
7910
8100
KODE
5606
5604
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
dengan:
Konsultasi
Rujukan
NIC
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah:
Teaching individual
Teaching grup
a. Lakukan diskusikan bersama
keluarga mengenai persepsi
diri
b. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.
1606
Keluarga mampu memutuskan
untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan:
5250
5310
Berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan
kesehatan
130201
130202
130207
130208
130217
Keluarga mampu merawat :
Identifies effective coping
patterns
identifies ineffective coping
patterns
modifies lifestyle to reduce
stress
adapts to life changes
reports decrease in
negative feeling
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Domain 6 : Family Health
5220
5230
5310
5340
5360
5424
5420
6480
Keluarga mampu memutuskan :
Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
a. Bantu keluarga untuk
mengenal dan menyadari
akan adanya masalah luka
kronik dalam keluarga.
b. Bantu keluarga untuk
memutuskan merawat
anggota keluarga yang sakit.
e. Berikan reinforcement atas
keputusan yang telah diambil.
Keluarga mampu merawat:
body image enhancement
coping enhancement
hope inspiration
presence
recreation therapy
religious ritual enhancement
spiritual support
Manajemen lingkungan:
a. Diskusikan cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita luka
kronik
Kelas Z : Family Member
Healt Status
2506
2507
2508
1806
1603
2605
caregiver emotional health
caregiver physical health
caregiver well-being
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Pengetahuan tentang sumber2
kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
7910
8100
b. Jelaskan cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita luka
kronik
c. Motivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali cara
memodifikasi lingkungan.
d. Tanyakan kepada keluarga
materi yang belum jelas.
e. Jelaskan kepada keluarga materi
yang belum dimengerti.
f. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan yang dicapai
keluarga
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
a. Diskusikan bersama keluarga
mengenai manfaat fasilitas
kesehatan yang ada di sekitar
tempat tinggal.
b. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali fasilitas
kesehatan yang dapat
dikunjungi.
c. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
Mengungkapkan Argumen Yang Dikaitkaan Dengan Referensi Dan Teori Keperawatan Terkait
Program Keluarga Sehat Dari Pemerintah (Sertakan Saran Bila Ada).
Menurut saya mengenai referensi dan teori keperawatan terkait program keluarga
sehat dari pemerintah ialah melihat referensi dan teori keperawatan yang saya dapatkan dalam
pembahasan ini begitu banyak masalah yang berisiko muncul pada seseorang mengenai
penyakit, diperlihatnya banyak tanda, gejala, penyebab datangnya suatu penyakit yang dimana
pada teori keperawatan keluarga sudah ada beberapa aspek yang bisa digunakan untuk
mengetahui atau untuk mengkaji adanya masalah dalam keluarga seseorang. Dengan adanya
beberapa teori dari keperawatan keluarga dapat memudahkan kita untuk mengkaji satu persatu
masalah yang ada pada keluarga, sehingga dengan mudah kita berikan penjelasan kepada
keluarga yang tidak tahu tentang masalah keluarganya dan kita juga berikan informasi dan
pemahaman mengenai kesehatan keluarga, dengan begitu keluarga sedikit mengetahui tentang
kesehatan dan betapa pentingnya kesehatan dalam keluarga.
Ketika kita sudah melakukan pengkajian pada keluarga maka kita berikan intervensi
atau tindakan yang tepat sesuai masalah yang didapatkan pada keluarga, dengan begitu kita
dapat membantu kesehatan keluarga tersebut. Sedangkan dikaitkan dengan program keluarga
sehat dari pemerintah pada sekarang ini cukup membantu masyarakat dalam menangani
kesehatan keluarga, dengan adanya program keluarga sehat memberikan pelayanan kesehatan
kepada keluarga dengan menggunakan kartu seperti kartu jamkesda, akan tetapi bagi
masyarakat dengan ekonomi yang rendah tidak dapat membayar jamkesda setiap bulan,
dengan seperti ini dapat membebani masyarkat berekonomi rendah. Akan tetapi pemerintah
memberikan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) kepada keluarga yang kurang mampu untuk
membatu meningkatkan martabat keluarga yang kurang mampu dari program pemerintah.
Saran dari saya, kita sebagai calon perawat yang profesional harus mampu
mengetahui segala aspek yang akan digunakan pada keluarga yang mempunyai masalah
keluarga karena dengan menggunakan aspek kita mudah untuk mengkaji masalah kesehatan
keluarga, selain itu kita harus mampu memberikan edukasi, informasi-informasi kesehatan
yang harus diberikan kepada keluarga, khususnya keluarga yang kurang mampu dan kurang
pemahaman mengenai kesehatan. Melihat program pemerintah sudah cukup membantu dalam
pelyanan kesehatan di puskesmas hanya saja ada beberapa keluarga yang tidak mau pergi
berobat ke puskesmas, nah disinilah peran kita sebagai perawat memberikan hard education
atau informasi-informasi kesehatan kepada keluarga tersebut agar dapat mengubah
pemhamannya dan akan peduli pentingnya kesehatan baik individu ataupun keluarga, dengan
seperti ini kita saling peduli, mempergatikan, dan mengingatkan semoga kita selalu dalam
keadaan sehat, amin.