KERANGKA TEORETIS Pembiayaan Mudharabah

  Dewi Wulan Sari, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, ISTISHNA, MUDHARABAH,

DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS

  

(STUDI PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE MARET 2015 – AGUSTUS 2016)

  Dewi Wulan Sari, Mohamad Yusak Anshori

  

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

e-mail: wulannawawi70@gmail.com

Abstract : This thesis aims to determine how much influence policy-contract agreement the Islamic

bank financing (murabahah, istishna, mudharabah, and musyarakah) against the profitability of

Islamic banks. Profitability used in this thesis is the Bukopin Syariah, BRI Syariah, BSM, and

Muamalat Indonesia Bank. The data in this paper uses secondary data, monthly financial statements

(balance sheet and income statement) in the period March 2015-August 2016. The financial state-

ment has been taken from the publication of the report issues by the website of each bank. Mechani-

cal of data management using multiple linear, regression, and test the classical assumption of nor-

mality test, multikoloniaritas, heteroksidasitas, and autokorolation, while proving the hypothesis

of determination R2, F statistical test, and the test T statistic.

  

Keywords : effect of financing, mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna, profitabilitas, ROE,

pengaruh akad pembiayaan

  

PENDAHULUAN Praktisi keuangan syariah, M. Gunawan

  Yasni (2015) mengatakan setidaknya ada empat Saat ini perekonomian syariah mulai men- urgensi bank syariah memerlukan investor baru. dapatkan tempatnya, terutama pada sektor per-

  1. Sebagian bank umum syariah (BUS) telah bankan dengan menerapkan prinsip keterbukaan mendekati batas minimum rasio kecukupan dan bagi hasil dirasa mampu memberikan ke- modal (CAR) adilan bagi nasabah dan kestabilan bagi perbank-

  2. Adanya kepastian bahwa jumlah pemegang an sendiri. Atas alasan tersebut sejak tahun saham minoritas di BUS maksimal 30%. 2007 perkembangan bank syariah mengalami

  3. Rencana bank sentral menjadikan BUS seba- peningkatan. gai bank devisa jika BUS mencapai tier 1

  Meski demikian penetrasi keuangan syariah (permodalan minimum Rp 1 T). di Indonesia tergolong lemah. Data bank sentral

  4. Penargetan bank sentral untuk mengatur rasio Indonesia menunjukkan bahwa pangsa pasar efisiensi kegiatan operasional sebesar 85%. bank syariah di Indonesia pada tahun 2015 hanya sebesar 4,61% (BI, 2015). Keterbatasan

  Empat urgensi di atas cukup menjadi alasan modal merupakan salah satu tantangan yang agar bank syariah mulai menawarkan sahamnya dihadapi bank syariah untuk dapat bersaing di kepada umum melalui private placement atau industri jasa keuangan. Untuk memperkuat mo- bursa efek syariah. Untuk mewujudkan hal ter- dalnya, bank syariah perlu menawarkan saham- sebut bank syariah perlu memperlihatkan profita- nya kepada publik.

  Accounting and Management Journal, Vol. 1, No. 1, July 2017

  hal ini, bank biasanya menghendaki bagi hasil dalam bentuk

  membangun proyek, dan termasuk dalam jenis pembiayaan investasi. Mekanisme pembiayaan

  istishna lebih tepat digunakan untuk

  Akad

  barang antara dua pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan barang pesanan akan dipro- duksi sesuai dengan spesifikasi yang telah dise- pakati dan menjualnya dengan harga dan cara pembayaran yang disetujui terlebih dahulu (Is- mail, 2013:146).

  Pembiayaan Istishna Istishna merupakan akad kontrak jual beli

  Dalam pembiayaan musyarakah, bank sya- riah tidak memberikan modal secara penuh, akan tetapi modal yang diberikan adalah seba- gian dari total keseluruhan modal yang dibutuh- kan. Bank syariah bisa menyertakan modal se- suai porsi yang disepakati dengan nasabah, misal- nya bank syariah memberikan modal sebesar 70% dari total kebutuhan modal, dan nasabah menyerahkan modal sebesar 30% dari total ke- butuhan modal.

  dengan syirkah, yaitu sebuah aktivitas berserikat dalam melaksanakan usaha bersama antara pihak-pihak yang terkait.

  Musyarakah disebut juga

  dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kon- tribusi dana dengan kesepakatan bahwa keun- tungan dan risiko akan ditanggung bersama (Antonio, 2001:90).

  Pembiayaan Musyarakah Musyarkah adalah akad kerja sama antara

  revenue sharing (Darsono et al, 2016:287).

  sharing, bagi hasil dihitung dari laba kotor. Dalam

  bilitasnya yang umumnya digambarkan oleh rasio ROA dan ROE.

  dari nisbah dikalikan dengan pendapatan sebelum dikurangi biaya. Sedangkan untuk profit/loss

  loss sharing. Perhitungan revenue sharing berasal

  Pendapatan yang diterima oleh bank dalam pembiayaan mudharabah ini adalah berupa bagi hasil dengan nisbah (porsi) yang telah disepakati bersama. Ada dua jenis bagi hasil yang diberikan kepada nasabah, yaitu revenue sharing dan profit/

  dua pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha. Dalam akad mudharabah ini, pihak bank ( shahibul maal) menempatkan modal sebe- sar 100%, sedangkan nasabah ( mudharib) berpe- ran sebagai pengelola usaha. Bagi hasil dari usaha yang dikerjasamakan dihitung sesuai de- ngan nisbah yang disepakati bersama (Ismail, 2013:168).

  KERANGKA TEORETIS Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah akad perjanjian antara

  mudharabah, musyarakah, murabahah, dan istishna.

  ROE dihasilkan dari perbandingan laba bersih dan modal, sedangkan laba bersih bank syariah terbesar didapat dari pembiayaan. Pem- biayaan di bank syariah memiliki banyak akad, namun pada praktiknya yang sering digunakan adalah

  rasio untuk melihat seberapa besar kemampuan bank dalam mengelola modal untuk menghasil- kan laba bersih. Melihat urgensi di atas, maka akan lebih tepat jika menggunakan ROE sebagai ukuran untuk melihat seberapa baik kinerja bank syariah dalam segi profitabilitasnya.

  return on equity) adalah

  untuk menilai seberapa besar kemampuan bank dalam mengelola asset untuk menghasilkan laba bersih. Sementara ROE (

  return on asset) merupakan rasio

  ROA (

  istishna dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu

  Dewi Wulan Sari, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas

  memprediksi tingkat pengembalian yang akan diperoleh. ROE menggambarkan

  murabahah dan istishna, serta dari skema kerja sama usaha yaitu mudharabah dan musyarakah.

  Dalam praktiknya, pembiayaan-pembiayaan yang sering digunakan oleh bank syariah di Indonesia adalah dari skema jual beli yaitu

  3. Skema sewa menyewa memiliki dua akad, yaitu ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT).

  2. Skema kerja sama usaha memiliki dua akad, yaitu mudharabah dan musyarakah.

  1. Skema jual beli memiliki tiga akad, yaiti murabahah, istishna, dan salam.

  Dalam sebuah lembaga perbankan, sumber pendapatan terbesar yang diterima oleh bank adalah dari penyaluran pinjaman kepada masya- rakat (kredit), dalam istilah bank syariah disebut pembiayaan. Berikut ini adalah akad-akad dalam pembiayaan bank syariah yang sangat beragam.

  ROE = x 100% Pengaruh Akad Pembiayaan Bank Syariah terha- dap ROE

  Rumus dalam menghitung ROE yaitu:

  return on equity).

  Karena penelitian ini didasari dari permasa- lahan modal yang dihadapi oleh bank syariah, maka profitabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ROE (

  lah modal atau ekuitas suatu bank, semakin tinggi ROE maka tingkat pengembalian investasi pun semakin besar. Hal ini memungkinkan para pemegang modal untuk meningkatkan investasi di industri perbankan.

  return dari jum-

  stakeholder lebih melihat ROE untuk

  pembayaran di muka, pembayaran saat penyerah- an barang, dan pembayaran ditangguhkan.

  Beberapa literatur menjelaskan bahwa ROA lebih menggambarkan tingkat profitabilitas sebu- ah bank, khususnya bank syariah. Namun umum- nya para

  pakan rasio untuk menilai seberapa besar ke- mampuan bank dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba bersih, sementara ROE ada- lah rasio untuk melihat seberapa besar kemam- puan bank dalam mengelola modal untuk meng- hasilkan laba bersih.

  return on equity (ROE). ROA meru-

  (ROA) dan

  return on asset

  Pada umumnya, rasio profitabilitas yang sering dipergunakan oleh bank untuk mengetahui kinerja keuangannya adalah

  Return on Equity

  lam transaksi jual beli barang investasi atau barang yang digunakan untuk pribadi, seperti kendaraan, rumah, mesin produksi, peralatan kesehatan, dan lain-lain. Akad ini lebih cocok digunakan untuk pembiayaan konsumtif dan investasi.

  murabahah umumnya digunakan da-

  Akad

  rang tertentu pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati oleh bank dan nasabah sehingga penjual (bank) harus member tahu harga pokok dan berapa keuntungan sebagai tambahannya (Antonio, 2001: 101).

  Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah akad jual beli atas ba-

  Akad-akad pembiayaan yang dimiliki oleh bank syariah tersebut lebih memiliki kelebihan dibanding kredit yang ditawarkan oleh bank konvensional, salah satunya adalah tidak adanya sistem bunga dalam pembiayaan. Tidak seperti bank konvensional yang bunga pinjamannya sewaktu-waktu bisa berubah mengikuti fluktuasi BI rate, dalam pembiayaan di bank syariah sistem

  β

  • β
  • β
  • β
  • ε

  istishna

  X 4 = variabel pembiayaan

  X 3 = variabel pembiayaan murabahah

  X 2 = variabel pembiayaan musyarakah

  mudharabah

  X 1 = variabel pembiayaan

  o = konstanta

  Di mana: Y = variabel profitabilitas (ROE) β

  4

  4 X

  3

  3 X

  2

  2 X

  1 X 1 +

  Accounting and Management Journal, Vol. 1, No. 1, July 2017

  o

  Y = β

  Alat yang digunakan dalam perhitungan ini menggunakan SPSS 20, dengan menggunakan model penelitian:

  Analisis Regresi Linier Berganda

  return on equity) bank syariah.

  Keempat variable tersebut merupakan va- riabel independen, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah ROE (

  Dalam penelitian ini jenis variabel yang digunakan adalah variabel independen dan varia- bel dependen. Variabel independen disebut juga sebagai variabel bebas, di mana variabel tersebut memengaruhi atau yang memengaruhi variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel dependen sendiri adalah variabel yang dipenga- ruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis akad pembiayaan yang sering digunakan oleh bank syariah yaitu: 1. akad pembiayaan mudharabah 2. akad pembiayaan musyarakah 3. akad pembiayaan murabahah 4. akad pembiayaan istishna

  Variabel Penelitian dan Pengukuran

  Data yang diperlukan adalah jumlah pem- biayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah yang informasinya dapat dilihat dari laporan neraca. Dan juga jumlah pendapatan serta modal untuk menghitung rasio profitabilitas ROE.

  Pengumpulan data dilakukan dengan meng- gunakan data sekunder yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh BI. Data tersebut dapat diakses melalui www.bi.go.id. Data-data yang diambil adalah Laporan Keuangan bulanan bank umum syariah (Bank Syariah Bukopin, BRI Sya- riah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Muamalat Indonesia) mulai Maret 2015–Agustus 2016.

  METODE PENELITIAN Sample dan Prosedur

  Agar kegiatan usaha bank syariah berjalan efektif, bank syariah perlu melakukan evaluasi dengan melihat akad pembiayaan mana yang lebih memiliki pengaruh yang positif terhadap permodalan bank syariah. Dengan demikian bank syariah dapat memaksimalkan kegiatan usaha dengan meningkatkan penawaran pada jenis pem- biayaan yang lebih memiliki pengaruh yang posi- tif terhadap permodalan bank syariah.

  Hal tersebut yang membuat pembiayaan di bank syariah lebih diminati oleh masyarakat. Namun sayangnya tidak didukung dengan pene- trasi pasar yang bagus, salah satu penyebabnya adalah keterbatasan modal yang dimiliki oleh bank syariah. Untuk menunjang modal bank dari investor.

  bunga tidak berlaku dan diganti dengan sistem bagi hasil dan margin keuntungan.

  = error term Pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini ada beberapa tahapan, yaitu dengan menguji secara parsial (T), uji simultan (F), dan uji koefisien determinasi (R 2 ). Uji parsial (T) digunakan untuk menunjuk- kan seberapa jauh pengaruh variabel independen

  

Dewi Wulan Sari, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas

  dengan variabel dependen secara individual. Cara Perhitungan semua variabel (mudharabah, mu- melakukan uji T adalah dengan membandingkan syarakah, istishna, dan murabahah) nilai statistik T dengan nilai T tabel. Jika nilai

Tabel 4.8 Regresi Pembiayaan Murabahah, Istishna, statistik T > nilai T tabel, maka H ditolak.

  o

  Mudharabah, dan Musyarakah

  Jika nilai T statistik < nilai T tabel, maka H o Coefficients a diterima. Model T Sig. Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Correlations Uji simultan (F) menunjukkan apakah ada B Std. Error Beta Zero-order hubungan secara bersama-sama antara variabel- (Constant) 2.748 .523 5.251 .000 variabel bebas dengan variabel terikat, Cara istishna -2.204E-005 .000 -.084 -.729 .468 .046 melakukan uji F ini yaitu dengan membanding- musyarakah 4.583E-008 .000 .232 1.252 .215 -.332 mudharabah 3.541E-006 .000 2.543 3.882 .000 -.086 kan nilai F hitung dan F tabel. Jika F hitung >

  F tabel, maka H ditolak dan menerima H . o 1 Koefisien determinasi digunakan untuk Suatu variabel dikatakan berpengaruh apa- mengukur seberapa jauh kemampuan model bila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, dari dalam menerangkan variasi variabel dependen. hasil perhitungan di atas variabel yang memiliki

  Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 2 pengaruh signifikan terhadap ROE adalah mura-

  1. Nilai R yang kecil berarti kemampuan varia- bahah dan mudharabah. bel-variabel independen dalam menjelaskan va- 2 Persamaan yang diperoleh dari tabel di atas riabel dependen sangat terbatas. Nilai R yang adalah sebagai berikut. mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel inde- 1 2 + Y = 2,748-0,0000002281X -0,00002204X penden member hampir semua informasi yang

  0,000003541X + 0,00000004583X 3 4

  • dibutuhkan untuk memprediksi variabel depen- den (Ghozali, 2011:97).

  ε

  Persamaan di atas memiliki makna sebagai berikut.

  a. Konstan = 2,748

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Nilai konstan sama dengan 2,748 artinya jika Hasil penelitian ini adalah variabel mura- nila x (pembiayaan bank syariah yang menjadi

  bahah berpengaruh negatif terhadap ROE bank

  variabel independen) sama dengan 0, maka u m u m s y a r i a h d e n g a n n i l a i k o e f i s i e n ROE sebesar 2,748.

  • 0,0000002281, variabel istishna memiliki

  b. Murabahah (X ) = –0,0000002281 1 hubungan yang negatif dan tidak signifikan merupakan nilai koefisien regresi variabel terhadap ROE bank umum syariah dengan

  murabahah (X ), terhadap ROE. Koefisien 1

  koefisien -0,00002204, variabel mudharabah bernilai negatif artinya variabel independen berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROE memiliki hubungan terbalik dengan variabel bank umum syariah dengan nilai koefisien dependen. Jika pembiayaan murabahah meng- 0,000003541, dan variabel musyarakah tidak alami kenaikan senilai 1, maka ROE meng- memiliki pengaruh terhadap ROE bank umum alami penurunan sebesar 0,0000002281. syariah dengan koefisien 0,00000004583. Secara

  c. Istishna (X ) = -0,00002204 2 simultan keempat pembiayaan tersebut memiliki merupakan nilai koefisien regresi variabel pengaruh terhadap ROE, hal ini sesuai dengan

  istishna (X ), terhadap ROE. Koefisien 2 hipotesis lima atau H diterima. 5 -

  Accounting and Management Journal, Vol. 1, No. 1, July 2017

  memberikan penyertaan modal secara penuh, hal ini akan memberikan persentase bagi hasil yang lebih besar bagi bank dibanding dengan jika bank memberikan pembiayaan

  Faktor lain yang menyebabkan profitabilitas turun adalah adanya risiko gagal bayar oleh nasabah. Semakin besar akad

  murabahah yang dilakukan, risiko gagal bayar juga semakin tinggi.

  Variabel mudharabah juga memiliki penga- ruh signifikan

   terhadap ROE. Mudharabah meru-

  pakan pembiayaan kerjasama usaha di mana bank syariah memberikan penyertaan modal 100% kepada nasabah, dan nasabah sebagai pengelola usaha. Pendapatan yang diterima oleh bank syariah berupa bagi hasil dengan porsi bagi hasil sesuai kesepakatan. Pendapatan berupa bagi hasil jauh lebih besar dibanding pendapatan dari pembiayaan lainnya.

  Dalam pembiayaan

  mudharabah, bank

  musyarakah,

  tungan yang di dalamnya juga termasuk harga jual. Dalam sistem pembayarannya, nasabah dapat melakukan pelunasan langsung setelah menerima barang, atau nasabah dapat melakukan pembayaran secara bertahap. Dalam kenyataan- nya, nasabah akan membayar utangnya dengan cara angsuran.

  di mana penyertaan modal dalam

  musyarakah,

  dibagi antara bank dan nasabah. Bagi hasil yang diterima bank dipengaruhi oleh hasil yang diper- oleh oleh perusahaan, dan bank syariah hanya memberikan pembiayaan

  mudharabah kepada nasabah yang memiliki prospek bagus.

  Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dari akad pembiayaan yang dijadikan model variabel dalam penelitian ini, ada dua variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ROE, yaitu akad

  murabahah yang memiliki

  pengaruh signifikan dan negatif, juga akad

  mudharabah yang memiliki pengaruh signifikan

  Dalam pembayaran secara bertahap melalui angsuran, bank syariah dapat menaikkan penda- patannya dengan menaikkan margin keuntungan . Dengan kata lain semakin lama jangka waktu pembayaran, margin yang ditetapkan oleh bank syariah akan semakin besar, namun keuntungan diterima secara bertahap. Jika pelunasan diper- cepat, maka pendapatan yang diterima bank syariah kurang maksimal sehingga akan ber- dampak pada profitabilitas (ROE).

  murabahah berupa margin keun-

  bernilai negatif artinya variabel independen memiliki hubungan berbalik dengan variabel dependen. Jika pembiayaan

  mudharabah

  istishna mengalami

  kenaikan senilai 1, maka ROE mengalami penurunan sebesar 0,00002204.

  d.

  Mudharabah (X 3

  ) = 0,000003541 merupakan nilai koefisien regresi variabel

  mudharabah (X 3

  ), terhadap ROE. Koefisien bernilai positif artinya variabel independen memiliki hubungan searah dengan variabel dependen. Jika pembiayaan

  mengalami kenaikan senilai 1, maka ROE juga naik sebesar 0,000003541.

  signifikan dan negatif terhadap ROE dikarenakan pendapatan yang diterima bank syariah dari pembiayaan

  e.

  Musyarakah (X 4

  ) = 0,00000004583 merupakan nilai koefisien regresi variabel

  musyarakah (X 4

  ), terhadap ROE. Koefisien bernilai positif artinya variabel independen memiliki hubungan searah dengan variabel dependen. Jika pembiayaan musyarakah mengalami kenaikan senilai 1, maka ROE mengalami kenaikan sebesar 0,00000004583.

  PEMBAHASAN

  Variabel

  murabahah memiliki pengaruh

SIMPULAN DAN SARAN

  Dewi Wulan Sari, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas

  Ismail. 2013.

  Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.

  Fahmi, I. 2013. Analisis Laporan Keuangan. (D.

  Handi, Ed.) Bandung, Jawa Barat, Indo- nesia: Alfabeta. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate

  dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

  Ghozali, I. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate

  dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

  Gunawan Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi

  Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta:

  Graha Ilmu Hariyani, D.S. 2015. Analisa Kontribusi Pembia-

  yaan Musyarakah, Murabahah, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas.

  Perbankan Syariah. Jakarta: Pernada Media Grup.

  2016, from blogspot.co.id: http://asyhar- notes.blogspot.co.id/2014/11/ketahanan- bank-syariah-dalam-menghadapi.html

  Kristanto, B.A. 2016.

  Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Ter- hadap Profitabilitas pada BRI Syariah di Indonesia. Surakarta.

  Mamduh. M. Hanafi. 2003.

  Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit UPP AMK

  YKPN.

  Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Retrieved Sep- tember 2016, from ojk.go.id: http://www.

  ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statis- tik/statistik-perbankan-syariah/Pages/Sta- tistik-Perbankan-Syariah—Mei-2016. aspx.

  Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

  Rahmah, G. 2015.

  Tempo. Retrieved September

  Darsono, Astiyah, S., Harisman, Darwis, A., Sakti, A., Ascarya, et al. 2016. Perjalanan

  blogspot. Retrieved September

  dan positif. Sedangkan dua variabel lainnya yaitu

  bank syariah juga dapat mewujudkan tujuannya untuk menjadi lembaga yang berpihak pada sektor riil serta mendorong keutuhan segmen keuangan dan usaha produktif (Darsono, et al., 2016).

  musyarakah dan istishna tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

  Dari hasil tersebut, Saran yang diberikan penulis kepada bank umum syariah dari melihat hasil penelitian ini adalah agar bank syariah dapat mengalihkan pembiayaan murabahah ke pembiayaan

  mudharabah karena pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh signifikan

  dan positif terhadap ROE.

  Pengalihan dari pembiayaan

  murabahah (jual

  beli) ke pembiayaan

  mudharabah (kerjasama

  usaha) secara tidak langsung mengajak masyara- kat untuk terjun dalam sektor

  riil. Selain itu,

  Pada kasus lain, apabila akad

  2016, from bi.go.id: http://www.bi.go.id/ id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Pengem- bangan-Ekonomi-Syariah-Memerlukan- Kerjasama-Pusat-dan-Daerah-ISEF2015. aspx Basyir, A. 2014.

  murabahah

  harus dilaksanakan, bank syariah harus membuat kebijakan baru mengenai hal-hal yang terkait pembiayaan

  murabahah. Hal ini dilakukan untuk

  menekan risiko dari pembiayaan

  murabahah,

  seperti risiko gagal bayar dengan cara pemilihan nasabah secara cermat dan selektif.

  DAFTAR RUJUKAN Antonio, M. Syafi’i. 2001.

  Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

  Press.

  Bank Indonesia. 2015. Retrieved September

  2016, from Tempo.co: https://m.tempo.co/

  Accounting and Management Journal, Vol. 1, No. 1, July 2017

  read/news/2015/11/22/087721104/ini-7- masalah-bank-syariah. Singgih, S. 2000.

  Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elek Media Kom-

  putindo. Wibowo, A. & Sunarto. 2015. Pengaruh Pem- biayaan Mudharabah dan Musyarakah Ter- hadap Profitabilitas Perbankan Syariah.

  Syariah Paper Accounting FEB UMS.

  Yoga, P. 2016.

  Info Bank. Retrieved September

  2016, from infobank.com: http://infobank- news.com/tantangan-perbankan-syariah-di- 2016/.